HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE JURNAL HASIL PENELITIAN OLEH: ROSNAWATI GG PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 017 1

2 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE KECAMATAN OLEH: ROSNAWATI 1 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe; ) hubungan antara kompetensi profesional dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe; dan 3) hubungan antara kompetensi pedagogik dan profesional secara bersama-sama dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dewan guru yang terdapat pada Sekolah Menengah Atas Negeri se Kecamatan Wawotobi yang berjumlah 104 orang yang tersebar di dua sekolah, yakni: SMAN 1 Wawotobi dan SMAN Wawotobi. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik probability sampling yang berjumlah 5 orang orang. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe dengan koefisien korelasi 0,938; ) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi profesional dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe, dengan koefisien korelasi 0,846; dan 3) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe, dengan koefisien korelasi 0,95. Hal ini dapat dikatakan bahwa kualitas pembelajaran guru yang bermutu dan maksimal dapat ditentukan oleh kompetensi pedagogik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemahaman dan pelaksanaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru, makin tinggi pula kualitas pembelajaran yang terjadi di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Begitu juga sebaliknya, makin rendah tingkat kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, makin rendah pula tingkat kualitas pembelajaran guru. Kata kunci: Kompetensi Pedagogik Guru, Kompetensi Profesional Guru, Kualitas Pembelajaran guru. 1 Guru SMA Negeri 1 Konawe

3 A. PENDAHULUAN Pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas (006: ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Realitas yang terjadi sehubungan dengan kapabilitas dan kompetensi guru masih perlu peningkatan lagi. Masih ada guru yang memiliki kompetensi rendah, khususnya mengenai kompetensi pedagogik dan profesionalnya. Dengan demikian, maka wajarlah bilamana terdapat guru yang mengajar di beberapa bidang studi yang tidak sesuai dengan keilmuannya. Akibatnya proses pembelajaran cenderung tidak menarik perhatian siswa untuk intens menyimak serta memahami materi pembelajaran. Komunikasi yang terjadi antar siswa dengan guru cenderung masih satu arah, yakni: instruksi, interaksi, dan transaksi. Hal ini berindikasi bahwa apa yang disampaikan guru kurang mampu mendorong siswa bernalar yang berimplikasi pada kurangnya daya kreativitas siswa. Menjelaskan bahwa secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata yang dicapai hasil UKG pada tahun 015 di Kabupaten Konawe adalah 47,77. Nilai rata-rata tersebut cukup rendah untuk dapat mencapai target Kebijakan Umum Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun yakni: (1) penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan aparatur institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan, () pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan, (3) peningkatan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan masyarakat dan keluarga, serta pendidikan anak dengan kebutuhan khusus, (4) peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter, (5) peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan, dan (6) peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik. Secara khusus, perolehan rata-rata hasil UKG pada tahun 015 di SMAN 1 Wawotobi dan SMAN Wawotobi adalah 54,53. Nilai rata-rata kompetensi pedagogik sebesar 54, 98, dan nilai rata-rata kompetensi professional sebesar 54,33. Target capaian nilai rata-rata ketuntasan secara nasional tahun 015 yang ditetapkan dalam renstra Kemdikbud yaitu sebesar 55. Dengan demikian, dari 64 orang guru yang mengikuti UKG hanya 33 orang yang dinyatakan tuntas dan sisanya 31 dinyatakan tidak lulus ( Sumber Data : UKG 015 Dikmen Diknas Kab. Konawe). Mengingat begitu pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksaguru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis. Setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. Di sekolah, guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran selain unsur siswa dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan siswanya melalui kegiatan pembelajaran. Namun demikian posisi strategis guru untuk 3

4 meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan pedagogik dan profesionalnya. Keberhasilan proses pembelajaran dapat tercapai jika seorang guru menguasai kompetensi pedagogik dan profesionalnya. Guru akan mampu berinovasi sehingga membuat siswa senang dan bergairah dalam belajar. Bila seorang guru dengan keterampilannya dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk menyajikan suatu materi pelajaran, maka hal itu dapat menunjang keberhasilan belajar siswa. Sebaliknya, jika guru tidak profesional dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran, maka hal ini dapat penghambat pencapaian tujuan pembelajaran yang dialami siswa. Permasalahan yang terakhir adalah kurang maksimalnya kinerja guru. Rendahnya kinerja guru ditunjukkan dengan: (1) kemampuan guru mengembangkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak maksimal sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menarik, () k emampuan dalam pengelolaan kelas masih kurang, sehingga belum tercipta suasana kondusif di kelas dan proses pembelajaran yang menyenangkan, (3) guru belum maksimal dalam memanfaatkan media sehingga hasil dalam meyalurkan pesan (materi pelajaran) kepada siswa tidak maksimal, (4) kurang variasi metode pembelajaran, sehingga terjadi kejenuhan siswa saat kegiatan pembelajaran. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMANegeri se- Kecamatan Wawotobi ditemukan beberapa permasalahan, di antaranya: 1) dalam pelaksanaan tugas-tugasnya masih banyak guru yang belum mampu berinovasi membuat bahan ajar, media pembelajaran, dan menggunakan TIK sebagai sarana penunjang, ) sebagian guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas tanpa membawa RPP, yang mengindikasikan bahwa kegiatan pembelajaran dilaksanakan sekedar menggugurkan kewajiban, 3) minimnya budaya inisiatif dari guru untuk membuat proses pembelajaran terkesan PAIKEM, pembelajaran terkesan monoton dan tidak menarik, serta terkesan kurang memberikan nilai tambah bagi siswa. Hal inilah yang mendorong penulis memilih judul: Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik dan Profesional Dengan Kualitas Pembelajaran Guru di SMA Negeri se- Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. B. METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan di seluruh SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua kategori, yaitu: 1) kualitas pembelajaran guru (Y) sebagai variabel terikat, dan ) kompetensi pedagogik (X 1 ) sebagai variabel bebas pertama dan kompetensi profesional (X ) sebagai variabel bebas kedua. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dewan guru yang terdapat pada Sekolah Menengah Atas Negeri se Kecamatan Wawotobi yang berjumlah 104 orang, yang terdiri dari: 1) SMAN 1 Wawotobi berjumlah 66 orang (Sumber: Data Guru SMAN 1 Wawotobi), dan ) SMAN Wawotobi berjumlah 38 orang (Sumber: Data Guru SMAN Wawotobi) 4

5 Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling. Sampel diambil dari populasi guru tiap sekolah ( Riduwan dan Kuncoro, 006: 45) Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 104 x 50% = 5 orang guru, dengan rincian sebagai berikut: (66 x 50%) + (38 x 5 0%) = 5. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket), dokumen sekolah, dan RPP guru. Teknik pengolahan data yaitu dengan prosedur: (1) Editing, yaitu kegiatan untuk pemeriksaan kembali atas seluruh data yang diperoleh dari jawaban responden, () Tabulasi, yaitu kegiatan memasukkan data kedalam tabel tertentu sesuai dengan peruntukkannya, dan (3) Interprestasi, yaitu menjelaskan hasil pengolahan data dari program komputer. Teknik pengolahan data yaitu dengan menggunakan: (1) uji validitas Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar 0,05. Uji validitas instrumen digunakan model analisis korelasi Product Moment Person. Menurut Cronbach (1970) dalam Azwar ( 010: 153), koefisien korelasi yang memuaskan minimal 0,30 ( 0,30). Sedangkan untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien korelasi pada instrumen ini akan menggunakan program SPSS versi 0.0 (Statistical Product and Service Solution), () uji reliabilitas instrumen dikatakan reliabel jika dapat mengukur variabel berulangkali, yang akan menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit bervariasi (Azwar, 010: 153). Uji reliabilitas untuk menguji kosistensi instrumen menggunakan koefisien Alpha Cronbach ( ). Instrumen telah memiliki tingkat keandalan atau reliabilitas yang dapat diterima jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah 0,60 atau 60%, (3) analisis desktiptif yaitu analisis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dianalisis secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian masing-masing dan diarahkan pada pengujian hipotesis. Analisis data diawali dengan statistik deskriptif, yakni mencari harga rata-rata, median, modus, simpangan baku, jangkauan, nilai maksimum, dan nilai minimum. Selanjutnya ditabelkan dalam distribusi frekuensi dan divisualisasikan dalam gambar histogram frekuensi, (4) analisis inferensial yaitu Uji Normalitas dan Uji Homogenitas. Pengujian normalitas dilaksanakan dengan menggunakan Uji Lilliefors. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa L hitung < L tabel, maka data yang diuji berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan Uji Homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Bartlett. Jika hasil pengujian menunjukkan, maka data yang dimiliki memiliki varians yang homogen. hitung tabel Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Teknik Korelasi dan Regresi Sederhana, Korelasi Parsial, Korelasi Ganda, dan selanjutnya analisis keberartian korelasi. Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikansi ά = 0,05. 5

6 C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Deskripsi data yang akan disajikan terdiri dari: 1) variabel dependent atau variabel terikat adalah kualitas pembelajaran guru (Y), da n ) variabel independent atau variabel bebas yang meliputi: (a) kompetensi pedagogik guru (X 1 ), dan (b) kompetensi profesional guru (X ). Uji normalitas yaitu: Uji persyaratan analisis yaitu H 0 : Y Yˆ berdistribusi normal ; H 1 : Y Yˆ tidak berdistribusi normal statistik yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji Liliefors (L). Rangkuman Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran L hitung L tabel ( 0, 05) Kesimpulan Y atas X 1 0,098 0,13 Normal Y atas X 0,093 0,13 Normal Uji homogenitas Galat db hitung ( 0,05) Taksiran tabel Kesimpulan Y atas X ,16 38,885 Homogen Y atas X 38 7,69 55,758 Homogen Pengujian persyaratan analisis yaitu: (1) hipotesis pertama Hasil perhitungan menunjukkan persamaan regresi antara Y atas X 1 adalah Yˆ 43,57 0,839X 1. Uji Linieritas dan signifikan koefisien arah regresi menggunakan uji F; () uji hipotesis ke dua yaitu hasil perhitungan menunjukkan persamaan regresi antara Y atas X adalah Yˆ 88,83 0,431X. Uji Linieritas dan signifikan koefisien arah regresi menggunakan uji F; (3) Dalam pengujian hipotesis penelitian yang ketiga ini, teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik (X 1 ) dan kompetensi profesional guru (X ) secara bersama sama dengan kualitas pembelajaran guru (Y) adalah regresi ganda. Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasinya adalah r Y.1. = 0,95. Hubungan antara ketiga variabel tersebut ditunjukkan oleh persamaan regresi ganda Yˆ 48,13 0,648X 1 0, 136X.. Pembahasan Hipotesis pertama disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kualitas pembelajaran guru, ditunjukkan oleh nilai r y1 sebesar 0,938 dan t hitung = 0,79 > t t(0,01;50) =,407. Pola hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan dengan persamaan regresi linier Yˆ 43,57 0,839X 1 yang divisualisasi melalui diagram pencar dan garis regresi linier. Persamaan tersebut menginformasikan bahwa setiap perubahan satu satuan unit skor kompetensi pedagogik guru diikuti oleh perubahan skor kualitas pembelajaran 6

7 guru sebesar 0,839 pada konstanta 43,57. Dengan kata lain, makin tinggi kompetensi pedagogik guru, makin tinggi pula kualitas pembelajarannya. Sebaliknya, makin rendah kompetensi pedagogik, makin rendah kualitas pembelajaran guru. Hasil penelitian tersebut di atas akan menjadi cerminan bagi guru, khususnya guru-guru SMAN se-kecamatan Wawotobi, bahwa perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan perbaikan proses pembelajaran sangat dibutuhkan yang diawali dengan penguasaan guru akan kompetensi pedagogiknya. Sasaran utamanya adalah mempreskripsikan strategi pembelajaran yang optimal untuk mendorong prakarsa dan memudahkan belajar siswa. Desain pembelajaran mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar. Perancangan program pembelajaran harus didasarkan pada hasil identifikasi dan analisis tentang semua variabel yang secara teoritik dan empirik mempengaruhi belajar. Variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya perilaku belajar dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil belajar. Hipotesis ke dua menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru dengan kualitas pembelajaran guru SMAN se Kecamatan Wawotobi, yang ditunjukkan oleh nilai r y sebesar 0,846 dan t = 11,895 t (0,01;50) =,407. Pola hubungan antara kedua variabel dinyatakan dengan persamaan regresi linier Yˆ 88,83 0,431X. Hasil penelitian di atas juga menunjukkan bahwa selain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional juga memegang peran penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas khususnya di SMAN se-kecamatan Wawotobi. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruuan. Kompetensi ini merupakan hal yang sangat penting, sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Sementara itu guru profesional mempunyai sikap dan sifat terpuji adalah; bersikap adil; percaya dan suka kepada siswanya; sabar dan rela berkorban; memiliki wibawa di hadapan siswa; penggembira; bersikap baik terhadap guru-guru lainnya; bersikap baik terhadap masyarakat; benar-benar menguasai mata pelajarannya; suka dengan mata pelajaran yang diberikannya; dan berpengetahuan luas (Nur dan Wahyuningsih, 00: 31). Hipotesis ketiga disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama sama antara kompetensi pedagogik dengan kompetensi profesional guru terhadap kualitas pembelajaran guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai r y1. sebesar 0,818 dan F hitung = 36,09 F tabel(0.01;49 ) = 5,07. Pola hubungan ketiga variabel dinyatakan dengan persamaan regresi multipel Yˆ 48,13 0,648X 1 0, 136X. Pola hubungan ini memberikan informasi bahwa skor kualitas pembelajaran guru akan berubah sebesar 0,784 (0, ,136) pada konstanta 48,13. Dengan kata lain makin tinggi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, makin tinggi pula kualitas pembelajaran guru. Sebaliknya, makin rendah kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik, makin rendah pula kualitas pembelajaran guru SMAN se Kecamatan Wawotobi. D. PENUTUP 7

8 1. Kesimpulan a. Terdapat hubungan positif antara kompetensi pedagogik guru dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Atau dengan kata lain makin tinggi kompetensi pedagogik, makin tinggi pula kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Demikian pula sebaliknya, makin rendah kompetensi pedagogik, makin rendah pula tingkat kualitas pembelajarannya. b. Terdapat hubungan positif antara kompetensi profesional dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Hal ini berarti, makin tinggi kompetensi profesional guru, makin tinggi pula kualitas pembelajaran yang terlaksana. Demikian pula sebaliknya, makin rendah kompetensi profesional, makin rendah pula kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Selanjutnya keeratan hubungan antara variabel kompetensi profesional guru dengan kualitas pembelajaran tetap signifikan setelah dilakukan pengujian korelasi parsial dengan mengontrol variabel kompetensi pedagogik guru. Artinya bahwa secara parsial kualitas pembelajaran guru dapat dijelaskan oleh kompetensi profesional guru. c. Terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dengan kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Atau dengan kata lain, makin tinggi kompetensi pedagogik dan kompetensi Profesional, makin tinggi pula kualitas pembelajaran guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Begitu juga sebaliknya, makin rendah tingkat kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, makin rendah pula tingkat kualitas pembelajaran guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran guru dapat ditentukan oleh kompetensi pedagogik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru.. Saran a. Untuk meningkatkan proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi siswa, maka guru-guru di SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam tentang kompetensi pedagogik melalui kajian dan pelatihan. Oleh karena itu pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Konawe disarankan: (a) menyelenggarakan pelatihan pengembangan dan peningkatan pengetahuan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dengan memanfaatkan tenaga instruktur yang tersedia baik berasal dari tingkat nasional, tingkat provinsi maupun yang ada di tingkat kabupaten: (b) mengutus guru-guru SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe SD untuk mengikuti pelatihan pengembangan dan peningkatan pengetahuan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional di lembaga mitra kerjasama dalam hal ini LPMP yang jaraknya memungkinkan; (c) pembinaan secara intensif kepada guru-guru SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi dalam melaksanakan dan mengaplikasikan kualitas pembelajaran yang bermutu 8

9 dengan jalan mengadakan pemeriksaan, revisi, dan penyempurnaan perangkat pembelajarannya setiap semester. b. Untuk meningkatkan kompetensi profesional guru-guru SMA Negeri se Kecamatan Wawotobi, maka pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Konawe perlu: ( a) Melakukan pembinanan profesional guru melalui wadah Pemantapan Kerja Guru (PKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru atau Pemantapan Kerja Guru (KKG/PK G), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS); (b) Peningkatan profesionalisme guru melalui studi lanjutan (Diploma ke Sarjana/S1 atau Pascasarjana/S-S3) dengan memanfaatkan perguruan tinggi setempat; (c) Menyelenggarakan pelatihan tentang kurikulum (K-13) dengan melibatkan para guru yang lebih banyak mengetahui duduk persaoalan yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu/hari belajar, efektivitas KBM/PBM dan pemecahan masalah-masalah praktis yang dihadapi sehari-sehari di sekolah; ( d) Meningkatkan kesejahteraan guru dengan jalan memperbaiki insentif dalam bentuk tunjangan jabatan fungsional serta mengurangi intervensi yang berlebihan dari pihak pemerintah ke pihak sekolah yang dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. 9

10 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 0 Tahun 003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional cet. Ke-4. Jakarta: Sinar Grafika Nur, Sunardi dan Wahyuningsih, Sri. 00. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo Riduwan dan Kuncoro, A., E Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta 10

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang Pengaruh Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction Skills) terhadap Perhatian Siswa pada Kegiatan Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Rawamangun 01 Jakarta Timur Kusmajid 1*, Lanjar Pratiwi 2, Dita Prihatna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DAN MINAT PENGGUNAAN FASILITAS WIFI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR PELAJARAN TIK SISWA SMAN 1 JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Wahyu Hidayat 08520244011 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Histogram X3

Gambar 4-1. Histogram X3 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut: A. Data Deskriptif 1. (X 3 ) (data/perhitungan manual ada pada file tabel frek kum ) Skor teoritik Min : 37x1 = 37 Mak : 37x4

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Adapun dari metode

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes 34 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, pada semester ganjil Tahun Ajaran 2013-2014 pada semester

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah dalam kategori penelitian kuantitatif lapangan yang menggunakan metode ex-post facto. Metode ex-post

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO 1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. LKMD Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar.Pemilihan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. LKMD Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar.Pemilihan lokasi ini berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai dari tanggal 01 Oktober sampai dengan 28 Desember 2012. Penelitian ini berlokasi disma LKMD Kec.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik Confirm maka akan muncul tampilan Successful Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful Registration. Dalam tampilan Successful Registration terdapat Student ID, name mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, peneliti menghimpun informasi. menggunakan kuesioner sebagai metode pokok. Sebagaimana yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, peneliti menghimpun informasi. menggunakan kuesioner sebagai metode pokok. Sebagaimana yang dikemukakan 84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survei karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk memperoleh data empiris mengenai variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BINUS University. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

BINUS University. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 BINUS University Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 Studi Korelasional Antara Efektivitas Sistem Informasi Collect Order Dengan Kinerja Pengguna Pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Desrianty Abdullah, Surya Kobi*, Yusni Pakaya** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Pura. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2009 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. budaya kerja, komitmen dan kinerja aparatur. Sedangkan penelitian verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. budaya kerja, komitmen dan kinerja aparatur. Sedangkan penelitian verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Tujuan studi penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

Kontribusi Pengawasan n Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri Di Kecamatan Koto Tangah Padang

Kontribusi Pengawasan n Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri Di Kecamatan Koto Tangah Padang Pendidikan Kontribusi Pengawasan n Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri Di Kecamatan Koto Tangah Padang Oleh: Nellitawati Universitas Negeri Padang Abstrak Kajian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diperoleh setelah data mentah dari 50 responden diolah melalui program

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diperoleh setelah data mentah dari 50 responden diolah melalui program IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini membahas empat data pokok: (1) data tentang penguasaan konsep operasi hitung () data tentang motivasi belajar (3) data tentang aktivitas belajar

Lebih terperinci

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram. 155 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang akan diuraikan pada bab IV ini terdiri dari empat bagian yaitu: deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran 2013 2014 2. Sampel Kelas populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Angket 1. Uji Validitas Tes Angket Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum tempat penelitian Penelitian dilakukan di SD N wonolopo 1 yang beralamat di dusun wonolopo desa wonolopo tasikmadu karanganyar. Letak sekolah cukup berdekatan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK. OLABOLO, KECAMATAN GOLEWA, KABUPATEN NGADA MARSIANUS MEKA PENDIDIKAN GURU PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif dengan tujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat serta menguji hipotesis

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti menguraikan tentang hasil data dan pembahasan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Candi Sidoarjo tahun ajaran 2014/2015. Data tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2011

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data kemampuan koneksi matematika siswa pada mata pelajaran Matematika di jaring melalui tes bentuk essai

Lebih terperinci