ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS 1, KARAWANG) DINA ALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS 1, KARAWANG) DINA ALI"

Transkripsi

1 - 1 - ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS 1, KARAWANG) DINA ALI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 - 3 - DHH Analysis of Job Satisfaction on Employee Productivity (A Case Study in the Production Departement PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang) by: 1) Dina Ali, 2) E. G. Togu Manurung INTRODUCTION. Labor productivity is one indicator that affects a country s economic progress. Labor productivity is influenced by factors originating from individual labor and management on the handling of labor. Working conditions, compensations, regulations and company policies, relationships with fellow employees and superior are all factors which investigated the effect of job satisfaction on work productivity. ANALYSIS AND METHOD. Job satisfaction research conducted on 187 respondents. The research was conducted by interview based on answers to questionnaire with quantification using a Likert Scale, and then testing the validity and reliability of the response scores using the program SPSS 13. Labor productivity research conducted for each stage of production of paper. RESULTS AND DISCUSSION. Results showed that in general employees on the shift one in the production department PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 feel normal until satisfied with the factors of job satisfaction. Analysis of correlation between the level of job satisfaction on work producivity was done by Rank Spearman correlation using SPSS 13. The results showed that there were a significant relationship between working conditions with compensations, regulations and company policies, relationships with fellow employees, and productivity, the correlation between compensations with relationships with superior, and the correlation between regulations and company policies with relationships with superior and productivity. KEYWORDS : Productivity, employment, job satisfaction, and correlation. 1) Student of Forest Products Departement, Faculty of Forestry, IPB 2) Lecturer of Forest Products Departement, Faculty of Forestry, IPB

3 - 4 - RINGKASAN Dina Ali. E Analisis Tingkat Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang) di bawah bimbingan Ir. E. G. Togu Manurung, MS, Ph. D Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari setiap individu tenaga kerja maupun penanganan manajemen terhadap tenaga kerja. Hal ini merupakan penyebab adanya perbedaan tingkat kepuasan kerja setiap karyawan. Kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan dengan atasan, dan hubungan sesama karyawan merupakan faktor-faktor kepuasan kerja yang diteliti pengaruhnya terhadap produktivitas kerja. Penelitian kepuasan kerja dilakukan pada 187 responden. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara berdasarkan kuesioner dengan kuantifikasi jawaban menggunakan Skala Likert, kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap skor jawaban tersebut menggunakan program SPSS 13. Penelitian produktivitas kerja dilakukan untuk setiap tahapan produksi kertas. Berdasarkan hasil penelitian kepuasan kerja, diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada umumnya karyawan pada bagian produksi shift 1 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 merasa biasa sampai puas dengan faktor-faktor kepuasan kerja. Namun, lebih dari 40% karyawan merasa kurang puas dengan gaji yang diterima karena besarnya gaji yang diterima belum dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan lebih dari 30% merasa kurang puas dengan pemberian bonus dan tunjangan yang relatif kecil. Analisis korelasi antara tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja dilakukan dengan korelasi Rank Spearman menggunakan program SPSS 13. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada korelasi antara kondisi kerja terhadap kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan dengan atasan dan produktivitas, korelasi antara kompensasi terhadap peraturan perusahaan, hubungan dengan atasan, dan produktivitas, dan korelasi antara peraturan perusahaan terhadap hubungan dengan atasan dan produktivitas. Kata Kunci : Produktivitas, tenaga kerja, kepuasan kerja, dan korelasi.

4 - 2 - ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSIPT. PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS 1, KARAWANG) DINA ALI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

5 - 5 - PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Kerja terhadap Produktifitas Kerja (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai hasil karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Agustus 2011 Dina Ali NRP E

6 - 6 - Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Tingkat Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang) : Dina Ali : E Menyetujui Dosen Pembimbing Ir. E.G. Togu Manurung, MS, Ph.D NIP Mengetahui, Ketua Departemen Hasil Hutan Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc NIP Tanggal Lulus :

7 - 7 - KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Judul skripsi ini adalah Analisis Tingkat Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang). Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei Pelaksanaan penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya tingkat kepuasan kerja karyawan pada bagian produksi shift 1 dan melihat hubungan antar indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yaitu kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan sesama karyawan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelima indikator tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan. Segala kritikan dan saran akan penulis terima dengan senang hati dan bijaksana. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bogor, Juli 2011 Penulis

8 - 8 - RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 5 Agustus 1989 sebagai anak kedua kembar dari Ali Mubarak dan Asmaya Audhah. Pendidikan penulis dimulai pada tahun 1993 di TK Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan. Pada tahun 1995, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan dan lulus pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pekalongan dan lulus pada tahun Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pekalongan dan lulus pada tahun Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Selama masa pendidikan, penulis aktif dalam Organisasi Mahasiswa Daerah Pekalongan dan Batang serta Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) sebagai staf bagian Biokomposit periode Selain itu, penulis pernah melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan di Cikeong dan Burangrang serta Praktek Pengolahan Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Selanjutnya, penulis melakukan Praktek Kerja Lapang di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang, Jawa Barat selama 2 bulan. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melakukan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang) di bawah bimbingan Ir. E. G. Togu Manurung, MS, Ph. D.

9 - 9 - UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkahnya sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi, diantaranya: 1. Orang tua tercinta umma, abi, ummi, saudara kembar tersayang Diana Ali, kakak tersayang Karimah, adik tersayang Syarif, Khal Moh, Umma Ijah, Umma Hena, Khalati Idah, dan sepupu-sepupu tersayang atas dukungan dan material yang diberikan. 2. Bapak Ir. E. G. Togu Manurung, MS, Ph. D sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian dan penulisan skripsi. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Moh. Yusram Massijaya, MS sebagai pemimpin sidang dan Bapak Dr. Ir. Prijanto Pamoengkas, M. Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Sivikultur. 4. Ami Ali Bajrey, orang tua asuh, Bang Hisyam Basalamah, dan dr. Basyir yang selalu memberikan bantuan baik moral maupun material. 5. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 Karawang, Bapak, Bestian, Bapak Eva, Bapak Haris, Bapak Soni, Bapak Apris, Bapak Teguh, Bapak Mangasi, Bapak Budiansyah, Bapak Sumitro, dan seluruh staf yang selalu membantu selama pelaksanaan penelitian. 6. Djayus Djauhari yang selalu memberikan dukungan dan perhatian. 7. Genk Onta tersayang Rithoh Yahya, Syarifah Maulidya, dan Said Alaydrus. 8. THH 44 Fery, Punto, Ivana, Arvita, Esi, Indra, Inggit, Jans, Nia, Resti, Pristi, Linda, Nita, Fetri, Mukhlas, Ria, Jans, dan teman-teman yang telah berjuang bersama. THH 46 Solihin dan Alfin yang telah memberi banyak bantuan. Bogor, Agustus 2011 Penulis

10 i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Manfaat... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kepuasan kerja Mengukur Kepuasan Kerja Produktivitas Mengukur Produktivitas... 5 III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian Metode Pemilihan Responden Jenis dan Pengumpulan Data Metode Analisis Data Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji korelasi antara faktor-faktor tingkat kepuasan Kerja terhadap produktivitas kerja karyawan... 9 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ketenagakerjaan Hari dan Jam Kerja Aturan dan Tata Tertib Kerja Penghargaan Sanksi-Sanksi... 14

11 ii 4.7 Kompensasi Tunjangan, Bonus, dan Fasilitas Proses Produksi Kertas V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterististik Responden Analisis Tingkat Kepuasan Responden Bagian Produksi Shift Analisis Korelasi antara Faktor-Faktor Kepuasan Kerja yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Bagian Produksi Shift VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 51

12 iii DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Karakteristik responden pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Rekapitulasi Tingkat Kepuasan Responden terhadap Kondisi Kerja, Kompensai, dan Peraturan Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Rekapitulasi Tingkat Kepuasan Responden terhadap Hubungan Sesama Rekan Kerja dan Hubungan dengan Atasan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Hasil Pengolahan Data Korelasi Faktor-Faktor Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Menggunakan SPSS

13 iv DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner Karyawan Karakteristik Responden Total Skor Tingkat Kepuasan Responden Hasil Pengolahan Data Frekuensi Karakteristik Responden dengan SPSS Hasil Pengolahan Data Korelasi Faktor-Faktor Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Menggunakan SPSS

14 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Beberapa (grup) perusahaan telah mencoba menembus pasar luar negeri, terutama pasar Asia, dengan melakukan ekspansi ke negara-negara di kawasan ini. Kelompok Sinar Mas memasuki pasar Asia dengan mendirikan kelompok perusahaan melalui bendera APP ( Asia Pulp and Paper ) di negara Singapura, Cina, Malaysia, dan India. Pentingnya industri pulp dan kertas yang besar tidak terlepas dari kondisi yang dimilikinya. Sampai saat ini industri pulp dan kertas Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain, yaitu keunggulan yang lebih banyak mengandalkan sumber bahan baku yang berlimpah dengan harga yang relatif murah serta tenaga kerja dengan upah buruh yang relatif rendah. Bahan baku (kayu) untuk pembuatan pulp dan kertas tersedia banyak di Indonesia. Begitu juga dalam hal tenaga kerja, angkatan kerja produktif di Indonesia mencapai puluhan juta orang (Rosadi dan Vidyatmoko 2002). Ketersediaan tenaga kerja industri mempengaruhi produktivitas kerja pada industri tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah salah satu persyaratan utama dalam peningkatan kinerja dan produktivitas perusahaan. Selain itu, sumber daya manusia juga berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan dikarenakan dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja berarti meningkatkan kinerja perusahaan. Karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan memiliki tujuan tertentu untuk memuaskan kebutuhannya yang berbeda-beda dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Karyawan perusahaan pada umumnya menunjukkan prestasi kerjanya sebagai individu atau suatu tim kerja. Meningkatnya kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

15 2 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Menganalisis tingkat kepuasan kerja karyawan di bagian produksi shift 1 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1. b. Menganalisis hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan di bagian produksi shift 1 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1. c. Menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja di bagian produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Manfaat a. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menciptakan kondisi kerja perusahaan sehingga tingkat kerja karyawan dan produktivitas dapat ditingkatkan. b. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan berpikir, daya nalar, dan keterampilan bagi peneliti dalam menganalisis permasalahan yang dijumpai sesuai dengan ilmu yang diperoleh.

16 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Menurut Smook (1994), kertas secara tradisional didefinisikan sebagai sebuah lembaran yang dibentuk dengan kasa halus dari suspensi air dan serat. Orang Perancis bernama Louis Robert pertama kali mematenkan desain sebuah mesin kertas pada tahun Mesin pertama yang dibangun dan sukses dioperasikan dimulai di Inggris pada tahun The Fourdrinier Brothers telah mengambil alih proyek pembangunan tersebut pada tahun 1804 dan pada tahun 1807 memperoleh hak paten. Pada akhirnya mesin tersebut dikenal sebagai mesin fourdrinier. Pada awalnya mesin kertas terdiri dari headbox yang ditambahkan pula paper stock untuk pergerakan wire yang didukung di antara dua gulungan. Lembaran basah dikempa di wire dan kemudian masuk ke felt dan melalui pengempaan lainnya sebelum diakumulasikan dalam roll untuk selanjutnya mengalami proses pengeringan dalam bentuk lembaran. 2.2 Kepuasan kerja Menurut Hasibuan (2005) kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, perlakuan, perkataan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Tolak ukur tingkat kepuasan tidak ada yang mutlak karena setiap individu dari karyawan memiliki standar kepuasan yng berbeda. Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Secara teoritis, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus of control, pemenuhan harapan penggajian dan efektivitas kerja. Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan adalah: (a) isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai

17 4 kontrol terhadap pekerjaan; (b) supervisi; (c) organisasi dan manajemen; (d) kesempatan untuk maju; (e) gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif; (f) rekan kerja; dan (g) kondisi pekerjaan (Rivai dan Sagala 2009). Selain itu, menurut Job Descriptive Index (JDI) dalam Rivai dan Sagala (2009) faktor penyebab kepuasan kerja ialah: (1) bekerja pada tempat yang tepat, (2) pembayaran yang sesuai, (3) organisasi dan manajemen, (4) supervisi pada pekerjaan yan tepat, (5) orang yang berada pada pekerjaan yang tepat. 2.3 Mengukur Kepuasan Kerja Pengumpulan data mengenai kepuasan kerja tenaga kerja menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Daftar pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner harus terperinci dan lengkap. Setiap pertanyaan harus dapat memberikan keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan (Nazir 2003). 2.4 Produktivitas Menurut Sinungan (2008), produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau ouput : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas tenaga kerja yaitu perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam per orang). Peran serta tenaga kerja di sini adalah penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif (Kussriyanto 1986). Kenyataan empiris dan praktis menunjukkan bahwa perilaku seseorang, misalnya dalam pekerjaan, yakni produktivitas kerja, dipengaruhi oleh faktorfaktor intrinsik dan ekstrinsik, seperti digambarkan dalam formula persamaan matematika berikut (Mangkuprawira dan Hubeis 2007) : Y (perilaku) = f (Xi,Xe); ceteris paribus. 1. Unsur intrinsik antara lain mencakup unsur-unsur berikut a. Tingkat pendidikan

18 5 b. Tingkat pengetahuan c. Tingkat keterampilan d. Sikap-motivasi terhadap kerja e. Tingkat pengalaman kerja 2. Unsur ekstrinsik (Xe) antara lain mencakup unsur-unsur berikut a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sosial budaya c. Lingkungan ekonomi d. Lingkungan belajar e. Lingkungan kerja termasuk budaya kerja f. Teknologi Menurut Syamsulbahri (2001), pada dasarnya secara teoritis potensi diri individu tenaga kerja terbentuk atau ditentukan oleh faktor internal pekerja yang bersangkutan yang meliputi variabel pendidikan, kesehatan, Intellectual Quation (IQ), Emotional Quation (EQ), Religius Quation (RQ), dan motivasi. Tidak mungkin sama persis potensi individu seseorang dengan orang lainnya, kecuali kapasitas setiap variabel potensi dirinya sama persis pula. Bahkan kalaupun misalnya sama, selanjutnya pengaruh faktor eksternal (seperti manajemen SDM, lingkungan kerja, kesejahteraan/upah, hubungan kerja, kebijakan pemerintah, lingkungan masyarakat dan keluarga) akan berbeda bagi tiap pekerja. 2.5 Mengukur Produktivitas Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda (Sinungan 2008) 1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif.

19 6 3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada saran/tujuan. Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan/per orang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan/pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar.

20 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang. 3.2 Metode Pemilihan Responden PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 terbagi atas 6 line Paper Machine sehingga penarikan responden dilakukan dengan menggunakan Stratified Random Sampling secara proporsional. Jumlah tenaga kerja PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 bagian produksi shift 1 adalah sebanyak 936. Total responden yang dipilih sebanyak 20% dari jumlah tenaga pada masing-masing 6 line Paper Machine sehingga diperoleh total responden sebanyak 187 orang. 3.3 Jenis dan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu data primer berupa pengukuran kepuasan kerja dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran produktivitas tenaga kerja per tahapan pembuatan kertas (ton/orang/hari) serta data sekunder berupa hasil studi literatur. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai karakteristik tenaga kerja pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Kuesioner terbagi atas bagian identitas responden dan bagian pernyataan sikap responden terhadap pekerjaannya. Bagian identitas responden terdapat 14 pertanyaan. Bagian pernyataan responden terdiri dari 33 pertanyaan yang terbagi atas 5 kelompok, yaitu 6 pertanyaan mengenai kondisi kerja, 10 pertanyaan mengenai hubungan dengan perusahaan, 9 pertanyaan mengenai peraturan perusahaan, dan masingmasing 4 pertanyaan mengenai hubungan kerja dengan atasan dan hubungan kerja dengan sesama karyawan. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun dalam bentuk pilihan ganda. Bentuk dan isi kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

21 8 Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut menggunakan opsi jawaban model Skala Likert. Kualifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah: 5 = Sangat Puas/Sangat Baik/Sangat Sering (SP/SB/SS) 4 = Puas/Baik/Sering (P/B/S) 3 = Biasa/Jarang (B/J) 2 = Kurang Puas/Kurang Baik/Sangat Jarang (KP/KB/SJ) 1 = Tidak Puas/Tidak Baik/Tidak Pernah (TP/TB/TPr) 3.4 Metode Analisis Data Uji Validitas Menurut Jogiyanto (2008), validitas (validity) menunjukkan suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner ialah sebagai berikut : a. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban b. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiap-tiap pertanyaan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment. r = N (ΣXY) - (ΣX ΣY) [NΣX 2 - (ΣX) 2 ] [NΣY 2 - (ΣY) 2 ] Keterangan : N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total c. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila r > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid

22 9 atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r (N-2;α) Uji Reliabilitas Menurut Jogiyanto (2008), reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha Cronbach yang biasa digunakan untuk menguji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan dengan Skala Likert atau pertanyaan yang item-itemnya dalam bentuk esai. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (r i ) adalah sebagai berikut : r i = k 1 - Σ S i 2 (k-1) S t 2 Keterangan : K = Banyaknya butir pertanyaan 2 Σ S i = Jumlah varian butir St 2 = Varian total Uji korelasi antara faktor-faktor tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif, dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi (Sugiyono 2007). Menurut Hasan (2003), koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan antar variabel. Koefisien korelasi ini memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1 KK +1).

23 10 a. Jika KK bernilai positif, maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ini ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. b. Jika KK bernilai negatif, maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ini ke -1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. c. Jika KK bernilai +1 atau -1, maka variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna. Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai KK sebagai patokan : 1. KK = 0, tidak ada korelasi < KK 0,20, korelasi sangat rendah/lemah sekali. 3. 0,20 < KK 0,40, korelasi rendah/lemah tapi pasti. 4. 0,40 < KK 0,70, korelasi yang cukup berarti. 5. 0,70 < KK 0,90, korelasi yang tinggi, kuat. 6. 0,90 < KK < 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. 7. KK = 1, korelasi sempurna. Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Sperman. Menurut Sugiyono (2007) korelasi Rank Spearman merupakan salah satu alat analisis yang mengasumsikan bahwa data objek penelitian dari pasangan-pasangan data yang bersifat numerik ataupun non-numerik. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk pengolahan data dengan komputer melalui program SPSS 13. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode koefsien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut : a. Nilai pengamatan dari dua variabel X dan Y diukur hubungannya dengan diberi rangking dari 1 hingga N b. Setiap pasang jenjang (rank) dihitung selisih atau perbedaannya dengan mengurangkan rangking X dengan rangking Y c. Selisih tersebut dikuadratkan lalu dijumlahkan

24 11 d. Jika proporsi angka tidak sama dalam pengamatan, rumus yang digunakan adalah : Rs = 1-6Σd 2 N 3 -N Jika dalam data terdapat angka yang sama, maka rumus yang digunakan adalah : rs = ΣY2 Σdi2 2 ΣX2xΣY2 Σ X 2 = N Σ T x Σ Y 2 = N Σ T y Faktor koreksi untuk rangking-rangking yang berangka sama adalah : t 3 t T = 12 Keterangan : Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman X = Variabel independen (bebas) Y = Variabel dependen (tak bebas) N = Banyaknya pasangan data (jumlah sampel) Di = Selisih antara rank X dan Y Σ Tx = Jumlah harga T pada rank yang berangka sama Σ Ty = jumlah harga T pada rank yang berangka sama

25 12 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 didirikan pada tahun 1976, yang diprakarsai oleh 4 serangkai yang berasal dari kota Deli-Serdang, Sumatera Utara. Keempat orang itu adalah Rudi Wiranata, Supardi Ghazali, Hendrik Wibawa, dan Sanusi. Nama Pindo Deli diambil dari kata Pindo yang artinya Empat dan Deli yang sekaligus kota dari keempat pendiri Pindo Deli yaitu Deli-Serdang, Sumatera Utara. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 pertama kali berdiri berstatus PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri), kemudian menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) pada tahun PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 memiliki luas 45 ha, terletak di jalan Prof. Dr. H. Soetami No. 88 Adiarsa, Karawang, Jawa Barat, biasa disebut PD 1 atau Mills 1. Pindo 1 mulai berproduksi pada tahun 1977 dan sampai sekarang memiliki 7 unit mesin kertas. 4.2 Ketenagakerjaan Klasifikasi karyawan pada bagian produksi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 yaitu: Karyawan Harian Tetap Karyawan harian tetap adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan atas dasar Perjanjian Kerja Bersama dari perusahaan Karyawan Borongan/Outsourcing Karyawan borongan/outsourcing adalah karyawan yang perekrutannya dilaksanakan atas kerjasama perusahaan dengan supplier tenaga kerja yaitu CV. Kopkar dan Guna Jaya. Sistem pengupahan berdasarkan hasil produksi per hari. 4.3 Hari dan Jam Kerja PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 bagian produksi beroperasi selama 24 jam sehari dibagi dalam 3 shift. Karyawan dibagi menjadi dua bagian, yakni

26 13 karyawan shift dan karyawan non-shift. Hari dan jam kerja yang berlaku adalah sebagai berikut : a. Karyawan shift Shift 1 : Shift 2 : Shift 3 : b. Karyawan non-shift Senin : Selasa-Jum at : Sabtu : Untuk keperluan perusahaan dalam penyelesaian pekerjaan, perusahaan dapat mempekerjakan pekerja untuk kerja lembur dengan memperhatikan UU No. 13 tahun Aturan dan Tata Tertib Kerja a. Tertib waktu Tiap karyawan tidak diijinkan masuk terlambat dan pulang terlalu cepat, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan perusahaan. Begitu juga dengan jam istirahat tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan. b. Tertib berpakaian seragam dan kartu perusahaan Setiap karyawan wajib memakai pakaian seragam yang ditetapkan perusahaan dengan rapi dan sopan. Seragam diberikan secara cuma-cuma oleh perusahaan. Selain itu karyawan juga diwajibkan memakai kartu pengenal pekerja untuk absensi. c. Tertib kehadiran Setiap karyawan wajib melakukan absensi scan dengan menggunakan kartu pengenal pekerja pada waktu masuk dan pulang kerja. Apabila tidak melakukan scan baik disengaja ataupun tidak disengaja maka dianggap tidak bekerja di hari tersebut. Karyawan tidak diijinkan men-scan kartu yang bukan miliknya.

27 14 d. Tertib kerja Sebelum memulai bekerja, karyawan dan staf diwajibkan mengikuti meeting di lapangan sesuai dengan bagian masing-masing. 4.5 Penghargaan a. Perusahaan memberikan penghargaan kepada pekerja karena telah memberikan kontribusi. b. Perusahaan memberikan penghargaan kepada pekerja teladan setiap tahun dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. c. Perusahaan memberikan penghargaan masa kerja dan pin emas kepada pekerja yang sudah bermasa kerja 20 tahun. 4.6 Sanksi-sanksi Perusahaan akan mengambil tindakan tegas terhadap pekerja yang melanggar tata tertib dan disiplin kerja berupa sanksi yang didasarkan atas besar/kecilnya pelanggaran. Pelanggaran yang dikenai sanksi: a. Surat teguran, berlaku 3 bulan - Masuk lokasi perusahaan di luar jam kerjanya tanpa ijin dari satpam. - Telat masuk kerja 2x dalam 1 bulan. - Masuk tempat terlarang tanpa ijin departemen yang berwenang. - Tidak melakukan absensi 2x dalam 1 bulan, dan lain-lain. b. Surat peringatan 1, berlaku 3 bulan - Melakukan pelanggaran ulang setelah mendapat surat teguran dan masa berlakunya belum berakhir. - Tidak memakai seragam, sepatu, dan kartu pengenal pekerja. - Mangkir 1 hari dalam 1 bulan. - Tidak menggunakan alat keselamatan kerja yang diberikan oleh perusahaan. - Berambut gondrong atau memakai anting bagi pekerja pria, dan lainlain.

28 15 c. Surat peringatan 2, berlaku 5 bulan - Melakukan pelanggaran ulang setelah mendapat sanksi surat peringatan 1 dan masa berlakunya belum berakhir. - Memarkir kendaraan selain di tempat yang sudah disediakan. - Menolak diperiksa petugas di pintu gerbang. - Lalai menjalankan tugas sehingga menyebakan terjadinya keterlambatan dalam berproduksi atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan, dan lain-lain. d. Surat peringatan 3, berlaku 6 bulan - Melakukan pelanggaran ulang setelah mendapat sanksi surat peringatan 2 dan masa berlakunya belum berakhir. - Mengisi/menitipkan kartu hadir/kartu absensi pekerja lain/rekannya. - Melakukan absensi tetapi tidak berada di tempat kerja tanpa seijin atasan. - Merokok di luar tempat yang sudah disediakan. - Tidur di tempat kerja pada waktu jam kerja, dan lain-lain. 4.7 Kompensasi Pemberian upah pada karyawan tidak lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan pemerintah, dalam hal ini oleh kabupaten (UMK). Jika ada perubahan ketentuan UMK, maka perusahaan akan menyesuaikan kembali dengan ketentuan yang baru tersebut. Karyawan akan mendapatkan kenaikan-kenaikan upah dari perusahaan berdasarkan prestasi kerja dan masa kerja. 4.8 Tunjangan, Bonus, dan Fasilitas Perusahaan memberikan beberapa tunjangan kepada karyawan, diantaranya: tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan transportasi, dan uang makan. Selain itu, perusahaan juga memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) setiap tahun bagi semua karyawan yang sudah melebihi masa kerja 3 bulan di dalam perusahaan dan diberikan 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. a. Pekerja yang masa kerjanya < 3 bulan, tidak mendapatkan THR.

29 16 b. Pekerja yang masa kerjanya > 3 bulan tetapi < 12 bulan, diberikan secara proposional yang perhitungannya (masa kerja/12) x 1 bulan upah c. Pekerja yang masa kerjanya > 12 bulan dapat 1 bulan upah. Fasilitas pelayanan kesehatan berupa poliklinik dan kopersai pekerja yang berada di sebelah pabrik. Selain itu, perusahaan juga menyediakan fasilitas berupa 2 buah musholla yang berada di luar PM dan tiap-tiap PM disediakan musholla di dalamnya. Perusahaan juga menyelenggarakan rekreasi pekerja dan keluarga 1 tahun sekali dan turnamen olahraga 1 tahun sekali. Perusahaan memberikan bantuan duka cita kepada pekerja atau ahli warisnya. a. Pekerja meninggal dunia : Rp ,- b. Istri/suami/anak pekerja : Rp ,- c. Orang tua/mertua pekerja : Rp ,- Perusahaan juga mengikutsertakan karyawan sebagai peserta JAMSOSTEK. 4.9 Proses Produksi Unit Paper Machine Stock Preparation Pada tahap ini, bahan baku kertas yang terdiri dari Needle Bleach Kraft Pulp (NBKP) dan Leaf Bleach Kraft Pulp (LBKP) dimasukkan ke dalam hydropulper yang berisi white water. Proses penguraian berlangsung pada konsistensi 6-10%. Pada hydropulper terdapat agiator yang diletakkan vertikal di sisi bawah tangki dengan tujuan agar terjadi aliran turbelin yang dapat menguraikan pulp, akibat adanya interaksi antara serat pulp yang satu dengan yang lainnya. Dari hydropulper, bubur pulp dipompakan ke bak penampungan chest 1 yang berfungsi untuk menjamin proses selanjutnya secara kontinyu, temperatur konstan, dan menjaga keseragaman konsistensi dengan cara pengadukan secara kontinyu. Bubur pulp yang berada dalam chest 1 kemudian dipompakan ke dalam HDC (High Density Cleaner) yang berguna memisahkan serat pulp dengan kotorannya berdasarkan berat jenis. Kemudian bubur masuk ke chest 3.

30 17 Dari chest 3, bubur kertas dipompa ke chest 4 dimana akan ditambahkan biocide yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan yang akan mempengaruhi kualitas kertas. Broke dipompa ke decker dan diolah kemudian dipompa ke chest 2 kemudian masuk ke HDC. Selanjutnya broke tersebut dibawa ke chest 4 untuk diberikan biocide. Dari chest 4, bubur mengalami penggilingan dengan cara dipompakan menuju refiner jenis DDR (Double Disk Refiner) dan conical untuk mengembangkan sifat-sifat seratnya sehingga terjadi fabrikasi. Fabrikasi serat akan meningkatkan ikatan antar serat sehingga diperoleh derajat giling (freeness) yang diinginkan dengan konsistensi 4,5-5%. Setelah dari refiner kemudian dialirkan ke freeness tester yang bertujuan untuk menguji freeness dari bubur tersebut, lalu dimasukkan ke dalam chest 5 dimana bubur tersebut ditampung dan digiling agar menjadi lebih homogen lagi. Dari chest 5 bubur dimasukkan ke dalam chest 6 dan ditambahkan filler yang berfungsi untuk menambah sifat fisik dari kertas seperti kehalusan dan kecerahan. Jenis filler yang digunakan adalah. Campuran dari chest 6 kemudian dimasukkan ke dalam chest 7 yang ditambahakan starch jenis Amlopac T1800. Campuran bubur tersebut kemudian dimasukkan ke dalam chest 8 yang bertujuan untuk menambah kehomogenitasan campuran bubur tersebut. Bubur campuran tersebut kemudian dibawa ke chest 9 untuk diberikan zat pewarna. Setelah itu, bubur dimasukkan ke dalam chest 10 untuk kemudian dimasukkan ke dalam stuff box Paper Machine Tahap awal dari approach flow system adalah pengaliran stock dari stuff box menuju fan pump untuk diencerkan hingga konsistensi 0,1-0,5%. Kemudian proses penyaringan atau pembersihan kotoran-kotoran dan serat-serat kasar. Stock dipompa menuju pressure screen untuk pembersihan yang terakhir kalinya sebelum dialirkan ke head box. Tujuannya agar stock menjadi lebih homogen dengan prinsip pemisahan berdasarkan besarnya ukuran. Setelah stock keluar dari proses pembersihan dengan pressure screen akan ada penambahan

31 18 bahan kimia yaitu kurial dan pamol sebagai dispersing agent. Dalam headbox, gramatur dari produk yang dihasilkan akan disesuaikan dengan permintaan. Stock yang keluar dari head box kemudian dialirkan ke bagian wire. Di bagian wire terjadi pengurangan kadar air melalui proses gaya gravitasi dan penggunaan vakum. Setelah keluar dari wire, diperoleh lembaran basah (wet web). Sebelumnya web dipotong denga nozzle bertekanan karena dikhawatirkan pada sisi web bubur tidak tersebar merata. Lembaran basah itu akan melewati pick up felt yang berfungsi memindahkan lembaran kertas basah dari bagian wire ke bagian felt. Karena sisa dari proses press dari wire masih mengandung bubur maka bubur tersebut ditampung dan dialirkan ke dalam seal pit kemudian ke wire pit dan akhirnya masuk lagi ke dalam pressure screen. Selanjutnya lembaran basah akan mengalami proses press dimulai dari pick up roll sampai touch press roll. Proses press ini bertujuan agar air dapat keluar dari lembaran basah, memadatkan lembaran kertas agar ikatan antar fiber semakin kuat dan menghaluskan lembaran kertas. Pada proses press juga terdapat devronizer yang berfungsi untuk membantu mengeringkan dengan menggunakan steam shower yang disemprotkan langsung ke lembaran kertas. Lembaran yang keluar dari proses press selanjutnya dikeringkan lagi dengan yankee dryer dan yankee houd yang akan menghasilkan uap panas. Setelah melewati tahap pengeringan, kertas dilewatkan ke sensor untuk mengetahui berat dan kandungan airnya. Tahap akhir dari paper machine adalah menggulung kertas dengan pope reel Finishing Bentuk produk yang dihasilkan terbagi menjadi 2 jenis utama, yaitu roll mini dan sheet. Produk bentuk roll mini dihasilkan dari jumbo roll yang dipotong pada rewinder, sedangkan produk dengan bentuk sheet dihasilkan dari jumbo roll yang dipotong pada mesin cutter. Sheet dibawa ke area sortir untuk diseleksi ada yang cacat atau tidak. Kemudian kertas tersebut masuk ke mesin guillotine untuk dipotong sisi pinggirnya agar dimensinya sesuai dengan pemesanan dan sisi kertas itu menjadi rapi dan rata. Kemudian kertas dibungkus.

32 Unit Paper Machine Stock Preparation Merupakan proses persiapan bahan baku. Bahan baku yang digunakan yaitu NBKP, LBKP dan Broke (wet broke dan dry broke). Wet broke merupakan kertas bekas basah dengan solid sekitar 30% dan kadar air di atas 70% yang berasal dari sisiran atau trimming lebar 20 cm dari press pit dan couch pit pada paper machine. Dry broke merupakan kertas bekas kering dengan kadar air di bawah 10% yang diperoleh dari cutting pada proses finishing dan juga dari lembaran putus. Tahapan proses pada stock preparation adalah : a. Pulp sebagai bahan baku dari NBKP dan LBKP diuraikan dalam hydropulper. Pada hydropulper terdapat aligator di bawah tangki dan pisaupisau pada dinding tangki dengan tujuan untuk membentuk aliran turbulensi sehingga pulp akan terurai. Penguraian pulp berlangsung sampai mencapai konsistensi 4-7%. Selanjutnya dari hydropulper, pulp dialirkan ke chest 1. b. Chest 1 berfungsi untuk menampung buburan sementara dilengkapi aligator yang berfungsi sebagai pengaduk pulp agar tetap homogen. c. Chest 2 digunakan untuk penampungan broke basah dari silo pit dan broke kering dari pulper. Pada chest ini dilakukan pengadukan agar broke tercampur homogen dengan air kemudian mengalir ke chest 4. d. Pulp/stock dari chest 1 kemudian dilewatkan menuju High Density Cleaner (HDC) yang berfungsi sebagai pemisah antara buburan dan kotoran berdasarkan berat jenis. Stock mengalir ke chest 3 yang juga sebagai chest penampungan sementara kemudian menuju chest 4. e. Chest 4 merupakan bak pencampuran antara virgin pulp (chest 3) dengan broke (chest 2) perbandingannya yaitu 70% untuk virgin pulp dan 30% untuk broke. Selanjutnya hasil pencampuran menuju chest 5. f. Pada chest 5 stock ditambahkan biocide yang bertujuan mengendalikan aktivitas mikroorganisme, mengendalikan lendir, meningkatkan kelancaran mesin, menanggulangi korosi pada wire dan mengatasi masalah pada produk yang dihasilkan. Biasanya penambahan sebanyak cc/m. g. Dari chest 5 menuju refiner, pada stock preparation di PM III terdapat 1 buah Conical Refiner dan 2 buah Double Disk Refiner (DDR). Pada conical

33 20 refiner, stock diproses di antara permukaan pisau cones (rotor atau stator). Terjadi gaya centrifugal saat stock bergerak di stator dan dari stator maju ke rotor. Double Disk Refiner (DDR) mempunyai satu stator yang bisa diatur secara elektro mekanik yang dilengkapi dengan pengaman pneumatik, sehingga kedudukan rotor menjadi seimbang karena beban terbagi secara rata. Proses ini bertujuan untuk menguraikan serat secara individu (fibrilasi) sehingga diperoleh hasil yang optimum ketika dibentuk menjadi lembaran. Pada Paper Machine III hanya menggunakan refiner jenis Double Disk Refiner (DDR). Dari refiner kemudian menuju chest 6. h. Chest 6 dilakukan penambahan bahan pengisi (filler). Filler yang digunakan yaitu kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan serat serta meningkatkan opasitas, derajat putih dan sifat cetak kertas. Selanjutnya stock mengalir ke chest 7. i. Chest 7 dilakukan penambahan bahan penguat kering (dry srength). Dry strength yang digunakan berupa cationic starch yang berfungsi sebagai penguat saat stock mulai dibentuk menjadi lembaran dan mampu menaikkan retensi dan kemudian stock menuju chest 8. j. Chest 8 sebagai penampung sementara (storage chest) setelah mengalami proses pencampuran dan kemudian menuju chest 9. k. Chest 9 berfungsi menjaga agar stock tetap homogen. Terjadi penambahan biocide untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri yang dapat mengganggu proses selanjutnya. l. Stock dipompa menuju stuffbox dengan konsistensi 3,5%. Pada stuffbox terjadi penambahan bahan sizing yaitu Alkyl Ketene Dimer (AKD). Stock menuju headbox yang dipompa menggunakan fan pump Forming Section Merupakan proses pembentukan lembaran yang terdiri dari tahapantahapan sebagai berikut : a. Approach Flow System (AFS) Stock yang berasal dari stuffbox dialirkan menuju cleaner agar serat dibersihkan dari kotoran-kotoran berdasarkan berat jenis. Proses cleaner ini terdiri dari tiga tahap yaitu primer, sekunder dan tersier. Dari cleaner

34 21 mengalir menuju screen yang fungsinya membersihkan stock berdasarkan ukuran, dan untuk reject dikembalikan ke silo pit untuk diproses kembali. Stock yang telah melewati screen lalu dialirkan menuju headbox. b. Tahap pembentukan lembaran (Wire Part) Paper Machine III menggunakan headbox tertutup (air-chusioned pressurized headbox) dengan konsistensi 0,5-1% tergantung dari jenis kertas dan gramatur yang diproduksi. Biasanya pada headbox terjadi turbulensi yang dapat menimbulkan busa, sehingga ditambahkan bahan kimia seperti anti busa yaitu defoamer/ Afranil ST. Melalui headbox serat didistribusikan ke wire sehingga membentuk lembaran. Pada tahap ini stock mengalami goncangan (shaking) pada bagian forming board yang berfungsi memberikan pengaruh pada stock agar serat-serat pajang mengarah searah mesin dan fines dapat mengisi bagian arah silang mesin sehingga dapat membentuk lembaran. Kecepatan dan laju aliran stock diupayakan sama selama di atas wire, hal ini dimaksudkan agar formasi dan lembaran seragam. Terdapat pula proses dewatering dan drainase yaitu penghilangan air dengan proses gravitasi oleh pemakaian table roll dan prinsip gaya vacuum (dewatering) dengan mengunakan suction box dan suction couch roll hingga kadar air 80%. Setelah itu lembaran dari wire dipindahkan ke felt dengan menggunakan pick up roll yang fungsinya memindahkan lembaran basah ke bagian pengempaan. c. Tahap Pengempaan (Press Section) Proses pengempaan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap lembaran basah dilewatkan pada suction press dan tahap kedua lembaran dilewatkan melalui mesin press. Proses ini dibantu dengan adanya vacuum yang bertujuan mengeluarkan air dari lembaran agar tercipta konsolidasi serat sehingga meningkatkan kekuatan kertas. d. Tahap Pengeringan (Dry Section) Setelah proses pengempaan, lembaran mengalami proses pengeringan dengan menggunakan cylinder dryer. Jenis dryer yang digunakan di PM III adalah cylinder dyer group dan dua yankee dryer. Lembaran yang masih basah dilewatkan ke top yankee dryer kemudian ke bottom yankee dryer lalu ke predryer group hingga kadar air kurang lebih 20%. Lalu ada penambahan

35 22 surface sizing berupa cairan starch (tapioka) yang bertujuan mengendalikan porositas pada permukaan lembaran, meningkatkan kehalusan, meningkatkan sifat tarik dan ketahanan lipat. Lembaran kemudian dikeringkan kembali pada dryer (after dryer group) karena kadar air lembaran meningkat setelah adanya penambahan surface sizing. Lembaran keluar dari cylinder dryer menuju proses calendering yang fungsinya meningkatkan kehalusan (smoothness) pada lembaran, kemudian melewati sensor (scanner) yang fungsinya untuk mengetahui kadar air gramatur dari lembaran yang telah diproses. Setelah melewati sensor lembaran kemudian digulung dengan pope reel Finishing Merupakan proses penyempurnaan akhir yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : a. Cutter, kertas dari jumbo roll dipotong menjadi bentuk plano dengan ukuran tertentu sesuai dengan pesanan. b. Sortir, proses penyeleksian kertas ke dalam bentuk plano yang dikirim dari cutter kemudian diseleksi mutunya dengan menggunakan tenaga manusia. Pada PM III kertas dalam bentuk plano yang telah disortir kemudian dihitung dan dibungkus lalu dikirim ke guillotine. Kertas yang cacat atau tidak lolos seleksi akan menjadi broke untuk dikirim ke stock preparation dan diolah kembali. c. Guillotine, pada tahap ini kertas plano dari sortir akan dipotong sesuai pesanan. Pemotongan dilakukan oleh mesin dengan memasukkan ukuran yang diinginkan pada komputer. Setelah dipotong, kertas diukur kembali menggunakan mesin ukur yang memilki ketelitian 0,01 cm dan dihitung kembali dengan mesin hitung. d. Packaging, merupakan tahap pembungkusan dengan menggunakan plastik dan kardus. Untuk menyempurnakan pembungkusan, kertas yang dibungkus dengan plastik kemudian dioven untuk menjaga kondisi pembungkusan terlindung dari serangga atau bakteri dan jamur Unit Paper Machine 4 Proses pembentukan lembaran pada Paper Machine IV sama halnya dengan Paper Machine III, namun yang membedakan yaitu pada penggunaan

36 23 headbox. Pada PM 4, stock dari chest 9 masuk ke chest 10 sebagai tempat penampungan sebelum masuk ke stuff box. Tahap-tahap forming section adalah : a. Approach Flow System (AFS) Stock yang berasal dari stuffbox dialirkan menuju cleaner agar serat dibersihkan dari kotoran-kotoran berdasarkan berat jenis. Proses cleaner ini terdiri dari tiga tahap yaitu primer, sekunder dan tersier. Dari cleaner mengalir menuju screen yang fungsinya membersihkan stock berdasarkan ukuran, dan reject dikembalikan ke silo pit untuk diproses kembali. Stock yang telah melewati screen lalu dialirkan menuju headbox. b. Tahap pembentukan lembaran (Wire Part) Paper Machine IV menggunakan dua headbox terbuka dan dua buah wet web former pada wire part yang digunakan untuk membuat kertas bergramatur tinggi. Penggabungan top-ply dan bottom-ply di atas wet web former menggunakan bantuan suction roll. Konsistensi berkisar 0,5-1% tergantung dari jenis kertas dan gramatur yang diproduksi. Biasanya pada headbox terjadi turbulensi yang dapat menimbulkan busa, sehingga ditambahkan bahan kimia seperti anti busa yaitu defoamer/afranil ST. Melalui headbox serat didistribusikan ke wire sehingga membentuk lembaran. Pada tahap ini stock mengalami goncangan (shaking) pada bagian forming board yang berfungsi memberikan pengaruh pada stock agar serat-serat pajang mengarah searah mesin dan fines dapat mengisi bagian arah silang mesin sehingga dapat membentuk lembaran. Terdapat pula proses dewatering dan drainase yaitu penghilangan air dengan proses gravitasi oleh pemakaian table roll dan prinsip gaya vacuum (dewatering) dengan mengunakan suction box dan suction couch roll hingga kadar air 80%. Setelah itu lembaran dari wire dipindahkan ke felt dengan menggunakan pick up roll yang fungsinya memindahkan lembaran basah ke bagian pengempaan. c. Tahap Pengempaan (Press Section) Proses pengempaan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap lembaran basah dilewatkan pada suction press dan tahap kedua lembaran dilewatkan melalui mesin press. Proses ini dibantu dengan adanya vaccum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1, Karawang. 3. Metode Pemilihan Responden PT. Pindo Deli Pulp

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 12 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 didirikan pada tahun 1976, yang diprakarsai oleh 4 serangkai yang berasal dari kota Deli-Serdang,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan. BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan bagian dari Sinar Mas Grup. Berdiri pada tahun 1967 di Karawang Jawa Barat. PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tenaga kerja merupakan salah satu asset perusahaan yang paling utama oleh karena itu perlu dibina secara baik. Pada setiap unit IUPHHK-HA PT. Ratah Timber

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan produsen kertas terbesar di Jawa Barat berada dibawah naungan Sinar Mas Group yang memiliki dua pabrik, PT.

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas terbesar di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas merupakan lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling menempel dan menjalin. Linberg (2000) dalam Dewi (2006) mendefinisikan kertas sebagai produk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Biaya Produksi Analisis biaya produksi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan analisis biaya produksi berdasarkan komponen biaya dan tahapan produksi. Proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk dengan penambahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER. Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper

BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER. Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper BAB III PROSES PRODUKSIPULP & PAPER 3.1 Tahapan Proses Pulp & Paper Sumber : Paper egg try machine production PT. PCP Gambar 3.1. Proses diagram Pulp & Paper 3.2 Bahan Baku 3.2.1 Bahan Baku Utama Sumber

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja pada karyawan bagian produksi CV X Bandung, dengan menggunakan metode studi deskriptif terhadap 42 orang karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) pada awalnya berasal dari PT. Kimsari Paper Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Februari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok (cigarette

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Tetty Kartiana Yulianti NIM: F BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan membawa dampak yang

Disusun Oleh: Tetty Kartiana Yulianti NIM: F BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan membawa dampak yang Analisis pengaruh motivasi kerja terhadap produktifitas kerja dengan disertai disiplin kerja sebagai variabel antara (studi kasus pada PT. batik keris Surakarta pada bagian produksi batik tulis) Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pada penelitian ini tidak semua variabel pada kerangka teori akan diteliti. Karena peneliti ingin lebih fokus terhadap variabel Sikap, pengetahuan, motivasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kertas adalah salah satu penemuan paling penting sepanjang masa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, kerangka berpikir diarahkan untuk mendapatkan konsep-konsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT. PSUT) JAMBI WELLY DWI WAHYUNI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HARDINAL SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Yogyakarta. Kantor ini penulis pilih untuk menjadikan

Lebih terperinci

! "''.IL TI'HIM;. Ii I c,- -1- ;')0/3

! ''.IL TI'HIM;. Ii I c,- -1- ;')0/3 LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk i No. If

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia, 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4. 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samawood Utama Works Industries adalah perusahaan swasta nasional, yang bergerak di bidang industri perkayuan dan berbentuk Perseroan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja dengan Faktor Pemediasi Motivasi dan Kemampuan Kerja Karyawan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten The Influence of Leadership Style to Working Productivity

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Pengendalian Kualitas Produk Jumbo Roll. Dengan Menggunakan Metode FTA (Fault Tree Analysis)

TUGAS AKHIR. Analisa Pengendalian Kualitas Produk Jumbo Roll. Dengan Menggunakan Metode FTA (Fault Tree Analysis) TUGAS AKHIR Analisa Pengendalian Kualitas Produk Jumbo Roll Dengan Menggunakan Metode FTA (Fault Tree Analysis) Dan FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) Di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi mengenai Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Karyawan

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7 Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. Estika Pulau Mas Tegal) Edi Sumarno 1, Ari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penilaian kinerja dan Kompensasi terhadap Produktivitas kerja (Studi Pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK Utin Wigiatri Endang Hendrayanti ABSTRACT The aim of this study is to know about employee

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di My Little Kitchen Aussie Steak & Burger.

BAB III. Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di My Little Kitchen Aussie Steak & Burger. BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di My Little Kitchen Aussie Steak & Burger. Adapun yang menjadi variabel terikat (dependent) pada penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi kerja mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan kompetensi karyawan agar mau bekerjasama dan mewujudkan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang 46 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun laporan. Husein Umar (2003:303) mengemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI KULIAH UMUM 2010 29 Desember 2010 PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI Oleh: Ir. Yusup Setiawan, M.Eng. Balai Besar Pulp dan Kertas-Bandung

Lebih terperinci

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada Lampiran 1 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di PT Pusaka Prima Mandiri menurut jabatan dan posisinya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Metode Deskriftif Kualitatif yaitu mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang akan melakukan penelitian harus mengetahui serta menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. CORINTHIAN IRANNY SEPTIYADEWI IRAWAN

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. CORINTHIAN IRANNY SEPTIYADEWI IRAWAN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. CORINTHIAN IRANNY SEPTIYADEWI IRAWAN DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BAKSO KERING IKAN PATIN (Pangasius sp.) Oleh : David Halomoan Hutabarat C

KARAKTERISTIK BAKSO KERING IKAN PATIN (Pangasius sp.) Oleh : David Halomoan Hutabarat C KARAKTERISTIK BAKSO KERING IKAN PATIN (Pangasius sp.) Oleh : David Halomoan Hutabarat C34103013 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

BAB 3 PENGUMPULAN DATA BAB 3 PENGUMPULAN DATA Peralatan Quality Control System (QCS) dan sensor-sensor yang terpasang di sepanjang aliran produksi pada industri kertas menghasilkan ribuan data setiap jamnya. Data ini tersimpan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

D BOG BANANA PAPER PULP AND PAPER GREEN INCUBATOR

D BOG BANANA PAPER PULP AND PAPER GREEN INCUBATOR D BOG BANANA PAPER D Bog Banana Paper A. PENDAHULUAN Pisang merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di tanah Indonesia yang mempunyai banyak manfaat yaitu dari mulai mengatasi masalah kecanduan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK Pada hari ini, tanggal bulan tahun Telah diadakan perjanjian kerja antara: 1. Nama : Alamat : Jabatan : Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) 2.

Lebih terperinci

OLEH DODI EKAPRASETYA A

OLEH DODI EKAPRASETYA A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Milano Aek Batu Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara ) OLEH DODI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel yang di teliti dalam penelitian ini adalah program pengembangan karir (X) dan kinerja karyawan (Y) Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Herzberg dan Cascio dalam tinjauan pustaka, peneliti melakukan penyesuaian teori dengan tujuan yang akan dicapai dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA i PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 i PENGARUH PERENDAMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT NURUL YUNIYANTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan

Lebih terperinci