LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)"

Transkripsi

1 L I P I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2010 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL CIBINONG, BOGOR 2010

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini merupakan pertanggung jawaban dari keseluruhan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan UPT Balai Penelitian dan Pengembangan (BPP) Biomaterial pada tahun anggaran Berbeda dengan tahun sebelumnya, selain pendanaan dari Program Tematik, LAKIP pada tahun ini juga melaporkan kegiatan-kegiatan dari pendanaan Program Kompetitif, Insentif Ristek dan Insentif Penguatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa. Laporan ini menyampaikan secara kronologis Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sesuai dengan Rencana Aksi (Action Plan) , Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) yang telah ditetapkan untuk merealisasikan Tujuan dan Sasaran yang tercantum di dalam Visi dan Misi UPT BPP Biomaterial. Kami menyadari bahwa Laporan ini masih mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga perlu disempurnakan. Namun demikian, kami berharap bahwa Laporan ini akan menjadi sarana untuk memperbaiki kinerja; serta memberikan motivasi untuk pelaksanaan Kegiatan UPT BPP Biomaterial yang lebih baik pada tahun anggaran berikutnya. Cibinong, 17 Januari 2011 Kepala UPT BPP Biomaterial-LIPI Dr. Ir. Suprapedi, M.Eng. NIP: i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Kinerja kegiatan UPT BPP Biomaterial merupakan gambaran dari tingkat pencapaian sasaran seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya merealisasikan visi dan misinya. Disamping itu, kinerja kegiatan ini dapat pula dianggap sebagai tolok ukur untuk melihat seberapa jauh kesesuaian antara visi dan misi yang dicanangkan dengan kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Dengan demikian, nilai kinerja kegiatan UPT BPP Biomaterial tidak hanya dilihat sebagai cerminan tingkat keberhasilan, namun harus juga dilihat dalam kerangka kesesuaian. Tujuan dan sasaran untuk mencapai visi dan misi tersebut telah ditetapkan dalam Rencana Aksi , yaitu (1) Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), (2) Pengembangan Kelembagaan, dan (3) Pengembangan Kerjasama. Sejak tahun pertama Rencana Aksi , selain Penelitian dan Pengembangan Iptek, kegiatan di UPT BPP Biomaterial lebih ditekankan pada Penerapan Teknologi. Oleh karena itu, selain 6 Kegiatan Tematik untuk memperkuat kompetensi inti, terdapat 2 Kegiatan Kompetitif, 2 Kegiatan Insentif Ristek, dan 5 Kegiatan Insentif Peneliti dan Perekayasa yang diarahkan pada Penerapan Teknologi. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan sasaran; langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut; serta realisasi yang telah dicapai dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kendala-kendala yang dihadapi, langkah-langkah yang telah dilakukan, serta realisasi yang telah dicapai. Kendala-kendala yang dihadapi Terbatasnya dana untuk Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Terbatasnya dana untuk Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor Terbatasnya dana untuk Pengadaan Alat Pengolahan Langkah-langkah yang telah dilakukan Dana Mencari dana selain dari Program Tematik Perlu peningkatan dana untuk terlaksananya Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor dengan baik Mencari dana hibah lainnya ii Realisasi yang telah dicapai Mendapatkan 2 Kegiatan Kompetitif, 2 Kegiatan Insentif Ristek, dan 5 Kegiatan Insentif Peneliti dan Perekayasa Belum ada kenaikan Belum ada

4 Data dan Laboratorium Tidak adanya dana untuk perbaikan alat apabila terjadi kerusakan dan pemeliharaan Alat Pengolah Data, Jaringan Informasi dan Laboratorium Sebagian besar PNS masih Kandidat Peneliti, Teknisi dan Pranata Komputer Sebagian besar PNS dan CPNS berpendidikan S1, sehingga belum mencapai komposisi S3 : S2 : S1 yang ideal Terbatasnya sarana dan prasarana Pengolah Data, Jaringan Informasi dan Laboratorium Bengkel mekanik membutuhkan workshop untuk menampung peralatan yang masih diletakkan di koridor Ruang seminar yang belum memenuhi persyaratan Hanya memiliki 2 buah kendaraan dinas roda 4, sehingga menghambat kelancaran kegiatan Belum ada Sumber Daya Manusia Mewajibkan PNS untuk memasuki jabatan fungsional Memberi kesempatan pada PNS untuk melanjutkan pendidikan Sarana dan Prasarana Mengusulkan kepada Settama atau BPK - LIPI untuk meningkatkan dana sarana dan prasarana Pembangunan workshop untuk beberapa alat Mengusulkan dana untuk memperbaiki ruang seminar Telah mengusulkan 1 buah kendaraan dinas roda 4 pada tahun dana 2009 Perlu diusulkan dana untuk perbaikan dan pemeliharaan alat Terdapat 13 Peneliti yang memasuki jabatan fungsional Terdapat 3 Peneliti yang menyelesaikan pendidikan S2; 1 Peneliti S3; dan 18 Peneliti yang sedang melanjutkan studi di dalam/luar negeri Belum ada Belum mencukupi Ruang seminar sudah lebih baik Usulan 1 buah kendaraan dinas tersebut telah direalisasikan dan telah melelang 1 buah kendaraan dinas yang lama iii

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan B. Tugas Pokok dan Fungsi C. Struktur Organisasi D. Kompetensi Inti HALAMAN i ii iv v vi BAB II RENCANA AKSI A. Rencana Strategis IPH - LIPI B. Rencana Aksi UPT BPP Biomaterial C. Rencana Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Input Dana B. Input Sumber Daya Manusia (SDM) C. Input Sarana dan Prasarana D. Penetapan Kinerja E. Pengukuran Kinerja Kegiatan F. Pengukuran Pencapaian Sasaran BAB IV PENUTUP 17 iv

6 DAFTAR TABEL HALAMAN Tabel 1 Kendala-kendala yang dihadapi, langkah-langkah yang telah dilakukan, serta realisasi yang telah dicapai ii Tabel 2 Kelompok Penelitian di UPT BPP Biomaterial 3 Tabel 3 Data PNS yang Melanjutkan Pendidikan di Dalam/Luar Negeri 5 Tabel 4 Sub Kegiatan di UPT BPP Biomaterial yang berhubungan dengan Program Utama Renstra IPH - LIPI Tabel 5 Tabel 6 Dana DIPA Tahun 2010 Rincian Dana Penelitian dan Pengembangan Iptek Tabel 7 Data PNS dan CPNS berdasarkan tugas pekerjaan 11 Tabel 8 Data PNS dan CPNS berdasarkan jabatan fungsional Peneliti 12 Tabel 9 Data PNS dan CPNS berdasarkan tingkat pendidikan formal 12 v

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Aksi Lampiran 2 Rencana Kinerja Tahunan Lampiran 3 Penetapan Kinerja Tahunan Lampiran 4 Pengukuran Kinerja Kegiatan Lampiran 5 Pengukuran Pencapaian Sasaran vi

8 BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan Sebagai negara tropis dengan wilayah yang sangat luas, kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya alam hayati (SDAH) yang sangat tinggi (mega bio-diversity) di Indonesia merupakan aset utama pembangunan berkelanjutan (sustainable development). SDAH tersebut tidak hanya dilindungi, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan masa depan bangsa yang lebih baik, sehingga harus terus digali potensinya dan ditingkatkan nilai tambahnya. Eksploitasi SDAH yang sangat berlebihan (over-exploitation), terutama penebangan kayu dari Hutan Alam, mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup dan ekosistem, serta kelangkaan dan kepunahan berbagai jenis flora, fauna dan mahluk hidup lainnya, sehingga mengancam terlaksananya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. UPT Balai Penelitian dan Pengembangan (BPP) Biomaterial didirikan berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No. 1020/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 dan berada di bawah koordinasi Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH). Oleh karena itu tugas dan fungsi yang dilakukan merupakan implementasi dari kebijakan yang telah dirumuskan oleh Kedeputian IPH, yaitu pelaksanaan di bidang penelitian ilmu pengetahuan hayati. UPT BPP Biomaterial dibentuk dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan SDAH secara lestari dan maksimal dengan menciptakan produk-produk substitusi unggulan yang diolah dari bahan baku alternatif melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang), serta komersialisasi pada dunia usaha/industri. B. Tugas Pokok dan Fungsi UPT BPP Biomaterial mempunyai tugas melakukan litbang material unggul dan strategis dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan nilai tambah, mencari bahan baku alternatif, mengembangkan proses ramah lingkungan serta melakukan kerjasama dengan pihak pengguna dalam rangka penerapan dan komersialisasi produk/proses hasil litbang biomaterial. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, UPT BPP Biomaterial menyelenggarakan fungsi: 1. Pelaksanaan litbang material unggul dan strategis dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan nilai tambah, mencari bahan baku alternatif, mengembangkan proses ramah lingkungan serta melakukan kerjasama dengan pihak pengguna dalam rangka penerapan dan komersialisasi produk/proses hasil litbang biomaterial. 1

9 2. Pelaksanaan urusan tatausaha dan rumah tangga. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi UPT BPP Biomaterial terdiri dari Kepala UPT (Eselon III), dibantu Kepala Sub-bagian Tata Usaha (Eselon IV), Kepala Seksi Pengembangan Teknologi (Eselon IV), dan Kelompok Jabatan Fungsional. Sub-bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga, dan pelayanan jasa ilmiah/kerjasama serta pemasyarakatan ilmu pengetahuan. Untuk membantu bidang administrasi, Kepala Sub-bagian Tata Usaha dibantu oleh Koordinator Kepegawaian, Umum dan Kerjasama. Seksi Pengembangan Teknologi mempunyai tugas mengkoordinasi litbang material unggul dan strategis dari bahan alam hayati dalam upaya meningkatkan nilai tambah, mencari bahan baku alternatif, mengembangkan proses ramah lingkungan serta melakukan kerjasama dengan pihak pengguna dalam rangka penerapan dan komersialisasi produk/proses hasil litbang biomaterial. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti dan jabatan fungsional lainnya (Rekayasa, Litkayasa, Teknisi, Pranata Komputer, dst.). Selain itu juga dibentuk Tim Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi (PME) yang terdiri dari Kepala UPT, Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan 2 Peneliti Senior yang bertugas merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan. D. Kompetensi Inti Kelompok Jabatan Fungsional di UPT BPP Biomaterial terbagi dalam 5 Kelompok Penelitian (Kelti) berdasarkan bidang keahliannya dan masing-masing dikoordinasi oleh seorang fungsional Peneliti Senior sebagai Ketua Kelti, yaitu: 1. Kelti Pengendalian Serangga Hama dan Biodegradasi 2. Kelti Konversi Biomassa 3. Kelti Biokomposit 4. Kelti Rekayasa dan Modifikasi Biomaterial 5. Kelti Konstruksi Kayu 2

10 Selain itu, terdapat Kelompok Pranata Komputer yang menunjang kegiatan penelitian melalui pembangunan jaringan komunikasi, serta Kelompok Alih Teknologi yang bertugas melakukan kerjasama dengan pihak pengguna dalam rangka penerapan dan komersialisasi produk/proses hasil litbang biomaterial. Pada Tabel 2 dapat dilihat nama, pendidikan, jabatan, bidang keahlian dan jumlah SDM masing-masing Kelti, Kelompok Pranata Komputer dan Kelompok Alih Teknologi tersebut. Tabel 2. Kelompok Penelitian di UPT BPP Biomaterial. Nama Pendidikan Jabatan Bidang Keahlian Kelti Pengendalian Serangga Hama dan Biodegradasi (9 orang) Dr. Sulaeman Yusuf S3 Peneliti Utama Biologi Kayu Deni Zulfiana, M.Si. S2 Peneliti Muda Mikrobiologi Arief Heru Prianto, S.Hut. S1 Peneliti Muda Teknologi Hasil Hutan Titik Kartika, S.Si. S1 Peneliti Pertama Biologi Ikhsan Guswenrivo, ST. S1 Kandidat Peneliti Kimia Analis Khoirul Himmi Setiawan, S.Si. S1 Peneliti Pertama Kimia Analitik Didi Tarmadi, S.Hut. S1 Peneliti Pertama Teknologi Hasil Hutan Anis Sri Lestari S.Si. S1 Kandidat Peneliti Biologi Maya Ismayati S1 Peneliti Pertama Kelti Konversi Biomassa (10 orang) Ir. Euis Hermiati, M.Sc. S2 Peneliti Madya Teknologi Pangan Deddy Triyono Nugroho Adi, M.Si. S2 Kandidat Peneliti Kimia Faizatul Falah, ST. S1 Peneliti Pertama Teknik Kimia Widya Fatriasari, S.Hut. S2 Peneliti Muda Teknologi Hasil Hutan Dede Heri Yuli Yanto, S.Si. S1 Kandidat Peneliti Kimia Fitria, STP. S2 Kandidat Peneliti Teknologi Pertanian Riksfardini Annisa Ermawar, S.Si. S2 Kandidat Peneliti Biologi Triyani Fajriutami, STP. S2 Kandidat Peneliti Teknologi Pertanian Sita Heris Anita, S.Si. S1 Peneliti Pertama Biologi R. Permana Budi Laksana, A.Md. D3 Kandidat Teknisi Kelti Biokomposit (11 orang) Dr. Subyakto S3 Peneliti Utama Teknologi Kayu Dr. Sasa Sofyan Munawar, MP. S3 Peneliti Pertama Teknologi Kayu Lisman Suryanegara, M.Agr. S2 Peneliti Muda Kimia Mohamad Gopar, ST. S1 Peneliti Muda Teknik Kimia Firda Aulya Syamani, STP, M.Si. S2 Peneliti Muda Teknologi Pertanian Ismail Budiman, S.Hut. S1 Peneliti Pertama Kehutanan Kurnia Wiji Prasetiyo, S.Hut. S1 Peneliti Pertama Teknologi Hasil Hutan Ismadi, ST. S1 Peneliti Pertama Teknik Mesin Nanang Masruchin, ST. S1 Peneliti Muda Teknik Kimia Wida Banar Kusumaningrum, S.T. S1 Kandidat Peneliti Lilik Astari, S.Si. S1 Kandidat Peneliti 3

11 Kelti Rekayasa dan Modifikasi Biomaterial (7 orang) Dr. Wahyu Dwianto S3 Peneliti Madya Teknologi Kayu Ika Wahyuni, S.Si. S1 Peneliti Pertama Kimia Sukma Surya Kusuma, S.Hut, M.Si. S2 Kandidat Peneliti Teknologi Hasil Hutan Sandi Sufiandi, ST., M.Si. S2 Peneliti Pertama Teknik Mesin Yusup Amin, S.Hut. S1 Peneliti Pertama Teknologi Hasil Hutan Teguh Darmawan, A.Md. D3 Kandidat Peneliti Teknik Mesin Danang Sudarwoko Adi, S.Hut S1 Kandidat Peneliti Teknologi Hasil Hutan Kelti Konstruksi Kayu (7 orang) Prof. Dr. Bambang Subiyanto S3 Peneliti Utama Teknologi Kayu Yetvi Rosalita, ST., M.Si. S2 Kandidat Peneliti Teknik Sipil Ananto Nugroho, ST. S1 Peneliti Pertama Teknik Sipil Dany Pewita Sari, ST. S1 Peneliti Pertama Teknik Arsitektur Luna N. Ngeljaratan, ST. S1 Peneliti Pertama Teknik Sipil Triastuti, ST S1 Peneliti Pertama Teknik Sipil Dwi Hadi Restuningsih, A.Md. D3 Kandidat Teknisi Teknik Sipil Kelompok Pranata Komputer (3 orang) Herry Samsi, ST. Kandidat Pranata S1 Komputer Teknik Elektro Fathul Bari, S. Komp. Kandidat Pranata S1 Komputer Ilmu Komputer Syam Budi Iryanto, A.Md. Elektronika D3 Pranata Komputer Instrumentasi Kelompok Alih Teknologi (2 orang) Ari Kusumaningtyas,S.T S1 Kandidat Peneliti Teknik Industri Lucky Risanto,S.T S1 Kandidat Peneliti MIPA Kimia Pada Kelti Pengendalian Serangga Hama dan Biodegradasi terjadi pengangkatan 2 orang Kandidat Peneliti menjadi Peneliti Muda dan 3 Kandidat Peneliti menjadi Peneliti Pertama. Pada Kelti Konvesi Biomassa hanya terjadi pengangkatan 1 orang Kandidat Peneliti menjadi Peneliti Pertama, tetapi 4 orang Kandidat Penelitinya telah menyelesaikan pendidikan S2. Pada Kelti Biokomposit terjadi pengangkatan 1 orang Peneliti Pertama menjadi Peneliti Muda dan 1 orang Kandidat Peneliti menjadi Peneliti Pertama. Pada Kelti Rekayasa dan Modifikasi Biomaterial dan Kelti Konstruksi Kayu terjadi pengangkatan 3 orang Kandidat Peneliti menjadi Peneliti Pertama. Sedangkan pada Kelompok Pranata Komputer tidak terjadi perubahan, tetapi seorang anggota sedang melanjutkan pendidikan S2. Pada tahun ini hanya terjadi penambahan 2 orang Kandidat Peneliti yang ditugaskan di Kelompok Alih Teknologi. 4

12 Tabel 3. Data PNS yang Melanjutkan Pendidikan di Dalam/Luar Negeri No. Nama Strata Negara Lama Belajar TMT Berakhir 1 Lisman Suryanegara, S.Si. S3 Jepang Ikhsan Guswenrivo, S.T. S2 Malaysia Fitria, S.Tp. S2 Australia Triyani Fajriutami, S.Tp. S2 Korea Herry Samsi, S.T. S2 Indonesia Titik Kartika, S.Si. S2 Jepang Dede Heri Yuli Yanto, S.Si. S2 Jepang Dany Perwitasari,S.T S2 Korea Triastuti,S.T S2 Prancis Faizatul Falah,S.T S2 Indonesia Ika Wahyuni,S.Si S2 Indonesia Yusuf Amin,S.Hut S2 Indonesia Didi Tarmadi,S.Hut S2 Indonesia Nanang Masruchin,S.T S2 Indonesia Ismadi,S.T S2 Indonesia Kurnia Wiji Prasetyo,S.Hut S2 Indonesia Widya Fatriasari,S.Hut,MM S3 Indonesia Frida Aulya Syamani,S.Tp,M.Si S3 Indonesia Pada Tabel 3 dapat dilihat data PNS yang sedang melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri berdasarkan urutan TMT. Sejalan dengan kebijakan Pimpinan untuk mendorong para Peneliti melanjutkan pendidikannya, maka pada tahun 2009 terdapat 9 orang Peneliti yang melanjutkan pendidikan, yaitu 8 orang tugas belajar di luar negeri dan 1 orang tugas belajar di dalam negeri. Dari 9 orang Peneliti tersebut, seorang Peneliti telah menyelesaikan S3 dan seorang lagi menyelesaikan S2. Pada tahun 2010, jumlah Peneliti yang melanjutkan pendidikannya menjadi 18 orang, yaitu 8 orang tugas belajar di luar negeri dan 10 orang tugas belajar di dalam negeri. 5

13 BAB II RENCANA AKSI A. Rencana Strategis IPH - LIPI Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) - LIPI merupakan Renstra Koordinatif, meliputi Program Utama (1) Ketahanan Pangan, (2) Sumber Energi Baru dan Terbarukan, (3) Kesehatan dan Obat, (4) Sumber Daya Alam dan Lingkungan, (5) Teknologi Material Maju, (6) Penguatan Kelembagaan, dan (7) Difusi dan Pemanfaatan Iptek. B. Rencana Aksi UPT BPP Biomaterial UPT BPP Biomaterial berada di bawah koordinasi IPH - LIPI. Oleh karena itu, Rencana Aksi yang akan dilakukan merupakan implementasi dari Renstra Koordinatif yang telah dirumuskan oleh Kedeputian IPH. Rencana Aksi yang berisi uraian mengenai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program dalam rangka mencapai Tugas Pokok dan Fungsi UPT BPP Biomaterial disertai dengan indikator sasaran dapat dilihat pada Lampiran 1. C. Rencana Kinerja Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan uraian perencanaan kegiatan, indikator kinerja dan target berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Untuk setiap sasaran telah ditetapkan indikator kinerja dan target; demikian pula dengan setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. Indikator kinerja setiap kegiatan diuraikan berdasarkan inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts. Rincian lengkap mengenai RKT tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 2. Kegiatan-kegiatan UPT BPP Biomaterial disusun untuk mendukung Program (1) Penelitian dan Pengembangan Iptek, (2) Pengembangan Kelembagaan, dan (3) Pengembangan Kerjasama, sebagai berikut: 1. Penelitian dan Pengembangan Iptek 2. Pengembangan Kelembagaan (2.1) Pengembangan dan Pemantapan System Dana, Keuangan dan Penatausahaan; serta Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (terutama Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran) (2.2) Pengembangan SDM (terutama Pembayaran Tunjangan dan Gaji Pegawai) 6

14 3. Pengembangan Kerjasama (PNBP) (3.1) Jasa Pengujian (3.2) Kontrak Riset (3.4) Bimbingan Mahasiswa Sejak tahun pertama Rencana Aksi , selain Penelitian dan Pengembangan Iptek, kegiatan di UPT BPP Biomaterial lebih ditekankan pada Penerapan Teknologi. Oleh karena itu, selain 6 Kegiatan Tematik untuk memperkuat kompetensi inti, terdapat 2 Kegiatan Kompetitif, 2 Kegiatan Insentif Ristek, dan 5 Kegiatan Insentif Penguatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa yang diarahkan pada Penerapan Teknologi. Seluruh kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Sub Kegiatan Tematik: 1. Pengembangan Potensi Mikroorganisme Entomopatogen dan Bahan Alam (Natural Extractives) sebagai Biopestisida 2. Pembuatan Membran Berbasis Selulosa Bakteri untuk Pemurnian Bioetanol 3. Pembuatan Bio-Nanokomposit Berbasis Mikrofibril Selulosa untuk Bahan Baku Industri 4. Penerapan Teknologi Proses dan Produksi Densifikasi Kayu untuk Bahan Baku Konstruksi Perumahan 5. Pengembangan Teknologi dan Inovasi Eco House dengan Memanfaatkan Bahan Biomaterial 6. Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Serat Alam Sebagai Bahan Carbon untuk Konduktor Elektron Sub Kegiatan Kompetitif: 1. Pembuatan Serat Karbon dari Serat Alam untuk Aplikasi Beton Cerdik 2. Aplikasi Teknologi Pervaporasi untuk Proses Pemurnian Bioetanol Berkualitas Bahan Bakar Sub Kegiatan Insentif Ristek: 1. Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Gudang Penyimpanan Hasil Panen Terpadu (Integrated Stored Pest Control) Menggunakan Biopestisida Berbasis Bahan Alam (A. Indica A.Juss) yang Efektif dan Ramah Lingkungan 2. Formulasi Larvasida untuk Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti Berbasis Jamur Entomopatogen Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa: 1. Pemanfaatan Ekstraktif Bahan Alam Sebagai Pestisida Alami untuk Aplikasi Pengendalian Hama Rumah Tangga 2. Degradasi Karbohidrat pada Proses Konversi Biomassa Menjadi Etanol Menggunakan Iradiasi Gelombang Mikro dan Multi Enzim 3. Aplikasi Komposit Polipropilena-Mikrofibril Selulosa Tanda Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Bahan Baku Industri Komponen Otomotif 4. Teknik Produksi Mikroba Skala Pilot dan Pemanfaatannya untuk Pupuk Organik 5. Uji Proses Pembuatan dan Karakterisasi Kayu Kompresi Skala Pemakaian 7

15 Sub Kegiatan di UPT BPP Biomaterial yang berhubungan dengan Program Utama Renstra IPH - LIPI dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Sub Kegiatan di UPT BPP Biomaterial yang berhubungan dengan Program Utama Renstra IPH - LIPI Program Utama Sub Program Sub Kegiatan di UPT BPP Biomaterial Ketahanan Pangan Sumber Energi Baru dan Terbarukan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teknologi Material Maju Rekayasa Perbaikan Kualitas dan Produksi Pangan Bioenergi Berbasis Biomassa dan Pemanfaatan SDH Eksplorasi, Bioprospeksi dan Pemanfaatan SDH secara Berkelanjutan Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa 4: Teknik Produksi Mikroba Skala Pilot dan Pemanfaatannya untuk Pupuk Organik Sub Kegiatan Tematik 2: Pembuatan Membran Berbasis Selulosa Bakteri untuk Pemurnian Bioetanol Sub Kegiatan Kompetitif 2: Aplikasi Teknologi Pervaporasi untuk Proses Pemurnian Bioetanol Berkualitas Bahan Bakar Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa 2: Degradasi Karbohidrat pada Proses Konversi Biomassa Menjadi Etanol Menggunakan Iradiasi Gelombang Mikro dan Multi Enzim Sub Kegiatan Tematik 1: Pengembangan Potensi Mikroorganisme Entomopatogen dan Bahan Alam (Natural Extractives) sebagai Biopestisida Sub Kegiatan Tematik 4: Penerapan Teknologi Proses dan Produksi Densifikasi Kayu untuk Bahan Baku Konstruksi Perumahan Sub Kegiatan Tematik 5: Pengembangan Teknologi dan Inovasi Eco House dengan Memanfaatkan Bahan Biomaterial Sub Kegiatan Insentif Ristek 1: Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Gudang Penyimpanan Hasil Panen Terpadu (Integrated Stored Pest Control) Menggunakan Biopestisida Berbasis Bahan Alam (A. Indica A.Juss) yang Efektif dan Ramah Lingkungan Sub Kegiatan Insentif Ristek 2: Formulasi Larvasida untuk Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti Berbasis Jamur Entomopatogen Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa 1: Pemanfaatan Ekstraktif Bahan Alam Sebagai Pestisida Alami untuk Aplikasi Pengendalian Hama Rumah Tangga Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa 5: Uji Proses Pembuatan dan Karakterisasi Kayu Kompresi Skala Pemakaian Bionano Komposit Sub Kegiatan Tematik 3: Pembuatan Bio-Nanokomposit Berbasis Mikrofibril Selulosa untuk Bahan Baku Industri Sub Kegiatan Tematik 6: Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Serat Alam Sebagai Bahan Carbon untuk Konduktor Elektron 8

16 Sub Kegiatan Kompetitif 1: Pembuatan Serat Karbon dari Serat Alam untuk Aplikasi Beton Cerdik Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa 3: Aplikasi Komposit Polipropilena-Mikrofibril Selulosa Tanda Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Bahan Baku Industri Komponen Otomotif 9

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Input Dana Sumber pendanaan dari DIPA untuk membiayai seluruh Kegiatan Tematik di UPT BPP Biomaterial tertera pada Tabel 5; sedangkan rincian dana Penelitian dan Pengembangan Iptek dari seluruh kegiatan Tematik, Kompetitif, Insentif Ristek dan Insentif Peneliti dan Perekayasa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Dana DIPA Tahun 2010 Uraian Dana (Rp) Jumlah Dana (Rp) Pengembangan Kelembagaan ,- Pengembangan dan Pemantapan System Dana, ,- Keuangan dan Penatausahaan dan Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengembangan Sumberdaya Manusia ,- Belanja PNBP ,- Program Penelitian dan Pengembangan Iptek ,- Penelitian Penguasaan Teknologi * ,- Administrasi Kegiatan ,- Kendaraan Dinas ,- Dana DIPA Tematik ,- Keterangan: *lihat Tabel 6. Tabel 6. Rincian Dana Penelitian dan Pengembangan Iptek Uraian Dana (Rp) Jumlah Dana (Rp) Sub Kegiatan Tematik ,- Sub Kegiatan Tematik ,- Sub Kegiatan Tematik ,- Sub Kegiatan Tematik ,- Sub Kegiatan Tematik ,- Sub Kegiatan Tematik ,- Jumlah Dana ,- Sub Kegiatan Kompetitif ,- Sub Kegiatan Kompetitif ,- 10

18 Jumlah Dana ,- Sub Kegiatan Insentif Ristek ,- Sub Kegiatan Insentif Ristek ,- Jumlah Dana ,- Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa ,- Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa ,- Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa ,- Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa ,- Sub Kegiatan Insentif Peneliti & Perekayasa ,- Jumlah Dana ,- Jumlah Total Dana ,- B. Input Sumber Daya Manusia (SDM) Pada tahun ini telah dilakukan penerimaan CPNS baru sebanyak 14 orang, terdiri dari 2 orang Kandidat Peneliti (dari wawancara), 4 orang Administrasi, 5 Satpam, 1 Pemelihara Kebun, 2 Pengemudi. Sampai dengan 31 Desember 2010, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di UPT BPP Biomaterial adalah sebanyak 89 orang; terdiri dari 61 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 14 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan 14 orang Honorer. Dari 75 orang PNS dan CPNS, terdapat 43 orang Peneliti dan Kandidat Peneliti, 6 orang Kandidat Teknisi, 2 orang Pranata Komputer dan 1 Kandidat Pranata Komputer, 14 orang Administrasi, 1 orang Pemelihara Kebun, 6 orang Satpam, dan 2 orang Pengemudi. Sedangkan komposisi Honorer sampai saat ini adalah 1 orang Kandidat Teknisi, 2 orang Administrasi, 6 orang Rumah Tangga, dan 5 orang Satpam. Berikut ini adalah data-data PNS dan CPNS yang dikelompokkan berdasarkan tugas pekerjaaan (Tabel 7), jabatan fungsional Peneliti (Tabel 8), tingkat pendidikan formal (Tabel 9). Tabel 7. Data PNS dan CPNS berdasarkan tugas pekerjaan Tugas Pekerjaan Peneliti Kandidat Peneliti Teknisi Kandidat Teknisi Pranata Komputer Kandidat Pranata Komputer Administrasi Pemelihara Kebun Satpam Pengemudi Jumlah

19 Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah Peneliti sebanyak 13 orang dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pimpinan untuk mendorong para Kandidat Peneliti untuk mengajukan jabatan fungsional Peneliti. Perbandingan antara Peneliti/Kandidat : non Peneliti adalah 43 : 32 atau 4 : 3. Tabel 8. Data PNS dan CPNS berdasarkan jabatan fungsional Peneliti. Jabatan Fungsional Peneliti Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Kandidat Peneliti Jumlah Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa Peneliti Utama berkurang 1 orang, karena Prof. Bambang Subiyanto ditugaskan untuk menjadi Kepala Pusat Inovasi LIPI. Namun terjadi peningkatan jumlah Peneliti Pertama sebanyak 11 orang, karena para Kandidat Peneliti tersebut telah memasuki jabatan fungsional Peneliti. Tabel 9. Data PNS dan CPNS berdasarkan tingkat pendidikan formal. Tingkat Pendidikan S S S S0 (D2/D3) SLTA SLTP SD Jumlah Sebagian besar penerimaan CPNS - LIPI berpendidikan Strata 1 (S1). Namun pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah PNS yang berpendidikan Strata 2 (S2) sebanyak 3 orang, karena PNS yang berpendidikan Strata 1 (S1) sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan S2 mereka. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pimpinan untuk mendorong para Peneliti untuk melanjutkan pendidikannya. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah S3 : S2 : S1 adalah 6 : 12 : 34 atau 1 : 2 : 5,6. Perbandingan ini belum mencapai komposisi yang ideal yaitu 1 : 2 : 4, tetapi sudah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 1 : 2: 6. 12

20 C. Input Sarana dan Prasarana Pengembangan sarana dan prasarana pada tahun dana 2010 diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sarana dan prasarana yang tersedia di UPT BPP Biomaterial adalah tanah tempat berdirinya gedung perkantoran dan laboratorium seluas sekitar 6500 m 2, serta gedung perkantoran dan laboratorium dua lantai seluas 3369,82 m 2. Banyaknya ruangan sudah cukup memadai dan pemakaian ruangan telah diatur serta dibagi sesuai dengan peruntukkan dan kemudahan berinteraksi. Peralatan UPT BPP Biomaterial yang berada di Pusat Penelitian (Puslit) Fisika - Serpong telah dipindahkan dan telah dilakukan mutasi pemindahan barang dari Puslit Fisika kepada UPT BPP Biomaterial. Peralatan utama sebagai fasilitas/aset penelitian yang dimiliki adalah: 1. Peralatan Laboratorium Kimia: UV - Vis Spectrophotometer; Viscometer; Ovens; Hot plate stirrers; Shaking water bath; Extraction apparatus; Balances. 2. Peralatan Laboratorium Microbiologi: UV Laminar flow; Autoclaves; Incubator; Shakers. 3. Peralatan Laboratorium Proses: Universal Testing Machine (UTM); Bamboo crusher; Glue spreader; Sawing machines; Hammer mill; Disc mill; Hot and cold pressing machines; Wood bending machine; Digester; Beater hollander; Stone refiner; Ultra turrax homogenizer. UPT BPP Biomaterial masih kesulitan untuk menampung peralatan yang berukuran cukup besar tersebut karena belum tersedia workshop atau ruangan bengkel mekanik yang luas. Oleh karena itu diharapkan realisasi pembangunan workshop tersebut dapat dilakukan dengan segera. D. Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun; dan merupakan ikhtisar RKT yang telah disesuaikan dengan ketersediaan dana, SDM, serta sarana dan prasarana. Aktualisasi kinerja sebagai realisasi Penetapan Kinerja dilaporkan sebagai Akuntabilitas Kinerja. Uraian mengenai program utama, sasaran, indikator kinerja dan target outputs dan outcomes, serta dananya dapat dilihat pada Lampiran 3. E. Pengukuran Kinerja Kegiatan Pengukuran Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Iptek, Pengembangan Kelembagaan maupun Kerjasama dapat dilihat pada Lampiran 4. 13

21 Dari hasil Pengukuran Kinerja tersebut, dapat dilihat bahwa persentase pencapaian indikator kinerja input berupa dana untuk 6 Kegiatan Tematik Litbang Iptek cukup tinggi, yaitu berkisar antara 97,99 ~ 99,98%. Pencapaian indikator kinerja input ini diimbangi dengan persentase pencapaian indikator kinerja outputs berupa 4 paket teknologi, 2 paket informasi, 1 prototipe produk, masing-masing sebesar 100%. Laporan teknik menerbitkan 14 judul penelitian dari 9 judul yang ditargetkan (capaian 155%). Namun capaian ini lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 22 judul penelitian dari 7 Kegiatan Tematik. Publikasi ilmiah yang dihasilkan adalah 18 buah dari target sebanyak 12 buah (capaian 150%), sedangkan 1 buah paten yang ditargetkan tidak tercapai. Dari 2 Kegiatan Kompetitif menunjukan bahwa persentase pencapaian indikator kinerja input berupa dana adalah 100%. Indikator kinerja outputs yang dicapai adalah 1 prototipe produk dan 1 paket teknologi, sedangkan target 3 publikasi ilmiah dan 1 buah paten tidak tercapai. Hal ini disebabkan kegiatan tersebut baru pada tahun pertama dan target tersebut akan dicapai pada tahun kedua. Indikator kinerja input berupa dana untuk 2 Kegiatan Insentif Ristek juga menunjukkan persentase pencapaian 100%. Indikator kinerja outputs yang dicapai adalah 1 prototipe produk dan 1 paket teknologi, sedangkan dari target 3 buah publikasi ilmiah, hanya dapat diterbitkan 2 buah publikasi ilmiah (capaian 66%). Satu Kegiatan Insentif Ristek berakhir pada tahun ini. Persentase pencapaian indikator kinerja input berupa dana untuk 5 Kegiatan Penguatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa juga cukup tinggi, yaitu berkisar antara 88,79 ~ 99,96%. Indikator kinerja outputs yang dicapai berupa 3 paket teknologi dan 2 prototipe produk, masingmasing sebesar 100%. Publikasi ilmiah yang dihasilkan adalah 6 buah dari target sebanyak 5 buah (capaian 120%), sedangkan 3 buah paten yang ditargetkan hanya tercapai 2 buah paten (capaian 66%). Jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut seluruhnya adalah 26 buah dari target sebanyak 23 buah (capaian 113%). Namun hasil ini jauh lebih rendah dari pencapaian publikasi ilmiah pada tahun sebelumnya, yaitu 45 buah. Oleh karena itu, pada tahun berikutnya motivasi untuk menerbitkan publikasi ilmiah perlu ditingkatkan. Demikian pula dengan pendaftaran paten, dimana dari 5 buah paten yang ditargetkan, hanya tercapai 2 buah paten. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut menunjukkan bahwa Program Penelitian dan Pengembangan Iptek telah mencapai indikator kinerja outputs yang ditargetkan. Namun demikian, masih perlu ditingkatkan upaya agar hasil-hasil penelitian tersebut sebanyak mungkin 14

22 dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional, serta prosiding internasional, karena sejauh ini masih lebih banyak dipresentasikan pada prosiding nasional saja. Disamping itu, masih perlu ditingkatkan aplikasi dan terbitnya paten dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan. Persentase pencapaian indikator kinerja input berupa dana untuk Program Pengembangan Kelembagaan yang meliputi Kegiatan Pengembangan dan Pemantapan System Anggaran, Keuangan dan Penatausahaan, serta Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, terutama Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran adalah sebesar 98,03%. Sedangkan untuk Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama Pembayaran Tunjangan dan Gaji Pegawai, adalah sebesar 112,63%. Hal ini berarti bahwa realisasi lebih besar daripada pagu yang tersedia. Pada tahap perencanaan sebenarnya anggaran untuk hal ini telah diusulkan sesuai dengan kebutuhan riil, tetapi seringkali tidak mendapatkan pagu yang sesuai kebutuhan riil tersebut, sehingga terjadi defisit. Jumlah keseluruhan indikator kinerja input berupa dana Program Pengembangan Kerjasama adalah Rp ,-; terdiri dari Jasa Pengujian Rp ,-; Kontrak Riset Rp ,-; dan Bimbingan Mahasiswa Rp ,-. Namun hanya dapat dicapai 2 kontrak riset sebesar Rp ,-. Persentase pencapaian untuk kontrak riset cukup tinggi, yaitu 93,82%; tetapi bila diperhitungkan dari jumlah keseluruhan hanya 59,81%. F. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas kinerja dievaluasi dengan mentabulasi rencana tingkat capaian (target) dan realisasi dari indikator sasaran atau indikator kinerja outcomes. Pada Lampiran 5 dapat dilihat Pengukuran Pencapaian Sasaran yang membandingkan antara target pada Penetapan Kinerja dan realisasi pada Pengukuran Kinerja masing-masing kegiatan. Indikator sasaran atau kinerja outcomes Program Penelitian dan Pengembangan Iptek untuk Kegiatan Tematik adalah (1) Tersedianya pembaruan dan penyempurnaan teknologi pengolahan bahan baku alternatif dari SDAH dan limbah biomassa, antara lain dalam hal fungsi dan fitur, harga/ biaya, desain, metode, standar dan prototipe, yaitu 4 paket teknologi dan 3 paket informasi (capaian 100%); (2) Terbitnya publikasi dan paten dalam bidang teknologi pengolahan bahan baku alternatif dari SDAH potensial dan limbah biomassa, yaitu 14 judul laporan teknik (capaian 155%) dan 18 publikasi ilmiah (capaian 150%); (3) Tersedianya rekomendasi kebijakan sehubungan dengan pemanfaatan SDAH dan limbah biomassa, yaitu 1 data potensi (capaian 50%); dan (4) Tersedianya pilot plant, produk dan usaha komersial 15

23 berbasis teknologi yang sudah dikembangkan, yaitu 3 prototipe produk (capaian 100%). Indikator sasaran atau kinerja outcomes untuk Kegiatan Kompetitif, Insentif Ristek, dan Insentif Peneliti dan Perekayasa dapat dilihat pada Lampiran 5. Indikator sasaran Program Pengembangan Kelembagaan adalah (1) Tercapainya alokasi dana yang memadai untuk program litbang, kelembagaan dan kerjasama, yaitu sebesar 107,64%; (2) Tercapainya tingkat realisasi yang tinggi dalam penggunaan anggaran pada program litbang, kelembagaan dan kerjasama, yaitu sebesar 100%; (3) Terpenuhinya kebutuhan sumberdaya manusia, sesuai dengan jumlah dan kompetensi yang diperlukan; dan (4) Termanfaatkan-nya sarana dan prasarana yang tersedia secara optimum, yaitu sebesar 100%. Walaupun indikator kinerja outputs dan outcomes Program Kelembagaan telah sesuai dengan target yang direncanakan, pada kenyataannya dana yang diterima pada tahun anggaran 2010 belum mencukupi untuk pelaksanaan keseluruhan kegiatan Program Kelembagaan tersebut. Karena itu diperlukan penambahan dana Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran pada Program Kelembagaan ini. Program Pengembangan Kerjasama hanya mencapai indikator kinerja outputs (1) Terbentuknya kontrak riset tingkat nasional berupa 2 kontrak riset, yaitu sebesar 100%; sedangkan (2) Peningkatan jumlah mitra kerjasama dan (3) Peningkatan PNBP tidak tercapai (capaian 59,81%). Jasa Pengujian dan Bimbingan Mahasiswa pada tahun ini tidak ada. 16

24 BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan pertanggung jawaban dari keseluruhan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan UPT BPP Biomaterial pada tahun anggaran Sesuai dengan Rencana Aksi , 3 Program UPT BPP Biomaterial adalah Penelitian dan Pengembangan Iptek, Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama. Dilihat dari substansinya, indikator kinerja outputs dan outcomes dari Program Penelitian dan Pengembangan Iptek yang meliputi Kegiatan Tematik, Kompetitif, Insentif Ristek, dan Insentif Peneliti dan Perekayasa telah sesuai dengan sasaran dan selaras dengan visi dan misi yang dicanangkan pada Rencana Aksi , walaupun secara kualitatif masih perlu disempurnakan dan dipertajam. Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran menunjukkan bahwa sebagian besar indikator kinerja outputs dan outcomes dari ketiga Program tersebut menghasilkan capaian cukup tinggi, kecuali Program Pengembangan Kerjasama. Jika dilihat dari segi dana yang digunakan, Program Penelitian dan Pengembangan Iptek dari Kegiatan Tematik tercapai realisasi sebesar 97,99 ~ 99,98%; Kegiatan Kompetitif dan Insentif Ristek sebesar 100%; dan Insentif Peneliti dan Perekayasa sebesar 88,79 ~ 99,96%. Program Pengembangan Kelembagaan, terutama untuk Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai realisasi pendanaan sebesar 98,03%; dan 112,63% terutama untuk Pembayaran Tunjangan dan Gaji Pegawai; sedangkan untuk Program Kerjasama mencapai realisasi pendanaan sebesar 59,81%. 17

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) " L I P I" " LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) L I P I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) L I P I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 0 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2014 PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA CIBINONG, BOGOR 2015

Lebih terperinci

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012 I.67 Pengembangan Pupuk Organik Untuk Kelapa Sawit Arief Heru Prianto, S.Hut. UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012 LATAR BELAKANG Pentingnya pemupukan Besarnya biaya pemupukan Tanaman keras, contohnya Kelapa

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 212 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL

Lebih terperinci

L I P I LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011

L I P I LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 L I P I LAPORAN TAHUNAN UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Peningkatan Kompetensi Pegawai. 36 orang pegawai mengikuti pelatihan teknis atau pemagangan : Triwulan I No. Pelatihan Tempat dan Waktu Nama Peneliti

Peningkatan Kompetensi Pegawai. 36 orang pegawai mengikuti pelatihan teknis atau pemagangan : Triwulan I No. Pelatihan Tempat dan Waktu Nama Peneliti Peningkatan Kompetensi Pegawai 36 orang pegawai mengikuti pelatihan teknis atau pemagangan : No. Pelatihan 1. Pertemuan Research on Jepang, 21-28 Januari 1. Dr. Widya F Biomass Scences for Sustainable

Lebih terperinci

Summarecon Mall Serpong. Baliho Coca Cola

Summarecon Mall Serpong. Baliho Coca Cola [I.60] TEKNOLOGI PEMBUATAN DAN APLIKASI KOMPOSIT SERAT ALAM UNTUK MEDIA TANAM VERTIKAL MOHAMAD GOPAR Summarecon Mall Serpong UPT Balai Litbang Biomaterial -LIPI 2012 Google s Office Rancamaya-Bogor Santiago

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

Dokumen Pendukung Uraian Jabatan

Dokumen Pendukung Uraian Jabatan Dokumen Pendukung Uraian Jabatan No Dok : DP-5.5.1-1 1. Nama Jabatan : Kepala Pusat Penelitian Biomaterial LIPI 2. Kode Jabatan : 3. Unit Organisasi : Pusat Penelitian Biomaterial LIPI Eselon I : Lembaga

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL TAHUN 2015 LIPI

LAPORAN PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL TAHUN 2015 LIPI LAPORAN PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL TAHUN 2015 LIPI PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2015 LAPORAN PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS PUSAT PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015 PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA CIBINONG, BOGOR 2016

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 2013 KATA PENGANTAR Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (Indonesian Institute of

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas : DINAS PERKEBUNAN Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian; c. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Organisasi Sumber Daya Manusia

Organisasi Sumber Daya Manusia Organisasi Sumber Daya Manusia Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Subang telah dibentuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper BAB XXIV BALAI PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Pasal 108 Susunan Organisasi Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI B (BPPT) A D A N P PERATURAN E N KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN G TEKNOLOGI K NOMOR 009 TAHUN 2015 A TENTANG J I ORGANISASI DAN TATA KERJAA N BADAN PENGKAJIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI 2010-2014 KATA PENGANTAR Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai peran dan tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO IR. MASHURY WAHAB, M.Eng DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA,

Lebih terperinci

PENILAIAN RISIKO DAN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN KEGIATAN UTAMA

PENILAIAN RISIKO DAN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN KEGIATAN UTAMA PENILAIAN RISIKO DAN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN KEGIATAN UTAMA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LIPI CIBINONG KATA PENGANTAR Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Wonogiri dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008. Tugas pokok Dinas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.08/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG Bandar Lampung, 2015 i KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur Kami kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridhonya, penyusunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tata Ruang, Permukiman dan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KEHUTANAN BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG 285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBERDAYA GENETIK MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 7/A/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 7/A/2016 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 7/A/2016 TENTANG TIM PERENCANAAN, MONITORING, DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2016 Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%) Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.229 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 2.540 orang (30,8%)

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang telah dibentuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2016 PUSAT PENELITIAN BIOMATERIAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA CIBINONG, BOGOR 2017

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia Pada September 2007 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.812 orang. Dari jumlah tersebut, 2.553 orang (32,68%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR Bab ini menjelaskan berbagai aspek berkenaan kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor yang meliputi: Organisasi Badan Pelaksana an Pertanian,

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

45 Highlight Balitsereal 2007

45 Highlight Balitsereal 2007 45 Highlight Balitsereal 2007 PENGELOLAAN SUMBERDAYA Sumberdaya Manusia Sampai dengan Desember 2007, jumlah pegawai Balitsereal sebanyak 266 orang, terdiri atas 244 pegawai negeri dan 22 tenaga honorer.

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 104 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci