PENGARUH KREDIT PERBANKAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Transkripsi

1 PENGARUH KREDIT PERBANKAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Darryl Mario Agung UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013 BANDUNG 2017

2 THE EFFECT OF BANK CREDIT ON INDONESIAN ECONOMIC GROWTH UNDERGRADUATE THESIS Submitted to complete part of the requirements for Bachelor s Degree in Economics By Darryl Mario Agung PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS Accredited by BAN PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013 BANDUNG 2017

3

4

5 ABSTRAK Penelitian ini menggunakan data kredit tahunan dari 31 provinsi Indonesia dari tahun Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah penyaluran kredit produktif berpengaruh positif dan kredit non-produktif berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam pengolahan data, 31 provinsi tersebut dikelompokkan berdasarkan rata-rata PDRB riil per kapita ke dalam 3 wilayah yaitu wilayah dengan PDRB rendah, PDRB sedang, PDRB tinggi. Dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM), hasil yang didapat yaitu adanya pengaruh positif dari penyaluran kredit produktif terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah penelitian. Disamping itu, kredit konsumsi memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah dengan PDRB sedang dan pengaruh yang tidak signifikan di wilayah dengan PDRB rendah dan PDRB tinggi. Kata Kunci: Kredit produktif, kredit konsumsi, pertumbuhan ekonomi v

6 ABSTRACT This study uses annual credit data of 31 provinces in Indonesia on The purpose of this study is to test whether productive credit has positive effect and consumption credit has negative effect on Indonesian economic growth. In data processing, 31 provinces are grouped based on average real GRDP per capita into 3 regions. Those 3 regions are low GRDP region, middle GRDP region, and high GRDP region. By using Fixed Effect Model (FEM), the results are positive effect of productive credit on economic growth in whole regions, negative effect of consumption credit on economic growth in middle GRDP region, and insignificant effect of consumption credit on economic growth in low GRDP and high GRDP region. Keywords: Productive credit, consumption credit, economic growth vi

7 PRAKATA Puji syukur kepada Allah Bapa atas kelimpahan berkat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Kredit Perbankan pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan pihak-pihak yang telah rela memberikan pertolongan kepada penulis, diantaranya: 1. Mami dan Papi, Ibu Fransiska Septi dan Bapak Mangasa Augustinus Sipahutar. Terimakasih atas doa, kasih sayang, serta dukungan baik materil maupun non materil yang terus menerus selama ini. Make papa proud and mother smile. 2. Adik Marystella Sipahutar serta seluruh keluarga besar penulis. Terimakasih atas dukungan dan doa yang telah diberikan selama penyusunan skripsi. 3. Ibu Dr. Miryam B. L. Wijaya selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan dan dosen pembimbing skripsi, terimakasih atas bimbingan dan semua pelajaran yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Ibu Ivantia Savitri Mokoginta, Ph.D., selaku dosen wali penulis. Terimakasih atas pertolongan yang selalu diberikan sejak awal kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Charvin Kusuma selaku dosen kajian EMK. Terimakasih atas saransaran yang telah diberikan agar skripsi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. 6. Keluarga Kontrakan Yony Syarial diantaranya Jo, Digem, Ben, dan Icul. Terimakasih atas dukungan dan pertolongannya selama ini. 7. Teman-Teman IESP 2013 Hanandito Adi, Marbun, Fiat, Getha, Trisfian, Ifara, Mariska, Nadia, Rizal, Rania, Dania Anisa, Nurkhandika, Faza, Faisal, Galih, Jodi, Dikcit, Shafly, Aceng, Tsana, Enrika, Gelischa, Kaka, Jon, Agung, Titto, Timmy, Dian, Asyifa, Feisal, Kevin, Koji, Deka, Yosi, Bang Fer, Momo, Aurel, Tari, Igun, Helena, Fina, Eno, Ellen, Chyntia, Aten dan teman-teman angkatan 2013 IESP lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 8. Sahabat penulis diantaranya Kemal, Yudha, Julfa, Anindya, David, Toni, Ryan, Denny, Bayu, Anton, Brian, Eqi, Bong-Bong, Riko, Bagus, Kevin, Ivan, Harry, dan Pa Asep atas hiburan, semangat, dan kebersamaan yang telah diberikan. 9. Sahabat penulis lainnya diantaranya Gabriel, Noenggaling, Hendry, Yulius, Dennis, Jonathan, Almeida, Fanny, Titani, Yosua, Nathan, Ferdian, Hanny, David, Adri, dan Rico atas dukungan dan kebersamaan yang telah diberikan. vii

8 10. Para penghuni batman, terimakasih atas dukungan yang unik serta kebersamaan yang diberikan dalam beberapa tahun terakhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi, terutama Pak Eko serta pihak lain yang juga berperan dalam kehidupan penulis namun tidak dapat disebutkan satu per satu. Bandung, 26 Juli 2017 Darryl Mario Agung viii

9 DAFTAR ISI ABSTRAK... v ABSTRACT... vi PRAKATA... vii DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR TABEL... xii 1. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 3 Tujuan Penelitian... 3 Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA... 5 Pertumbuhan Ekonomi pada Pembangunan... 5 Pengembangan Kredit pada Pertumbuhan Ekonomi METODE DAN OBJEK PENELITIAN... 8 Metode Penelitian Data Penelitian Teknik Analisis Analisis Cluster Pemilihan Model Regresi Panel Uji Asumsi Klasik Model Penelitian Objek Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Data Penentuan Model Regresi Uji Asumsi Klasik Hasil dan Estimasi Model FEM Pembahasan PENUTUP Kesimpulan Saran ix

10 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS x

11 DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Komposisi Kredit Menurut Penggunaan terhadap Total Kredit... 3 xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 1. Kelompok Provinsi Berdasarkan PDRB... 9 Tabel 2. Jenis dan Sumber Data Tabel 3. Hasil Uji Chow Tabel 3. Hasil Uji Hausman Tabel 5. Uji Multikolinearitas Tabel 6. Hasil Esimasi Fixed Effect Model xii

13 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian menuju keadaan yang lebih baik dari periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output perkapita yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Tingkat pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menggambarkan bahwa masyarakat memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi pula. Dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sistem keuangan memegang peranan yang penting. Sistem keuangan berperan penting dalam meningkatkan akumulasi modal dan inovasi teknologi, sehingga pada akhirnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang steady-state, yaitu pertumbuhan konstan karena disebabkan oleh adanya depresiasi. Dengan demikian, pengembangan sistem keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara (King & Levine, 1993). Salah satu sektor keuangan yang memiliki peranan besar pada perekonomian Indonesia adalah sektor perbankan. Perbankan memegang aset sebesar 78,7 persen dari total aset industri keuangan. Selanjutnya disusul oleh asuransi dengan kontribusi sebesar 10,4 persen dan multifinance sebesar 5,2 persen. Hal ini menjadikan perbankan sebagai sektor keuangan yang mendominasi perekonomian Indonesia (Beritasatu, 2016). Tingkat pengembangan keuangan, yaitu semakin besarnya ukuran sektor keuangan dalam suatu negara, dapat diukur dengan seberapa banyak kegiatan ekonomi yang didukung oleh perbankan di negara tersebut. Dengan kata lain, layanan keuangan yang ditawarkan oleh perbankan menjadi lebih bervariasi, sehingga dapat menyediakan berbagai macam alternatif layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika alternatif layanan keuangan yang ditawarkan lebih banyak, maka jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat dapat menjadi lebih besar pula, sehingga memungkinkan perbankan untuk dapat menyalurkan dana yang lebih besar bagi sektor riil. Pernyataan ini didukung beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jika semakin besar dana yang dapat dihimpun dari 1

14 masyarakat, maka jumlah kredit yang diberikan akan semakin besar pula. Peningkatan jumlah kredit yang tersalurkan akan meningkatkan produktivitas sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi akan semakin semakin tinggi (Goldsmith, 1969; King & Levine, 1993; Beck et al. 2000; Christopoulos & Tsionas, 2004). Akan tetapi, Bezemer (2014) berpendapat bahwa penelitian akhir-akhir ini menunjukkan hasil yang negatif antara pengaruh kredit dengan pertumbuhan ekonomi terutama pasca krisis global tahun Menurut Bezemer, hasil ini disebabkan karena adanya peningkatan tajam dalam penyaluran kredit konsumsi dan penurunan tajam kredit produktif pasca krisis global. Menurut Bezemer, tidak semua jenis kredit berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kredit perlu dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu kredit produktif dan kredit non-produktif. Kedua jenis kredit ini memiliki peran yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi. Kredit produktif memiliki kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan kredit non-produktif (kredit konsumsi) memiliki kontribusi negatif pada pertumbuhan ekonomi. Penyaluran kredit di Indonesia sendiri memiliki tren yang serupa dengan pernyataan Bezemer (2014). Penyaluran kredit produktif di Indonesia sejak tahun 1998 sampai 2014 cenderung mengalami penurunan. Kredit produktif yang terdiri dari Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi masing-masing mengalami penurunan dari 64,4% dan 29% menjadi 47,8% dan 24,5% dari total kredit. Sebaliknya, penyaluran Kredit Konsumsi cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 6,5% menjadi 27,6% dari total kredit. 2

15 Grafik 1. Komposisi Kredit Menurut Penggunaan terhadap Total Kredit Komposisi Kredit Menurut Penggunaan terhadap Total Kredit 70 64,4% % 20 47,8% 27,6% 10 6,5% 24,5% Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Sumber: Bank Indonesia (diolah) 1.2 Rumusan Masalah Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa peningkatan dalam penyaluran kredit berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, penelitian-penelitian dalam beberapa tahun terakhir justru menemukan bahwa peningkatan penyaluran kredit berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi. Menurut Bezemer (2014), hasil negatif ini disebabkan karena kredit tidak dikelompokkan menjadi kredit produktif dan kredit non-produktif, padahal kredit produktif lah yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan kredit non-produktif memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penyaluran kredit produktif dan kredit non-produktif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah penyaluran kredit produktif berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi sedangkan kredit nonproduktif berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Objek dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok provinsi dengan PDRB rendah, kelompok provinsi dengan PDRB sedang, dan kelompok provinsi dengan PDRB tinggi di Indonesia. 3

16 Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan bagaimana pengaruh penyaluran kredit produktif dan non-produktif di masing-masing kelompok provinsi tersebut. Terdapat beberapa kebaruan dalam penelitian ini. Pertama dari segi variabel, di mana variabel kredit dikelompokkan menjadi kredit produktif dan nonproduktif. Kedua adalah dari segi data, di mana data yang digunakan adalah data panel yang terdiri dari 31 provinsi di Indonesia dari tahun 2007 sampai Kerangka Pemikiran Pengembangan sistem keuangan terutama dalam sektor perbankan memainkan peran yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya layanan keuangan yang dapat ditawarkan oleh perbankan akan membuat masyarakat lebih terdorong untuk menyimpan uangnya di bank dan menyebabkan dana yang terhimpun di perbankan (DPK) menjadi lebih besar. Peningkatan DPK tersebut memungkinkan perbankan untuk dapat menyalurkan kredit yang lebih besar bagi sektor riil. Apabila jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan meningkat, maka perusahaan yang menerima kredit tersebut akan mampu meningkatkan akumulasi modal dan inovasi teknologi dalam proses produksinya. Secara umum, peningkatan akumulasi modal dan inovasi teknologi akan menyebabkan peningkatan produktivitas perusahaan. Jika produktivitas meningkat, maka jumlah output yang dapat diproduksi akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan naik. 4