BAB II PROFIL KABUPATEN SAMOSIR DAN PROFIL PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON - IR. MANGADAP SINAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL KABUPATEN SAMOSIR DAN PROFIL PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON - IR. MANGADAP SINAGA"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL KABUPATEN SAMOSIR DAN PROFIL PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON - IR. MANGADAP SINAGA A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR A.1. Sejarah Singkat Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Berdagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden Republik Indonesia. Atas dasar itu, disepakati bahwa tanggal 7 Januari ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Samosir sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 28 Tahun 2005 tentang Hari Jadi Kabupaten Samosir. Seiring dengan diresmikannya Kabupaten Samosir, melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor tanggal 6 Januari 2004 diangkat dan ditetapkan Penjabat Buppati Samosir atas nama Bapak Drs. Wilmar Elyascher Simanjorang, M.Si yang dilantik pada tanggal 15 Januari 2004 di Medan oleh Gubernur Sumatera Utara. Sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan Pemerintah melalui proses demokrasi-ketatanegaraan, pada bulan Juni 2004 diadakan Pemilihan Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD yang

2 dilanjutkan dengan Pemilihan Langsung Presiden dan Wakil Presiden. Sejalan dengan tuntutan perkembangan era reformasi, UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang dipandang perlu mendapat perubahan dengan terbitnya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang salah satunya antara lain menetapkan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu paket melalui pemilihan langsung. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Samosir secara langsung oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Samosir, yakni terpilihnya Ir. Mangindar Simbolon dan Ober Sihol Sagala sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir periode yang selanjutnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor tanggal 12 Agustus Kemudian pada tanggal 13 September 2005, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Samosir terpilih dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Samosir. A.2. Kondisi Alam Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai Ha, terdiri dari daratan seluas Ha dan perairan danau seluas Ha. Luas dan batas perairan di kawasan Danau Toba, secara proporsional luas perairan dan Danau Toba yang menjadi bahagian daerah Kabupaten Samosir

3 sewajarnyalah merupakan bahagian yang terluas dibandingkan dengan enam kabupaten-kabupaten lainnya di sekeliling perairan Danau Toba. Komposisi wilayah dan kemiringan posisi geografis Kabupaten Samosir berada pada Lintang Utara dan Bujur Timur. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbahas dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat. Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan, 6 kecamatan berada di Pulau Samosir di tengah Danau Toba dan 3 kecamatan du daerah lingkar luar Danau Toba tepat pada punggung pegunungan Bukit Barisan. Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 700 s/d 1995 meter di atas permukaan laut, dengan komposisi : 700m s/d m dpl ± 10% m s/d m dpl ± 25% > m dpl ± 65% A.3. Pemerintahan Kabupaten Samosir saat ini terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Sianjur Mulamula, Harian, Sitiotio, Onanrunggu, Nainggolan, Palipi, Ronggurnihuta, Panggururan dan Simanindo. Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten

4 Samosir tahun 2005 terdiri dari 9 kecamatan dengan 117 desa,kelurahan, yaitu 111 desa dan 6 kelurahan. Kecamatan Pangururan merupakan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan terbanyak, yaitu 28 desa/kelurahan. Sedangkan Sitiotio merupakan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang paling sedikit, yaitu hanya 6 desa. Dari 117 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Samosir tahun 2005, sekitar 86,32 persen merupakan desa/kelurahan swakarya, 7,70 persen desa/kelurahan swadaya dan sisanya 5,98 persen merupakan desa/kelurahan swasembada. Jumlah anggota DPRD Kabupaten Samosir hasil pemilu tahun 2004 berjumlah 24 orang, terdiri dari 11 orang anggota fraksi Golongan Karya, dan 13 orang anggota fraksi Gabungan. Jumlah keputusan DPRD Kabupaten Samosir yang ditetapkan tahun 2005 sebanyak 115 keputusan yang terdiri dari 26 peraturan daerah (perda), 40 keputusan DPRD, 23 keputusan panitia musyawarah, dan 26 keputusan lainnya. Berdasarkan kegiatan DPRD, berupa sidang-sidang yang dilakukan, baik sidang istimewa, paripurna, paripurna khusus, rapat komisi, rapat rutin dengan komisi, dan lain-lain, tahun 2005 sebanyak 56 kegiatan sidang. Kegiatan panitia khusus dan rapat paripurna merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh DPRD masing-masing 22 dan 12 kegiatan. Berdasarkan data yang masuk dari dinas, kantor, badan dan instansi jumlah PNS/CPNS dan pegawai BUMN/BUMD di Kabupaten Samosir tahun

5 2005 berjumlah orang. Dari jumlah tersebut 43,83 persen merupakan pegawai laki-laki dan 56,17 persen pegawai perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 52,95 persen merupakan PNS/CPNS tamatan SLTA, tamatan sarjana sebanyak 14,38 persen dan tamatan diploma baik diploma I, II dan III sebanyak 27,83 persen. Presentase PNS/CPNS yang menamatkan S2 masih sangat minim sekali di Kabupaten Samosir, yaitu hanya 0,28 persen. Hal ini perlu mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menjalankan pemerintah daerah. Sementara pegawai yang tamat SD dan SLTP masing-masing 2,28 persen dan 2,56 persen. A.4. Visi dan Misi Kabupaten Samosir Menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi secara global, seperti reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah serta dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah Kabupaten Samosir harus mampu secara berkualitas, efisien dan efektif serta transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk memberikan gambaran serta wajah masa depan yang diidam-idamkan, yang akan menentukan arah masa depan yang realistic dan terukur dan menjadi tujuan utama yang diharapkan oleh seluruh stakeholders pembangunan Kabupaten Samosir, maka dirumuskan visi dan misi Kabupaten Samosir

6 1. Visi Berdasarkan Perda Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2011, tentang RPJMD , telah ditetapkan visi Kabupaten Samosir yakni : Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015 Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut : a) Wisata lingkungan mempunyai makna bahwa pariwisata yang mempertimbangkan dampak social ekonomi dan lingkungan di masa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan pengunjung (wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat tuan rumah (lokal). Arah pengembangan destinasi pariwisata lingkungan adalah pariwisata berkelanjutan yaitu terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup melalui pengaturan, penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya alam dan budaya secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara etika dan social terhadap masyarakat.potensi wisata alam dan budaya Kabupaten Samosir akan lestari dengan kegiatan konservasi lingkungan, sebagai asal muasal bagi semua etnis Batak di dunia yang merupakan wilayah hasil letusan vulkanik tertua dan terbesar di dunia, kaya akan seni dan budaya, situs/artefak sejarah, panorama yang indah dan iklim yang sejuk merupakan potensi yang sangat besar untuk menjadi tujuan wisata primadona. Hal ini sangat

7 memungkinkan karena Kabupaten Samosir memiliki daya tarik pariwisata yang luar biasa seperti potensi dalam kegiatan olahraga tantangan di darat (sepeda gunung, panjat tebing, paralayang, motor cross, rally mobil, cross country, berkuda, berburu, agrowisata dll) maupun di danau/bahari (selancar air, jet ski, dayung, menyelam, berenang, memancing, polo air, voli air dll) seraya menikmati berbagai pagelaran seni dan budaya. b) Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi, mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai tantangan, untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal yang baru akan seni budaya, situs/artefak sejarah etnis Batak maupun kawasan wisata rekreasi yang berbasis lingkungan. 2. Misi Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut : a) Memantapkan Good Governence dengan dukungan SDM yang berkualitas serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandart. b) Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dan terkendali.

8 c) Meningkatkan infrastrukturr dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya. d) Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi dan penegakan hukum. e) Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak. Itulah visi dan misi Kabupaten Samosir yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh siapapun yang memenangkan pilkada Kabupaten Samosir tahun. Seluruh pasangan calon juga harus menyesuaikan visi dan misi mereka dengan visi dan misi Kabupaten Samosir agar siapapun calon pasangan yang terpilih bisa menjalankan dengan baik roda pemerintahan. A.5. Kondisi Masyarakat A.5.1 Penduduk Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km 2 didiami oleh penduduk sebanyak jiwa, yaitu terdiri dari jiwa penduduk lakilaki dan jiwa penduduk perempuan dengan angka kepadatan penduduk sebesar 91,41 jiwa/km 2 dan rasio jenis kelamin sebesar 97,05, tinggal di dalam rumah tangga sebanyak rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,16 jiwa/rumah tangga. Penduduk tersebut tersebar di 9 kecamatan dan 117 desa/kelurahan (keadaan bulan Juni tahun 2009).

9 Berdasarkan penyebaran penduduk, Kecamatan Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir mempunyai jumlah penduduk dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan angka kepadatan penduduk mencapai 248,52 jiwa/km 2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 4,27 jiwa/rumah tangga, sedangkan jumlah penduduk dan rumah tangga yang paling kecil terdapat di kecamatan Harian dengan angka kepadatan penduduk sebesar 12,24 jiwa/km 2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 3,44 jiwa/rumah tangga. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir tahun 2009, yaitu mereka yang mempunyai jumlah pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir tahun 2009 adalah sebanyak 22,85 ribu jiwa atau 17,31 persen, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu 24,44 ribu jiwa atau 18,76 persen. Tabel 1 Luas Wilayah, Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kecamatan Luas Wilayah (km 2 ) Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km 2 ) Sianjur Mulamula 140, ,42 Harian 560, ,24 Sitiotio 50, ,97 Onanrunggu 60, ,69 Nainggolan 87, ,95 Palipi 129, ,38 Ronggurnihuta 94, ,44 Pangururan 121, ,52 Simanindo 198, ,83 JUMLAH 1.444, ,41 Sumber : BPS-Badan Pusat Statistik Kab. Samosir

10 A.5.2. Pendidikan Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui jalur pendidikan yang lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengecap pendidikan terutama penduduk pada kelompok usia 7-24 tahun, Pemerintah Kabupaten Samosir setiap tahun berupaya melaksanakan pembangunan sektor pendidikan melalu berbagai program, misalnya penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan jumlah/mutu guru yang dibutuhkan, dan lain-lain, pada semua jenjang sekolah yang ada. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009 penduduk Kabupaten Samosir berusia 7-12 tahun yang masih sekolah adalah sebanyak 99,28 persen, berusia tahun yang masih sekolah sebanyak 97,54 persen, berusia tahun yang masih sekolah 77,28 persen, dan tahun yang masih sekolah 7,59 persen. Sementara itu penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf ada sebesar 2,95 persen, menurun dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar 3,24 persen. B. PROFIL PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON DAN IR. MANGADAP SINAGA Untuk pilkada Kabupaten Samosir tahun, pasangan Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga mendapat nomor urut 2 dari 7 pasangan calon

11 yang ikut dalam pilkada Kabupaten Samosir tahun. Ir. Mangindar Simbolon yang lahir di Rianiate pada tanggal 21 Juni 1957, bertempat tinggal di Jl. Danau Toba, No. 3, Pangururan. Ir. Mangindar Simbolon memiliki istri bernama Roma Arta Sitinjak dan memiliki 4(empat) orang anak. Ir. Mangindar Simbolon pernah menyelesaikan pendidikan SD Negeri I Rianiate, lulus tahun Lalu melanjutkan ke SMP Negeri I Rianiate, lulus tahun Kemudian melanjutkan lagi ke SMA Negeri I Pangururuan, lulus tahun 1976 dan memiliki prestasi sebagai pelajar teladan tingkat SLTA se Kabupaten Tapanuli Utara tahun Setelah menyelesaikan pendidikan SLTA, Ir. Mangindar Simbolon melanjutkan pendidikan tingkat Strata 1(satu) nya di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Proyek Perintis II Depdikbud/tanpa testing tahun 1977 dan kemudian lulus tahun Ir. Mangindar Simbolon kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Strata 2(dua) di Program Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU) tahun Ir. Mangindar Simblon juga pernah mengikuti beberapa Pendidikan dan Latihan (Diklat) teknis dan penjenjangan struktural, yaitu kursus AMDAL di USU tahun 1982, Training Persemaian Kehutanan di Sumatera Selatan tahun 1982, kursus Orientasi Hukum Acara Pidana/KUHP bagi Pegawai Negeri Sipil di Polda Sumatera Utara tahun 1982, Plantation Management Training Course di Filipina tahun 1985, Penataan Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (Peratun) Departemen Hukum Tata Usaha Negara (Dephut) dan Mahkamah Agung tahun 1991, Forest Fire Protection, Control and Mitigation di Pematang Siantar tahun 1991, Diklat

12 Perjenjangan Sepala Dephut-LAN tahun 1992, penatara proses penyidikan tindak pidana oleh PPNS Dephut-Polri tahun 1994, Diklat Penyuluhan Perundangundangan Dephut tahun 1994, Diklat Penyuluhan SPAMA DDN-LAN tahun 1996, dan Diklat Kepemimpinan Tingkat II/SPAMEN LAN RI tahun Ir. Mangindar Simbolon juga memiliki riwayat tugas kepanitiaan dan sosial kemasyarakatan, diantaranya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Tarutung tahun 1990, Wakil Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Tapanuli Utara tahun , Kepala Sub Unit Korpri Instansi Vertikal/Provinsi di Kabupaten Tapanuli Utara tahun , Wakil Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) di Kabupaten Tapanuli Utara, tahun , Wakil Ketua Organisasi Radio Amatir (ORARI) Tapanuli Utara-Toba Samosir tahun 1993-sekarang, Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Toba Samosir tahun 2001-sekarang, Ketua Panitia Pelaksana Lokal Kabupaten Toba Samosir Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung di Kecamatan Simanindo Tahun 2001, Ketua Panitia Pelaksana Latihan Integrasi Taruna Dewasa (Latsitarda) Nusantara XXIII Satuan Pelaksana Elang Kabupaten Toba Samosir tahun 2002, Penasehat Pengurus Lokal Radio Antara Penduduk Indonesia (RAPI) Toba Samosir tahun 2003-sekarang. Adapun pengalaman tugas/kunjungan ke luar negeri Ir. Mangindar Simbolon adalah mengikuti Diklat Manajemen Tanaman Hutan, kerja sama

13 ASEAN-New Zealand di Filipina tahun 1985, mendampingi rombongan Solubolon PODSI Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara ke Malaysia tahun 1995 dan 1996, dan melaksanakan Study Excursion program MM-USU ke Malaysia dan Singapura tahun Sementara itu, Ir. Mangadap Sinaga lahir di Simanampang tanggal 15 Februari 1962, tinggal di Komplek Taman Setia Budi Indah blok EE No. 12 Medan. Ir. Mangadap Sinaga memiliki istri Megawati Simbolon dan memiliki 2(dua) orang anak. Ir. Mangadap Sinaga memiliki pekerjaan sebagai Administratur Kebun Kalianta Satu PT. Padasa Enam Utama. Ir. Mangadap Sinaga menyelesaikan pendidikan SD di SDN 2 Urat di Sinaga Uruk, lulus tahun 1975, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Palipu Mogang lulus tahun 1979, melanjutkan kembali ke SMA Negeri I Pangururan lulus tahun 1982 dan menyelesaikan pendidikan strata 1 di Fakultas Pertanian USU lulus tahun Pengalaman organisasi yang dimiliki oleh Ir. Mangadap Sinaga adalah menjadi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Seluruh Indonesia tahun Ir. Mangadap Sinaga memiliki pengalaman kerja yaitu menjadi kepala kebun di Perkebunan Astra Agro Niaga tahun , kepala proyek di PT. London Sumatera Internasional tahun 1997, estate manager di PT. Triteknik Kalimantan Abadi Tahun 1998, kepala bagian tanaman di PT. First Mujur Plantation and Industry tahun dan Administratur di PT. Padasa Enam Utama tahun 2006.

14 C. VISI DAN MISI PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON IR. MANGADAP SINAGA Untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Samosir tahun, pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir. Mangadap Sinaga memiliki visi dan misi yang sesuai dengan permasalahan yang ada dan sesuai dengan keinginan masyarakat, visi dari pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir. Mangadap Sinaga adalah, Tahun 2020, Kabupaten Samosir menjadi daerah tujuan wisata lingkungan terbaik di Provinsi Sumatera Utara. Pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir. Mangadap Sinaga mengangkat visi tersebut karena Kabupaten Samosir memiliki banyak sekali jenis objek wisata yang mampu mendatangkan turis lokal (baik dari daerah Sumatera Utara maupun dari luar daerah Sumatera Utara) dan turis asing. Dengan meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata, dapat meningkatkan ekonomi penduduk Kabupaten Samosir. Agar visi tersebut dapat dicapai, maka pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir. Mangadap Snaga harus memiliki misi dan program-program kerja yang mendukung. Adapun misi, strategi pembangunan dan program-program yang akan dijalankan adalah sebagai berikut. 1) Misi yang disusun oleh pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir.Mangadap Sinaga adalah sebagai berikut. a. Menyelenggarakan Good Governence dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan sarana yang memadai dan berstandart.

15 b. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berbasis lingkungan. c. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya, beriman, menguasai teknologi dengan situasi kondusif dan damai d. Mewujudkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya. e. Mewujudkan demokrasi, penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi. 2) Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan berdasarkan visi dan misi adalah sebagai berikut. a. Strategi pembangunan berdimensi untukk kemakmuran wilayah. b. Strategi pembangunan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar (kesehatan dan pendidikan). c. Strategi pembangunnan pemenuhan infrastruktur untuk kebutuhan industri pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal yang berbasis lingkungan dengan tata ruang yang mantap. d. Strategi pembangunan berdimensi pemberdayaan masyarakat dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 3) Program-program kerja yang akan dijalankan untuk mendukung visi dan misi adalah sebagai berikut. a. Program pengembangan infrastruktur secara terpadu.

16 b. Program pengembangan wisata lingkungan. c. Program pengembangan konservasi situs dan Sumber Daya Alam (SDA) d. Program pengembangan dan pelestarian seni dan budaya. e. Program pengembangan pendidikan. f. Program pelayanan kesehatan. g. Program pengembangan usaha perikanan. h. Program pengembangan usaha peternakan. i. Program pengembangan reformasi birokrasi. j. Program pengembangan sarana dan pembinaan olahraga. k. Program pelestarian kawasan hutan. D. KAMPANYE PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Samosir tahun diikuti oleh tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati. Adapun ketujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Samosir tahun sesuai nomor urut adalah sebagai berikut: 1. Ir. Alusdin Sinaga dan Dr. Togu Harlen Lbn. Raja, SE, M.Si 2. Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga 3. Bachtiar Sitanggang dan Ir. Jeremias Sinaga,MAP 4. Drs. Jabukka Situmorang, M.Si dan Ir. R. E. Siboro, M.Si 5. Rimso Maruli Sinaga, SH dan Anser Naibaho

17 6. Drs. Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba, SH 7. Ober Sihol P. Sagala dan Tigor Simbolon, ST Jadwal kampanye yang disusun oleh Komisi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Samosir dimulai dari tanggal 23 Mei hingga 4 Juni. Adapun jadwal kampanye untuk tiap pasangan calon dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 2 Jadwal Kampanye Pemilihan Kepala Daerah No Tanggal No. Urut 1 No. Urut 2 No. Urut 3 No. Urut 4 No, Urut 5 No. Urut 6 No. Urut Mei Penyampaian Visi, Misi di Kantor Paripurna DPRD Kabupaten Samosir Mei Sianjur Mulamula Harian Sitiotio Simanindo Ronggurni Huta Pangururan Mei Harian Sitiotio Simanindo Ronggur Ni Huta Pangururua n Palipi Nainggolan Mei Sitiotio Simanindo Ronggur Ni Huta Pangururan Palipi Nainggolan Onan Runggu Mei Simanindo Ronggur Ni Huta Pangururan Palipi Nainggolan Onan Runggu Sianjr Mulamula Mei Debat Kandidat Mei Ronggur Ni Huta Pangururan Palipi Nainggolan Onan Runggu Sianjur Mulamula Harian

18 8. 30 Mei Debat Kandidat Mei Pangururan Palipi Nainggolan Onan Runggu Sianjur Mulamula Harian Sitiotio Juni Palipi Nainggolan Onan Runggu Sianjur Mulamula Harian Sitiotio Simanindo Juni Nainggolan Onan Runggu Sianjur Mulamula Harian Sitiotio Simanindo Ronggur Ni Huta Juni Onan Runggu Sianjur Mulamula Harian Sitiotio Simanindo Ronggur Ni Huta Pangururan Juni Sitiotio Simanindo Ronggur Ni huta Pangururan Palipi Nainggolan Onan Runggu Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir E. REKAPITULASI JUMLAH PEMILIH TERDAFTAR DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN Berikut akan disajikan tabel yang menunjukkan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Pilkada Kabupaten Samosir tahun, mulai dari pemilih lakilaki, perempuan, jumlah TPS, jumlah PPS dan jumlah PPK.

19 Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Pemilih dan TPS Pemilihan Kepala Daerah No. Nama Pemilih Terdaftar Jumlah Jumlah Jumlah Kecamatan Lakilaki Perempuan Jumlah TPS PPS PPK 1. Harian Pangururan Nainggolan Ronggurnihuta Palipi Onanrunggu Sitiotio Sianjur Mulamula 9. Simanindo Jumlah Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pemilih terdaftar dalam Pilkada Kabupaten Samosir tahun yaitu orang. Selain itu dapat disimpulkan bahwa jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pemilih laki-laki. F. HASIL REKAPITULASI PILKADA KABUPATEN SAMOSIR TAHUN Hasil dari pilkada kabupaten Samosir tahun dimenangkan oleh pasangan nomor urut 2, yaitu Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga dengan total suara suara (36, 81 %). Pasangan Ober Sihol Sagala Tigor

20 Simbolon mendapatkan suara terbanyak kedua dengan total suara suara (32%). Berikut adalah rekapitulasi suara dari setiap pasangan calon. Tabel 4 No. Nama Kecamatan Peroleh Suara Pasangan Calon dalam Pilkada Kab. Samosir tahun Alusdin Mangindar Bachtiar Jabung Rimso Martua Ober Sinaga- Simbolon- Sitangga ka Sinaga- Sitanggang Sihol Togu Mangadap ng- Situmor Anser -Mangiring Sagala- Harlen Sinaga Jeremias ang- Naibaho Tamba Tigor Lbn.Ra Sinaga R.E.Sib Simbolon ja oro 1. Pangururan Simanindo Ronggur Nihuta 4. Palipi Nainggolan Onan Runggu 7. Harian Sianjur Mulamula 9. Sitio-tio Jumlah Akhir % 2,22 36,81 5,00 0,75 10,27 12,94 32,00 Hasil Rekapitulasi Pilkada Kabupaten Samosir Tahun Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir Dari hasil rekapitulasi suara sah pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Samosir tahun oleh KPUD Kabupaten Samosir dapat dilihat keunggulan pasangan Ir. Mangindar Simbolon Ir. Mangadap Sinaga hampir di setiap kecamatan, kecuali kecamatan Pangururan dan Simanindo, yang dipegang oleh

21 pasangan Ober Sihol Sagala Tigor Simbolon. Dan suara paling sedikit diperoleh pasangan Jabungka Situmorang R.E. Siboro.

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir.

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir. BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir. Kabupaten Samosir merupakan sebuah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Toba Samosir. Diawali

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005-2025

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR 2.1. Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir merupakan sebuah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Toba Samosir. Diawali

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR TAHUN 2008 B U P A T I S A M O S I R PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian suatu daerah harus tercermin oleh kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak ketahanan pangan. Selain

Lebih terperinci

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR 2011-2015 PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DAFTAR ISI DAFTAR ISI.... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan 2015 Ringkasan dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan Calon Bupati dan Wakil Tahun 2016-2021 Visi-Misi Bupati Luwu Timur Periode IR. H. MUH. THORIG HUSLER IRWAN BACHRI SYAM,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecamatan yang berbeda bisa ditemukan hal-hal yang menunjukkan bahasa itu

BAB I PENDAHULUAN. kecamatan yang berbeda bisa ditemukan hal-hal yang menunjukkan bahasa itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu fonologi adalah suatu kajian bahasa dalam hal bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi ujaran yang dimaksud adalah bentukan fonem-fonem yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. objek yang berpotensi ialah objek wisata air terjun Hadabuan Naisogop yang terletak

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. objek yang berpotensi ialah objek wisata air terjun Hadabuan Naisogop yang terletak BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR 3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir merupakan salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara yang memiliki daerah-daerah potensi wisata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1. Kondisi Fisik Kabupaten Purwakarta 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107º30

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Samosir merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk dengan UU No. 36 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 119 ribu orang

Jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 119 ribu orang Jumlah penduduk Kabupaten Samosir berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 119 ribu orang Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku,

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pariwisata mengalami perkembangan yang sangat pesat. Faktor pendorongnya antara lain perubahan ekonomi dunia yang sangat cepat, transportasi yang semakin

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Variasi leksikal merupakan variasi bahasa yang dapat diketahui dari adanya perbedaan cara pelafalan dan perubahan bentuk dalam suatu bahasa. Seperti pada leksikon [inong]

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. PROFIL KABUPATEN KULON PROGO Berdasarkan website resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (www.kulonprogo.go.id), profil daerah Kabupaten Kulon Progo yaitu: 1. Kondisi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG 1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

Daftar Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Hidup Daftar Riwayat Hidup Nama : Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 November 1966 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status Perkawinan : a. Menikah b. Nama Suami:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2013 NOMOR 17SERI D NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1 Deskripsi Kecamatan Medan Helvetia II. 1. 1 Keadaan Geografis Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Wilayah Kota Medan, memiliki

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI D NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI D NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2011 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI D NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DI KECAMATAN SIMANINDO, SIANJUR MULA-MULA, NAINGGOLAN,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE BAB II LOKASI PENELITIAN 2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE 2.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab. Luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum Symbiosis and

BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum Symbiosis and BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR 1. 1. Latar Belakang Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan Studio perancangan terakhir dalam masa pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa arsitektur USU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana untuk mendirikan provinsi-provinsi baru di Indonesia. Pembentukan provinsi baru ini didasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia termasuk oleh rakyat yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka sudah mengetahui bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Samosir adalah sebuah pulau yang berada dan dikelilingi oleh Danau Toba. Wilayah Kabupaten Samosir Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai

Lebih terperinci

PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TANJUNGBALAI ASAHAN SUMATERA UTARA PERIODE

PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TANJUNGBALAI ASAHAN SUMATERA UTARA PERIODE VISI &MISI PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TANJUNGBALAI ASAHAN SUMATERA UTARA PERIODE 2016 2021 Dr. MILVAN HADI, M.Ked (OG), Sp.OG & T. DIRKHANSYAH ABU SUBHAN ALI, SE. Ak A. LatarBelakang Undang-Undang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

Sawah (rante) Total Luas (rante)

Sawah (rante) Total Luas (rante) Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Padi Sawah dan Padi Ladang, Pedagang dan Pemilik Penggilingan Padi di Kabupaten Samosir No Umur Pengalaman Luas Lahan Yang Dimiliki Lahan Yang Diusahakan Frekuensi

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu dari 21 kecamtan yang berada di bagian Barat Daya Wilayah Kota Medan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki trend kontribusi positif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut data BPS,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari kabupaten induknya

BAB II DESKRIPSI LOKASI Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari kabupaten induknya BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari kabupaten induknya yakni Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Salah satunya adalah etnis Batak. Etnis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015-2019 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI. Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai

BAB II PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI. Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai BAB II PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai beserta dengan tupoksi Bappeda kota Binjai yang menjadi titik permasalahan.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Suhardiyono (1992), dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumberdaya secara

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan Bab IV Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI 2.1. Letak Geografis Desa Sigaol Marbun merupakan salah satu desa di Kecamatan Palipi yang berada di Kabupaten Samosir. Kecamatan Palipi terletak

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 04 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN BADAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN. dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak

BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN. dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN 2.1 Kota Pematang Kota Pematang adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematang yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan dan Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah keresidenan, berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU www. luwukpos.blogspot.co.id I. PENDAHULUAN Otonomi daerah secara resmi telah diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2001. Pada hakekatnya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR 1.5 Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah daratan (tidak memiliki wilayah laut) yang berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) DI SIAPKAN OLEH KELOMPOK KERJA (POKJA) SANITASI KABUPATEN SAMOSIR 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Lebih terperinci