BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Sumber Data Metode penelitian yang digunakan, serta data dan informasi yang mendukung proyek Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai macam sumber, antara lain: Wawancara Wawancara dilakukan guna mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dan untuk mendapatkan wawasan lebih mengenai topik yang bersangkutan. Narasumber yang diwawancarai adalah Bapak Tisna Sanjaya. Beliau merupakan budayawan, seniman dan tokoh bagi masyarakat Bandung Media Elektronik / Internet Berupa data yang digunakan untuk mendukung terwujudnya kampanye yang penulis ciptakan. Data-data pendukung merupakan data seputar pemahaman ruang publik, pentingnya ruang publik dan isu yang sedang beredar di masyarakat saat ini, sesuai dengan pendapat beberapa tokoh maupun organisasi bersangkutan yang penulis dapat dari blog maupun artikel online Kajian Pustaka Buku Berupa informasi yang dibutuhkan terkait dengan desain grafis dan ruang publik serta paham ilmu lain yang dapat mendukung perancangan kampanye ini yang bersumber dari buku Riset dan Data Umum Data Taman Berikut merupakan data taman-taman tematik yang ada di Bandung sampai sejauh ini yang penulis dapat dari Buku Saku Bidang Pertamanan: Taman Tematik Bandung yang dikeluarkan oleh 7

2 8 Pemerintah Kota Bandung Dinas Pemakaman dan Pertamanan lalu diubah suai oleh penulis, sesuai dengan keadaan dan kondisi taman sampai saat ini. Tabel 1 Data Taman No. Taman Luas Tinjauan Umum Fasilitas Fungsi 1. Cibeunying Park 2. Taman Balai Kota - - Berada di Jl. Cilaki - Merupakan hutan kota yang memanjang, lalu kemudian dimodifikasi sebagai taman - Akun ± m 2 Berada di Jl. Wastukencana (Balai Kota Bandung) 3. Taman Lansia - - Berada di Jl. Cisangkuy - Dulu dikenal dengan sebutan Taman Cilaki atau Taman Cisangkuy - Jogging track - Alat ketangkasan hewan - Kandang hewan - Penerangan - Air mancur kolam badak putih - Lampu taman warna warni di malam hari - Prisma untuk menggembok cinta - Jogging track - Free WiFi - Tempat duduk - Toilet umum - Kolam retensi - Therapy Stone - Ruang publik bagi komunitas pecinta binatang peliharaan - Ruang publik untuk bersosialisasi - Taman penghias area balai kota - Ruang publik untuk bersosialisasi - Jogging - Pengendali banjir di wilayah tersebut Sumber: Buku Saku Bidang Pertaman: Taman Tematik Bandung Diubah suai Livina

3 9 Tabel 2 Data Taman No. Taman Luas Tinjauan Umum Fasilitas Fungsi 4. Taman Kandaga Puspa 5. Taman Fotografi 6. Taman Tongkeng 7. Taman Musik ± m 2 - Berada di Jl. Cilaki - Jam operasional untuk jogging track 06:00-10:00 - Jam operasional taman 06:00-19:00 ± 3.610,10 m 2 - Sebelumnya benama Taman Cempaka - Berada di Jl. Anggrek, Jl. Kemuning dan Jl. Taman Cemp. - Pembubuhan huruf C yang merujuk pada Camera - Free WiFi - Tempat duduk - Jogging track - Free WiFi - Frame foto - Wahana bermain anak -anak ± 3.610,10 m 2 Berada di Jl. Tongkeng - Perpustakaan ± 2.100,75 m 2 - Nama lain Taman Centrum - Berada di Jl. Belitung - Terdapat monumen gitar raksasa yang tergurat sebelas nama korban meninggal dalam kejadian konser band metal Beside, di gedung AACC, Bandung tahun Wahana bermain anak - Tempat cuci tangan - Penerangan - Lapangan futsal - Free WiFi - Panggung kecil - Lapangan olahraga untuk basket dan futsal - Lampu penerangan - Tempat duduk seperti podium mengelilingi panggung dan lapangan - Papan informasi - Ruang publik untuk bersosialisasi - Jogging - Tempat berfoto - Tempat nongkrong fotografer - Tempat pameran foto - Sebagai ruang publik untuk bermain maupun belajar anak-anak Sumber: Buku Saku Bidang Pertaman: Taman Tematik Bandung Diubah suai Livina - Menyelengga- rakan acara musik gratis

4 10 Tabel 3 Data Taman No. Taman Luas Tinjauan Umum Fasilitas Fungsi 8. Taman Vanda 9. Taman Persib 10. Taman Pasupati 11. Taman Film ± m 2 - Berada di Jl. Merdeka - Vanda diambil dari salah satu jenis tanaman anggrek dan merupakan nama bioskop yang dulu pernah berdiri disana ± m 2 - Berada di Jl. Supratman (Ciujung) - Dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga dengan syarat menjaga kebersihan sebelum dan sesudah bermain - Jam operasional 08:00-21:00 ± m 2 - Berlokasi di Jl. ± m 2 daya tampung 250 orang Cikapayang - Bentuk tempat duduk yang dirancang satu orang ini menyebabkan sebutan jomblo bagi taman ini - Menjadi satu Dengan Taman Skateboard. - Berada di Jl. Taman Sari, di bawah fly over Pasupati - Nama lain Taman Pasupati - Akun - Air mancur - Dancing water - 4 lapangan mini rumput sintetis ukuran 16x26 m - Jaring pembatas lapangan - Penerangan - Free WiFi - Toilet - Tempat duduk - Relief pemain Persib - Free WiFi - Tempat duduk - Skate park - Videotron 4x8 meter, daya listrik watt - 7 tingkat tempat duduk Sumber: Buku Saku Bidang Pertaman: Taman Tematik Bandung Diubah suai Livina - Ruang publik kota - Ruang publik untuk futsal - Ruang publik untuk bersosialisasi - Ruang publik untuk menyalurkan hobi skate board - Pemutaran film - Ruang publik untuk bersosialisasi

5 11 Tabel 4 Data Taman No. Taman Luas Tinjauan Umum Fasilitas Fungsi 12. Taman Fitness - - Berada di Jl. Teuku Umar-Imam Bonjol - Kedepannya akan Dinamakan Taman Gizi 13. Pet Park ± m 2 - Berada di kawasan 14. Taman Superhero 15. Taman Gesit Cilaki ± 600 m 2 - Berada di Jl. Anggrek - Dulu dikenal dengan Taman Anggrek ± 320 m 2 - Berada di Jl. Dipatiukur - Alat-alat olahraga untuk kebugaran berjumlah 6 buah dengan 4 macam alat yang berbeda - Jogging track - Therapy stone - Mini soccer - Jogging track - Alat Ketangkasan hewan - Kandang Hewan - Toilet khusus binatang peliharaan - Wahana bermain anak- anak - Patung-patung superhero - Lapangan voli - Toilet portable - Kanopi - Tree deck - Area bermain (monkey bar, incline board, spider web) - Tempat parkir sepeda - Ruang publik untuk bersosialisasi dan berlatih kebugaran tubuh - Memfasilitasi pecinta hewan di Bandung - Ruang publik untuk bersosialisasi. - Tempat bermain untuk anak-anak - Ruang publik untuk bersosialisasi dan olahraga Sumber: Buku Saku Bidang Pertaman: Taman Tematik Bandung Diubah suai Livina

6 Data Observasi Berikut merupakan foto-foto hasil observasi mengenai keadaan beberapa taman di Bandung yang dilakukan secara acak. Dalam hasil observasi ini, penulis memilih beberapa taman yang memiliki kondisi kurang baik yang layak diperhatikan dibanding taman-taman lainnya. Kelengkapan hasil foto observasi taman lainnya dapat dilihat dalam lampiran Tugas Akhir. - Pet Park Waktu: Jumat, 25 September :00 04:30 PM Sabtu, 03 Oktober :00 09:30 AM Gambar 5 Pet Park Sumber: Livina Intania Keterangan: Saat memasuki taman, aroma tak sedap kotoran hewan tercium di udara. Hal ini dikarenakan kotoran yang sudah mengering, maupun yang masih segar tercecer di mana-mana, baik itu pada jogging track, maupun tanah di taman, bahkan ditrotoar luar taman. Keadaan taman terbilang sepi. Hanya ada beberapa orang yang datang untuk mengajak anjing berjalan-jalan, ada yang datang hanya untuk menikmati

7 13 WiFi yang disediakan dan ada juga yang datang untuk membeli jajanan cuankie yang berjualan diluar pagar taman. - Taman Kandaga Puspa Waktu: 25 September :30 05:30 PM 02 Oktober :00-06:00 PM 03 Oktober :00 08:00 AM Gambar 6 Taman Kandaga Puspa Sumber: Livina Intania

8 14 Keterangan: Taman Kandaga Puspa adalah taman bunga yang ada di Bandung. Taman ini seharusnya menjadi tempat budidaya koleksi tanaman hias dan menghadirkan beberapa macam anggrek dengan spesies langka. Namun, seperti yang terlihat dalam foto-foto pengamatan penulis, kondisi taman saat ini cukup memprihatinkan. Jika pada saat pembukaan taman kemanapun mata memandang warna hijau dan warna warni bunga yang bisa kita lihat, kini taman ini hanya diliputi oleh warna coklat kekuningan yang berasal dari daun kering dan tanaman mati. Selama beberapa kali penulis berkunjung ke taman ini, aktivitas yang cukup banyak ditemui adalah saat pagi hari, saat orang-orang berdatangan untuk melakukan jogging. Pada jam-jam lainnya, taman ini sepi dari pengunjung. Jika adapun, hanya beberapa pasangan yang akan duduk-duduk di kursi taman, atau beberapa remaja yang datang untuk menikmati WiFi yang disediakan. Tulisan bahwa taman ini dikelola oleh para relawan dan larangan untuk membuang sampah tersebar di seluruh penjuru taman, dan ironisnya, informasi-informasi tersebut tertancap pada pohonpohon dan tanaman yang ada di sana. Minimnya pengelolaan terhadap taman ini benar-benar tercermin dalam kondisi taman saat ini.

9 15 - Taman Pasupati/Jomblo Waktu: 02 Oktober :00-05:00 PM Gambar 7 Taman Pasupati (Jomblo) dan Skate Park Sumber: Livina Intania Keterangan: Taman Pasupati yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Jomblo ini menjadi satu dengan kawasan Skate Park. Aktivitas di Taman Jomblo diisi dengan beberapa warga yang duduk-duduk menikmati WiFi dan ada juga yang menjadikannya tempat untuk tidur.

10 16 Pada kawasan Skate Park, beberapa anak terlihat sedang berlatih skateboard dengan fasilitas seadanya. Selain lebih mengarah ke arah pemukiman warga, banyak warung yang berjualan di sepanjang kawasan Skate Park ini. Pengunjung warung terlihat lebih ramai dan hidup dibanding tamannya sendiri Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Tisna Sanjaya Waktu : 26 September 2015 Lokasi : Rumah Bapak Tisna Sanjaya Jl. Sersan Bajuri Dalam No. 13 A, Bandung Hasil : Banyak hal positif yang bisa dijadikan contoh dari apa yang telah dilakukan Ridwan Kamil selama kurang lebih 2 tahun masa jabatannya ini. Misalnya saja, alun-alun dan sekitarnya seperti Jalan Asia Afrika, Jalan Dalem Kaum, dan beberapa sudut di Jalan Braga. Tempat-tempat tersebut sudah dapat membuat publik senang, suka dan bahagia dengan datang kesana, terutama untuk berfoto selfie. Nah artinya, pemerintah ini sudah memiliki tujuan dengan memberikan kenyamanan dan sukacita pada publik. Beberapa taman pun sebenarnya menjadi menarik. Seperti yang sekarang sedang dibangun, di Babakan Siliwangi, akan ada Amphitheater yang terletak di sudut sungai Cikapundung. Nantinya, air dari sungai Cikapundung itu akan disaring dan dialirkan ke bawah menjadi bersih, sehingga pemanfaatan ruang publik disana diperuntukkan untuk budaya, alam, air dan menjadi penyangga serta penjaga alam disana. Publik yang akan mengontrol kebersihan air disana seiring dengan kedatangan mereka nantinya. Teguran secara moral pun dapat diberikan pada warga setempat jika kualitas air mulai memburuk. Jadi sebenarnya, hal-hal yang dilakukan pemerintah ini sudah positif. Tentu tanggung jawabnya bukan terletak pada pemerintah

11 17 saja, tetapi warga pun harus ikut menjaga dan berpartisipasi, bersifat kooperatif akan hal-hal yang telah dilakukan pemerintah. Saya positif, apa yang dilakukan Ridwan Kamil, akan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Hal ini akan menjadi legasi untuk pemerintahan berikutnya, menjadi panutan, saat Ridwan Kamil sudah tidak memimpin lagi. Namun, bila ada yang belum termanfaatkan dengan baik, mungkin adalah adanya hal-hal yang tidak melalui proses riset terlebih dahulu sehubungan dengan taman-taman tersebut, dan ini sangat penting. Mungkin beberapa taman perlu di revitalisasi atau ditambah objek-objek yang dapat membuat taman tersebut diminati atau disukai untuk didatangi oleh publik. Gagasan penamaan yang diberikan pemerintah atas tamantaman itu mungkin karena pemerintah ingin memberi inspirasi pada warga dengan memberikan banyak pilihan terhadap ruang-ruang itu. Namun pertanyaannya adalah, apakah itu efektif apa tidak? Apakah ada partisipasi dari warga? Posisinya, jika taman tetap sepi dan tidak menjadi keseharian bagi warganya, mungkin pemerintah kota sebaiknya tidak main sendiri. Harus ada riset dan wawancara dengan publik. Saat ingin melakukan pembangunan, sebaiknya di published, biarkan warga tahu dan turut memberikan pendapat, melakukan segala sesuatunya transparan, dan membiarkan publik turut berpartisipasi. Perancangan taman-taman itu harus disertai partisipasi dari publik, karena kalau tidak ada, tidak akan dijaga dan tidak akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Data Target Taman kota, dalam kaitannya sebagai ruang publik, adalah ruang yang diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat. Namun, menjadikan seluruh lapisan masyarakat sebagai target sasaran komunikasi, akan membuat komunikasi menjadi tidak tajam dan efektif. Penulis akan membatasi target audience agar komunikasi dapat lebih terarah dan tajam. Adapun pertimbangan dalam menetapkan target audience tersebut adalah sebagai berikut:

12 18 - Target audience dapat merespon dengan cepat ajakan/himbauan yang akan dikomunikasikan oleh penulis. - Gemar dan banyak beraktifitas. - Memiliki paling sedikit masalah/pertimbangan untuk melakukan aktivitas di luar ruang. Penulis tidak dapat memilih usia yang terlalu muda, karena usia yang lebih muda biasanya masih membutuhkan pengawasan orang dewasa saat ingin melakukan aktivitas di luar ruang. Penulis juga tidak dapat memilih usia yang terlalu tua, karena orang yang lebih tua biasanya memiliki banyak pertimbangan dan kesibukan seperti: kesehatan, pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Melalui pertimbangan-pertimbangan di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa audiens yang paling ideal untuk menjadi target komunikasi penulis adalah kelompok masyarakat dengan rentang usia tahun, yang terdiri dari anak SMA, kuliah dan usia awal bekerja. Dan tentunya, target audience ini harus berdomisili di Bandung dan sekitarnya. (suburb Kota Bandung) Selain itu, target audience ini bukanlah mereka yang memiliki banyak alternatif untuk beraktivitas dengan dukungan kemampuan ekonomi, melainkan mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Mereka yang memiliki lebih sedikit alternatif ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk memilih taman sebagai alternatif tempat beraktivitas, karena relatif murah, dapat menikmati beberapa fasilitas tambahan tanpa dipungut biaya dan bersifat rekreatif. Dengan demikian, penulis akan memfokuskan target audience pada kelas sosial ekonomi B dan C. Adapun info yang ingin penulis ketahui lebih dalam dari target audience ini adalah ingin mengetahui adanya minat, pandangan dan harapan dari audiens terhadap taman-taman yang ada di Kota Bandung. Informasi ini akan digali melalui penyebaran kuesioner yang penulis sertakan dalam lampiran Demografis - Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. - Usia : tahun. - Pendidikan : SMA, S1. - Status Ekonomi Sosial : Menengah Bawah. (B - C)

13 Geografis - Domisili : Indonesia. - Provinsi : Jawa Barat - Kota : Bandung dan sekitarnya. (suburb area Kota Bandung) Psikografis Merupakan pemuda pemudi gaul Bandung yang berorientasi pada kekinian, mengidentifikasi diri dengan bergaya hipster. Adapun ciri-ciri maupun kepribadian mereka adalah sebagai berikut: - Memiliki kebutuhan sosial yang tinggi, (gaul, suka nongkrong, tergabung dalam komunitas, aktif dalam sosial media, dll) - Tertarik menunjukkan kepedulian sosial & lingkungan, - Suka jalan-jalan, - Memiliki preferensi tinggi akan produk-produk Indie, - Tertarik dengan hal-hal yang baru dan unik, - Melek teknologi, - Percaya diri, - Tend to be independent, - Idealis, - Easygoing, - Suka beraktivitas diluar, - Mengikuti tren Kuesioner Target Sasaran Tujuan dari penyebaran kuesioner terhadap para responden yang tidak lain adalah target audience penulis dalam perancangan kampanye ini, adalah untuk mengetahui bagaimana minat, pandangan dan harapan audiens terhadap taman-taman yang ada di Kota Bandung. Data ini juga akan menjadi data pendukung dalam perancangan strategi komunikasi dan kampanye yang akan dibuat. Dalam proses survey, penulis melempar 250 kuesioner terhadap responden. Data yang diterima oleh penulis kemudian di saring sesuai dengan

14 20 target audience, yakni mereka yang berusia tahun, merupakan anak SMA, kuliah dan usia awal bekerja. Responden seluruhnya berdomisili di Bandung dan sekitarnya (suburb area Kota Bandung), sehingga kuesioner yang terkumpul dan memenuhi syarat berjumlah 200 buah. Data ini terdiri dari 100 kuesioner dilakukan dengan cara penyebaran langsung, dan 100 kuesioner dilakukan melalui penyebaran secara online. (Google Docs) Data kuesioner yang dibagikan secara langsung, penulis gabungkan ke dalam spreadsheet data penyebaran kuesioner yang dilakukan secara online guna mempermudah penulis menghitung data hasil kuesioner. Data yang diperoleh sudah terbentuk dalam bagan atau diagram, sehingga memudahkan penulis untuk maju ke tahap berikutnya, yakni menganalisa hasil kuesioner Analisa Data Umum Responden Berapa usia Anda saat ini? Jenis Kelamin tahun tahun tahun Wanita Pria Apa pekerjaan Anda saat ini? Other 23 Karyawan 36 Mahasiswa/i 114 Pelajar Diagram 1 Diagram batang usia, jenis kelamin dan pekerjaan responden Dari kuesioner yang dibagikan pada 200 orang responden yang seluruhnya berdomisili di Kota Bandung, sebanyak 36 orang responden (18%) menjawab berusia antara tahun. Sebanyak 139 orang responden (69.5%) menjawab berusia antara tahun.

15 21 Dan sebanyak 25 orang responden (12.5%) menjawab berusia antara tahun. Jawaban ini berkaitan erat dengan jenis pekerjaan responden; sebanyak 27 orang responden (13.5%) menjawab bahwa dirinya adalah seorang pelajar. Sebanyak 114 orang responden (57%) menjawab bahwa dirinya adalah seorang mahasiswa/i. Sebanyak 36 orang responden (18%) menjawab bahwa dirinya adalah seorang karyawan. Dan sebanyak 23 orang responden (11.5%) menjawab dirinya diluar dari tiga pilihan jawaban yang disediakan. Mereka terbagi berdasarkan jenis kelamin; 91 orang responden (45.5%) berjenis kelamin pria, dan sebanyak 109 orang responden (54.5%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan hasil kuesioner pada ke-3 pertanyaan ini, penulis mendapatkan informasi bahwa responden telah sesuai dengan target audience yang telah ditetapkan, sehingga dapat digali informasi lebih dalam lagi untuk kepentingan penyusunan strategi komunikasi dan kampanye yang lebih fokus Data Wilayah Tempat Tinggal (Kecamatan/Kodepos/Nama Jalan) Dari hasil kuesioner diperoleh data bahwa responden seluruhnya berdomisili di kota Bandung dan area sekitarnya. (suburb Kota Bandung) Data ini menunjukkan bahwa responden adalah benar masyarakat kota Bandung dan sekitarnya sehingga relevan dinyatakan sebagai pengguna taman-taman di Kota Bandung.

16 Analisa Data Hal yang Paling Disukai Diagram 2 Diagram batang tentang kegiatan yang paling disukai responden Dari jawaban responden, penulis memperoleh temuan tentang hal-hal yang diminati atau yang paling menarik bagi responden dan akan penulis uraikan sebagai berikut: - Dari diagram di atas terlihat jelas bahwa hampir seluruh kegiatan yang paling disukai/diminati responden merupakan atau dapat menjadi aktivitas luar ruang. - Ada 6 hal yang diminati oleh lebih dari 50 orang responden: Nonton film 112 orang Wisata kuliner 92 orang Travelling 90 orang Olahraga 68 orang Main game 68 orang Baca buku 66 orang - Informasi/data mengenai hal-hal yang paling diminati atau paling menarik bagi responden ini akan penulis gunakan dalam penyusunan strategi komunikasi dan perancangan kampanye, termasuk pemilihan mediumya.

17 23 - Informasi ini pun dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan dalam pelaksanaan kampanye nantinya; bekerja sama dengan perusahaan, pemilik bisnis/pengusaha juga komunitas-komunitas di bidang terkait Analisa Data Tentang Media Sosial yang Paling Sering Digunakan Media sosial apakah yang paling sering Anda gunakan? Other 25 Path 67 Instagram 112 Twitter 29 Facebook Diagram 3 Diagram batang media sosial yang paling sering digunakan Data ini mendukung pendapat umum, bahwa kaum muda Indonesia adalah para pengguna internet, khususnya media sosial. (heavy user) Bahkan pihak Facebook sendiri pernah menyatakan bahwa orang Indonesia adalah pengguna Facebook ke-2 terbesar di dunia. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mencatat saat ini pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta orang di triwulan pertama tahun Dengan capaian tersebut, Indonesia kini berada pada peringkat 8 dunia. Jumlah tersebut tentu saja mengalami kenaikan dari tahun 2013 yang mencapai angka 71,19 juta orang, dan ahun 2012 berjumlah 63 juta orang. Pengguna Instagram dewasa ini meningkat pesat seiring dengan meningkatnya kegemaran orang-orang akan fotografi yang dimudahkan dengan kebedaraan ponsel pintar. Informasi ini sejalan dengan temuan dari kuesioner, bahwa dari 200 responden yang

18 24 menjawab, 56%-nya adalah pengguna Instagram. Dan berikutnya, 45%-nya merupakan pengguna Facebook. Data dan informasi yang digambarkan oleh diagram ini akan penulis gunakan dalam perancangan kampanye, untuk memilih medium yang tepat dan mengoptimalkan media sosial yang paling potensial sebagai penyampai pesan yang efektif Analisa Data Tentang Pernah/Tidak Pernah Mengunjungi Taman Dengan banyaknya taman di Bandung, apakah Anda pernah mengunjunginya? Diagram 4 Diagram lingkaran, tentang pernah / tidaknya mengunjungi tamantaman di Kota Bandung Dari 200 responden, yang menjawab Tidak ada sebesar 45,5%, yang berarti hampir setengahnya dari jumlah responden tidak pernah mengunjungi taman. Data ini memperkuat hasil observasi awal yang penulis lakukan, bahwa taman-taman kota di Bandung ini tidak banyak dikunjungi warga. Data ini menunjukkan informasi, bahwa 45,5% responden yang tidak pernah mengunjungi taman ini merupakan potential user, orang-orang yang memiliki potensi untuk menjadi pengunjung/pengguna taman, namun belum bergerak/bertindak. Pada pertanyaan berikutnya, penulis akan menggali informasi lebih dalam; responden yang menjawab Ya melanjutkan pengisian

19 25 kuesioner ke kelompok pertanyaan A, dan yang menjawab Tidak melanjutkan pengisian kuesioner ke kelompok pertanyaan B Analisa Data A Taman yang Pernah Dikunjungi Taman mana yang pernah Anda kunjungi? Other 13 Taman Superhero 9 Taman Skate 6 Taman Persib 8 Pet Park 21 Taman Fitness 10 Taman Gesit 5 Taman Lansia 61 Taman Pasupatu/Jomblo 47 Taman Film 52 Taman Musik 43 Taman Fotografi 22 Taman Kandaga Puspa 18 Taman Vanda Diagram 5 Diagram batang tentang taman yang pernah dikunjungi Dari data yang tergambar dalam diagram ini, penulis memperoleh beberapa temuan yang menarik: - Taman yang paling banyak dikunjungi responden adalah Taman Lansia (pernah dikunjungi 61 orang). Padahal dilihat dari segi usia, responden merupakan kaum muda. Hal ini berarti peruntukan/penamaan taman ini tidak mempengaruhi keputusan responden dalam memilih taman yang dikunjunginya.

20 26 - Taman Film menduduki posisi urutan kedua yang paling banyak dikunjungi (pernah dikunjungi 52 orang), urutan ketiganya adalah Taman Jomblo/Pasupati (pernah dikunjungi oleh 47orang), dan di urutan keempat adalah Taman Musik. (pernah dikunjungi 43 orang) Dari data ini penulis memperoleh informasi bahwa peruntukan/penamaan/tema taman yang berhubungan dengan MINAT (interest) responden, ternyata banyak dikunjungi responden. Dengan kata lain, peruntukan/penamaan/tema taman yang dikaitkan dengan bidang/hal yang diminati responden itu berpotensi menjadi daya tarik bagi pengunjung. - Namun di urutan selanjutnya, Taman Vanda (pernah dikunjungi 27 orang), padahal dari segi nama/tema, taman ini tidak merujuk pada peruntukan tertentu dan tidak dikaitkan dengan MINAT (interest). Temuan ini senada dengan temuan tentang Taman Lansia di poin pertama, yakni penamaan/peruntukan taman tidak menjadi faktor penentu keputusan responden untuk mengunjungi sebuah taman. Temuan tersebut tampak tidak konsisten dengan temuan di poin kedua. Temuan-temuan yang tampak saling bertolak belakang ini akan terjelaskan setelah penulis menganalisa data dari jawaban pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

21 Analisa Data A - Taman yang Paling Sering Dikunjungi Taman mana yang paling sering Anda kunjungi? Taman Musik Taman Persib Taman Vanda Taman Film Pet Park Taman Lansia Taman Pasupati/Jomblo/Skate Taman Fotografi Taman Kandaga Bunga Taman Lalu Lintas Taman Balai Kota Taman Gesit Taman Fitness Alun-Alun Taman Superhero Taman Panatayuda Diagram 6 Diagram batang tentang taman yang paling sering dikunjungi Diantara taman-taman yang pernah dikunjungi responden, taman yang paling sering dikunjungi responden tampak beragam. Hal ini belum dapat membuktikan preferensi responden, walaupun demikian, data ini menjadi penting untuk membuktikan faktor yang mempengaruhi ketertarikan responden pada taman tertentu, yang akan digali dalam analisa data di pertanyaan selanjutnya. Ada 4 taman yang angkanya tampak lebih menonjol di bandingkan yang lainnya, yakni: Taman Pasupati/Jomblo/Skate 30 orang Taman Lansia 29 orang Taman Film 27 orang Taman Musik 22 orang Jadi, taman yang paling banyak dikunjungi reponden ternyata juga merupakan taman yang paling sering dikunjungi.

22 Analisa Data A - Terakhir Kali Datang ke Taman Kapan terakhir kali Anda datang ke taman? 2 tahun yang lalu 1 tahun yang lalu I bulan yang lalu 1 minggu yang lalu Diagram 7 Diagram batang tentang kapan terakhir kali datang ke taman Data ini menunjukkan kemungkinan pengulangan kunjungan responden ke taman-taman yang ada. Dari angka tertinggi pada diagram ini, bisa tergambar informasi bahwa 48,6% dari jumlah responden tidak melakukan pengulangan kunjungan ke taman manapun selama 1 bulan terakhir. Bahkan yang pernah berkunjung setahun yang lalu, mencapai 20,2% dari jumlah responden. Dengan tidak dilakukannya pengulangan kunjungan ini menunjukkan lemahnya keinginan responden untuk melakukan kunjungan berikutnya ke taman. Adapun alasannya akan digali dalam analisa selanjutnya Analisa Data A Kapan Biasanya Pergi ke Taman Diagram 8 Diagram batang tentang kapan biasanya pergi ke taman Data ini menggambarkan kebiasaan responden untuk pergi ke taman, yang secara umum dilakukan pada hari libur atau akhir pekan. Angka terendah terdapat pada hari kerja, padahal taman-taman

23 29 tersebut terbuka bagi siapapun setiap hari. Data ini akan penulis gunakan sebagai informasi dalam perancangan kampanye sosial, untuk memilih momen yang tepat untuk mengajak orang berkunjung ke taman seefektif mungkin. Tanpa menutup kemungkinan untuk melihat kesempatan meningkatkan kebiasaan berkunjung ke taman di hari kerja Analisa Data A - Kegiatan yang Dilakukan di Taman Apa yang Anda lakukan di taman? Other Kegiatan bersama komunitas Piknik Pacaran Bekerja Belajar Menghadiri event Baca buku Nongkrong Olahraga Diagram 9 Diagram batang tentang kegiatan yang dilakukan di taman *catatan: responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban Nongkrong adalah kegiatan yang, secara signifikan, dilakukan oleh lebih banyak responden di taman. Umumnya jawaban responden menunjukkan kegiatan yang bersifat rekreatif, namun dengan adanya 23,9% responden yang menjawab menghadiri event dan 19,3% responden mengaku melakukan kegiatan bersama komunitas, penulis melihat besarnya kemungkinan mengadakan event di taman dan kegiatan berasama komunitas sebagai dua hal yang berpotensi menjadi daya tarik bagi responden untuk mengunjungi taman.

24 Analisa Data A Taman yang Paling Disukai Responden Diagram 10 Diagram batang tentang taman yang paling disukai responden Berikut adalah alasan-alasan reponden menyukai taman tersebut:

25 31 Tabel 5 Alasan Responden Menyukai Suatu Taman No. Taman Alasan 1 Taman Lansia Asri (2 orang), bagus untuk foto-foto, nyaman (3 orang), sejuk, dekat tempat makan, banyak pohonnya (4 orang), adem (3orang), luas, bersih, strategis, asik untuk jalan-jalan, segar, dekat rumah, ada trek lari, pedagang kakilima, pagi hari benar-benar dipake OR, tidak terlalu ramai. 2 Taman Film Bisa nonton sambil guling-guling, bagus, berguna, dekat rumah, fasilitas untuk nonton, rumput buatannya, banyak event, paling menarik, di bawah jalan layang jadi sejuk, nyaman, bisa nonton bareng, suka yang berbau film, cinta perfilman Indonesia, nyaman, saat event ramai dikunjungi, bisa nonton film dokumenter, inovatif. 3 Taman Musik Nongkrong, WiFi gratis, rame, banyak teman, banyak makanan, banyak yang main musik, banyak komunitas musik, kadang ada live music, bagus, enak, dekat rumah. 4 Taman Vanda Nyaman, ada air mancur (3 orang), bagus, dekat Braga, bagus saat malam, konsepnya beda, bersih, nyaman. 5 Taman Jomblo/Pasupati Internet & dekat Baltos, sering lewat, banyak gojek, masih jomblo, dekat kampus. 6 Taman Balaikota Paling rapi dan canggih, sejuk, luas, indah, bersih, rindang, dekat kampus. 7 Pet Park Bisa ngajak anjing jalan-jalan, ketemu komunitas pecinta hewan, nyaman, pecinta hewan. 8 Taman Fotografi Bagus, jauh dari keramaian, menarik, bagus buat foto-foto, enak untuk duduk-dukuk. 9 Alun-alun Ada di pusat kota, banyak orang yang bisa diamati. 10 Taman Lalu Lintas Banyak objek foto. 11 Taman Panatayuda Strategis dan sepi. 12 Taman Fitness Sarana olah raga. 13 Taman Persib Enak untuk nonton bareng. 14 Taman Superhero Dekat rumah. Sumber: Kuesioner Livina Intania Data yang didapat dari jawaban atas pertanyaan ini sejalan dengan data tentang taman yang paling sering dikunjungi. Dengan melihat alasan responden memilih taman yang paling disukai, maka penulis memperoleh informasi yang menjelaskan temuan-temuan yang bertolak belakang seperti yang disebutkan dalam pembahasan

26 32 Gambar 5. Diagram Batang tentang Taman yang pernah dikunjungi. (hal 25) Berikut adalah hasil analisa dari jawaban atas kedua pertanyaan tersebut: - Bahwa peruntukan/penamaan/tema sebuah taman tidak mempengaruhi keputusan responden dalam memilih taman yang dikunjunginya atau yang paling disukai. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang konsisten menyebutkan Taman Lansia sebagai taman yang paling banyak dikunjungi, sering dikunjungi dan juga merupakan taman yang paling disukai. Yang menjadi faktor penentu Taman Lansia untuk disukai adalah: asri, sejuk dan banyak pohon, dimana semuanya itu merupakan elemen elemen KONDISI TAMAN. Lalu responden juga menyebutkan: dekat tempat makan dan trek lari, dimana kedua hal ini merupakan FASILITAS PENDUKUNG. - Di sisi lain, alasan yang menyebabkan responden memilih Taman Film, Taman Musik dan Taman Vanda (merpakan urutan selanjutnya dari 4 taman yang angkanya tertinggi), bukanlah karena peruntukan/penamaan/tema saja. Melainkan karena kondisi taman dan fasilitas pendukung taman itu sendiri. Sesuai yang dinyatakan responden; bagus, enak, berguna, nonton film/live music/wifi gratis, nyaman, bersih, air mancur. - Sementara itu, taman - taman lain yang peruntukan/nama/tema-nya dikaitkan dengan MINAT, ternyata angkanya tidak cukup besar, yang berarti tidak banyak disukai responden; Taman Fotografi 4 responden, Taman Fitness 1 responden, bahkan Taman Pasupati/Jomblo/Skate yang paling sering dikunjungi pun, hanya disukai oleh 6 responden saja. Dari sini, penulis menarik benang merah dari semua data yang dijelaskan di atas, bahwa faktor yang paling berperan dalam menentukan daya tarik sebuah taman adalah:

27 33 - Faktor utama: Kondisi taman dan fasilitas pendukungnya. - Faktor kedua: Minat (interest) yang tepat, dengan syarat, faktor utamanya terpenuhi. Hal ini terlihat dengan apa yang terjadi pada Taman Pasupati/Jomblo/Skate, dimana taman tersebut merupakan taman yang banyak dikunjungi dan paling sering dikunjungi oleh responden, tapi tidak disukai. Data menunjukkan, hanya 6 orang responden saja yang menyukai taman ini. Hal ini dengan jelas menunjukkan, bahwa kurangnya salah satu dari faktor utama, yakni kondisi taman (asri, sejuk dan banyak pohon), tidak cukup menjadi daya tarik yang kuat bagi responden untuk menyukai sebuah taman. Informasi ini akan menjadi pertimbangan penting bagi upayaupaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung/pengguna taman-taman yang ada Analisa Data A - Hal yang Paling Disukai di Taman

28 34 Diagram 11 Diagram batang tentang hal yang paling disukai di taman *catatan: responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban Dari pertanyaan ini diperoleh 26 jawaban responden yang menyebutkan suasana dan kondisi taman sebagai hal yang paling disukai responden pada taman tertentu. (suasana tenang, nyaman, pemandangan, kebersihan dll) Data ini semakin memperkuat hasil analisa sebelumnya, bahwa kondisi taman merupakan faktor penentu bagi responden untuk menyukai sebuah taman. Ada dua jawaban lain yang ikut mendukung analisa ini, responden yang menjawab pohon dan bunga (17 jawaban) serta keunikan khusus (2 jawaban), karena hal hal tersebut termasuk elemen yang ikut membentuk suasana dan kondisi taman. Selain itu, penulis juga menemukan banyak informasi berharga yang akan digunakan dalam penyusunan rancangan kampanye sosial yang lebih relevan bagi target sasaran. Seperti kesukaan responden terhadap interaksi/sosialisasi yang dilakukan di taman (17 jawaban), dapat melakukan aktifitas rekreatif. (17 jawaban) Kedua hal ini dapat dikatakan berpotensi menjadi daya tarik target sasaran untuk mengunjungi taman. Sementara itu, tempat duduk (7 jawaban), WiFi (6 jawaban) dan penjual makanan (3 jawaban), merupakan fasilitas pendukung yang dimiliki taman, yang berarti memang merupakan faktor yang patut diperhatikan agar sebuah taman semakin menarik untuk dikunjungi.

29 Analisa Data A - Hal yang Paling Tidak Disukai di Taman Diagram 12 Diagram batang tentang hal yang paling tidak disukai di taman *catatan: responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban Masalah kebersihan dan perawatan taman terlihat jelas menjadi hal yang paling tidak disukai responden. (48 jawaban menyebutkan paling tidak suka taman yang kotor, banyak sampah, 11 jawaban meyebutkan tidak suka bila ada pengunjung yang bersikap tak peduli pada taman, 7 jawaban menyebutkan tidak suka melihat taman yang berantakan, tak terpelihara, gersang dan kumuh) Ketiga hal tersebut, saling berkaitan dan mengacu pada hal yang sama, yakni kebersihan taman. Dengan demikian, analisa data ini semakin

30 36 memperkuat analisa sebelumnya, karena kebersihan taman merupakan elemen dari kondisi taman. Bila ada hal negatif pada kondisi sebuah taman, maka daya tariknya dapat melemah. Selain itu, informasi mengenai pentingnya kebersihan ini patut menjadi catatan bagi penulis untk memperhitungkan pencarian solusinya sebagai bagian dari kampanye sosial yang akan dilaksanakan nanti Analisa Data A - Perasaan Ketika Mengunjungi Taman Diagram 13 Diagram batang tentang gambaran perasaan ketika mengunjungi taman Dapat dikatakan bahwa secara umum, para responden merasa cukup senang ketika berkunjung ke taman. Tidak ada jawaban yang signifikan menyatakan ketidaksenangan, sehingga dapat dikatakan, pengalaman mengunjungi taman ini termasuk pengalaman positif bagi responden. Informasi ini membantu meringankan tugas kampanye sosial nantinya, tak ada pengalaman negatif yang secara signifikan harus diubah menjadi pengalaman positif.

31 Analisa Data A - Kenyamanan Taman Diagram 14 Diagram batang tentang gambaran kondisi kenyamaan taman di Bandung Umumnya responden menjawab kenyamanan taman - taman di Bandung ini cukup baik. Dapat diartikan bahwa upaya perbaikan dan peningkatan yang perlu dilakukan bukan merupakan masalah besar, namun tetap bermanfaat untuk dilakukan sehingga dapat bersinergi dengan kampanye sosial yang berupaya meningkatkan jumlah pengunjung/pengguna taman - taman tersebut Analisa Data A - Taman yang Diinginkan Secara garis besar, informasi yang diperoleh dari pertanyaan ini menunjukkan taman yang ideal yang diharapkan responden. Disamping itu, dengan munculnya beragam jawaban tentang taman yang diinginkan, penulis menggarisbawahi adanya antusiasme responden tentang keberadaan sebuah taman. Konsisten dengan informasi yang diperoleh dari pertanyaan sebelumnya tentang tanggapan responden terhadap taman; mereka senang dengan keberadaan taman-taman ini, punya pengalaman positif, namun membutuhkan stimulus yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan, kesukaan dan akhirnya menjadi kebutuhan untuk datang ke taman. Memanfaatkannya sebagai ruang publik sebagaimana mestinya. Data mengenai taman yang diinginkan ini penulis sertakan di dalam lampiran skripsi.

32 Analisa Data B - Alasan Tidak Pernah Berkunjung ke Taman Diagram 15 Diagram batang tentang alasan tidak pernah berkunjung ke taman Dari 200 responden, yang menjawab Tidak pernah mengunjungi taman ada sebesar 45,5%, yang berarti hampir setengahnya dari jumlah responden yang ada, mengungkapkan alasan sebagai berikut: - 47 orang menyatakan Tidak Sempat ; yang berarti tidak memiliki masalah signifikan untuk berkunjung ke taman di kemudian hari, bila memiliki waktu yang tepat orang menyatakan Tidak Tertarik ; menunjukkan adanya masalah yang perlu digali lebih jauh untuk membangkitkan ketertarikan responden. Informasi yang diperoleh tentang minat responden yang ditanyakan di awal kuesioner memungkinkan ditemukannya cara yang dapat menjadi solusi bagi masalah ini orang menyatakan Bukan Prioritas ; merupakan gambaran salah satu masalah yang juga harus diselesaikan oleh kampanye sosial. Dengan strategi komunikasi yang tepat, diharapkan para potential user ini dapat diubah menjadi real user terhadap taman - taman yang ada. - Demikian pula dengan 15 orang yang saat ini merasa tidak perlu datang ke taman. Dengan adanya kampanye

33 39 sosial ini, diharapkan dapat dapat berubah dan menjadi merasa perlu untuk datang ke taman. Apakah Anda pernah melihat/mendengar hal negatif tentang tamantaman di Bandung? Analisa Data B - Pernah Melihat/Mendengar Hal Negatif Tentang Taman Diagram 16 Diagram batang tentang melihat/mendengar hal negatif tentang taman Data ini memberikan informasi tentang adanya hal - hal yang menjadi masalah dan harus diselesaikan oleh pihak pengelola taman. Namun demikian, informasi ini masih membutuhkan penelitian lanjutan di luar cakupan penelitan ini.

34 Analisa Data B - Hal Negatif Tentang Taman Diagram 17 Diagram batang tentang hal negatif tentang taman Data ini menunjukkan informasi tentang hal-hal yang butuh dibenahi oleh pihak pengelola taman, seperti masalah keamanan, dijadikan tempat berkumpulnya orang - orang yang membuat warga tak nyaman dan lain - lain. Akan tetapi, hal yang paling sering disebut sebagai masalah, yakni seputar sampah dan masalah kebersihan, muncul sebagai hal negatif yang paling sering dilihat/didengar responden. Data ini konsisten dengan temuan sebelumnya karena masalah ini terkait dengan perilaku pengunjung taman, maka dimungkinkan bagi penulis untuk memasukkan hal ini sebagai salah satu topik kampanye sosial yang akan dilaksanakan.

35 Analisa Data B Darimana Mendengar Informasi Tentang Taman Diagram 18 Diagram batang tentang darimana mendengar informasi tentang taman Dari diagram ini penulis mendapat temuan bahwa penggunaan medium komunikasi tentang taman ini masih bisa dioptimalkan, terutama melalui media internet, dengan memadukan hasil analisa tentang penggunaan media sosial yang penulis dapatkan. Selain itu, karena tingginya angka yang menunjukkan bahwa 53,8% responden melihat sendiri dan 46,2% responden mendengar dari orang lain, penulis melihat kesempatan untuk memanfaatkan lokasi taman itu sendiri sebagai salah satu medium kampanye sosial yang kemudian dapat bergaung lebih besar karena kekuatan word of mouth.

36 Analisa Data B - Hal yang Membuat Tertarik untuk Mengunjungi Taman Diagram 19 Diagram batang tentang hal yang membuat tertarik untuk mengunjungi taman Sekali lagi, kondisi taman (keindahan taman) muncul sebagai faktor penentu yang mampu meningkatkan ketertarikan calon pengunjung taman. Adanya event di taman pun berpotensi besar menjadi daya tarik, selain tentunya kelengkapan fasilitas, seperti WiFi, harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan Analisa Analisa SWOT Taman Kota A. Strength - Besarnya minat responden yang sesuai dengan target market penulis terhadap aktivitas diluar ruang memperbesar peluang aktivitas di taman kota menjadi aktivitas yang diminati dan digemari. - Begitu banyaknya anak muda Bandung yang telah berkecimpung dalam bisnis kreatif merupakan aset berharga sehingga aktivitas di taman dapat dijadikan sarana untuk memelihara dan meningkatkan tren kreativitas ini. - Taman kota dapat menjadi titik temu bagi semua khalayak, dimana perbincangan, perdebatan dan segala aktivitas dan interaksi sosial dapat terjadi di dalamnya.

37 43 - Begitu banyak hasil penelitian mengenai manfaat-manfaat positif berkegiatan di ruang terbuka hijau (RTH) atau taman kota, seperti: dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya konsentrasi, meningkatkan kebahagiaan, dan lain-lain. - Banyaknya aktivitas-aktivitas yang diadakan di taman dapat menciptakan peluang-peluang kreativitas dan meningkatkan perekonomian warga. B. Weakness - Pengelolaan taman yang kurang terstruktur dan jelas, menghambat keterikatan emosi yang seharusnya terjalin antara warga dan taman. - Kondisi taman yang kurang terpelihara dan kotor memberikan kesan negatif terhadap warga, yang juga, meghambat keterikatan emosi warga terhadap taman. - Tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara pengelola taman dan warga, mendukung ketidak akraban hubungan warga dengan taman. C. Opportunity - Warga dapat dibangkitkan keinginannya untuk memanfaatkan taman-taman yang ada. Aktivitas secara langsung di tamantaman tersebut dapat menjadi pengalaman positif yang berpotensi besar membangun keterlibatan emosi dan sense of belonging warga terhadap taman-taman tersebut. - Adanya Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan yang berlandaskan dari UU Nomor 26 Tahun 2007 untuk pengaturan ruang terbuka hijau dalam rangka mewujudkan ruang kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

38 44 - Tren kreativitas yang memang sedang booming serta adanya dukungan dari pemerintah dengan adanya Parekraf, mendukung cara penyelesaian masalah secara kreatif. - Teknologi telah memudahkan orang-orang untuk melakukan aktivitas di berbagai sisi bidang kehidupan. Didukung dengan bervariasinya harga smartphone yang semakin lama semakin terjangkau, orang-orang pun semakin beramairamai menggunakan smartphone. D. Threat - Belum terbentuknya kebiasaan warga untuk datang ke taman. - Rendahnya sense of belonging akan taman-taman yang ada, sehingga tak berhasil menimbulkan keinginan untuk memanfaatkan taman-taman tersebut dan akhirnya gagal menciptakan kepedulian untuk menjaga dan memeliharanya. - Warga yang pernah mengunjungi taman memiliki kesan negatif karena kondisi taman yang kurang terpelihara dan kotor. - Begitu banyaknya media berita yang menyiarkan berita tentang kejahatan, membuat orang-orang enggan untuk beraktivitas diluar ruang. - Kekhawatiran masyarakat akan penggunaan internet atau smartphone secara berlebihan, yang menyebabkan keengganan untuk beraktivitas luar ruang, masih terjadi hingga saat ini. 2.2 Tinjauan Khusus Teori Ruang Publik Hardiman (2010), dalam bukunya mengatakan bahwa ruang publik adalah suatu arena, dimana relasi-relasi diskursif dapat berlangsung, yakni suatu arena untuk mempertimbangkan dan memperdebatkan semua hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Semakin ruang publik terbuka, semakin dimungkinkan terbentuknya perserikatan yang bebas dan pertukaran gagasan, semakin besar pula

39 45 kemampuan mendukung demokratisasi masyarakat. Suatu bentuk pertukaran ide yang demokratik ditandai oleh debat terbuka, alternatif, kepercayaan, dan mutualitas. Semuanya itu merupakan kondisi bagi kebebasan komunitas. Dalam ranah publik itu (polis) terbentuk kewarganegaraan dan sense of belonging yang mengatasi lingkup keluarga (oikos) dan hubungan lokal. Di situlah nilai-nilai universal dapat dikembangkan. Berdasarkan teori diatas, inilah nilai-nilai dari ruang publik yang penulis harapkan dapat terwujud melalui kampanye yang akan diwujudkan dalam perancangan mobile app Tanya Taman. Bahwa ke depannya, meningkatkan kunjungan ke taman, sebagai salah satu bentuk dari ruang publik, bukanlah sekedar untuk membuat warga datang ke taman hanya untuk sekali bertandang, tapi menjadikan aktivitas datang ke taman ini menjadi suatu kebiasaan dan kebutuhan bagi warga Bandung dan sekitarnya, karena mereka dapat benar-benar merasakan nilai-nilai yang seharusnya tercipta dalam ruang publik tersebut AIDA Model Dalam buku Advertising Management, AIDA model yang dirancang oleh Strong terdiri dari: - Attention Perhatian dapat di dapat dengan berbagai cara, dan salah satu cara yang baik adalah dengan mengejutkan mereka. Pembukaan yang baik mengarah pada masalah target sasaran, dan dimulai dengan pertanyaan sebagai berikut: Have you ever? Are you noticing? Can you see? - Interest Setelah mendapatkan perhatian target sasaran, pertahankan kondisi ini dengan membuat orang lain pun tertarik. Berikut merupakan cara-cara untuk membuat mereka tertarik: Dengarkan mereka membicarakan masalah mereka. Beritahukan mereka tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi masalah mereka.

40 46 Tunjukkan sesuatu, daripada hanya bicara. Ajak mereka untuk secara aktif berpartisipasi. - Desire Ciptakan hasrat dalam diri target sasaran untuk melakukan aksi yang diharapkan ke depannya. Metode yang digunakan dapat berbagai macam, seperti: Tunjukan bagaimana orang lain melakukan hal serupa dan bagaimana mereka memperoleh manfaat dari hal tersebut. Tunjukan bahwa hal yang ditawarkan dapat menyelesaikan beberapa masalah target sasaran. - Action Target sasaran melakukan hal-hal yang diharapkan. Teori diatas merupakan acuan atau landasan teori yang akan penulis gunakan dalam merancang strategi komunikasi kampanye, agar dapat terkomunikasikan dengan efektif terhadap target audience Teori Kampanye Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kampanye diartikan sebagai gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi, mengubah keadaan, mengubah perilaku, dan lain-lain (Lukman; 1996:437). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye. Safanayong, (2006 : 71) dalam bukunya menjelaskan bahwa, kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis; bisa masalah komersial, bisa juga masalah non-komersial, seperti: masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup/ekologi. Kriteria kampanye:

41 47 - Tujuan utama : diarahkan kepada sasaran yang ditargetkan, meliputi kesadaran, pengertian, keyakinan, dan bertindak dalam waktu yang singkat. - Tema terkait : memakai tagline, desain grafis atau pesan. - Coordinated Rollout: tergantung pada batas waktu, semua elemen dapat dimunculkan sekaligus, melibatkan rencana media dan produksi. Teori kampanye ini sangat relevan dalam hubungannya dengan tugas akhir penulis, yang berjudul Perancangan Komunikasi Visual Mobile App Tanya Taman untuk Mendukung Kampanye Pemanfaatan Taman Kota di Bandung Sebagai Ruang Publik, karena membantu penulis dalam merancang kampanye yang baik dalam upaya mencapai tujuannya Teori Mobile App Salz (2013:11), dalam bukunya mengatakan bahwa mobile app dapat menghubungkan kembali semua kekuatan penyebaran informasi secara mobile. Ini merupakan media penyebaran masal sesungguhnya yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Kekuatan dari penyebaran informasi secara mobile terletak dalam kesederhanaannya (simplicity), kehadirannya yang tak terbatas oleh suatu bentuk fisik tertentu (ubiquity) dan jangkauannya yang luar biasa (incredible reach). Juga menurut Strader (2002:ix), dikatakan bahwa apa yang membuat mobile commerce unik dan mahir adalah bahwa ia mampu melepaskan batasan yang ada; melalui mobile commerce lokasi dan halangan perangkat fisik dalam electronic commerce dapat dihilangkan, dan yang tersisa adalah kemampuan commerce untuk di akses kapan saja, dimana saja dan praktis untuk segalanya. Teori ini sangat relevan dengan kondisi target audience penulis, dimana mereka sudah terbiasa melakukan segala hal secara digital, yang berarti merujuk pada poin urgency dalam mendapatkan informasi dan praktis menjadi kunci yang penulis ambil dalam perancangan mobile app Tanya Taman.

42 Teori Grid Samara, dalam bukunya mengatakan bahwa informasi yang terputusputus merupakan manfaat dari pengaturan vertical column grid karena kolom dapat bergantung hanya pada blok teks kecil ataupun membuat kolom yang lebih lebar. Column grid sangat mudah menyesuaikan dan dapat digunakan untuk memisahkan berbagai jenis informasi. Sebagai contoh, beberapa kolom dapat disediakan untuk teks dan images, sementara keterangan gambar dapat diletakkan pada kolom yang berdekatan. Pengaturan ini jelas memisahkan keterangan gambar dari materi utama, tapi memunginkan desainer untuk menciptakan hubungan langsung antara keterangan gambar dan materi utama. Lebar sebuah kolom bergantung pada jenis teks yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menemukan jumlah karakter yang nyaman dalam satu baris dengan ukuran yang tepat. Jika kolom terlalu sempit, hypenthation (-) akan menjadi terlalu berlebihan dan akan sulit memperoleh keseragaman. Sebaliknya, jika kolom terlalu lebar untuk ukuran teks yang digunakan, akan membuat pembaca kesulitan untuk menemukan sambungan dari baris sebelumnya. Penggunaan teori vertical column grid sangat sesuai dalam perancangan mobile app Tanya Taman sebagai media utama kampanye ini. Banyaknya informasi yang akan ditampung dalam sebuah app membuat ia harus sangat fleksibel dalam pemisahan berbagai jenis informasi dan penggunaan lebar kolom yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dimana nantinya akan berpengaruh pada hirarkis tampilan masing-masing halaman Teori Navigasi Berdasarkan ios Human Interface Guidelines, mengimplementasikan navigasi yang medukung struktur dan tujuan sebuah aplikasi adalah hal yang penting. Secara garis besar, terdapat 3 gaya navigasi yang penggunaannya tergantung pada jenis aplikasi tertentu: 1. Hierarchial Dalam aplikasi yang hirarkis, seorang user menavigasi dengan cara memilih satu pilihan per layar sampai ia tiba di halaman yang dituju. Untuk menavigasi ke tujuan lain, user harus mengulang

TAMAN VANDA. Taman Pustaka Bunga Cilaki. Taman ini tepat berlokasi di Jalan Merdeka. bawah, tepatnya di antara Gedung Bank Indonesia

TAMAN VANDA. Taman Pustaka Bunga Cilaki. Taman ini tepat berlokasi di Jalan Merdeka. bawah, tepatnya di antara Gedung Bank Indonesia TAMAN VANDA Taman ini tepat berlokasi di Jalan Merdeka bawah, tepatnya di antara Gedung Bank Indonesia dan Polrestabes Bandung. Taman ini dilengkapi dengan air mancur. Nama Taman 'Vanda' sendiri diambil

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PEMAHAMAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU VANDALISME PENGUNJUNG TAMAN TERAS CIKAPUNDUNG DAN TAMAN LANSIA BANDUNG

2016 PENGARUH PEMAHAMAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU VANDALISME PENGUNJUNG TAMAN TERAS CIKAPUNDUNG DAN TAMAN LANSIA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan daya tarik alam untuk dijelajahi yang salah satunya adalah kaya akan ruang terbuka hijaunya, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ruang publik pada dasarnya adalah pasar ide yang seharusnya bersifat dinamis, dimana ledakan-ledakan kreatifitas dapat muncul ke permukaan dan merupakan sumber dari lahirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat dan termasuk salah satu dari lima kota metropolitan terbesar di Pulau Jawa. Kota Kembang adalah sebutan lain dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan kota metropolitan yang merupakan pusat bisnis, wisata dan perekonomian khususnya di Jawa Barat. Julukan sebagai Kota Kembang juga dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu.

Lebih terperinci

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri dalam hidupnya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain (Bungin,2008:25).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman merupakan fasilitas publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota, yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial dan memperindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan ibukota di provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan julukan Kota Kembang. Menurut sejarawan Haryanto Kunto dalam bukunya yang berjudul Wajah Bandoeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedagang Kaki Lima dahulu dikenal dengan pedagang emperan jalan dan kemudian disebut pedagang kaki lima. Saat ini, istilah pedagang kaki lima digunakan untuk menyebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi. Pemahamannya bukan hanya sekedar sebagai mengisi perut, makanan juga erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisa Perancangan ini menggunakan data objektif yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara narasumber

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara luas, ini terbukti dengan banyak tumbuh berkembangnya tempat-tempat olahraga dan

Lebih terperinci

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Gambar 1.1 Taman Film Kolong pasupati yang sebelumnya dikenal dengan kawasan kumuh, sekarang terlihat hegar karena Walikota Kota Bandung Ridwan Kamil (Kang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadan ruang terbuka publik di dalam suatu kota semakin terbatas. Pembangunan gedung-gedung tinggi dan kawasan industri yang merupakan trademark dari kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Tentu saja masyarakat harus bisa menyesuaikan diri agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Membeli

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lokasi wisata di kota Bandung semakin lama semakin pesat dan meluas. Bandung memiliki banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berkembangnya suatu kota membawa konsekuensi terhadap perubahan fisik kota yang biasanya juga dibarengi pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas ekonomi yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas bukan merupakan penyakit namun keberadaannya bisa menimbulkan banyak penyakit. Orang yang mengalami obesitas mempunyai timbunan lemak lebih banyak dari berat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Media promosi adalah suatu alat untuk mengomunikasikan pesan berupa informasi tentang produk, dan jasa kepada masyarakat luas. Media promosi terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri dari sekitar 500 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh pulau pulau yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang di lakukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Lebih terperinci

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Dian Perdana (1) Shofia Islamia Ishar (2) (1) Dian Perdana, Mahasiswa Arsitektur Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Kampanye Kampanye ini dirancang untuk mengajak para anak remaja usia 19-23 tahun melalui media olahraga sebagai sarana sosialisasi supaya dapat

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis BAB 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka

Lebih terperinci

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN 4.1 Temuan Studi Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa temuan studi, yaitu: Secara normatif, terdapat kriteria-kriteria atau aspek-aspek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah zoon politicon artinya pada dasarnya manusia ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia lain; makhluk yang bermasyarakat dan sifat itulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap tahunnya. Beberapa sektor pariwisata sudah dapat dikatakan berhasil dan dikenal oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Bungkul yang merupakan salah satu taman kota di Surabaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Taman Bungkul yang merupakan salah satu taman kota di Surabaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas mulai rekreasi, olahraga maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layar tancap merupakan hiburan bagi masyarakat Indonesia di era penjajahan sampai pada titik berjaya di sekitar tahun 1970. Pada saat itu layar tancap merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bogor merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Bogor merupakan kota yang nyaman dan sejuk untuk beristirahat. Bogor sejak memiliki Taman yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki beragam keunggulan, mulai dari fashion, wisata alam, hingga kuliner. Beragam kuliner makanan dan minuman yang unik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekarangan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ruang hijau. Pekarangan merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memberikan efek sejuk dan nyaman pada penghuni

Lebih terperinci

B A B 4 A N A L I S I S

B A B 4 A N A L I S I S B A B 4 A N A L I S I S Pada bab ini saya ingin melakukan analisis terhadap data yang sudah didapat dari studi kasus berdasarkan tiga teori pada bab sebelumnya. Pertama, saya ingin melihat hubungan keempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Danau merupakan cekungan luas pada permukaan bumi yang berisi air dan terletak di tengah-tengah daratan. Danau mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pesatnya pembangunan kota Bandung di berbagai sektor, maka warga dan seluruh pemangku kepentingan kota Bandung harus siap untuk menghadapi berbagai perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual PSA animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sejak jaman kolonial Belanda identik dengan keindahan dan kenyamanannya, dikenal sebagai kota yang indah, sejuk dan nyaman hingga diberi julukan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman kota sebagai ruang terbuka hijau sangatlah berperan penting untuk masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Frick & Mulyani (2006) mengatakan taman dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wisata merupakan suatu kegiatan berpergian yang dilakukan manusia dengan tujuan untuk memperluas wawasan, mengenal hasil kebudayaan dan atau sekedar bersenang-senang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Hasil Data Dari hasil yang telah di dapat oleh penulis, sebagian masyarakat perduli dan ingin berpatisipasi dalam membantu anak-anak panti asuhan, masalahnya hanya mereka

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin modern, terutama dunia industri yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai dimensi

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Kampanye Dengan kampanye yang dirancangkan penulis bertujuan mengajak para remaja dan dewasa dengan usia antara 17-25 tahun serta para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Atmosphere Resort Cafe Awalnya Atmosphere Resort Cafe merupakan sebuah lapangan kosong, lalu ownernya yang bernama Welly Wiriawan membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan, sehat dan hemat, kita dapat membantu mengurangi polusi asap kendaraan dengan menggunakan sepeda, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis fashion merupakan salah satu industri kreatif yang tengah berkembang saat ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai mewarnai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah hidup yang bisa dikatakan hidup yang tanpa beban atau hidup dalam keadaan yang sejahtera. Yang terpenting dalam hidup sehat yaitu di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaya western, asia dan Indonesia, sedangkan minuman terdiri dari jus, ice

BAB I PENDAHULUAN. bergaya western, asia dan Indonesia, sedangkan minuman terdiri dari jus, ice BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vegetarian merupakan salah satu gaya hidup yang sehat, seperti yang dikatakan oleh dr. Lusia Anggraeni dalam artikel Kuartet Nabati, Kuartet Sehat, yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah:

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah: 17 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada desain saya adalah: 4.1.1 Teori Fotografi Fotografi memiliki banyak teori mengenai bagaimana

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial BAB III IDENTIFIKASI DATA A. MEDIA SOSIAL 1. Penggunaan Media Sosial pada Remaja SMP Peneliti melakukan sampling pengambilan data pada 100 siswa dan siswi SMP Negeri 8 Purwokerto sebagai responden. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini pembangunan sedang berkembang. Terbukti dengan banyaknya pembangunan yang makin banyak dalam hal pembangunan Mall, Hotel, dan Pemukiman. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah kota, sebagai untuk mengebumikan jenazah makam juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu objek wisata di Jakarta yang banyak mendapat perhatian pengunjung adalah Kebun Binatang Ragunan. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di dalam kehidupan manusia. Seperti pepatah mengatakan kebersihan adalah pangkal kesehatan, untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN 2.1 Apartemen Dan Rumah Susun Apa itu hunian? Defenisi hunian atau rumah adalah tempat tinggal atau kediaman, yang berarti bahwa hunian itu merupakan tempat berlindung,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis 3.1.1 Wawancara dan Observasi Penelitian dilalukan oleh penulis dengan melakukan wawancara kepada orang, yang termasuk dalam target audiens yaitu anak muda yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia, merupakan sektor yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kuliner bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kota Bandung merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Kota Bandung memiliki udara yang sangat sejuk dengan panorama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci