GLOSARI. : Tokoh yang menjadi sumber dalam mitologi. : Tanda pada beras hambaruan yang biasanya berupa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GLOSARI. : Tokoh yang menjadi sumber dalam mitologi. : Tanda pada beras hambaruan yang biasanya berupa"

Transkripsi

1 GLOSARI Antang Pitih : Tokoh yang menjadi sumber dalam mitologi pelaksanaan ritual Nyadiri. Barintih : Tanda pada beras hambaruan yang biasanya berupa tanda putih mencolok pada bagian beras hambaruan. Apabila ada tanda tersebut pada behas hambaruan, maka suatu ritual dapat dikatakan berhasil Basir/ Pisur Behas hambaruan : Imam agama Kaharingan. : Terdiri dari tujuh butir beras; sebagai tanda keberhasilan bagi suatu ritual dalam kehidupan suku Dayak Ngaju; bisa juga sebagai media bagi roh orang yang sakit untuk pulang. Banama Panjang Pahelempei Laut : Kapal berukuran besar. Basuhun Bulau Sarambai Rabia : Sungai emas, pengaliran segala kekayaan. Bis juga dikatakan alam bawah bagi suku Dayak Ngaju. Batu Nindan Tarung : Tempat tinggal dari Raja Sangen dan sekaligus tempat yang menjadi sumber dari segala kisah kepahlawan. Bukit Pasahan Raung : Tempat peristirahatan sementara, sebelum dilaksanakan ritual Tiwah.

2 Duit singah : Uang penukar didalam pelaksanaan ritual, apabila terdapat kekurangan-kekurangan syarat dalam pelaksanaan ritual. Ketika ritual itu telah berjalan. Danum Kaharingan : Air keluhuran hidup; air yang menghidupkan. Belum Hampatung sadiri : Patung yang digunakan dalam pelaksanaan ritual Nyadiri. Hampatung henda : Patung manusia yang dibuat dari kunyit; dalam pelaksanaan ritual Nyadiri, maka hampatung henda sebagai ganti diri dari orang yang sakit. Hampatung punduk apui : Patung yang dibuat dari sisa pembakaran kayu bakar yang sekaligus menjadi penerang/penuntun untuk sampai ke dunia orang mati. Hariten : Tanda pada beras hambaruan yang biasanya menunjukan tanda cacat. Apabila ada tanda tersebut, maka suatu ritual dapat dinyatakan berhasil. Indang : Panggilan untuk ibu dalam bahasa Dayak Ngaju. Jata/ Bawin Jata Balawang Bulau : Wanita Jata berpintukan permata; ilah perempuan bagi suku Dayak Ngaju yang memiliki sifat feminin dan mendiami alam bawah. Kaharingan : Berasal dari akar kata haring yang berarti ada dengan sendirinya. Istilah ini juga dipakai sebagai nama untuk agama asli suku Dayak Ngaju.

3 Kameluh Putak Bulau Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun : Manusia perempuan pertama dalam mitologi penciptaan suku Dayak Ngaju. Kumpang Dohong Kutak Itah Layau hambarua : Sarung tombak : Bahasa daerah suku Dayak Ngaju. : Orang yang tersesat rohnya, karena dibawa oleh roh orang mati atau roh yang lain. Sehingga orang tersebut menjadi sakit. Lewu Tatau Habaras Bulau Habusung Intan Hakaragan Lamiang : Negeri kaya berpasir emas, berhalaman intan, berkerikil batu ahad. Bisa juga dikatakan surga bagi suku Dayak Ngaju. Lasang kilat panangkaje andau : Kendaraan yang kecepatannya seperti kecepatan kilat. Lilis lamiang : Berupa merjan yang biasanya diikatkan pergelangan tangan orang yang melaksanakan ritual; biasanya dikenakan juga pada subjek ritual. Fungsinya untuk menahan roh orang yang melaksanakan ritual dan juga si subjek ritual. Manyemei Tunggul Garing Janjahunan Laut, Sahawung Tangkuran Hariran : Manusia laki-laki pertama.

4 Nyadiri : Ritual ganti diri bagi orang yang sakit atau orang yang kehilangan semangat/rohnya. Nyiru : Alat penampi beras. Palangka Bulau Lembayung Nyahu : Tempat sesajen atau persembahan yang terbuat dari emas. Sebagai sarana bagi Ranying Hatalla untuk menurunkan manusia ke dunia. Pantai Danum : Dunia yang ditempati oleh manusia. Kalunen Pantai Danum Sangiang : Tempat kediaman Raja Sangiang dan turunannya. Dan sekaligus menjadi perantara manusia dengan Tuhan. Papat pamang Patahu : Doa dalam pelaksanaan ritual. : Leluhur suku Dayak Ngaju yang memiliki kesaktian dan kekuasaan dari Ranying Hatalla. Peteng tekang hambaruan : Pengikat bagi roh orang yang melaksanakan ritual; bisa juga dikenakan kepada orang yang menjadi subjek dalam pelaksanaan ritual. Biasanya berupa lilis-lamiang, uang, dan bisa juga emas.

5 Ranying Hatalla Langit, Raja Tuntung Matanandau, Kanaruhan Tambing Kabanteran Bulan Raja Buno : Tuhan bagi suku Dayak Ngaju. : Anak dari manusia laki-laki dan perempuan pertama dalam mitologi suku Dayak Ngaju. Dan sekaligus menjadi nenek moyang manusia suku Dayak Ngaju yang tinggal di alam manusia. Raja Hantuen : Disebut juga Raja Haramaung Batulang Buno, Balikur Talawang (Raja Harimau Bertulang Tombak, Bertulang Belakang perisai). Ia dilihat sebagai sumber kerusuhan yang mengganggu dan merusak manusia. Ia menganggu manusia dengan cara menghisap darah manusia. Raja Pali : Roh yang menguasai tata tertib alam semesta, sehingga setiap kali ada pelanggaran adat leluhur yang dilakukan oleh manusia akan dibalas atau dihukum oleh Raja Pali. Raja Peres Raja Sangen : Sumber segala macam penyakit. : Anak dari manusia laki-laki dan perempuan pertama dalam mitologi suku Dayak Ngaju, yang tinggal Batu Nindan Tarung. Raja Sangiang : Anak dari manusia laki-laki dan perempuan pertama dalam mitologi suku Dayak Ngaju, yang tinggal di Pantai Danum Sangiang.

6 Raja Sial : Disebut juga Tamang Tarai Bulan, Tambon Panton Garantung (Tambon, si pemukul bulan tembaga dan pemain gong). Mendatangkan kengerian dan kekejaman, kecelakaan, kerugian dan juga mendatangkan kematian. Raja Untung : Disebut juga Raja Mandurut Bulau, Kanaruhan Batuang Hintan, Raja Balawang Bulau Kanaruhan (Raja Pembuat Emas dan Pagar Intan, Pangeran Pencipta Intan, Raja Berpintukan Emas, Berpagarkan Intan). Sumber rejeki, kekayaan dan kemakmuran. Tampung tawar : Penetralisir atau sebagai media penyucian supaya terlepas dari pengaruh-pengaruh jahat. Tanteluh manuk darung Tingang : Nama dalam bahasa sangiang bagi telur ayam. Biasanya berupa telur ayam kampung (non padaging). Tasik Tabenteram Bulau Laut Babandan Intan : Danau kemilau emas, laut berjembatankan intan. Dapat juga dikatakan sebagai alam atas bagi suku Dayak Ngaju. Tatu Kalaya Henda : Penjaga bukit pasahan raung.

7 Tawur/Behas tawur : Beras yang ditaburkan, ketika pelaksanaan ritual dalam kehidupan suku Dayak Ngaju. Serta dipercaya dapat menjadi tujuh perempuan. Tiwah : Ritual dalam kehidupan suku Dayak Ngaju untuk roh orang yang mati sampai menuju surga.

8 Lampiran 1 Pemancangan tugu Kota Palangka Raya yang dilakukan oleh Presiden Indonesia Pertama Ir. Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957, dikota inilah penulis melakukan penelitian untuk penulisan tesis. Persyaratan ritual Nyadiri: Nyiru sebagai tempat persyaratan ritual. Yang berada di atas kerta putih, diantaranya: duit singah, ketupat, hampatung henda, hampatung punduk apui, dan telur ayam kampung (tanteluh manuk darung tingang). Yang berada di dalam mangkuk berisi beras (tambak behas), diantaranya: tiga giling pinang, tiga rukun tarahan, ditengahtengahnya behas hambaruan yang terdiri dari tujuh butir beras dan dibungkus kain putih, dan dupa. Sedangkan yang berada di dalam gelas itu merupakan behas tawur.

9 Istri dari Bapak Yohanson B. Tanggalun mendupai segala persyaratan ritual. Supaya segala keinginan sampai kepada Ranying Hatalla (Tuhan). Lampiran 2 Mengangkat segala persyaratan ritual Nyadiri ke atas kepala subjek ritual atau orang yang sakit (layau hambarua). Disertai dengan doa, supaya roh orang yang mati tidak lagi mengganggu si sakit dan segala sakit berpindah kepada hampatung sadiri, dalam bentuk hampatung henda.

10 Membawa segala persyaratan ritual Nyadiri ke luar. Mendoakan supaya roh orang mati mengambil hampatung sadiri sebagai temannya di dunia orang mati. Dan sekaligus mendoakan kesembuhan bagi si sakit Mendoakan behas hambaruan supaya menunjukan tanda, baik hariten (menunjukan tanda putih pada bagian dalam behas hambaruan) maupun barintih (menunjukan tanda hampir terpotong pada bagian tengah behas hambaruan) tujuannya supaya pelaksanaan ritual Nyadiri dapat berhasil.

11 Lampiran 3 Penulis bersama Basir Uwak D. Linjun dan Basir Sika yang turut memberikan keterangan bagi penulis tentang proses pelaksanaan ritual Nyadiri dalam kehidupan suku Dayak Ngaju. Penulis bersama dengan Bapak Yohanson B. Tanggalung dan isteri dari Bapak Yohanson B. Tanggalung. Dari Bapak dan ibu inilah penulis mendapatkan informasi yang lebih detail tentang pelaksanaan ritual Nyadiri.

BAB III SUKU DAYAK NGAJU DAN RITUAL NYADIRI

BAB III SUKU DAYAK NGAJU DAN RITUAL NYADIRI BAB III SUKU DAYAK NGAJU DAN RITUAL NYADIRI A. Gambaran Umum Kota Palangka Raya 1. Sejarah Pembentukan Kota Palangka Raya Sejarah pembentukan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan

Lebih terperinci

E. Siklus Kehidupan Masyarakat Dayak 1. Kelahiran

E. Siklus Kehidupan Masyarakat Dayak 1. Kelahiran E. Siklus Kehidupan Masyarakat Dayak 1. Kelahiran Seperti pada kebanyakan suku bangsa lain di dunia, suku Dayak di Kalimantan juga memiliki siklus hidup yang kesemuanya terangkai dalam ritual-ritual adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itulah yang menjadi bagian utama bangsa Indonesia saat ini. 2

BAB I PENDAHULUAN. itulah yang menjadi bagian utama bangsa Indonesia saat ini. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan sosial-sejarah, suku Dayak yang menghuni pulau Kalimantan merupakan keturunan dari para imigran yang berasal dari daerah Yunnan di Cina Selatan.

Lebih terperinci

MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU

MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh Lery

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh suku Dayak. Secara geografis dan domisili penduduk suku Dayak umumnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh suku Dayak. Secara geografis dan domisili penduduk suku Dayak umumnya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub-sub suku bangsa yang hidup dan tinggal di daerah-daerah

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU

BAB IV MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU BAB IV MAKNA RITUAL NYADIRI BAGI KEHIDUPAN SUKU DAYAK NGAJU A. Latar Belakang Suku Dayak Ngaju Melaksanakan Ritual Nyadiri Menurut Van Gennep, kehidupan individu dalam semua masyarakat merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini memiliki sistem nilai dan norma budaya masing-masing. Keunikan kebudayaan, yang

BAB I PENDAHULUAN. ini memiliki sistem nilai dan norma budaya masing-masing. Keunikan kebudayaan, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan kondisi masyarakat yang sangat heterogen dengan kurang lebih 300 suku bangsa (etnik). 1 Heteroginitas masyarakat yang sangat

Lebih terperinci

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI (IRINGAN TARIAN NGALINDAP PUNEI) Di susun oleh : LILIS MANIQ CITRA BUDAYA SANGGAR SENI BELAJAR KESENIAN TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

TARI MANDAU TALAWANG. Di susun oleh : DAYA SAKTI KALIMANTAN TENGAH

TARI MANDAU TALAWANG. Di susun oleh : DAYA SAKTI KALIMANTAN TENGAH TARI MANDAU TALAWANG Di susun oleh : DAYA SAKTI SANGGAR BETANG TATU HIYANG KALIMANTAN TENGAH Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Aula KNPI Kota Palangka Raya Contact : 085249164999 085651304442 085252479944 KATA

Lebih terperinci

dunia masuk ke dalam sorga (psychopomp) 1 Tempon Telon adalah Tokoh Ilahi yang menghantar roh orang-orang yang telah meninggal

dunia masuk ke dalam sorga (psychopomp) 1 Tempon Telon adalah Tokoh Ilahi yang menghantar roh orang-orang yang telah meninggal Bab 4 RELIGIOGENESIS DAN RIWAYAT EKSISTENSI Setiap saat kita risau oleh para penyebar agama, mereka masuk-keluar rumah kita, menawarkan sorga-neraka, agar kita murtad, dan mereka merasakan itu bukan pelanggaran.

Lebih terperinci

MASYARAKAT DAYAK: FILOSOFI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. Oleh: A.

MASYARAKAT DAYAK: FILOSOFI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. Oleh: A. MASYARAKAT DAYAK: FILOSOFI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Oleh: A. Teras Narang, SH Disampaikan pada Seminar Pengetahuan dan Kearifan Lokal Masyarakat Dayak

Lebih terperinci

NILAI KEBHINEKAAN SISTEM KOSMOLOGI HINDU KAHARINGAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SUKU DAYAK

NILAI KEBHINEKAAN SISTEM KOSMOLOGI HINDU KAHARINGAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SUKU DAYAK NILAI KEBHINEKAAN SISTEM KOSMOLOGI HINDU KAHARINGAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SUKU DAYAK KADEK SUKIADA Dosen STAHN-TP Palangka Raya E-mail: kadeksukiada@yahoo.com ABSTRACT As one of many ethnic groups

Lebih terperinci

KALIMANTAN TENGAH MAKNA UPACARA NYAKI TIHI ADAT DAYAK NGAJU DI DESA SAMBA DANT]M KATINGAN,

KALIMANTAN TENGAH MAKNA UPACARA NYAKI TIHI ADAT DAYAK NGAJU DI DESA SAMBA DANT]M KATINGAN, MAKNA UPACARA NYAKI TIHI ADAT DAYAK NGAJU DI DESA SAMBA DANT]M KATINGAN, KALIMANTAN TENGAH Wilson* Abstrak: Dayak is an ethnic group lived at Kalimantan which used to be called as Borneo. From some resources

Lebih terperinci

MAKNA METAFORIK BEHAS (BERAS) DALAM TRADISI TANDAK TAWUR SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH 1

MAKNA METAFORIK BEHAS (BERAS) DALAM TRADISI TANDAK TAWUR SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH 1 MAKNA METAFORIK BEHAS (BERAS) DALAM TRADISI TANDAK TAWUR SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH 1 Oleh : Misrita 2 Abstrak Tradisi tandak tawur behas beras masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah merupakan

Lebih terperinci

Eksistensi Agama Hindu Kaharingan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah

Eksistensi Agama Hindu Kaharingan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah 102 Wakhid Sugiyarto Penelitian Eksistensi Agama Hindu Kaharingan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah Wakhid Sugiyarto Peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Lebih terperinci

GLOSARY Agama Helo: Amun: Andau: Angkat Pahari: Atei: Baduruh dahae: Bahalai: Bahasa sangen: Balanga atau tajau Basir: Batuah: Batu kaja:

GLOSARY Agama Helo: Amun: Andau: Angkat Pahari: Atei: Baduruh dahae: Bahalai: Bahasa sangen: Balanga atau tajau Basir: Batuah: Batu kaja: GLOSARY Agama Helo: Agama jaman dulu, agama kepercayaan nenek moyang Dayak Ngaju sebelum agama Hindu Kaharingan. Amun: jika; kalau Andau:hari Angkat Pahari: menjadikan saudara Atei: hati Baduruh dahae:

Lebih terperinci

PENELUSURAN GENIUS LOCI PADA PERMUKIMAN SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

PENELUSURAN GENIUS LOCI PADA PERMUKIMAN SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH PENELUSURAN GENIUS LOCI PADA PERMUKIMAN SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH Ave Harysakti Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya Lalu Mulyadi Program Studi Arsitektur FTSP Institut

Lebih terperinci

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang 1.1.1. Latarbelakang Pemilihan Tempat Kota Palangka Raya merupakan kota yang memiliki keunikan dengan letaknya yang berada di tengah pulau Kalimantan. Pembangunan kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri dimanapun kita berada dan hidup di suatu tempat tertentu kita selalu dipengaruhi oleh lingkungan tempat kita tinggal tersebut. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palangka Raya 1. Sejarah Terbentuknya Kota Palangka Raya Bermula dari sebuah desa yang bernama Pahandut, akhirnya dalam perkembangannya dikenal sebagai kota

Lebih terperinci

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES 1611 www.scriptural-truth.com Doa Azarya DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga Doa Azarya nyanyian Yahudi tiga {1:1} mereka berjalan di tengah-tengah api, memuji Allah berkat

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan? Lampiran 1 63 Lampiran 2 DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana sejarah kesenian Jonggan! 2. Mengapa disebut dengan Jonggan? 3. Apa fungsi kesenian Jonggan? 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnobotani secara terminologi dapat dipahami sebagai hubungan antara botani (tumbuhan) yang terkait dengan etnik (kelompok masyarakat) di berbagai belahan bumi, dan

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

TUKANG SANGIANG. (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang. dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju) TESIS

TUKANG SANGIANG. (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang. dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju) TESIS TUKANG SANGIANG (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju) TESIS Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Kata kunci: Upacara Manyanggarmamapas Lewu dan Religi

Kata kunci: Upacara Manyanggarmamapas Lewu dan Religi ISSN: 2089-7553 UPACARA MANYANGGAR MAMAPAS LEWU MENURUT MASYARAKAT HINDU KAHARINGAN DI KELURAHAN RANTAU PULUT KABUPATEN SERUYAN Oleh: Ni Made Ratini* Abstrak Upacara Manyanggarmamapaslewu merupakan salah

Lebih terperinci

KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING

KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING Puji Santosa dan Djamari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun, Jakarta Timur

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Sesuai dengan pertanyaan penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian

BAB VI KESIMPULAN. Sesuai dengan pertanyaan penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Sesuai dengan pertanyaan penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian yang dikaji berdasarkan hasil analisis dari pengumpulan data, maka ditarik beberapa pokok kesimpulan

Lebih terperinci

PENCIPTAAN RAGAM HIAS TINGANG HAGUET SEBAGAI ALTERNATIF BRAND IDENTITY KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH

PENCIPTAAN RAGAM HIAS TINGANG HAGUET SEBAGAI ALTERNATIF BRAND IDENTITY KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH VOLUME 01, No. 01, November 2014: 19-31 PENCIPTAAN RAGAM HIAS TINGANG HAGUET SEBAGAI ALTERNATIF BRAND IDENTITY KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH Olav Iban Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua. BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka

Lebih terperinci

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Oleh: STAHN-TP Palangkaraya kadek.sukiada@yahoo.com Abstract The advancement of the

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan tertentu yang

Bab I PENDAHULUAN. sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan tertentu yang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain atau sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan

Lebih terperinci

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi,

Lebih terperinci

K A N D A I. KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING (Study Historical Comparative of Story "Batang Garing")

K A N D A I. KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING (Study Historical Comparative of Story Batang Garing) K A N D A I Volume 11 No. 2, November 2015 Halaman 248 265 KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING (Study Historical Comparative of Story "Batang Garing") Puji Santosa dan Djamari Badan Pengembangan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PENDUDUK SARAWAK

LATAR BELAKANG PENDUDUK SARAWAK SARAWAK LATAR BELAKANG PENDUDUK SARAWAK Latar Belakang Sejarah Sarawak Ialah negeri yang terbesar di Malaysia Dikaitkan dengan nama Batang Sarawak/ Sungai Sarawak Penempatan terawal di Asia Tenggara

Lebih terperinci

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Setelah Allah selesai menciptakan langit, bumi dan segala isinya maka pada hari ke 6 Allah menciptakan manusia supaya berkuasa atas segala ciptaannya (Kejadian

Lebih terperinci

KEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS

KEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS KEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS WAKTU KEMATIAN Kematian Yesus terjadi setelah jam 3 sore dan sebelum jam 6 malam. Pada saat yang sama, domba Paskah disembelih di Bait Suci, yaitu menurut aturan ketat dari

Lebih terperinci

PERGULATAN ELITI LOKAL KAHARINGAN DAN HINDU KAHARINGAN Representasi Relasi Kuasa dan Identitas

PERGULATAN ELITI LOKAL KAHARINGAN DAN HINDU KAHARINGAN Representasi Relasi Kuasa dan Identitas PERGULATAN ELITI LOKAL KAHARINGAN DAN HINDU KAHARINGAN Representasi Relasi Kuasa dan Identitas Oleh: Linggua Sanjaya Usop Dosen Prodi Bahasa Indonesia FKIP Universitas Palangka Raya ABSTRAK Tulisan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat - istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya adatistiadat tersebut,

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN SUKU BANJAR

KEBUDAYAAN SUKU BANJAR KEBUDAYAAN SUKU BANJAR 1. Batasan Membahas tentang kebudayaan suatu kelompok masyarakat merupakan bagian yang paling luas lingkupnya. Dalam tulisan ini kebudayaan dipahami sebagai sesuatu yang menunjuk

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dan doa-doa, manuk mira, dan boras pirma tondi oleh amang, inang,

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dan doa-doa, manuk mira, dan boras pirma tondi oleh amang, inang, BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Upacara mangupa upa pangaranto dimulai dengan pemberian

Lebih terperinci

TRADISI LISAN SANSANAPADA MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI DESA PULAU KALADAN KECAMATAN MANTANGAI KABUPATEN KAPUAS

TRADISI LISAN SANSANAPADA MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI DESA PULAU KALADAN KECAMATAN MANTANGAI KABUPATEN KAPUAS TRADISI LISAN SANSANAPADA MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI DESA PULAU KALADAN KECAMATAN MANTANGAI KABUPATEN KAPUAS YULINDA MEGAH EKA ASI SMK Kristen Kuala Kapuas Yulinda_megahekasi@yahoo.com Abstract: The aim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Refly, Bahasa Etika Postmodernisme, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2006), h. 53.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Refly, Bahasa Etika Postmodernisme, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2006), h. 53. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk yang pandai berkomunikasi. Salah satu sarana berkomunikasi manusia ialah bahasa. Manusia di segala penjuru dunia menggunakan bahasa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang pariwisata tidak dapat lepas dari perkembangan sejarah pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah bangsa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimantan sebagai pulau terbesar pertama dalam Kepulauan Indonesia, Kalimantan Barat adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dan beribukotakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa di dalam "Peraturan yang mengatur

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan wawancara dan hasil deskripsi dari hasil wawancara dengan : A. Bapak M. Rani (Panyangahatn di Desa Pahokng)

Daftar pertanyaan wawancara dan hasil deskripsi dari hasil wawancara dengan : A. Bapak M. Rani (Panyangahatn di Desa Pahokng) LAMPIRAN 53 54 Daftar pertanyaan wawancara dan hasil deskripsi dari hasil wawancara dengan : A. Bapak M. Rani (Panyangahatn di Desa Pahokng) B. Bapak Ajan (Panyangahatn di Desa Pahokng) C. Bapak Kadam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suku bangsa yang hidup dan tinggal di daerah-daerah tertentu di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suku bangsa yang hidup dan tinggal di daerah-daerah tertentu di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang hidup dan tinggal di daerah-daerah tertentu di Indonesia. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB III HASIL LAPANGAN. Kecamatan Rungan dengan ibu kota Jakatan Raya. Jakatan adalah tempat

BAB III HASIL LAPANGAN. Kecamatan Rungan dengan ibu kota Jakatan Raya. Jakatan adalah tempat BAB III HASIL LAPANGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Situasi Letak Geografis Kecamatan Rungan dengan ibu kota Jakatan Raya. Jakatan adalah tempat persinggahan, sedangkan raya artinya orang banyak/khalayak

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU

BAB IV MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU BAB IV MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU 1. Pementasan Ulang Kehidupan Leluhur Perjanjian perkawinan merupakan bagian dari perkawinan yang sesuai dengan hukum adat yang berlaku dalam masyarakat

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015 Prolog Kita sudah mendengar tentang kehidupan Kristus di dalam keadaan manusia daging, tetapi daging yang tidak berdosa, sementara kita adalah

Lebih terperinci

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Salah satu ayat yang paling serius di dalam Alkitab adalah ketika Yahushua mengucapkan: Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 1956 TENTANG PERATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PARA MENTERI PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa di dalam "Peraturan yang mengatur penggantian biaya perjalanan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat. I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kota Nanga Bulik (ibu kota Kabupaten Lamandau). Adapun desa-desa yang berbatasan dengan Desa Cuhai adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kota Nanga Bulik (ibu kota Kabupaten Lamandau). Adapun desa-desa yang berbatasan dengan Desa Cuhai adalah : BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Desa Cuhai Cuhai adalah desa yang ada di Kabupaten Lamandau. Tepatnya ada di Kecamatan Lamandau. Desa Cuhai terletak di sebelah selatan kota Nanga

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Tagata Jinja Hounen matsuri merupakan sebuah festival yang diadakan di Tagata Jinja yang terletak di

Lebih terperinci

Made Agustus STIP Bunga Bangsa, Palangka Raya, Jl. Pangeran Samudra, No. 8, Palangka Raya, Kalimantan Tengah,

Made Agustus STIP Bunga Bangsa, Palangka Raya, Jl. Pangeran Samudra, No. 8, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, TUTUR RITUAL MANENUNG PADA MASYARAKAT DAYAK HINDU KAHARINGAN PALANGKA RAYA: ANALISIS WACANA KRITIS VAN DIJK (RITUAL SPEECH MANENUNG IN THE DAYAK HINDU KAHARINGAN PALANGKA RAYA: A STUDY OF VAN DIJK CRITICAL

Lebih terperinci

BAB II KONSEP KESELAMATAN. (Sebuah Kajian Teoritik Sosio-teologis)

BAB II KONSEP KESELAMATAN. (Sebuah Kajian Teoritik Sosio-teologis) BAB II KONSEP KESELAMATAN (Sebuah Kajian Teoritik Sosio-teologis) 2.1 Pengantar Sebelum membahas tentang konsep/ajaran tentang keselamatan dari sudut pandang teoritis, terlebih dahulu penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14.

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK Lembar BIL Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. B ila hanya ada sedikit waktu untuk berlibur, pilihan transportasi paling mudah adalah

Lebih terperinci

Kaharingan dinamika..., Marko Mahin, FISIP UI, 2009

Kaharingan dinamika..., Marko Mahin, FISIP UI, 2009 Bab 2 KAHARINGAN DAN AGAMANISASI: BERDINAMIKA DENGAN POLITIK PENATAAN AGAMA A theory of practice...is a theory of conversion, or translation between internal dynamics and external forces. One dimension

Lebih terperinci

RERAMUAN UPACARA BALIAN ADAT DAYAK BENUAQ TEREFLEKSI MELALUI PUISI LETUPAN BAMBU, TAMBUR UPACARA KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN

RERAMUAN UPACARA BALIAN ADAT DAYAK BENUAQ TEREFLEKSI MELALUI PUISI LETUPAN BAMBU, TAMBUR UPACARA KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN RERAMUAN UPACARA BALIAN ADAT DAYAK BENUAQ TEREFLEKSI MELALUI PUISI LETUPAN BAMBU, TAMBUR UPACARA KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Siti Arnisyah Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan manusia, setiap pasangan tentu ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.

Lebih terperinci

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Oleh : Jesicarina (41182037100020) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNKASI

Lebih terperinci

NILAI-NILAI HUKUM HINDU DALAM MASYARAKAT HINDU. Oleh : I Made Kastama*

NILAI-NILAI HUKUM HINDU DALAM MASYARAKAT HINDU. Oleh : I Made Kastama* ISSN:1907-0144 NILAI-NILAI HUKUM HINDU DALAM MASYARAKAT HINDU Oleh : I Made Kastama* Abstrak Penegakan Hukum Hindu pernah mencapai masa jaya berlakunya yaitu sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Darurat

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN TESIS ALAWAU AMANO

INSTRUMEN PENELITIAN TESIS ALAWAU AMANO INSTRUMEN PENELITIAN TESIS ALAWAU AMANO (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian Dalam Masyarakat Nolloth) Oleh: Mersye Natalia Pattipeiluhu A. Bentuk dan Sifat Wawancara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Upacara adat Belian merupakan suatu bentuk kebudayaan asli Indonesia yang sampai saat ini masih ada dan terlaksana di masyarakat Dayak Paser, Kalimantan Timur. Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan

Lebih terperinci

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur Latar Belakang Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, budaya ada di dalam masyarakat dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok

Lebih terperinci

NAMA:NITHIYA MOGAN NO.MATRIX:

NAMA:NITHIYA MOGAN NO.MATRIX: NAMA:NITHIYA MOGAN NO.MATRIX:3141004151 Orang asli di Semenanjung Malaysia mempunyai kepercayaan dan tradisi mereka yang tersendiri sejak beratus-ratus tahun,sama seperti orang asli di Sabah dan Sarawak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

Lebih terperinci

Hari Terakhir Yesus di Dunia

Hari Terakhir Yesus di Dunia Hari Terakhir Yesus di Dunia Hari Terakhir Yesus di Dunia Siapakah Yesus? Pernahkah anda bayangkan siapa Yesus? Apakah anda tertarik dengan cerita-cerita-nya: keajaiban-keajaiban- Nya, penyembuhan, dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU

PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Siapakah yang Menetapkan Itu? Pedoman-pedoman Di Manakah Saudara Dapat Menemukan Pedoman-pedoman Itu? Bagaimana Saudara Dapat Memenuhi

Lebih terperinci

1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi)

1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi) Lampiran Data Hasil Wawancara 1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi) 2) Dari mana sasi berasal? Sasi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FENG SHUI

DASAR-DASAR FENG SHUI DASAR-DASAR FENG SHUI Feng Shui adalah seni dan ilmu pengetahuan China tradisional tentang hidup harmonis dengan lingkungan. Berakar dalam kebudayaan China dan filosofi Tao, feng shui adalah cara melihat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Avis, Paul., God and The Creative Imagination: Metaphor, Symbol, and. Myth in Religion and Theology., New York: Routledge Ltd is A

DAFTAR PUSTAKA. Avis, Paul., God and The Creative Imagination: Metaphor, Symbol, and. Myth in Religion and Theology., New York: Routledge Ltd is A DAFTAR PUSTAKA A. Buku Avis, Paul., God and The Creative Imagination: Metaphor, Symbol, and Myth in Religion and Theology., New York: Routledge Ltd is A Taylor & Francis Group Company, 1999. Boudewijnse,

Lebih terperinci

TARI UPACARA RITUAL IRUANG WUNDRUNG NGALAP AMIRUE

TARI UPACARA RITUAL IRUANG WUNDRUNG NGALAP AMIRUE TARI UPACARA RITUAL IRUANG WUNDRUNG NGALAP AMIRUE Di susun oleh : NOOR INTAN SUWARNI SANGGAR SENI BELAJAR KESENIAN TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH Jl. Temanggung Tilung No. 11/10b Palangka Raya Contact :

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 INFORMED CONSENT Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Subjek Saya yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penyebaran agama-agama di Indonesia selalu meningkat, baik itu agama Kristen Katholik, Protestan, Islam, dan sebagainya. Tidak hanya menyebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di sektor industri pariwisata menjadi perhatian serius

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di sektor industri pariwisata menjadi perhatian serius BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di sektor industri pariwisata menjadi perhatian serius pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kalimantan Tengah Nomor

Lebih terperinci

Tabel 30 Jumlah Kunjungan Domestik dan Non Domestik. Non Domestik (luar negeri)

Tabel 30 Jumlah Kunjungan Domestik dan Non Domestik. Non Domestik (luar negeri) 2.5.3 PARIWISATA Kabupaten Lamandau merupakan daerah hutan tropis. Keadaan landscape daerah ini yang terdiri dari perbukitan, sungai dan jeram ditambah lagi dengan adat istiadat dan budaya masyarakat yang

Lebih terperinci

Bukit Batu Suli CERITA RAKYAT DARI KALIMANTAN TENGAH. Ditulis oleh Rensi Sisilda

Bukit Batu Suli CERITA RAKYAT DARI KALIMANTAN TENGAH. Ditulis oleh Rensi Sisilda Bukit Batu Suli CERITA RAKYAT DARI KALIMANTAN TENGAH Ditulis oleh Rensi Sisilda BUKIT BATU SULI Penulis : Rensi Sisilda Penyunting : Triwulandari Ilustrator : Rizqia Sadida Penata Letak : Giet Wijaya Diterbitkan

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

Lampiran I.62 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.62 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.6 /Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 PROVINSI No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 0.

Lebih terperinci

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011 Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) Pasal 21 kitab Hakim-Hakim dalam susunan Tabernakel adalah Tabut Perjanjian yang terdiri dari Tutup Pendamaian dan Peti Perjanjian. Kalau kita merenungkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasan

Lebih terperinci

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36 Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1959 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA, ANGGOTA DAN SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS DEWAN PERANCANG NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA.

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA. LAMPIRAN 90 Filled Notes 1. Wawancara dengan Bapak YB Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret 2012 : Rumah Bapak YB : 16.30-18.35 WITA a) Arti kematian bagi orang Sabu. Made atau meninggal menurut kepercayaan

Lebih terperinci

SIMBOL DALAM UPACARA ADAT DAYAK NGAJU (SYMBOLS IN RITUAL TRIBE OF DAYAK NGAJU)

SIMBOL DALAM UPACARA ADAT DAYAK NGAJU (SYMBOLS IN RITUAL TRIBE OF DAYAK NGAJU) SIMBOL DALAM UPACARA ADAT DAYAK NGAJU (SYMBOLS IN RITUAL TRIBE OF DAYAK NGAJU) Kuenna SMAN 3 Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, Jl. Pemuda Km. 5,5, Kode Pos 123456 Abstract Symbol in ritual tribe of Dayak

Lebih terperinci

HOTEL WISATA ETNIK DI PALANGKA RAYA

HOTEL WISATA ETNIK DI PALANGKA RAYA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL WISATA ETNIK DI PALANGKA RAYA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen UNTUK APA KITA ADA DI DUNIA? Proses lahir dan keberadaan manusia

Lebih terperinci

Surat Petrus yang pertama

Surat Petrus yang pertama 1 Surat Petrus yang pertama Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman umat pilihan Allah: Salam dari Petrus, rasul Kristus Yesus. Saya menulis surat ini secara khusus untuk kalian yang karena percaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, adat istiadat serta tradisi. Jika dilihat, setiap daerah memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing.

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain untuk menjalin komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain untuk menjalin komunikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mengalami proses dimana seseorang mulai lahir, menjadi dewasa, tua dan akhirnya meninggal. Dalam perjalanan hidupnya, manusia sebagai makhluk

Lebih terperinci