DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.9 Distorsi Binatang Gambar 2.10 Stilasi Tangan Gambar 2.11 Dekorasi... 20
|
|
- Lanny Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Beberapa bentuk garis dengan ketebalan serta sifat goresan yang berbeda, memberi kesan tertentu Gambar 2.2 Menurut letaknya pada bidang gambar, garis dapat memberi bentuk visual berupa vertikal, horizontal, melintang atau diagonal serta bentuk patah ataupun lengkung-lengkung Gambar 2.3 Garis-garis dan pengaruhnya terhadap mata Gambar 2.4 Beberapa Jenis Bidang Gambar 2.5 Beberapa Contoh Komposisi Gambar 2.6 Bidang Bentuk Dimensi Gambar 2.7 Beberapa bentuk tekstur, sifat dari tekstur ini dapat memperkaya sifat fisik suatu karya Gambar 2.8 Repetisi Gambar 2.9 Distorsi Binatang Gambar 2.10 Stilasi Tangan Gambar 2.11 Dekorasi Gambar 2.12 Motif Geometris Gambar 2.13 Motif Manusia Gambar 2.14 Motif Binatang Gambar 2.15 Motif Tumbuh-Tumbuhan Gambar 2.16 Motif Benda-Benda Alam Gambar 2.17 Motif Benda-Benda Teknologis dan Kaligrafi Gambar 2.18 Motif Raksasa Gambar 2.19 Gerga Tupak Salah Silima-Lima Gambar 2.20 Gerga Tupak Salah Sipitu-Pitu Gambar 2.21 Gerga Desa Siwaluh Gambar 2.22 Gerga Panai Gambar 2.23 Gerga Bindu Matagah vii
2 Gambar 2.24 Gerga Bindu Matoguh Gambar 2.25 Gerga Tapak Raja Sulaiman Gambar 2.26 Gerga Pantil Manggis Gambar 2.27 Gerga Indung-Indung Simata Gambar 2.28 Gerga Tulak Paku Petundal Gambar 2.29 Gerga Lipan Nangkih Tongkeh Gambar 2.30 Gerga Kite-Kite Perkis Gambar 2.31Gerga Tutup Dadu dan Cimba Lau Gambar 2.32 Gerga Cekili Kambing Gambar 2.33 Gerga Ipen-Ipen Gambar 2.34 Gerga Lukisen Suki Gambar 2.35 Gerga Pucuk Merbung Gambar 2.36 Gerga Bunga Bincole Gambar 2.37 Gerga Pucuk Tenggiang Gambar 2.38 Gerga Surat Buta Gambar 2.39 Gerga Pengeret-Ret Gambar 2.40 Gerga Bendi-Bendi (Pengalo-Ngalo) Gambar 2.41 a. Gerga Embun Sikawiten Motif Kosmos, b. Gerga Embun Sikawiten Motif Tumbuhan Gambar 2.42 Gerga Litap-Litap Lembu Gambar 2.43 Gerga Tonggal Gambar 2.44 Gerga Keret-Keret Ketadu Gambar 2.45 Gerga Taruk-Taruk Gambar 2.46 Gerga Kidu-Kidu Gambar 2.47 Gerga Pendamaiken Gambar 2.48 Gerga Bulung Binara Gambar 2.49 Gerga Tanduk Kerbo Payung Gambar 2.50 Gerga Bunga Gundur viii
3 Gambar 2.51 Gerga Raja Sulaiman Gambar 2.52 Gerga Bunga Lawang Gambar 2.53 Gerga Teger Tudung Gambar 2.54 Gerga Lukisen Umang Gambar 2.55 Gerga Lukisen Para-Para/ Gundur Mangalata Gambar 2.56 Gerga Tulak Paku Gambar 2.57 Gerga Lukisen Kurung Tendi Gambar 2.58 Gerga Osar-Osar Gambar 2.59 Gerga Sisik Kaperas Gambar 2.60 Gerga Galumbang Sitepuken Gambar 2.61 Gerga Kaba-Kaba Gambar 2.62 Gerga Lukisen Tagan Gambar 2.63 Gerga Embun Sikawiten Gambar 2.64 Gerga Piseren Kambing Gambar 2.65 Gerga Bak-Bak Tenggiang Gambar 2.66 Gerga Tampune-Tampune Gambar 2.67 Gerga Lumut-Lumut Lawit Gambar 2.68 Gerga Bunga Gundur Gambar 2.69 Gerga Mata-Mata Lembu Gambar 2.70 Gerga Duri Ikan Gambar 2.71 Gerga Tampuk-Tampuk Pinang Gambar 2.72 Gerga Ser-Ser Sigembal Gambar 2.73 Gerga Pancung-Pancung Cekala Gambar 2.74 Gerga Pakau-Pakau Gambar 2.75 Gerga Rawang Pultak Gambar 2.76 Gerga Lipan Nangkih Tongkeh Gambar 2.77 Gerga Embun Merkabun-Kabun ix
4 Gambar 2.78 Gerga Bunga Gundur Sitelenen Gambar 2.79 Gerga Anjak-Anjak Beru Ginting Gambar 2.80 Gerga Baleng-Baleng Gambar 2.81 Gerga Ampik-Ampik Alas Gambar 2.82 Gerga Sik-Sik Naga Pantil Manggis Gambar 2.83 Gerga Anjak-Anjak Beru Ginting Gambar 2.84 Gerga Cuping Gambar 2.85 Skema Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Ornamen Kurung Tendi Gambar 3.2 Ornamen Tutup Dadu/ Cimba Lau Gambar 3.3 Ornamen Pucuk Merbung Gambar 3.4 Ornamen Para-Para/ Gundur Mangalata Gambar 3.5 Ornamen Panai Gambar 3.6 Menggambar bagian dari motif ornamen Kurung Tendi Gambar 3.7 Menggambar bagian dari penggabungan motif ornamen Kurung Tendi dengan Tutup Dadu/Cimba Lau Gambar 3.8 Bagian dari motif ornamen Kurung Tendi dan Tutup Dadu/Cimba Lau dengan simetris Gambar 3.9 Menggambar bagian dari motif ornamen Kurung Tendi, Tutup Dadu/Cimba Lau dan Pucuk Merbung Gambar 3.10 Bagian dari motif ornamen Kurung Tendi, Tutup Dadu/ Cimba Lau, dan Pucuk Merbung dengan simetris Gambar 3.11 Menggambar bagian dari motif ornamen Para-Para/ Gundur Mangalata Gambar 3.12 Menggambar bagian dari pengulangan motif Pucuk Merbung Gambar 3.13 Menggambar bagian dari Motif ornamen Panai Gambar 3.14 Gambar motif ornamen Karo baru dari Penggabungan 5 motif Gambar 3.15 Gambar awal motif dalam bentuk JPEG x
5 Gambar 3.16 Tampilan Photoshop dalam pengaturan warna hitam-putih Gambar 3.17 Tampilan Photoshop dalam pengaturan Level Gambar 3.18 Tampilan Photoshop dalam pengaturan Brightness/Contrast Gambar 3.19 Tampilan Photoshop dalam pengaturan Curves Gambar 3.20 Tampilan Photoshop untuk penggunaan Pen Tool Gambar 3.21 Tampilan Photoshop untuk penggunaan Pen Tool pada setiap sisi gambar yang disesuaikan dengan sudut dan lengkungan gambar.. 97 Gambar 3.22 Tampilan Photoshop untuk penggunaan Pen Tool>Convert Point Tool Gambar 3.23 Tampilan Photoshop untuk penggunaan Convert Point Tool dalam membuat lengkungan gambar Gambar 3.24 Tampilan Photoshop untuk membuat sudut lengkungan gambar.. 98 Gambar 3.25 hasil penyempurnaan motif dalam format JPEG Gambar 3.26 Tampilan Photoshop sebelum pewarnaan Gambar 3.27 Tampilan Photoshop dalam proses pewarnaan Gambar 3.28 Tampilan Photoshop untuk proses penebalan garis kontur pada motif ornamen Gambar 3.29 Motif ornamen tradisional Karo baru Dengan variasi warna merah dan hitam Gambar 3.30 Tampilan Photoshop untuk proses pengaturan efek warna Gambar 3.31 Motif ornamen tradisional Karo baru dengan tekhnik gradasi dua warna dengan format JPEG Gambar 3.32 Tampilan Photoshop untuk proses pewarnaan dengan tiga variasi warna Gambar 3.33 hasil akhir ornamen tradisional Karo baru dengan tiga variasi warna dengan format JPEG Gambar 3.34 Tampilan Photoshop untuk proses penerapan efek tiga dimensi Gambar 3.35 hasil akhir motif ornamen tradisional Karo baru dengan efek tiga dimensi dengan format JPEG Gambar 4.1 Motif ragam hias Karo pada tiang pagar Museum Pusaka Karo xi
6 Gambar 4.2 Motif ragam hias Karo di interior dan eksterior bangunan Museum Pusaka Karo Gambar 4.3 Motif ragam hias Karo pada benda pakai pisau Tumbuk Lada Gambar 4.4 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 1 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.5 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 2 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.6 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 3 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.7 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 4 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.8 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 5 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.9 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 6 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.10 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 7 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.11 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 8 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.12 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 9 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.13 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 10 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.14 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 11 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.15 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 12 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.16 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 13 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.17 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 1 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.17a Gambar 4.17b Gambar 4.17c xii
7 Gambar 4.17d Gambar 4.17e Gambar 4.17f Gambar 4.17g Gambar 4.17h Gambar 4.17i Gambar 4.17j Gambar 4.17k Gambar 4.18 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 2 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.18a Gambar 4.18b Gambar 4.18c Motif ornamen dengan kontur putih dan latar belakang hitam Gambar 4.18d Motif ornamen dengan bentuk 3 dimensi Gambar 4.19 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 3 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.19a Gambar 4.19b Gambar 4.19c Motif dengan repetisi kesamping Gambar 4.19d Motif dengan repetisi kesamping Gambar 4.19e Motif dengan repetisi ke bawah Gambar 4.20 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 4 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.20a Gambar 4.20b Gambar 4.20c Motif ornamen dengan variasi warna Gambar 4.20d Motif ornamen dengan variasi efek 3 dimensi Gambar 4.21 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 5 dengan 4 Kombinasi xiii
8 Gambar 4.21a Gambar 4.21b Gambar 4.21c Motif ornamen dengan repetisi ke samping Gambar 4.21d Motif ornamen dengan efek 3 dimensi Gambar 4.22 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 6 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.22a Gambar 4.22b Gambar 4.22c Motif dengan efek digital Gambar 4.22d Motif dengan efek 3 dimensi Gambar 4.22e Motif dengan kontur putih Gambar 4.23 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 7 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.23a Motif dengan kontur putih dan latar belakang hitam Gambar 4.23b Motif dengan efek 3 dimensi Gambar 4.23c Motif dengan variasi warna degan efek digital Gambar 4.23d Motif dengan kontur hitam Gambar 4.24 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 8 dengan 2 Kombinasi Gambar 4.24a Motif dengan repetisi kesamping Gambar 4.24b Motif dengan repetisi kesamping, kontur putih dan latar belakang hitam Gambar 4.25 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 9 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.25a Motif dengan repetisi ke samping dan variasi warna Gambar 4.25b Motif dengan efek 3 dimensi dan variasi warna Gambar 4.26 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 10 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.26a Motif dengan repetisi ke samping saling berhadapan Gambar 4.26b Motif dengan repetisi melingkar xiv
9 Gambar 4.27 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 11 dengan 3 Kombinasi Gambar 4.27a Gambar 4.27b Gambar 4.27c Gambar 4.27d Gambar 4.28 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 12 dengan 4 Kombinasi Gambar 4.28a Gambar 4.28b Gambar 4.28c Gambar 4.29 Ragam Hias Karo Baru Daniel. A. Kacaribu 13 dengan 5 Kombinasi Gambar 4.29a Gambar 4.29b Gambar 4.29c Motif dengan kontur putih, latar belakang hitam Gambar 4.29d Motif dengan efek digital Gambar 4.29e Motif dengan efek 3 dimensi xv
BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di daerah Karo khususnya di perkotaan banyak dijumpai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Karo adalah satu daerah yang masih memiliki ornamen dalam jumlah dan jenis yang relatif banyak dibanding dengan daerah lain. Melihat kondisi yang
Lebih terperinciBENTUK DAN FUNGSI ORNAMEN RUMAH TRADISIONAL KARO DI DESA LINGGA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA KERTAS KARYA DIKERJAKAN O L E H
BENTUK DAN FUNGSI ORNAMEN RUMAH TRADISIONAL KARO DI DESA LINGGA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA KERTAS KARYA DIKERJAKAN O L E H TRI UTAMI BR SEMBIRING NIM : 072204016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori tentang simbol berasal dari Yunani kata symboion dari syimballo
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simbol Teori tentang simbol berasal dari Yunani kata symboion dari syimballo (menarik kesimpulan berarti memberi kesan). Simbol atau lambang sebagai sarana atau mediasi untuk
Lebih terperinciMEMPERKENALKAN BUDAYA DAN TRADISI SUKU KARO DALAM BENTUK MEDIA BUKU DOKUMENTASI
ABSTRAK MEMPERKENALKAN BUDAYA DAN TRADISI SUKU KARO DALAM BENTUK MEDIA BUKU DOKUMENTASI Oleh Carolina Sribina Br Purba NRP 0964180 Indonesia terdiri dari banyak suku yang memiliki keanekaragaman seni budaya
Lebih terperinciPENERAPAN HASIL INTERPRETASI BENTUK RUMAH TRADISIONAL KARO TERHADAP PERANCANGAN RUMAH TINGGAL KONTEMPORER TESIS OLEH NOVI RAHMADHANI /AR
PENERAPAN HASIL INTERPRETASI BENTUK RUMAH TRADISIONAL KARO TERHADAP PERANCANGAN RUMAH TINGGAL KONTEMPORER TESIS OLEH NOVI RAHMADHANI 107020018/AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 PENERAPAN
Lebih terperinciKAJIAN SIMBOL PADA ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL KARO DI DESA LINGGA KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH KHAIRINA QISTHIA ( )
KAJIAN SIMBOL PADA ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL KARO DI DESA LINGGA KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH KHAIRINA QISTHIA (120406094) DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bertanggung jawab dan pembangunan bangsa, baik sebagai
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budaya Masyarakat Karo 2.1.1. Sosial budaya masyarakat Batak Karo Ada dua hal yang menjadi keunikan dalam kebudayaan suku Batak Karo, yaitu sistem kepercayaan (religi) dan
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciGAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn
GAMBAR ORNAMEN Dwi Retno SA., M.Sn PENGERTIAN ORNAMEN berasal dari kata ORNARE (bahasa Latin) yang berarti menghias. juga berarti dekorasi atau hiasan sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain
Lebih terperincimengadakan perubahan Pamong Sipil Kabupaten Daerah Tk.II Deli Serdang Pada tahun 1974 sejalan dengan perluasan Kotamadya Medan bahwa
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN BIOGRAFI SINGKAT BAPAK PAUJI GINTING. 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Pancur Batu Sebelum tahun 1945 atau pada zaman Pemerintahan Belanda Kecamatan Pancur
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai
BAGIAN V POLA HIASAN Dari berbagai pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di antaranya sudah merupakan bentuk bentuk baku.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad.
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior
Lebih terperinciSOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA
SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional maupun bahasa daerah. Masyarakatnya
Lebih terperinciKreasi Ragam Hias Uis Barat
Kreasi Ragam Hias Uis Barat Disusun Oleh: Netty Juliana, S.Sn, M.Ds Fakultas Teknik Jurusan Tata Busana / PKK UNIMED 2014 1 Kreasi Ragam Hias Uis Barat Netty Juliana (2013-2014) Abstrak Kebudayaan suku
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dari hasil payung geulis Tasikmalaya, penulis memperoleh kesimpulan mengenai proses pembuatan serta analisis
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
208 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Merujuk uraian pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perwujudan ragam hias kumudawati pada langit-langit pendhapa
Lebih terperinciBAB II KESENIAN KARO. Karo, dan beberapa tempat lain seperti Kabupaten Deliserdang, Kota Binjai,
BAB II KESENIAN KARO 2.1 Pendukung Kesenian Karo Secara umum, pendukung budaya dan kesenian Karo adalah masyarakat suku Karo. Secara garis besar suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : MENGGAMBAR ETNIS Semester : I Kode : - SKS : 4 Jurusan : Desain Komunikasi Visual Dosen : Anton Rosanto, Asmoro Nurhadi Panindias Kompetensi : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB III Membuat Sketsa
BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar
Lebih terperinciADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP TIPOLOGI GEREJA KATOLIK SKRIPSI OLEH SRI ULINA C. GINTING
ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP TIPOLOGI GEREJA KATOLIK SKRIPSI OLEH SRI ULINA C. GINTING 110406084 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP
Lebih terperinciPenerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Seni kriya merupakan seni kerajinan yang berwujud tiga dimensi dan sering disebut dengan kerajinan tangan, karena memang dalam proses pembuatannya lebih mengutamakan keterampilan
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciOmbak 16 batang. Patah beras dan tali air. Umpak ayam
- Struktur bentuk pada bagian kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 16 batang, tali air dan patah beras, umpak ayam, pucuk rebung kembang jagung, dan tawur sisik nanas. Ombak 16 batang Patah
Lebih terperinci3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN
3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PERANCANGAN
85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Corel Draw Mernurut Rahmat Widiyanto dalam bukunya Teknik Profesional CorelDraw, definisi dari Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xii
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pameran Jalur Rempah di Museum Nasional, Jakarta Pusat.... 11 Gambar 2. Penulis dan Narasumber... 15 Gambar 3.
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciPERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA KANDIBATA: SEBUAH KISAH YANG DISESALI DARI TANAH KARO
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA KANDIBATA: SEBUAH KISAH YANG DISESALI DARI TANAH KARO PENCIPTAAN KARYA DISAIN Mario Fransiskus Purba 081 1708 024 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DISAIN
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciKAJIAN FUNGSI DAN SIGN ARSITEKTUR KARO Studi Kasus Rumah Raja Di Kampung Lingga FIRMAN EDDY,ST
KAJIAN FUNGSI DAN SIGN ARSITEKTUR KARO Studi Kasus Rumah Raja Di Kampung Lingga FIRMAN EDDY,ST Program Studi Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Setiap suku memiliki keunikan masing-masing baik dalam seni budaya maupun tradisi. Warisan ini sampai sekarang masih
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN A.
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada
Lebih terperinciBAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR
BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,
Lebih terperinciBAB IV PROSES BERKARYA
BAB IV PROSES BERKARYA 4.1 Proses Berkarya Menurut Periode Perjalanan visual yang sekarang ditampilkan tidak serta merta hadir begitu saja. Proses berkarya dengan mengkhususkan menggarap benda langit perkotaan,
Lebih terperinciSeni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)
Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinci7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis
7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Mata kuliah : Matra Visual Semester : I Kode : MKK08116 SKS : 4 Jurusan/Prodi : Desain/DKV Dosen : Anton Rosanto KOMPETENSI : Mahasiswa dapat unsur matra visual, bentuk elemental,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,
Lebih terperinciKajian bentuk kain Donggala Netty Juliana ( ) Abstrak
Kajian bentuk kain Donggala Netty Juliana (2013-2014) Abstrak Kriya tekstil Indonesia sangat beranekaragam bentuknya seperti batik, bordir, jumputan, tritik, pelangi, pacth work, anyaman, tenun dan lain
Lebih terperinciTabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.
Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor. Arsitektur Palladian. Kesesuaian 1. Wujud Tatanan
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciSIMBOL DAN PEMAKNAAN GERGA PADA RUMAH ADAT BATAK KARO DI SUMATRA UTARA
115 SIMBOL DAN PEMAKNAAN GERGA PADA RUMAH ADAT BATAK KARO DI SUMATRA UTARA Fuad Erdansyah Dosen Seni Rupa Unimed Jl. W. Iskandar, Psr V Medan ferdansyah@gmail.com INTISARI Artikel ini berkeinginan untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii iv v. vii. xii xiii xiv vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..... HALAMAN PENGESAHAN..... CATATAN DOSEN PEMBIMBING. HALAMAN PERNYATAAN.... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI..... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...... ABSTRAK.. BAB I PENDAHULUAN... I..
Lebih terperinciRINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER
MATA MATERIAL KONSTRUKSI TR-221 DISUSUN OLEH : NURYANTO, S.PD., M. T. NIP. : 19761305 2006041010 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN-D3 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciTabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun
Lampiran 1 Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun No Bentuk Ornamen Keterangan bentuk Tanda-tanda Semiotika Ikon Indeks Simbol 1 Ornamen Geometris ini terdapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam tesis yang berjudul Busana Adat Perkawinan Suku Gorontalo bahwa:
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tudung Kepala Dalam kamus bahasa Indonesia Partanto dan Yuwono (1994:495) tudung merupakan sesuatu yang dipakai untuk menutup bagian sebelah atas (kepala atau lubang).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang meliputi Kesultanan Langkat, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, dan Kesultanan Asahan, salah
Lebih terperinci02FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciOleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
RAGAM HIAS TRADISIONAL Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA
BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Tabloid Wanita Indonesia ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format
Lebih terperinciKAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI
KAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR SKEMA... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I. PENDAHULUAN1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri atau sifat-sifat yang terdapat didalam citra dan membentuk suatu pola-pola dengan interval
Lebih terperinciMENINGKATKAN CITRA DAN REPUTASI UNIMED MELALUI PUBLIKASI KARYA ILMIAH
MENINGKATKAN CITRA DAN REPUTASI UNIMED MELALUI PUBLIKASI KARYA ILMIAH Wahyu Tri Atmojo Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Tulisan ini merupakan usaha untuk meningkatkan citra dan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KODE : MKK-05204 MATA KULIAH/SKS : Ornamen SEMESTER/PROG. STUDI : 1 / Batik JURUSAN / FAKULTAS : Kriya / FSRD ISI Surakarta DOSEN PENGAMPU : Drs. Subandi, M.Hum. dan Drs. Agus
Lebih terperinciMODUL I DESAIN DENGAN BENTUK-BENTUK DASAR
MODUL I DESAIN DENGAN BENTUK-BENTUK DASAR A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Memberikan pengenalan tentang bentuk-bentuk dasar dari sebuah obyek yang digunakan dalam desain grafis dan pengembangannya dengan
Lebih terperinciORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris
ORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris ornament berarti perhiasan. Secara umum ornament adalah
Lebih terperinciGAMBAR PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR
GAMBAR PRODI PEND. ARSITEKTUR 1 TUGAS KE-1 MATA KULIAH MENGGAMBAR -TA. 220-4 SKS JURUSAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR-S1 MENGGAMBAR HURUF DAN ANGKA Huruf dan angka merupakan dua komponen yang sangat penting dalam
Lebih terperinciMUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batik Besurek 2.1.1 Sejarah Batik Besurek Bengkulu Kain Batik Besurek merupakan salah satu bentuk batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan dari
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR Halaman
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Membentuk Rotan... 9 Gambar 2.2. Sambungan Lurus/ Pengikat pada Bentuk Lingkaran... 9 Gambar 2.3. Sambungan Silang Dibelit dengan Tali Rotan... 10 Gambar 2.4. Sambungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambah. Hal ini terlihat pada tuntunan dalam menjalankan profesi / pekerjaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menegah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai karekteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat mata pelajaran produktif
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM
BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Desain Grafis Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan
Lebih terperinciKomposisi dalam Fotografi
Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan
Lebih terperinciELEMEN PEMBENTUK ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK KARO DI KAMPUNG DOKAN
ELEMEN PEMBENTUK ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK KARO DI KAMPUNG DOKAN Putra Adytia, Antariksa, Abraham Mohammad Ridjal Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jalan MT.Haryono 167, Malang
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II KODE : MKK 13204 MATA KULIAH / SKS : Nirmana II (Dwimatra Lanjut & Trimatra) / 3 SKS SEMESTER / PROG. STUDI : II / Keris dan Senjata Tradisional JURUSAN / FAKULTAS
Lebih terperinciElemen Elemen Desain Grafis
Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh
Lebih terperinciMenata Pola Ragam Hias Tekstil
MENATA POLA RAGAM HIAS TEKSTIL 81 Menata Pola Ragam Hias Tekstil A. RINGKASAN Dalam bab ini kita akan belajar menata pola ragam hias tekstil. Sebelumnya kita telah memiliki pengetahuan tentang keragaman
Lebih terperinciUTS SPA 5 RAGUAN
UTS SPA 5 RAGUAN 0851010072 OBYEK 2 OBYEK 1 Prisma OBYEK 1: kultur simbol yang diambil pada obyek 1 ini dapat dilihat dari bentuk atapnya yang mengadopsi rumah adat batak Karo (tempat Perkumpulan warga),
Lebih terperinciDesain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki
II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa
Lebih terperinciStandar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM
BAB II MEMBUAT SKETSA Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM Kompetensi Dasar : Men-Sketsa Materi Pembelajaran : 1. Sketsa bentuk 2. Sketsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tinggalan manusia masa lampau merupakan gambaran gagasan yang tercipta karena adanya jaringan ingatan, pengalaman, dan pengetahuan yang diaktualisasikan ke
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beragam kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan tersebut mempunyai unsur yang berbeda-beda.
Lebih terperinciMATERI AJAR PERKULIAHAN & TUGAS-TUGAS NIRMANA I
MATERI AJAR PERKULIAHAN & TUGAS-TUGAS NIRMANA I Nama Mata Kuliah, Kode, Bobot : Nirmana I, MKK 12202, 3 sks Program Studi : D.4 Keris dan Senjata Tradisional Jurusan / Fakultas : Kriya, FSRD ISI Surakarta
Lebih terperinciBab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi
Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka diperlukan adanya saran atau rekomendasi yang dibuat sebagai masukan dalam menyusun pedoman penataan fasade bangunan-bangunan
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan kebiasaan lain. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola- pola ragam hias daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam hias yang ada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR GAMBAR... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK. i ii iv vii DAFTAR ISI. viii DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. xii xiv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iv vii viii xii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 BATASAN DAN PENGERTIAN JUDUL 1 1.2 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBab 02. Desain Kalender Meja
Desain Kalender Meja Bab 02 Desain Kalender Meja Design Result Fasilitas yang diperlukan untuk membuat kreasi desain dan efek >>>> Rectangle Tool, Polyline Tool, Pen Tool, Text Tool Rotate, Shape Tool
Lebih terperinci