PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 27/05/15/Th. IX, 4 Mei NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI MARET SEBESAR 94,72 ATAU TURUN 1,13 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 98,14 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi April sebesar 94,72 atau turun 1,13 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,81 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,33 persen. Pada April, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 99,87 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) ; 90,09 untuk subsektor Hortikultura (NTPH) ; 92,24 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 100,07 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 100,95 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 102,65 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 99,08. Bulan April tingkat inflasi perdesaan sebesar 0,27 persen. Inflasi terjadi pada empat kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Kesehatan serta kelompok Transportasi dan Komunikasi. Pada kelompok Bahan Makanan, kelompok Sandang, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga terjadi deflasi. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi April sebesar 98,14 atau turun 1,35 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani ( Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No.27 /05/15/Th. IX, 4 Mei 1

2 (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, April (2012=100) Gabungan Subsektor dan Subkelompok Bulan Maret April (1) (2) (3) (4) a. Nilai Tukar Petani (NTP) 95,81 94,72-1,13 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 111,86 110,96-0,81 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,76 117,14 0,33 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,27 118,59 0,27 - Indeks BPPBM 112,44 113,06 0,54 Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 95,66 94,53-1,18 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 111,69 110,73-0,87 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,76 117,14 0,32 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,28 118,61 0,28 - Indeks BPPBM 112,38 112,96 0,51 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 101,72 99,87-1,82 b. Indeks Diterima Petani (It) 119,52 117,69-1,53 - Padi 121,65 119,30-1,93 - Palawija 111,98 111,98 0,00 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 117,50 117,84 0,29 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,59 118,90 0,26 - Indeks BPPBM 112,41 112,89 0,43 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 92,76 90,09-2,89 b. Indeks Diterima Petani (It) 108,73 105,96-2,55 - Sayur-sayuran 99,19 96,65-2,57 - Buah-buahan 127,50 124,19-2,60 - Tanaman Obat 105,34 106,75 1,34 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 117,21 117,62 0,34 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,85 119,22 0,31 - Indeks BPPBM 109,33 109,90 0,52 2 Berita Resmi Statistik No. 27/05/15/Th. IX, 4 Mei

3 Subsektor dan Subkelompok Bulan Maret April (1) (2) (3) (4) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 92,91 92,24-0,72 b. Indeks Diterima Petani (It) 109,04 108,59-0,41 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 109,04 108,59-0,41 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 117,36 117,72 0,31 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,91 118,22 0,26 - Indeks BPPBM 114,42 115,05 0,55 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 100,31 100,07-0,24 b. Indeks Diterima Petani (It) 113,86 114,03 0,15 - Ternak Besar 118,05 118,86 0,68 - Ternak Kecil 119,22 118,55-0,57 - Unggas 103,95 103,47-0,46 - Hasil Ternak 113,75 113,04-0,62 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 113,51 113,95 0,39 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,54 118,91 0,31 - Indeks BPPBM 108,79 109,31 0,48 5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 100,56 100,95 0,39 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 117,40 118,51 0,95 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 116,75 117,39 0,55 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,94 117,93-0,01 - Indeks BPPBM 114,48 116,23 1, Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102,86 102,65-0,21 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 122,02 122,86 0,69 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 118,63 119,69 0,89 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,95 117,90-0,04 - Indeks BPPBM 119,75 122,64 2, Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 98,04 99,08 1,07 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 112,49 113,89 1,25 c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 114,74 114,95 0,18 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,94 117,96 0,01 - Indeks BPPBM 108,88 109,42 0,50 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Berita Resmi Statistik No.27 /05/15/Th. IX, 4 Mei 3

4 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota pada April, NTP Provinsi Jambi turun sebesar 1,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 95,81 menjadi 94,72. Penurunan NTP pada April disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian turun sebesar 0,81 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,33 persen, terutama pada indeks harga barang dan jasa yang digunakan untuk biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM). Pada bulan April, NTP naik hanya pada subsektor Perikanan sebesar 0,39 persen. Penurunan indeks terjadi pada empat subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,82 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 2,89 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,72 persen serta pada subsektor Peternakan turun sebesar 0,24 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada April, It turun sebesar 0,81 persen dibandingkan It Maret, yaitu dari 111,86 menjadi 110,96. Kenaikan It hanya terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Peternakan naik sebesar 0,15 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,95 persen. Penurunan It terjadi pada tiga subsektor yang lain yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,53 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 2,55 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,41 persen. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April, Ib naik sebesar 0,33 persen bila dibanding Ib Maret, yaitu dari 116,76 menjadi 117,14. Kenaikan tersebut terjadi pada seluruh subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,29 persen dan subsektor Hortikultura sebesar 0,34 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,31 persen, subsektor Peternakan sebesar 0,39 persen, dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,55 persen. 4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor a) Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada April, NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 99,87 atau turun 1,82 persen. Penurunan NTP disebabkan indeks yang diterima petani turun, sedangkan indeks yang dibayar petani naik. Penurunan pada It dipengaruhi oleh turunnya indeks pada kelompok padi sebesar 1,93 persen, sedangkan pada kelompok palawija tidak terjadi perubahan indeks. Kenaikan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,26 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,43 persen. b) Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada April, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 90,09 atau turun 2,89 persen. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan pada indeks yang diterima petani sayur-sayuran dan petani buah-buahan, yang masing-masing turun sebesar 2,57 persen dan 2,60 persen. Kenaikan Ib 4 Berita Resmi Statistik No. 27/05/15/Th. IX, 4 Mei

5 dipengaruhi oleh kenaikan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,31 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,52 persen. c) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada April, NTP untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 9 2,24 atau turun 0,72 persen. Penurunan It sebesar 0,41 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,31 persen. Kenaikan pada Ib dikarenakan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,26 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,55 persen. d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada April, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 100,07 atau turun sebesar 0,24 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It naik sebesar 0,15 persen dan Ib naik sebesar 0,39 persen. Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi kenaikan indeks pada kelompok ternak besar yaitu sebesar 0,68 persen. Sedangkan pada kelompok ternak kecil turun sebesar 0,57 persen, kelompok unggas turun sebesar 0,46 persen, dan kelompok hasil ternak turun sebesar 0,62 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan indeks konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,31 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,48 persen. e) Subsektor Perikanan (NTNP) Pada April, NTP subsektor Perikanan (NTNP ) sebesar 100,95 atau naik 0,39 persen. Indeks yang diterima dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,95 persen dan 0,55 persen. 1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun sebesar 0,21 persen yaitu dari 102,86 menjadi 102,65 pada April. Indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,69 persen dan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,89 persen. 2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan ( NTPi) naik sebesar 1,07 persen yaitu dari 98,04 menjadi 99,08 pada April. Indeks yang diterima pembudidaya ikan naik sebesar 1,25 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,18 persen. 5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada April, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 118,59 atau terjadi inflasi sebesar 0,27 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan sebesar 0,41 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 3,40 persen. Deflasi terjadi pada tiga kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,68 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,19 persen. Berita Resmi Statistik No.27 /05/15/Th. IX, 4 Mei 5

6 Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan nya Provinsi Jambi, April (2012=100) No Kelompok Konsumsi Rumah Tangga Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan Maret April (1) (2) (3) (4) (5) 1 Bahan Makanan 121,19 120,37-0,68 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116,94 117,40 0,40 3 Perumahan 110,62 111,08 0,41 4 Sandang 114,96 114,92-0,03 5 Kesehatan 115,16 115,41 0,22 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 105,35 105,15-0,19 7 Transportasi dan Komunikasi 124,33 128,56 3,40 Konsumsi Rumah Tangga 118,27 118,59 0,27 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada April, NTUP Jambi sebesar 98,14 yang berarti turun sebesar 1,35 persen. Hal ini karena It turun sebesar 0,81 persen sedangkan Indeks BPPBM naik sebesra 0,51 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, April (2012=100) Subsektor Maret April (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 106,33 104,25-1,96 2. Hortikultura 99,45 96,41-3,06 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 95,30 94,38-0,96 4. Peternakan 104,66 104,32-0,32 5. Perikanan 102,55 101,96-0,58 a. Tangkap 101,90 100,18-1,69 b. Budidaya 103,32 104,08 0,74 NTUP Provinsi Jambi 99,48 98,14-1,35 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Penurunan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh turunnya NTUP pada seluruh subsektor yang cukup besar, yaitu pada subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,96 persen, subsektor Hortikultura sebesar 3,06 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,96 persen, subsektor peternakan sebesar 0,32 persen, serta subsektor Perikanan sebesar 0,58 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 27/05/15/Th. IX, 4 Mei

7 7. Perbandingan Antar Provinsi se-sumatera NTP dan NTUP di 10 provinsi se-sumatera pada April dapat dilhat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya. Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta nya Menurut Provinsi se-sumatera, April (2012=100) Provinsi Maret NTP April Maret NTUP April (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) NAD 97,39 96,48-0,93 101,33 100,65-0,67 Sumatera Utara 99,09 98,57-0,53 103,37 102,73-0,62 Sumatera Barat 98,97 97,71-1,27 104,51 103,45-1,02 Riau 97,55 96,44-1,14 102,54 101,25-1,26 Jambi 95,81 94,72-1,13 99,48 98,14-1,35 Sumatera Selatan 98,31 97,84-0,48 102,76 102,31-0,44 Bengkulu 96,24 94,32-1,99 102,08 99,98-2,05 Lampung 102,30 101,43-0,85 107,25 105,95-1,21 Bangka Belitung 104,28 104,70 0,41 109,17 109,31 0,13 Kepulauan Riau 100,51 98,69-1,81 105,71 103,81-1,79 Sumber: Survei Harga Perdesaan Nasional, diolah. Berdasarkan penghitungan Nilai Tukar Petani pada beberapa daerah di Sumatera, hanya Provinsi Bangka Belitung yang mengalami kenaikan pada April, sedangkan sembilan provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan kesembilan diantara sepuluh provinsi se-sumatera. Untuk NTP tertinggi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 104,70, sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 94,32. Dilihat dari perubahan NTP pada April terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,41 persen sedangkan penurunan terbesar di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,99 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada April berada pada urutan kesepuluh diantara provinsi se-sumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 109,31 dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,13 persen. Secara umum, NTUP di sembilan provinsi lainnya se-sumatera mengalami penurunan. Berita Resmi Statistik No.27 /05/15/Th. IX, 4 Mei 7