BAHAN DAN METODE Partisipasi Politik
|
|
- Hadi Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Partai politik pertama lahir di negara Eropa Barat. Sekarang meluas gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak pemerintah dengan lembaga di pihak lain. Partai politik adalah lembaga untuk mengemukakan kepentingan, baik secara sosial maupun ekonomi, moril maupun materil (Philipus, 2009: 121) Indonesia memiliki berbagai partai politik yang masing-masing partai memiliki tujuan terhadap kepentingan masyarakat dan kepentingan kelembagaan partai masing-masing. Pada tanggal 7 september 2012, komoisi pemilihan umum mengumumkan daftar 46 partai politik yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2014, dimana beberapa partai diantaranya merupakan partai politik yang baru pertama kali mengikuti pemilu. 9 partai lainnya merupakan peserta pemilu 2009 yang berhasil mendapatkan kursi di DPR periode Pada tanggal 10 september 2012, KPU meloloskan 34 partai yang memenuhi syarat pendaftaran minimal 17 buah dokumen. Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2012, KPU mengumumkan 16 partai yang lolos verifikasi administrasi dan akan menjalani verifikasi faktual. ( Jaminan yang diberikan oleh negara untuk mendirikan partai, dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.hal ini dibuktikan dengan semangat mendirikan partai baru masih belum memudar, meskipun tiga kali pemilu pasca orde baru telah memberikan pelajaran cukup berharga bahwa ternyata hanya partai-partai tertentu saja yang memperoleh dukungan berarti dari para pemilih (konstituen). Munculnya partai baru di Indonesia didorong oleh proses demokratisasi yang terus bergulir sejak runtuhnya orde baru dan realitas masyarakat Indonesia yang majemuk. Selain itu, didorong juga dengan fenomena yang terjadi pada pemilu 2004 dan 2009, terdapat dua partai baru yang memperoleh dukungan cukup signifikan.pada pemilu 2004 yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.Sementara pada pemilu 2009, partai Gerindra dan Hanura.Fenomena ini terjadi karena suara para pemilih masih belum terikat kuat kepada partai-partai yang ada, sehingga masih memungkinkan untuk berpindah mencari partai alternatif. Realitas demikian membuat partai-partai baru memiliki ruang adanya harapan untuk memperoleh dukungan dari para pemilih yang mencari partai alternatif (Marijan, 2011: 57-65). Pada perkembangannya, sesuai dengan keputusan dewan kehormatan penyelenggaraan pemilihan, verifikasi faktual juga dilakukan terhadap 18 partai yang tidak lolos verifikasi administrasi. Hasil dari verifikasi faktual ini ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2013, dimana KPU mengumumkan 10 partai sebagai peserta Pemilu Berikut adalah daftar nama partai tersebut, partai NasDem, PKB, PKS, PDI, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, dan Hanura. Berdirinya partai di Indonesia tentu tidak hanya terpatok pada visi misi, lambang atau simbol dan pengurus partai saja, tetapi juga sangat membutuhkan partisipasi masyarakat secara umum. Partisipasi adalah pembentukan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya dan
2 masyarakat ambil bagian dalam setiap tanggung jawab bersama yang ingin diwujudkan oleh partai politik (Miriam Budiarjo,2008:386). Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi untuk memajukan partai yang ada atau dikenal dengan partisipasi politik. Partisipasi politik menurut Closky merupakan kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melaluibagaimana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum. Partisipasi politik berperan sangat strategis ketika sebuah partai ingin memperoleh dukungan rakyat dalam pemilu. Begitu juga dengan partai NasDem sebagai partai yang baru berdiri. Partai NasDem sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat agar partai tersebut lebih dikenal di kalangan masyarakat luas. Seperti partai NasDem yang ada di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan wawancara awal dengan Bapak Ahmad Namlis sebagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai NasDem di Nagari Ujung Gading pada bulan oktober 2013, yang menyatatakan bahwa partai NasDem merupakan Partai Baru di Nagari Ujung Gading, dan sangat membutuhkan partisipasi masyarakat khusunya untuk calon legislatif. Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap partai NasDem, partai tersebut mempunyai cara tersendiri untuk mendorong masyarakat yang ingin menjadi sebagai calon legislatif atau yang dikenal dengan proses rekrutmen. Artinya walaupun partai NasDem merupakan partai baru, namun partai tersebut sudah mempunyai beberapa strategi atau cara yang telah ditetapkan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat Ujung Gading terhadap partai NasDem. Adapaun salah satu cara yang dilakukan Partai NasDem dalam perekrutan anggotanya untuk menjadi calon legislatif, adalah melalui pengumuman media massa, Koran radio dan televisi. Disamping itu Pengumuman dengan menyampaikan surat resmi kemasing-masing pimpinan kecamatan.sedangkan cara lain yang dilakukan oleh Partai NasDem adalah berdasarkan Jalur kader dengan prioritas pada kemampuanya, jalur ini menjadi kriteria dasar dalam rekrutmen seseorang, karena hal ini berkaitan dengan kapasitas sebagai kader partai NasDem. Semua faktor tersebut dikaji dan dievaluasi karena dia menjadi sosok seorang pemimpin. Kader harus mempunyai skill, kecakapan, keahlian untuk terjun kedalam dunia politik. Dunia politik merupakan dunia yang penuh rivalitas, taktik dan strategis untuk mendapatkan dukungan rakyat. Berdasarkan wawancara dengan tokoh partai NasDem Pasaman Barat yang berdomisili di Ujung Gading, partai NasDem melakukan rekrtumen calon legislatif disesuaikan dengan kriteria dengan standar yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Mereka harus mampu membawa partai ini meraih dukungan rakyat pada pemilu 2014 yang akan datang. Seorang partisipan akan dapat menjadi calon legislatif jika memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh partai NasDem. Kriteria yang dilakukan dalam rekrutmen calon legislatif tidak dapat dilakukan secara ideal, karena dari calon yang mengajukan diri tidak ada yang tidak layak sekedar memenuhi persyaratan seperti untuk calon perempuan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang 30 % perempuan, bahkan jika diberlakukan
3 kriteria tersebut calon legislatif yang ada diajukan ke KPU bisa kurang. Namun walaupun partai NasDem mempunyai strategi dan cara khusus dalam meningkatkan pasrtisipasi masyarakat di Nagari Ujung Gading terhadap partai tersebut, tidak dapat dipastikan jika masyarakat benar-benar ingin berpartisipasi atau tidak. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana proses rekrutmen partai NasDem dan bagaimana bentuk partisipasi masyarakat calon legislatif dalam proses perekrutan partai NasDem dengan judul Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Perekrutan Calon Legislatif (Studi Kasus Partai NasDem di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat) Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam proses rekrutmen calon legislatif partai NasDem di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian tentang partai politik sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Nurhairani (2013) dengan judul Pola Rekrutmen Politik oleh Partai Politik (studi kasus partai NasDem Kota Padang). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Oktarina (2009) dengan judul Mekanisme rekrutmen calon legislatif perempuan dikabupaten solok selatan pada pemilu Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sissopan (2005) dengan judul Mekanisme Penempatan Calon Legislatif oleh Partai Politik Pada Pemilu 2004 Kota Padang. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2013-Januari Penelitian dilaksanakan di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif. karena dapat mengungkapkan dan menggambarkan permasalahan partisipasi masyarakat dalam proses rekrutmen calon legislative di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. HASIL PENELITIAN 1.1 Proses Rekutmen Caleg NasDem Partai NasDem didirikan pada tanggal 01 februari 2011, dan berpusat di Ibu kota Negara Republik Indonesia. Adapun tujuan didirikannya partai NasDem adalah mewujudkan masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan berkedaulatan. Sedangkan fungsi didirikannya partai NasDem adalah: Pertama, memperkuat kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, mewujudkan Negara kesejahteraan sesuai mandat konstitusi. Ketiga, mengembangkan kehidupan politik kebangsaan yang demokratis, partisipasif dan beradab. Keempat, menciptakan tatanan perekonomian dengan prinsip demokrasi ekonomi. Kelima, menegakkan keadilan sosial dan kedaulatan hukum. Keenam, memenuhi hak asasi manusia dan hak warga Negara Indonesia. Ketujuh, mengembangkan kepribadian bangsa yang luhur dan kehidupan sesama budaya yang egaliter berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian adapun makna lambang partai NasDem sendiri adalah
4 lingkaran biru bermakna kemerdekaan berpikir, gagasan-gagasan baru, kecepatan mengambil keputusan, ketepatan bertindak, keberanian, kewaspadaan, kepercayaan diri dan keteguhan hati dalam berjuang. Sedangkan makna dari dua siluet berwarna orange adalah gotong royong, harmonis atara modernitas dan kearifan lokal, menunjung tinggi kesetaraan sosial, mengusung pecepatan ekonomi dan keadilan distribusi pada saat yang sama. Warna orange melambangkan kemakmuran, seperti warna padi yang siap dipanen melambangkan gagasan yang selalu segar dan siap diimplementasikan (AD/ART partai NasDem). Partai NasDem merupakan partai baru yang sedang ikut serta dalam pemilu Dalam hal ini partai NasDem membutuhkan partisipasi dari masyarakat untuk menjadi calon legislatif di partai NasDem. Adanya calon legislatif tersebut diperoleh melalui proses rekrutmen yang dilakukan oleh partai NasDem. Sebagai partai baru tujuan dilaksanakannya rekrutmen tersebut yaitu untuk mendapatkan kader partai yang berkualitas. Sehingga partai ini diminati oleh masyarakat dan bisa menjadi pemenang diwilayah Ujung Gading. Dengan rekrutmen yang dilakukan akan terlihat bagaimana kualitas partai tersebut melihat partisipasi dari masyarakat yang mencalonkan diri. Adapun persyaratan Khusus yang dibuat partai NasDem untuk calon legislatif yang ingin mencalonkan diri adalah: Pendidikan minimal SLTA untuk bakal calon DPRD Kab/kota pendidikan minimal S1 untuk bakal calon anggota DPRD Propinsi, tidak terlibat aktif sebagai pengurud patai politik lain, Jika penah menjadi pengurus salah satu partia politik, harus melampikan surat pengunduran diri, disertai materai Partai NasDem dalam proses rekruitmen bakal calon anggota legislatif (bacaleg) melalui beberapa tahapan, hal ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam rekrutmen tersebut. Sesuai dengan surat keputusan dewan pimpinan pusat partai NasDem nomor 117-S1/DPP- NasDem/1x/2012 tentang rektrutmen bakal calon legislatif (bacaleg sementara). Dari prosedur yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat partai NasDem inilah panduan teknis rekrutmen Bacal Calon Anggota Legis Latif (BACALEG) sementara untuk dijadikan sebagai pedoman bagi semua pimpinan baik ditingkat propinsi maupun Kabupaten/kota dalam melakukan rekrutmen calon anggota legislatif. Partisipasi masyarakat dalam rekrutmen Bacaleg sementara nampak dari unsur internal dan eksternal. Sumber internal yaitu pada pimpinan partai, organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat, kader partai, badan dan lembaga sayap yang telah dimiliki oleh partai NasDem, sedangkan sumber eksternal adalah para politisi, tokoh adat, tokoh agama. Intelektual dan lain-lain yang berkemampuan dibidang politik dan mau mengabdikan dirinya melalui partai NasDem. 1.2 Partisipasi Masyarakat dalam seleksi caleg Partisipasi politik menurut Hardwic dalam Gatar dkk (2007:91) adalah memberi perhatian, cara-cara warga negara berupaya menyampaikan kepentingankepentingan mereka terhadap pejabatpejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tesebut. Kepentingan inilah yang akan menjadi tolak ukur bagi masyarakat maupun orang yang akan menyalurkan aspirasinya dan membuat masyarakat untuk berani tampil
5 di muka publik, berpartisipasi dalam dunia politik dan juga ikut dalam pencalonan Legislatif. Sehingga nama mereka menjadi terkenal oleh masyarakat luas. Seperti partisipasi politik partai NasDem di Nagari Ujung gading yang dilakukan oleh caleg NasDem. Dalam melaksanakan proses rekrutmen bentuk partisipasi dari masyarakat adalah dibukanya kesempatan bagi masyarakat dalam bentuk pengumuman dimedia massa yaitu media cetak dan media elektronik untuk mencalonkan diri menjadi bakal calon anggota legislatif. Tanggapan masyarakat adalah sebagaimana juga partai lain seperti yang diungkapkan oleh bapak Syahran yang mengatakan bahwa dia mengetaui adanya rekrutmen calon legislatif di partai NasDem dari media massa, disamping itu adanya pemberitahuan dari pengurus NasDem di Nagari Ujung Gading. Selanjutnya tokoh masyarakat yaitu bapak Masri mengatakan bahwa dia mengetaui adannya rekrutmen partai NasDem untuk calon legislatif di media massa, Koran dan televisi, disamping itu adanya surat edaran yang disampaikan oleh partai NasDem kemasyarakat oleh DPD partai NasDem ke masyarakat. Apa yang dilakukan partai ini sesuai dengan tahapan yang diatur oleh pedoman rekrutmen anggota legislatif partai NasDem dengan mekanisme yang telah diatur sesuai dengan pedoman yang ada. Masyarakat diminta untuk memberikan masukan terhadap bakal calon yang mendaftarkan diri menjadi anggota calon legislatif. Munculnya partai politik yang baru yaitu partai NasDem ternyata tidak mengalami kesulitan dalam proses rekrutmen anggotanya, baik untuk pengurus partai maupun untuk calon legislatif. Hal ini terlihat dengan berpartisipasinya masyarakat dalam mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Dengan cara dan strategi yang dilakukan partai NasDem membuat masyarakat Ujung Gading ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Keinginan tersebut merupakan sebuah bentuk partisipasi yang berasal dari masyarakat. Adapun bentukbentuk partisipasi masyarakat sebagai calon legisltif di partai NasDem adalah : Adanya keinginan untuk mencalonkan diri sebagai caleg NasDem Partisipasi yang dilakukan masyarakat tersebut mempunyai alasanalasan tersendiri mengenai ketertaikannya terhadap partai NasDem sehingga mereka mau mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Alasan-alasan tersebut tentu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang mereka lakukan. Kemudian para caleg yang mencalonkan diri inipun secara sadar dan mereka mempunyai tujuantujuan tertentu sehingga mau mencalonkan diri sebagai caleg NasDem yang disebut sebagai tindakan sosial berorientasi nilai dan tindakan rasional insturmental Mengikuti proses penerimaan sebagai caleg partai NasDem kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang calon legislatif adalah sudah memenuhi persyaratan umum yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan oleh partai NasDem berdasarkan SOP yang ada. Syaratnya ini sesuai dengan tingkatan keanggotaan calon dalam partai politik Mengikuti proses sosialisasi caleg di partai NasDem Setelah mereka mencalonkan diri sebagai caleg NasDem, tentu ada beberapa langkah yang harus mereka lakukan untuk mensosialisasikan dirinya dan partai NasDem kepada mayarakat. Salah satu
6 langkah yang dilakukan caleg partai NasDem adalah dengan merekrut anggota sebagai tim suskes yang berguna untuk mensosialisasikan dirinya agar dikenal di lingkungan masyarakat. Namun disini, caleg NasDem bukan hanya mementingkan dirinya sendiri, tapi juga harus mensosialisasikan partai NasDem sebagai tempat dia bernaung. Hal ini dilkukan bukan karena mengejar keuntungan semata, tapi merupakan bentuk pasrtisipasi calon legislatif terhadap partai NasDem. Sosialisasi yang dilakukan oleh pengurus partai NasDem untuk merekrut anggota, diantaranya dengan door to door, melakukan pendekatan dengan masyarakat di warung, dan melalui keterlibatan pengurus di kegiatan masyarakat.dalam pertemuan tersebut, pengurus mensosialisasikan partai NasDem.Namun selain sosialisasi secara langsung tersebut, Partai NasDem juga sosialisasi melalui media baik media cetak maupun elektronik. Adapun kontribusi atau pasrtisipasi para calon legislatif partai NasDem adalah, dengan mensosialisaikan partai NasDem kepada masyarakat Nagari Ujung Gading dan salah satu bentuk dari sosialisasi ini adalah mempromosikan partai NasDem. Promosi yang dilakukan calon legisltif memiliki tiga sasaran yaitu: Memberi informs (to inform), untuk mempengaruhi (to persuade), untuk mengingat (to remind) disini letaknya merupakan pencitraan agar bagaimana masyarakat mengingat caleg dan familiyar serta bagaimana citra tertentu lengket di kepala orang. Dengan dilakukannya hal tersebut tentunya masyarakat akan mengenal lebih dalam para caleg dan partai NasDem. Pencitraan yang dilakukan harus sesuai dengan slogan yang dipasang agar masyarakat memang percaya dengan kualitas caleg tersebut. Slogan yang dibuat pada gambar caleg harus juga sesuai dengan pribadi caleg itu sendiri, oleh sebab itu caleg NasDem terlebih dahulu mengenal apa kelebihan dan kekurangannya agar slogan yang dibuat tidak membodohi masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan calon legislatif ini tentunya membawa dampak yang besar pada partai NasDem. Pencintraan yang sesuai dengan pribadi caleg itu sendiri menjadikan partai NasDem merupakan partai yang positif dan disenangi masnyarakat. Maka disinilah bentuk dari pasrtisipasi caleg tehadap partai NasDem dalam membangkitkan partai tersebut serta membuat masyarakat simpati terhadap partai NasDem. KESIMPULAN Bentuk pasrtisipasi tersebut diantaranya, merekrut anggota yang berguna untuk kemenangan dirinya dan juga untuk memperkenalkan partai NasDem kepada lingkungan masyarakat luas. Selain itu para calegpun membuat pencitraan yang sesuai dengan dirinya sendiri untuk lebih memperkenalkan partai NasDem agar lebih fenomenal di lingkungan masyarakat Ujung Gading. Adapun bentuk pasrtisipasi masyarakat sebagai calon legislatif partai NasDem adalah : 1. Adanya keinginan untuk mencalonkan diri sebagai caleg NasDem 2. Mengikuti proses penerimaan sebagai caleg partai NasDem 3. Mengikuti proses sosialisasi caleg di partai NasDem
7 Calon legisltaif ini dipilih melalui proses rekrutmen yang dilakukan oleh partai NasDem. DAFTAR PUSTAKA Afrizal Pengantar penelitian kualitatif. Padang: Laboratorium Sosiologi Fisip UNAND. Andria Oktarina Mekanisme Rekrutmen Calon Legislatif Perempuan di Kabupaten Solok Selatan Pada Tahun Skripsi. Padang: FIS UNP. Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Putra Grafika Budiardjo, Miriam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. m_legislatif_indonesia_2014(diakses Jum'at 4 Oktober 2013 Pukul : 15:20 WIB Nurhairani Pola Rekrutmen Politik oleh Partai Politik (studi kasus partai NasDem Kota Padang.Skripsi.Padang: FIS UNP. Philipus,Ng Sosiologi dan politik.jakarta : Rajawali Pers. Sissopan Mekanisme Penempatan Calon Legislatif oleh Partai Politik Pada Pemilu 2004 Kota Padang. Skripsi.Padang: FIS UNP.
BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu
Lebih terperinci2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu
Lebih terperinci2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum. Sebagaimana diungkapkan oleh Rudy (2007 : 87)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan
Lebih terperinciKuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut. I. Identitas Diri 1. Nama : Usia :...Thn 3. Alamat :...
Kuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut I. Identitas Diri 1. Nama :... 2. Usia :...Thn 3. Alamat :...... 4. Agama : a. Islam d. Hindu b. Kristen katholik e. Budha c. Kristen Protestan f. Kong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah
Lebih terperinciPENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?
PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang dianggap paling
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam
Lebih terperinciPANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK
PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK I. PENGANTAR Pemilihan Umum adalah mekanisme demokratis untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD), dan Eksekutif (Presiden-Wakil Presiden, serta kepala daerah). Pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v
i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.
Lebih terperinciPeranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH
Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan
Lebih terperinciSTRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN
STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN Oleh: Ignatius Mulyono 1 I. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah
Lebih terperinciDUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK
DUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK Pemkot Magelang memberikan bantuan keuangan kepada sembilan partai politik tahun 2016, senilai total Rp560.702.300. Namun yang dapat dicairkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum. Sebagaimana diungkapkan oleh Teuku May Rudy (2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti
Lebih terperinciREKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...
Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP
Lebih terperinciPARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA)
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA) Oleh : Sandy Brian Randang ABSTRAKSI Partisipasi politik merupakan
Lebih terperinciBAB III DATA RESPONDEN
BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, upaya membangun demokrasi yang berkeadilan dan berkesetaraan bukan masalah sederhana. Esensi demokrasi adalah membangun sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciNO URUT. 16. Sumber : = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
NO URUT. 16 Visi Partai adalah bahwa untuk mewujudkan cita-cita luhur Proklamasi 17 Agustus 1945, diperlukan kualitas manusia Indonesia yang patriotik, yaitu warga bangsa yang cerdas, sehat,cakap,tangguh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah melalui kegiatan pendidikan. Sebagai bagian dari masyarakat, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mayoritas masyarakat memiliki keinginan untuk maju berkembang menjadi lebih baik. Keinginan tersebut diupayakan berbagai cara, salah satunya adalah melalui kegiatan
Lebih terperinciV. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan
V. PENUTUP A. Kesimpulan Partai politik sebagai wadah atau muara bertemunya banyak kepentingan sudah tentu rawan terjadi konflik. Partai politik sebagai organisasi modern akan selalu dihadapkan pada realitas
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka I. PEMOHON Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), dalam hal ini diwakili oleh Drs. H. Muhaimin Iskandar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia. Istilah tersebut baru muncul pada abad 19 Masehi, seiring dengan berkembangnya lembaga-lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem politik demokrasi modern menempatkan sebuah partai politik sebagai salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan sistem pemerintahan. Demokrasi modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan sebuah penggunaan media kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi media akan kampanyenya hanya berupa daftar dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang
BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU
ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU 1. Sistem Pemilu Rumusan naskah RUU: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. mendapatkan data tentang objek penelitian dari website Partai Nasdem yaitu
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang objek penelitian dalam penelitian ini. Penulis mendapatkan data tentang objek penelitian dari website Partai Nasdem yaitu partainasdem.org,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN
BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN A. CALEG PEREMPUAN DI KELURAHAN TEWAH MENGALAMI REKRUTMEN POLITIK MENDADAK Perempuan dan Politik di Tewah Pada Pemilu
Lebih terperinciPeningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin
Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut
Lebih terperinciOleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1
Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi
Lebih terperinciANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013
ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu
Lebih terperinciA. Kesimpulan BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini yang fokus terhadap Partai Golkar sebagai objek penelitian, menunjukkan bahwa pola rekrutmen perempuan di internal partai Golkar tidak jauh berbeda dengan partai
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB
LAMPIRAN Daftar Informan No. Daftar Informan Tanggal dan Waktu Topik Wawancara 1. Sutanto Nugroho (Pendiri Relawan Jas Merah) 2. Rajut Sukasworo, S.E. (Ketua Suharsono center) 3. Heru Jaka Widada (Ketua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Banyumas suasana politik semakin hangat. Banyak yang mempromosikan calonnya dengan berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi adalah suatu cara atau taktik dalam meraih dan memperoleh sesuatu. Sehingga dalam wahana politik strategi merupakan sesuatu hal yang sangat urgen yang kianhari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas
Lebih terperinciPASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016
PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian studi kasus yang di lakukan di DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat ditemukan bahwa model
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,
Lebih terperinciPublik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD
Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung
Lebih terperinciEfek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental
Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html
Lebih terperinciBUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG
BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciTAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI
TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan
56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH
77 BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH SIYA>SAH A. Analisis Mekanisme Rekrutmen Bakal Calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN ATAS PENDAFTARAN,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebijakan affirmative action merupakan kebijakan yang berusaha untuk menghilangkan tindakan diskriminasi yang telah terjadi sejak lama melalui tindakan aktif
Lebih terperinciDibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi
Lebih terperinciKajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik
Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut
37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Menurut Moleong (1999:131), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara langsung dapat berlangsung tertib dan lancar. Animo masyarakat yang besar atas pesta demokrasi
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK
Lebih terperinciAnalisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN
Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI) Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Komisi Pemilihan
Lebih terperinciKEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan
Lebih terperinciKONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK
KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK OLEH DRS. SYAMSUDDIN, M.Si DIREKTORAT POLITIK DALAM NEGERI DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM 1 UU NO
Lebih terperinci2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disuatu negara menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat sebagai bentuk pemerintahan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.
Lebih terperinciPARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si
PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA Dr. H. Kadri, M.Si Outline Peran dan Fungsi Partai Politik Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Realitas Partai Politik saat ini Partai Politik sebagai Penjaga Nilai
Lebih terperinci