BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 43 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metodologi penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam menyelesaan masalah (Sugiyono, 2004). Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaan permasalahan sampai dengan pengambilan kesimpulan dari masalah yang diteliti secara ilmiah. Cara ilmiah diartan bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciriciri keilmuan, yaitu bersifat rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono, 2004). Gambar 3.1 Flowchart Penelitian (1)

2 44 A Pengolahan Data Mengumpulkan data proses produksi Menghitung makespan berdasarkan sistem penjadwalan saat ini yang diterapkan perusahaan Melakukan penjadwalan ulang dengan metode NEH pada iterasi awal dan dilanjutkan dengan metode Proposed Ant Colony Algorithm Perancangan Program Penjadwalan Analisis Data Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.2 Flowchart Penelitian (2) 3.2 Langkah- langkah Penelitian Berut adalah penjelasan mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian: 1. Penelitian Pendahuluan Penilitian pendahuluan dilakukan untuk memberan gambaran umum mengenai kondisi perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan (observasi) langsung pada pabr dan wawancara dengan pihak perusahaan.

3 45 Tahap ini dilakukan untuk melakukan identifasi permasalahan yang dihadapi perusahaan.dalam penelitian ini, tahap ini digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi perusahaan saat ini dan mengidentifasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi serta untuk mendapatkan informasi- informasi yang akan digunakan pada tahap- tahap penelitian selanjutnya. 2. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan hasil penelitianpenelitian sebelumnya mengenai konsep serta metode yang relavan dalam membentuk kerangka pelitian, mengolah dan menganalisa data agar bersifat logis dan terarah. Tinjauan pustaka dilakukan dengan membaca buku referensi, artel ilmiah, jurnal ilmiah, dan website yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, yakni penjadwalan job (job schedulling) dengan menggunakan pendekatan algoritma semut (ant colony algorithm). Uraian mengenai teori yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada bab Identifasi dan Perumusan Masalah Pada tahap ini akan dilakukan identifasi dan perumusan terhadap masalah yang akan diteliti pada perusahaan, yakni masalah penjadwalan job dan dampaknya terhadap efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya waktu. Selama ini perusahaan menetapkan penjadwalan job dengan urutan yang telah ada dalam purchase order, namun perusahaan

4 46 sering terlambat dalam mengerjakan job tersebut karena penjadwalan yang diterapkan tidak memberan waktu yang optimal. 4. Pembatasan Masalah Pada tahap ini akan dirumuskan batasan terhadap permasalahan yang diteliti yaitu pembahasan dilakukan dengan menggunakan data pesanan untuk bulan April Namun penelitian dan pengumpulan data dilakukan selama bulan April 2011 sampai Juni Adapun penelitian dilakukan sampai pemberian usulan perbaan sistem penjadwalan job pada perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi perusahaan. 5. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah teridentifasi maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian, yaitu perbaan sistem job schedulling untuk meningkatkan produktivitas dan optimasi penggunaan waktu dalam melakukan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk meminimasi pemborosan yang terjadi, antara lain cost dan waktu proses produksi, serta untuk meningkatkan good will perusahaan agar tetap eksis dalam industri tersebut. Serta mengusulkan rancangan model penjadwalan dengan algoritma semut, yaitu dengan menggunakan metode PACO dan Mix Max-Min Ant System. Selain itu, penelitian bertujuan untuk membuat program aplasi terkomputerisasi untuk memudahkan perusahaan melakukan penjadwalan di masa mendatang.

5 47 6. Pengumpulan Data Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan, rekapitulasi dan perhitungan langsung selama melakukan penelitian berupa data-data waktu proses. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan brainstorming dan pencacatan data historis perusahaan berupa data-data umum perusahaan. Selain itu dumpulkan pula data yang menunjang penelitian ini, di antaranya adalah data waktu permesinan, jumlah order (pesanan), jenis produk yang dipesan, waktu set up mesin dan proses produksi secara keseluruhan. 7. Pengolahan Data Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pada penelitian ini, pengolahan data dimulai dengan menguji normalitas, keseragaman dan kecukupan data yang telah didapat. Data tersebut kemudian diolah menjadi waktu baku untuk tiap job pada tiap mesin. Berut merupakan diagram alir pengolahan data waktu hasil observasi menjadi data waktu proses.

6 Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Waktu Baku 48

7 49 Flowchart waktu baku dapat dijelaskan sebagai berut: Mengumpulkan data waktu masing-masing job pada masing-masing mesin selama 6 hari pengamatan. Data pengamatan masing-masing job pada masingmasing mesin diambil sebanyak 30 data. Uji kenormalan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak normal. Uji dilakukan dengan menggunakan software Minitab 14, dengan metode Uji Kolmogorof Smirnov. Bila data yang diperoleh selama observasi telah berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya, bila belum maka dilakukan pengumpulan data kembali dengan observasi. Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui data yang didapat sudah atau belum menggambarkan waktu kerja yang terjadi. Uji kecukupan data dilakukan untuk merepresentasan keadaan proses yang sebenarnya terjadi dengan menggunakan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tertentu. Menghitung waktu slus rata-rata untuk digunakan dalam perhitungan metode NEH dan Ant Colony Algorithm sesuai dengan data yang telah diuji kenormalan, keseragaman dan kecukupannya pada langkah sebelumnya. Setelah diperoleh waktu slus rata-rata masing-masing job pada masingmasing mesin maka dilakukan perhitungan waktu normal untuk data-data tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan waktu baku setiap data.

8 50 Kemudian, dilakukan perhitungan waktu proses dengan menambahkan waktu baku dengan waktu set up mesin dan dalan dengan kuantitas produk. Waktu proses inilah yang akan digunakan pada perhitungan metode NEH dan algoritma semut (ant colony algorithm). Setelah diperoleh data waktu proses, maka data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan sequence (urutan) terba. Untuk melakukan perhitungan makespan, perlu ditentukan model penjadwalan yang akan digunakan dalam penelitian yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Penentuan model penjadwalan ini dilakukan untuk meminimasi makespan. Pengolahan data dimulai dengan menentukan solusi awal, yakni menggunakan metode penjadwalan Nawaz, Enscore and Ham (NEH). Metode NEH digunakan sebagai pembanding terhadap penjadwalan perusahaan saat ini, apakah metode NEH sudah cukup ba diterapkan di perusahaan atau belum. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan algoritma NEH dapat dilihat pada gambar 3.4.

9 51 Gambar 3.4 Diagram Alir Metode Nawas, Enscore dan Ham (NEH) Flowchart NEH dapat dijelaskan sebagai berut: Urutkan pekerjaan berdasarkan jumlah waktu proses terbesar. Buat jadwal dari urutan 2 pekerjaan pertama yang memili waktu terbesar. Hitung makespan dari kedua urutan tersebut dan pilih makespan terkecil.

10 52 Perhitungan dilanjutkan berdasarkan job selanjutnya, misalnya pada job i = 3; tempatkan pekerjaan ke-i pada salah satu posisi i dan hitung makespan dari masing-masing urutan. Pilih urutan makespen terkecil. Lakukan perhitungan tersebut sampai i = n. Hasil job sequence dengan makespan terkecil berdasarkan metode NEH kemudian digunakan sebagai initial sequence dari iterasi pertama pada algoritma semut metode M-MMAS dan PACO. Langkah pengerjaan metode M-MMAS dan PACO dapat dilihat pada gambar 3.5 dan gambar 3.7.

11 Gambar 3.5 Diagram Alir Algoritma Semut Berdasarkan Metode M-MMAS (1) 53

12 Gambar 3.6 Diagram Alir Algoritma Semut Berdasarkan Metode M-MMAS (2) 54

13 55 Flowchart M-MMAS dapat dijelaskan sebagai berut: Inisiasi pheromone trail (jejak pheromone) dan parameter berdasarkan urutan job sequence terba dari metode NEH. Kemudian menentukan seed sequence job i pada urutan k. Menghitung pheromone trail, dengan rumus berut: τ max 1 = (1 ρ )Z best τ min τ = 5 max Setelah dilakukan perhitungan parameter, data tersebut diolah dengan menggunakan rumus berut: k Set T = q = 1 τ Kemudian melakukan perhitungan ant sequence untuk mendapatkan urutan optimal menurut metode M-MMAS. Perhitungan ini menggunakan dua nilai parameter, yakni T dan nilai U i ( yang didapat dari pembangkitan nilai angka acak dengan metode LCG). Terdapat 2 sub metode dalam penentuan ant sequence pada metode ini, yakni Pheromone Summation Rule Ambil 5 job pertama yang belum dijadwalkan, kemudian pilih job dengan nilai T paling maksimum untuk dimasukkan ke dalam sequence yang baru Max Min Ant System

14 56 Ambil 5 job pertama yang belum dijadwalkan, hitung nilai probabilitas P dengan rumus. Pilih job dengan nilai P terbesar untuk dimasukan ke dalam sequence yang baru. Setelah didapat ant sequence maka dilakukan perhitungan makespan terkecil dengan menggunakan metode job-index-based local search. Metode ini menggunakan prinsip insertion dalam pelaksanaannya dengan mengubah urutan yang ada sekarang tanpa mengubah urutan relatif dari posisi job lainnya. Prosedurnya adalah sebagai berut: For i = 1 to n For k = 1 to n If k i Then Masukkan job i pada posisi k dengan tidak merubah urutan relatif dari job yang lain dan hitung nilai makespannya. Pilih urutan (sequence) yang memili nilai makespan terkecil dari (n-1) jumlah urutan yang didapat. Sampai tahap ini, iterasi pertama telah selesai. Kemudian melakukan perhitungan ant 2 dengan terlebih dahulu melakukan update nilai pheromone dengan cara: - Ja job i dalam urutan terba dari ant 1 ditempatkan di posisi k dalam new sequence terba: τ = ρ τ old + Z 1 current

15 57 new - Bila tidak: τ = ρ τ old new new - τ > τ max atau τ < τ min τ min. jejak pheromone diset menjadi τ max atau Setelah itu, langkah selanjutnya sama seperti ant 1. Langkah-langkah tersebut dilakukan berulang kali sampai mendapatkan urutan dengan makespan terba Start Initial sequence Z best = nilai makespan terba i = job h = posisi job pada initial sequence k = posisi job dalam sequence Set Ant = 1 i = 1 A Gambar 3.7 Diagram Alir Algoritma Semut Metode PACO (1)

16 58 A k = 1 Set τ = (1/ Zbest) If ( posisition of job in the seed sequence to PACO k +1) n/4 Tidak Ya Set τ = (1/ Zbest) k = k +1 Set τ = (1/(2x Zbest)) If ( posisition of job in the seed sequence to PACO k +1) n/2 Tidak Set τ = (1/(4 x Zbest)) Ya Set τ = (1/(2x Zbest)) Tidak k = n Ya i = n Tidak i = i +1 C Ya Menghitung nilai T = Σ; i = 0 Menentukan nilai acak uniform (u) [0,1] dengan metode LCG Set i = 0, i= i+1 ui 0.4 Tidak Ya Pilih job pertama yang belum dijadwalkan pada sequence sebelumnya Ya ui 0.8 Pilih 1 job dari 5 job pertama yang belum dijadwalkan dengan nilai T paling besar Tidak Pilih job yang memili ρ terbesar dari 5 job yang belum dijadwalkan dengan rumus ρ = T/ΣT i = n +1 Tidak Ya Ant Sequence B Gambar 3.8 Diagram Alir Algoritma Semut Metode PACO (2)

17 Gambar 3.9 Diagram Alir Algoritma Semut Metode PACO (3) 59

18 60 Gambar 3.10 Diagram Alir Algoritma Semut Metode PACO (4) Flowchart PACO dapat dijelaskan sebagai berut: Inisiasi pheromone trail and parameter berdasarkan urutan job sequence terba dari metode NEH. Kemudian menentukan seed sequence job i pada urutan k. Kemudian dilakukan perhitungan seed sequence dengan rumus h-k +1. Seed sequence inilah yang menjadi pedoman dalam perhitungan pheromone trail, dengan rumus berut:

19 61 Set τ = 1/ Z ), ( best if ( position of job i in the seed sequence to the PACO - k + 1) n / 4 = ( 1/(2 Zbest )), if ( position of job i in the seed sequence to the PACO - k + 1) n / 2 = 1/(4 Z )), otherwise. ( best Setelah dilakukan perhitungan parameter, data tersebut diolah dengan menggunakan rumus berut: k Set T = q = 1 τ Kemudian melakukan perhitungan ant sequence untuk mendapatkan urutan optimal menurut metode PACO. Perhitungan ini menggunakan dua nilai parameter yakni T dan nilai Ui (yang didapat dari pembangkitan nilai angka acak dengan metode LCG). Ant sequence didapat dengan syarat berut: - ja u 0.4, pilih job pertama yang belum dijadwalkan dalam sequence sebelumnya, - ja u 0.8, pilih 1 job dari 5 job pertama yang belum dijadwalkan yang memili nilai T paling besar, - selain itu, pilih job yang memili nilai P terbesar dengan rumus:

20 62 P = l T T, dimana l adalah job yang belum dijadwalkan Setelah itu, dilakukan job-index-based local search minimal sebanyak tiga kali untuk mendapatkan solusi yang paling optimal. Metode ini menggunakan prinsip insertion dalam pelaksanaannya dengan mengubah urutan yang ada sekarang tanpa mengubah urutan relatif dari posisi job lainnya. Prosedurnya adalah sebagai berut: For i = 1 to n For k = 1 to n If k i Then Masukkan job i pada posisi k dengan tidak merubah urutan relatif dari job yang lain dan hitung nilai makespannya. Pilih urutan (sequence) yang memili nilai makespan terkecil dari (n-1) jumlah urutan yang didapat. Sampai tahap ini, iterasi pertama telah selesai. Pada ant kedua, dilakukan memperbarui intensitas jejak tidak hanya berdasarkan urutan yang dihasilkan setelah penerapan ketiga dari index job berdasarkan prosedur local search pada ant-sequence, tetapi juga pada jarak relatif antara posisi yang diberan dan posisi job i dalam urutan yang dihasilkan. Intensitas jejak diperbarui sebagai berut: - Ja n 40, maka

21 63 new old 1 τ = ρ τ + if h k 1 old = ρ τ, otherwise - Selain itu, ( diff Z ), current new old 1 τ = ρ τ + if h k 2 old = ρ τ, otherwise ( diff Z ), current 1/ 2 diff = ( position of job i in the best sequence obtained so far k + 1) ρ = 0.75 h = posisi job i dalam sequence terakhir. Setelah didapat nilai τ new, kembali ke tahap ant sequence pada iterasi pertama dan dilanjutkan ke job-index-based local search sebanyak minimal tiga kali. Kemudian, untuk iterasi ketiga, lakukan cara yang sama seperti pada iterasi kedua. 8. Perancangan Program Penjadwalan Perancangan program penjadwalan ditujukan agar di masa mendatang, perusahaan dapat mengerjakan pekerjaan (job) sesuai dengan urutan tertentu dengan makespan yang paling minimum sehingga dapat mencapai optimasi penggunaan waktu produksi. Dalam perancangan program ini yang digunakan Microsoft Visual Basic.Net dengan database Microsoft Access. Berut adalah diagram alir perancangan program penjadwalan:

22 Gambar 3.11 Diagram Alir Perancangan Program 64

23 65 Penjelasan diagram alir: Tahap merancang user interface merupakan tahap yang penting karena user interface merupakan penghubung antara user (pengguna) dengan program. Semakin ba user interface dirancang, maka semakin mudah user (pengguna) untuk menggunakan program ini. Pada tahap awal ini, tampilan program dirancang sedemian rupa dengan peletakan tombol yang berguna untuk menjalankan bahasa pemrograman. Perancangan database di Ms. Access dibutuhkan pada program ini. Hal ini berguna untuk menyimpan seluruh input dan output dari program. Setelah database sudah siap, maka dilakukan proses coding dengan bahasa pemrograman VB.NET. Coding ini yang akan menentukan sukses atau tidaknya sebuah user interface saat dioperasan. Setelah program selesai dibuat, maka diperlukan validasi untuk mengetahui apakah program yang dirancang sesuai dengan algoritma semut atau tidak. Ja tidak, maka harus dilakukan peng-coding-an ulang. Ja benar, maka program dinyatakan valid dan proses perancangan program selesai. 9. Analisis Data Analisa data hasil pengolahan dilakukan untuk: menganalisa sistem penjadwalan job perusahaan sebelum menggunakan malgoritma Semut (Ant Colony Algorithm),

24 66 menganalisa sistem penjadwalan job perusahaan dengan menggunakan Algoritma Semut metode M-MMAS dan PACO, menganalisa validitas program yang dirancang berdasarkan Algoritma Semut 10. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa hasil penelitian, maka dapat ditar kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan awal penelitian. Selain itu, pemberian saran kepada perusahaan diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan agar dapat melakukan penjadwalan produksi yang lebih ba lagi di masa mendatang dan mempertahankan eksistensi serta kemampuan bersaing di dunia industri.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peta Proses Operasi (OPC) Proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkahlangkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan proses pembuatan tiap komponen

Lebih terperinci

Kata Kunci: penjadwalan, minimasi makespan, PACO, NEH, sistem informasi.

Kata Kunci: penjadwalan, minimasi makespan, PACO, NEH, sistem informasi. PENJADWALAN HYBRID FLOWSHOP UNTUK MINIMASI MAKESPAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PACO PADA PRODUKSI ARMATURE DI PT.XYZ Fendi Kartono Mahasiswa Tekn Industri dan Sistem Informasi Angkatan 2007, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan (scheduling) dan sequencing merupakan suatu bentuk dari penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri manufaktur dan jasa. Penjadwalan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Gistex Textile Division adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang textile yang mengolah polyester (bahan baku) menjadi kain. Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi flow shop merupakan kegiatan perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi flow shop merupakan kegiatan perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan produksi flow shop merupakan kegiatan perencanaan produksi yang terdapat pada perusahaan manufaktur. Penjadwalan produksi melibatkan n job dan m mesin dalam

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah 1, Renanda Nia R. 2, Aditya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Awal Identifikasi Masalah Perumusan Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Awal Identifikasi Masalah Perumusan Masalah ABSTRAK CV. Bina Rubber adalah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan sparepart mesin berbahan dasar karet. Perusahaan merasakan bahwa sistem produksi yang ada saat ini tidak terlalu baik, dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan semakin kompleknya kebutuhan manusia akan fasilitas yang dapat menunjang segala aktivitas yang dilakukan, mengakibatkan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Pembangunan perangkat lunak dalam tugas akhir ini menggunakan seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD BLESSING adalah sebuah perusahaan di Kota Bandung yang memproduksi pakaian bayi (Jumper). Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen (job order). Pesanan dari konsumen dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan. Tiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP

ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP Media Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 75-81 ISSN: 0854-4743 ALGORITMA SEMUT PADA PENJADWALAN PRODUKSI JOBSHOP Zainudin Zukhri, Shidiq Alhakim Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta 1 2 USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE B PT. XYZ Lina Gozali, Lamto

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT United Tractor.

Lebih terperinci

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ABSTRAK PT Kerta Laksana merupakan perusahaan manufaktur berskala internasional yang membuat berbagai jenis mesin, dimana setiap pesanan dikerjakan sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen (job

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang 1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ilmiah, terdapat suatu rangakain dari tahap tahap penelitian yang merupakan suatu rangkain dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ilmiah, terdapat suatu rangakain dari tahap tahap penelitian yang merupakan suatu rangkain dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ilmiah, terdapat suatu rangakain dari tahap tahap penelitian yang merupakan suatu rangkain dari tahap ini merupakan suatu proses yang terkait dan tersusun

Lebih terperinci

Muhammad Yudin Ritonga ( )

Muhammad Yudin Ritonga ( ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRODUKSI MAKANAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MEDAN) Muhammad Yudin Ritonga (0911555) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Jan Alif Kreshna, Satria Perdana Arifin, ST, MTI., Rika Perdana Sari, ST, M.Eng. Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH

BAB IV ANALISIS MASALAH BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 Tampilan Program Persoalan TSP yang dibahas pada tugas akhir ini memiliki kompleksitas atau ruang solusi yang jauh lebih besar dari TSP biasa yakni TSP asimetris dan simetris.

Lebih terperinci

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, o. 2, Desember 2009, pp. 188-194 ISS 1411-2485 TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA AT COLO UTUK PEJADWALA FLOWSHOP Iwan Halim Sahputra, Tanti Octavia, Agus

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ Saiful Mangngenre 1, Amrin Rapi 2, Wendy Flannery 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN ANT COLONY ALGORITHM

PENJADWALAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN ANT COLONY ALGORITHM PENJADWALAN PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN ANT COLONY ALGORITHM Dedy Kurniadi 1), Sam Farisa Chaerul Haviana 2) 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi pada saat sekarang ini, penggunaan komputer yang baik juga berperan. penting pada siklus penyusunan laporan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi pada saat sekarang ini, penggunaan komputer yang baik juga berperan. penting pada siklus penyusunan laporan akuntansi. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer merupakan alat elektronik yang sangat penting di zaman era globalisasi pada saat sekarang ini, penggunaan komputer yang baik juga berperan penting pada siklus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir, mulai dari menentukan permasalahan, melakukan pengumpulan data baik melalui buku-buku maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri, khususnya di Indonesia setiap tahunnya mengalami kemajuan. Ditambah dengan adanya kegiatan perdagangan bebas menjadikan kompetisi antar industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, selalu dilakukan perjalanan dari satu titik atau lokasi ke lokasi yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop

Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Zulkarnain Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Job Shop Scheduling Problem (JSSP) Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi kombinatorial. Misalkan terdapat n buah job atau pekerjaan, yaitu J 1, J 2,,

Lebih terperinci

Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia industri yang semakin ketat, mengharuskan industri-industri yang ada untuk dapat menciptakan kredibilitas yang baik di mata konsumen. Salah

Lebih terperinci

BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Pada bab ini akan dipaparkan proses perancangan perangkat lunak untuk prediksi harga saham. IV.1 System Requirement IV.1.1 Overall Description

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree. Tamam Asrori ( )

Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree. Tamam Asrori ( ) Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree Tamam Asrori (5104 100 146) Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Dan Manfaat Rumusan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan suatu proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada sejumlah mesin dalam jangka waktu tertentu. Persoalan penjadwalan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Dalam era globalisasi, informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Kebutuhan akan informasi sudah

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini berangkat dari kenyataan yang dihadapi oleh industri kemasan karton dewasa ini, yaitu proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan (make-to-order),

Lebih terperinci

ABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Minimasi Makespan Penjadwalan Flowshop Menggunakan Metode Algoritma Campbell Dudek Smith (CDS) Dan Metode Algoritma Nawaz Enscore Ham (NEH) Di PT Krakatau Wajatama Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penerapan Ant Colony Algorithm Pada Masalah Transportasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penerapan Ant Colony Algorithm Pada Masalah Transportasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penerapan Ant Colony Algorithm Pada Masalah Transportasi Masalah Transportasi berisikan proses pendistribusian beberapa komoditi yang homogen dari berbagai tempat (source)

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota yang memiliki jumlah penduduk yang sangat padat. Kepadatan penduduk ini secara tidak langsung menyebabkan persaingan yang sangat ketat dalam

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING Santoso 1*, Eldad Dufan Sopater Subito 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian untuk menyelesaikan masalah di Instalasi Farmasi B RSUD Wangaya Kota Denpasar, terdapat empat tahapan utama yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap

Lebih terperinci

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham Petunjuk Sitasi: Tarigan, U., Lubis, N. I., & Tarigan, U. P. (2017). Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham. Prosiding SNTI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan manusia yang semakin beragam, memicu berbagai sektor riil untuk selalu terus menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas memadai, kualitas terbaik, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 65 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Landasan Teori Menurut Sugiyono (2004), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan manufaktur tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga ketepatan waktu produk sampai ke tangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. data yang dibutuhkan, termasuk dalam bidang perhotelan. dimana orang tersebut berasal dari daerah lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. data yang dibutuhkan, termasuk dalam bidang perhotelan. dimana orang tersebut berasal dari daerah lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat pendukung manusia dalam menjalankan aktifitas. Saat ini, teknologi komputer banyak mengalami kemajuan. Dalam perkembangan teknologi, komputer

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mitra Abadi Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang mengolah kain menjadi pakaian. Perusahaan memproduksi barang sesuai pesanan konsumen (job order). Masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah dan Penjelasannya 3.1.1 Studi Pendahuluan Untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti di PT. Furin Jaya, maka penulis melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan salah satu industri manufaktur berskala internasional yang memproduksi komponen maupun produk jadi sepatu. Perusahaan mempunyai dua macam sistem

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Bella Agung Citra Mandiri yang terletak di Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : RIO PRAYOGA SUPRAYANA NPM. 06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan yang akan diselesaikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Umum Penjadwalan Produksi Untuk mengatur suatu sistem produksi agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya pengambilan keputusan yang tepat

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE

Lebih terperinci

Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 1, No. 2, (2015) 1 Rancangan Sistem Penjadwalan Akademik Menggunakan Algoritma Max Min Ant System (Studi Kasus: STMIK Atma Luhur Pangkalpinang) Delpiah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Agronesia INKABA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang mempoduksi produk terknik berbahan baku karet. Sistem produksi di perusahaan ini adalah mass production dan job

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode rapid application development (RAD), dengan alur pengerjaan sebagai berikut: Gambar

Lebih terperinci

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa Pengembangan Algoritma Heuristik Ant Colony System Untuk Menyelesaikan Permasalahan Dynamic Vehicle Routing Problem Dengan Time Window (DVRPTW) Pada Penyedia Jasa Inter-City Courier Nurlita Gamayanti (2207

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk mengadakan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dilakukan di PT. Bella Agung Citra Mandiri Kota Sidoarjo. Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia berkembang sangat pesat. Salah satunya terlihat pada industri manufaktur dalam bidang otomotif. Membludaknya jumlah kendaraan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya persediaan bahan baku yang akan diolah dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya persediaan bahan baku yang akan diolah dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimum. Tentunya tujuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini komputer merupakan kebutuhan yang umum dalam sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan, banyak hal menjadi lebih efisien dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Definisi Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada kebutuhan manusia. Terutama dalam hal penyajian informasi yang tepat dan akurat, tentunya

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA HYBRID ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) DAN LOCAL SEARCH UNTUK OPTIMASI PEMOTONGAN BAHAN BAKU

ANALISIS ALGORITMA HYBRID ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) DAN LOCAL SEARCH UNTUK OPTIMASI PEMOTONGAN BAHAN BAKU ANALISIS ALGORITMA HYBRID ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) DAN LOCAL SEARCH UNTUK OPTIMASI PEMOTONGAN BAHAN BAKU Warih Maharani Fakultas Teknik Informatika, Institut Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi No.1

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan informasi tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan karakteristik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan X merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk berbahan baku besi dan stainless steel. Produk yang dihasilkan seperti cabinet, trolley, pagar, tangki

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN INVENTORY DAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6 (Studi Kasus : PelangiMart Jl. Ponconoko No.28 Nirbitan, Tipes, Sukoharjo) TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Permasalahan transportasi yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi membuat para pengguna jasa transportasi berpikir untuk dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan.

Lebih terperinci

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG Achmad Hambali Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60 Telp (+6)3-59780, 596, Fax. (+6)3-596 Email : lo7thdrag@ymail.co.id

Lebih terperinci