BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Hendra Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Hal ini berimbas kepada persaingan pasar di Indonesia yang semakin ketat. Situasi ini ditandai dengan tajamnya persaingan dalam dunia usaha guna mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Banyak perusahaan menyiapkan berbagai strategi untuk dapat memperbaiki serta meningkatkan usahanya dalam bagian internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan dituntut untuk antisipatif terhadap segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan yang salah satunya ditentukan oleh internal perusahaan itu sendiri. Lingkungan internal lebih fokus kepada faktor dalam perusahaan atau organisasi seperti nilai-nilai budaya, program pelatihan dan pengembangan karyawan, situasi atau lingkungan kerja, dan lainnya. Perusahaan memiliki tujuan untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, dalam hal ini sumber daya manusia memegang peranan paling penting dan potensial bagi keberhasilan suatu perusahaan mengingat sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam operasi atau kegiatan dalam perusahaan. Lingkungan eksternal lebih fokus kepada luar perusahaan seperti ekspansi global, persaingan domestik dan internasional, perubahan karakteristik demografi, karakteristik tenaga kerja, kemajuan teknologi, kemajuan pengetahuan dan lainnya. Strategi yang dilakukan karena perubahan kondisi lingkungan yang terjadi terusmenerus harus diupayakan dengan mengembangkan program yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam perusahaan yang muncul. Dalam hal manajemen sumber daya manusia perlu dilakukan pengembangan dan perlindungan terhadap karyawan dalam perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut yang nantinya dapat mengatasi masalah-masalah dalam perusahaan. Masalah-masalah dalam perusahaan seperti menurunnya tingkat produktivitas kerja karyawan dan retensi karyawan menjadi permasalahan yang tidak bisa diabaikan untuk mencapai keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Mulyadi (2012), menyatakan bahwa dengan meningkatnya persaingan pasar maka akan terjadi peningkatan dalam hal ketenagakerjaan dimana kualitas 1
2 2 tidak lagi diperhatikan. Sedangkan keunggulan suatu negara atau perusahaan ditentukan oleh produktivitas, kualitas produk yang dihasilkan dan tingkat efisiensi yang dicapai dalam berproduksi. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang baiklah yang akan meningkatkan produktivitas. Salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alat-alat rumah tangga, PT Kencana Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis manufaktur peralatan rumah tangga dengan merek dagang Miyako. PT Kencana Gemilang tepatnya terletak di Jl. Raya Serang Km 16.8, desa Talaga, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. PT Kencana Gemilang berdiri pada 7 Februari Daerah ini berada di bagian barat dari kota Tangerang. Selain PT Kencana Gemilang di daerah ini juga terdapat banyak perusahaan lainnya karena daerah ini memang termasuk salah satu kawasan industri yang ada di kota Tangerang. Dulunya perusahaan ini bernama PT Tri Telaga Teguh. Sutrisno (2014:99) menyatakan, produktivitas dapat diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Secara umum, produktivitas kerja karyawan tentu dengan melakukan penekanan pada biaya-biaya serendah mungkin khususnya dalam memanfaatkan sumber daya manusia dan meningkatkan output yang sebesar-besarnya. Produktivitas juga merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total. Semakin tinggi tingkat produktivitas maka semakin tinggi penerapan efisiensi dan efektivitas kerja. Maka sudah jelas bahwa produktivitas merupakan target utama perusahaan untuk dapat sustain dalam periode jangka panjang. Faktor-faktor seperti sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, Hubungan Industrial Pancasila, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi, dan kesempatan berprestasi dapat mempengaruhi produktivitas kerja (Sedarmayanti, 2009:72). Berdasarkan penjelasan singkat mengenai produktivitas kerja karyawan tersebut, berikut ini merupakan data tingkat produktivitas kerja karyawan 6 tahun terakhir PT Kencana Gemilang:
3 3 Tabel 1.1 Data Produksi dan Jam Kerja PT Kencana Gemilang Nomor Produk Unit/Hasil Jam Kerja Karyawan(Jam) Unit/Hasil Jam Kerja Karyawan(Jam) Unit/Hasil Jam Kerja Karyawan(Jam) 1 MJ , ,8 2 MCM , , ,8 3 BL , , WD , ,7 5 KAS , , ,6 6 EI , REGULATOR , , SM , , ,9 9 HM , , ,6 10 TB , , ,6 11 HR , , ,1 12 A , ,8 13 HC , ,3 TOTAL , , ,2 Sumber: PT Kencana Gemilang Tabel 1.2 Data Produksi dan Jam Kerja PT Kencana Gemilang Nomor Produk Unit/Hasil Sumber: PT Kencana Gemilang Jam Kerja Jam Kerja Jam Kerja Karyawan(Jam) Unit/Hasil Karyawan(Jam) Unit/Hasil Karyawan(Jam) 1 MJ , , ,1 2 MCM , ,9 3 BL , ,9 4 WD , , KAS , , ,9 6 EI , , ,7 7 REGULATOR , , ,6 8 SM , , HM , , ,4 10 TB , , ,1 11 HR , ,7 12 A , , ,3 13 HC , , ,5 TOTAL , , ,1
4 4 Tabel 1.3 Data Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Kencana Gemilang Produktivitas Kerja Tahun Karyawan* , , , , , ,20 *= Unit/Hasil Jam Kerja Karyawan Sumber: PT Kencana Gemilang Gambar 1.1 Grafik Garis Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Kencana Gemilang Sumber: PT Kencana Gemilang Berdasarkan grafik garis diatas jelas nampak bahwa pada tahun 2009 terjadi kenaikan tingkat produktivitas kerja karyawan sebesar 0,10 poin dibanding tahun 2008, terjadi penurunan 3,33 poin pada tahun 2010, terjadi kenaikan 2,09 poin pada tahun 2011, terjadi kenaikan kembali pada tahun 2012 sebesar 20,05 poin dan menurun sebesar 1,76 poin pada tahun Melihat pergerakan tingkat produktivitas karyawan yang meningkat pada tahun 2011 dan 2012 dan menurun 1,76 poin pada tahun 2013 membuktikan perusahaan gagal untuk mencapai target 3
5 5 tahun peningkatan produktivitas karyawan secara berturut, menimbang pula dengan tingkat produktivitas yang tidak stabil terjadi kenaikan maka perlu diselidiki penyebab dari hal tersebut. Permasalahan PT Kencana Gemilang tidak berujung pada produktivitas kerja karyawan saja tetapi diduga memiliki dampak terhadap retensi karyawan. Menurut Rivai (2011), terhambatnya produktivitas karyawan terutama bagi karyawan yang memiliki kepuasan dan produktivitas kerja yang tinggi akan mengakibatkan karyawan cenderung memilih untuk berhenti pada awal-awal bulan bekerja. Mathis dan Jackson (2006), menyatakan bahwa retensi karyawan merupakan upaya untuk mempertahankan karyawan di dalam organisasi. Retensi karyawan mengacu pada berbagai kebijakan dan praktik yang mengarahkan karyawan agar bertahan di organisasi untuk jangka waktu yang lebih lama. Retensi karyawan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai strategi yang diberlakukan oleh suatu perusahaan untuk mempertahankan karyawannya dan mengurangi tingkat perputaran karyawan. Mempertahankan karyawan merupakan tujuan yang penting bagi setiap perusahaan. Retensi karyawan membantu mengurangi pemborosan dalam hal waktu, tenaga dan uang yang dihabiskan dalam mempekerjakan dan melatih karyawan baru. Survei yang dilakukan International Business Report pada tahun 2008, menunjukkan bahwa masalah kegagalan retensi karyawan menghasilkan masalah, terutama meningkatnya beban kerja bagi karyawan lain (41%), naiknya beban operasi (38%), kalah bersaing dari kompetitor (32%), menurunnya standar customer service (28%), dan beberapa masalah lainnya. Pada perusahaan manufaktur, teknisi dan tenaga ahli merupakan salah satu ujung tombak penting bagi kesuksesan perusahaan. Di mana spesialisasi tenagatenaga yang dibutuhkan dicari dan direkrut oleh perusahaan. Mereka dilatih kompetensinya untuk dapat bekerja sendiri maupun dalam kelompok. Namun banyaknya perusahaan serupa yang bergerak di bidang ini membuat karyawan bisa berpikir untuk berpindah tempat kerja apabila ada tawaran yang menarik minat mereka. Karena hal tersebut, maka loyalitas karyawan yang diukur dalam aspek retensi karyawan menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan perusahaan dalam bidang ini agar perusahaan tidak memboroskan biaya perekrutan dan pelatihan ulang serta agar karyawan berprestasi dapat dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan.
6 6 Faktor-faktor seperti komponen organisasi, peluang karir organisasi, penghargaan, rancangan tugas dan pekerjaan, dan hubungan karyawan dapat mempengaruhi retensi karyawan (Mathis dan Jackson, 2006). Berdasarkan penjelasan singkat mengenai retensi karyawan tersebut, berikut data tingkat retensi karyawan 4 tahun terakhir PT Kencana Gemilang: Tabel 1.4 Data Retensi Karyawan PT Kencana Gemilang Tahun Jumlah Karyawan Bertahan Pada Akhir Tahun Jumlah Karyawan Awal Tahun Persentase Retensi Karyawan* ,75% ,32% ,13% ,38% *= (Jumlah Karyawan Bertahan Pada Akhir Tahun Jumlah Karyawan Awal Tahun) x 100% Sumber: PT Kencana Gemilang Gambar 1.2 Grafik Garis Tingkat Retensi Karyawan PT Kencana Gemilang Sumber: PT Kencana Gemilang
7 7 Berdasarkan grafik garis tingkat retensi karyawan diatas, jelas terlihat bahwa terjadi penurunan 3,43% pada tahun 2011 dibanding tahun 2010, terjadi peningkatan 7,81% pada tahun 2012 dan menurun sebesar 9,75% ke titik terendah selama 4 tahun tersebut ke level 82,38% pada tahun Hal ini menandakan ada permasalahan pada retensi karyawan PT Kencana Gemilang semenjak tahun 2010 dan hanya terjadi peningkatan yang hanya bertahan 1 tahun pada tahun 2012 selanjutnya terjadi penurunan kembali pada tahun 2013 yang merupakan tingkat retensi karyawan terendah selama 4 tahun. Perlu diselidiki kembali apa penyebab dari kecenderungan menurunnya retensi karyawan PT Kencana Gemilang. Maka dari itu, untuk dapat meningkatkan produktivitas yang nantinya berdampak pada retensi karyawan sebaiknya perusahaan perlu memanfaatkan dan memelihara sumber daya manusia yang ada, salah satunya adalah dengan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Mathis dan Jackson (2006) menyatakan, manfaat program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang terkelola dengan baik akan dapat meningkatkan produktivitas. Menurut Jackson, Schuler dan Werner (2011), konsekuensi positif dari tempat kerja yang aman dan sehat dapat menyebabkan produktivitas yang lebih tinggi karena berkurangnya hari kerja yang hilang dan meningkatnya efisiensi dan kualitas tenaga kerja yang lebih sehat. Menurut Sedarmayanti (2009:120), kesehatan pegawai yang rendah atau buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan produktivitas rendah. Menurut Mondy (2008), perusahaan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja secara serius, akan dapat menekan angka risiko kecelakaan dan penyakit di tempat kerja. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya karyawan yang tidak masuk karena alasan cedera dan sakit akibat kerja. Selain itu perusahaan yang menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja mengirim pesan yang jelas pada pekerja bahwa manajemen menghargai dan memerhatikan kesejahteraan mereka, sehingga menyebabkan para pekerja menjadi merasa lebih bahagia dan tidak ingin keluar dari pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2013:179), menyatakan bahwa retensi dapat dikatakan sebagai program pemeliharaan yaitu usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Sehingga jika kondisi fisik dan mental diperhatikan dengan melakukan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, maka karyawan merasa betah bekerja di perusahaan.
8 8 Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi kerja yang aman dan menurunkan tingkat kecelakaan kerja atau bahkan membuat kondisi hingga zero accident. Banyak berbagai macam faktor dan kondisi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja, seperti disiplin tenaga kerja yang minim, kurangnya perawatan terhadap perlengkapan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang sudah tidak layak pakai, penggunaan peralatan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur, dan sebagainya. Untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja maka perusahaan sebaiknya menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar para karyawan dapat mengerti tentang SOP/Standart Operational Procedure dalam melakukan pekerjaan. Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan. Perusahaan harus menanggung biaya pengobatan dan biaya rumah sakit atau bahkan menanggung biaya penguburan jika korban meninggal dunia, hilangnya waktu kerja karyawan yang menjadi korban dan rekanrekan karyawannya yang ikut menolong sehingga menghambat kelancaran kerja, perlu merekrut karyawan baru serta memberi pelatihan dan juga dapat menurunkan mental atau kondisi psikis para karyawan lainnya. Sedangkan kerugian yang terjadi bagi karyawan adalah karyawan dapat mengalami luka-luka, cacat fisik dan bahkan meninggal dunia. Berdasarkan fakta-fakta mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, kecelakaan dan sakit di tempat kerja lebih banyak memakan korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset dari International Labour Organization (ILO) menghasilkan kesimpulan bahwa setiap hari rata-rata orang meninggal, setara dengan 1 orang setiap detik, atau 2,2 juta orang pertahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal 2 kali lebih banyak dibanding wanita. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja menewaskan orang dan sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaannya. Anizar (2009), menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan kerja yang terjadi secara umum 80-85% disebabkan karena faktor manusia yaitu unsafe action. Unsafe action yaitu tindakan yang salah dalam bekerja dan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (human error), biasanya terjadi karena ketidakseimbangan fisik tenaga
9 9 kerja dan kurangnya pendidikan. Sedangkan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya (unsafe condition) yang biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti alat-alat yang tidak layak pakai, alat pengaman yang kurang memenuhi standar. Kedua hal tersebut menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Keadaan tempat lingkungan kerja, pemakaian peralatan kerja, pengaturan udara, kondisi fisik pegawai dan pengaturan pencahayaan atau penerangan merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. PT Kencana Gemilang saat ini memiliki kurang lebih pekerja yang sebagian besar pekerjanya bekerja pada tingkat risiko yang tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Komitmen PT Kencana Gemilang ingin mencapai zero accident. Sering terjadi kecelakaan kerja seperti terjepit mesin press metal dan tergores mesin cutter, hal ini menandakan perusahaan gagal melaksanakan zero accident akibat kurangnya efektivitas kegiatan lapangan, sehingga kecelakaan pun tidak dapat dicegah sebelumnya. Perlu diteliti program safety first PT Kencana Gemilang, yang dampaknya akan menganggu produktivitas karyawan dan nantinya berdampak pada menurunnya kecenderungan karyawan untuk bertahan di perusahaan. Menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai aset yang berharga bagi perusahaan dan untuk menunjang disiplin tenaga kerja dalam keselamatan dan kesehatan kerja, maka suatu perusahaan harus memerhatikan pelatihan yang diberikan agar dapat menghasilkan karyawan yang berkualitas serta memiliki keterampilan dan keahlian untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Noe dan Hollenbeck, Gerhart dan Wright (2010) menyatakan bahwa pelatihan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempermudah pembelajaran para karyawan tentang pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang sangat penting untuk memberikan kinerja yang nantinya akan meningkatkan produktivitas karyawan itu sendiri. Menurut Hasibuan (2013), dengan pelaksanaan program pelatihan akan membentuk dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan, sehingga diharapkan dengan semakin sering program pelatihan dilaksanakan semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan. Menurut Stoner dalam Sutrisno (2010), menyatakan bahwa peningkatan produktivitas bukan pada pemuktahiran peralatan,
10 10 akan tetapi pada pengembangan karyawan yang paling utama. Maka dari itu pelatihan kerja terhadap karyawan dapat dijadikan sebagai salah satu cara bagi perusahaan untuk mengasah keahlian tenaga kerja yang dimiliki dalam meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan dengan standar tertentu. Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009), ada beberapa faktor yang dianggap memengaruhi produktivitas yang salah satunya adalah dengan pelatihan. Torrington dalam Ati Cahayani (2009), menyatakan bahwa ada beberapa macam strategi retensi karyawan yang salah satunya adalah dengan cara pelatihan dan pengembangan. Menurut Simamora (2004), menyatakan bahwa manfaat nyata dari program pelatihan salah satunya adalah untuk membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006), adanya faktor penentu retensi karyawan yang salah satunya yaitu dengan pelatihan karyawan secara kontinu(terus menerus) yang dilakukan perusahaan. Pelatihan tersebut dibutuhkan baik untuk karyawan baru maupun karyawan lama karena dengan berkembangnya zaman kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang. Sehingga karyawan harus terus belajar dan berlatih agar dapat mengatasi dan memenuhi berbagai aktivitas kerja. Pelatihan karyawan merupakan faktor penting dalam perusahaan karena hal ini merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mempertahankan, menjaga, dan memelihara karyawan dalam perusahaan serta sekaligus meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan agar dapat meningkatkan pelayanan produktivitasnya seiring dengan perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya yang nantinya berdampak pada bertahannya karyawan. Dalam penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja serta pelatihan, seperti pada perusahaan manufaktur PT Kencana Gemilang yang setiap harinya karyawan mengoperasikan mesin-mesin berat untuk proses pembuatan produk, sangat diperlukan perhatian khusus agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pelatihan dapat mengubah disiplin karyawan agar patuh terhadap prosedur kerja yang telah disiapkan dan diberitahukan, yang nantinya akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dan berdampak pada retensi karyawan. Menimbang sangat pentingnya peran program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta dukungan pelatihan dalam menentukan produktivitas kerja karyawan
11 11 yang nantinya berdampak pada bertahannya karyawan tersebut pada suatu perusahaan maka penulis memilih judul Analisis Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dan Dampaknya terhadap Retensi Karyawan pada PT Kencana Gemilang. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian ini dilaksanakan pada PT Kencana Gemilang yang terletak di Jl. Raya Serang Km 16.8, desa Talaga, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Penelitian ini hanya menggunakan karyawan pada bagian divisi produksi yang langsung terlibat dalam proses produksi sebagai sampel utamanya. Variabel yang diteliti adalah Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pelatihan, Produktivitas Kerja Karyawan, dan Retensi Karyawan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan hal hal yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X 1 ) serta Pelatihan (X 2 ) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pada PT Kencana Gemilang secara simultan maupun parsial? 2. Seberapa besar pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X 1 ) serta Pelatihan (X 2 ) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dan dampaknya terhadap Retensi Karyawan (Z) pada PT Kencana Gemilang secara simultan maupun parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah: 1. Untuk mengetahui besar pengaruh dari Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X 1 ) serta Pelatihan (X 2 ) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pada PT Kencana Gemilang secara simultan maupun parsial. 2. Untuk mengetahui besar pengaruh dari Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X 1 ) serta Pelatihan (X 2 ) terhadap Produktivitas
12 12 Kerja Karyawan (Y) dan dampaknya terhadap Retensi Karyawan (Z) pada PT Kencana Gemilang secara simultan maupun parsial. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademik 1. Dapat menambah ilmu dan memperluas pengetahuan bagi para pembaca. 2. Dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan bagi para peneliti dalam bidang terkait. 3. Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja serta pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dan dampaknya terhadap retensi karyawan dalam suatu perusahaan. 2. Manfaat Bagi Perusahaan 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dan dampaknya terhadap retensi karyawan. 2. Agar perusahaan dapat mengetahui sejauh mana program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pelatihan yang telah dilaksanakan PT Kencana Gemilang berjalan dengan baik atau tidak. 3. Dapat menambah referensi tentang bagaimana dan faktor apa saja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan retensi karyawan di PT Kencana Gemilang.
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan untuk tetap bertahan dan menjalankan perusahaan mereka. Semakin tinggi tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan besar ingin menghasilkan output yang terbaik demi tercapainya tujuan perusahaan, di mana tujuan tersebut pada umumnya adalah, menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pecegahan dari kecelakaan dan melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian. Pekerjaan dan
Lebih terperinciHoward Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, No. Telp
ANALISIS PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETENSI KARYAWAN PADA PT KENCANA GEMILANG Howard Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak pernah terlepas dari masalah yang terkait dengan kecelakaan, kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya era globalisasi dan lebih ketatnya lagi persaingan dunia bisnis banyak perusahaan yang memberikan perhatian lebih pada efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksi maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung pada jenis industri, teknologi yang digunakan serta pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuat persaingan antara industri besar, industri menengah, dan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktifitas dengan menggunakan alat produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan teknologi dan peradaban manusia, kegiatan dan lapangan kerja manusia makin beraneka ragam. Selain sumber daya alam, sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas menggunakan alat yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergeloranya pembangunan, penggunaan teknologi lebih banyak diterapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dari waktu ke waktu semakin meningkat. Dengan bergeloranya pembangunan, penggunaan teknologi lebih banyak diterapkan dalam aneka bentuk proses produksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Dari segi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Memasuki perkembangan Era Industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penerapan peraturan yang tepat dalam suatu organisasi dapat menentukan keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen. Pemerintah, dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan halhal yang bersifat global dan merupakan konsekuensi dari pesatnya ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu perusahaan memiliki keinginan untuk tetap bertahan dan berkembang dalam berbagai situasi dan kondisi perekonomian dan lingkungan pasar yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara
Lebih terperincidimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis
14 Pada era industrialisasi seperti sekarang ini, persaingan menuntut perusahaan untuk memanfaatkan serta mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 menjadikan kawasan regional ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pemerintah Indonesia banyak menghadapi tantangan yang tidak dapat dihindari yang mana ditandai dengan perdangan bebas. Meningkatnya teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya dunia dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Seiring berkembangnya dunia dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa segera diatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran aspek..., Aldo Zaendar, FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi rancang bangun, pengadaan material dan pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Pekerjaan konstruksi termasuk padat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan bagian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan bagian Paper Machine dan Stock Preparation PT. Papyrus Sakti Paper Mill untuk mengetahui sejauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan pembangunan diperlukan beberapa faktor yang menunjang seperti faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah keselamatan dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, landasan kerja lingkungan kerja serta cara cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat,baik itu industri barang maupun jasa. Seiring dengan berjalannya perkembangan tersebut, telah memasuki
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT
INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi akan membawa dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang berharga bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, karyawan harus bisa dikelola dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja telah berkembang menjadi isu global saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya menjamin kualitas barang dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini bisnis global dapat memberikan potensi yang besar bagi perusahaan yang menjalankannya. Terdapat beberapa alasan mengapa suatu negara berbisnis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi yang semakin tinggi dan semakin maju, persaingan dan tuntutan profesionalitas di bidang industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi di segala bidang maka perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan adanya globalisasi di segala bidang maka perindustrian di Indonesia juga mengalami perubahan yang besar. Perubahan ini ditandai dengan bertambah majunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya mesin. Bantuan mesin dapat meningkatkan produktivitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaaan manusia telah dibantu oleh alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, contohnya mesin. Bantuan mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan. Persaingan yang semakin ketat tersebut dapat dilihat dari semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di industri menuntut penerapan teknologi maju dan penggunaan mesin mesin pengganti tenaga manusia yang memberikan kemudahan dalam proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi suatu produk cepat menjadi ketinggalan zaman, pasar global tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita berada dalam era perubahan yang sangat cepat, terutama akibat makin pesatnya kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi itu tidak hanya menciptakan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kejadian kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja merupakan masalah yang besar bagi sebuah perusahaan atau industri. Kerugian yang dapat terjadi akibat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan nasional, titik berat pembangunan nasional
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan nasional, titik berat pembangunan nasional adalah bidang ekonomi khususnya pada sektor industri. Pada sektor ini telah terjadi peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih serta munculnya inovasi-inovasi baru di bidang teknik produksi, telah mendorong perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan gedung gedung baru cenderung bertingkat, hal ini sebagai solusi semakin sempitnya lahan tanah yang ada. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin berkembangnya prindustrian dengan mendayagunakan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sedang memasuki era industrialisasi dan globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya prindustrian dengan mendayagunakan teknologi tinggi,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia industri, mengakibatkan munculnya masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk salah satu program pemeliharaan yang ada di perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan teknologi yang sangat pesat, memaksa manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang sangat pesat, memaksa manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Perubahan-perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena yang tidak kalah menarik. Pertama, angkatan kerja saat ini lebih didominasi oleh wanita Dessler (Chiu,
Lebih terperinciPENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PP (PERSERO)TBK PADA PROYEK IZZARA APARTMENT GTU
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PP (PERSERO)TBK PADA PROYEK IZZARA APARTMENT GTU Ragha Alief Fadhillah Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka melaksanakan pembangunan masyarakat dan menyumbang pemasukan bagi negara peranan Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi diharapkan masih tetap memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia industri, mengakibatkan munculnya masalahmasalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Masalah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses pengelolaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di Indonesia mengalami perubahan yang besar. Perubahan ini ditandai dengan bertambah majunya teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang mencoba merebut pasar yang ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Ramli, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau perusahaan selalu dalam keadaan selamat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selamat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Untuk itu harus diketahui risiko-risiko
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksinya maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan aset yang penting bagi perusahaan, tenaga kerja juga merupakan faktor produksi yang memiliki peran dalam kegiatan perusahaan. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem perdagangan dunia di samping isu lingkungan, produk bersih, HAM, pekerja anak, dan pengupahan (Ramli, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah menjadi isu global yang berpengaruh terhadap perdagangan dan arus barang antar Negara. Isu kesehatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dari pesatnya pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, pendidikan, perumahan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri konstruksi di Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang baik. Hal tersebut terbukti dari pesatnya pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, pendidikan, perumahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan perkembangan yang semakin cepat disegala bidang kegiatan telah mempengaruhi perkembangan berbagai sektor di Indonesia. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber
Lebih terperinciPerusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi global yang semakin intensif, deregulasi dan kemajuan mencetuskan suatu ide - ide perubahan, yang telah membuat banyak perusahaan tidak bisa bertahan
Lebih terperincilebih didahulukan adalah faktor internal dari perusahaan itu
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dengan pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi dan transportasi, dunia seakan tanpa batas dan jarak. Dengan demikian pembangunan sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja terdapat pada setiap pekerjaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu organisasi atau instansi pasti memerlukan sumber daya manusia dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu istilah yang sangat erat kaitannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. karyawan yang handal. Proses ini tidak hanya membutuhkan biaya dari sisi
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Employee retention 2.1.1 Defenisi Employee retention Karyawan merupakan aset utama hampir disetiap organisasi, namun butuh biaya yang tinggi untuk merekrut, mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai menerapkan sistem human capital. Pada sistem human capital
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu usaha untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari berbagai risiko kecelakaan dan bahaya, baik fisik, mental
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri memegang peranan penting dalam memacu perekonomian nasional, selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat meningkatkan devisa negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Untuk itu diperlukan berbagai macam fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja dan pentingnya arti tenaga kerja di bidang konstruksi.konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Persaingan industri yang semangkin ketat menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia dan internasional dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi menetapkan standar kerja yang harus dipenuhi pada setiap perusahaan industri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia ditandai dengan adanya bermunculan proyek yang dibangun baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan sumber daya yang ada, seperti sumber daya alam maupun sumber daya manusia perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap perkembangan industri baik itu industri barang maupun jasa. Semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja karyawan pada suatu perusahaan sering kali
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keselamatan kerja karyawan pada suatu perusahaan sering kali terabaikan, khususnya pada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Hal ini akan dapat memunculkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu persoalan dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan dan keselamatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi saat ini menyebabkan seluruh elemen masyarakat, terlebih bagi para pelaku industri, tidak bisa lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan segala daya-upaya yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk mendapatkan perlindungan
Lebih terperinci