BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor peternakan merupakan salah satu strategi dalam memacu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor peternakan merupakan salah satu strategi dalam memacu"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan sektor peternakan merupakan salah satu strategi dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan protein dari hewani (daging sapi) pada masa yang akan datang. Selain berguna sebagai sumber penghasilan devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani antar wilayah dalam pengembangan usaha peternakan khususnya sapi potong. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro menyatakan langkah tersebut sebagai upaya untuk bersama mencerdaskan dan memberdayakan peternak untuk mewujudkan kemandirian pangan sumber protein asal ternak, terutama menghadapi pasar Bebas ASEAN 2015 ( Untuk diketahui mahalnya harga daging sapi bukanlah kesalahan dari pemerintah, pada dasarnya upaya pemerintah dalam menangani kasus yang satu ini sudah cukup baik. Negara kita merupakan negara tropis yang didalamnya banyak sekali sumber daya yang dapat digali, contoh nya wilayah Karangawen tidak perlu ribet dalam mencari pakan untuk sapi yang digemukan sudah ada. Berbagai jenis pakan alami yang disediakan oleh alam dan teknologi pakan buatan hampir semua limbah pertanian yang dbutuhkan untuk pakan / rasun sapi potong mudah di dapat.

2 2 Setiap perusahaan baik itu dibidang industri, dagang serta jasa pasti tujuan utamanya adalah mencari keuntungan yang memadai. Pada perusahaan industri mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi sedangkan perusahaan dagang kegiatan utama nya adalah menjual barang. Pada perusahaan jasa kegiatan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan (Marcella,2014). Sebagai kegiatan internal suatu perusahaan, perusahaan mempunyai kegiatan dalam menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu sumber informasi penggajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dari kinerja perusahaan setiap periode sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan untuk diambil suatu tindakan untuk perbaikan kinerja perusahaan (PSAK nomor 23 (revisi 2009). Oleh karena itu, karakteristik pada perusahaan dagang amat berbeda dengan jasa. Pada perusahaan dagang membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah produk tersebut. Melalui perbedaan tersebut terdapat perbedaan kegiatan dari masing-masing perusahaan dan transaksi penjualannya. Laporan keuangan yang lengkap pada umumnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan penjelasan tambahan lain. Keadaan keuangan perusahaan tercermin di dalam laporan keuangan. Agar bermanfaat laporan keuangan selain lengkap juga harus andal (reliable). Laporan keuangan dikatakan memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat

3 3 disajikan. Laporan keuangan yang disajikan secara wajar dan layak akan memberikan nilai tambah bagi para pemakainya sehingga dapat terhindar dari kerugian akibat kesalahan penyajian informasi. Pada perusahaan dagang, proses penyusunan laporan keuangan juga merupakan informasi sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lain. Di perusahaan dagang, yang menjadi sorotan utama adalah pada laporan laba rugi perusahaan. Laporan laba rugi merupakan sumber informasi terpenting untuk mengetahui kinerja suatu Perusahaan dari tahun sebelumnya dan di tahun selanjutnya sebagai dasar pertimbangan perkembangan perusahaan di masa depannya (Harahap,2006). Pengakuan pendapatan menjadi permasalahan dalam menentukan pendapatan. Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan perusahaan. Sedangkan pengukuran pendapatan adalah berapa besar jumlah pendapatan yang seharusnya diakui dari setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode tertentu. Permasalahan pengakuan dan pengukuran pendapatan saling terkait satu sama lain. Permasalahan ini akan selalu muncul apabila sebuah transaksi berhubungan dengan pendapatan. Pengakuan perli dilakukan pada saat yang tepat atas kejadian suatu ekonomi yang menghasilkan pendapatan, begitu juga jumlah yang diakui haruslah diukur secara tepat dan pasti (Samsu,2013). Apabila pendapatan yang diakui tidak sama dengan yang seharusnya maka ini berarti pendapatan yang diukur bisa salah (baik itu terlalu besar atau terlalu kecil). Hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi tidak tepat dan

4 4 dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan menentukan laba, menentukan cost, menentukan efisien dan efektifitas keuangan oleh pihak manajemen perusahaan sehingga penting sekali dalam pengakuan pendapatan, perusahaan menggunakan suatu standar sebagai acuan yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), khususnya PSAK nomor 23. Standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan suatu pedoman dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan bagi pengguna laporan tersebut. Di dalam PSAK nomor 23 diuraikan dan dijelaskan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dapat digunakan bagi perusahaan - perusahaan (Samsu,2013). Standar Akuntansi Internasional 41 (IAS 41) mendefinisikan aset biologis sebagai hewan yang hidup atau tanaman. Aset biologis adalah salah satu kategori aset. IAS 41 digunakan semua perusahaan yang menjalankan aktivitas agrikultur. Hewan atau tanaman diakui sebagai aset jika hal itu membawa keuntungan ekonomi di masa mendatang. Yang diasosiasikan dengan aset akan dimasukkan ke entitas pelaporan, dan jikabiaya atau nilai diukur dengan tepat. IAS 41 mensyaratkan bahwa aset biologis harus diakui sebesar nilai wajarnya dikurangi titik potongan biaya. Metode ini harus digunakan bila awalnya mengukur aset biologis dan kemudian pada tanggal neraca setiap neraca ( Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indryani (2014) mengenai Penerapan Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK No. 23 pada Perusahaan PT. MAIKO Semarang. Hasil dari observasi tersebut menunjukan bahwa pada pengakuan pendapatan PT. Maiko Baru Semarang sudah diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 23

5 5 yaitu bahwa pendapatan diakui saat penjualan dan dapat dijadikan saat pengakuan karena proses realisasi pendapatan telah terjadi. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Rau (2013) menyimpulkan bahwa hasil penelitian diperusahaan PT. Bank Sulut telah memenuhi standar sesuai dengan PSAK No. 23, dan dapat dikatakan perusahaan telah mengakui pendapatan sebagaimana mestinya serta mengungkapkan kebijakan akuntansi yang dianut, untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan. Pada penelitian. Kalesaran (2013) mengenai Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Millenia Berdasarkan PSAK No. 23 hasil penelitian yang telah dilakukan pengakuan dan pengukuran pendapatan telah sesuai dengan PSAK No. 23 yaitu menggunakan metode accrual basis untuk mengakui pendapatan bunga yang digolongkan performing dan pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan bermasalah (nonperforming) diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis), sedangkan untuk pengukuran pendapatan dikur dengan nilai wajar yang diterima atau yang akan diterima. Pada penelitian Samsu (2013) PT. Misa Utara Manado pada prinsipnya telah menggunakan prinsip pengakuan pendapatan yang sesuai dengan PSAK No.23 yaitu dengan jumlah pendapatan yang diperoleh berdasarkan pendapatan jasa dari angkkutan darat dan ekspedisi laut. Metode pengakuan pendapatan berdasarkan metode accrual basis, dimana keuntungan diakui pada saat transaksi yang terjadi. Sedangkan pada penelitian Tyas (2013) Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi M ), hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaporan aset biologis yang dilakukan oleh Koperasi M belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Unsur yang

6 6 sesuai dengan SAK ETAP adalah pengakuan akun tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) serta penggunaan metode biaya historis sebagai dasar pengukuran aset tersebut. Perusahaan Daerah Aneka Wira Usaha (PERUSDA ANWUSA) adalah Perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Demak yang bergerak pada bidang dagang yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2002, tentang pendirian Perusahaan Daerah Aneka Wira Usaha Kabupaten Demak, maka dipilihlah unit peternakan sebagai salah satu bidang usaha agribisnis penggemukan sapi potong. Kelemahan yang dihadapi oleh peternak sapi potong adalah menentukan harga sapi potong tersebut berdasarkan perkiraan sistem jogrog dan sistem lingkar dada, yang seharusnya menurut PSAK No. 23 harus diukur dengan tepat yaitu sistem timbang dalam penentuan harga sapi. Pada pengakuan dan pengukuran pendapatan di ANWUSA menggunakan metode accrual basis. Pada hal ini penulis menggunakan PSAK No. 23 sebagai pedoman untuk memberikan pemahaman ANWUSA dalam pengakuan dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK No. 23 agar dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ANWUSA lebih terstruktur. Untuk wirausaha penggemukan sapi potong apabila tidak tau cara mengakui pendapatan secara tepat atau valid maka akan merugikan perusahaan karena tidak mengetahui pada saat apa pendapatan perusahaan tersebut diperoleh. Kita bisa mengakui accrual basis tidak hanya pada saat menjual baru diakui pendapatan, maka penting sekali mengakui pendapatan secara tepat yang sesuai dengan PSAK No. 23. Kalau kita bisa mengetahui pendapatan secara tepat, kita bisa mengetahui berapa laba yang diperoleh

7 7 bukan hanya sekedar perkiraan. Mengingat pentignya arti pendapatan bagi perusahaan dan masalah - masalah yang mungkin timbul dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan pada perusahaan jasa, mendorong peneliti untuk membahas masalah mengenai Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK No. 23 pada Usaha Penggemukan Sapi Potong ANWUSA di UPTD Pertanian Karangawen Demak. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah Apakah metode pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa yang diterapkan ANWUSA telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23?. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode pengakuan dan pengukuran pendapatan pada ANWUSA telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 23. I.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu : 1. Bagi penulis

8 8 Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan serta sebagai pehamanan lebih lanjut terhadap perbedaan teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan keadaan sebenarnya tentang penerapan metode pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK No Bagi perusahaan Penulis mengharapkan kegunaan penelitian ini dapat memberikan masukkan pemikiran terkait sejauh mana penggunaan penerapan metode pengakuan pendapatan serta saran terhadap hal - hal yang perlu diperbaiki dalam hubungannya dengan penerapan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK No 23 yang diterapkan oleh ANWUSA dan dapat memberikan masukan mengenai kebijakan akuntansi yang tepat dalam mengukur dan mengakui pendapatan operasionalnya. 3. Bagi pembaca Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan informasi tambahan pengetahuan untuk menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bahkan perbandingan bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi melalui 5 bab dan pada setiap bab di bagi menjadi sub bab, pembagian sub bab ini dimaksudkan agar lebih jelas dan dipahami oleh pembaca. Melalui pembahasan dari sub bab akan di uraikan sebagai berikut :

9 9 BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini terdiri dari landasan-landasan teori yang mendasari penelitian ini, kerangka pemikiran berisi tentang proses penganalisisan yang PSAK dilakukan penulis pada perusahaan dan dibandingkan dengan No. 23 dan tabel penelitian terdahulu sebagai pedoman penulis untuk dapat membandingkan mengenai penelitian yang sekarang dengan penelitian-penelitian sebelumnya. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian, metode pengumpulan data, serta penganalisisan data yang ada di perusahaan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan, proses kegiatan penjualan, dan metode apa yang diteapkan perusahaan, yang akan dibandingkan dengan kebijakan PSAK No. 23. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bab terakhir dalam penyusunan skripsi. Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan kepada perusahaan dengan tujuan sebagai perbaikan didalam kegiatan perusahaan.

10 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Akuntansi Didalam Akuntansi terdapat kegiatan usaha dalam menyajikan laporan keuangan yaitu laporan mengenai informasi keuangan suatu perusahaan. Pengertian Akuntansi menurut Waren dkk secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak - pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2002) akuntansi keuangan adalah: Merupakan sebuah kegiatan akuntansi yang berkahir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan yang nantinya dapat digunakan, oleh pihak - pihak baik didalam maupun yang ada diluar perusahaan tersebut. Baridwan (2004) mengungkapkan bahwa informasi keuangan akan bermanfaat bila memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu sebagai berikut : 1. Relevan Suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya, setidaknya dipilih metode - metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam pengambilan jenis - jenis keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi keuangan. Bila informasi tidak relevan

11 11 untuk keperluan para pengambil keputusan, informasi demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas - kualitas lainnya terpenuhi. 2. Dapat dimengerti Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakaianya, dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. 3. Daya uji Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. Pengukuran tidak sepenuhnya lepas dari pertimbangan - pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita obyektif yang semata. 4. Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak - pihak tertentu. 5. Tepat waktu Informasi harus disajikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan - keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

12 12 6. Daya banding Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan - perusahaan lainnya pada periode yang sama. 7. Lengkap Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan Pengertian Analisis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2005) menjelaskan bahwa analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesian Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : 1. Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mendapatkan fakta yang tepat. 2. Penguraian suatu pokok persoalan atas bagiann-bagian, penelaahan bagianbagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk memndapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan unsur yang paling utama dalam menentukan tingkat laba yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi yang diakui sesuai dengan prinsip - prinsip yang berlaku umum. Pengertian pendapatan menurut IAI

13 13 (Ikatan Akuntansi Indonesia) dalam PSAK No 23 (2012) tentang Akuntansi Pendapatan pada paragraf 6 menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Definisi tersebut menyatakan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam hubungan keuangan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan, dan karena itu bukan merupakan pendapatan. Yang merupakan pendapatan hanyalah komisi yang diterima dari prinsipal. Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama suatu periode (Kieso, 2007). Standar Akuntansi Keuangan (2007) menyatakan pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

14 14 Sedangkan menurut Sigit (2001) penghasilan atau pendapatan adalah sebagai berikut Pendapatan adalah kebalikan dari biaya yang berarti pada tiap - tiap hasil penghaisilan atau pendapatan tentu disertai dengan wujud penerimaan benda, harta kekayaan atau hak. Tidak ada sesuatu pendapatan bertambah tidak dengan mengakibatkan pertambahan pada aktiva, apakah pertambahan itu ada dalam kas, tagihan, wesel tagih ataupun hak Sumber dan Jenis Pendapatan Di setiap transaksi penjualan, sumber dan jenis pedapatan merupakan hal penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penjualan di perusahaan. Sumber pendapatan yang diterima perusahaan menjadi dasar perhatian yang harus dipahami, karena sumber pendapatan pada kegiatan perusahaan merupakan suatu kegiatan dimana pendapatan tersebut diperoleh dan bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan sebagai pengakuan dan pengukuran pendapatan yang sesuai. Pada jenis pendapatan yang diperoleh perusahaan terdapat dua kategori pendapatan yang pada umumnya jenis pendapatan yang diperoleh berdasarkan atas : 1. Pendapatan Operasional Yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaa pokok perusahaan yaitu penjualan barang dan atau pemberian jasa yang bersifat rutin. Adapun jenis - jenis pendapatan operasional adalah : a. Penjualan ialah hasil penjualan atau jasa yang menjadi objek usaha pokok perusahaan.

15 15 b. Potongan pembelian tunai ialah potongan yang diperoleh perusahaan karena dalam melakukan pembelian barang - barang dengan pembayaran tunai. c. Penerimaan tambahan dari pembelian ialah tambahan barang yang diterima pihak penjual, karena perusahaan melakukan pembelian barang - barang dengan pembayaran tunai atau karena perusahaan membeli barang - barang dalam jumlah besar. 2. Pendapatan Non Operasional Yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan diluar usaha pokok perusahaan. Pada pendapatan non operasional dikatan berbeda dengan pendapatan operasional yang bersifat rutin. Pendapatan operasional, sumber prndapatan yang diperoleh didapat dari pendapatan lain - lain yang masih menunjang dalam kegiatan perusahaan. Yang mencakup pendapatan non operasional adalah : a. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan aktiva tetap perusahaan, seperti mesin atau kendaraan pengangkut yang digunakan dalam pengiriman barang. b. Pendapatan bunga c. Pendapatan sewa d. Pendapatan royalti dan lain - lain. Berdasarkan sumber dan jenis pendapatan yang diterima perusahaan tersebut saling berhubungan dengan jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan. Dari perbedaan sumber dan jenis pendapatan, dapat menjadi dasar pertimbangan perusahaan dalam menentukan sumber pendapatan yang sesuai dengan standar akuntansi yang dapat menjamin nilaiguna suatu perusahaan.

16 16 Secara umum, pendapatan pada perusahaan ada dua jenis yaitu pendapatan yang berasaldari kegiatan utama perusahaan, dan pendapatan yang berasal dari luar kegiatan perusahaan. Pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : a. Hasil penjualan barang dagangan adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang kepada pihak lain selama periode akuntansi tertentu yang dinilai dari jumlah yang dibebankan kepada pembeli atau pelanggan. b. Pendapatan jasa pada umumnya adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan utamanya diberi nama sesuai dengan spesifikasi jasa yang dihasilkan kepada pemakai jasa tersebut Prinsip Pengakuan Pendapatan Pendapatan untuk suatu periode umumnya ditentukan tersendiri terlepas dari beban dengan menerapkan prinsip pengakuan pendapatan. Menurut Kieso (2004), prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat : 1. When it is realized or realizable 2. When it is earned Dari definisi ini dapat dijelaskan bahwa pendapatan diakui pada saat : 1. Direlialisasi atau dapat direalisasi. Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.

17 17 2. Dihasilkan. Pendapatan dihasilkan bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang srharusnya dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan dari pendapatan, yakni bila proses mencari laba telah selesai atau seharusnya telah selesai. Belkoui (2007) menyatakan bahwa ada dua metode pengakuan pendapatan dalam periode akuntansi, yaitu : 1. Dasar akrual (Accrual Basis) Pada dasar akrual ini pengakuan pendapatan dapat mengimplikasikan bahwa pendapatan sebaiknya dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, pada saat penjualan produk atau pada saat penagihan penjualan. Pendapatan diakui pada periode terjadinya transaksi pendapatan. Jadi dalam transaksi penjualan atau penyerahan barang dan jasa yang dilakukan walaupun kas belum diterima, maka transaksi tersebut sudah dicatat dan diakui sebagai pendapatan perusahaan. Jurnal : Pada saat diakui pendapatan yang ditandai dengan perpindahan pemilikan dari penjual ke pembeli Piutang xxxxx Penjualan xxxxx Pada saat kas diterima Kas xxxxx Piutang xxxxx

18 18 2. Dasar Kejadian Penting (Critical Event Basis / Cash Basis) Pengakuan pendapatan dipicu oleh kejadian penting dalam siklus operasi. Cash Basis atau dasar tunai adalah apabila pendapatan dan bebam hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai atau cash basis yang murni (pure basis), pendapatan dari penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Jurnal : Pencatatan pada saat pendapatan dan kas diterima Kas xxxxx Penjualan xxxxx Dari dua dasar pengakuan pendapatan di atas, Menurut Kieso (2004) dalam bukunya mengatakan pengakuan pendapatan dilakukan dengan empat cara : 1. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan) Ini sering disebut dengan Point of Scale (titik penjualan). Pendapatan dari penjualan barang biasanya dianggap realisasi pada waktu produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti dengan suatu asset yang lain. Pada saat itu harga jual disepakati, pembeli mendapatkan hak kepemilikan atas barang tersebut, dan penjual mempunyai klaim (tuntutan) yang sah terhadap pembeli.

19 19 2. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Sebelum Penjualan (Penyerahan) Dalam situasi tertentu pendapatan dapat diakui pada saat sebelum penjualan (penyerahan). Dimana aktivitas pemerolehan pendapatan yang berhubungan dengan jangka waktu, serta jumlah pendapatan yang harus diakui dalam proses atau aktivitas produktifnya. Dalam hal semacam ini melaporkan pendapatan sebelum terjadinya penyerahan barang berdasarkan kontrak akan lebih bermanfaat. Misalnya kontrak jangka panjang dimana dalam pengakuannya menggunakan metode persentase penyelesaian atau kontrak selesai. 3. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Sesudah Penjualan (Penyerahan) Pendapatan diakui setelah penyediaan jasa dan penyerahan barang benar terjadi. Namun dalam beberapa kasus, transaksi yang berhubungan dengan upaya untuk memperoleh pendapatan yang menyangkut ketidakpastian dengan penerima kasnya. Adanya ketidakpastian yang besar dalam penerimaan kasnya membuat pengakuan pendapatan menunggu sampai dengan diterimanya kas dari hasil penjualannya. 4. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan Khusus Penjualan khusus atau konsinyasi, mengakui pendapatan setelah consignor menerima pemberitahuan penjualan dan dilakukan pengiriman kas dari consignee.

20 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 23 A. Pengakuan pendapatan Ketentuan PSAK No 23 (2007) mengenai pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan jasa adalah sebagai berikut bila suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Yang dimaksudkan andal menurut PSAK No 23 (2007) adalah bila seluruh kondisi dibawah ini dipenuhi : 1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal 2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan 3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal 4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut : 1. Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti akan tereliasasi. 2. Pendapatan baru dapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk atau terhimpun.

21 21 Maka dapat disimpulkan dari pengertian pendapatan diatas bahwa saat penjualan merupakan titik yang menentukan untuk dapat menimnulkan pendapatan yang memenuhi pengertian atau persyaratan diatas. Saat penjualan dapat dijadikan saat pengakuan karena proses realisasi pendapatan telah terjadi. B. Pengukuran pendapatan Menurut PSAK No. 23 (2009) menyatakan bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Hal ini berarti jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya dapat ditentukan dari persetujuan oleh perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Nilai wajar yang dimaksud berarti jumlah kas yang diterima harus sesuai dengan transaksi yang terjadi. Pada pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang diterima. Adapun penjelasannya lebih lanjut dari pernyataan tersebut yang di kemukakan Standar Akuntansi Keuangan (2007) adalah : Jumlah pendapatan yang relatif timbul dari suatu transaksi oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi diskon dagangan dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau diterima. Namun bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nomina dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

22 22 Menurut PSAK No. 23 pengukuran pendapatan dapat diukur dengan dasar yang sesuai pada PSAK, yaitu : 1. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. 2. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan olh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. 3. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun jika arus kas masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima, yang artinya jika perusahaan melakukan transaksi penjualan dan pihak penjual memberikan kelonggaran waktu pembayaran / utang maka jumlah kas yang diterima biasanya berbeda dengan jumlah yang diterima penjual secara tunai. Adanya retur penjualan, dan adanya wesel yang tidak tertagih, membuat jumlah pendapatan yang diterima terkadang tidak sesuai dengan jumlah transaksi penjualan yang dilakukan. 4. Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat atau nilai yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. 5. Pendapatan tersebut diukur dengan paa nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima. Ketika jumlah nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak diukur secara andal, maka pendapatan tersebut diukur dengan nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer,

23 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi yaitu laporan keuangan yang menilai kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode akuntansi baik perbulan maupun pertahun. Dalam laporan laba rugi ini menyajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit / losses) suatu perusahaan selama periode waktu tertentu serta dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya. Pada laporan laba rugi dapat menjadi dasar pertimbangan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan dan menilai kinerja perusahaan di setiap tahunnya. Menurut Baridwan Laporan laba rugi adalah proses penyusunan laporan keuangan yang menyajikan hasil usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam suatu periode tertentu. Proses penyusunan laporan laba rugi terdapat dua akun pada hasil pelaporannya yaitu akun pendapatan dan akun beban, yang pada perhitungannya adalah pengurangan dari pendapatan dan beban yang menghasilkan jumlah laba atau rugi dari perusahaan tersebut Penjualan Barang Menurut PSAK No. 23 Sumber pendapatan merupakan suatu unsur terpenting pada pendapatan. Melalui sumber tersebut dapat diperoleh jumlah pendapatan yang akan diolah oleh perusahaan, misalnya darimana sumber tersebut diperoleh. Dan dari sumber yang diperoleh akan diolah oleh perusahaan agar sesuai dengan pengukuran dan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Pada dasarnya sumber pendapatan tersebut

24 24 timbul dari transaksi penjualan barang. Bahwa saat penjualan merupakan titik yang menentukan untuk dapat menimbulkan pendapatan yang memenuhi pengertian atau persyaratan diatas. Saat penjualan dapat dijadikan saat pengakuan karena proses realisasi pendapatan telah terjadi. Penjualan baru dapat dikatakan terjadi bilamana telah terjadi peralihan hak milik atas barang, akan tetapi peralihan hak milik merupakan masalah yang sangat teknis dan untuk dasar penentuan saat pengakuan. Pernyataan ini memberikan panduan dalam penerapan PSAK No. 23 yang sesuai agar kriteria penjualan tersebut dapat terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Berikut ruang lingkup PSAK No. 23 : 1. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian berikut ini : a. Penjualan barang b. Penjualan jasa c. Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan dividen. 2. Barang meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan properti lain yang dimiliki untuk dijual kembali. 3. Penggunaa asset dari entitas oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk : a. Bunga yaitu pembebenan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terutang kepada entitas

25 25 b. Royalti yaitu pembebenan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas, misalnya paten, merek dagang, hak cipta, dan peranti lunak komputer. c. Dividen yaitu distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu Pengertian Aset Biologis Sebagaimana yang didefinisikan dalam IAS 41 Aset biologis merupakan jenis aset berupa hewan dan tumbuhan hidup. Aset biologis didefinisikan sebagai tumbuhan dan hewan hidup yang dikendalikan atau dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian masa lampau Karakteristik Aset Biologis Bagi entitas yang bergerak di industri perkebunan atau peternakan, maka akan muncul jenis aset yang khusus pada sederet klasifikasi aset yang dilaporkannya. Aset khusus yang menjadi pembeda tersebut adalah aset biologis. Aset biologis adalah aset entitas berupa hewan atau tanaman (IAS 41). Sesuai dengan karakteristik mengenai aset, maka aset biologis ini pun juga merupakan hasil dari transaksi ekonomi entitas dimasa lalu, dikendalikan sepenuhnya oleh entitas, dan juga diharapkan akan memberikan manfaat bagi entitas di masa mendatang. Karakteristik khusus yang melekat pada aset biologis terletak pada adanya proses transformasi atau perubahan biologis atas aset ini sampai pada saatnya aset ini dapat dikonsumsi atau dikelola lebih lanjut oleh entitas. Karakteristik khusus inilah yang juga melekat pada entitas industri peternakan seperti yang dijadikan obyek pada tulisan ini. Tranformasi biologis merupakan proses pertumbuhan, degenerasi,

26 26 produksi dan prokreasi yang disebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif pada makhluk hidup dan menghasilkan aset baru dalam bentuk produk agrikultur atau aset biologis Transformasi biologis menghasilkan beberapa tipe outcome, yaitu : a. Perubahan aset melalui (i) pertumbuhan (peningkatan dalam kuantitas atau perbaikan kualitas dari aset biologis; (ii) degenerasi (penurunan nilai dalam kuantitas atau deteriorasi dalam kualitas dari aset biologis); atau (iii) prokreasi (hasil dari penambahan aset biologis). b. Produksi produk agrikultur misalnya daun teh, wol, susu, daging dan lain sebagainya IAS 41 Agricultural Asset Aset biologis dalam agrikultur berupa tanaman dan hewan (IAS 41). Jika dikaitkan dengan obyek penelitian ini, maka aset biologis yang dibahas hanya terkait dengan hewan yaitu sapi potong. IAS 41 mengatur mengenai perlakuan akuntansi, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan terkait dengan aset biologis dan produk hasil pertanian pada saat masa panen sejauh ada kaitannya dengan kegiatan pertanian. Menurut IAS 41 (2008) terkait dengan pengakuan awal atas aset biologis adalah : An entity should recognize a biological asset or agriculture produce only when the entity controls the asset as a result of past events, it its probable that future economic benefits will flow to the entity, and the fair value or cost of the asset can be measured reliably.

27 PSAK No. 23 Revisi 2010 tentang Pendapatan Pembahasan mengenai PSAK No. 23 Revisi 2010 ini ditampilkan karena dipandang ada keterkaitannya dengan pengakuan pendapatan pada entitas bisnis perkebunan yang mengelola aset biologis sebagai komoditas utama di dalam operasional bisnisnya. PSAK No. 23 Revisi 2010 ini membahas mengenai topik pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan akun pendapatan yang diterima oleh suatu entitas bisnis dari kejadian penjualan barang, penjualan jasa, dan penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan deviden. Di dalam PSAK No. 23 (2010) pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Untuk pengukuran pendapatan dilakukan dengan mengukur nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Terkait dengan bidang usaha yang dijadikan obyek tulisan, maka pendapatan entitas bisnis yang menjalankan usaha agribisnis dengan komoditas utamanya adalah hasil dari aset biologis, yang sesuai dengan PSAK No.23 ini adalah pendapatan yang berasal dari transaksi penjualan barang berupa hasil panen dari penggemukan sapi potong yang berupa aset biologis. Kondisi yang disebut dengan penjualan barang dalam bentuk hasil panen adalah apabila telah memenuhi kulaifikasi sebagai berikut : 1. Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikankepada pembeli.

28 28 2. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikanatas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. 3. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. 4. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akanmengalir ke entitas. 5. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan tersebutdapat diukur secara andal. Pengukuran mengenai nilai pendapatan atas barang yang dijual oleh entitas berupa persediaan hasil panen dari aset biologis. Biaya atas pendapatan ini dilakukan dengan mengukur nilai persediaan yang menjadi harga pokok penjualan atau beban pokok penjualannya 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut PSAK No. 23 diantaranya : NO. NAMA PENELITI DAN TAHUN 1 Ella Indryani (2014) Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu JUDUL PENELITIAN Penerapan Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Menurut PSAK No. 23 pada Perusahaan PT. MAIKO Semarang METODE PENELITIAN Kualitatif deskriptif HASIL PENELITIAN Pada pengakuan pendapatan PT. Maiko Baru Semarang sudah diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 23 yaitu bahwa pendapatan diakui saat penjualan dan dapat dijadikan saat pengakuan karena proses realisasi pendapatan telah terjadi

29 29 2 Jurike Rau (2013) 3. Preisy Valentina Kalesaran 4. Saharia Samsu (2013) Analisis pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut PSAK No. 23 PT. Bank Sulut Kantor Pusat Manado Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Millenia Berdasarkan PSAK No. 23 Analisis pengakuan dan pengukuran pendapatan berdasarkan PSAK No. 23 pada PT. Misa Utara Manado Kualitatif deskriptif Kualitatif deskriptif Kualitatif deskriptif Hasil penelitian diperusahaan PT. Bank Sulut telah memenuhi standar sesuai dengan PSAK No. 23, dan dapat dikatakan perusahaan telah mengakui pendapatan sebagaimana mestiny serta mengungkapkan kebijakan akuntansi yang dianut, untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan. Hasil penelitian yang telah dilakukan pengakuan dan pengukuran pendapatan telah sesuai dengan PSAK No. 23 yaitu menggunakan metode accrual basis untuk mengakui pendapatan bunga yang digolongkan performing dan pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan bermasalah (nonperforming) diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Sedangkan untuk pengukuran pendapatan dikur dengan nilai wajar yang diterima atau yang akan diterima. PT. Misa Utara Manado pada prinsipnya telah menggunakan prinsip pengakuan pendapatan yang sesuai dengan PSAK No.23 yaitu dengan jumlah pendapatan yang diperoleh berdasarkan pendapatan jasa dari angkkutan darat dan ekspedisi laut. Metode pengakuan pendapatan berdasarkan metode accrual basis, dimana keuntungan diakui pada saat transaksi yang terjadi.

30 30 5. Esti Laras Aruming Tyas (2013) 2.3 Kerangka Pemikiran Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi M ) Kualitatif deskriptif Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaporan aset biologis yang dilakukan oleh Koperasi M belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Unsur yang sesuai dengan SAK ETAP adalah pengakuan akun tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) serta penggunaan metode biaya historis sebagai dasar pengukuran aset tersebut. Survey ke Penggemukan Sapi Potong ANWUSA Pendapatan Identifikasi : - Sumber pendapatan perusahaan - Jenis Pendapatan perusahaan Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Pemeliharaan : - Sapi potong Pengukuran dan Pengakuan Menurut PSAK No. 23 Analisis Kesimpulan Rekomendasi Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

31 31 Pada kerangka pemikiran di atas, dapat diuraikan bahwa langkah awal yang akan dilakukan penulis adalah melihat kegiatan penjualan ANWUSA Demak dalam menghasilkan pendapatan. Diawali dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan, perusahaan akan memperoleh pendapatan. Dari perolehan pendapatan tersebut terdapat pengakuan dan pengukuran pendapatan perusahaan yang setelah itu akan dibandingkan dan di analisis penulis untuk mengetahui apakah penerapan pengakuan dan pengukuran pendapatan perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No. 23.

32 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ANWUSA Demak merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang dagang penggemukan sapi potong. Transaksi penjualan ANWUSA Demak beralamat di JL Karangawen No. 107 Demak. Melalaui transaksi penjualan tersebut terdapat jumlah pendapatan dimana jumlah tersebut harus diakui dan diukur sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang sesuai pada PSAK No Jenis dan Sumber Data Jenis Data 1. Data Kualitatif Dengan kualitatif merupakan data yang tidak diukur dan tidak dapat diukur dengan skala numerik. Contoh data kualitatif berupa data wawancara, observasi, dan data kualitatif juga dapat diperoleh berdasarkan foto, gambar dan hasil rekaman vidio Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti atau yang diambil secara langsung dari objek penelitian dan dilakukan melalui pengamatan, pencatatan atau penelitian dari objek penelitian.

33 33 Data yang diperoleh berupa hasil wawancara dan observasi pada perusahaan ANWUSA. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang diperoleh penulis dari penelitian ini berupa data laporan laba rugi di ANWUSA Demak. 3.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah kegiatan awal yang peneliti lakukan untuk meneliti penerapan pendapatan oleh perusahaan. Dalam hal ini penulis memilih ANWUSA Demak sebagai objek penulis dalam memahami tentang penerapan, pengukuran, dan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan PSAK No Survei Lapangan Survei lapangan yaitu suatu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat objek yang diteliti dengan cara : 1) Teknik Dokumentasi Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui buku - buku, jurnal, internet dan dengan melakukan penelitian terhadap dokumen - dokumen dan laporan - laporan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian seperti sejarah singkat perusahaan, laporan keuangan (laporan laba rugi) dan lain - lain.

34 34 2) Teknik Wawancara Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak - pihak yang berkompeten untuk memberikan keterangan sehubuingan dengan masalah yang diangkat penulis. 3) Teknik Obeservasi Penulis menggunakan metode observasi yaitu untuk mengamati kinerja staff pembukuan dalam mengakui dan mengukur pendapatan yang diterima oleh ANWUSA Demak. Dalam teknik Observasi ini, penulis lebih dimudahkan dengan cara wawancara secara langsung kepada pihak staff pembukuan dalam mengakui dan mengukur pendapatan yang diterima perusahaan. 3.4 Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Melalui analisis deskriptif, penulis memperoleh data berdasarkan langkah - langkah dalam kegiatan observasi di ANWUSA Demak yaitu berupa : a. Mempelajari Kebijakan Akuntansi Dengan adanya pemahaman mengenai kebijakan akuntansi, perusahaan diharapkan dapat menerapkan transaksi penjualan sesuai dengan standar akuntansi yang diterapkan. b. Mengamati Sumber Pendapatan ANWUSA Demak Melalui informasi sumber pendapatan apa saja yang diperoleh ANWUSA Demak, peneliti akan mengamati dan memahami sumber pendapatan perusahaan, sehingga melalui data tersebut dapat dianalisis

35 35 apakah pengakuan dan pemgukuran sumber pendapatan perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No Wawancara Metode wawancara yang dilakukan penulis dengan mengkonfirmasi data yang diperoleh untuk mengetahui bagaimana perilaku perusahaan dalam menerapkan pengakuan dan pengukuran pendapatan. Metode wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada pihak yang berkompeten di perusahaan dan proses wawancara dilakukan dengan cara rekaman vidio. 3. Menganalisis / Membandingkan Metode menganalisis dan membandingkan yang digunakan penulis yaitu dengan cara melihat laporan laba rugi ANWUSA Demak pada akun penjualan bruto, apakah pendapatan perusahaan sudah diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No Melakukan Pembahasan Dengan data da informasi yang diperoleh dapat menjadi sumber informasi untuk diteliti. Serta pembahasan dapat disimpulkan lebih lanjut pada kesimpulan dan saran.

36 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Sejarah Perusahaan Anwusa Karangawen Demak adalah perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Demak yang bergerak pada bidang dagang yang diterapkan dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2002, tentang pendirian Perusahaan Daerah Aneka Wira Usaha Kabupaten Demak. Dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dan merupakan potensi yang harus diberdayakan, meningkatkan populasi ternak, memenuhi tersedianya protein hewani, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS), maka dipilihlah Anwusa Karangawen Demak sebagai unit peternakan untuk salah satu bidang usaha. Perusahaan Daerah Unit Peternakan ini bergerak pada bidang usaha agribisnis penggemukan sapi potong yang berlokasi di desa Brambang, Kecamatan Karangawen dengan jarak 20 km arah barat daya dari ibukota Kabupaten Demak atau 15 km sebelah timur Kota Semarang Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan rangkaian kerangka dasar menyeluruh yang mempersatukan fungsi-fungsi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya struktur organisasi di perusahaan, merupakan suatu cara dalam mengadakan pembagian tugas di setiap divisi perusahaan.

37 37 Struktur organisasi Anwusa Karangawen Demak adalah sebagai berikut : Kepala Dinas Badan Pengawas Pemasaran Penjualan Ka UPTD Administrasi Kasir Administrasi Keuangan Personalia Dokter Hewan P 2 K Bagian Pembelian Bagian Kesehatan Hewan Kandang Gambar 4.1 Struktur Organisasi Anwusa Karangawen Demak Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Membangun peternakan sapi potong yang memenuhi standar dengan mengutamakan kuantitas dan kualitas bibit penggemukan sapi. b. Misi Menyediakan ternak sapi potong sebagai sumber daging yang sehat dan layak untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani bagi masyarakat

38 Sumber dan Jenis Pendapatan Anwusa Karangawen Demak Melalui penjualan sapi hidup Anwusa Karangawen Demak, pendapatan yang diperoleh perusahaan digolongkan menjadi pendapatan operasional dan pendapatan non operasional. Berikut penggolongan pendapatan tersebut : a. Pendapatan Operasional Pendapatan operasional di Anwusa Karangawen Demak diperoleh dari usaha pokok perusahaan yaitu penjualan sapi hidup. b. Pendapatan Non-Operasional Pendapatan yang diperoleh dari sumber lain di luar kegiatan utama perusahaan dan digolongkan sebagai pendapatan non operasional. Pencatatan pendapatan non operasional di Anwusa Karangawen Demak dicatat sebagai pendapatan lainlain. Pendapatan non operasional di Anwusa Karangawen Demak diperoleh dari pendapatan bunga di setiap tahunnya. 4.2 Proses Pembelian Sapi Bakalan Anwusa Karangawen Demak Dalam proses penjualannya, Anwusa Unit Peternakan Penggemukan Sapi Potong tidak melalui proses pembibitan atau kawin suntik, melainkan membeli sapi bakalan. Sapi bakalan yang dibeli oleh Anwusa Karangawen Demak didapatkan dari berbagai sumber antara lain dari beberapa kelompok tani, dan dari pihak pengusaha dari pasar hewan. Pembayaran dilakukan secara langsung kepada penjual. Untuk menentukan harga setiap sapi hidup yang akan dijual, maka dilakukannya penimbangan pada setiap sapi. Harga sapi dihitung berdasarkan dari bobot hidup dikalikan dengan harga bobot

39 39 hidup sapi per kg-nya. Bobot hidup rata-rata 400 kg. Harga sapi dihitung berdasarkan harga beli bobot hidup rata-rata bobot hidup sapi potong per kg-nya berkisar antara Rp Rp mengikuti harga pasar. Gambar 4.2 Proses Pembelian Sapi Bakalan Peternak Sapi Kwitansi Pembelian Sapi Bakalan Anwusa Karangawen Demak Penimbangan Persediaan / Stock Sapi Penggemukan Sapi Potong Masa 4 Bulan Proses Penjualan Sumber : Data Wawancara Dengan Pihak Intern Perusahaan

40 Penyajian Sapi Potong Pada Anwusa Karangawen Demak Sebelum Di Akui Sebagai Aset Biologis Pada Saat Pembelian Sapi Bakalan Tabel 4.1 : Stock Persediaan Sapi Anwusa Karangawen Demak (History Cost Method) NO TGL MASUK /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /08/ /09/ /09/ /09/ /09/ /09/ /09/ /09/ /10/ /10/12 NILAI PEMBELIAN NILAI STOCK AKHIR BB 392,5 529,5 411,5 363,5 400,0 361,5 352,0 208,0 236,0 237,0 177,0 195,0 300,0 304,0 318,5 344,0 337,0 360,5 256,5 374,0 406,0 HARGA BELI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER * Tabel di atas adalah daftar tabel persediaan stock sapi di Anwusa Karangawen Demak. Ketika Anwusa Karangawen Demak membeli bakalan sapi dicatat dalam akun persediaan sebagai berikut : Persediaan/Stock Sapi * -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan a. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang penting dalam operasi suatu perusahaan, karena didalam melakukan suatu aktivitas usaha,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B ABSTRACT THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG By: Ella Indryani B12.2010.01515 Revenue can be considered as a company product, which means that income is

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas perusahaan dalam suatu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dari koperasi. Berdasarkan ilmu yang dipelajari beserta asumsi masing-masing, pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 tentang Pendapatan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 SAK merupakan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Tetapi alangkah lebih baik lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, informasi menjadi bagian penting untuk seluruh segi kehidupan (Ridwan, 2011). Ketersediaan informasi menjadi bagian yang sangat penting dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori 1. Pengertian Pendapatan Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:236) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada pelanggan/pihak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan 2.1.1. Definisi Pendapatan Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas yang normal dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu 2.1.1. Kadek arsani, I Wayan Putra (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi pendapatan dan beban telah berbasis SAK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Pendapatan Kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk kelangsungan operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK 20 BAB III TINJAUAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pendapatan dalam Akuntansi 3.1.1.1 Pengertian Akuntansi Pendapatan menurut Akuntansi memiliki cukup banyak konsep yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian analisis adalah sebagai berikut : Penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab-musababnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi dalam bidang ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka konseptual Standar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di dalam usahanya. Setiap perusahaan yang didirikan baik itu secara perorangan maupun kelompok,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER MAKALAH PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS DALAM PERSPEKTIF STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN IFRS

UJIAN TENGAH SEMESTER MAKALAH PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS DALAM PERSPEKTIF STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN IFRS UJIAN TENGAH SEMESTER MAKALAH PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS DALAM PERSPEKTIF STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN IFRS Disusun untuk memenuhi syarat penilaian Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Pelaporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - Teori 1. Pengertian Asuransi Jiwa Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dalam buku Abdulkadir, Hukum Asuransi Indonesia (2015:18) pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI PENDAPATAN PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan Memahami

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA. Inna Sindhu Beach Sanur Kamis, 20 September 2012 Pembukuan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Novi Nugrahani Politeknik Negeri Malang nugrahani19@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan akuntansi akan meningkat karena transaksi-transaksi yang terjadi di

Lebih terperinci

AKUNTANSI AGRIKULTUR PSAK 69 DAN PSAK 68 BY: ERSA TRI WAHYUNI

AKUNTANSI AGRIKULTUR PSAK 69 DAN PSAK 68 BY: ERSA TRI WAHYUNI 1 AKUNTANSI AGRIKULTUR PSAK 69 DAN PSAK 68 BY: ERSA TRI WAHYUNI All material presented is the opinion of the author and not a formal position of the Indonesian Institute of Accountants PSAK yang terkait

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendapatan 2.1.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva kedalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan seharusnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE Oleh : Uswatun hasanah B12.2011.01843 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang Pengakuan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Definisi Aset Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia disebutkan bahwa: Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pendekatan Pembahasan Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian yang dilaporkan oleh salah satu perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, dimana yang paling umumialah dari penjualan barang ataupun jasa. Piutang usaha yang berasal dari transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut kamus akuntansi edisi kedua oleh Abdullah (1993:176), laporan keuangan adalah laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah Perusahaan yang baru didirikan maupun yang sedang berjalan mempunyai sebuah tujuan atau target yang akan dicapainya baik untuk jangka pendek, jangka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan keuangan 2.1.1.1 Pengertian laporan keuangan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 1 menyatakan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN & KAS

LAPORAN KEUANGAN & KAS PERTEMUAN PERTAMA LAPORAN KEUANGAN & KAS Definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan potret sebuah pertanggungjawaban manajemen dalam pelaporan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait yang berkaitan

Lebih terperinci

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. PENDAPATAN 1 Pendapatan Dalam penyusunan tugas ini pendapatan diistilahkan sebagai revenue agar tidak selalu salah pengertian, karena pendapatan juga padanan dari kata income walaupun penggunaannya belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI I B R A H I M STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui metode pengakuan pendapatan yang diterapkan PT KPBKaltim.Membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1 Usaha Mikro Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,

Lebih terperinci

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas

BAB II LANDASAN TEORITIS. yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (2009: Hal ) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (2009: Hal ) mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (2009: Hal. 23. 2) mengungkapkan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomis yang timbul dari aktivitas

Lebih terperinci

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014 Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Peta Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang dikenal memiliki kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Peta Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang dikenal memiliki kekayaan alam Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1 Peta Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan yang dikenal memiliki kekayaan alam berlimpah, termasuk keanekaragaman flora

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Dalam buku analisis kritis atas laporan keuangan (Sofyan syafri, 2013 : 59) Kieso, et al. mengemukakan : Akuntansi sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi dan Keuangan Menurut Mulyadi (2002) informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan,

Lebih terperinci

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci