PENDAHULUAN. Latar Belakang. Akhir-akhir ini, memelihara kucing semakin populer di masyarakat.
|
|
- Sri Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Akhir-akhir ini, memelihara kucing semakin populer di masyarakat. Mereka memiliki beragam alasan dalam memelihara kucing, mulai dari hobi, teman bermain, sebagai lahan bisnis sampingan, bahkan bisnis pokok penopang hidup keluarga. Meski awalnya kucing hanyalah sekedar hewan kesayangan, namun seiring dengan menjamurnya kontes kecantikan kucing, berbagai jenis kucing banyak dikompetisikan. Kucing yang dikompetisikan ada yang memiliki sertifikat dan ada juga yang tidak bersertifikat. Saat ini berbagai kucing ras telah banyak masuk ke Indonesia. Beberapa kucing ras yang mulai dikembangkan di Indonesia antara lain Anggora, Persia, Exotic, Himalayan, American Sorthair, Maine Coon, Sphynx, Ragdoll, Scottish Fold, Siam dan Bengal. Kucing ras relatif mudah dibudidayakan sebagai suatu usaha yang menguntungkan, karena memiliki keindahan bentuk, warna, dan mata. Kucing ras yang umumnya disukai di Indonesia adalah kucing ras berbulu panjang. Banyak bangsa kucing yang dipelihara para hobiies, seperti kucing Persia, Anggora dan Siam. Umumnya kucing ras seperti Persia dan Anggora merupakan hewan peliharaan yang menyenangkan, sehingga pantas saja mendapatkan curahan hati kasih sayang yang sama layaknya dengan anggota keluarga (Suwed dan Budiana, 2008). 1
2 Beternak kucing Persia pada saat ini sudah menjadi salah satu pilihan dalam dunia peternakan. Selain hobi, ternyata dalam memelihara kucing Persia dapat menghasilkan uang dari hasil pembiakan yang laku terjual. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin bila profesi ini digeluti dengan baik dan cermat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam menghasilkan anakan kucing Persia peternak Cattery (peternak yang tergabung dalam asosiasi kucing ICA) dan non Cattery (peternak yang tidak tergabung dalam asosiasi) mempunyai harga penjualan yang berbeda, dikarenakan peternak Cattery dapat menjual anakan kucing yang bersertifikat dan masih memiliki darah murni dari rasnya karena memiliki record silsilah yang lengkap dari beberapa generasi diatasnya. Peternak yang tergolong dalam Cattery ataupun non Cattery, memiliki beberapa perbedaan tata cara penjualan. Peternakan yang akan masuk ke dalam asosiasi, pemilik dari peternakannya akan diberikan pelatihan dari asosiasi tersebut, yang menyangkut beberapa hal tentang beternak yang baik, cara breeding, cara menjual kucing dan cara menetapkan harga dari seekor kucing dilihat dari eksteriornya. Hal tersebut berbeda dengan peternakan non Cattery, yang mendapatkan ilmu dari komunitas, sharing dengan sesama pecinta kucing, sehingga cara beternak, memasarkan dan menetapkan harga dari seekor kucing tersebut dapat berbeda-beda dari tiap individu. Kontes atau yang dikenal sebagai cat show sudah sering terselenggara di Yogyakarta yang dinaungi oleh beberapa organisasi 2
3 pecinta kucing. Dilihat dari seringnya diselenggarakannya kontes kucing, maka berdampak juga pada jumlah pecinta kucing di daerah tersebut. Di Yogyakarta terdapat dua organisasi pecinta kucing yaitu CFI (Cat Fancy Indonesia) dan ICA (Indonesian Cat Association). Kedua organisasi tersebut memiliki breeder di Yogyakarta, jumlah Cattery dari organisasi tersebut terdapat sekitar 25 Cattery. Cattery yang teregistrasi di Yogyakarta, memiliki kriteria yang ditetapkan oleh organisasi pemrakarsanya. Harga dari setiap kitten yang pedigree yang siap diadopsi, biasanya memiliki penetapan harga khusus yaitu dilihat performans kucing tersebut yang meliputi bentuk dan warna mata, warna bulu, bentuk kepala, bentuk hidung. Cattery di Yogyakarta melakukan penjualan melalui media elektronik, khususnya internet. Adapun syarat untuk menjadi anggota Cattery ICA, meliputi: pemilik dari Cattery diharuskan memiliki pengalaman dalam beternak kucing dan mencintai kucing, memiliki pengetahuan dalam memelihara kucing yang baik, memiliki 2 kucing betina yang bersertifikat ICA dan 1 jantan bersertifikat ICA, harus memiliki ruangan tersendiri yang memadai untuk pemeliharaan kucing. Peternak kucing yang belum masuk ke dalam suatu organisasi pecinta kucing disebut sebagai peternak non Cattery. Ada beberapa faktor yang membuat peternak belum masuk ke dalam organisasi pecinta kucing adalah modal, tempat yang belum memadai dan belum siapnya peternak akan persyaratan yang terdapat dalam organisasi pecinta kucing. 3
4 Profitabilitas merupakan tolak ukur utama keberhasilan dari sebuah perusahaan. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mencari laba, maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian dalam melakukan usaha. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh penerimaan yang memadai dibandingkan dengan resikonya (Prihadi, 2008). Sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup masyarakat, maka sangat besar pula peluang akan permintaan hewan peliharaan yang dianggap tidak terlalu mahal dan mudah akan perawataannya. Keadaan ini sangat berhubungan dengan tingkat produksi peternakan kucing ras yang mana permintaan akan kucing yang baik, sehat dan lucu meningkat. Tidak hanya tingginya angka produksi tetapi bagaimana peternak kucing ras tersebut memasarkan produknya sehingga menimbulkan peningkatan persentase pendapatan. Semakin banyaknya pecinta kucing ras yang berasal dari semua kalangan dan meningkatnya anggota dari komunitas pecinta kucing dan juga meningkatnya peserta dalam kontes kucing dan cat show, dapat menjadi acuan bahwa konsumen akan kucing ras meningkat sehingga pelaku usaha beternak kucing ras harus lihai dalam hal menggaet konsumen dengan cara yang berbeda. Peternak kucing secara tidak sadar telah melakukan praktek ekonomi industri yang menyangkut tentang struktur, perilaku dan kinerja yang hasilnya akan terlihat pada nilai penjualan akan ternak kucing ras. 4
5 Dalam praktek beternak kucing ras, para breeder memiliki recording berisi tentang jumlah penjualan kucing kepada adopter, spesifikasi kucing yang mayoritas diminati konsumen. Adapun perilaku yang diterapkan tiap breeder, mulai dari cara penetapan harga per ekor, ada tidaknya diskriminasi harga, berbagai media yang dipakai untuk pemasaran, diferensiasi produk, serta ada tidaknya integrasi pasar. Adapun beberapa indikator yang dipakai untuk perhitungan kinerja meliputi, pendapatan per tahun, modal awal biaya operasional per tahun, biaya tetap per tahun, dan biaya penyusutan. Struktur pasar dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja suatu industri, seperti jumlah perusahaan, skala produksi dan jenis produksi. Perilaku pasar digunakan untuk memaksimalkan kinerja dari suatu perusahaan, contoh dari perilaku pasar yaitu strategi penetapan harga, diskriminasi, koordinasi pasar, strategi pasar, integrasi, konglomerasi dan merger. Pada usaha ternak hewan kesayangan khususnya kucing ras, masih belum banyak penelitian yang menjabarkan tentang sosial ekonomi peternakan tersebut. Adapun teori tentang ekonomi industri dimana suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan melakukan perilaku pasar yang baik. Usaha ternak kucing ras juga belum banyak diketahui termasuk ke dalam suatu golongan struktur pasar tertentu. Analisis ini juga dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan suatu usaha di masa yang akan datang. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui perbedaan struktur, perilaku dan kinerja antara 5
6 peternakan yang tergabung dalam asosiasi (Cattery) dengan peternakan individu (non Cattery). Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi dan membandingkan struktur pasar peternak Cattery dan non Cattery. 2. Membandingkan perilaku pasar peternak Cattery dan non Cattery. 3. Membandingkan kinerja peternak Cattery dan non Cattery. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi tentang struktur, perilaku dan kinerja pada pelaku usaha ternak kucing ras Cattery dan non Cattery. 2. Penelitian diharapkan dapat berguna sebagai acuan bagi pemerintah dalam penyusunan kejelasan tentang peraturan dan kebijakan terhadap peternakan hewan kesayangan khususnya ternak kucing ras. 6
BAB I PENDAHULUAN. pemimpin yang memiliki berbagai macam kemampuan. Manusia memiliki kelebihan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna dari makhluk-makhluk ciptaan-nya yang lain. Manusia juga dihadirkan ke dunia sebagai pemimpin yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi bumi yang kita tinggali saat ini. Salah satu bentuk interaksi manusia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikatan persahabatan antara manusia dan alam, khususnya satwa dan tumbuhan merupakan suatu ikatan yang selalu perlu ditumbuhkan dan dijaga karena interaksi positif
Lebih terperinciManajemen Pet Animal. Manajemen Kucing 1 (Sejarah, Ras dan Warna kucing, Pemilihan Kucing)
Manajemen Pet Animal Manajemen Kucing 1 (Sejarah, Ras dan Warna kucing, Pemilihan Kucing) Sejarah Kucing 1. Kemungkinan berkembang biak dengan kucing di eropa yang sudah didomestikasi 2. Kemungkinan nenek
Lebih terperinciBisnis Ternak Kucing Persia
Bisnis Ternak Kucing Persia Nama : Affif Suryo Anggoro NIM : 10.11.3948 Kelas : S1 TI 1F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstraksi Akhir ini teknologi berkembang dengan begitu cepat. Hampir semua pekerjaan
Lebih terperinciMaine Coon Published on KucingKita.com (http://www.kucingkita.com)
Sejarah Maine Coon adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine (Amerika serikat). Berbagai mitos dan legenda berhubungan dengan
Lebih terperinciSCOTTISH FOLD - KUCING DENGAN TELINGA MELIPAT
SCOTTISH FOLD - KUCING DENGAN TELINGA MELIPAT (23 Mar 2017) Scottish Fold - Kucing dengan Telinga Melipat Kucing Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing ras alami yang berasal dari Skotlandia, Brittania
Lebih terperinciKucing MAINE COON (American Snughead)
Kucing MAINE COON (American Snughead) Kucing Maine Coon merupakan kucing berbadan besar yang anggun dan indah. Kucing Maine Coon ini merupakan kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. : Kucing anggora dan peralatan perawatannya : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta
BAB 1 LATAR BELAKANG Nama Perusahaan : Meong pus (Cat shop) Bidang Usaha : Peternakan Jenis Produk : Kucing anggora dan peralatan perawatannya Alamat Perusahaan : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pakar merupakan bidang kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya di berbagai bidang, baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis. Sistem Pakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kelestarian alam fauna dengan beragam jenis salah satunya yaitu burung. Para penghobi burung berkicau mungkin sudah tidak
Lebih terperinciPERATURAN PENDAFTARAN
The Indonesian Munchkin Cat Association PERATURAN PENDAFTARAN Head Office Jl. Diponegoro, No. 6 Putussibau West Kalimantan Indonesia Email : Phone : admin@timca.org +6281354525254 6. PERATURAN PENDAFTARAN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI ANAK KUCING RAS DALAM MASA MENYUSUI DI PASAR MINGGUAN GADING FAJAR II SIDOARJO
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI ANAK KUCING RAS DALAM MASA MENYUSUI DI PASAR MINGGUAN GADING FAJAR II SIDOARJO A. Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia yang lain karena manusia merupakan. makhluk sosial. Makhluk sosial tersebut kemudian membentuk suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain karena manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk sosial
Lebih terperinciBAB III FUNGSI DAN MANFAAT IKAN KOI. kasih sayang kepada sesama. Mungkin jika anda memiliki hobi memelihara Ikan Koi,
BAB III FUNGSI DAN MANFAAT IKAN KOI 3.1 Fungsi Ikan Koi Untuk Orang Jepang Berikut adalah beberapa fungsi dalam memelihara Ikan Koi : 1. Sebagai hobi. Hobi ini adalah sangat positif, karna membuat kita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas, jenis ternak yang dipelihara oleh masyarakat pun semakin beragam. Beternak
Lebih terperinciPET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ARIEL ITVATIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di jaman modern seperti saat ini khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya, banyak masyarakat yang senang memelihara hewan di rumahnya.hewan
Lebih terperinciKucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira)
Kucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira) Kucing Chinchilla Longhair atau sering disebut kucing Chinchilla Persian, di Asia Tenggara dikenal juga dengan sebutan kucing Janjira, juga sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer belakangan kini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan manusia sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Mulai dari kalangan pebisnis
Lebih terperinciKucing PERSIA (Persian Longhair)
Kucing PERSIA (Persian Longhair) Kucing Persia (Persian Longhair) adalah salah satu kucing tertua yang berasal dari Persia (sekarang Iran), dari catatan sejarah tertulis kucing ini ditemukan sekitar tahun
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang
V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa
PENDAHULUAN Latar Belakang Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa pulang anak kambing dari hasil buruannya. Anak-anak kambing
Lebih terperinciPENDAHULUAN ekor di Tahun 2016 (Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba Garut merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Barat dan telah dibudidayakan secara turun temurun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan untuk menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia sangat banyak terbantu.
Lebih terperinciGriya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dewasa ini minat masyarakat akan hewan peliharaan cukup tinggi, hewan diminati oleh masyarakat karena dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang Guinea pig adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang unik dan eksotik.
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Guinea pig adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang unik dan eksotik. Guinea pig berasal dari Peru. Binatang pengerat dan hewan mamalia ini adalah hewan herbivora
Lebih terperinciBAB II KUCING PERSIA. Gambar II.1 Patung Kucing Mesir(Spinx) Sumber : (24 April 2015)
BAB II KUCING PERSIA II.1 Kucing Kucing (seperti dikutip Puspita, 2013:20) adalah karnivora. Kata kucing biasanya merujuk kepada kucing yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada kucing besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menganggap binatang peliharaan sebagai bagian dari keluarga. Hobi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak orang yang memelihara binatang peliharaan seperti anjing dan kucing sebagai hobby untuk melepas stress. Dari sekian banyak orang tidak sedikit
Lebih terperinciTERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya
TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk. Hewan yang biasa dipelihara oleh masyarakat DKI Jakarta adalah anjing, kucing, kera, kelinci,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembangunan peternakan pada subsistem budidaya (on farm) di Indonesia pada umumnya dan di Sumatera Barat pada khususnya adalah untuk meningkatkan produksi ternak. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Kemudahan dalam memperoleh informasi bagi. dapat diadopsi dalam operasional dilingkungan usaha.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era informasi saat ini, dimana akses terhadap informasi semakin bertambah mudah memberikan dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat. Kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB IV PROFIL KOMUNITAS KICAU MANIA SALATIGA
BAB IV PROFIL KOMUNITAS KICAU MANIA SALATIGA 4.1. Sejarah Komunitas Kicau Mania Salatiga Kicau Mania adalah komunitas para pecinta burung berkicau indonesia yang memiliki hobby memelihara dan mengembang
Lebih terperinciKONSIL KUCING INDONESIA (IKK) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I MOTO DAN LOGO
KONSIL KUCING INDONESIA (IKK) ANGGARAN RUMAH TANGGA Masa berlaku Konsil Kucing Indonesia (IKK) adalah tidak terbatas dan sesuai dengan akta notaris Yus Hermawan, SH. M.Kn No: 72 Tanggal 20 Maret 2017,
Lebih terperinciTernak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong
Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Sampai hari ini tingkat kebutuhan daging sapi baik di dalam maupun di luar negeri masih cenderung sangat tinggi. Sebagai salah satu komoditas hasil peternakan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan sektor yang berpeluang sangat besar untuk dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan khususnya protein hewani. Kebutuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan sudah sangat umum dibudidayakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging nasional sekitar ton per tahun, namun belum
54 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan daging nasional sekitar 300.000 ton per tahun, namun belum sepenuhnya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Lebih dari 30% pemenuhan permintaan daging
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan
BAB 1 PENDAHULUAN Munculnya tren atau gaya hidup memelihara hewan peliharaan sudah bukan hal baru bagi kalangan masyarakat Jakarta. Bahkan tidak jarang, banyak orang yang sekedar ingin mengikuti tren yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan utamanya.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing merupakan ternak yang sudah biasa diternakkan oleh masyarakat. Masyarakat umumnya beternak kambing sebagai usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini burung telah menjadi hewan kesayangan baik di desa-desa maupun di kota-kota. Keberadaan burung sebagai hewan piaraan juga membuka banyak peluang usaha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam bidang pertanian. Bidang peternakan sangat potensial dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu penopang kesejahteraan yang termasuk di dalam bidang pertanian. Bidang peternakan sangat potensial dalam mempengaruhi tidak saja kesejahteraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang kan oleh peternak di Lampung. Populasi kambing di Lampung cukup melimpah, tercatat pada
Lebih terperinciEdisi Agustus 2013 No.3520 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian
Menuju Bibit Ternak Berstandar SNI Jalan pintas program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) pada tahun 2014 dapat dicapai dengan melakukan pembatasan impor daging sapi dan sapi bakalan yang setara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed),
Lebih terperinciHAMSTER LUCU BISA DIJADIKAN BISNIS
Nama : Anggit Pintoko NIM : 10.11.3639 Kelas : S1TI-2B HAMSTER LUCU BISA DIJADIKAN BISNIS ABSTRAK Karya tulis ini menjelaskan tentang peluang kita dalam memulai bisnis hamster. Dimana hamster ini binatang
Lebih terperinciKarya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online
Nama : Rizal Alan Yahya Kelas : S1-SI-09 NIM : 11.12.6004 Tugas : Lingkungan Bisnis Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online 1 A. Abstrak Tujuan dari pembuatan toko online ini adalah untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman
Lebih terperinciBudidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan Oleh : Sri Sutanti 08.11.1978 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan Game Online tidak lepas dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Maraknya Game Online merupakan cerminan dari pesatnya
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN
TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tujuan umum pembangunan peternakan, sebagaimana tertulis dalam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Peternakan Tahun 2010-2014, adalah meningkatkan penyediaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 48/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PEWILAYAHAN SUMBER BIBIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 48/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PEWILAYAHAN SUMBER BIBIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dan anjing sudah mempunyai hubungan keakraban sejak jaman dahulu. Sekarang anjing sudah menjadi hewan peliharaan manusia, bahkan manusia bersedia melayani dan
Lebih terperinciKRITERIA WILAYAH SUMBER BIBIT. No Komponen Keterangan
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 6 September 2011 KRITERIA WILAYAH SUMBER BIBIT No Komponen Keterangan 1.1 Jenis 1.1.1 Dominasi jenis Jumlah ternak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Walaupun perkembangan teknologi semakin canggih, berbagai mesin diciptakan untuk menghasilkan produksi dengan tepat waktu yang lebih singkat, namun hasil
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISIS
BAB II DATA DAN ANALISIS 2.1 Data dan Literatur Data dan literatur yang digunakan oleh penulis untuk membuat karya ini didapat dari berbagai media, antara lain, buku, internet, dan video. Literatur-literatur
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang
II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Asal-Usul dan Klasifikasi Domba Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan manusia. Pada awalnya domba diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan Yohanes Katinja Ubarning, Dalam penelitiannya yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan Yohanes Katinja Ubarning, 2015. Dalam penelitiannya
Lebih terperinciTUGAS LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BISNIS PET SHOP
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BISNIS PET SHOP DISUSUN OLEH : BENNY YUNIAWAN PRATAMA 10.12.4421 S1-SI-2A Bisnis Pet Shop Bisnis yang mungkin terbilang tidak ada matinya salah satunya adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis jenis hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia lainnya.
Lebih terperinciBISNIS PETERNAKAN BEBEK
BISNIS PETERNAKAN BEBEK DI SUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS OLEH : AGUNG NUR ROHMAN 11.01.2897 PROGRAM STUUDI TEKNIK INFORMATIKA (D3) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA A. Abstrak Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis yang sangat mendukung, usaha peternakan di Indonesia dapat berkembang pesat. Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian pada masa sekarang adalah dengan meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek pembangunan), bukan lagi sebagai obyek pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masa kini banyak hobi yang mulai dikembangkan menjadi bisnis. Hal ini merupakan pekerjaan yang akan sangat menguntungkan apabila ditekuni dengan baik. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, golf bukan lagi olahraga atau kegiatan yang hanya dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, golf bukan lagi olahraga atau kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh kalangan tertentu atau elit semata. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hewan sebagai karunia dan amanat Tuhan Yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya bisnis di Indonesia, membuat masyarakat harus lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan peluang bisnis (Zona Sukses, 2014). Selain itu juga,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Daerah Penelitian Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. KUNAK didirikan berdasarkan keputusan presiden
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09
Usaha agribisnis mempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian terbukti telah mampu eksis menghadapi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kariyana Gita Utama (KGU) yang berlokasi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan meningkatnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Salah satu produk hasil peternakan yang paling disukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kuda memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kuda memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Terdapat lima (5) macam hubungan yang penting antar a kuda dengan manusia yaitu: 1) Daging
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan protein hewani mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Salah satu
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN TERNAK POTONG MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT
P a g e 1 MAKALAH MANAJEMEN TERNAK POTONG MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT TERNAK DOMBA POTONG EKOR GEMUK (DEG) DAN DOMBA EKOR TIPIS (DET )DI INDONESIA UNTUK SIFAT PRODUKSI DAGING MELALUI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa yang sudah biasa sehari-harinya. Hal ini terbukti dengan. menjadi kebutuhan sekaligus hiburan bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi, hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berasal dari peternakan dan pertanian. Pada tahun 1986 sampai tahun 2015
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas pendapatan penduduknya berasal dari peternakan dan pertanian. Pada tahun 1986 sampai tahun 2015 tercatat masyarakat yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelinci, burung, ikan, bahkan beberapa ada yang memelihara ular sebagai hewan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak orang senang memelihara hewan seperti anjing, kucing, hamster, kelinci, burung, ikan, bahkan beberapa ada yang memelihara ular sebagai hewan peliharaannya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kambing Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo ruminansia, famili Bovidae, dan genus Capra atau Hemitragus (Devendra dan Burn, 1994). Kambing
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman
Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Aksenta, Universitas Oxford, dan Darwin Initiative dimana telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini hobi memelihara hewan merupakan gaya hidup baru. Menurut survei sebuah Organisasi Konservasi Nasional yaitu Burung Indonesia yang didukung oleh
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN
Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPusat Kegiatan bagi Penyayang serta Hewan Anjing dan Kucing BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG I.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Manusia modern saat ini memerlukan sarana untuk menyalurkan hobi, kesenangan dan rasa sayang, salah satunya dengan memelihara hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak sedikit manusia menjadikan hewan peliharaan sebagai teman dalam kehidupannya.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh induk sapi perah itu sendiri. produksi susu dan kemampuan beranak yang berbeda-beda tergantung dari
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berjalannya usaha peternakan sapi perah tergantung dari produksi susu yang dihasilkan oleh induk sapi perah itu sendiri. Setiap induk mempunyai produksi susu dan kemampuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 48/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PEWILAYAHAN SUMBER BIBIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 48/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PEWILAYAHAN SUMBER BIBIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dalam bidang pertanian, termasuk peternakan. Lebih dari 90% usaha peternakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang biasa jika pada suatu kota yang besar terdapat banyak pelaku-pelaku industri
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kota Malang merupakan kota yang besar dan modern. Sudah menjadi hal yang biasa jika pada suatu kota yang besar terdapat banyak pelaku-pelaku industri yang berusaha untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus. Sapi potong adalah sapi yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya atau dikonsumsi. Sapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyedia protein, energi, vitamin, dan mineral semakin meningkat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai usaha di masa depan. Kebutuhan masyarakat akan produk produk peternakan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Over populasi hewan domestik atau yang bisa disebut dengan hewan peliharaan yang ada di Indonesia sudah sangat tinggi. JAAN menyebut sepasang anjing yang tidak di sterilisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akuarium dan juga para penjual ikan hias serta para pengunjung yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian orang, memelihara suatu jenis hewan dapat mendatangkan suatu kepuasan pribadi baik secara lahir maupun batin. Salah satu jenis hewan peliharaan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi kambing Jawarandu yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut
Lebih terperinciBAB III MATERI METODE. Analisis pendapatan pada usaha peternakan kambing diperlukan untuk
13 BAB III MATERI METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Keberhasilan usaha ditentukan oleh besarnya pendapatan yang diperoleh. Analisis pendapatan pada usaha peternakan kambing diperlukan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciscottish fold LYKOI Chandra Stres Pada kucing di indonesia Kenali Tanda, Penyebab, dan Penanganannya The 1 st international cat show
catlovers MEDIA KOMUNITAS KUCING EDISI 1/AGUSTUS-SEPTEMBER 2016 Chandra Cattery pelopor cattery di indonesia Stres Pada kucing Kenali Tanda, Penyebab, dan Penanganannya HOBI-KESEHATAN-BISNIS-KOMUNITAS-EVENT
Lebih terperinci