BAB IV PROFIL KOMUNITAS KICAU MANIA SALATIGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PROFIL KOMUNITAS KICAU MANIA SALATIGA"

Transkripsi

1 BAB IV PROFIL KOMUNITAS KICAU MANIA SALATIGA 4.1. Sejarah Komunitas Kicau Mania Salatiga Kicau Mania adalah komunitas para pecinta burung berkicau indonesia yang memiliki hobby memelihara dan mengembang biakan burung berkicau yang ada di Indonesia. Terdapat banyak sekali macam burung berkicau yang ada di Indonesia karena negara ini masih memiliki ekosistem yang mendukung untuk perkembangan burung. Namun burung berkicau belakangan ini sering diburu untuk dipelihara penghobi sehingga keberadaannya terancam punah. Kicau mania adalah istilah untuk para pecinta burung berkicau baik yang hanya hobby mendengarkan burung berkicau dirumah maupun yang memiliki hobby untuk melombakan burung di arena lomba. Di Salatiga sendiri komunitas ini mulai muncul pada awal tahun 2003 di mana di Kota Salatiga sebagai tempat bertemunya para pecinta burung berkicau memiliki beberapa lokasi tempat jual beli burung berkicau seperti misalnya pasar burung Kalioso dan pasar Banyuputih Sidorejo. Para pecinta burung dari sekitar Kota Salatiga seperti misalnya Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Temanggung, Ambarawa mereka semua memiliki kebiasaan mencari burung-burung unggul di Kota Salatiga sehingga kota ini menjadi pusat bertemunya para pecinta burung dari beberapa wilayah tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu dengan perkembangan media komunikasi seperti hadirnya telepon genggam hingga perkembangan jaringan internet membuat komunitas ini terbentuk sebagai adopsi dari komunitas kicau mania di beberapa wilayah di Indonesia. Berawal dari pembicaraan ringan beberapa pecinta burung berkicau, komunitas ini mulai terbentuk atas prakarsa beberapa penghobi burung berkicau di Salatiga seperti Pak Mien, Puryadi, Herri Gat (ketiganya adalah para breeder atau penangkar burung yang sudah cukup terkenal di Salatiga). Dari pembicaraan tersebut kemudian diadakan event perlombaan burung berkicau yang dahulu dilaksanakan di area pemancingan Turusan Sidorejo dan ex BHS yang sekarang menjadi hotel Wahid Quality, hingga kemudian berpindah-pindah tempat dan sekarang menempati tempat daerah pasar hewan Banyuputih Sidorejo.

2 Setelah beberapa event dilakukan akhirnya komunitas ini mulai terbentuk menjadi satu organisasi yang terstruktur dan memiliki kepengurusan di tingkat Kota Salatiga. Komunitas kicau mania Kota Salatiga juga menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas kicau mania lain di berbagai wilayah terutama di Jateng dan DIY dengan mengadakan satu event bersama seperti misalnya lomba kicau mania se Jateng dan DIY. Komunitas ini juga mejalin komunikasi dengan seluruh anggotanya melalui media massa dan internet, misalnya hadirnya majalah dan buletin kicau mania serta situs inernet kicaumania.com bahkan melaui jaringan social facebook. Hal ini membuat komunitas kicau mania menjadi tumbuh dan berkembang hingga jumlah anggotanya terus meningkat setiap tahunnya Struktur Organisasi Komunitas Kicau Mania Struktur organisasi kicau mania Salatiga merupakan satu struktur yang tidak serta merta bersifat mengikat, hal ini merupakan satu konsekuensi dari sifat organisasi ini yang mengutamakan asas kebersamaan dan kesamaan minat atau hoby. Ketua dalam hal ini tidak semata-mata merupakan penanggung jawab utama organisasi, namun ia lebih sebagai figur yang dihormati oleh anggota dan sering menjadi acuan bagi para anggota dalam berorganisasi. Sementara dalam struktur kepengurusan terdapat seorang sekretaris yang bertugas untuk menangani setiap keperluan administrasi organisasi, misalnya dalam kegiatan lomba kicau mania, peran sekertaris sangat diperlukan dalam mengurus proposal kegiatan, perijinan lomba serta keperluan lain yang berhubungan dengan administrasi organisasi. Bendahara dalam organisasi ini memiliki peranan dalam hal keuangan organisasi, setiap kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini bisa saja mendatangkan keuntungan, hal inilah yang menjadi tugas dari seorang bendahara yakni sebagai figur yang dipercaya mengelola keuangan organisasi. Koordinator Breeder merupakan figur yang bertanggung jawab terhadap segala hal mengenai penangkaran dan jual beli burung yang dilakukan oleh para breeder yang menjadi anggota kicau mania. Peran breeder juga sangat penting dalam standarisasi harga burung dan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan breeding di pasaran. Event organizer adalah figur yang mengkoordinasi anggota kicau mania dalam merancang atau melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan komunitas, misalnya

3 mengadakan lomba kicau mania, pameran kicau mania ataupun kegiatan lain yang mendukung organisasi ini. Berikut adalah struktur organisasi Kicau Mania Salatiga : KETUA SEKERTARIS BENDAHARA Koordinator BREEDER EVENT ORGANIZER Bagan 4.1 Struktur Organisasi Komunitas Kicau Mania 4.3. Dinamika Komunitas Kicau Mania Komunitas kicau mania seperti komunitas-komunitas lain memiliki karakteristik kebersamaan yang erat antar anggotanya, sangat terbuka bagi siapapun untuk bergabung dan tidak terlalu mengikat, dengan adanya komunitas ini hastrat pengemar burung berkicau untuk menambah koleksi ungas cantik peliharaannya samangkin meningkat pula, sehingga mereka juga sering melakukan transaksi burung peliharaannya, salah satu cara komunitas ini menguji kemampuan keindahaan burung tubuh dan suaranya dengan mengikut sertakan di dalam latihan bersama yangg di salatiga terletak di pasar banyu putih setiah hari kamis dan sabtu yang dilakukan secara rutin. Menurut salah satu pengemar burung berkicau Andri Ciu dalam merawat burung kesayangan tidaklah mudah, seperti kutipan wawancara berikut ini : Merawat burung tidaklah mudah, membutuhkan kesabaran yang extra dan harus teliti hal ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit selain diberi makan jangkrik, ulut hongkong, kroto masih ada pula vitamin tambahaan seperti madu vitamin ocheaan yang akan meningkatkan daya tahan tubuh dan menciptakan kualiatas suara burung yang baik. 1 Jerih payah para breeder dalam merawat burung berkicau yang tidak mudah serta biaya yang tidak sedikit akan dapat menghasilkan bulu yang indah serta suara yang bagus sehingga hal tersebut selain menjadi kebanggan sang pemilik juga akan banyak diburu oleh para pengemar burung lainnya. Misalnya saja burung murai batu yang harganya mencapai angka ratusan juta rupiah. 1 Wawancara dengan Andri Ciu 20 Juni 2012

4 Gambar 4.1 Salah satu kegiatan latihan bersama di Pasar Banyuputih Salatiga. Komunitas ini selalu mengadakan perkumpulan di beberapa tempat baik di Salatiga maupun di luar Salatiga, sehingga komunikasi face to face selalu terjalin antar anggotanya. Banyaknya pecinta burung berkicau membuat komunitas ini diminati oleh beberapa kalangan dari kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah hingga masyarakat menengah ke atas. Dalam komunitas kicau mania, beberapa kegiatannya dibungkus dengan suasana kekeluargaan, misalnya saja dengan arisan bersama, arisan bersama ini merupakan satu kegiatan latihan untuk memilih bibit bibit unggul dari breeder-breeder yang ada di Salatiga hingga kemudian ada semacam iuran bersama untuk dipergunakan sebagai bantuan permodalan bagi breeder potensial yang menghadapi masalah keterbatasan modal. Gambar 4.2 Kegiatan arisan kicau mania di Salatiga. Arisan bersama ini juga menyaring burung-burung kelas juara untuk dijadikan master pembibitan. Kegiatan seperti ini dilakukan setiap hari kamis dan sabtu dalam latihan bersama

5 yang betempat di pasr banyu putih. Saat ini komunitas kicau mania Salatiga menjadi komunitas yang tetap eksis dalam melakukan kegiatan-kegiatan, hal ini tidak lepas dari peran serta setiap anggota komunitasnya yang terus menjalin hubungan dengan sesama anggotanya.

maupun dari anggota. Berikut adalah profil informan dalam penelitian ini : a. Pak Min, seorang breeder yang sudah menekuni kegiatan penangkaran

maupun dari anggota. Berikut adalah profil informan dalam penelitian ini : a. Pak Min, seorang breeder yang sudah menekuni kegiatan penangkaran Profil Informan Penelitian tentang komunitas Kicau Mania ini salah satu metodenya adalah metode wawancara.dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan 5 orang narasumber baik yang tercatat

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Salah satu sesi lomba Kicau Mania pada event lomba di Jogjakarta.

Gambar 5.1 Salah satu sesi lomba Kicau Mania pada event lomba di Jogjakarta. BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS KICAU MANIA DAN FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KOMUNITAS KICAU MANIA DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS ANGGOTA 5.1. Komunikasi Intrapersonal Dalam Komunitas Kicau

Lebih terperinci

HOBY KENARI BISA JADI USAHA RINGAN, MURAH DAN MENGUNTUNGKAN

HOBY KENARI BISA JADI USAHA RINGAN, MURAH DAN MENGUNTUNGKAN Abdur Ribatur Rizal 10.12.4462/S1-SI-2B HOBY KENARI BISA JADI USAHA RINGAN, MURAH DAN MENGUNTUNGKAN Burung kenari banyak digandrungi orang karena sangat mempesona. Bukan karena poster tubuhnya lencir bak

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K. PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Ayas Abidun Bachtiar C0212011 2012 (Ketua Kelompok) Amirulloh

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi Pada Komunitas Kicau Mania Salatiga)

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi Pada Komunitas Kicau Mania Salatiga) STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi Pada Komunitas Kicau Mania Salatiga) Oleh : Yohanes Paulus Sutejo 362007005 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya dengan keaneka ragaman kegiatan baik itu secara turun temurun atau kegiatan modern. Saat ini fenomena modern yang mulai ramai digandrungi oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masa kini banyak hobi yang mulai dikembangkan menjadi bisnis. Hal ini merupakan pekerjaan yang akan sangat menguntungkan apabila ditekuni dengan baik. Salah

Lebih terperinci

Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona

Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona Enceng Sobari Trik Jitu menangkarkan Lovebird Sang Burung Primadona i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB II BURUNG LOVEBIRD.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebun Binatang merupakan tempat wisata favorit bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kebun Binatang biasanya menjadi tujuan wisata bagi rombongan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Profil Rinto Sudjarwo 4.1.1 Gambaran Perusahaan Gambar 4.1 Salah satu poster Rinto Sujarwo Fotografi Rinto Sujarwo meurpakan seorang photographer muda berusia 26 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kelestarian alam fauna dengan beragam jenis salah satunya yaitu burung. Para penghobi burung berkicau mungkin sudah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan sangat tinggi. Banyaknya para pencari kroto di alam yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. permintaan sangat tinggi. Banyaknya para pencari kroto di alam yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perunggasan saat ini sangat berkembang pesat. Tidak hanya jenis unggas konsumsi, tetapi juga unggas hias. Salah satu unggas hias yang paling diminati para pecinta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Akhir-akhir ini, memelihara kucing semakin populer di masyarakat.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Akhir-akhir ini, memelihara kucing semakin populer di masyarakat. PENDAHULUAN Latar Belakang Akhir-akhir ini, memelihara kucing semakin populer di masyarakat. Mereka memiliki beragam alasan dalam memelihara kucing, mulai dari hobi, teman bermain, sebagai lahan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup berkelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok.

Lebih terperinci

Lampiran. shop nya tersendiri dan tidak mempunyai pegawai khusus.

Lampiran. shop nya tersendiri dan tidak mempunyai pegawai khusus. Lampiran Wawancara Wawancara dilakukan kepada Bonni salah satu pemilik Pet Shop Reptil di Semarang, yaitu Bonnie Eko Pets. Pak Bonnie ini adalah pemimpin komunitas reptile di Semarang. Yaitu Semarang Reptile

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PAVESA

BAB IV PROFIL PAVESA BAB IV PROFIL PAVESA 4.1. Sejarah PAVESA PAGUYUBAN VESPA SALATIGA ( PAVESA) berdiri pada tanggal 27 Juli 1997. Pembentukan PAVESA tidak lepas dari cita cita luhur PAVESA yaitu untuk menjalin persaudaraan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi bumi yang kita tinggali saat ini. Salah satu bentuk interaksi manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi bumi yang kita tinggali saat ini. Salah satu bentuk interaksi manusia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikatan persahabatan antara manusia dan alam, khususnya satwa dan tumbuhan merupakan suatu ikatan yang selalu perlu ditumbuhkan dan dijaga karena interaksi positif

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No. L1 LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA Nama Jabatan Lokasi : Nanang Gani : General Manager Divisi Promo PT MNC : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta Tanggal Tipe : Tanggal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO BAB III PELAKSANAAN PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO A. Profil Gantangan New Permata BC Tanggulangin Sidoarjo 1. Sejarah singkat Gantangan New Permata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. UKM Bola Basket Globies merupakan UKM olahraga bola basket yang

BAB II GAMBARAN UMUM. UKM Bola Basket Globies merupakan UKM olahraga bola basket yang BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Profil UKM Globies UKM Bola Basket Globies merupakan UKM olahraga bola basket yang menampung bakat dan minat mahasiswa Fisip Undip dalam olahraga bola basket. Dalam globies tidak

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah Negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat banyak. Salah satunya adalah keanekaragaman jenis satwanya. Dari sekian banyak keanekaragaman

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia (Sujatnika, Jepson, Soeharto, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). terluas di Asia (Howe, Claridge, Hughes, dan Zuwendra, 1991).

1. PENDAHULUAN. Indonesia (Sujatnika, Jepson, Soeharto, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). terluas di Asia (Howe, Claridge, Hughes, dan Zuwendra, 1991). 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan jenis burung yang tinggi, menduduki peringkat keempat negara-negara kaya akan jenis burung setelah Kolombia, Zaire dan Brazil. Terdapat 1.539

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Yayasan Saddhapala merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan. Nama Yayasan Saddhapala ditetapkan berdasarkan pemungutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan koneksi internet melalui telepon seluler atau laptop, barang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan koneksi internet melalui telepon seluler atau laptop, barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha toko online (onlineshop) merupakan salah satu bentuk usaha yang mulai berkembang di kalangan masyarakat. Tren yang berkembang saat ini, pembeli cenderung menginginkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan BAB 1 PENDAHULUAN Munculnya tren atau gaya hidup memelihara hewan peliharaan sudah bukan hal baru bagi kalangan masyarakat Jakarta. Bahkan tidak jarang, banyak orang yang sekedar ingin mengikuti tren yang

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI DAN MANFAAT IKAN KOI. kasih sayang kepada sesama. Mungkin jika anda memiliki hobi memelihara Ikan Koi,

BAB III FUNGSI DAN MANFAAT IKAN KOI. kasih sayang kepada sesama. Mungkin jika anda memiliki hobi memelihara Ikan Koi, BAB III FUNGSI DAN MANFAAT IKAN KOI 3.1 Fungsi Ikan Koi Untuk Orang Jepang Berikut adalah beberapa fungsi dalam memelihara Ikan Koi : 1. Sebagai hobi. Hobi ini adalah sangat positif, karna membuat kita

Lebih terperinci

OBSERVASI DAN LAPORAN WAWANCARA TOKO HOBBY LINE

OBSERVASI DAN LAPORAN WAWANCARA TOKO HOBBY LINE OBSERVASI DAN LAPORAN WAWANCARA TOKO HOBBY LINE Dibuat oleh : 1. Alfi Aldriyan 19714095 2. Aurelia Jessie 19714077 3. Florence Pelawi 19714086 4. Josephine Marcella 19714074 5. Meidina Amanda 19714021

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup ini terdapat macam media massa. Media massa memberikan pengaruh dalam pikiran dan tingkah laku masyarakat atau khalayak yang menikmatinya. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah lingkungan berakibatkan manusia banyak mengidap penyakit, disadari ataupun

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru Casual

Lebih terperinci

NEWS READER : JOGJA BOOK FAIR 2005 BUKU / MERUPAKAN TOLOK UKUR PERADABAN SEBUAH BANGSA // SEMAKIN MAJU SEBUAH BANGSA / MAKA DIPASTIKAN / AKAN MAKIN

NEWS READER : JOGJA BOOK FAIR 2005 BUKU / MERUPAKAN TOLOK UKUR PERADABAN SEBUAH BANGSA // SEMAKIN MAJU SEBUAH BANGSA / MAKA DIPASTIKAN / AKAN MAKIN NEWS READER : JOGJA BOOK FAIR 2005 BUKU / MERUPAKAN TOLOK UKUR PERADABAN SEBUAH BANGSA // SEMAKIN MAJU SEBUAH BANGSA / MAKA DIPASTIKAN / AKAN MAKIN TINGGI APRESIASI ANAK BANGSA TERSEBUT TERHADAP BUKU //

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk. Hewan yang biasa dipelihara oleh masyarakat DKI Jakarta adalah anjing, kucing, kera, kelinci,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan pernah terlepas dari lingkungan sosial. Dalam menjalani kehidupan tersebut tentunya manusia sering menjalin interaksi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO

BAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO BAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO A. Gambaran Umum Pasar Empunala Mojokerto Pasar Empunala terkenal dengan sebutan Pasar Burung. Keberadaan Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LOMBOK TENGAH, Menimbang : a. bahwa kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Masyarakat yang berhubungan satu sama lain menimbulkan interaksi sosial yang disebabkan oleh interkomunikasi. Sedangkan komunikasi itu sendiri, adalah proses penyampaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementrian Pertanian (2013) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 pertanian di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat. Tantangan berat yang dihadapi menyangkut beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini burung telah menjadi hewan kesayangan baik di desa-desa maupun di kota-kota. Keberadaan burung sebagai hewan piaraan juga membuka banyak peluang usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 alinea empat menyatakan empat pokok cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 alinea empat menyatakan empat pokok cita-cita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 alinea empat menyatakan empat pokok cita-cita bangsa. Salah satu cita-cita tersebut adalah...mencerdaskan kehidupan bangsa.... Upaya pemerintah mencerdaskan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hobi atau kegemaran bisa mengalahkan kebutuhan primer (Sudarto,2008). Hal ini menunjukkan bahwa kegemaran atau hobi bukan hanya sebatas pelepas penat atau sekedar mengalihkan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.4

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.4 1. Paus Langka Muncul di Samudra Atlantik SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.4 Paus langka yang sering disebut Paus Right muncul kembali di sekitar Samudra Atlantik setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak sedikit manusia menjadikan hewan peliharaan sebagai teman dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN Oleh : Taufik Rizky Afrizal 11.12.6036 S1.SI.10 STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRAK Di era sekarang, dimana ekonomi negara dalam kondisi tidak terlalu baik dan

Lebih terperinci

Griya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

Griya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dewasa ini minat masyarakat akan hewan peliharaan cukup tinggi, hewan diminati oleh masyarakat karena dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah membawa dunia menjadi sebuah area tanpa batas. Semua saling mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dalam segala hal, termasuk perihal tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic

PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer belakangan kini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan manusia sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Mulai dari kalangan pebisnis

Lebih terperinci

PROFIL TEGUH ARDI SRIANTO. Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan KJPL Indonesia "Sang Jurnalis Lingkungan"

PROFIL TEGUH ARDI SRIANTO. Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan KJPL Indonesia Sang Jurnalis Lingkungan PROFIL TEGUH ARDI SRIANTO Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan KJPL Indonesia "Sang Jurnalis Lingkungan" Jurnalis Madya Akreditasi Dewan Pers Republik Indonesia PROFIL PRIBADI Nama : Teguh Ardi Srianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan sistem yang akan dibangun mengacu dari beberapa penelitian yang sudah ada, acuan yang digunakan dijabarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIAL DAN EKONOMI TATANIAGA BURUNG KICAU DI KABUPATEN JEMBER. Social and Economic Analysis of Commerce Bird In Jember

ANALISIS SOSIAL DAN EKONOMI TATANIAGA BURUNG KICAU DI KABUPATEN JEMBER. Social and Economic Analysis of Commerce Bird In Jember 1 ANALISIS SOSIAL DAN EKONOMI TATANIAGA BURUNG KICAU DI KABUPATEN JEMBER Social and Economic Analysis of Commerce Bird In Jember M Amin Tamimi, Rafael Purtomo, Aisyah Jumiati, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang seluruh nya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang seluruh nya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang seluruh nya terdapat lautan yang lebih banyak dibandingkan daratan. Oleh karena itu nenek moyang Indonesia disebut

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya. 78 Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd terhadap ayahnya adalah: a. Ayah Hd melakukan poligami. b. Ayahnya kurang perhatian dikala istrinya (ibu Hd

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND STRANGLE OVER HEAD CREW (SOHC) DI SALATIGA DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND STRANGLE OVER HEAD CREW (SOHC) DI SALATIGA DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND STRANGLE OVER HEAD CREW (SOHC) DI SALATIGA DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK 5.1 Strategi Komunikasi Strangle Over Head Crew Strangle Over

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Kaskuser Regional Semarang Komunitas Kaskuser Regional Semarang berawal dari kesamaan hobi yang gemar untuk membuka Kaskus dan sesama menjadi anggota Kaskus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dan kemajuan peradaban kehidupan manusia, maka kebutuhan pun semakin bertambah. Kesibukan dan beratnya pekerjaan, membuat manusia bekerja

Lebih terperinci

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD)

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD) Dan Oleh : (RSC) TAHUN 2014 (RSC) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa sejarah berdirinya Perkumpulan Penggemar Olahraga Menembak dan Berburu, (RSC) pada tanggal 14 Februari 2014 di Pasir

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

Pembahasan dan Analisis

Pembahasan dan Analisis Bab 4 Pembahasan dan Analisis 4.1 Profil Bonnie Exo Pet Shop, Kartini Reptile dan Semawis Reptile Semarang Bonnie Exo Pet Shop ini terletak di Jl. Sisingamangaraja, Semarang. Pemiliknya bernama Pak Boni,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Sebagai sebuah organisasi kader di bawah Nahdlatul Ulama, IPNU memiliki peran yang sangat penting untuk mempersiapkan kader-kader muda NU menjadi penerus perjuangan dari para pendahulunya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang (www.kominfo.go.id, diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang (www.kominfo.go.id, diakses pada 7 September BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada zaman modern ini membuat persaingan dalam hal pemasaran suatu produk semakin ketat. Ketatnya persaingan dunia bisnis memunculkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 09 April

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 09 April BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Koperasi Tani Koperasi Tani Sumber Manis Kota Mojokerto berdiri pada tahun 2007 yang Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK. 13.32/ IV/ 1999. Tanggal ( PAD ) : 09 April

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /85/KEP/ /2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /85/KEP/ /2015 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 188.45/85/KEP/422.012/2015 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2015 Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. merta dilupakan. Anggota Postcrossing berjumlah orang (Postcrossing,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. merta dilupakan. Anggota Postcrossing berjumlah orang (Postcrossing, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kartu pos sekarang mulai menunjukkan bahwa keberadaannya tidak serta merta dilupakan. Anggota Postcrossing berjumlah 504.717 orang (Postcrossing, 2014) cukup menggambarkan

Lebih terperinci

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG LARANGAN BERBURU DALAM RANGKA PERLINDUNGAN SATWA LIAR DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

HAPPINESS PADA ORANG LANJUT USIA YANG TINGGAL JAUH DARI ANAKNYA. Prilla Rahmanissa Bayuputri 3PA

HAPPINESS PADA ORANG LANJUT USIA YANG TINGGAL JAUH DARI ANAKNYA. Prilla Rahmanissa Bayuputri 3PA HAPPINESS PADA ORANG LANJUT USIA YANG TINGGAL JAUH DARI ANAKNYA Prilla Rahmanissa Bayuputri 3PA02 12509561 BAB I LATAR BELAKANG Seringkali, lansia diperlakukan sebagai beban keluarga dan masyarakat. seringkali

Lebih terperinci

BAB V Konstruksi Sosial dan Ruang-Ruang Interaksi Sosial Aktor pada Komunitas Penggemar Burung

BAB V Konstruksi Sosial dan Ruang-Ruang Interaksi Sosial Aktor pada Komunitas Penggemar Burung BAB V Konstruksi Sosial dan Ruang-Ruang Interaksi Sosial Aktor pada Komunitas Penggemar Burung 5.1 Konstruksi Sosial Pemaknaan Burung 5.1.1 Burung sebagai Simbol Status Sosial dan Kekuasaan: Pemaknaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Pangarsa Pangarsa merupakan paguyuban pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Pangarsa didirikan pada tanggal 12 Mei 2007, dan dicetuskan oleh 6 orang. Mereka

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN SEMARANG PADA PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH

Lebih terperinci

KONSIL KUCING INDONESIA (IKK) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I MOTO DAN LOGO

KONSIL KUCING INDONESIA (IKK) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I MOTO DAN LOGO KONSIL KUCING INDONESIA (IKK) ANGGARAN RUMAH TANGGA Masa berlaku Konsil Kucing Indonesia (IKK) adalah tidak terbatas dan sesuai dengan akta notaris Yus Hermawan, SH. M.Kn No: 72 Tanggal 20 Maret 2017,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BIRDFARM LANCANG KUNING. A. Sejarah Berdirinya Bird Farm Lancang Kuning

BAB II GAMBARAN UMUM BIRDFARM LANCANG KUNING. A. Sejarah Berdirinya Bird Farm Lancang Kuning BAB II GAMBARAN UMUM BIRDFARM LANCANG KUNING A. Sejarah Berdirinya Bird Farm Lancang Kuning Lancang Kuning Birdfarm adalah sebuah Badan Usaha Budidaya Perkutut Bangkok yang terbentuk pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial, dimana bersosialisasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupannya karena manusia hidup saling membutuhkan. Berteman termasuk dalam

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN LAYANAN INFORMASII ADMINISTRASI KEPEGAWAIANSERTA SINKRONISASI KEBIJAKAN BIDANG KEPEGAWAIAN DI JAWA TENGAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1. Kondisi tanah ambles setelah gempa bumi. Gambar 2. Kesenian Ronda thek-thek

LAMPIRAN. Gambar 1. Kondisi tanah ambles setelah gempa bumi. Gambar 2. Kesenian Ronda thek-thek LAMPIRAN Lampiran 1. Keadaan Dusun New Nglepen Gambar 1. Kondisi tanah ambles setelah gempa bumi Gambar 2. Kesenian Ronda thek-thek 100 Gambar 3. Kenduri dan Rasulan Lampiran 2. Kegiatan di Dusun New Nglepen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dengan proses komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga dalam konteks massa.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa PENDAHULUAN Latar Belakang Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa pulang anak kambing dari hasil buruannya. Anak-anak kambing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA JUNCTO

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi dikenal dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem demokrasi rakyat memberikan kesempatan yang sama dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSI DI SD NEGERI BLOTONGAN 03 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSI DI SD NEGERI BLOTONGAN 03 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSI DI SD NEGERI BLOTONGAN 03 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENETAPAN BESARAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA SETIAP DESA DALAM KABUPATEN SIMEULUE

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 19 Tahun 2008 Seri Nomor PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA SAMARINDA KEPADA PERUSAHAAN DAERAH PERGUDANGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses membangun peradaban dalam masyarakat guna mengembangkan potensi dan mampu menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi

Lebih terperinci

Pernyataan Pencalonan Menjadi Calon Presidium PPI Jepang Bismillaahirrahmaanirrahiim

Pernyataan Pencalonan Menjadi Calon Presidium PPI Jepang Bismillaahirrahmaanirrahiim Pernyataan Pencalonan Menjadi Calon Presidium PPI Jepang 2011-2012 Bismillaahirrahmaanirrahiim Setelah mencermati dinamika PPI Jepang dalam 3 tahun terakhir ini, baik di tingkat komisariat (komsat), koordinator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan internet saat ini memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya. Internet memungkinkan penggunanya mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya, BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang beragam. Wilayahnya yang berada di khatuistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga

BAB IV ANALISA DATA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.selain itu, juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas, 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas, jenis ternak yang dipelihara oleh masyarakat pun semakin beragam. Beternak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai lahan basah paling luas dan mungkin paling beragam di Asia Tenggara, meliputi lahan basah alami seperti rawa,

Lebih terperinci