PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 62/11/15/Th. IX, 2 November NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI OKTOBER SEBESAR 95,48 ATAU NAIK 0,68 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 100,21 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Oktober sebesar 95,48 atau naik 0,48 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,67 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,01 persen. Pada Oktober, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 99,25 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 94,23 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 92,38 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 101,44 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 100,62 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 104,63 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 96,17. Bulan Oktober tingkat inflasi perdesaan sebesar minus 0,03 persen. Inflasi terjadi pada enam kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Sandang, kelompok Kesehatan, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga serta kelompok Transportasi dan Komunikasi. Sedangkan pada kelompok Bahan Makanan terjadi deflasi. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Oktober sebesar 100,21 atau naik 0,60 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara Berita Resmi Statistik No.62/11/15/Th. IX, 2 November 1

2 umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, Oktober (2012=100) Gabungan Subsektor dan Subkelompok Bulan September Oktober (1) (2) (3) (4) a. Nilai Tukar Petani (NTP) 94,83 95,48 0,68 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 113,94 114,70 0,67 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120,15 120,13-0,01 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,10 122,06-0,03 - Indeks BPPBM 114,38 114,46 0,08 Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 94,66 95,32 0,70 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 113,74 114,52 0,69 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120,15 120,14-0,01 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,11 122,07-0,03 - Indeks BPPBM 114,31 114,40 0,08 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 98,52 99,25 0,75 b. Indeks Diterima Petani (It) 119,39 120,16 0,64 - Padi 121,51 122,71 0,99 - Palawija 111,89 111,13-0,68 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 121,18 121,06-0,10 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,79 122,57-0,18 - Indeks BPPBM 113,69 114,00 0,27 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 94,87 94,23-0,67 b. Indeks Diterima Petani (It) 114,29 113,48-0,70 - Sayur-sayuran 104,85 102,12-2,60 - Buah-buahan 132,93 135,89 2,23 - Tanaman Obat 108,05 106,88-1,08 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 120,47 120,43-0,03 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,48 122,43-0,04 - Indeks BPPBM 110,80 110,81 0,01 2 Berita Resmi Statistik No. 62/11/15/Th. IX, 2 November

3 Subsektor dan Subkelompok Bulan September Oktober (1) (2) (3) (4) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 90,67 92,38 1,88 b. Indeks Diterima Petani (It) 109,59 111,71 1,93 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 109,59 111,71 1,93 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 120,87 120,92 0,05 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121,63 121,68 0,04 - Indeks BPPBM 116,77 116,85 0,07 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 103,05 101,44-1,56 b. Indeks Diterima Petani (It) 119,86 117,90-1,64 - Ternak Besar 125,09 122,92-1,74 - Ternak Kecil 124,59 122,33-1,81 - Unggas 108,42 106,60-1,68 - Hasil Ternak 119,17 119,32 0,13 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 116,32 116,23-0,08 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122,51 122,39-0,09 - Indeks BPPBM 110,53 110,47-0,06 5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 100,36 100,62 0,26 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 120,31 120,62 0,25 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 119,88 119,87-0,01 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121,58 121,58-0,01 - Indeks BPPBM 116,69 116,68-0, Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 103,85 104,63 0,75 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 127,05 127,98 0,73 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 122,34 122,32-0,02 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121,63 121,61-0,02 - Indeks BPPBM 123,51 123,48-0, Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 96,49 96,17-0,33 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 113,15 112,79-0,32 c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 117,27 117,28 0,01 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121,53 121,53 0,01 - Indeks BPPBM 109,45 109,46 0,01 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Oktober, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 94,83 menjadi 95,48. Kenaikan NTP pada Oktober disebabkan indeks harga hasil produksi Berita Resmi Statistik No.62/11/15/Th. IX, 2 November 3

4 pertanian naik sebesar 0,67 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,01 persen, terutama pada indeks harga barang dan jasa yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Pada bulan Oktober, NTP naik pada subsektor subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,75 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,88 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,26 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 0,67 persen dan subsektor Peternakan sebesar 1,56 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Oktober, It naik sebesar 0,67 persen dibandingkan It September, yaitu dari 113,94 menjadi 114,70. Kenaikan It terjadi pada tiga subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,64 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,93 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,25 persen. Penurunan It terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 0,70 persen dan subsektor Peternakan sebesar 1,64 persen. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Oktober, Ib turun sebesar 0,01 persen bila dibandingkan Ib September, yaitu dari 120,15 menjadi 120,13. Penurunan tersebut terjadi pada empat subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,10 persen, subsektor Hortikultura sebesar 0,03 persen, subsektor Peternakan sebesar 0,08 persen, dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,01 persen. Sedangkan kenaikan Ib hanya terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,05 persen. 4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor a) Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Oktober NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 99,25 atau naik 0,75 persen. Kenaikan pada It dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok padi sebesar 0,99 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 0,18 persen. b) Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Oktober, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 94,23 atau turun 0,67 persen. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan pada indeks yang diterima petani sayur-sayuran dan petani tanaman obat yang masing-masing turun sebesar 2,60 persen dan 1,08 persen. Sedangkan penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 0,04 persen. 4 Berita Resmi Statistik No. 62/11/15/Th. IX, 2 November

5 c) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Oktober, NTP untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 92,38 atau naik 1,88 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan It sebesar 1,93 persen serta kenaikan Ib yang hanya sebesar 0,05 persen. Kenaikan pada Ib dipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,04 persen dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,07 persen. d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Oktober, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 101,44 atau turun sebesar 1,56 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It turun sebesar 1,64 persen dan Ib turun sebesar 0,08 persen. Penurunan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok ternak besar yang turun 1,74 persen, kelompok ternak kecil turun sebesar 1,81 persen dan unggas turun sebesar 1,68 persen. Sedangkan kelompok hasil ternak naik sebesar 0,13 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 0,09 persen dan indeks BPPBM yang turun sebesar 0,06 persen. e) Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Oktober, NTP subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 100,62 atau naik 0,26 persen. Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini naik sebesar 0,25 persen, sedangkan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan mengalami penurunan yaitu sebesar 0,01 persen. 1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik sebesar 0,75 persen yaitu dari 103,85 menjadi 104,63 pada Oktober. Indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,73 persen dan indeks yang dibayar nelayan turun sebesar 0,02 persen. 2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) turun sebesar 0,33 persen yaitu dari 96,49 menjadi 96,17 pada Oktober. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turun sebesar 0,32 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,01 persen. 5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Oktober, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 122,06 atau terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,63 persen; kelompok perumahan sebesar 0,65 persen, kelompok Sandang sebesar 0,36 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,32 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan pada kelompok bahan makanan terjadi deflasi sebesar 0,59 persen. Berita Resmi Statistik No.62/11/15/Th. IX, 2 November 5

6 Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan nya Provinsi Jambi, Oktober (2012=100) No Kelompok Konsumsi Rumah Tangga Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan September Oktober (1) (2) (3) (4) (5) 1 Bahan Makanan 126,84 126,09-0,59 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 119,29 120,04 0,63 3 Perumahan 112,40 113,13 0,65 4 Sandang 117,38 117,80 0,36 5 Kesehatan 116,14 116,46 0,27 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106,62 106,97 0,32 7 Transportasi dan Komunikasi 128,46 128,47 0,01 Konsumsi Rumah Tangga 122,10 122,06-0,03 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada Oktober, NTUP Jambi sebesar 100,21 yang berarti naik sebesar 0,60 persen. Hal ini disebabkan It naik 0,67 persen, sedangkan Indeks BPPBM hanya naik sebesar 0,08 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, Oktober (2012=100) Subsektor September Oktober (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 105,01 105,40 0,37 2. Hortikultura 103,15 102,41-0,71 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 93,85 95,60 1,86 4. Peternakan 108,44 106,73-1,58 5. Perikanan 103,10 103,37 0,26 a. Tangkap 102,87 103,64 0,76 b. Budidaya 103,38 103,04-0,33 NTUP Provinsi Jambi 99,61 100,21 0,60 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Kenaikan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh kenaikan NTUP yang cukup besar pada beberapa subsektor, yaitu pada subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,37 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,86 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,26 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 62/11/15/Th. IX, 2 November

7 7. Perbandingan Antar Provinsi se-sumatera NTP dan NTUP di 10 provinsi se-sumatera pada Oktober dapat dilhat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya. Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta nya Menurut Provinsi se-sumatera, Oktober (2012=100) Provinsi September NTP Oktober September NTUP Oktober (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) NAD 96,07 96,72 0,68 101,35 101,62 0,27 Sumatera Utara 98,19 98,76 0,58 102,93 103,59 0,64 Sumatera Barat 97,08 97,39 0,32 103,97 104,01 0,05 Riau 93,06 94,11 1,13 99,19 100,18 1,00 Jambi 94,83 95,48 0,68 99,61 100,21 0,60 Sumatera Selatan 95,73 96,24 0,54 102,24 102,37 0,13 Bengkulu 92,48 93,69 1,31 99,92 101,22 1,31 Lampung 104,21 104,09-0,12 111,53 111,20-0,30 Bangka Belitung 105,55 104,73-0,78 112,01 110,28-1,54 Kepulauan Riau 99,70 98,57-1,13 105,80 104,45-1,27 Sumber: Survei Harga Perdesaan Nasional, diolah. Pada Oktober, Nilai Tukar Petani di beberapa daerah di Sumatera hanya naik di tujuh provinsi, sedangkan NTP di tiga provinsi lainnya turun. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan delapan diantara sepuluh provinsi se-sumatera. NTP tertinggi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 104,73 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 93,69. Dilihat dari perubahan NTP pada Oktober terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,31 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Oktober berada pada urutan kesembilan diantara provinsi se-sumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 111,20 dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,31 persen. Berita Resmi Statistik No.62/11/15/Th. IX, 2 November 7