ALAMAT: JALAN TENGKU PEUKAN NOMOR 66 MEUNASAH TENGAH KECAMATAN LEMBAH SABIL KABUPAT- EN ACEH BARAT DAYA 23762

Transkripsi

1 ALAMAT: JALAN TENGKU PEUKAN NOMOR 66 MEUNASAH TENGAH KECAMATAN LEMBAH SABIL KABUPAT- EN ACEH BARAT DAYA PENDIRI : TGK. MUHAMMAD DAHLAN ( SESUAI AKTE NOTARIS ) STATUS LEGALITAS DAYAH AKTA NOTARIS YAYASAN PESANTREN MODERN MIFTAHUSSLAM NOMOR : 12. PIMPINAN DAYAH / PESANTREN TGK/ABON. AWALUDDIN NO. HP JUMLAH SANTRI MEUDAGANG / MON- DOK SANTRIWAN: 38 ORANG SANTRIWATI: 25 ORANG JUMLAH TEUNGKU / GURU LAKI LAKI : 8 ORANG PEREMPUAN: 4 ORANG

2 Sejarah Pendirian Berawal dari sebuah balai atau dsebut juga dengan meunasah, yaitu tempat pengajian Al-qur an yang dilaksanakan oleh TgK Muhammad Diwa sekitar tahun 1920 an, kemudian berkembang menjadi sebuah dayah / pesantren, hal itu dibuktikan dengan di dirikannya bilik bilik atau disebut juga dengan rangkang tempat tinggal para santri, konon pada waktu itu sejarah mencatat salah satu ulama besar Aceh yaitu Almarhum Abuya Syech H. Muhammad Waly Al Khalidy juga pernah menuntut ilmu pada pondok yang di pimpin oleh Tgk. Muhammad Diwa. Menjelang sepeninggalan Tgk. Muhammad Diwa dayah ini terus mengalami kemorosotan sampai pada akhirnya tidak ada aktivitas sama sekali, hal ini disebabkan karena tidak adanya pengganti almarhum Tgk. Muhammad Diwa. Pada tahun 1982 atas hasil musyawarah masyarakat gampong Meunasah Tengah, dayah tersebut kembali diaktifkan, masyarakat meminta Almarhum Tgk. Nyak Diwan salah satu ulama yang ada didaerah tersebut untuk menghidupkan kembali dayah yang sudah pernah ada itu, dan pada saat itulah lahirnya nama Dayah / Pesantren tersebut dengan nama MIFTAHUSSALAM dan nama tersebut dibuat oleh Almarhum Abuya H. Muhammad Nasir Waly. Lc yaitu salah seorang anak dari Almarhum Abuya syech H. Muhammad Waly al- Khalidy. Namun usaha tersebut kembali gagal, proses belajar dan mengajar hanya berjalan lebih kurang 5 tahun. Tidak jelas pnyebab terhentinya kegiatan belajar dan mengajar di pesantren Miftahussalam. Awal tahun 2000, datanglah seorang ulama muda yang sudah lama menimba ilmu agama di pesantren Darussalam Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan beliu menikah dengan seorang santriwati alumni Dayah Mudi Lamno Aceh Jaya yang juga memiliki ilmu agama yang tinggi anak dari salah seorang tokoh masyarakat gampong Meunasah Tengah, ulama tersebut adalah Tgk. Muhammad Dahlan. Dengan inisiatif Tgk. Muhammad Dahlan sendiri dan didorong oleh Isntrinya beliau mengajak anak anak muda gampong untuk belajar ilmu agama bersama beliau berawal dirumah mertuanya kemudian berpindah ke meunasah / Surau, hal itu disebabkan dari hari ke hari minat belajar anak anak muda semakin tinggi dan pada akhirnya Tgk, Muhammad Dahlan bersama istri mengambil sikap untuk pindah kesalah satu lokasi kebun mertuanya dan disana bersama istrinya beliau mendirikan bilik kecil dan disana beliau melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar bersama sejumlah santri, dan pada hari ke hari santrinya semakin bertambah. Melihat kenyataan yang ada, masyarakat tidak tinggal diam untuk memikirkan fasilitas sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar dan mengajar, atas ide dan saran para tokoh, cerdik pandai di gampong Meunasah Tengah dibuatlah sebuah musyawarah besar pada awal tahun 2001 dengan mengundang tokoh tokoh masyarakat Sekecamatan Manggeng, dan melahirkan sebuah keputusan untuk membentuk sebuah yayasan yaitu Yayasan Pesatren Modern Miftahussalam, dan masyarakat berupaya dengan menjual asset desa yaitu berupa sawah untuk membeli tanah gampong untuk dirikan pesantren, dan tidak berapa lama awal tahun 2002 keinginan masyarakat tersebut dapat terwujudkan dan dilaksanakannya peletakan batu pertama pendirian Pesatren Modern Miftahussalam yang dihadiri oleh Bupati Aceh Selatan serta para kabag, kepala badan dan kantor, dinas dan para pengusaha. Atas kegigihan serta kerja sama yang baik antara panitia dengan masyarakat, pelaksanaan peletakan batu pertama dapat berjalan dengan baik dan sukses walaupun dalam

3 keadaan konflik, dan dari pelaksanaan peletakan batu pertama tersebut bantuan dana mulai mengalir kerekening panitia baik dari Pemerintah provinsi, Kabupaten, serta penguha. Dengan dana yang ada panitia dapat mendirikan bilik santri, asrama putri, Balai Drah, ruang belajar serta rumah pimpinan yang bangunan tersebut semua terbuat dari kayu. Pada tahun 2003 pembangunan sarana dan prasana selesai dibangun, dan mulailah dilaksanakan proses belajar dan mengajar dilokasi yang baru. Tidak berjalan lama proses belajar dan mengajar di pesantren modern miftahussalam kembali menuai masalah baru dan hampir berhenti total, hal itu disebabkan oleh kepindahan pimpinan pesantren modern miftahussalam kelokasi pesantren milik beliau sendiri yang berlokasi di gampong pusu ingin jaya kecamatan manggeng kabupaten aceh barat daya, melihat kenyataan yang panitia dan masyarakat kembali bermusyawarah untuk memikirkan kebrlanjutan proses belajar dan mengajar di pesantren tersebut. Dan pada musyawarah tersebut berhasil ditemukan sebuah keputusan, hasil musyawarah tersebut dibawa atau dilaporkan oleh panitia kepada Abuya Muhammad nasir Waly, Lc. Dan Abuya pun menunjukkan seorang Guru besar dipesantren Darussalam untuk diangkat menjadi pimpinan pesantren modern miftahussalam, guru besar tersebut adalah Tgk. Muhammad Khazen, atas penunjukkan tersebut Abu Muhammad Khzen pun tidak merasa keberatan dan langsung menerima dan dilaksanakannya amanah tersebut. Terhitung lebih kurang sejak awal tahun 2003 Abu Muhammad Khazen resmi menempati dan menjadi pimpinan pesantren modern miftahussalam, dari awal kepemimpinan beliau memang sudah tampak terlihat kemajuan dipesantren modern miftahussalam disegala bidang, dibidang peningkatan jumlah santri semakin bertambah, mutu pendidikan semakin meningkat dan dibidang ekonomi pesantrenpun sudah mulai ada serta pembangunan fisik semakin bertambah, walaupun tidak permanen, hal itu dikarenakan oleh sosok Abu Muhammad Khazen sangat bersahaja, beliau sangat pandai dalam merangkul serta bergaul dengan seluruh lapisan masyarakat, tidak ada masyarakat yang tidak menyenangi sosok beliau. Hal itu ditunjukkan oleh begitu antusiasnya masyarakat dalam mengikuti pengajian majlis taklim dan selalu mendukung program beliau. Pada pertengahan tahun 2008 disaat pesantren sedang berkembang dan maju, kembali pesantren modern miftahussalam mengalami patah kemudi, seorang sosok yang menjadi tumpuan harapan, sebagai penerang, sosok yang senangi oleh semua pihak serta sebagai orang tua bagi guru dan santri. Allah berkehendak lain, Abu Muhammad Khazen sudah duluan dipanggil oleh Allah SWT. Tepatnya pada Rabu jam WIB tanggal, 17 Juli 2008 beliau meninggal dunia. Untuk meredam suasana duka santri, keluarga dekat serta sluruh masyarakat, Abuya Muhammad Nasir Waly, Lc kembali turun tangan. Beliau memanggil semua panitia, tokohtokoh masyarakat serta dewan guru pesantren modern miftahussalam untuk diberikan semangat dan membicarakan keberlanjutan pesantren, dari hasil duduk tersebut Abuya Muhammad Nasir Waly, Lc menunjukkan salah seorang dewan guru senior dipesantren modern miftahussalam untuk menjadi coordinator, sementara pimpinan pesantren dipegang langsung oleh Abuya Muhammad Nasir Waly, Lc. Dan akhirnya masyarakat sedikit merasa terobati mendengar bimbingan yang disampaikan oleh beliau, guru senior yang ditunjuk menjadi coordinator tersebut adalah Tgk. Awaluddin. Melihat kondisi yang ada Tidak berapa lama beberapa bulan kemudian Abya Muhammad Nasir Waly, Lc langsung mengangkat Tgk. Awaluddin sebagai pimpinan pesantren modern miftahussalam yang definitive. Karena sosok

4 Tgk. Awaluddin bisa membawa diri dengan keadaan dan kondisi yang ada, Tgk. Awaluddinpun memang sudah lama menimba ilmu Agama di beberapa Pessantren terbesar di Aceh. Dan sudah dianggap mampu untuk memimpin sebuah pesantren dengan bekal ilmu yang beliau meliki. Dan Alhamdulillah Tgk. Awaluddin sampai saat sekarang mampu melanjutkan roda kepemimpinan dipesantren modern miftahussalam. Deskripsi diatas itulah sekelumit sejarah pendirian pesantren modern modern miftahussalam yang dari tahun ketahun sampai dengan sa at ini selalu mengalami pasang surut, maju mundur. Maju mundur pesantren modern miftahussalam dari awal berdiri sampai dengan sa at ini hanya masalah kepemimpinan yang selalu mengahadapi masalah yang sangat besar. Namun demikian itulah perjalanan sejarah pesantren modern miftahussalam Allah selalu memberikan yang terbaik pastinya untuk pesantren modern miftahussalam, sehingga dengan cobaan yang yang diberikan oleh Allah pesantren modern miftahussalm insya Allah mampu melewatinya. Visi dan Misi Visi : Terwujudnya Pesantren Modern Miftahussalam sebagai Pesantren yang mampu menjawab persoalan duniawi dan ukhrawai ditengah tengah masyarakat. Misi : 1. Meningkatkan derajat ummat 2. Menciptakan kader kader Islam yang solid serta memiliki mental agama yang kuat 3. Membangun generasi yang berakhlak mulia. Profil Tgk. Chiek / Pimpinan Dayah Tgk. Awaluddin lahir di Desa Cot Bak U pada tanggal 1 Januari 1978, Tgk. Awaluddin adalah anak kedua dari tiga orang bersaudara, pada tahun 1984 bulan Mei beliau dimasukakan sekolah Dasar oleh orang tuanya di Desa Cot Bak U, sejak itu Tgk. Awaluddin mamang sudah terlihat kegigihan dan kerajinannya dalam menimba ilmu pengetahuan. Tgk. Awaluddin adalah anak yang rajin dan patuh kepada kedau orang tuanya serta taat melaksanakan shalat 5 waktu, di malam hari seperti layaknya anak anak yang lain beliau juga mengaji Al qur an dib alai pengajian dikampungnya yang dibimbing oleh seorang gure seumebet dan kebetulan gure itupun adalah seorang qari. Tgk. Awaluddin termasuk anak yang pintar ditempat pengajiannya, beliau cepat menguasai ilmu tajwid dan disaat itu Tgk. Awaluddin sudah bisa membaca Al qur an dengan baik. Tepatnya pada tahun 1990 tanggal 9 Juni beliau menamatkan Sekolah Dasar, pada tahun yang sama bertepatan tanggal 19 Juli beliau melanjutkan pendidikan formalnya di SMP Negeri 2 Manggeng Kabupaten Aceh Selatan, tanpa mengalami hambatan yang berarti beliau akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Manggeng pada tahun Melihat bakat yang ada pada Tgk. Awaluddin oleh orang tuanya mengantarkan beliau ke sebuah dayah di Lupueng Aceh Besar pada tahun 1994 hanya 1 tahun beliau menimba ilmu pengetahuan disana. Dari Lupueng

5 beliau pindah ke pesantren / Dayah Blang Blah Deh Aceh Utara, disanalah beliau menetap menimba ilmu Agama selama lebih kurang 5 tahun yaitu sejak tahun 1995 sampai tahun Sepulang beliau dariaceh Utara, Tgk. Awaluddin yang masih haus akan ilmu pengetahuan, beliau kembali melanjutkan pendidikannya di Dayah Darussalam Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Selama 3 tahun di Darussalam beliau terus mendalami ilmunya dan pada tahun 2003 beliau mendapatkan Ijazah Aliyah tepatnya pada tanggal 9 September Mendengar berita dari teman temannya bahwa pesantren modern miftahussalam dipimpin oleh guru beliau sendiri semasa masih di Dayah Darussalam, Tgk. Awluddin pun pindah ke Dayah Modern Miftahusslam, mengingat tingginya ilmu yang dimiliki oleh Abu Muhammad Khazen, dan tidak berapa lama oleh Abu langsung mengangkat Tgk. Awaluddin sebagai salah seorang dewan guru. Di Dayah modern miftahussalam disamping beliau menuntut ilmu beliau juga sudah diangkat menjadi dewan guru, dan menjelang 1 tahun di dayah modern miftahussalam Tgk. Awaluddin oleh Abu Muhammad Khazen mengangkat beliau sebagai guru besar dan sebagai Ketua Dewan Guru. Sejalan dengan bergulirnya waktu, pesantren modern miftahussalam semakin berkembang dan maju. Hampir selurah Aceh bhkan ada yang dari luar Aceh juga ada yang menimba ilmu pengetahuan disana. Seperti dari Kaban Jahe Sematera Utara, Tgk. Awaluddin juga memiliki sifat hormat dan takzim kepada Guru yang luar biasa tingginya. Beliau selalu siap mengemban amanah yang diberikan oleh Abu. Tak jarang ketika Abu Muhammad Khazen harus mengahadiri pertemuan, seminar dan lain sebagainya selalu beliau menitipkan tugas kepemimpinan kepada Tgk. Awaluddin dan hal itu terus berlanjut setiap Abu keluar daerah. Pada awal tahun 2004 Tgk. Awaluddin melanjutkan pendidikannya di Diploma II Universtas Muhammadiyah Aceh, akan tetapi beliau tidak sempat menyelesaikan pendidikan di Universtias karena beliau akan melangsungkan pernikahannya dengan seorang ustazah salah seorang tenaga pengajar juga di Dayah modern miftahussalam. Dan akhirnya beliau dibangun sebuah bilik oleh Abu Muhammad Khazen dan menetap bersama istrinya disana, namun sampai dengan saat ini Tgk. Awaluddin belum dikarunia seorang anak. Kondisi Lingkungan Sosial Dayah / Pondok Pesantren Dayah / Pondok Pesantren Modern Miftahussalam memang terletak di tempat yang sangat strategis, karena terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk. Dimana dayah/pondok pesantren modern miftahussalam sejak berdiri sampai dengan sa at ini terletak di gampong Meunasah Tengah Kemukiman suaq Beurembang Kecamatan Lembah Sabil setelah pemekaran dari Kecamatan manggeng Tahun 2007 lalu kabupaten Aceh Barat daya setelah mekar dari Kabupaten Aceh Selatan tahun 2002 yang pondok pondok lalu. Sesuai dengan letak tempat atau lokasi pesantren modern miftahussalam berlamatkan di Jalan Tgk. Peukan No 66 Meunasah Tengah Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya Kode Pos 23762, daerah ini disamping dikenal sebagai kemukiman padat penduduk juga dikenal dengan aicon atau symbol symbol lainnya, seperti pahlawan perjuangan

6 kemerdekaan yaitu Tgk. Peukan, kemudian pasar termurah dan memeliki panorama yang sangat indah seperti pantai ujung Manggeng dan Krueng Barue. Kondisi social lainnya di sekitar Dayah / pondok pesantren modern miftahussalam juga tidak jauh berbeda dengan pondok pondok pesantren lainnya, dimana selalu hidup dan semarak dengan kegiatan kegiatan yang di laksanakan dipesantren, seperti pelaksanaan shalat 5 waktu secara berjamah, kegiatan belajar dan mengajar, majlis ta lim, muhadharah dan lain sebagainya, sehingga kondisi disekeliling pesantren juga terlihat senantiasa semarak namun untuk pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar di pondok pesantren modern miftahussalam suasananya sangat bersahabat, yaitu jauh dari kebisingan. Model Kepemilikan Dayah / Pondok Pesantren Modern Miftahussalam dibawah kepemimpinan Tgk / Abon. Awaluddin juga sama seperti kebanyakan Pondok Pesantren lainnya, yaitu berada dibawah naungan Yayasan Pesantren Modern Miftahussalam, dimana Yayasan ini ter- bentuk berdasarkan hasil musyawarah besar yang dihadiri oleh tokoh tokoh serta pemuka Agama dalam Kecamatan Manggeng pada tahun 2001 sebagai mana termaktub dalam akta notaries. Hingga sa at ini Yayasan Pesantren Modern Mifathussalam sudah mengalami 3 periode kepemimpinan, periode pertama ketua terpilih adalah Bapak H. T. Habsyah yaitu periode Periode kedua Bapak Drs. Husni dan yang sekarang adalah bapak jasman, S. Pd untuk periode Dalam pelaksanaan operasional Pondok Pesantren Modern Miftahussalam bertanggung jawab kepada Yayasan dan setiap pimpinan pesantren yang ditunjuk oleh masyarakat atau pihak pihak yang berwenang lainnya seperti yang sudah dilaksanakan sebelumnya di SK kan oleh Yayasan. Dalam hal pembangunan Pondok Pesantren Modern Miftahussalam yang bertanggung jawab adalah Panitia pembangunan, dan panitia pembangunan bertangung jawab kepada Pimpinan Pondok Pesantren dan Yayasan. Pondok Pesantren Modern Miftahussalam adalah milik masyarakat bukan milik pribadi, maka oleh sebab itu sipapun yang dianggap berkompeten dan mampu untuk melaksanakan baik itu ketua Yayasan, Pimpinan Pesantren dan Ketua Panitia Pembangunan akan dianngap layak diangkat untuk menduduki jabatan tersebut, dan hal itu sampai dengan sa at ini tidak ada keturunan dari penggagas terdahulu yang menduduki salah salah salah satu jabatan diatas, bahkan putra Gampong Meunasah Tengahpun belum pernah ada yang menjabat salah satu jabatan diatas. Pendidikan Yang Diselenggarakan 1. Pendidikan formal, terdiri dari Pendidikan AnakUsiaDini(PAUD), Madrasah Tsanawiyah dan SMK. 2. Pendidikan non formal anatara lain : a. Majlis ta lim yang dibimbing langsung oleh Abon Awaluddin yang dilaksanakan setiap malam Jum at yang diikuti oleh orang tua dan wali santri yang berada di Gampong sekitar pesantren. b. Taman pendidikan Al qur an ( TPA ) yang jumlah santrinya hampir mencapai 200 san orang. Pelaksanaannya dilaksanakan mulai dari jam sampai ba da

7 ashar. Dalam hal tenaga pengajar untuk santri TPA, Abon memberikan kesempatan kepada santri santri yang memiliki prestasi bagus di pesantren. Meraka mengajar secara suka rela untuk menambah dan mempertajam ilmu yang sudah mereka miliki. c. Pendidikan Pesantren Salafi, yaitu setiap santri yang masih pemula duduk di kelas satu dengan mata pelajaran fiqh, nahu dan saraf dengan tingkatan kitab yang masih rendah. Begitu setresnya samapai dengan kelas tujuh. Namun sekarang yang ada hanyalah santri yang berada ditingkat atau kelas I, II, III, IV. Kitab yang mereka pelajari adalah Kelas Matan Takrib, Kelas II Baijury, Kelas III dan IV adalah Iya natthuddhalibin. Dan kitab pendukung lainnya. Kurikulum yang diterapkan juga kurikulum salafi yaitu system pembelajaran tradisional, hal ini disebabkan sosialisasi tentang kurikulum pesantren yang dari Kementerian Agama belum bisa dipahami oleh Pesantren Modern Miftahussalam Khususnya. Santri, Badal dan Ustadz Dayah / Podok Pesantren Modern Miftahussalam sejak pertama didirikan sudah memiliki santri yang mondok atau bermukim di pesantren disamping itu ada juga santri yang tidak tinggal dipesantren atau tinggal dibilik / rangkang, yang tidak tinggal di pesantren adalah santri yang berasal dari Gampong Meunasah Tengah sendiri, mererka lebih memilih untuk pulang kerumah karena dekat. Santri yang menetap atau tinggal dipesantren adalah mereka yang berasal dari luar gampong atau luar daerah baik yang masih Kelas I maupun Kelas lainnya. Dipesantren modern Miftahussalam dewan guru langsung diangkat oleh pimpinan itu merupakan hak wewenag penuh pimpinan untuk mengangkat atau memberhentikan seorang dewan guru, hal itu khusus untuk pesantren, sementara PAUD, MTs dan SMK di atur oleh yayasan. Dewan guru yang diangkat adalah mereka meraka yang sudah mampu memahami Kitab Kuning kebiasaannya mereka meraka yang sudah menduduki kelas tertinggi. Dalam hal pelaksanaan proses belajar dan mengajar Dipesantren Modern Miftahussalam tidak mengenal dengan istilah badal, namun jika ada dewan guru yang berhalangan, maka ketua dewan gurulah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan belajar dan mengajar di kelas tersebut. Menyangkut dengan pengajian majlis ta lim yang beliau bimbing sering diliburkan apabila beliau tidak berada ditempat, kecuali beliau menunjukkan salah seorang dari dewan guru untuk mengisi pengajian pada malam Jum at tersebut. Maka jika tidak majlis ta lim akan diliburkan dengan cara memberitahukan kepada ketua pengajian. Sarana dan Prasarana Menyangkut dengan sarana dan prasarana Dipesantren modern Miftahussalam masih sangat jauh dari apa yang diharapkan khususnya pesantren. Pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2002 dari hasil sumbangan spontanitas hari peletakan batu pertama dari lembaga dinas badan dan kantor. Dari dana yang terkumpul panitia telah membangun : - 18 bilik santri - 1 unit Balai drah

8 - 1 unit ramah pimpinan - 4 buah balai / ruang belajar. Semua bangunan tersebut dibangun dari kayu dan batang kelapa. Dan sa at ini bangunan tersebut sudah mulai roboh satu persatu, walaupun dengan kondisi yang sangat rawan dan memprihatinkan dengan sangat terpaksa santri tetap harus menempati bilik dan ruang belajar tersebut karena tidak ada fasilitas lain yang bisa digunakan. Pada tahun 2008 pesantren modern miftahussalam mendapatkan bantuan pembangunan 1 unit asrama dan 1 unit MCK dari Pemerintah Provinsi aceh Melalui Badan Pendidikan Dayah. Asrama tersebut yang seharusnya harus ditempatkan oleh santri, namun oleh pimpinan terpaksan harus mempatkan dewan guru untuk tinggal diasrama tersbut, mengingat dewan guru juga tidak memiliki tempat tinggal karena hampir rata rata dewan guru Pesantren Modern Miftyahussalam sudah berkeluarga. Pada tahun 2009 Pesantren Modern kembali mendapatkan bantuan asrama dari pemerintah Provinsi Aceh melalui Badan Pendidikan Dayah, dan pimpinan juga harus memberikan kepada dewan guru yang sudah berkeluarga, sementara rumah pimpinan sendiri masih bilik / rangkang. Rumah pimpinan yang dibangun melalui sumbangan spontanitas ditempati oleh keluarga Almarhum Abu Muhammad Khazen dan masyarakat memang sudah membuat akte tanah dan rumah tersebbut adalah sah hak milik Almarhum Abu Muhammad Khazen. Model Pengembangan Ekonomi Pokok Pesantren Semasa Almarhum Abu Muhammad Khazen masih ada seperti kami gambar dimuka, bahwa ekonomi Pesantren sudah mulai tampak namun belum maksimal, seperti Usaha Batako press mesin dan KSU. Usaha batako press mesin gagal total sepeninggalan Almarhum. Hal itu disebabkan oleh tidak adanya perhatian dari pemerintah untuk mensupport usaha tersebut, KSU miftahussalam hingga sa at ini masih berjalan, namun tidak bisa memberikan kontribusi yang berarti untuk pesantren. Pada awal tahun 2010 oleh pemerintah Gampong meunasah Tengah kembali mengalokasikan anggaran pembangunan gampong untuk pesantren, yaitu untuk membangun sebuah usaha isi ulang air mineral, usaha tersebut sampai sa at ini berjalan lancar. Namun kembali mengalami kekurangan dana untuk penambahan galon, dan usaha isi ulang air mineral itupun belum mampu menutupi kebutuhan pesantren sepenuhnya. Mengingat kebutuhan Pesantren Modern Miftahussalam setiap bulan mencapai 2 juta rupiah, itu hanya untuk operasional, seperti tagihan listrik lebih kurang 1 juta per bulan, alat tulis dan kantor serta kebutuhan lainnya. Sementara honor dewan guru harus ditanggung oleh dewan guru masing masing untuk mengisi perut mereka yang kosong. tidak jarang dewan guru harus menjadi kuli bangunan dan bekerja sebagai buruh untuk menghidupi anak dan istri mereka. Program Pengembangan Sejak dilaksanakan musyawarah besar pada tahun 2001 program pengembangan sudah siap dirancang oleh panitia pembangunan Pesantren Modern Miftahussalam dalam bentuk jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Hal itu dapat dilihat dari Shetpland

9 dan miniature yang ada yaitu manyangkut dengan pembangunan fisik, sedangkan pengembangan non fisik dapat dilihat dari program pengembangan ekonomi dayah. a. Fisik Pembangunan asrama putra dan putri, ruang belajar, ruang laboratorium bahasa Arab dan Inggris, mess / rumah dewan guru, kantor, rehab balai drah, fasilitas olah raga, ruang perpustakaan dan aula serba guna. Semua hal tersebut diatas merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, mengingat sarana dan prasarana yang ada pada sa at ini belum ada yang refresentatif. b. Non fisik Pelatihan ketrampilan dalam berwirausaha dan ekonomi, program olah raga seni bela diri, peningkatan kertampilan ceramah, dalail khairat, barzanji, serta peningkatan prestasi atau mutu pendidikan bagi seluruh santri. Program Unggulan Program unggulan Dipesantren Modern Miftahussalam adalah pendidikan atau pengajian Kutab Kuning, dimana diharapkan setiap santri mampu membaca kitab kuning dengan baik, serta mampu mendalami ilmu nahu dan saraf. Disampaing itu adalah pemantapan ilmu Thauhid dan Thsawauf, karena dengan ilmu Thauhid dan Thasawuf santri akan mampu menjawab persoalan persoalan yang akan dihadapainya ketika mererka terjun ke tangah tengah masyarakat. Program unggulan lainnya seperti bahasa Arab dan Inggris untuk saa at ini belum bisa diterapkan, hal itu disebabkan oleh kurangnya fasilitas dan tenaga serta operasional lainnya yang merupakan hal yang sangat mendasar.