BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini proses pengambilan data akan di mulai dari awal. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi awal terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.1 Waktu dan Tempat penelitian No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu 1 Wawancara dengan pelatih sepak bola di Pacitan 2 Pembuatan Produk awal pengembangan model latihan Klub Sepak bola Desember 2013 Forza dan Eagle di Pacitan Pacitan Februari Evaluasi ahli sepak bola: a. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes b. Mastur, S.Pd Solo Pacitan Februari Uji Kelompok Kecil Lapangan Sepak bola Manggala Sakti 5 Uji Kelompok Besar Lapangan Sepak bola Manggala Sakti 6 Eksperimen Produk Lapangan Sepak bola PETA Maret 2014 Maret 2014 April Mei Analisis dokumen penelitian Pacitan Mei 2014 Juni 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 71

2 72 1. Tempat Penelitian Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan dengan beberapa aspek, baik dari segi akses maupun lokasi, yang mendukung terlaksananya penelitian dengan baik. Dengan memperhatikan hal tersebut maka penelitian ini akan dilaksanakan di Pacitan dan mengambil tempat di Lapangan Manggala Sakti 2. Waktu Penelitian Penelitian akan berlangsung selama dua tahap. Tahap yang pertama adalah pembuatan produk serta pelaksanaan uji coba produk yang akan dilaksanakan pada bulan desember Pelaksanaan uji coba berlangsung selama satu bulan dikarenakan untuk penyedian waktu uji coba dan revisi dari produk yang setelah di uji coba. Setelah pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu eksperimen dari hasil produk yang telah dibuat. Tahap kedua dari pelaksaan penelitian ini adalah ekperimen produk yang telah dihasilkan. Pelaksanaan eksperimen ini akan berlangsung selama dua bulan, mulai bulan februari sampai bulan maret. Pelaksanaan perlakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam sedang. Hal ini didasarkan pada prinsip pemberian waktu latihan yang baik sehingga akan mencapai tujuan yang diinginkan. Fox, Bower & Foss (1993:296) menyatakan untuk latihan interval anaerob durasi latihan 8-10 minggu, dengan frekuensi 3 kali sedang. Penentuan waktu latihan dengan frekuensi 3 kali per minggu sesuai dengan pendapat Brooks &

3 73 Fahey (1984:405) menyatakan bahwa latihan dengan frekuensi 3 kali sedang akan terjadi peningkatan kualitas latihan, karena dengan latihan 3 kali sedang akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban pelatihan yang diterima. Latihan dilakukan pada sore hari mulai pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Secara keseluruhan latihan dilakukan selama 8 minggu dengan 24 kali pertemuan, ditambah pelaksanaan pre test dan post test sebanyak 2 pertemuan. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, karena sesuai dengan masalah yang ditemukan dalam studi pendahuluan, sehingga untuk memecahkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, penelitian pengembangan yang cocok untuk hal tersebut. 1. Model Pengembangan Pengembangan atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar antara penelitian dan praktek pendidikan. Degeng (2002:1) menyimpulkan arti model, konsep, atau prinsip, dan menggunakan hasil telaah untuk Dalam penelitian pengembangan tidak selalu mengembangkan produk baru, bisa dengan menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat

4 74 dipertanggungjawabkan. Penelitian dan pengembangan selalu diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Dengan demikian penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dimulai dari adanya suatu kebutuhan dari suatu masalah yang dapat dipecahkan dengan produk tersebut. Model pengembangan yang digunakan peneliti model pengembangan (research and development) Borg and Gall (1983:775). Pemilihan model ini karena adanya kesesuaian dengan pengembangan yang dilakukan peneliti dengan model pengembangan (research and development) Borg and Gall. Adapun langkah-langkah model research and development yaitu: (1) riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan observasi lapangan, (2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai menentukan objek-objek masalah dalam satu lingkup masalah dan skala tes kecil yang mungkin terjadi, (3) mengembangkan produk awal meliputi persiapan-persiapan materi pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi, (4) persiapan area pengujian diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 6-8 subyek yang diteliti wawancara, observasi dan data kuisioner dikumpulkan dan dianalis, (5) revisi produk utama, revisi produk seperti yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan lapangan, (6) tes lapangan utama diadakan di 5-15 sekolah dengan subyek sebelum

5 75 dan sesudah tes dikumpulkan, hasilnya dievaluasi dengan memperhatikan objek penelitian yang dibandingkan dengan data kontrol kelompok yang tepat, (7) revisi produk operasional, revisi produk yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan utama, (8) tes lapangan operasional diadakan sekolah dengan melibatkan subyek yang diteliti, wawancara, observasi dan kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (9) revisi produk final seperti yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan operasional, dan (10) penyebaran dan pelaksanaan laporan dalam jurnal bekerja dengan bertanggung jawab kepada distribusi untuk menyediakan kualitas kontrol. Dari sepuluh langkah pengembangan yang dikemukakan Borg dan Gall ada beberapa tahap yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti, dengan pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas untuk menghasilkan produk pengembangan model latihan fisik untuk meningkatkan ketrampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak atlet sepak bola tingkat intermediate. Untuk mengetahui peningkatan dari hasil penerapan pengembangan produk, maka peneliti melakukan eksperimen terhadap produk model latihan untuk meningkatkan ketrampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak atlet sepak bola tingkat intermediet. 2. Prosedur Penelitian Pengembangan Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanannya. Tahapan-tahapan dalam penelitian merupakan aspek-aspek terpenting dalam penelitian. Urutan tahapan penelitian ini terbagi menjadi beberapa prosedur pelaksanaan yaitu dari mulai tahap awal, pembuatan, pelaksanaan, hingga tahap akhir yang juga merupakan tahap penerapan dan penyelesaian.

6 76 Evaluasi dari tiap tahapan penelitian diperlukan untuk mengetahui sejauh mana mekanisme pada setiap tahapan tersebut dilakukan dan mengetahui kesesuaian antara rancangan penelitian dengan instrument yang digunakan dalam sistematis untuk menetukan luas dari tujuan sasaran hasil yang ingin dicapai, informasi yang sangat bermanfaat untuk alternatif disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan dari sesuatu yang dapat diukur dengan sistematis maka dapat dilakukan dengan cara evaluasi. Adapun langkah-langkah yang dipakai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pertama (Studi pendahuluan) a. Analisis kebutuhan (Studi pustaka) Studi pendahuluan dalam penelitian ini merupakan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara bebas terhadap pelatih sepak bola Kabupaten Pacitan yang pemain tingkat intermediet. Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam penelitian praktis yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi awal tentang masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Informasi yang dikumpulkan merupakan temuan-temuan kondisi nyata tentang permasalahan yang ada di lapangan.

7 77 b. Analisis data hasil analisis kebutuhan Analisis data hasil analisis kebutuhan merupakan tindak lanjut dari kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya. Analisis terhadap data hasil analisis kebutuhan ini merupakan simpulan dari hasil wawancara yang dilakukan dimana dihasilkan suatu rasionalisasi pemikiran terhadap masalah yang ditemukan dan diteliti. 2. Tahap Kedua (Pengembangan Produk) a. Kajian teoritis Kajian teori merupakan tahapan untuk mengkaji dan menelaah secara ilmiah materi yang akan digunakan dengan berlandaskan pada teoriteori empiris yang ada. Materi dalam penelitian ini adalah temuan masalah di lapangan, dimana akan dikembangkan produk untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ditemukan sebelumnya pada studi pendahuluan. b. Penyusunan Produk Awal Berdasarkan kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya serta pengkajian terhadap teori-teori empiris yang dijadikan landasan berfikir untuk menentukan materi yang akan dikembangkan, maka dilanjutkan dengan pembuatan draft produk awal yang dalam hal ini adalah menentukan dan merancang model-model latihan serta program latihan yang akan diterapkan dalam penelitian. Model latihan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah model latihan passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola serta program latihan yang akan dirancang adalah program latihan sepak bola.

8 78 3. Tahap ketiga (Pelaksanaan uji coba) a. Uji coba dengan evaluasi ahli (experts judgement) Tahap selanjutnya adalah uji coba dengan evaluasi ahli. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari para ahli untuk kesempurnaan pembuatan produk yang dalam hal ini adalah model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola. Kriteria ahli yang digunakan adalah dari tataran akademisi dan praktisi sepak bola yang sudah memperoleh pengakuan dari kualifikasi keahlian pada bidang tersebut. Dari uji coba tersebut diharapkan masukan serta persetujuan dari para ahli untuk kelayakan produk yang akan diterapkan. b. Uji Coba Terbatas Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah uji coba terbatas dengan melibatkan subyek penelitian. Tahapan ini sebagai tindak lanjut dari persetujuan para ahli terhadap model latihan yang dikembangkan. Subyek penelitian merupakan atlet sepak bola tingkat intermediet yang ada di Kabupaen Pacitan. Jumlah subyek yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 pemain. Uji coba terbatas merupakan tahapan yang dimaksudkan untuk mencari saran dan tanggapan dari atlet sepak bola tingkat intermediet di Pacitan berkaitan dengan isi model latihan yang dikembangkan yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan berdasarkan masukan dari subyek.

9 79 c. Revisi Produk Hasil Uji Coba Terbatas Setelah pelaksanaan uji coba terbatas, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini bertujuan untuk perbaikan produk yang akan di uji cobakan kembali dengan subyek dalam jumlah lebih banyak. d. Uji Coba Meluas Uji coba meluas dimaksudkan untuk mencari saran dan penilaian dari atlet sepak bola tingkat intermediate di Pacitan berkaitan dengan isi model latihan. Dalam pelaksanaan uji coba ini subyek yang dilibatkan dalam jumlah yang lebih besar yaitu dengan 9 pemain. Hal ini bertujuan untuk mengukur keberterimaan dari produk yang dikembangkan sehingga diperoleh tingkat obyektifitas dari produk yang lebih tinggi. e. Revisi Produk II Setelah pelaksanaan uji coba meluas, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini bertujuan untuk perbaikan yang selanjutnya akan di uji tingkat efektivitas dari produk tersebut.

10 80 4. Tahap Keempat (Uji efektivitas produk dengan eksperimen) a. Uji Efektivitas Produk Uji efektivitas produk ini dilakukan pada pemain Sepak bola klub Sidoharjo yang berjumlah 24 anak dengan rincian 12 anak sebagai kelompok subyek dan 12 anak lain sebagai kelompok pembanding dengan tujuan mengetahui tingkat efektivitas produk pengembangan untuk dirumuskan menjadi hasil produk akhir serta pemanfaatan lebih lanjut untuk penerapan latihan di masa mendatang. Untuk rancangan desain eksperimen menggunakan rancangan desain pretest dan post test dengan pemilihan kelompok secara Matched subject Odinal Pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut Hadi (1995:485) sebagai berikut: Kelompok 1 Kelompok dst Gambar 3.1 : Bagan Teknik Pembagian Ordinal Pairing Pembagian kelompok didasarkan pada kemampuan tes Passing-Olah Bola- Shooting pada test awal. Setelah hasil test awal di ranking, kemudian subyek memiliki subjek yang memiliki keterampilan setara dipasng-pasangkan kedalam kelompok control (kelompok 1) dan kelompok sampel (kelompok 2). Dengan demikian kedua kelompok tersebut merupakan kelompok yang sama sebelum

11 diberi perlakuan. Apabila pada akhirnya ada perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Tabel 3.2. Rancangan uji efektivitas produk Subjek Pretest Perlakuan Posttest 81 Kelompok Subyek Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Model Pengembangan Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Kelompok Pembanding Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Konvensional Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Ibnu. S Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang. Mekanisme pelaksanaan eksperimen hasil produk ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok untuk kemudian diambil hasilnya. Metode pengambilan hasil dari uji eksperimen produk adalah dengan menggunakan instrumen tes keterampilan, yang dalam hal ini adalah keterampilan teknik passing dan shooting bola bergerak dalam sepak bola. Rancangan eksperimenya menggunakan rancangan pretest dan postest dengan pemilihan kelompok yang di acak. b. Laporan Hasil Produk Pengembangan Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji coba kelompok kecil, uji kelompok besar, expert judgement, dan hasil eksperimen produk berupa model Latihan teknik passing- olah bola -

12 shooting Bola Bergerak untuk meningkatkan keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pemain sepak bola. 82 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah 1) variabel bebas yaitu model latihan kombinasi passing-shoting bola bergerak dalam sepak bola serta 2) variabel terikat yaitu passing dan shooting sepak bola. b. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1) Model latihan adalah suatu bentuk perencanaan yang mengacu kepada prosedur yang terorganisasi dengan baik (well organized) yang metodis, dan ilmiah agar dengan demikian program tersebut bisa membantu atlet untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Model latihan juga merupakan bentuk sarana untuk membantu dalam penguasaan keterampilan dalam olahraga guna menyempurnakan hasil yang dicapai. 2) Intermediet adalah Penguasaan keterampilan pada tahap ini sudah setingkat lebih baik dari tahap pemula. Penentuan atlet tingkat intermediet dalam penelitian ini ditentukan oleh masing-masing pelatih klub dengan indikator pemilihan sesuai dengan Nossek dalam Furqon (1995: ) menyimpulkan: (1) Melanjutkan pengkondisian umum, (2) perbaikan kemampuan koordinasi, (3) Taktik dan juga pengembangan komponen

13 83 kognitif yang lebih penting yang harus ditransfer ke dalam latihan dan kompetisi. 3) Passing- olah bola -shooting Bola Bergerak adalah aneka teknik dasar yang dilakukan siswa nantinya,yang boleh dibolak-balik tata urutannya dilakukan dalam satu rangkaian latihan, maupun terpisah masing-masing. Secara umum dapat menghemat waktu latihan dan menambah visi bermain siswa. Passingolah bola -shooting Bola Bergerak dapat dilakukan secara tunggal atau berpasangan. 4) Olah bola memiliki pengertian kemampuan individu dalam mempertahankan bola dalam suatu keadaan tertentu dengan tujuan terus menerus mempertahankan bola supaya tidak terebut lawan. Dalam penelitian ini teknik dasar yang termasuk dalam olah bola adalah teknik dasar dribbling dan controlling. 5) Skala penilaian dalam penelitian ini menggunakan bentuk skala penilaian absolute rating scales (skala penilaian absolute). Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist (ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan teknik passing- olah bola - shooting Bola Bergerak adalah checklist. 6) Model latihan kombinasi adalah suatu model latihan yang terdiri dari lebih dari satu model item latihan dalam satu rangkaian latihan.

14 84 D. Sumber Data Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian penegembangan model Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola ini dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji coba kelayakan produk program Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi: 1. Pembagian sumber data Sumber data dalam penelitian pengembangan model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola ini dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji coba kelayakan produk program latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi: a. Ahli Akademisi Sepak bola Sumber data ahli akademisi sepak bola diambil dari unsur perguruan tinggi, dengan kualifikasi pengampu mata kuliah sepak bola. Sumber data ahli akademisi sepak bola masing-masing adalah Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, dimana beliau merupakan pakar sepak bola dari Universitas Sebelas Maret.

15 85 b. Ahli Praktisi Sepak bola Sumber data ahli praktisi sepak bola diambil dari unsur pelatih, dengan kualifikasi melatih dalam sebuah tim. Sumber data ahli praktisi sepak bola adalah mastur, S.Pd, beliau adalah pelatih tim sepak bola POPDA U-16 dan U-19 kabupaten Pacitan, c. Atlet Sepak bola a) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Sepak bola tingkat intermediet di Klub Sepak bola se-kabupaten Pacitan. Terdiri dari 3 klub yang masing-masing memilki pemain sebagai anggota klub. Untuk atlet yang berada pada tingkat intermediet, rata-rata memiliki 15 pemain. b) Sampel Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive karena sudah diketahui ciri-cirinya. Menurut Maksum (2009:44) atau karateristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat dilakukan secara aca random sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sepak bola tingkat intermediet dan kemudian diambil secara acak tanpa memilih sesuai dengan tingkatan-tingkatan baik kemampuan maupun usia.

16 86 Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini diambil 26 pemain yang masuk pada kategori intermediet dari jumlah keseluruhan 45 pemain. Dalam pelaksanaan penelitiannya karena jumlah keseluruhan atlet sepak bola yang ada di Kabupaten Pacitan, yang masuk tingkat intermediet ada 45 atlet dari jumlah keseluruhan 3 klub, maka diambil dua kelompok sebagai sampel dan kontrol secara acak. d. Peneliti Peneliti juga merupakan sumber data karena berdasarkan pengamatan pribadi yang dilakukan oleh peneliti dapat dituangkan sebagai hasil perolehan data lapangan yang dapat dijadikan tambahan informasi yang diperlukan Kedudukuan peneliti dapat merupakan sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pengumpul data bias juga berfungsi sebagai sumber data yang dapat mendukung hasil penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kondisi awal, data penilaian ahli sepak bola, data uji coba kelompok, dan data hasil uji efektivitas produk pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

17 87 1) Teknik wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan data studi pendahuluan tentang keterampilan teknik pemain dalam hal ini passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dari pemain sepak bola tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan. 2) Teknik questionair digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kelayakan produk dari para ahli, serta pendapat dari atlit (pengguna produk). 3) Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pemain sepak bola tingkat intermediet di Pacitan. 4) Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data catatan lapangan tentang keterlaksanaan latihan dan penerapan penelitian (model latihan). F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya, (Arikunto, 2009:101). Dalam penelitian ini,instrument yang digunakan antara lain: Wawancara Peneliti Instrumen Kuisioner Skala Penilaian Kuisioner Campuran Checklist Observasi Catatan lapangan Gambar 3.2 Bagan instrument pengumpul data

18 88 1. Intervieu guide Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu. memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer), Winarno digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari Pelatih Tim sepak bola. Interviu bebas adalah interviu yang dilakukan oleh pewawancara tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi mengingat apa saja yang dipertanyakan. 2. Questionair campuran Instrument selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti, unakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari anggota Tim sepak bola, uji coba kelompok kecil dan besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli. Berdasarkan cara menjawabnya kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup karena jawaban dari pertanyaan sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan jawaban yang diberikan maka kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya dan kuisioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain.

19 89 Untuk bentuk dari kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuisioner pilihan ganda dengan disertai juga bentuk Skala likert. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukkan tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau sangat baik hinga kurang sekali. Dalam penelitian ini ada dua jenis kuesioner, yaitu: a. Kuesioner untuk ahli sepak bola Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Aspek Kesesuaian 2) Aspek Kemanfaatan 3) Aspek Keamanan 4) Aspek Keterlaksanaan b. Kuesioner untuk atlit sepak bola Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Aspek kemudahan untuk dipahami 2) Aspek kemudahan untuk dilakukan 3) Aspek kemenarikan 4) Aspek kemanfaatan

20 90 3. Skala penilaian Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal yang sama. Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist (ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan teknik passingolah bola -shooting Bola Bergerak adalah checklist. Hal ini didasarkan pada penilaian indicator keterampilan yang dipilah-pilah menjadi beberapa sub indicator yang nantinya menjadi bahan pengamatan. Checklist juga disebut di dapat disimpulkan

21 91 bahwa untuk mengukur proses pelaksanaan akifitas motorik akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan tepat. Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut tipe checklist ini dilaksanakan dengan mengamati setiap indikator yang telah ditetapkan dan dibagi menadi beberapa sub indicator. Apabila dari sub indicator tersebut muncul maka diberikan tanda berupa check mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat yang sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang terkumpul dimpulkan untuk hasil dari perbandingan. Dalam penelitian ini, skala penilain digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan menggunakan alat pada saat Latihan teknik passing- olah bola - shooting Bola Bergerak. Pengambilan data dari skala penilain ini pada saat uji coba produk kelompok kecil dan uji coba produk kelompok besar. 4. Catatan lapangan Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan hasil dari observasi yang dilakukan sebagai pengamatan keterlaksanaan penelitian. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2007: 209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji coba terbatas uji coba lebih luas serta uji efektivitas produk untuk memantau obyektifitas dari pelaksanaan uji coba produk dan meantau keterlaksanaan latihan

22 92 pada saat eksperimen produk. Catatan lapangan ini berisi tentang gambaran pelaksanaan uji coba dan hasil pengamatan pelaksanaan program latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pada saat tahap perlakuan, sehingga seluruh kegiatan tersebut bisa terekam dengan baik. 5. Tes Keterampilan passing,tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Johnson dan lah suatu bentuk dari suatu pertanyaan dan atau pengukuran, yang digunakan untuk memperkirakan ingatan dari sutau pengetahuan dan kemampuan, atau untuk mengukur kemampuan gerak di dalam adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang dengan mengunakan pengembangan Tes satu keterampilan olahraga. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui pencapain dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi seseorang setelah penguasaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola sehingga instrument ini masuk kategori achievement test. Sugiyanto (1993:66), kriteria: instrumen pengukuran harus valid, reliabel, mudah diadministrasikan dan

23 Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai tes yang 93 digunakan sebagai berikut: a. Tes Keterampilan Dengan Skala Penilaian (Rating Scales) Selanjutnya dalam pelaksanaan eksperimen dari produk yang dihasilkan yaitu berupa model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola maka digunakan teknik analisis data dengan metode skala rating (rating scales). Dalam penelitian ini konsentrasi penelitian yang dilakukan adalah penguasaan teknik cabang olahraga yang dalam hal ini adalah sepak bola. Dalam mengukur tingkat penguasaan teknik beberapa jenis teknik dasar cabang olahraga tidak memiliki instrument pengukuran secara pasti. Oleh karena itu pengamatan terhadap penguasaan teknik dasar tersebut akan didasarkan pada proses pelaksanaannya dan tidak melihat hasil akhir dari teknik tersebut. Untuk kesesuaian instrument dengan penelitian yang dilakukan maka pemilihan skala penilaian adalah yang paling mendekati dari segi hasil. Menurut cukup valid untuk mengukur berbagai macam jenis bentuk tujuan dalam pendidikan jasmani, khususnya pada saat sasaran hasil tersebut mengutamakan suatu penelitian yang menitik beratkan pada proses pelaksanaannya dapat menggunakan skala penilaian sebagai instrument pengukurannya. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga, penelitian yang dilakukan dapat mengamati proses dari pelaksaanaan aktifitas gerak. Karena subyek utama penelitian dalam dunia olahraga adalah gerak dari manusia. Penelitian ini akan menelti tentang

24 94 penguasaan teknik dasar dalam sepak bola yang dalam hal ini adalah teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak. Penguasaan keterampilan passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola akan memerlukan penilaian proses. Hal ini disebabkan karena indikator keberhasilan penguasaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak tersebut kurang relevan apabila menitikberatkan pada hasil akhir. Banyaknya bias yang muncul ketika didasarkan pada hasil akhir yaitu bola berhasil terbendung dan masuk atau hanya terbendung saja yang mengakibatkan kurangnya relevansi terhadap keberhasilan penguasaan keterampilan. Oleh karena itu penilaian terhadap proses pelaksanaan dari gerakan teknik passing- olah bola - shooting Bola Bergerak tersebut akan dirasa cukup mewakili untuk hasil dari penelitian. Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian

25 95 absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal yang sama. Beberapa aspek yang diberikan tes tersebut merupakan tinjauan terhadap teknik passing- olah bola -shooting dalam sepak bola baik secara biomekanik maupun anatomis. Pemilihan aspek yang diberikan tes merupakan aspek yang dominan dalam pelaksanaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola. Pemilihan butir tes tersebut merupakan pendukung dari keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola sehingga relevan dengan hasil yang diharapkan. G. Jenis Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluaan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif berasal dari: a. Hasil observasi dari peneliti. b. Hasil wawancara dari pelatih sepak bola pada studi pendahuluan. c. Masukan dari ahli sepak bola. d. Catatan lapangan pada saat eksperimen produk.

26 96 2. Data kuantitatif Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh adalah: a. Data dari questioner evaluasi ahli adalah termasuk data ordinal. b. Data dari questioner atlit pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok besar termasuk data ordinal. c. Data dari hasil penilaian rating scale pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok besar termasuk data ordinal. d. Data dari hasil penilaian rating scale pre test dan post test termasuk data ordinal 3. Mekanisme pengambilan data Pengambilan data dilakukan beberapa tahap yang dimulai dari studi pendahuluan hingga akhir pelaksanaan uji efektivitas dari produk yang dihasilkan. Adapun mekanisme pengambilan datanya adalah sebagai berikut a. Pengumpulan data studi pendahuluan sebagai langkah awal dalam penentuan masalah penelitian yang melibatakan pelatih, pemain dan peneliti sebagai sumber data. b. Pengambilan data untuk proses pembuatan produk yang melibatkan para ahli untuk pengambilan informasi berupa saran dan masukan untuk kelayakan produk c. Pengambilan data pelaksanaan uji coba terbatas yang melibatkan pemain dan peneliti sebagai sumber data untuk menguji kelayakan produk berdasarkan tanggapan pemain yang melaksanakan kegiatan dan

27 97 interpretasi dari peneliti sebagai pengamat pelaksanaan kegiatan untuk kemudian di evaluasi. d. Pengambilan data pelaksanaan uji coba luas yang melibatkan pemain dan peneliti sebagai sumber data sebagai tindak lanjut dari hasil uji coba terbatas untuk mengetahui kelayakan produk sebelum di uji efektivitas dari produk akhir yang dihasilkan e. Pengambilan data tahap akhir yaitu uji efektivitas dari produk akhir yang melibatakan pemain dari kelompok uji coba dan kelompok pembanding dan peneliti serta pelatih sebagai sumber data. Pelaksanaan eksperimen adalah dengan membandingan kemampuan penguasaan keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola atlet kelompok sampel dan kelompok kontrol. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data dalam penelitian ini: 1. Pendekatan kualitatif a. Analisis data Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen (dalam Moleong, 2005: 248) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data

28 98 yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan. Menurut Moleong (2005:247) proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang dilakukan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis berdasarkan kelompok data, data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan kesimpulan. 1) Tahap reduksi data Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan dimungkinkan masih belum dapat memberikan informais yang jelas. Oleh karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar yang diperoleh dari wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

29 99 2) Tahap penyajian data Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif. (Sugiyono, 2005:95). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang berupa temuan penelitian yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang berkaitan dengan apa yang telah diberikan. 3) Tahap penarikan kesimpulan Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas. Temuan penelitian dilakukan pengecekan keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil penelitian. Selanjutnya hasil penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya. b. Pemeriksaan keabsahan data Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang diumpulkan. Dalam penelitian ini pemerikasaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode: 1) Pengecekan sejawat Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau hasil akhir dengan rekan-rekan sejawat. Menurut Moleong (2007:333), diskusi ini sebaiknya dilakukan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan

30 100 pengalaman dalam bidang yang dipersoalkan, terutama tentang isi dan metodologinya. Teknik pereriksaan sejawat ini menurut moleong (2007:333) mengandung beberapa maksud: a) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. Tenik pemeriksaan keabsahan data ini jika dilakukan maka hasilnya adalah: a) Menyediakan pandangan kritis. b) Mengetes temuan kerja. c) Membantu mengembangkan langkah selanjutnya. d) Melayani sebagai pembanding. (Moleong, 2007:333) 2) Triangulasi (Bogdan dan Taylor, 1993:189, Zuber, 1996:81) menyimpulkan, untuk melakukan pemerikasaan terhadap data dari berbagai sumber akan lebih tepat dengan menggunakan metode triangulasi. Pemeriksaan Keabsahan data Triangulasi teori Triangulasi metode Uji Ahli Teori latihan Teknik Dasar Passing- Olah Bola- Shooting Bola bergerak 1. Wawancara 2. Catatan lapangan 3. Kuisioner 1. Ahli Akademisi 2. Ahli Praktisi Gambar 3.2 Bagan pemeriksaan keabsahan data

31 101 Dalam hal ini triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data yang dimaksud adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk yang disusun oleh peneliti. Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemerikasaan ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu instrument pengumpul data. Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu instrument sebagai pengumpul data tetapi menggunakan dua instrument yaitu kuisioner dan wawancara tak terstruktur. Triangulasi metode dilakukan dengan cara mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuisioner baik dari pemain maupun ahli dengan hasil wawancara. Triangulasi teori dilakukan dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang telah ada sebelumnya yaitu teori mengenai latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola. 3) Perpanjangan keikutsertaan Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument itu sendiri, keikut sertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan ini menurut moleong (2007:327) akan membatasi: a) Gangguan dari dampak peneliti pada konteks.

32 102 b) Membatasi kekeliruan (biases) peneliti. c) Mengkonpensasi pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat. 2. Pendekatan kuantitatif Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini melihat dari jenis data yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dari questioner ahli sepak bola, questioner atlet, dan data pre tes - post test pada saat uji eksperimen produk. a. Pengujian data 1) Uji Normalitas distribusi frekuensi Uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors (Sudjana, 2005:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan x 1, x 2,..., x n dijadikan bilangan baku z 1, z 2,..., z n dengan menggunakan rumus: z i = x i s x Keterangan : x i = Nilai tiap kasus x = Rata-rata s = Simpangan baku 2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F ( z i ) = P ( z z i ) 3) Selanjutnya dihitung proporsi z 1, z 2,..., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. Jika proporsi dinyatakan oleh

33 103 S (z i ) = banyaknya z 1, z 2,..., z n, yang n z i 4) Hitung selisih F ( z i ) - S ( z i ) kemudian ditentukan harga mutlaknya 5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai L hitung. Demi keakuratan dalam perhitungan, perhitungan uji Normalitas data dalam penelitian pengembangan ini digunakan program spss ) Uji Homogenitas variansi populasi Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji F. Pengujian homogenitas lebih sesuai menggunakan uji F dikarenakan hanya aa dua kelompok sampel yang diuji homogenitas. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel Sx 2 n. X 2 n.( n ( 1) X ) 2 2) Varians dari setiap kelompok sampel dengan dk= n-1 3) Menghitung nilai F F Sbesar Skecil 4) Membuat kesimpulan (dk) pembilang n-1, dan derajat kebebasan (dk) penyebut n-1, dan Apabila F hitung Lebih kecil dari pada F tabel, maka data pada kelompok X dan Y Homogen.

34 104 Demi keakuratan dalam perhitungan, perhitungan uji Homogenitas data dalam penelitian pengembangan ini digunakan program spss 20.0 a. Analisis data 1) Analisis data questionair ahli sepak bola dan questionair atlit. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak adalah teknik analisis deskriptif persentase. Analisa data sesuai dengan pendekatan ini dimaksudkan bahwa, setiap analisa disesuaikan dengan dengan pendekatan yang digunakan, hanya sampai mengetahui persentase (%) (Sudjana, 1990:45) Rumus untuk mengolah data kuantitatif subyek uji coba. P X Xi x100% Keterangan: P = Persentase hasil subyek uji coba x = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba xi = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba 100% = Konstanta Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria seperti pada tabel berikut: Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba Persentase Keterangan 80% % Valid/digunakan 60% - 79% Cukup valid/digunakan 50% - 59 % Kurang valid/diganti <50% Tidak valid/diganti (Sumber: Maksum 2009:57)

35 105 2) T-Score Dalam mementukan ranking hasil tes teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pada subyek penelitian uji efektifitas, maka diperlukan perhitungan T-Score untuk menyeragamkan nilai data. Menurut Mulyono (2008:97) tahap dalam mencari t-score adalah sebgai berikut: a. Mencari angka tertinggi (AT) b. Mencari angka terendah (AR) c. Mencari rentangan/range R=AT-AR d. Mencari kelas interval e. Menentukan interval i=r/ki f. Mencari angka g. Membuat tabel kerja mencari T-score 3) Analisis data uji eksperimen produk. Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t independent sample t-test dan t-test sampel berpasangan/paired Sampel T-Test a. Sampel T-Test Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t independent sample t-test dengan menggunakan rumus;

36 106 t D 2 D ( N ( N N 1) D) 2 Kriteria prodak dinyatakan signifikan pengaruhnya dinyatakan jika t 1 t istribusi t dengan dk = (n 1 + n 2 2) dan peluang (1 - -harga lainnya ditolak. Demi keakuratan data maka dalam penghitungan independent sample t-test penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya. b. Paired Sampel T-Test Paired Sampel T-Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok). Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah: = x 2 x

37 107 Keterangan: x = mean sampel 1 x = mean sampel 2 S = simpangan baku sampel 1 S = simpangan baku sampel 1 S = Varians sampel 1 S = Varians sampel 1 R = korelasi antar dua sampel Demi keakuratan data maka dalam penghitungan Paired Sampel T-Test penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya. c. ANOVA ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua kelompok percobaan atau lebih. ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen (bebas). Uji ANOVA ini juga biasa disebut sebagai One Way Analysis of Variance. Rumusnya : = Keterangan: = jumlah kuadrat (some of square) = derajat bebas (degree of freedom) Menghitung nilai Anova atau F ( ) dengan rumus : = = = = Varian dalam group dapat juga disebut Varian Kesalahan (Varian Galat). Dapat dirumuskan : untuk = untuk

38 108 Keterangan: = sebagai faktor koreksi N A = Jumlah keseluruhan sampel (jumlah kasus dalam penelitian). = Jumlah keseluruhan group sampel. Demi keakuratan data maka dalam penghitungan uji F/Anova penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya

Nopember Akhir November Pembuatan produk awal pengembangan model latihan

Nopember Akhir November Pembuatan produk awal pengembangan model latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan ini, proses pengambilan data akan di mulai dari awal. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi awal terkait masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan dribel dan lay up shoot dalam bolabasket dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Berikut Tebel 3.1 menjelaskan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja Berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan teknik dasar bermain futsal dan latihan fisik futsal dimulai dari studi pendahuluan, pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menyajikan hasil dari pengembangan serta pembahasan dari model latihan teknik dasar dan latihan fisik pada pemain futsal tingkat intermediate yang dimulai

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan Mojosongo, Jebres, Surakarta. Jalan Tangkuban Perahu, Surakarta. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di lapangan bola voli Jatisrono Putra Tahun 2016. 2. Waktu penelitian Waktu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing -

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing - BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing - Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan pada olah raga sepak bola berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan model penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian memiliki rancangan yang menggambarkan prosedur atau langkah langkah yang harus ditempuh, sumber data, dan dengan cara bagaimana data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitan merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah

Lebih terperinci

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

R O 1 X O 2 R O 3 O 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian eksperimen memiliki berbagai bentuk desain penelitian, penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta masalah pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1990) menyatakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode 93 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDIT Al-Hasna yang berlokasi di Jl. Klaten Yogya KM 3,5 Pilangsari, Gondang, Kebonarum,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai Penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic dalam pembelajaran program paket C untuk meningkatkan hasil belajar, maka berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dangan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2008: 3). Dalam penelitian

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penarikan sampel, definisi konseptuan dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif tipe eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Pretest- Postest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya menggunakan suatu metode yang sesuai dengan permasalahan penelitian itu sendiri. Dimana metode merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah mixed methodes dengan model concurrent embedded strategy yaitu suatu desain yang menggunakan metode kuantitatif

Lebih terperinci