FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2012"

Transkripsi

1 1 APLIKASI ADAPTIVE ECHO CANCELLING MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA NLMS ( NORMALIZED LEAST MEAN SQUARE ) LAPORAN PENELITIAN OLEH: ANDI KURNIAWAN NUGROHO, MT AGUS MARGIANTONO,MT M. SIPAN, ST Proyek Penelitian ini dibiayai oleh Universitas Semarang dengan Surat Perjanjian Nomor / USM. H8/ I / 2012 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2012

2 2 HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul Penelitian : APLIKASI ADAPTIVE ECHO CANCELLING MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA NLMS ( NORMALIZED LEAST MEAN SQUARE ) b. Bidang Ilmu : Pengolahan Sinyal Digital c. Kategori Penelitian : Pengembangan IPTEK 2. Ketua Peneliti a. Nama Peneliti dan Gelar : Andi Kurniawan N, ST,MT b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. Gol, Pangkat, dan NIS : IIIB/ Penata Muda TK. I / d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Ka. Lab. Elektronika f. Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Elektro g. Univ/Akademi/Sekolah Tinggi : Universitas Semarang 3. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang a. Nama Anggota I : Agus Margiantono, MT b. Nama Anggota II : M. Sipan, ST 4. Lokasi Penelitian : Lab. Teknik Elektro USM 5. Jangka Waktu Penelitian : 3 Bulan 6. Sumber Biaya Penelitian : Universitas Semarang Semarang, April 2012 Mengetahui, Ketua TIM 7. Biaya : Rp , Dekan Semarang, Juni 2012 Ir. Supoyo, MT Andi Kurniawan N, ST,MT Mengetahui, NIS Ketua NIS. TIM Dekan Mengetahui, Ir. Supoyo, MT Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Andi Kurniawan N, ST,MT NIS NIS Wyati Saddewisasi, SE, MSi NIP Mengetahui, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Wyati Saddewisasi, SE, MSi NIP

3 3 HALAMAN REVIEWER 1. a. Judul Penelitian : APLIKASI ADAPTIVE ECHO CANCELLING MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA NLMS ( NORMALIZED LEAST MEAN SQUARE ) b. Bidang Ilmu : Pengolahan Sinyal Digital c. Kategori Penelitian : Pengembangan IPTEK 2. Ketua Peneliti a. Nama Peneliti dan Gelar : Andi Kurniawan N, ST,MT b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. Gol, Pangkat, dan NIS : IIIB/ Penata Muda TK. I / d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Ka. Lab. Elektronika f. Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Elektro g. Univ/Akademi/Sekolah Tinggi : Universitas Semarang 3. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang a. Nama Anggota I : Agus Margiantono, MT b. Nama Anggota II : M. Sipan, ST 4. Lokasi Penelitian : Lab. Teknik Elektro USM 5. Jangka Waktu Penelitian : 3 Bulan 6. Sumber Biaya Penelitian : Universitas Semarang Mengetahui, 7. Biaya Dekan : Rp , Semarang, April 2012 Ketua TIM Ir. Supoyo, MT NIS Reviewer Dr. Supari,ST, MT NIS Ketua TIM Mengetahui, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Andi Kurniawan N, ST,MT Semarang, Juli 2012 NIS Andi Kurniawan N, ST,MT Wyati Saddewisasi, SE, MSi NIS NIP HALAMAN REVIEWER

4 4 1. a. Judul Penelitian : APLIKASI ADAPTIVE ECHO CANCELLING MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA NLMS ( NORMALIZED LEAST MEAN SQUARE ) b. Bidang Ilmu : Pengolahan Sinyal Digital c. Kategori Penelitian : Pengembangan IPTEK 2. Ketua Peneliti a. Nama Peneliti dan Gelar : Andi Kurniawan N, ST,MT b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. Gol, Pangkat, dan NIS : IIIB/ Penata Muda TK. I / d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : Ka. Lab. Elektronika f. Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Elektro g. Univ/Akademi/Sekolah Tinggi : Universitas Semarang 3. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang a. Nama Anggota I : Agus Margiantono, MT b. Nama Anggota II : M. Sipan, ST 4. Lokasi Penelitian : Lab. Teknik Elektro USM 5. Jangka Waktu Penelitian : 3 Bulan 6. Sumber Biaya Penelitian : Universitas Semarang Mengetahui, 7. Biaya Dekan : Rp , Semarang, April 2012 Ketua TIM Ir. Supoyo, MT NIS Reviewer II Ir. Sudjatinah, MSi NIS Ketua TIM Mengetahui, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Andi Kurniawan N, ST,MT Semarang, Juli 2012 NIS Andi Kurniawan N, ST,MT Wyati Saddewisasi, SE, MSi NIS NIP

5 5 DAFTAR ISI HALAMAN COVER...i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN REVIEWER... iii HALAMAN REVIEWER... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x PRAKATA... xi BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Sinyal Sinyal Waktu Kontinu Sinyal Diskrit Digital Filter... 13

6 Filter IIR (Infinite Impulse Response) Filter FIR (Finite Impulse Response) Teori Adaptif Adaptasi Algoritma LMS Proses Adaptasi Algoritma LMS Normalised Least Mean Squares (NLMS) Filter...24 BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB IV. METODE PENELITIAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangkitan gelombang sinus dan Pembangkitan derau Model AP dengan NLMS Pengujian Mempergunakan Sinyal Stasioner BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran VII. DAFTAR PUSTAKA... 39

7 7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Contoh sinyal kontinu 3 Gambar 2.2 Fungsi step dan fungsi ramp sinyal kontinyu 5 Gambar 2.3. Sinyal periodik sinusoida 7 Gambar 2.4 Proses Sampling 9 Gambar 2.5 Rangkaian sampling 9 Gambar 2.6 Proses ADC 10 Gambar 2.7. Sinyal impuls 11 Gambar 2.8. Sekuen Step 12 Gambar 2.9. Sinyal sinus diskrit 12 Gambar 2.10 Diagram blok filter IIR 14 Gambar 2.11 Sistem waktu diskrit 14 Gambar 2.12 Diagram blok filter FIR 15 Gambar 2.13 Node pick off FIR 16 Gambar 2.14 Delay pada filter FIR 16 Gambar 2.15 Perkalian pada filter FIR 16 Gambar 2.16 Penjumlahan pada filter FIR 17 Gambar 2.17 Bentuk umum sistem adaptif multiple input 18 Gambar 2.18 Bentuk umum sistem adaptif single input 18 Gambar 2.19 Sistem Adaptif dengan masukan jamak dengan desired respons dan error sinyal 20 Gambar 2.20 Prediksi dengan Sistem Adaptif 21 Gambar 3.1 Diagram Sistem 28 Gambar 3.2 Diagram alir AP dan NMLS 29 Gambar 5.1 Pembangkitan gelombang sinus 31 Gambar 5.2 Pembangkitan derau 31 Gambar 5.3 Hasil pemanggilan data 32 Gambar 5.4 Model Adaptive Predictor 33 Gambar 5.5 Diagram Alir AP dengan NMLS 35

8 8 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Hasil Pengujian sinyal stasioner dengan panjang filter L = 5 36 Tabel 5.2. Hasil Pengujian sinyal stasioner dengan panjang filter L = 15 37

9 9 ABSTRAK Bidang pengolahan sinyal telah berkembang secara pesat, khususnya untuk pengolahan sinyal suara. Beberapa terobosan pada bidang tersebut telah banyak dilakukan, diantaranya adalah aplikasi dengan menggunakan sistem adaptif. Penerapan dengan sistem adaptif misalnya pada proses penghapusan derau melalui proses AEC ( Adaptive Echo Cancellated) dengan menggunakan algoritma NLMS (Normalized Least Mean Square ). Penelitian ini membahas mengenai penerapan sistem adaptif dengan menggunakan model AP ( Adaptive Predictor) sebagai prediksi sinyal dan derau. Suara yang akan digunakan berupa suara hasil rekaman dan derau yang digunakan dibangkitkan oleh komputer dengan menggunakan algoritma NLMS ( Normalized Least Mean Square). Penelitian ini membahas tentang penggunaan adaptive system sebagai AP dengan mengatur step size (ukuran langkah) dan panjang filter (L) untuk mencari nilai optimalnya. Diharapkan hasil yang didapatkan noise atau derau yang terdapat pada suara dapat teredam dan dengan menggunakan algoritma NMLS. Kata-kata kunci : sinyal suara, AEC, NLMS, AP, step size, panjang filter, teredam

10 10 ABSTRACT Signal processing field s has grown rapidly, especially for voice signal processing. Several invention in the field has been done, include the adaptive systems application. The application of adaptive systems such as the noise removal using the AEC (Adaptive Echo Cancellat ed) process with NLMS (Normalized Least Mean Square) algorithm. This research aims is discusses the application of the adaptive system using the model of AP (Adaptive Predictor) as a prediction signal and noise. The research sample to be used is sounds in the form of a recorded voice and the noise generated by a computer used by the NLMS algorithm (Normalized Least Mean Square). In addition, the research is discuss the use of the adaptive system as an AP by setting the step size (step size) and the filter length (L) to find the optimal value. The experiments results of this research is that noise in the sound can be muffled by using the NMLS algorithm. Keywords: AEC, NLMS,AP, step size, sound signal, filter length,submerged

11 11 PRAKATA Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian dengan judul APLIKASI ADAPTIVE ECHO CANCELLING MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA NLMS ( NORMALIZED LEAST MEAN SQUARE ). Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Semarang yang telah memberian kesempatan untuk melaksanakan penelitian kepada penulis. 2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis. 4. Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang atas dukungan dan ijin kepada penulis. 5. Rekan rekan yang telah bekerja sama dengan baik selama melakukan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum sempurna, karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pihak lain yang memerlukannya. Semarang, Juni 2012 Penulis

12 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang pengolahan sinyal telah berkembang secara pesat, khususnya untuk pengolahan suara. Beberapa terobosan pada bidang tersebut telah banyak dilakukan, diantaranya adalah aplikasi dengan menggunakan sistem adaptif. Penerapan dengan sistem adaptif misalnya pada proses penghapusan derau atau ANC ( Adaptive Noise Cancellated), AP ( Adaptive Predictor), dan AEC ( Adaptive Echo Cancellated) dengan menggunakan algoritma LMS ( Least Mean Square), NLMS (Normalized Least Mean Square), RLS (Recursive Least Square). Penelitian ini membahas mengenai penerapan sistem adaptif dengan menggunakan model AP ( Adaptive Predictor) sebagai prediksi sinyal dan derau. Suara yang akan digunakan berupa suara hasil rekaman dan derau yang digunakan dibangkitkan oleh komputer dengan menggunakan NLMS (Normalized Least Mean Square). Penelitian ini membahas tentang penggunaan system adaptive sebagai AP dengan mengatur step size (ukuran langkah) dan panjang filter (L) untuk mencari nilai optimalnya. Diharapkan hasil yang didapatkan noise atau derau yang terdapat pada suara dapat teredam dan dengan menggunakan algoritma NLMS.

13 PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang dihadapi adalah berikut ini : a. bagaimana melakukan optimasi terhadap sinyal stasioner sinusoida dan sinyal derau yang diujikan dengan menggunakan algoritma NLMS? b. bagaimana nilai panjang langkah, panjang filter yang diharapkan sehingga nilai sinyal derau yang teredam dapat teratasi dengan menggunakan algoritma NLMS?

14 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sinyal Secara matematis, sinyal merupakan fungsi dari satu atau lebih variable yang berdiri sendiri ( independent variable). Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis oleh tekanan akustik sebagai fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi ke-terang-an (brightness) dari dua variable ruang (spasial) Amplitudo Sinyal Panjang Data Gambar 2.1. Contoh sinyal kontinu Secara umum, variable yang berdiri sendiri ( independent) secara matematis diwujudkan dalam fungsi waktu, meskipun sebenarnya tidak menunjukkan waktu. Sinyal dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Sinyal waktu kontinu (continous-time signal)

15 15 2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal) Pada sinyal kontinyu, variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi terusmenerus dan kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independent. Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit. Fungsi sinyal dinyatakan sebagai x dengan untuk menyertakan variable. Untuk membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyak waktu diskrit kita menggunakan symbol t untuk menyatakan variable kontinu dan symbol n untuk menyatakan variable diskrit. Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan dengan fungsi x(t) dan sinyal waktu diskrit dinyatakan dengan fungsi x(n). Sinyal waktu diskrit hanya menyatakan nilai integer dari variable independent Sinyal Waktu Kontinu Suatu sinyal x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu kontinu atau sinyal analog ketika dia memiliki nilai real pada keseluruhan rentang waktu t yang ditempatinya. Sinyal waktu kontinu dapat didefinisikan dengan persamaan matematis sebagai berikut. ƒ (t) (-, ) (2.1) a. Fungsi Step dan Fungsi Ramp (tanjak) Dua contoh sederhana pada sinyal kontinyu yang memiliki fungsi step dan fungsi ramp (tanjak) dapat diberikan seperti pada Gambar 2.2. Sebuah fungsi step dapat diwakili dengan suatu bentuk matematis sebagai: u(t) = 1, t 0 (2.2) 0, t 0

16 16 Di sini tangga satuan ( step) memiliki arti bahwa amplitudo pada u(t) bernilai 1 untuk semua t > 0. Gambar 2.2 Fungsi step dan fungsi ramp sinyal kontinyu Untuk suatu sinyal waktu-kontinu x(t), hasil kali x(t)u(t) sebanding dengan x(t) untuk t > 0 dan sebanding dengan nol untuk t < 0. Perkalian pada sinyal x(t) dengan sinyal u(t) mengeliminasi suatu nilai non-zero (bukan nol) pada x(t) untuk nilai t < 0. Fungsi ramp (tanjak) r(t) didefinisikan secara matematik sebagai: r(t) = 1, t 0 (2.3) 0, t 0 Catatan bahwa untuk t > 0, slope (kemiringan) pada r(t) adalah senilai 1. Sehingga pada kasus ini r(t) merupakan unit slope, yang mana merupakan alasan bagi r(t) untuk dapat disebut sebagai unit-ramp function. Jika ada variable K sedemikian hingga membentuk Kr(t), maka slope yang dimilikinya adalah K untuk t > 0. Suatu fungsi ramp diberikan pada Gambar 2.2b.

17 17 b. Sinyal Periodik Ditetapkan T sebagai suatu nilai real positif. Suatu sinyal waktu kontinyu x(t) dikatakan periodik terhadap waktu dengan periode T jika x(t + T) = x(t) untuk semua nilai t, - t. Sinyal mempunyai 3 parameter utama, yaitu : 1. Amplitudo 2. Periode 3. Fasa Pernyataan tersebut secara matematis dinyatakan oleh persamaan berikut ini : x(t) = A cos( ω t + θ) (2. 4) Disini A adalah amplitudo, ω adalah frekuensi dalam radian per detik (rad/detik), dan θ adalah fase dalam radian. Frekuensi f dalam hertz (Hz) atau siklus per detik adalah sebesar f = ω /2 θ. Untuk melihat bahwa fungsi sinusoida yang diberikan dalam persamaan (5) adalah fungsi periodik, untuk nilai pada variable waktu t, maka: A cos ω 2 t + + θ = A cos ( ωt θ ) = A cos (ωt + θ ) (2. 5) Sedemikian hingga fungsi sinusoida merupakan fungsi periodik dengan periode nilai ini selanjutnya dikenal sebagai periode fundamentalnya. 2, Sebuah sinyal dengan fungsi sinusoida x(t) = A cos(ωt + θ) diberikan pada Gambar 3 untuk nilai θ = - /2, dan f = 1 Hz.

18 18 Gambar 2.3. Sinyal periodik sinusoida Frekuensi sinyal periodik dinyatakan dengan rumus : x(t) = k C k e j2πkfot (2.6) C k = Tp 1 Tp x(t) e -j2πkfot dt (2.7) Frekuensi sinyal aperiodik dinyatakan dengan rumus : x(t) = x(f) e j2πft df (2.8) x(f)= x(t) e j2πft dt (2.9)

19 Sinyal Diskrit Sinyal diskrit mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pengolahan sinyal digital. Pada dasarnya sinyal diskrit ini merupakan sinyal kontinyu yang telah melalui proses sampling. Proses pendiskritan ini dilakukan agar sinyal kontinyu dapat dibaca oleh komputer. Pada teori sistem diskrit, lebih ditekankan pada pemrosesan sinyal yang berderetan. Pada sejumlah nilai x, dimana nilai yang ke-x pada deret x(n) akan dituliskan secara formal sebagai: x = { x(n) } ; - n (2.10) Perhatikan pada gambar 2.3, secara matematis fungsinya dituliskan oleh persamaan berikut : (2.11) Sinyal tersebut merupakan contoh sinyal waktu kontinyu. Kita juga seringkali menggunakan terminologi sinyal analog untuk menyebutnya. Untuk proses komputasi, sinyal waktu kontinyu harus dirubah menjadi bentuk waktu diskrit dan dilanjutkan dengan proses digitalisasi. Untuk memperoleh bentuk sinyal waktu diskrit, sinyal waktu kontinyu harus di-sampling

20 20 Gambar 2.4 Proses Sampling Sekuen x[n] didapatkan setelah proses perubahan dari continues to discrete (C-to-D). Kondisi realnya secara hardware adalah menggunakan rangkaian sampling seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 2.5 Rangkaian sampling Rangkaian sampling diatas merupakan sebuah ujung tombak dari sebuah analog to digital conversion (ADC).

21 21 Gambar 2.6 Proses ADC Pada proses sampling berlaku syarat Nyquist dimana banyaknya frekuensi sampling harus sama dengan atau melebihi 2 kali frekuensi sinyal yang di sampling. Jika frekuensi sampling kurang dari 2 x frekuensi dalam pemrosesannya akan terjadi kesalahan yang disebut efek aliasing. (2.12) Pada penelitian ini digunakan sinyal suara sebagai masukannya. Pencuplikan dilakukan pada kecepatan 8000 Hz dengan resolusi 8 bit (1 byte). Kecepatan pencuplikan tersebut dilakukan dengan didasarkan asumsi bahwa sinyal percakapan (speech) berada pada daerah frekuensi Hz sehingga memenuhi kriteria Nyquist seperti di atas. Secara matematis informasi tersebut bisa dituliskan dalam persamaan matematis: (2.13)

22 22 Sinyal waktu diskrit mempunyai beberapa fungsi dasar seperti berikut: a. Sekuen Impuls Gambar 2.7. Sinyal impuls Deret unit sample (unit-sampel sequence), (n), dinyatakan sebagai deret dengan nilai (n) = 0, n 0 (2.14) 1, n = 0 Deret unit sample mempunyai aturan yang sama untuk sinyal diskrit dan sistem dengan fungsi impuls pada sinyal kontinyu dan system. Deret unit sample biasanya disebut dengan impuls diskrit (diecrete-time impulse), atau disingkat impuls (impulse). b. Sekuen Step Deret unit step (unit-step sequence), u(n), mempunyai nilai : u(n) = 1, n 0 (2.15) 0, n 0 Unit step dihubungkan dengan unit sample sebagai: n u(n) = (k) (2.16) k Unit sample juga dapat dihubungkan dengan unit step sebagai:

23 23 (n) = u(n) - u(n - 1) Gambar 2.8. Sekuen Step c. Sinus Diskrit Deret eksponensial real adalah deret yang nilainya berbentuk a n, dimana a adalah nilai real. Deret sinusoidal mempunyai nilai berbentuk Asin(ω o n+ ). Gambar 2.9. Sinyal sinus diskrit Deret y(n) dinyatakan berkalai ( amplitudo) dengan nilai periode N apabila y(n) = y(n+n) untuk semua n. Deret sinuosuidal mempunyai periode 2 /ω o hanya pada saat nilai real ini berupa berupa bilangan integer. Parameter ω o akan dinyatakan sebagai

24 24 frekuensi dari sinusoidal atau eksponensial kompleks meskipun deret ini 24mplitud atau tidak. Frekuensi ω o dapat dipilih dari nilai jangkauan kontinyu. Sehingga jangkauannya adalah 0 ω o 2 (atau - ω o ) karena deret sinusoidal atau eksponensial kompleks didapatkan dari nilai ω o yang bervariasi dalam jangkauan 2 k ω o 2 (k+1) identik untuk semua k sehingga didapatkan ω o yang bervariasi dalam jangkauan 0 ω o Digital Filter Filter digital yang sering dipergunakan dalam pengolahan sinyal digital ada dua macam, yaitu filter IIR dan filter FIR Filter IIR (Infinite Impulse Response) Filter IIR dari (Infinite Impulse Response) adalah salah satu tipe dari filter digital yang dipakai pada aplikasi Digital Signal Processing (DSP). Keuntungan filter IIR antara lain adalah membutuhkan koefesien yang lebih sedikit untuk respon frekuensi yang curam sehingga dapat mengurangi jumlah waktu komputasi. Fungsi transfer filter IIR adalah: (2.17) dimana : - H(z) merupakan fungsi transfer dari filter IIR - a1, a2,..., an merupakan koefisien feed back dari filter IIR - b0, b1,...bn merupakan koefisien feed forwad dari filter IIR Diagram blok untuk sebuah filter IIR dalam bentuk direct form II dapat digambarkan seperti berikut:

25 25 Gambar 2.10 Diagram blok filter IIR Proses pemfilteran pada sebuah sinyal akan mengikuti bentuk persamaan beda berikut ini : (2.18) Filter FIR (Finite Impulse Response) FIR termasuk salah satu jenis filter digital. Dasar-dasar FIR Filter Sistem waktu diskrit Gambar 2.11 Sistem waktu diskrit Filter FIR sering diunakann untuk rangkaian noise cancelling, prediktor. Bentuk umum filter FIR diperlihatkan oleh gambar berikut :

26 26 Gambar 2.12 Diagram blok filter FIR Proses komputasi untuk mentransformasi suatu sekuen, yang selanjutnya disebut sebagai input kedalam suatu sekuen bentuk lain yang selanjutnya disebut sebagai output. Secara matematis filter FIR mempunyai transfer fungsi : (2.19) Filter FIR mempunyai bentuk umum (2.20) Sedangkan hubungan antara input outputnya dituliskan oleh persamaan :

27 27 (2.21) Operasi dasar filter FIR ada 4 macam, yaitu : 1. Node pick off Gambar 2.13 Node pick off FIR 2. Delay Gambar 2.14 Delay pada filter FIR 3. Perkalian Gambar 2.15 Perkalian pada filter FIR

28 28 4. Penjumlahan Gambar 2.16 Penjumlahan pada filter FIR 2.3 Teori Adaptif Sistem adaptif merupakan suatu sistem yang mampu menyesuaikan dirinya terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, sehingga diharapkan akan mampu mengatasi perubahan akibat beragam gangguan. Sistem adaptif kerap digunakan dalam bidang-bidang berikut ini: 1. Identifikasi system (pemodelan) 2. Prediksi 3. Equalisasi (pemodelan terbalik, inverse filtering) 4. Interference canceling Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap menemui dan menggunakan sistem adaptif pada sistem telekomunikasi (untuk interference cancelling, noise reductrion)dan optimalisasi sistem industri (identifikasi sistem, inverse modelling). Kenapa sistem adaptif dipilih? Ada beberapa hal yang menyebabkan sistem adaptif dijadikan suatu pilihan, antara lain : 1. Seringkali kita tidak dapat mengetahui jenis gangguan yang dihadapi 2. Gangguan yang ada sifatnya berubah-ubah Kedua hal di atas dapat dijadikan suatu alasan yang kuat mengapa kita menggunakan sistem adaptif dibandingkan dengan metode lain/konvensional.

29 29 Secara garis besar sistem adaptif dibedakan menjadi dua, yaitu sistem adaptif dengan masukan jamak (multiple inputs) dan dan sistem adaptif dengan masukan tunggal (single input). Bentuk umum diagram blok penjumlah adaptif dapat dilihat pada gambar di bawah ini. k X X X... X 0k 1k T LK Gambar 2.17 Bentuk umum sistem adaptif multiple input X K X X... X K 1 K 2 T K L Gambar 2.18 Bentuk umum sistem adaptif single input Contoh rangkaian yang menerapkan control multiple input adalah rangkaian antena adaptif dan rangkaian detektor akustik adaptif dimana masing-masing inputnya dihubungkan dengan sensor-sensor yang terpisah satu sama lainnya. Sedangkan untuk

30 30 bentuk masukan tunggal sering digunakan pada rangkaian filter adaptif. Sedangkan hubungan antara input dan outputnya dinyatakan dalam persamaan : Single input : Y K L 1 0 W LK X K 1 (2.22) Multiple Input : Y K L 1 0 W LK X LK (2.23) Kedua persamaan di atas dapat dinyatakan dalam satu persamaan yaitu : Y K X W W X (2.24) T K K T K K Dari kedua persamaan di atas didapatkan bobot vektor : K 0K 1K T LK W W W... W (2.25) Kombiner linear adaptif dapat didipergunakan baik untuk sistem adaptif loop terbuka ataupun loop tertutup. Pada proses adaptif open loop besarnya keluaran tidak ditentukan oleh umpan balik dari keluaran melainkan oleh pengaturan vektor bobot (weight vector). Besarnya vektor bobot ini hanya bergantung pada besarnya masukan dan kondisi lingkungan. Sedangkan pada proses adaptif loop tertutup, vektor bobot bergantung pada sinyal keluaran Y K dan "data yang lain". Umumnya pada proses adaptif yang dimaksud dengan "data yang lain" termasuk desired respons (respon yang diinginkan) ataupun "training signal". Pada sistem adaptif pengaturan vektor bobot dilakukan agar besarnya keluaran Y K bisa sama dengan atau mendekati besarnya "desired respons". Dengan membandingkan besarnya keluaran Y K dengan desired respons akan didapatkan "error" signal. Pengaturan vektor bobot digunakan untuk membuat besarnya error bisa mendekati nol.

31 31 Gambar 2.19 Sistem Adaptif dengan masukan jamak dengan desired respons dan error sinyal Dari gambar di atas error sinyal didapatkan : d Y (2.26) K K K Dengan melakukan substitusi dengan persamaan di atas didapatkan persamaan : T T K d K X KW d k W X K (2.27) Untuk mendapatkan square error maka persamaan tersebut dikuadratkan menjadi : 2 2 T T T d W X X W d X W (2.28) K K K K 2 K K Dengan mngasumsikan besaran K, d K, dan X K bernilai statis terhadap nilai k didapatkan persamaan : E 2 2 T T T E d W E X X W E d X W K K K K 2 K K (2.29)

32 32 berikut : Fungsi Matriks korelasi (R) terhadap sinyal input x dinyatakan dalam persamaan (2.30) Sementara besarnya nilai kolom vektor P dirumuskan dalam persamaan berikut : X E d X d X d X T P E d... k k k 0k k 1k k Lk (2.31) Vektor ini menerangkan hubungan antara desired respons dengan komponen input. Nilai R dan P akan konstan jika X K dan d k konstan Adaptasi Algoritma LMS Operasi yang dilakukan pada Algoritma LMS antara lain adalah filter transversal berfungsi untuk melakukan proses filtering. Kedua, diperlukan mekanisme untuk melakukan proses kontrol adaptif pada tap weight dari filter transversal. Gambar 2.20 Prediksi dengan Sistem Adaptif

33 33 Tap input x(n), x(n-1),..., x(n-m+1) membentuk elemen M-by-1 tap input vector x(n), dimana M-1 adalah jumlah dari elemen tunda, tap input ini dinotasikan oleh Xn. Tap weight (bobot) ẁ0(1), ẁ1(n),..., ẁm-1, membentuk elemen M-by-1 tap-weight vector ẁ(n). Nilai yang dihitung untuk tap weight vector ẁ(n) menggunakan algoritma LMS akan menunjukkan nilai estimasi, dimana nilai yang diharapkan merupakan hasil pendekatan solusi wiener w0 dengan jumlah iterasi n mendekati tak berhingga. Selama proses filtering, respon yang diinginkan d(n) digunakan sebagai masukan untuk pemrosesan, sepanjang tap-input vector u(n). Filter transversal akan menghasilkan output d(n Xn) yang digunakan untuk estimasi dari respon yang diinginkan d(n). Karena itu estimasi error e(n) didefinisikan sebagai perbedaan antara respon yang diinginkan dengan output filter yang sebenarnya. Estimasi error e(n) dan tap-input vector x(n) dipergunakan untuk mekanisme kontrol, dan loop umpan balik yang mengelilingi tapweight sebagai loop tertutup. Secara spesifik, perkalian estimasi error e(n) dan tapinput x(n-k) dihitung pada k=0,1,2,..., M-2, M-1. Hasilnya koreksi δẁk(n) yang dipergunakan untuk tapweight ẁk(n) pada iterasi n+1. Faktor skalar yang dipergunakan untuk perhitungan ini dinotasikan dengan μ yang disebut dengan parameter step size. 2.5 Proses Adaptasi Algoritma LMS Untuk membuat pengukuran secara tepat dari gradient vector J(n) pada tiap iterasi n, dan parameter step size dipilih yang tepat tap-weight vector kemudian dihitung dengan menggunakan algoritma steepest descent maka akan menghasilkan konvergensi pada solusi Optimum Wiener. Pada kenyataannya, pengukuran secara tepat terhadap gradient vector tidak mungkin dilakukan, karena matriks korelasi R dari tapinput dan vector cross-correlation p antara tap-input dan respon yang diinginkan harus diketahui

34 34 secara tepat. Konsekuensinya, gradien vector harus dapat diestimasi dari data yang tersedia. Untuk menghasilkan estimasi dari gradien vector J(n), yaitu dengan mensubtitusi estimasi dari matriks korelasi R dan vector cross-correlation p dalam formula : J(n) = -2p + 2Rw(n) (2.32) Pilihan paling sederhana dari estimasi untuk R dan p adalah menggunakan instantaneous estimates yang didasarkan pada nilai sample dari vektor tapinput dan respon yang diinginkan, yang didefinisikan : R(n) = x(n)xh(n), dan p = x(n)d*(n) (2.33) sehingga instantaneous estimates dari gradient vector adalah : J(n) = -2x(n)d*(n) +2x(n)xH(n) ẁ(n) (2.34) Subtitusi estimasi untuk gradient vector J(n) dalam algoritma steepest-descent, akan diperoleh : ẁ(n+1) = ẁ(n) + μ x(n)[d*(n) xh(n) ẁ(n)] (2.35) Persamaan dituliskan dalam 3 hubungan dasar : 1. Filter output : y(n) = ẁh(n)x(n) (2.36) 2. Estimasi error : e(n) = d(n) y(n) (2.37) 3. Tap weight adaptation : ẁ(n+1) = ẁ(n) + μ x(n)e*(n) (2.38)

35 35 Estimasi bila dilihat dari persamaan diatas error e(n), perhitungannya didapat berdasarkan estimasi sekarang ( current estimate) dari tap-weight vector ẁ(n). Faktor μx(n)e*(n) menggambarkan koreksi yang digunakan untuk current estimate dari tapweight vector. Prosedur iterasi dimulai dengan perkiraan awal ẁ(0). Gambar Aliran sinyal Aliran sinyal pada gambar diatas menunjukkan algoritma LMS memerlukan 2M+1 perkalian dan 2M penjumlahan tiap iterasi. M adalah jumlah tap-weight yang digunakan pada filter adaptif Normalised Least Mean Squares (NLMS) Filter Algoritma LMS menggunakan konstanta pengadaptasi yaitu μ, sebuah konstanta yang mempengaruhi kecepatan konvergensi dari algoritma. μ optimal diperlukan agar penyimpangan tehadap algoritma tidak terjadi. Algoritma NLMS teradaptasi merupakan versi klasik dari algoritma LMS dimana seleksi dari suatu konstanta pengadaptasi diselesaikan melalui penormalisasian dari konstanta asli dengan memperhatikan sinyal daya inputannya. Algoritma NLMS digunakan karena kesederhanaan, kecepatan

36 36 konvergensi dan ketelitiannya. Tetapi membutuhkan sedikit lebih banyak daya dalam perhitungan dibandingkan dengan prototype dari LMS. Kini NLMS telah digunakan untuk echo cancellation, dimana delay pada echo generator-nya tidak terlalu besar. Pada LMS standar, faktor koreksi μx(n)e*(n) yang dipergunakan untuk masukan tap weight vector ẁ(n) pada iterasi n+1 secara langsung sebanding dengan tapinput vector x(n). Sehingga, saat x(n) besar, LMS mengalami masalah penguatan gradient noise. Untuk mengatasinya digunakan Algoritma Normalized Least Mean Square (NLMS) [5]. Secara khusus, koreksi yang digunakan pada tap-weght vector ẁ(n) pada iterasi n+1 dinormalisasi dengan squared Euclidean norm dari tapinput vector x(n) pada iterasi n. Yang perlu diperhatikan pada NLMS adalah saat diberikan data input baru (pada saat n) yang direpresentasikan oleh tap-input vector x(n) dan respon yang diinginkan d(n), maka NLMS akan meng-update tapweight vector, seperti saat nilai ẁ(n+1) yang dihitung saat n+1 yang akan menunjukkan perubahan minimum pada harga ẁ(n) yang diketahui pada saat n. Oleh sebab itu NLMS merupakan manifestasi dari prinsip minimal disturbance. Berikut merupakan perbandingan Algoritma NLMS dengan Algoritma LMS : Konstanta adaptasi untuk NLMS adalah dimensionless, konstanta adaptasi μ untuk LMS memiliki dimensi dari inverse daya. Dari persamaan dapat dilihat bahwa NLMS sebagai LMS dengan varying step- size parameter. NLMS konvergen pada mean square jika konstanta adaptasi secara meyakinkan mengikuti kondisi 0<µ <2 ( 2.39 )

37 37 Hal yang paling penting, NLMS menunjukkan laju konvergensi yang secara potensial lebih cepat dibandingkan dengan LMS standar, baik untuk data input terkorelasi ataupun tak terkorelasi. Hal yang lain adalah dalam mengatasi masalah penguatan gradient noise pada LMS. Karena itu dilakukan pembagian dengan x(n) 2. Maka persamaan NLMS dimodifikasi sebagai : ( 2.40 ) dimana a>0, 0< <2, dan ( 2.41)

38 38 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan: 1. melakukan pemrosesan sinyal suara yang tercampur dengan derau menggunakan model Adaptive Predictor. 2. merancang model Adaptive Predictor menggunakan perangkat-lunak Matlab dengan menerapkan algoritma NLMS sebagai pengatur proses adaptasinya 3.2. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Penggunaan algoritma NLMS diharapkan dapat membantu meredam sinyal derau yang sangat mengganngu dalam penyampaian informasi data yang diterima. 2. Dengan mennetukan panjang langkah dan panjang filter dapat menentukan kecepatan dalam melakukan peredaman sinyal derau yang dihasilkan sehingga data yang diterima sesuai dengan sinyal yang diterima. 3. Penggunakan adaptive Echo Cancelling dapat mengatasi panjang gema yang dihasilkan oleh sumber bunyi baik bersifat stasioner maupun sinyal non stasioner sehingga sinyal asli tidak mengalami pengulangan yang berulang-ulang.

39 39 BAB IV METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah : 1. Penelusuran Pustaka Yaitu diawali dengan menelusuri berbagai pustaka yang akan digunakan sebagai pendukung penelitian ini. Penelusuran tersebut dilakukan untuk mendapatkan bahan acuan yang dalam hal ini dapat berupa jurnal ilmiah, artikel dari internet, dan lain-lain. 2. Perancangan Model Sistem Meliputi pembuatan model AP dan pengujian dengan menggunakan program Matlab dengan menerapkan algoritma NLMS sebagai pengatur proses adaptasinya. SUMBER SINYAL Pembangkitan sinyal (sinus,derau) PENYIMPANAN FILE MODEL AP PEMANGGILAN DATA ALgoritma NLMS Keluaran signal LMS RLS Signal 0 LMS -20 RLS Gambar 3.1 Diagram Sistem

40 40 MULAI Menentukan file Inisialisasi Algoritma NLMS L, μ dan Lamda Memasukan nilai W(n) tidak NMLS Error = 0 ya SELESAI Gambar 3.2. Diagram Alir AP dengan NMLS

41 41 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Model AP (Adaptive Prediktor) adalah salah satu contoh dari aplikasi system adaptif,yang digunakan untuk memperbaiki sinyal suara yang tercampur derau.menjadi sinyal suara yang murni kembali.dalam pengujiannya nanti akan menggunakan sumber sinyal yaitu sinyal sinus (sinyal stasioner). Untuk sinyal sinus dan derau yang akan dicampurkan di buat menggunakan pemrograman.untuk pengujian model AP dengan menggunakan algoritma NLMS, model tersebut nantinya akan dibuat menggunakan program matlab 5.1 Pembangkitan gelombang sinus dan Pembangkitan derau Proses pembangkitan sinyal sinus dan derau mengunakan pemrograman matlab dimulai dengan memilih menu file New M-File. Prosesnya tampak pada gambar berikut ini.

42 42 Gambar 5.1 Pembangkitan gelombang sinus Gambar 5.2 Pembangkitan derau

43 43 Berikut ini adalah program dengan menggunakan matlab yang ditulis pada mfile clear all; clg clc Fs=8000; [f,fs]=wavread('suara'); f=f*10; Panjang_Data=length(f); plot(f,'k') ylabel('amplitudo'); xlabel('panjang Data'); legend('sinyal audio'); axis([0 Panjang_Data ]); Program tersebut dijalankan maka akan ditampilkan gambar berikut ini 1 sinyal suara 0.5 Amplitudo Panjang Data Gambar 5.3 Hasil pemanggilan data x 10 4

44 MODEL AP dengan NLMS Sistem Adaptif, konsep dari sistem adaptif yaitu adanya proses pembelajaran untuk mengatur nilai bobot dari sistem sehingga keluarannya mempunyai error atau kesalahan yang terkecil. Pengaturan nilai bobot pada sistem adaptif tergantung dari jenis dari algoritma yang digunakan, penelitian yang dilakukan sistem adaptif diaplikasikan sebagai predictor dengan menggunakan algoritma NLMS. Model dari sistem tersebut tampak dalam gambar berikut ini : NLMS Gambar 5.3 Model Adaptive Predictor Berdasarkan model pada Gambar 5.3 terlihat bahwa sinyal masukan dilewatkan pada penunda, sebelum masuk dalam filter adaptive. Didalam filter adaptive pemilihan nilai bobot awal dan panjang filter FIR menjadi faktor utama.

45 45 Source Code : clear all close all clc signal = sin(2*pi*0.0055*(0:1000-1)'); N=length(signal); nvar = 2; % Noise variance noise = randn(n,1)*nvar; % White noise nfilt = fir1(31,0.5); % 31st order Low pass FIR filter fnoise = filter(nfilt,1,noise); % Filtering the noise d = signal; n2=(signal+fnoise)*-1; %===================================================================== ===== %=======================NLMS========================================== ====== %================================================== mu_nlms=0.0009; M=32; x=0*(1:m); w_nlms=0*(1:m); for j=1:n for n=m:-1:2 x(n)=x(n-1); end x(1)=n2(j); y_nlms(j)=w_nlms*x'; e_nlms(j)=d(j)-y_nlms(j); w_nlms=w_nlms+2*mu_nlms*x*e_nlms(j); end %===================================================================== ===== %===================================================================== ===== %==================================================== M = 32; % Filter order lam = 0.99; % Exponential weighting factor delta = 0.1; % Initial input covariance estimate w0 = zeros(m,1); % Initial tap weight vector P0 = (1/delta)*eye(M,M); % Initial setting for the P matrix Zi = zeros(m-1,1); % FIR filter initial states Hadapt = adaptfilt.rls(m,lam,p0,w0,zi); Hadapt.PersistentMemory = true; [y,e] = filter(hadapt,noise,d); H = abs(freqz(hadapt,1,64)); H1 = abs(freqz(nfilt,1,64)); wf = linspace(0,1,64); %===================================================================== ===== %===================================================================== ===== %=============================================== EW1=10*log10(abs(signal));

46 46 EW2=10*log10(abs(y_nlms)); EW3=10*log10(abs(y)); figure(1) subplot(311) plot(signal,'k'); hold on plot(n2) legend('signal','noise') xlabel('periode') ylabel('amplitudo') axis([0 N -5 5]); subplot(312) plot(signal,'g'); hold on plot(e_nlms','k'); hold on plot(e,'r'); legend('signal','nlms'); xlabel('periode') ylabel('amplitudo') axis([0 N -5 5]); subplot(313) plot(ew1,'k'); hold on plot(ew2,'r'); hold on plot(ew3,'g'); legend('signal','nlms'); xlabel('periode') ylabel('amplitudo') axis([0 N ]); amplitudo amplitudo amplitudo 5 0 signal noise periode 5 0 signal NLMS periode Signal NLMS periode Gambar 5.4 Hasil program AP dengan NLMS

47 Pengujian Mempergunakan Sinyal Stasioner Pengujian untuk mendapatkan nilai paling optimum pada keluaran filter NLMS adalah dengan melakukan pengujian terhadap nilai μ dan λ serta panjang filter (L). Nilai μ dan λ yang digunakan diawali dengan 1 dan nilai L diawali dengan 5. Untuk variasi nilai-nilai yang digunakan seperti yang terlihat pada Tabel berikut ini. Tabel 5.1 Hasil Pengujian sinyal stasioner dengan panjang filter L = 5 No μ λ SNR input (db) SNR out NLMS (db) Waktu Komputasi N LMS (s) NaN NaN NaN NaN Berdasarkan hasil pengujian keluaran filter NLMS untuk L=5 terlihat bahwa nilai SNR yang paling optimal pada NLMS μ = 0.02 dengan SNR pada nilai db, Pengujian berikutnya dengan menggunakan L = 15 dengan prosedur pengujian yang sama seperti sebelumnya hasilnya adalah sebagai berikut:

48 48 Tabel 5.2. Hasil Pengujian sinyal stasioner dengan panjang filter L = 15 No μ Λ SNR input (db) SNR out NLMS (db) Waktu komputasi NLMS (s) NaN NaN NaN NaN NaN NaN NaN NaN Berdasarkan hasil pengujian keluaran filter NLMS untuk L=15 terlihat bahwa nilai SNR yang paling optimal pada NLMS μ = dengan SNR pada nilai 5,3223 db.

49 49 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Nilai µ mengindikasikan tingkat keberhasilan penapisan, semakin kecil µ dan semakin besar SNR maka kinerja sistem semakin baik. 2. Semakin besar panjang tapis diperoleh SNR output yang semakin semakin besar. 3. Proses adaptif juga sangat dipengaruhi oleh karakteristik sinyal suara masukan. 4. Semakin panjang filter semakin besar SNR yang dihasilkan Saran 1. Sistem AEC ini dapat dikembangkan dengan menggunakan algoritma yang lain agar diperoleh kinerja yang lebih baik. 2. Sistem AEC ini dapat dikembangkan untuk komunikasi banyak kanal. 3. Perlu diimplementasikan secara waktu nyata menggunakan perangkat keras Digital Signal Proccessor.

50 50 DAFTAR PUSTAKA 1. Proakis,J.G., dan D. G. Manolakis,1992, Digital Signal Processing, pp , Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey 2. Qin. L, dan M. G. Bellanger, Convergence Analysis of a varisble Step-size Normalized LMS Adaptive Filter Algoritm, Laboratoire Electronique et Communication, France 3. Sheikhzadeh,H. Performance Limitations of A New Subband Adaptive System For Noise And Echo Reduction IEEE Widrow, B., dan Stearns,S.D., 1985, Adaptive Signal Prosessing, pp , Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey

MODUL 2 PEMBANGKITKAN SINYAL

MODUL 2 PEMBANGKITKAN SINYAL MODUL 2 PEMBANGKITKAN SINYAL I. TUJUAN - Mahasiswa dapat membangkitkan beberapa jenis sinyal dasar yang banyak digunakan dalam analisa Sinyal dan Sistem. II. DASAR TEORI 2.1 Sinyal Sinyal merupakan sebuah

Lebih terperinci

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Tujuan: Siswa mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan konsep sinyal, menggambarkan perbedaan sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu diskrit. Siswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat BAB I PENDAHULUAN Bab satu membahas latar belakang masalah, tujuan, dan sistematika pembahasan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat Kuadrat Terkecil Ternormalisasi. Pada

Lebih terperinci

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital 2.1. Filter Filter adalah suatu alat untuk memisahkan sinyal sinyal yang diinginkan dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. [1]. Filter berkembang dalam pemakaiannya di bidang Elektroteknik menjadi sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II TINA BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Pola Suara Pengenalan pola dapat diartikan sebagai proses klasifikasi dari objek atau pola menjadi beberapa kategori ataukelas. Dan bertujuan untuk pengambilan

Lebih terperinci

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Bambang Sudarmono Achmad Hidayatno Budi Setiyono Abstrak Permasalahan yang timbul ketika melakukan pengambilan suara

Lebih terperinci

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 Nama : Wito Chandra NRP : 0822081 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Aplikasi Noise cancellation menggunakan metode NLMS dengan DSP board 6713 Abstrak 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 2.1 Filter Adaptif

Aplikasi Noise cancellation menggunakan metode NLMS dengan DSP board 6713 Abstrak 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 2.1 Filter Adaptif Aplikasi Noise cancellation menggunakan metode NLMS dengan DSP board 6713 Ita Sulistyowati,Drs. Miftahul Huda,MT Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

MATERI PENGOLAHAN SINYAL : MATERI PENGOLAHAN SINYAL : 1. Defenisi sinyal 2. Klasifikasi Sinyal 3. Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Sinyal Diskrit 4. ADC - Sampling - Aliasing - Quantiasasi 5. Sistem Diskrit - Sinyal dasar system

Lebih terperinci

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN DUM 27 Agustus 2014 Definisi Sinyal Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik, Meskipun sinyal

Lebih terperinci

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Endra Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jl K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir PENGGUNAAN ADAPTIVE NOISE CANCELLATION (ANC) UNTUK PENEKANAN DERAU PADA PERCAKAPAN TELEPON Syaiful Amri [1], Achmad Hidayatno, ST, MT [2], Darjat, ST, MT [2] The problems that

Lebih terperinci

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL Susmini Indriani Lestariningati 1) 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version  BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan telekomunikasi yang opimal mengacu pada tingkat kualitas layanan yang diberikan. Layanan telekomunikasi yang berkualitas (QoS), mensyaratkan agar data yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS Muhammad Rizki Anggia Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI Sebagian besar sinyal-sinyal di alam adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan sistem digital, perlu dilakukan proses pengubahan sinyal analog menjadi

Lebih terperinci

SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI

SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI Oleh Caesar Aji Kurnia NIM : 612008079 Skripsi ini untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Konsentrasi

Lebih terperinci

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014 SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adaptive Noise Cancellation merupakan salah satu aplikasi filter adaptif yang digunakan untuk meredam noise pada sinyal. Aplikasi filter ini menggunakan algoritma Least

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA LMS DAN NLMS UNTUK PEREDAMAN DERAU SECARA ADAPTIF Sulamul Arif [1], Ir Ngatelan,MT [2], Achmad Hidayatno, ST, MT [3]

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA LMS DAN NLMS UNTUK PEREDAMAN DERAU SECARA ADAPTIF Sulamul Arif [1], Ir Ngatelan,MT [2], Achmad Hidayatno, ST, MT [3] Makalah Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA LMS DAN NLMS UNTUK PEREDAMAN DERAU SECARA ADAPTIF Sulamul Arif [], Ir Ngatelan,MT [2], Achmad Hidayatno, ST, MT [3] We often feel disturbed by

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/ PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/0022169 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA MODUL 2 SINYAL DAN SUARA 2.1. Pembangkitan Sinyal Ucapan pada Manusia Speech (ucapan/wicara) dihasilkan dari sebuah kerjasama antara paru-paru (lungs), pangkal tenggorokan pada pita suara (glottis) dan

Lebih terperinci

Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family. Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family

Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family. Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family Bani Aulia Rahman 1, Dr.Ir. Bambang Hidayat, DEA. 2, Desti Madya Saputri,

Lebih terperinci

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses perekaman dan pengeditan sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR TEORI 2.1. Pembangkitan

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ)

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ) ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ) Ginda Utama Putri, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING Irmawan, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ABSTRAK Filter digital adalah suatu algoritma

Lebih terperinci

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu T=/F A A cos X Acos Ft a 0 t t Sinyal dasar Eksponensial dng α imajiner X Ae a j t Ω = πf adalah frekuensi dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA

BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA Pembahasan pada bab ini berisi perancangan sistem medan jauh penyuara dalam bentuk program pada perangkat lunak Python yang akan dijalankan oleh Rasberry Pi B. Pada subbab

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Sinyal dan Pemrosesan Sinyal Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui tipe-tipe sinyal, pemrosesan dan aplikasinya Jumlah pertemuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.. Respon Impuls Akustik Ruangan. Respon impuls akustik suatu ruangan didefinisikan sebagai sinyal suara yang diterima oleh suatu titik (titik penerima, B) dalam ruangan akibat suatu

Lebih terperinci

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014 SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog

Lebih terperinci

ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2]

ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Makalah Tugas Akhir ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Conversation that occurs in phone device usually almost unclear

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT 1 SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT List Of Content 2 Pengertian Sinyal Pengertian Sistem Jenis-Jenis Sinyal dan Aplikasinya Pengertian Sinyal 3 sinyal adalah suatu isyarat

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital Pengolahan Sinyal Digital Referensi : 1. C. Marven and G. Ewers, A Simple Approach to Digital Signal Processing, Wiley, 1997. 2. Unningham, Digital Filtering, Wiley, 1991. 3. Ludeman, Fundamental of digital

Lebih terperinci

Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer

Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer Simulation Design and Implementation Noise canceller using SFTRLS Algorithm on OMAP-L138

Lebih terperinci

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. - KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. gembong@ub.ac.id - http://gembong.lecture.ub.ac.id Apa itu sinyal? Besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang atau variabel-variabel

Lebih terperinci

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada 1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada 3. X + (z) mempunyai sifat sifat seperti yang disebutkan di bawah

Lebih terperinci

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16 DAFTARISI FIALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING h" LEMBAR PENGESAHAN DOSENPENGUJI jij HALAMANPERSEMBAHAN jv HALAMANMOTTO v KATA PENGANTAR V1 ABSTRAKSI viii DAFTARISI ix DAFTARGAMBAR xii DAFTARTABEL

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T

Implementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-137 Implementasi Algoritma B Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T Rayi Margina Putri Kurnia, Suwadi,

Lebih terperinci

SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2

SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2 SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2 SUKARMAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.489716, Faks.489715

Lebih terperinci

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA 1304405027 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN 2015 Rancang Filter low pass digital IIR Butterworth

Lebih terperinci

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM Sinyal dan Sistem Sinyal dan Sistem Klasifikasi Sinyal Konsep rekuensi Analog to Digital Conversion Sampling SINYAL, SISTEM DAN KOMPUTASI SINYAL Sinyal Besaran-besaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari ABSTRAK Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari pengkode sinyal suara yaitu output sinyal suara yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk

BAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk mewujudkan sistem penyamaan adaptif dengan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi pada suatu titik.

Lebih terperinci

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. - KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. gembong@ub.ac.id - http://gembong.lecture.ub.ac.id Apa itu sinyal? Besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang atau variabel-variabel

Lebih terperinci

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH Simulasi Hasil Perancangan LPF (Low Pass Filter) Digital....Hanafi SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH Hanafi Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising menggunakan Blind Source Separation dengan metode ICA. Data

Lebih terperinci

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II. DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite

Lebih terperinci

ANALISIS SINYAL SEISMIK GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH - INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ADAPLET (TAPIS ADAPTIF BERBASIS WAVELET)

ANALISIS SINYAL SEISMIK GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH - INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ADAPLET (TAPIS ADAPTIF BERBASIS WAVELET) ANALISIS SINYAL SEISMIK GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH - INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ADAPLET (TAPIS ADAPTIF BERBASIS WAVELET) Agfianto Eko Putra 1, Adi Susanto 2, Kirbani Sri Brotopuspito 3, Jazi Eko Istiyanto

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1 Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV Raisah Hayati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Penelitian. 24 25 Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing, disingkat DSP) adalah suatu bagian dari sain dan teknologi yang berkembang pesat selama 40 tahun terakhir. Perkembangan ini terutama

Lebih terperinci

MODUL 4 SAMPLING DAN ALIASING

MODUL 4 SAMPLING DAN ALIASING MODUL 4 SAMPLING DAN ALIASING I. TUJUAN - Siswa memahami pengaruh pemilihan jumlah sample dan pengaruhnya pada proses recovery sinyal II. DASAR TEORI Dalam proses pengolahan sinyal analog, sinyal input

Lebih terperinci

Aplikasi Fungsi Sinus Sebagai Pembangkit Sinyal Suara

Aplikasi Fungsi Sinus Sebagai Pembangkit Sinyal Suara Aplikasi Fungsi Sinus Sebagai Pembangkit Sinyal Suara Erna Zuni Astuti Abstract : Movement back and forth around the equilibrium point with the same trajectory, called the oscillation or vibration. Periodic

Lebih terperinci

ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2]

ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Makalah Tugas Akhir ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Conversation that occurs in phone device usually almost unclear

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi. PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal yang mempunyai kaitan dengan penyajian,perubahan bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi. Pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pembahasan pada bab ini berisi penjelasan cara pengujian beserta hasil pengujian untuk melihat apakah hasil perancangan sistem penyama beserta analisisnya memenuhi sasaran

Lebih terperinci

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan. Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) 1. PENDAHULUAN

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) 1. PENDAHULUAN SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Heru Dibyo Laksono 1), Uyung Gatot S. Dinata 2) 1) Jurusan Teknik Elektro - Universitas Andalas 2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran. BAB II DASAR TEORI Dalam bab dua ini penulis akan menjelaskan teori teori penunjang utama dalam merancang penguat audio kelas D tanpa tapis LC pada bagian keluaran menerapkan modulasi dengan tiga aras

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD Butet Nata M Simamora, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MODUL 1 Nama Percobaan

MODUL 1 Nama Percobaan MODUL 1 Nama Percobaan : Pembangkitan Sinyal Tujuan Percobaan : Mahasiswa dapat membangkitkan beberapa jenis sinyal dasar yang banyak digunakan dalam analisa Sinyal dan Sistem. Materi Sinyal merupakan

Lebih terperinci

KULIAH 9 FILTER DIGITAL

KULIAH 9 FILTER DIGITAL KULIAH 9 FILTER DIGITAL TEKNIK PENGOLAHAN ISYARAT DIGITAL Kuliah 9 Filter Digital Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh sehat adalah hal yang pasti diinginkan setiap orang. Akan tetapi, tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk mencapainya. Akibatnya,

Lebih terperinci

MODULASI DELTA ADAPTIF

MODULASI DELTA ADAPTIF MODULASI DELTA ADAPTIF SIGIT KUSMARYANTO http://sigitkus@ub.ac.id I. PENDAHULUAN Kecenderungan dalam perancangan sistem komunikasi baru untuk masa mendatang telah meningkatkan penggunaan teknik-teknik

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO Direstika Yolanda, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 1 Kode & Nama : TE141334 Sinyal dan Sistem 2 Kredit : 3 sks 3 Semester : II (dua) 4 Dosen :

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan dibahas mengenai teori penunjang yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang dikerjakan seperti suara, gelombang, sinyal, noise, Finite Impulse Response (FIR)

Lebih terperinci

ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS

ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS Indrastanti R. Widiasari Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana indrastanti@yahoo.com ABSTRACT Most

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Kode Mata : TK - 17305 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL NOISE PADA METODE ITERATIVE FEEDBACK TUNING UNTUK PENGHILANGAN GANGGUAN SISTEM PENGENDALIAN

PENGGUNAAN MODEL NOISE PADA METODE ITERATIVE FEEDBACK TUNING UNTUK PENGHILANGAN GANGGUAN SISTEM PENGENDALIAN PENGGUNAAN MODEL NOISE PADA METODE ITERATIVE FEEDBACK TUNING UNTUK PENGHILANGAN GANGGUAN SISTEM PENGENDALIAN AY Erwin Dodu 1 1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako Jl Sukarno-Hatta

Lebih terperinci

PERANDINGAN NLMS DAN RLS PADA ADAPTIVE NOISE CANCELLER MENGGUNAKAN LABVIEW

PERANDINGAN NLMS DAN RLS PADA ADAPTIVE NOISE CANCELLER MENGGUNAKAN LABVIEW PERANDINGAN NLMS DAN RLS PADA ADAPTIVE NOISE CANCELLER MENGGUNAKAN LABVIEW Suryo Budiyanto 1 ; Christopher Adam Pandawa 2 Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan Sistem Komputer, BINUS University Jalan K.H. Syahdan

Lebih terperinci

MODUL 4 SAMPLING SINYAL

MODUL 4 SAMPLING SINYAL MODUL 4 SAMPLING SINYAL I. TUJUAN - Mahasiswa dapat menyampling sinyal kontinu ke diskrit menggunakan Fs dan Ts yang berguna dalam pengolahan sinyal Analog ke Digital. II. DASAR TEORI Pada pengolahan sinyal

Lebih terperinci

Fahmi Islami Su Ud¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Fahmi Islami Su Ud¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Tugas Akhir 2006 PENGHILANG ECHO PADA TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIF NLMS DENGAN PENDEKATAN SUBBAND FILTERING ECHO CANCELLER IN TELECOMMUNICATION USING NLMS ADAPTIVE ALGORITHM WITH SUBBAND

Lebih terperinci

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA MODUL PENGHIUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA I. UJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses penghitungan energi pada sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR EORI.1. Energi Suatu Sinyal

Lebih terperinci

Sistem Kontrol Digital

Sistem Kontrol Digital Proses Sampling (Diskritisasi) Sistem Kontrol Digital Eka Maulana, ST, MT, MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Selasa, 19 Februari 2013 Kerangka Materi [Proses Sampling] Tujuan: Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat perangkat canggih yang dihasilkan dan digunakan oleh manusia. Perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

Bab Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi

Bab Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi Bab 3. 3. Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi Oleh: Tri Budi Santoso Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Tujuan: -Siswa mampu membedakan persamaan beda dengan persamaan diferensial -Siswa mampu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SINYAL DASAR ATAU FUNGSI SINGULARITAS Sinyal dasar atau fungsi singularitas adalah sinyal yang dapat digunakan untuk menyusun atau mempresentasikan sinyal-sinyal yang lain. Sinyal-sinyal

Lebih terperinci

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret 4 ANALISIS PENGUANGAN DEAU PADA SINYAL LOUDSPEAKE MENGGUNAKAN FILTE ADAPTIF KALMAN Fitriani Christhien Simbolon, Arman Sani Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TIME SERIES DATA PREDICTION USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS Agung Mubyarto Prodi Teknik Elektro, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Kampus

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA LMS PADA SISTEM PENDETEKSI KERUSAKAN KOMPONEN PESAWAT TELEVISI BERWARNA BERBASIS KOMPUTER. Makalah Seminar Tugas Akhir

IMPLEMENTASI ALGORITMA LMS PADA SISTEM PENDETEKSI KERUSAKAN KOMPONEN PESAWAT TELEVISI BERWARNA BERBASIS KOMPUTER. Makalah Seminar Tugas Akhir IMPLEMENTASI ALGORITMA LMS PADA SISTEM PENDETEKSI KERUSAKAN KOMPONEN PESAWAT TELEVISI BERWARNA BERBASIS KOMPUTER Makalah Seminar Tugas Akhir Hadhi Nugroho (L2F001598) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta untuk memperkecil

Lebih terperinci

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT A. Pengertian Sinyal Waktu Diskrit Sinyal waktu diskrit merupakan fungsi dari variabel bebas yaitu waktu yang mana nilai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: aryobaskoro@mail.unnes.ac.id Abstrak. Karakteristik kanal wireless ditentukan

Lebih terperinci

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402 Oleh: Tri Budi Santoso, Hary Octavianto, Titon Dutono E-mail: tribudi@eepis-its.edu Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem

Lebih terperinci

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Otniel 13508108 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma FBLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS321C6416T

Implementasi Algoritma FBLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS321C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Print) A-66 Implementasi Algoritma Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS3C646T Dimitra Levina Hartono, Suwadi, Wirawan Teknik

Lebih terperinci

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 PEMBAGIAN SINYAL Alfin H.,ST.,MT 2 Jenis jenis sinyal Sinyal kontinyu dan diskrit Sinyal

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO Indra Fauziah, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci