BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Yuliani Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Komputasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Surakarta dengan jangka waktu dari Agustus Maret Alat dan Bahan Piranti Keras High Performance Computing (HPC) yang meliputi: 1) Frontend, dengan spesifikasi: 2 Intel six- core Xeon X5650 cpu (12 core 2,7 GHz) 12 GB DDR3 ECC RAM (1GB per core) GB SAS 10k hard disk (RAID 1) GB SAS 7,2k hard disk (RAID 10) 2) 4 Computing Node, dengan spesifikasi: 2 Intel six- core Xeon X5650 cpu (12 core 2,7 GHz) 12 GB DDR3 ECC RAM (1GB per core) GB SAS 10k hard disk (RAID 1) Piranti Lunak Sistem Operasi : CentOS x86_64 versi 5.6 Sistem Cluster : Rocks Cluster Viper Compiler : GNU versi 4.1.2, Intel CC , Intel Fortran Performance Library : Intel MKL MCNPX : Perangkat lunak utama yang digunakan untuk simulasi kode komputer 19
2 20 Visual Editor Notepad++ Total Commander 32 bit Microsoft Excel Microsoft Word Origin : Perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan desain phantom dan sumber netron dari file input MCNPX : Perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun kode komputer MCNPX dan membaca output hasil running : Perangkat lunak yang digunakan dalam proses running data : Perangkat lunak yang digunakan sebagai akuisisi data hasil running : Perangkat lunak yang digunakan untuk penyusunan laporan : Perakat lunak yang digunakan untuk pembuatan grafik Data Data yang diperlukan dalam pembuatan pemodelan antara lain: 1) Input model phantom ORNL-MIRD (Reed, 2007). 2) Geometri penyedia berkas neutron yang dibuat Sato (Sato et al., 2014). 3) Isotop dan densitas material untuk pemodelan penyedia berkas neutron yang dibuat Sato et al., Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode simulasi komputasi dengan program berbasis Monte Carlo dengan software MCNPX. Pembuatan simulasi dilakukan dalam empat tahapan yakni, studi pustaka dan pengumpulan data; validasi sumber radiasi hasil penelitian Sato et al, 2014; modifikasi sumber radiasi; serta perhitungan dosis pada phantom ORNL-MIRD. Simulasi sumber neutron didefinisikan dengan menembakkan proton ke lempeng berilium, sehingga dihasilkan berkas neutron. Berkas neutron ini selanjutnya akan dipancarkan pada kepala yang terserang kanker, yang disimulasikan dengan phantom ORNL-MIRD. Berikut Gambar 3.1. yang menjelaskan proses tahapan penelitian.
3 21 Tahap awal Studi pustaka Pengumpulan data Validasi hasil keluaran pemandu berkas neutron Modifikasi model pemandu berkas neutron Analisis hasil modifikasi Penambahan phantom ORNL-MIRD Perhitungan laju dosis foton pada masing- masing organ Analisis hasil Kesimpulan Gambar 3.1. Diagram Alir Tahap Pelaksanaan Penelitian Studi Pustaka dan Pengumpulan Data Studi pustaka dilakukan pada ilmu yang terkait dengan BNCT dan dosimetri kanker. Selain itu, pelaksanaan simulasi juga membutuhkan geometri pemandu berkas neutron yang dibuat Sato et al., 2014 dan file masukan penyusun phantom ONRL-MIRD. Data input yang diperlukan melingkupi data material dan densitas material. Geometri pemandu berkas neutron diacu dari penelitian Sato et al.,2014 dengan spesifikasi material dari Compendium of Material Composition Data for Radiation Transport Modeling (McCone et al., 2011). Sedangkan file masukan penyusun phantom ONRL-MIRD diperoleh dari Medical Physics Calculations with MCNP: A PRIMER (Reed, 2007).
4 Validasi Penyedia Neutron Model penyedia neutron dibuat berdasarkan hasil penelitian Sato et al., Dalam penelitian tersebut, penyediaan berkas neutron dilakukan dengan menembakan proton dengan energi tertentu ke target 9 Be sehingga dihasilkan neutron. Berikut Gambar 3.2. yang menunjukan geometri sumber penyedia neutron yang dibuat Sato et al., Keterangan gambar: No Keterangan (material) Tebal (cm) 1 Reflektor (Pb) 50 2 Target (Be) 0,05 3 Moderator (CaF 2 ) 40 4 Shielding γ (Bi) 1 5 Shielding neutron termal (Cd) 0,1 6 Kolimator (polietilen-lif) 20 Gambar 3.2. Geometri penyedia berkas neuton yang dibuat Sato (Sato et al., 2014) Untuk proton dengan energi 8 MeV dan tebal logam yang divariasikan, Sato memperoleh hasil bahwa dosis neutron cepat per neutron epitermal akan turun secara eksponensial seiring dengan pertambahan tebal filter logam. Hasil ini ditampilkan dalam grafik pada Gambar 3.3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memilih filter logam Fe, karena dengan filter tersebut diperoleh dosis neutron cepat per fluks neutron epitermal paling kecil. Dengan pertimbangan tersebut, validasi hanya dilakukan untuk filter logam Fe, dengan ketebalan filter 7 hingga 20 cm.
5 23 Gambar 3.3. Grafik hubungan dosis neutron cepat per neutron epitermal terhadap ketebalan filter (Sato et al., 2014) Gambar 3.4. Grafik hubungan fluks neutron epitermal terhadap ketebalan filter (Sato et al., 2014) Modifikasi Penyedia Neutron Setelah dilakukan validasi pada penyedia berkas neutron yang dibuat Sato, selanjutnya pembuatan simulasi dilakukan dengan model tersebut. Pada penelitian ini, digunakan proton dengan energi 30 MeV dan arus proton 1mA. Pemilihan energi dilakukan dengan pertimbangan fluks neutron termal yang dibutuhkan
6 24 untuk BNCT. Dengan energi proton yang tinggi fluks neutron termal yang mencapai kanker diharapkan dapat lebih tinggi. Sedangkan arus proton dipilih 1 ma karena sudah cukup untuk menghasilkan fluks neutron yang sesuai dengan kriteria IAEA. Hasil fluks yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan parameter IAEA (Tabel 2.1) untuk memastikan kesesuaiannya. Berikut Gambar 3.5 yang menunjukan tahapan modifikasi penyedia berkas neutron. Mulai Input definisi surface Input definisi cell Input definisi material, sumber dan tally Penambahan filter neutron Fluks neutron Analisa fluks neutron Ya Variasi filter neutron? Tidak Fluks neutron optimal Sistem penyedia dan pemandu neutron optimal Selesai Gambar 3.5 Tahapan modifikasi penyedia berkas neutron
7 25 Modifikasi dilakukan pada filter neutron bertujuan untuk mengurangi fluks neutron cepat, sehingga kerusakan sel sehat akibat interaksi dengan neutron cepat dapat diminimalkan. Pemberian filter dilakukan didepan kolimator, dengan variasi ketebalan filter. Material filter yang digunakan adalah LiF dan AlF 3. Penghitungan fluks dilakukan dengan memilih tally F4 pada masing- masing cell, sehingga akan diperoleh hasil banyaknya partikel tiap satuan volume di cell tersebut. Dalam hal ini cell mewakili bagian tertentu pada pemandu berkas. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dikalikan dengan faktor multiplikasi (fm n ) yang diperoleh dengan persamaan (3.1). fm n = p n p p I p Q p (3.1) Dengan p n merupakan populasi neutron, p p merupakan populasi proton, I p merupakan arus proton dan Q p merupakan muatan proton Perhitungan Laju Dosis Laju dosis yang dihitung adalah laju dosis foton hasil interaksi neutron dengan materi. Materi dalam hal ini diasumsikan berupa tubuh manusia yang disimulasikan dengan phantom ONRL- MIRD. Kanker disimulasikan berada pada lobus frontalis, dengan kedalaman 4,8 cm dan berdiameter 5 cm. Material penyusun phantom ditunjukan pada lampiran 2. Perhitungan dosis dilakukan dengan menggunakan fungsi de df pada MCNPX. Fungsi de df digunakan untuk mengkonversi hasil keluaran dalam satuan fluks menjadi satuan laju dosis. Sebelum digunakan fungsi de df, digunakan tally F4 untuk menghitung fluks partikel, yang dalam hal ini adalah foton pada suatu sel tertentu. Selanjutnya digunakan fungsi de df dengan koefisien kerma sebagai koefisien peubah dan faktor multiplikasi (fm p ) sebagai faktor pengalinya. Nilai koefisien kerma ditunjukan pada Lampiran 1, dan fm p ditentukan sesuai dengan persamaan 3.2. fm p = I p Q p (3.2) Dengan I p merupakan arus proton dan Q p merupakan muatan proton.
8 26 Penghitungan dosis dilakukan dengan konsentrasi 10 B sebesar 30 µg/g tumor. Pada file masukan yang dibuat, konsentrasi ini ditentukan dengan besarnya fraksi massa 10 B. Karena laju dosis diperhitungkan pada masing- masing organ, maka pemberian tally F4 dilakukan pada masing- masing sel yang bersesuaian dengan organ tersebut. Keluaran tally F4 selanjutnya akan langsung diubah ke dalam satuan laju dosis oleh fungsi de df, sehingga diperoleh keluaran dengan satuan gray/sekon (Gy/s). Untuk memastikan dosis yang diterima pasien pada pengobatan aman, dilakukan perhitungan dosis dengan waktu 60 menit. Waktu ini merupakan waktu yang disarankan oleh IAEA untuk fluk neutron epitermal <10 9 yaitu 60 menit (IAEA, 2001). Tahapan penghitungan laju dosis dan dosis dapat dilihat pada Gambar Analisa Data Pembahasan pada penelitian ini berkaitan dengan dosis serap foton yang diterima masing- masing organ pada pengobatan BNCT pada kasus kanker otak. Hasil yang diharapkan adalah hasil keluaran penyedia berkas dengan fluks neutron epitermal yang tinggi, namun dosis foton yang dihasilkan pada tiap organ minimum Kesimpulan Setelah dilakukan analisa, akan diperoleh bagaimana modifikasi penyedia berkas neutron yang menghasilkan fluks neutron epitermal yang paling optimal, bagaimana karakteristik berkas neutron yang dihasilkan, serta berapa dosis serap foton yang diterima oleh masing- masing organ. Dosis serap foton yang diterima masing- masing organ ini dapat dijadikan acuan untuk melihat sejauh mana neutron dapat menembus jaringan keras dan jaringan lunak di dalam tubuh, serta bagaimana efek biologis dari foton yang ditimbulkan pada pengobatan.
9 27 Mulai Input sistem penyedia dan pemandu neutron optimal Input phantom ORNL- MIRD Input definisi surface Input definisi cell Input definisi material, sumber dan tally Running data Ya Ada fatal error? Tidak Lolos statistical check? Ya Tidak Laju dosis foton tiap cell Analisis laju dosis dan dosis Selesai Gambar 3.6. Tahapan perhitungan dosis
HALAMAN PENGESAHAN. Dr. Fahru Nurosyid, S.Si., M.Si
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul: PERHITUNGAN LAJU DOSIS FOTON PADA PENGOBATAN KANKER OTAK GLIOBLASOMA MULTIFORMIS DENGAN BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY MENGUNAKAN METODE MONTE CARLO Yang ditulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di seluruh dunia, kanker merupakan penyakit mematikan pada urutan kedua setelah penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2012, penelitian yang dilakukan oleh International
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya sel-sel yang membelah secara abnormal tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan sehat lainnya. Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit dimana pembelahan sel tidak terkendali dan akan mengganggu sel sehat disekitarnya. Jika tidak dibunuh, kanker dapat menyebar ke bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Kanker merupakan suatu gangguan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol atau abnormal. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit kanker yaitu faktor genetik,
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 21% dari seluruh kematian
Lebih terperinciPerkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV. Abstrak
Perkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV Azizah 1, Abdurrouf 1, Bunawas 2 1) Jurusan Fisika Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciTARGET BERILIUM SEBAGAI SUMBER NEUTRON PADA BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY
PERANCANGAN PEMANDU BERKAS NEUTRON HASIL REAKSI PROTON 30 MeV PADA TARGET BERILIUM SEBAGAI SUMBER NEUTRON PADA BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNPX Disusun oleh : Dian Novitasari
Lebih terperinciPENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX.
PENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX Ajeng Sarinda Yunia Putri 1, Suharyana 1, Muhtarom 2 1 Prodi Fisika, Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul karena adanya pertumbuhan yang tidak normal pada sel jaringan tubuh. Disebut tidak normal, karena sel-sel tumbuh dengan cepat dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) merupakan teknik pengobatan yang melibatkan akumulasi selektif 10 B pada kanker dan diikuti dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan dengan membuat simulasi AHR menggunakan software MCNPX. Analisis hasil dilakukan berdasarkan perhitungan terhadap nilai kritikalitas (k eff )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang kesehatan juga semakin berkembang. Saat ini yang mendapatkan perhatian khusus di dunia kesehatan adalah tumor.
Lebih terperinciPENENTUAN DOSIS SERAP RADIASI- 99m Tc PADA TUMOR PARU-PARU DALAM TAHAP DIAGNOSIS MENGGUNAKAN SOFTWARE MONTE CARLO N-PARTICLE X VEETHA ADIYANI
PENENTUAN DOSIS SERAP RADIASI- 99m Tc PADA TUMOR PARU-PARU DALAM TAHAP DIAGNOSIS MENGGUNAKAN SOFTWARE MONTE CARLO N-PARTICLE X Disusun oleh: VEETHA ADIYANI M0209054 SKRIPSI JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciDOSIS BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY
Dosis Boron Neutron (Ahdika Setiyadi) 65 DOSIS BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) PADA KANKER KULIT (MELANOMA MALIGNA) MENGGUNAKAN MCNPX-CODE DENGAN SUMBER NEUTRON DARI BEAMPORT TEMBUS REAKTOR KARTINI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sel yang pertumbuhan dan penyebarannya tidak terkontrol. Pertumbuhannya menyebar ke sekitar jaringan dan dapat bermetasis pada tempat yang jauh. Penyakit
Lebih terperinciSIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
290 Simulasi Efisiensi Detektor Germanium Di Laboratorium AAN PTNBR Dengan Metode Monte Carlo MCNP5 ABSTRAK SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
Lebih terperinciPEMETAAN DOSIS RADIASI GAMMA DI FASILITAS KALIBRASI PTNBR UNTUK SUMBER 60 Co 400 GBq DENGAN MCNP5
PEMETAAN DOSIS RADIASI GAMMA DI FASILITAS KALIBRASI PTNBR UNTUK SUMBER 60 Co 400 GBq DENGAN MCNP5 Rasito, Rini H. Oetami, Tri Cahyo L., Endang Kurnia, Suhulman, Soleh Sofyan, dan Zaenal Arifin Pusat Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Tubuh manusia selalu mengalami pembelahan sel yang dikendalikan oleh gen. Keberadaan zat karsinogen dalam tubuh menyebabkan gen tidak bisa mengendalikan pembelahan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS
PENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS Disusun oleh : TEGUH RAHAYU M0209052 SKRIPSI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan bisa dikatakan tanpa kesehatan yang baik segala yang dilakukan tidak akan maksimal.
Lebih terperinciDOSIS SERAP DI SEKITAR BATAS DISTRIBUSI BORON
BAB 4 DOSIS SERAP DI SEKITAR BATAS DISTRIBUSI BORON Metode perhitungan dosis serap pada bab 3 dapat digunakan untuk melihat sebaran energi serap di sekitar batas daerah yang mengandung boron dan daerah
Lebih terperinciSIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5
ABSTRAK SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Annisatun Fathonah dan Suharyana Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami No.36
Lebih terperinciSIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Rasito, P. Ilham Y., Muhayatun S., dan Ade Suherman Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
Lebih terperinciDESAIN PERISAI RADIASI UNTUK SIKLOTRON DECY-13 MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO
Rasito T., dkk ISSN 0216-3128 231 DESAIN PERISAI RADIASI UNTUK SIKLOTRON DECY-13 MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO Rasito T. 1, Bunawas 2, Taufik 3, Sunardi 3 dan Hari Suryanto 4 1 Pusat Sains dan Teknologi
Lebih terperinciMetode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada. pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis.
Bab II. Teori Dasar II.1. Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis. Metode ini sering digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Radiasi nuklir merupakan suatu bentuk pancaran energi. Radiasi nuklir dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan kemampuannya mengionisasi partikel pada lintasan yang dilewatinya,
Lebih terperinciSpesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT
Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT Drs. Widarto Peneliti Madya Reaktor Riset Kartini Tipe TRIGA (Training Riset Isotop
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pemanfaatan radiasi pengion adalah untuk terapi atau yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk pemanfaatan radiasi pengion adalah untuk terapi atau yang dinamakan radioterapi. Penggunaan radiasi pengion dalam pengobatan ini dimulai setelah penemuan
Lebih terperinciDESAIN KOLIMATOR TIPE TABUNG UNTUK PENYEDIA- AN BERKAS RADIOGRAFI DENGAN SUMBER GENE- RATOR NETRON
416 ISSN 0216-3128 Yohannes Sardjono, dkk. DESAIN KOLIMATOR TIPE TABUNG UNTUK PENYEDIA- AN BERKAS RADIOGRAFI DENGAN SUMBER GENE- RATOR NETRON Yohannes Sardjono PTAPB BATAN Alexander Agung, Ammi Noor Baits
Lebih terperinciANALISIS JUMLAH PRODUK MOLYBDENUM-99 ( 99 Mo) SEBAGAI FUNGSI WAKTU BURN-UP PADA NILAI KRITIKALITAS OPTIMUM PADA AQUEOUS HOMOGENEOUS REACTOR (AHR)
ANALISIS JUMLAH PRODUK MOLYBDENUM-99 ( 99 Mo) SEBAGAI FUNGSI WAKTU BURN-UP PADA NILAI KRITIKALITAS OPTIMUM PADA AQUEOUS HOMOGENEOUS REACTOR (AHR) Disusun oleh: KHODIJAH AMINI M0211043 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Radiasi merupakan suatu bentuk energi. Ada dua tipe radiasi yaitu radiasi partikulasi dan radiasi elektromagnetik. Radiasi partikulasi adalah radiasi yang melibatkan
Lebih terperinciPEMODELAN DOSIS NEUTRON DAN GAMMA DI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
PEMODELAN DOSIS NEUTRON DAN GAMMA DI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Rasito 1, P. Ilham Y. dan Putu Sukmabuana Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Jl. Tamansari No.71 Bandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur Sistem Pakar Forward Chaining Wawancara Pakar Studi Literatur Permasalahan Perawatan Penderita DBD Sebaran Angket Aturan/Kaidah Data
Lebih terperinciBAB IV PERBANDINGAN DATA DAN ANALISIS JUMLAH MONITOR UNIT OUTPUT SOFTWARE ISIS DENGAN OUTPUT SIMULASI MONTE CARLO
BAB IV PERBANINGAN ATA AN ANALISIS JUMLAH MONITOR UNIT OUTPUT SOFTWARE ISIS ENGAN OUTPUT SIMULASI MONTE CARLO 4.1 ata ata yang diambil adalah nilai jumlah Monitor Unit hasil software ISIS dan nilai jumlah
Lebih terperinciSIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Rasito, P. Ilham Y., Rini Heroe Oetami, dan Ade Suherman Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Jl. Tamansari
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN
29 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk dapat menjalankan program aplikasi ini, dibutuhkan perangkat keras dan lunak yang memiliki spesifikasi sebagai berikut
Lebih terperinciSIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN-SITU TERKOLIMASI
Simulasi Monte Carlo...(Rasito, dkk) SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN-SITU TERKOLIMASI Rasito, Putu Sukmabuana, dan Tri Cahyo Laksono PSTNT - BATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring kebutuhan komputasi pada bidang sains yang terus meningkat, CPU (Central Processing Unit) cluster atau komputer cluster diharapkan bisa memenuhi kebutuhan komputasi
Lebih terperinciSIMULASI DOSIS SERAP RADIAL SUMBER IRIDIUM-192 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 15 ISSN 1978-176 SIMULASI DOSIS SERAP RADIAL SUMBER IRIDIUM-19 UNTUK BRAKITERAPI DENGAN MENGGUNAKAN MCNP Kasmudin 1 1) Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir BATAN, email: kasmudin@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN JUMLAH MONITOR UNIT MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO
BAB III PERHITUNGAN JUMLAH MONITOR UNIT MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO 3.1 Metode Monte Carlo Monte Carlo adalah suatu metode algoritma pemrograman yang membahas tentang algoritma probabilitas. Dalam kasus
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma yang telah dirancang, akan diimplementasikan dalam program simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori yang dibutuhkan
Lebih terperinciDisusun oleh: SUSANTI M SKRIPSI
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI URANIUM DALAM BAHAN BAKAR URANIL NITRAT (UO 2 (NO 3 ) 2 ) DAN URANIL SULFAT (UO 2 SO 4 ) TERHADAP NILAI KRITIKALITAS AQUEOUS HOMOGENEOUS REACTOR (AHR) Disusun oleh: SUSANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Dalam bidang kedokteran, pemanfaatan
Lebih terperinciSIMULASI PENGUKURAN LAJU DOSIS SERAP MAKSIMUM PESAWAT TELETHERAPY Co-60 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA DENGAN METODE MONTE CARLO FARIDA RAHAYU
SIMULASI PENGUKURAN LAJU DOSIS SERAP MAKSIMUM PESAWAT TELETHERAPY Co-60 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA DENGAN METODE MONTE CARLO Disusun oleh: FARIDA RAHAYU M0210024 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB III APLIKASI METODE GWR
BAB III APLIKASI METODE GWR Dalam penelitian ini dilakukan penilaian tanah pada studi kasus yaitu wilayah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Posisi Kecamatan Lengkong di Kota Bandung dapat dilihat pada
Lebih terperinciANALISIS DOSIS RADIASI PADA KOLAM AIR IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN MCNP
ANALISIS DOSIS RADIASI PADA KOLAM AIR IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN MCNP Kristiyanti, Edy Karyanta Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir - BATAN Email : kristiyantiwst@yahoo.com ABSTRAK ANALISIS DOSIS RADIASI
Lebih terperinciPEMODELAN BNCT SHIELDING BERBAHAN PARAFIN DAN ALUMINIUM UNTUK FASILITAS MENGGUNAKAN SIMULATOR MCNP
Pemodelan Shielding Berbahan... (Afifah Hana Tsurayya) 371 PEMODELAN BNCT SHIELDING BERBAHAN PARAFIN DAN ALUMINIUM UNTUK FASILITAS MENGGUNAKAN SIMULATOR MCNP A CONCEPTUAL SHIELDING DESIGN USING PARAFFIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories Computer.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istana Disc Computer merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang
BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN. 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 hingga januari 2013. Untuk pengerjaan laporan serta simulasi perangkat lunak dilakukan
Lebih terperinciBerikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua
Lebih terperinciPENENTUAN DOSIS SERAPAN RADIASI-γ DARI 60 Co PADA RADIOTHERAPY PAYUDARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP5
PENENTUAN DOSIS SERAPAN RADIASI-γ DARI 60 Co PADA RADIOTHERAPY PAYUDARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP5 Disusun oleh : NURUL KHOTIMAH M0207050 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
Lebih terperinciPENENTUAN DOSIS RADIASI GAMMA TERESTRIAL DENGAN TEKNIK SPEKTROSKOPI GAMMA DAN MONTE CARLO
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010 ISBN : 978 979 98010 6 7 PENENTUAN DOSIS RADIASI GAMMA TERESTRIAL DENGAN TEKNIK SPEKTROSKOPI GAMMA DAN MONTE CARLO Rasito 1, R.H. Oetami, Zulfakhri, Tri Cahyo L.,
Lebih terperinciSIMULASI DISTRIBUSI DOSIS SERAP PADA BRACHYTHERAPY PROSTAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP5 DENGAN MODEL SEED IMPLANT ISOAID ADVANTAGE TM IAPd-103A
SIMULASI DISTRIBUSI DOSIS SERAP PADA BRACHYTHERAPY PROSTAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNP5 DENGAN MODEL SEED IMPLANT ISOAID ADVANTAGE TM IAPd-103A Disusun oleh : POUNDRA SETIAWAN M0211058 SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi XVMC adalah yang. pertama, instalasi dilakukan pada linux distro Ubuntu versi 7.
Bab III. X Ray Voxel Monte Carlo (XVMC) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi XVMC adalah yang pertama, instalasi dilakukan pada linux distro Ubuntu versi 7.04 yang dikenal sebagai Fiesty
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM STUDI PEMODELAN PARAMETER FARMAKOKINETIK
PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM STUDI PEMODELAN PARAMETER FARMAKOKINETIK 1. Pendahuluan Aplikasi computer jenis ini merupakan aplikasi computer dalam penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini
Lebih terperinciKARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO
KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO Rasito, Zulfahri, S. Sofyan, F. Fitriah, Widanda*) ABSTRAK KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 231-236 ANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR Lamtiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan sangat pesatnya perkembangan jaringan data dan kemajuan teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
Lebih terperinciOPTIMASI SUDUT PENYINARAN BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) PADA KANKER PARU-PARU MENGGUNAKAN SIMULASI MCNPX
OPTIMASI SUDUT PENYINARAN BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) PADA KANKER PARU-PARU MENGGUNAKAN SIMULASI MCNPX Oleh, Buce Somuke Toenlioe NIM: 642009006 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Fisika,
Lebih terperinciKALIBRASI ANTARWAKTU PESAWAT TELETERAPI 60 Co DI RSUD Dr. MOEWARDI: PENGUKURAN, PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX
KALIBRASI ANTARWAKTU PESAWAT TELETERAPI 60 Co DI RSUD Dr. MOEWARDI: PENGUKURAN, PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX Disusun oleh : UMI KHASANAH M0212080 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi yang tepat, akurat dan cepat semakin dibutuhkan oleh semua orang dengan intensitas yang semakin meningkat seiring dengan berjalannya
Lebih terperinciDiterima editor 9 Desember 2013 Disetujui untuk publikasi 12 Februari 2014
ISSN 1411 240X Pemodelan Kolimator di Radial Beam... (Bemby Yulio Vallenry) PEMODELAN KOLIMATOR DI RADIAL BEAM PORT REAKTOR KARTINI UNTUK BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY Bemby Yulio Vallenry 1), Andang Widiharto
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap berikutnya pada pengembangan sistem usulan penelitian ini. Hasil proses analisis dan perancangan sistem pada tahap
Lebih terperinciKARTINI SKRIPSII. Oleh
ANALISIS DOSIS BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) PADA KANKER OTAK (GLIOBLASTOMA MULTIFORM) MENGGUNAKAN MCNPX-CODE DENGAN SUMBER NEUTRON DARI KOLIMATOR KOLOM TERMAL REAKTORR KARTINI SKRIPSII Diajukan
Lebih terperinciDesain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta
Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta Rendi Akhbar 1, Galih Anindita 2, dan Mochamad Yusuf Santoso 3 1,2,3 Program studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal mungkin, sehingga dapat memperluas jaringan usaha yang dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciTEORI DASAR RADIOTERAPI
BAB 2 TEORI DASAR RADIOTERAPI Radioterapi atau terapi radiasi merupakan aplikasi radiasi pengion yang digunakan untuk mengobati dan mengendalikan kanker dan sel-sel berbahaya. Selain operasi, radioterapi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DOSIS SERTA ANALISIS PENGARUH UKURAN MEDAN PAPARAN TERHADAP OUTPUT BERKAS FOTON
33 BAB IV PERHITUNGAN DOSIS SERTA ANALISIS PENGARUH UKURAN MEDAN PAPARAN TERHADAP OUTPUT BERKAS FOTON Kita telah melakukan simulasi dengan berbagai settingan peralatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan
Lebih terperinciSIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX USING MCNP5
Simulasi Desain Perisai Radiasi MBE-lateks Menggunakan MCNP5 (Darsono, Safirudin, M.Toifur) SIMULASI DESAIN PERISAI RADIASI MBE-LATEKS MENGGUNAKAN MCNP5 SIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem akuntansi pembelian dan penjualan onderdil yang sedang berjalan pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam pencatatan pembelian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinci4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data.
dengan menggunakan perangkat lunak ENVI disimpan dalam file.txt (Lampiran 1). File ini berisi informasi mengenai panjang gelombang dan nilai pantulan (reflectance) objek di permukaan bumi. Objek yang diperlukan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk
BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI 4.1 Kebutuhan Aplikasi Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk mengatasi permasalahan yang diangkat pada penelitian ini.tahap-tahap yang dilakukan
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Analisis Simulasi Simulasi membawa peran penting dalam analisis dari pola spasial, sehingga metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap Aplikasi Informasi Kota Tangerang yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Perkembangan teknologi. ini juga terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah kerja. Dengan adanya aplikasi tersebut kita dapat mengolah data yang kita miliki untuk
Lebih terperinciModification of Materials and Thickness Layer of Radial Piercing Beamport (RPB) Reflector on Kartini Reactor for Boron Neutron Capture Therapy (BNCT)
ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2015) Vol.5 No.1 Halaman 94 April 2015 Modification of Materials and Thickness Layer of Radial Piercing Beamport (RPB) Reflector on Kartini Reactor
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai komunitas di antaranya akademik, peneliti, bisnis dan industri dihadapkan pada pertambahan kebutuhan komputasi yang semakin besar dan komplek. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB III BESARAN DOSIS RADIASI
BAB III BESARAN DOSIS RADIASI Yang dimaksud dengan dosis radiasi adalah jumlah radiasi yang terdapat dalam medan radiasi atau jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh materi yang dilaluinya.
Lebih terperinciKOREKSI KURVA ISODOSIS 2D UNTUK JARINGAN NONHOMOGEN MENGGUNAKAN METODE TAR (TISSUE AIR RATIO)
KOREKSI KURVA ISODOSIS 2D UNTUK JARINGAN NONHOMOGEN MENGGUNAKAN METODE TAR (TISSUE AIR RATIO) Ryan Kurniawan, Vincensius Gunawan dan Choirul Anam Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Piranti yang digunakan untuk pelatihan maupun pengujian sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Perangkat Keras Perangkat keras
Lebih terperinciPENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co
PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co M. Azam, K. Sofjan Firdausi, Sisca Silvani Jurusan Fisika, FMIPA,Universitas diponegoro ABSTRACT Wedge filter usually
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan individu, kelompok maupun instansi dalam menyelesaikan masalah. Begitu juga pada Kantor Dinas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang furniture khususnya untuk daerah Medan. Adapun dalam pengolahan data harga pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reaktor Kartini merupakan reaktor nuklir tipe TRIGA Mark II (Training Research and Isotop Production by General Atomic) yang mempunyai daya maksimum 250 kw dan beroperasi
Lebih terperinciPartikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi
Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi yang lebih tinggi dari sinar alpha. Partikel sinar beta memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan partikel alpha. Sinar β merupakan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam mengimplementasikan program sistem ANPR ini terdapat 2 (dua) buah komponen yang sangat berperan penting, yaitu perangkat keras atau hardware
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciGambar 4.7. Diagram alir dari proses inversi.
4.3 Pemodelan Data yang digunakan dalam pemodelan adalah data anomali gayaberat 4D akibat perubahan fluida. Data dari titik pengukuran sangat sedikit untuk mencakup inversi daerah semarang yang luas, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Inventaris di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Proses Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses Pemasukan dan Pengeluaran
Lebih terperinci