LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24
|
|
- Susanto Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMOSIR, Menimbang Mengingat : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah; b. bahwa berdasarkan Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah maka Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditetapkan dengan Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun ; : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4346); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan UU Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Undang-Undang /
3 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 21. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat dan Staf Ahli Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 130 seri D Nomor 13); 23. Peraturan /
4 23. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 131 seri D Nomor 14); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 132 seri D Nomor 15); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 23 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 133 Seri D Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4 Tahun 2007); 26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Samosir; 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMOSIR DAN BUPATI SAMOSIR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Samosir; b. Bupati adalah Bupati Samosir; c. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun ; e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Samosir Samosir Tahun ; f. Rencana /
5 f. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Sumatera Utara adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun ; g. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disebut RPJPN adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ; h. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Samosir; i. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas dan fungsi koordinasi dalam perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Samosir; j. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia; k. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan; l. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi; m. Tujuan adalah rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mencapai Misi; n. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam jangka waktu tertentu (lima tahunan, tahunan, triwulanan atau bulanan); o. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; p. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan; q. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah. BAB II PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 2 RPJPD Kabupaten Samosir Tahun merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menetapkan dan menyusun RPJM Daerah yang memuat visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Samosir setiap lima tahun sekali. Pasal 3 RPJP Daerah Kabupaten Samosir Tahun adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 4 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir dalam hal ini Bupati dan DPRD Kabupaten Samosir melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Kabupaten Samosir. 2. Tata Cara /
6 (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan dan ketentuan yang berlaku. BAB IV RUANG LINGKUP Pasal 5 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR KAIDAH PELAKSANAAN BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Samosir dan Keputusan Bupati Samosir. Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Samosir. Ditetapkan di Pangururan Pada tanggal 30 Juni 2011 BUPATI SAMOSIR, dto/cap MANGINDAR SIMBOLON Diundangkan di Pangururan pada tanggal 30 Juni 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH, Ir. HATORANGAN SIMARMATA PEMBINA UTAMA MUDA NIP BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI I NOMOR 24
7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang I.2 Pengertian... 2 I.3 Maksud dan Tujuan... 2 I.4 Dasar Hukum Penyusunan... 3 I.5 Hubungan RPJP Daerah Kabupaten Samosir Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I.6 Proses Penyusunan I.7 Sistematika Penulisan BAB II KONDISI UMUM DAERAH... 9 II.1 Sejarah Singkat... 9 II.2 Kondisi Saat Ini... 9 II.3 Permasalahan Daerah BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN SAMOSIR III.1 Pola Penentuan Isu-Isu Strategis III.2 Isu-isu Strategis dan Permasalahan III.3 Analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) III.4 Analisis Isu-Isu Strategis III.5 Modal Dasar BAB IV VISI, MISI, DASAR FILOSOFIS DAN NILAI-NILAI PEMBANGUNAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN IV.1 Visi IV.2 Misi IV.3 Dasar Filosopi IV.4 Motto Pembangunan IV.5 Prinsip-Prinsip dan Nilai-Nilai (Core Values) BAB V ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH V.1. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah V.2. Tahapan dan Prioritas Pembangunan Daerah BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN VI.1. Kaidah Pelaksanaan VI.2. Prakondisi Pelaksanaan Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir i
8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Samosir per Kecamatan Tabel 2.2. Kondisi Pergerakan Tanah dan Rawan Gempa di Kabupaten Samosir (Ha). 10 Tabel 2.3. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tabel 2.4. Sex Ratio Penduduk Kabupaten Samosir Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tabel 2.7. Perkembangan Indikator Kependudukan Tahun Tabel 2.8. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja 1 Minggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Tabel 2.9 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tabel 2.10 Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Nasional Tabel 2.11 Status Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun Tabel 2.12 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu (Keadaan Juli 2008) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin Tabel 2.13 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu (Keadaan Juli 2008) Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin Tabel 2.14 Jumlah Akseptor Aktif dan Jenis Alat Kontrasepsi Yang Dipakai Menurut Kecamatan Tabel 2.15 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.16 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan Tahun Tabel 2.17 Indikator Pendidikan Tahun 2008 (%) Tabel 2.18 Sarana Prasarana Sekolah di Kabupaten Samosir Tahun 2008/ Tabel 2.19 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Samosir Tahun (Juta Rp) Tabel 2.20 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Samosir Tahun (Juta Rp) Tabel 2.21 Persentase Perubahan Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.22 Banyaknya Perusahaan/Usaha Industri Kecil dan Koperasi Binaan Menurut Bidang Usaha Tabel 2.23 Jumlah Pelanggan Listrik PLN di Kabupaten Samosir Tabel 2.24 Kondisi Energi Listrik Kabupaten Samosir Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir ii
9 Tabel 2.25 Indikator Perumahan dan Lingkungan Tabel 2.26 Banyaknya Hotel dan Akomodasi Lainnya Tabel 2.27 Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.28 Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.29 Proporsi Belanja Pegawai Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.30 Banyaknya Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir Menurut Wisatawan Tabel 2.31 Jumlah Akta Yang Diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Samosir Tabel 2.32 Kondisi Jalan Kabupaten Samosir Tahun Tabel 2.33 Sarana dan Prasarana Jembatan Kabupaten Samosir Tabel 2.34 Sarana dan Prasarana Pengairan di Kabupaten Samosir Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir iii
10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Samosir Gambar 2. IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir iv
11 BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang disempurnakan melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka dalam proses desentralisasi telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Samosir diharapkan mampu menyelenggarakan otonomi daerah dengan mengambil prakarsa sendiri dalam proses perencanaan dan implementasi pembangunan daerah. Otonomi daerah juga mengharuskan Pemerintah Kabupaten Samosir memiliki prakarsa yang kreatif dan inovatif dalam pembangunan. Pilihan pendekatan pembangunan yang tepat dengan pemanfaatan kapasitas lokal sangatlah dibutuhkan sebagai bahan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Samosir. Dengan demikian, tentu pula memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung memberikan keleluasaan bagi calon Kepala Daerah dan calon Wakil Kepala Daerah untuk menyampaikan visi, misi dan program pembangunan daerah pada saat kampanye. Keleluasaan tersebut berpotensi menimbulkan ketidaksinambungan pembangunan dari satu masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berikutnya. Desentralisasi dan penguatan otonomi daerah berpotensi mengakibatkan perencanaan pembangunan daerah tidak sinergi antara kabupaten/kota yang satu dengan kabupaten/kota yang lainnya serta antara pembangunan daerah kabupaten/kota dengan pembangunan provinsi dan pembangunan nasional. Untuk menghindari terjadinya kondisi yang tidak diingini tersebut, maka telah diatur sistem perencanaan pembangunan melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang didalamnya diatur tentang perencanaan pembangunan jangka panjang untuk masa waktu 20 tahun, jangka menengah untuk masa waktu 5 tahun, dan rencana kerja pembangunan tahunan daerah. Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) dimaksud, maka diperlukan perencanaan pembangunan jangka panjang daerah untuk menjaga pembangunan Kabupaten Samosir yang berkelanjutan dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita dibentuk atau dimekarkannya Kabupaten Samosir. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, perlu ditetapkan visi, misi, dan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Samosir. Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
12 Penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah Kabupaten Samosir secara sistematis melalui tahapan lima tahunan diperlukan untuk memberikan arah dan pedoman bagi pembangunan Kabupaten Samosir dalam mencapai cita-cita pembangunan dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Samosir yang adil dan sejahtera. Tahapan ini disusun untuk meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses pembangunan Kabupaten Samosir yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Samosir seperti tercermin dalam berbagai indikator ekonomi dan sosial. Proses pembangunan Kabupaten Samosir disusun dengan berorientasi pada output dan hasil akhir. Dalam mewujudkan hasil akhir pembangunan seperti yang direncanakan harus didukung dengan pengembangan kualitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan fungsinya secara profesional. Keberhasilan pembangunan daerah Kabupaten Samosir dalam sistem dan kelembagaan politik, hukum dan sosial dengan sendirinya akan mewujudkan hasil pembangunan daerah yang berkeadilan dan berkelanjutan. I.2. PENGERTIAN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Samosir adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Samosir yang merupakan penjabaran dari tujuan dan cita-cita luhur berdirinya Kabupaten Samosir yang dirangkum dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah untuk masa waktu 20 tahun ke depan yang dimulai sejak tahun 2005 hingga tahun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Samosir ini disusun berdasarkan potensi, permasalahan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Samosir untuk setiap jangka waktu 5 tahun. Penyusunan dokumen ini adalah bersifat makro tentang arah pembangunan Kabupaten Samosir melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan (stakeholder). I.3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun , selanjutnya disebut RPJP Daerah Kabupaten Samosir, disusun dengan maksud untuk menyediakan sebuah dokumen resmi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Samosir sampai tahun 2025 ke depan. Dokumen resmi rencana pembangunan jangka panjang ini akan memberikan arah dan menjadi acuan bagi seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder), yaitu : pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Samosir. Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan yang disepakati bersama, seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan harus sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak demi meraih perubahan dan kemajuan bersama. Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
13 b. Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir ditetapkan dengan tujuan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar semua pelaku pembangunan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan dalam mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, kesetaraan gender, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan lebih sejahtera untuk kurun waktu 20 tahun ke depan. I.4. DASAR HUKUM PENYUSUNAN Landasan idiil RPJP-D Kabupaten Samosir Tahun adalah Pancasila dan landasan konstitusional adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan daerah Kabupaten Samosir, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4346); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
14 UU Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952); 9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48); Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
15 21. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat dan Staf Ahli Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 130 seri D Nomor 13); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 131 seri D Nomor 14); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 132 seri D Nomor 15); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 23 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 133 Seri D Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4 Tahun 2007); 26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara ; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Samosir; 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. I.5. HUBUNGAN RPJP DAERAH KABUPATEN SAMOSIR DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir, baik dalam jangka panjang maupun jangka menengah adalah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuannya secara makro adalah memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, RPJP-D Kabupaten Samosir disusun dengan berpedoman kepada RPJP-D Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Nasional dengan tetap memperhatikan keunikan Kabupaten Samosir sebagai kabupaten yang secara geografis wilayahnya terletak di kawasan Danau Toba dengan potensi yang mendukung sebagai Kabupaten Pariwisata. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disamping dokumen RPJP Nasional dan RPJP-D Provinsi Sumatera Utara, RPJP- D Kabupaten Samosir juga disusun dengan memperhatikan dokumen rencana pembangunan lain yang telah ada dan masih berlaku seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan dokumen perencanaan lainnya. Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
16 I.6. PROSES PENYUSUNAN Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D) Kabupaten Samosir dilakukan dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Berpedoman kepada peraturan tersebut, proses penyusunan RPJP-D Kabupaten Samosir sebagai dokumen rencana pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. RPJP-D Kabupaten Samosir mengacu kepada RPJP-D Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Nasional. b. RPJP-D Kabupaten Samosir harus dapat dan layak menjadi acuan bagi penyusunan dokumen RPJM-D Kabupaten Samosir. c. RPJP-D Kabupaten Samosir memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan (stakeholder) melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir. Setelah proses penyusunan RPJP-D Kabupaten Samosir selesai, selanjutnya harus dilakukan diseminasi dengan berbagai stakeholders dan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebelum ditetapkan sebagai suatu Peraturan Daerah. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir ini disusun adalah sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Samosir untuk setiap jangka waktu 5 tahun. Mengingat rentang waktu penggunaan dokumen perencanaan dimaksud cukup panjang dengan masa waktu 20 tahun, maka dalam upaya mengantisipasi arah pembangunan ke depan, diperlukan proses analisis secara bertahap dimana setiap tahap membutuhkan metode dan analisis tertentu. Tahapan analisis dalam penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang dimaksud adalah sebagai berikut Tahap Pertama : Penyiapan Rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir. Rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran awal dari visi, misi dan arah pembangunan daerah. Dalam rancangan awal RPJP-D Kabupaten Samosir, terlebih dahlu disepakati rumusan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Samosir yang ingin diwujudkan bersama. Tahap Kedua : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dengan berbagai elemen masyarakat baik dalam daerah maupun ke luar daerah, dengan maksud untuk memperoleh saran dan masukan guna penyempurnaan rancangan awal sekaligus membangun komitmen dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir sehingga setelah ditetapkan sebagai dokumen rencana pembangunan, akan lebih memudahkan dalam proses implementasi pelaksanaan dan pengawasannya. Tahap Ketiga : Melakukan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dari seluruh masyarakat atau seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk LSM, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, seluruh SKPD se- Kabupaten Samosir, anak rantau serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan Kabupaten Samosir. Tahap Keempat : Penyusunan Rancangan Akhir RPJP-D Kabupaten Samosir berdasarkan masukan dan saran dari hasil Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
17 musrenbang dan konsultasi publik yang siap untuk ditetapkan sebagai Peraturan Daerah. Tahap Kelima : Pembahasan dengan Legislatif untuk selanjutnya ditetapkan menjadi suatu Peraturan Daerah. Rancangan akhir RPJP-D Kabupaten Samosir disampaikan kepada pihak legislatif yaitu DPRD Kabupaten Samosir sebagai inisiatif Pemerintah Kabupaten Samosir untuk diproses lebih lanjut menjadi Peraturan daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun Diagram alur proses penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir Tahun adalah sebagai berikut : Rancangan Visi dan Misi Saran, tanggapan, rekomendasi stakeholders Rumusan hasil kesepakatan dan komitmen Prediksi Kondisi Umum Daerah : Geomorfologi & Lingkungan - Ekonomi & SDA - Demografi - Prasarana dll. Rancangan RPJPD Merumuskan gambaran awal dari: - Visi - Misi - Arah Pemb. - Sosialisasi - Konsultasi publik - Jaring aspirasi masyarakat Musrenbang RPJPD Kab,Samosir Rancangan Akhir RPJPD Visi - Mis - Tujuan dan sasaran - Arah Pemb. Penetapan Perda Tentang RPJPD Kab.Samosir - Rancangan Arah Pembangunan - Rencana Tata Ruang Kab. Samosir I.7. SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun disusun dalam tata urut dan sistematika penulisan sebagai berikut : a. Bab I. Pendahuluan. Dalam Bab ini diuraikan, latar belakang penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir yang meliputi pengertian, maksud dan tujuan penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir, landasan hukum penyusunan RPJPD dan hubungan antara RPJPD dan dokumen rencana pembangunan lainnya, baik pada tingkat provinsi dan tingkat nasional yaitu RPJPD Provinsi Sumatera Utara, RPJP Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan dokumen perencanaan resmi lainnya. b. Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah. Dalam Bab ini diuraikan penjelasan umum mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Samosir dan kondisi Kabupaten Samosir saat ini (exisisting condition) untuk setiap sektor pembangunan antara lain adalah kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan sumber daya alam, sosial budaya dan politik, prasarana dan sarana ekonomi dan wilayah serta kondisi pemerintahan. Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
18 c. Bab III. Analisis Isu-isu Strategis Dalam Bab ini diuraikan tentang isu-isu daerah yang dihadapi oleh Kabupaten Samosir saat ini. Intinya merupakan kondisi permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yang akan menjadi agenda kerja dan dianggap penting untuk dilaksanakan di dalam implementasi RPJPD Kabupaten Samosir sampai akhir Tahun 2025 yang akan datang. d. Bab IV. Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Dalam Bab ini diuraikan visi, misi, dasar filosofis, motto, dan nilai-nilai pembangunan daerah. Visi dan misi dirumuskan berdasarkan hasil analisis dan prediksi perkembangan 20 tahun ke depan dengan tetap memperhatikan dokumen resmi pembangunan Kabupaten Samosir yang masih berlaku hingga saat ini. e. Bab V. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Dalam Bab ini diuraikan arah, tahapan dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Samosir. Tahapan pembangunan daerah yang dimaksud adalah tahapan rencana pembangunan 5 tahun yang membagi RPJPD atas 4 RPJMD secara berkesinambungan yang masing-masing menegaskan prioritas. f. Bab VI. Kaidah Pelaksanaan Bab ini merupakan bagian akhir dan penutup yang berisikan fokus perhatian serta saran yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder, agar implementasi RPJPD Kabupaten Samosir Tahun dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
19 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II.1 SEJARAH SINGKAT Kabupaten Samosir merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia sekaligus ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Samosir sesuai dengan Perda Kabupaten Samosir Nomor 28 Tahun Pelantikan Penjabat Bupati dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2004 oleh Gubernur Sumatera Utara di Medan yaitu Drs. Wilmar E. Simanjorang, Msi dan roda Pemerintahan dimulai pada tanggal 27 Februari Pada tanggal 13 September 2005 dilakukan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati defenitif hasil Pemilukada yang pertama oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 15 September 2010 dilakukan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati defenitif hasil Pemilukada yang kedua oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia. II.2 KONDISI SAAT INI 1. Kondisi Wilayah A. Luas Wilayah Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 2.069,05 km² yang terdiri dari luas daratan 1.444,25 Km² dan perairan Danau Toba 624,80 km². Secara administratif Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 111 desa dan 6 Kelurahan. Luas wilayah per kecamatan secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Samosir per Kecamatan No. Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Luas Wil. (Km²) % Luas 1 Sianjur Mula-mula ,24 9,71 2 Harian ,45 38,81 3 Sitio-tio 6-50,76 3,51 4 Onan Runggu 12-60,89 4,22 5 Nainggolan ,86 6,08 6 Palipi ,55 8,97 7 Ronggurnihuta 8-94,87 6,57 8 Pangururan ,43 8,41 9 Simanindo ,20 13,72 Jumlah , Sumber : Samosir Dalam Angka 2009 Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
20 B. Letak Geografis Kabupaten Samosir berada pada LU dan BT, dengan batas wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Berada di Dataran Tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian m.dpl. Kab. Karo Danau Toba Kab. Simalungun Kab. Dairi Kab. Toba Samosir K a b u p a t e n S a m o s i r Kab. Pakpak Barat Kab. Humbang Hasundutan Danau Toba Kab. Tapanuli Utara Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir C. Topografi Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan topografi/kontur tanah yang beraneka ragam yaitu : Datar (± 10%), Landai (± 20%), Miring (± 55%) dan Terjal (± 15%). Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Komposisi tanah didominasi tanah diatomea, tufa toba, pasir bercampur tanah liat dan kapur. D. Klimatologi Kabupaten Samosir beriklim tropis basah dengan suhu 17ºC - 29ºC dan kelembaban rata-rata 85,04%. Pada tahun 2008, rata-rata curah hujan per-bulan di Kabupaten Samosir 189,98 mm dengan rata-rata jumlah hari hujan per-bulan sebanyak 12,38 hari. Curah hujan terbesar terjadi pada Kecamatan Sitiotio yakni sebesar 243,67/bulan dan jumlah hari hujan terbesar adalah di Kecamatan Ronggur Nihuta yakni sebanyak 16,33 hari/ bulan. Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
21 E. Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Samosir memiliki wilayah/kawasan yang rawan bencana longsor. Hal ini diakibatkan kondisi topografi tanah yang berbukit dan struktur tanah liat berpasir. Ada dua kecamatan yang terletak di sebelah barat yang berpotensi gempa sangat besar. Luasan wilayah kecamatan yang berpotensi mengalami bencana di Kabupaten Samosir adalah seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2 Kondisi Pergerakan Tanah dan Rawan Gempa di Kabupaten Samosir (Ha) No. Kecamatan Runtuhan (Ha) Gelincir (Ha) Longsor (Ha) Gempa (Ha) 1. Simanindo 3, , , Pangururan 81, , , Ronggurnihuta 1, , , Palipi , , Harian 5.168, , , , Onan Rungu 1.262, , Nanggolan , , Sitio-tio 1.925, , , Sianjur Mula-mula 6.405, ,552 - TOTAL , , , ,291 Sumber : Geographic Information System Kabupaten Samosir (diolah) 2. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama A. Kependudukan Kondisi sosial menggambarkan homogenitas, secara garis besar kondisi sosial masyarakat Kabupaten Samosir digolongkan masyarakat agraris. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah sebesar jiwa dengan jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 91,08 jiwa/km². Berdasarkan penyebaran penduduk menurut kecamatan, Kecamatan Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir mempunyai jumlah penduduk dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan angka kepadatan penduduk mencapai 247,62 jiwa/km 2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 4,32 jiwa/rumah tangga, sedangkan jumlah penduduk dan rumah tangga yang paling kecil terdapat di Kecamatan Harian dengan angka kepadatan penduduk sebesar 12,20 jiwa/km 2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 3,48 jiwa/rumah tangga. Luas wilayah, jumlah rumah tangga, jumlah dan kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Samosir secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini. Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
22 No Kecamatan Tabel 2.3 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Luas Wil. (Km²) Jml.Penduduk (Jiwa) Laki-Laki Perempuan Rumah Tangga Kepadatan (Jiwa/Km²) 1 Sianjur Mulamula 140, Harian 560, Sitio-tio 50, Onan Runggu 60, Nainggolan 87, Palipi 129, Ronggur Nihuta 94, Pangururan 121, Simanindo 198, Total Kabupaten 1.444, Sumber : Kab. Samosir Dalam Angka 2009 Berdasarkan jumlah penduduk di atas, struktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan adalah sebesar 84,26%; perdagangan besar, eceran rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 6,57%; jasa kemasyarakatan sosial dan perorangan sebesar 5,90%; transportasi, perdagangan dan komunikasi sebesar 1,72%; industri pengolahan sebesar 0,84% dan sektor konstruksi sebesar 0,1%. Besar kecilnya rasio jenis kelamin antara lain dipengaruhi oleh pola migrasi penduduk suatu daerah. Kondisi sex ratio penduduk Kabupaten Samosir adalah sebesar 96,98 persen. Kondisi sex ratio per wilayah kecamatan, menunjukkan kecamatan dengan angka sex ratio terkecil terdapat di Kecamatan Simanindo yaitu sebesar 96,02 persen. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa kebanyakan laki-laki merantau ke luar daerah baik untuk mencari pekerjaan maupun tujuan melanjutkan pendidikan. Kondisi sex ratio penduduk Kabupaten Samosir, lebih lengkap dapat dilihat seperti pada Tabel 2.4 berikut ini. Tabel 2.4 Sex Ratio Penduduk Kabupaten Samosir No Kecamatan Laki-laki Perempuan Penduduk Sex Ratio 1 Sianjur Mulamula ,83 2 Harian ,96 3 Sitio-tio ,14 4 Onan Runggu ,12 5 Nainggolan ,57 6 Palipi ,58 7 Ronggur Nihuta ,05 8 Pangururan ,02 9 Simanindo ,02 Total Kabupaten ,98 Sumber : Samosir Dalam Angka 2009 Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
23 Berdasarkan kelompok umur, penduduk Kabupaten Samosir yang termasuk kelompok usia muda (0-19 tahun) sebanyak jiwa, kelompok usia tahun sebanyak jiwa, sedangkan kelompok usia 50 tahun ke atas sebanyak jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat seperti pada Tabel 2.5 berikut ini. Kelompok Umur Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Rasio Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) (5) , , , , , , , , , , , , , ,95 Jumlah ,98 Sumber : Samosir Dalam Angka 2009 Jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk, Kabupaten Samosir mengalami peningkatan yang relatif rendah dan stabil tiap tahunnya, yaitu rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,25% per tahun (data tahun ) dengan penyebaran penduduk masih terkonsentrasi pada Kecamatan Pangururan dan Simanindo. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan 2.7 berikut ini. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kecamatan / Sub Regency Jumlah / Total (Jiwa) Persentase (%) Sianjur Mula-mula ,44 Harian ,20 Sitiotio ,65 Onan Runggu ,67 Nainggolan ,11 Palipi ,36 Ronggur Nihuta ,58 Pangururan ,86 Simanindo ,14 Jumlah/Total Sumber : IPM Samosir , , Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
24 Tabel 2.7 Perkembangan Indikator Kependudukan Tahun Tahun Indikator Kependudukan Jumlah penduduk Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km²) 90,78 90,85 91,08 3. Rata² Pertumbuhan Penduduk 0, ,26 4. Rasio Jenis Kelamin 97,28 96,88 96,98 Sumber: Inkesra Kabupaten Samosir 2008 B. Tenaga Kerja Struktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa Sektor Pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling menonjol, jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Dari hasil Sakernas Tahun 2008, penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja 1 minggu yang lalu adalah sebesar jiwa, lebih lengkap dapat dilihat Tabel 2.8 berikut ini. 1. Tabel 2.8 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja 1 Minggu yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin LAPANGAN USAHA Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan PERSENTASE Laki-laki Perempuan Total , Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan dan Jasa Transportasi, Perdagangan dan Komunikasi Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Sumber : Sakernas 2008, BPS Kabupaten Samosir JUMLAH Tingginya persentase pekerja pada sektor pertanian diakibatkan potensi wilayah dalam pengembangan cukup besar. Pada sektor industri belum bergerak sebagaimana yang diharapkan, demikian juga sektor jasa mulai tumbuh seiring dengan mulai berkembangnya sektor pariwisata. Selanjutnya tingkat pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Samosir kondisi Tahun 2008 adalah masih didominasi SMTA ke bawah dan hanya 4,18% berpendidikan Diploma dan Sarjana. Lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini. Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
25 Tabel 2.9 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PERSENTASE Laki-laki Perempuan Total 1. TIDAK / BELUM PERNAH SEKOLAH 0,66 1,44 1,03 2. TIDAK/ BELUM TAMAT SD 11,14 14,10 12,54 3. PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN - SD 19,13 20,81 19,93 - SMTP 28,67 28,14 28,42 - SMTA 36,90 30,58 33,90 - Diploma I/II/III/Akademi/Universitas 3,49 4,93 4,18 JUMLAH 100,00 100,00 100,00 Sumber : Susenas 2008, BPS Kabupaten Samosir Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut. Kondisi tahun 2006 TPAK sebesar 75,48% dan TPT sebesar 4,63% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak orang, pada tahun 2007, TPAK sebesar 89,78% dan TPT sebesar 3,95% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak orang, sedangkan untuk tahun 2008, TPAK sebesar 89,36% dan TPT 6,61% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak orang. C. Kesejahteraan Sosial a. Kemiskinan Pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir adalah sebesar jiwa atau 30,59% dari total jumlah penduduk jiwa dan pada tahun 2007 turun menjadi jiwa atau 27,76% dari total jumlah penduduk jiwa, sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin menjadi jiwa atau 24,15% dari total penduduk sebesar jiwa. Penetapan garis kemiskinan di Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut : tahun 2005 sebesar Rp ,-/ kapita/bulan, tahun 2006 sebesar Rp ,-/ kapita/bulan, tahun 2007 sebesar Rp ,-/ kapita/bulan dan pada tahun 2008 sebesar Rp ,-/kapita/bln. Kondisi kemiskinan di Kabupaten Samosir bila dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional, lebih jelasnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.10 berikut ini. Tabel 2.10 Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Nasional Tahun Tahun Kabupaten Samosir Sumatera Utara Nasional (%) (%) (%) ,59 1,979, ,300, ,76 1,768, ,170, ,15 1,613, ,960, Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR 2011-2015 PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DAFTAR ISI DAFTAR ISI.... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN
PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciI - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
+- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang
Lebih terperinciH a l I-1 1.1 LATARBELAKANG
H a l I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2010 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1
1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013
Lebih terperinciISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN PADANG LAWAS
Julian Aditya Pratama Blog PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG http://julian.staff.ipb.ac.id/2011/04/19/penyusunan-rencana-pembangunan-jangka-panjang-kabupat e PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang :
Lebih terperinciRPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang
Lebih terperinciRPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN
GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG
RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN
-1- Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Tanggal : 09 Desember 2010 Nomor : 12 Tahun 2010 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBUPATI JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN
BUPATI JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2005-2025 DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :
Lebih terperinciWALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017
WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang
Lebih terperinciSURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir.
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir. Kabupaten Samosir merupakan sebuah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Toba Samosir. Diawali
Lebih terperinciPendahuluan. Latar Belakang
Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 28 Tahun 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 28 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2006 2025 DENGAN
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH(RPJMD) KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 806 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SERANG TAHUN 2010-2015
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM DAERAH) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 DENGAN
Lebih terperinci