Melan Murnianti ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Melan Murnianti ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya"

Transkripsi

1 6 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE AND STOCK ABNORMAL RETURN BEFORE AND AFTER ACQUISITION (Study in Go Public Company That Listed In IDX and do the acquisition in 2009 ) Melan Murnianti ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya thosiro_yoichi@rocketmail.com ABSTRACT This study aims to analyze the differences in financial performance and abnormal return on corporate before and after acquisition activity. Acquisition is aimed to get synergy and value added. Value added is longer term that short term dimension. This research investigated the difference about stock abnormal return and financial ratio between before and after acquisition. In this research data applied is documentation, take the data of public company which had conducted acquisitions in Indonesia Stock Exchange (IDX), and analyzed using parametric statistic and non statistic parametric is used to analyze data. Wilcoxon signed ranks test is used to answer hypothesis. The result indicated that there is no any difference the level of stock abnormal return and financial ratio between after and before acquisition activity. Keyword: acquisition, financial performance, stock return i

2 6 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI yang Melakukan Akuisisi Tahun 2009) Melan Murnianti ( ) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan dan abnormal return pada perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi. Akuisisi bertujuan untuk mendapatkan sinergi dan penambahan nilai. Penambahan nilai merupakan tahap yang lebih panjang daripada dimensi jangka pendek. Penelitian ini menginvestigasi perbedaan antara abnormal return saham dan rasio keuangan antara sebelum dan sesudah keputusan akuisisi. Penelitian ini menggunakan data dokumentasi, mengambil data dari perusahaan publik yang telah melakukan akuisisi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dan non parametrik digunakan untuk menganalisis data. Wilcoxon signed test rank digunakan untuk menjawab hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara abnormal return saham dan rasio keuangan antara sebelum dan sesudah akusisi. Kata Kunci: Akuisisi, Kinerja Keuangan, Return Saham ii

3 6 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi dan bisnis yang semakin pesat dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang untuk menangkap kesempatan pasar yang semakin besar dan luas. Hal ini mendorong pemilik atau manajemen perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan strategi bisnis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perhatian terhadap strategi perusahaan dilakukan dengan mengatur aktivitas bisnis perusahaan sebagai sesuatu yang utuh, dengan suatu cara pandang untuk mencapai sasaran tertentu yang lebih dahulu ditentukan pada tingkat perusahaan. Sasaran strategis tersebut dapat bervariasi, meliputi pertumbuhan perusahaan, mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar produk yang ada, pengembangan pasar atau perluasan produk, atau pengurangan risiko. Salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk mencapai strateginya adalah dengan penggabungan usaha. Dua bentuk penggabungan usaha yang sering dilakukan perusahaan adalah merger dan akuisisi. Perusahaan melakukan akuisisi harapannya agar kinerja perusahaan yang bergabung dapat meningkat. Kinerja perusahaan ada dua kategori yaitu kinerja pasar dan kinerja keuangan. Kinerja pasar mencerminkan seberapa baik prospek perusahaan di mata investor, kinerja perusahaan dapat dilihat dari nilai perusahaan di pasar modal. Sedangkan kinerja keuangan dihitung berdasarkan informasi-informasi sebelumnya, dan salah satu tolak ukur kinerja keuangan perusahaan adalah rasio keuangan. Akuisisi juga dilakukan atas dasar untuk memperoleh sinergi, maka tindakan tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga akan meningkatkan jumlah permintaan saham perusahaan tersebut, selanjutnya akan mempengaruhi naiknya harga saham. Dengan naiknya harga saham akan menambah nilai perusahaan (value of the firm) yang pada akhirnyaakan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Adanya aktivitas akuisisi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan perusahaan, memberikan sinyal bagi investor untuk menanamkan sahamnya padaperusahaan tersebut dengan harapaninvestor dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan. Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa 1

4 2 6 dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return yang merupakan selisih antara return actual dengan return yang diekspektasikan oleh investor. Abnormal return yang diperoleh investor merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Suatu pasar akan bereaksi apabila didalam pengumuman tersebut memiliki kandungan informasi. Jika pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksipada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau menggunakan abnormal return. Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada investor. Sebaliknya, peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada investor. Penelitian-penelitian terdahulu tentang adanya perbedaan kinerja perusahaan dan pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham sebelum dan sesudah akuisisi menampilkan hasil yang berbeda-beda. Dyaksa (2006), melakukan penelitian 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Dan hasilnya terdapat perbedaan secara signifikan pada rasio EPS, NPM, ROE dan ROA. Namun tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi. Lizti (2010), melakukan penelitian pada perusahaan yang melakukan meger dan akuisisi pada tahun Dan hasilnya terdapat perbedaan Rasio Likuiditas sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dan untuk abnormal return tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah akuisisi. Hasil penelitian tidak selalu sama, seperti penelitian yang dilakukan oleh Payamta dan Setiawan (2004), meneliti pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang melakukan merger dan akuisisi antara tahun dengan menggunakan rasio keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa, kinerja perusahaan manufaktur setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata tidak mengalami perbaikan dengan sebelum melaksanakan merger dan akuisisi. Karena hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian (research gap), maka peneliti tertarik untuk mengkaji ulang dengan menganalisis pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan kinerja perusahaan melalui penghitungan rasio-rasio keuangan

5 3 6 sebelum dan sesudah akuisisi dan menganalisisi abnormal return yang terjadi disekitar waktu akuisisi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI sebelum dan sesudah akuisisi tahun Bagaimana abnormal return saham perusahaan yang terdaftar di BEI sebelum dan sesudah akuisisi tahun Bagaimana perbedaan kinerja keuangan dan abnormal return perusahaan yang terdaftar di BEI sebelum dan sesudah akuisisi tahun METODE PENELITIAN Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan dan abnormal return saham sebelum dan sesudah akuisisi yang berskala rasio. Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) untuk tahun 2008 dan 2013 yang dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari perusahaan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan akuisisi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan secara non probability sampling, yaitu dengan pendekatan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan akuisisi tahun (2) Perusahaan memiliki tanggal akuisisi yang jelas. (4) Menerbitkan laporan keuangan auditan secara lengkap selama satu tahun sebelum akuisisi serta tiga tahun setelah akuisisi dengan periode berakhir per 31 Desember.

6 4 6 Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan di atas dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperoleh 5 perusahaan sampel yang melakukan akuisisi pada tahun 2009 yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 1 Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Tanggal Akuisisi 1. PT. Indika Energy Tbk 19 February PT. Medco Energy Tbk 25 Februari PT.Aneka Tambang Tbk 07 Juli PT. JPFA Comfeed Tbk 05 Agustus PT. AKR Corporindo Tbk 10 November 2009 Sumber: Bursa Efek Indonesia Teknik Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan uji beda untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja keuangan dan abnormal return perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Hipotesis Terdapat perbedaan antara kinerja keuangan dan abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi. PEMBAHASAN Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Di BEI Sebelum dan Sesudah Akuisisi Dari penelitian diperoleh data mengenai kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Data yang diperoleh berupa data time series selama sembilan tahun (dari tahun ). Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah akuisisi. (Terlampir)

7 5 6 Berikut adalah data rasio keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Tabel 2 Data Rasio Keuangan Perusahaan Tahun Tahun Kinerja Keuangan CR (%) DER (%) TATO (%) ROA (%) ROI (%) ROE (%) NPM (%) Ratarata Industri 189,89 173,5 1,3 12,3 11,2 19 7,3 AKRA ,65 86,01 1,42 9,25 6,02 12,24 4, ,25 108,71 1,67 7,96 5,38 12,32 3, ,28 156,52 1,68 9,66 5,46 14,96 3, ,67 181,45 1,94 8,01 4,30 13,05 2, ,78 201,42 1,59 5,48 4,42 14,20 2, ,73 132,41 2,26 8,90 27,49 63,89 12, ,18 180,01 1,83 6,86 5,24 14,70 2, ,13 172,84 1,52 5,01 4,20 11,47 2,75 ANTM ,83 111,33 0,50 18,78 13,149 27,78 25, ,26 70,31 0,77 30,44 21,29 36,26 27, ,41 37,34 0,99 60,65 42,63 58,56 42, ,65 26,42 0,93 18,83 13,35 16,96 14, ,60 27,49 0,71 18,59 13,70 17,47 19, ,23 41,11 0,68 16,89 12,68 17,89 18, ,42 53,58 0,53 19,76 15,18 23,32 28, ,64 70,90 0,51-0,60 1,87 3,20 3,62 INDY ,41 162,32 0,19 4,34 3,94 10,33 19, ,08 117,78 0,39 6,79 5,90 12,85 14,91

8 ,89 195,34 0,46 6,82 5,28 15,62 11, ,35 67,06 0,26 13,63 12,45 20,80 46, ,25 110,38 0,32 7,82 6,79 14,31 20, ,73 136,16 0,28 4,97 6,57 15,52 23, ,90 129,06 0,31 5,91 3,71 8,51 11, ,58 143,85 0,37 17,54 2,32 5,66 6,23 JPFA ,30 766,68 1,59 2,31 1,22 10,90 0, ,50 484,79 1,76 10,21 6,57 39,90 3, ,69 389,57 1,95 7,19 4,47 22,81 2, ,34 400,08 2,14 5,48 4,70 24,30 2, ,95 113,61 1,99 20,58 15,63 35,49 7, ,10 118,37 1,89 10,55 8,12 17,73 4, ,45 130,12 1,62 12,45 9,80 22,55 6, ,44 203,55 1,43 12,08 4,43 13,93 3,09 MEDC ,94 170,09 0,40 11,79 4,86 14,01 12, ,96 220,94 0,43 9,20 2,07 7,12 4, ,83 285,17 0,45 5,20 0,30 1,24 0, ,49 168,42 0,64 25,23 14,15 38,21 21, ,23 186,14 0,40 9,47 3,86 11,21 9, ,52 202,49 0,44 14,04 18,87 57,10 42, ,86 214,96 0,34 6,79 0,70 2,23 2, ,32 182,31 0,35 7,65 0,63 1,78 1,79 Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2013 yang telah diolah Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa rasio keuangan perusahaan hampir semua meningkat setelah adanya akuisisi tahun Pada current ratio terdapat empat perusahaan sampel yang berada di atas standar industri 200%, pada total debt to equity ratio terdapat empat perusahaan sampel yang berada di atas standar industri 90%, pada total assets turn over terdapat tiga perusahaan sampel yang berada di bawah standar industri 2 kali, pada Return on Assets semua

9 7 6 perusahaan sampel berada di bawah standar industri 30%, pada Return on Investment semua perusahaan sampel berada di bawah standar industri 30%, pada Return on Equity semua perusahaan sampel berada di bawah standar industri 40%, pada Net Profit Margin sebagian perusahaan sampel berada di bawah standar industri 20%. Abnormal Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI Sebelum dan Sesudah Akuisisi Abnormal return saham dapat terjadi bila ada perbedaan besarnya nilai return pasar, seperti nilai return realisasi lebih besar daripada return ekspektasi demikian pula sebaliknya. Apabila terdapat selisih return (baik negatif atau positif) maka dikatakan terdapat abnormal return. Return positif menunjukkan bahwa return actual lebih besar dari return yang diharapkan. Return negatif menunjukkan bahwa return actual yang diperoleh lebih kecil dari return yang diharapkan. Berikut adalah data abnormal return perusahaan sampel sebelum dan sesudah akuisisi. Tabel 3 Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Nama Perusahaan Waktu AKRA ANTM INDY JPFA MEDC Sebelum Akuisisi -1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,04867

10 86 Rata-rata 0, , , , ,00136 Sesudah Akuisisi -1-0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,0447 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00906 Rata-rata -0, , , , ,02285 Sumber: Data sekunder yang diolah Dari Tabel 3 perusahaan yang mengalami peningkatan rata rata abnormal return adalah PT. Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), perubahan positif yang terlihat dari peningkatan rata rata abnormal return sesudah pengumuman tersebut menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT. Medco Energi Internasional Tbk. merupakan informasi yang cukup bernilai di pasar modal sehingga mendapat respon positif dari investor. Perusahaan yang mengalami penurunan abnormal return yaitu PT.AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT.Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM), PT.Indika Energy Tbk. (INDY), dan PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA). Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa pengumuman akuisisi tersebut kemungkinan informasinya sudah tersebar merata sehingga tidak memberikan nilai lebih terhadap investor. Berdasarkan hasil uji normalitas data (terlampir), terlihat bahwa nilai prob < taraf signifikan yang ditetapkan (α=0,05), dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data rasio-rasio keuangan berdistribusi tidak normal. Hal ini sesuai dengan asumsi awal

11 9 6 didalam pemilihan metode untuk menguji data rasio keuangan perusahaan pada Bursa Efek Indonesia, bahwa karena data tidak normal maka untuk pengujian digunakan wilcoxon signed rank test. Untuk hasil uji normalitas data abnormal return, terlihat bahwa sebelum akuisisi nilai prob < taraf signifikansi yang ditetapkan (α=0,05), artinya data berdistribusi tidak normal. Sedangkan setelah akuisisi nilai prob > taraf signifikansi yang ditetapkan (α=0,05), artinya data berdistribusi normal. Untuk menguji abnormal return dalam penelitian ini akan digunakan Wilcoxon Sign Test. Analisis Kinerja Keuangan Analisis ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan (diukur dengan rasio keuangan) secara parsial berbeda signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi, dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank tets. Hasil analisis kinerja keuangan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan secara parsial untuk satu tahun sebelum dan satu tahun setelah akusisi disajikan pada tabel berikut: Tabel 4 Hasil ilcoxon signed rank test Untuk Setiap Rasio Keuangan Rasio Wilcoxon signed rank test Kesimpulan keuangan Z hitung Sig. (2tailed) CR Tidak ada perbedaan DER Tidak ada perbedaan TATO Ada perbedaan ROA Tidak ada perbedaan ROI Tidak ada perbedaan ROE Tidak ada perbedaan NPM Tidak ada perbedaan Sumber: Output SPSS * Signifikan pada tingkat α= 5%

12 106 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa dengan tingkat signifikansi 0,05 dari 7 rasio keuangan yang diuji ternyata hanya satu rasio keuangan yang berbeda secara signifikan, yaitu rasio Total Assets Turn Over (sig ; t-hitung ). Sedangkan rasio keuangan lainnya menunjukkan hasil tidak ada perbedaann secara signifikan, yaitu Current Ratio (sig ; z-hitung ), Debt to Equity Ratio (sig ; z-hitung ), Return on Assets (sig ; z-hitung ), Return on Investment (sig ; z-hitung ), Return on Equity (sig ; z-hitung ), dan Net Profit Margin (sig ; z-hitung ). Tabel 5 Hasil wilcoxon signed rank test Untuk Seluruh Rasio Keuangan Wilcoxon signed rank test Kesimpulan Kinerja Z hitung Sig. (2tailed) Keuangan Tidak ada perbedaan Sumber: Output SPSS Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa dengan tingkat signifikansi 0,05 dari pengujian secara simultan terhadap keseluruhan rasio keuangan menunjukkan hasil ada perbedaann secara signifikan, yaitu (sig ; z-hitung ). Pengujian data dengan menggunakan wilcoxon signed rank test secara parsial membuktikan hanya satu rasio keuangan tidak adanya perbedaan rasio keuangan sebelum dengan setelah akusisi. Berdasarkan pengujian diatas, dapat dinyatakan bahwa setelah akuisisi kinerja perusahaan tidak menjadi lebih baik. Meskipun secara simultan menunjukkan terdapat perbedaan. Pengujian ini juga memberikan indikasi bahwa keputusan perusahaan melakukan akuisisi untuk tujuan ekonomi belum tercapai, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap pengujian rasio-rasio keuangan empat tahun sebelum dan empat tahun setelah akuisisi, jadi akuisisi tidak menghasilkan sinergi bagi perusahaan untuk jangka waktu empat tahun setelah terjadi akuisisi. Hal ini mungkin disebabkan karena ketidakmampuan perusahaan mempertahankan kinerja keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan melakukan manajemen perubahan dan lemahnya komunikasi dan keidakjelasaan tujuan. Pertentangan ego manajemen juga menjadi salah satu penyebab perusahaan tidak bisa mencapai sinergi.

13 116 Analisis Abnormal Return Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja saham perusahaan (diukur dengan abnormal return) berbeda secara signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Pengujian data dilakukan dengan Wilcoxon Sign Test. Hasil analisis kinerja saham perusahaan (diukur dengan abnormal return) untuk 10 hari sebelum dan 10 hari setelah akusisi disajikan pada tabel berikut: Tabel 6 Hasil Wilcoxon Signed rank Test Abnormal Return Sebelum dan Setelah Akuisisi Wilcoxon Signed rank Test Variabel Kesimpulan Z hitung Sig.(2 tailed) Abnormal Return Tidak terdapat perbedaan Sumber: Output SPSS * Signifikan pada tingkat α= 5% Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai z-hitung sebesar dengan nilai signifikansi yang lebih besar daripada 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return perusahaan pada masa sebelum dan sesudah akuisisi ditolak. Pengujian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return saham perusahaan pada masa sebelum dan sesudah akiuisisi. Pengujian data dengan menggunakan Wicoxon Signed Test untuk membuktikan adanya perbedaan abnormal return 10 hari sebelum dengan 10 hari setelah akusisi, hasil menunjukan bahwa dengan taraf signifikansi 5% (α=0,05) dapat dinyatakan bahwa ternyata abnormal return saham publik yang diamati setelah pengumuman akuisisi tidak berbeda dengan abnormal return saham perusahaan tersebut untuk periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja pasar dari segi abnormal return saham untuk 10 hari sebelum dan 10 hari setelah akuisisi. Berarti tidak terdapat pengaruh akuisisi terhadap abnormal return. Jadi Investor beranggapan akuisisi tidak memberikan sinergi bagi perusahaan atau dengan kata lain akuisisi tidak memberikan manfaat ekonomis bagi pelaku akuisisi itu sendiri. Hal ini kemungkinan telah terjadi kebocoran informasi dari pihak manajemen, yaitu pasar telah mengetahui informasi akuisisi sebelum pengumuman dilaksanakan, sehingga pada saat

14 12 6 pengumuman, informasi telah diketahui publik sehingga abnormal return tidak terjadi disekitar pengumuman tetapi terjadi jauh sebelum pengumuman tersebut. Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa secara simultan terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi. Namun secara parsial tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio likuiditas (diukur dengan current ratio). Penjelasan yang dapat dikemukakan adalah maka sesudah akuisisi kenaikan jumlah aktiva lancar semakin bertambah tinggi begitu pula dengan hutang lancarnya sehingga cenderung tidak ada perubahan dalam likuiditas perusahaan. Pada rasio solvabilitas (diukur dengan total debt to equity ratio) untuk pengujian satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah menunjukkan tidak terdapat perbedaan. Hal ini terjadi karena perusahaan pengakuisisi baik dalam masa sebelum dan sesudah merger dan akuisisi banyak menggunakan dana yang berasal dari hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Dan jumlah equity yang dimiliki mengalami peningkatan yang tinggi. Pada Rasio Aktivitas (diukur dengan total assets turn over) untuk pengujian empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah akuisisi menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Jumlah aktiva yang bertambah karena adanya akuisisi bisa diefesiensikan dengan baik dengan meningkatnya jumlah tingkat penjualan, sehingga perputaran aktivanya cepat. Rasio profitablitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik. Hasil analisis terhadap rasio profitabilitas menunjukkan bahwa akuisisi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, baik itu terhadap ROA, ROE, ROI, maupun NPM. Karena kenaikan jumlah laba yang dihasilkan hampir sama dengan kenaikan aktiva dan modal sendiri. Pada rasio NPM menunjukkan tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah akuisisi. Hal ini dikarenakan walaupun perusahaan mampu meningkatkan penjualan setelah akuisisi tetapi kenaikannya masih belum sebanding dengan peningkatan biaya sehingga tidak

15 13 6 terjadi peningkatan laba setelah akuisisi. Pengujian yang dilakukan untuk ROA, ROE dan ROI menghasilkan tidak terdapatnya perbedaan dalam rasio ini. Hal ini disebabkan perusahaan belum dapat memanfaatkan laba secara maksimal dan operasional perusahaan masih banyak didanai hutang. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meta (2009) dan Lizty (2010) yaitu meneliti perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi, yang hasilnya mereka menyatakan tidak ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi. Pada hampir semua rasio keuangan yang diuji, kinerjanya menunjukkan kecenderungan yang sedikit menurun namun tidak signifikan. Kegagalan peningkatan kinerja perusahaan menunjukkan bahwa motivasi perusahaan melakukan akuisisi untuk mencapai sinergi tidak tercapai. Perbandingan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akuisisi Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi. Hal ini disebabkan karena bentuk efisiensi pasar yang setengah kuat yang memungkinkan diperolehnya informasi yang belum dipublikasikan oleh pihak internal perusahaan sehingga investor telah mengantisipasi rencana akuisisi pada jauh sebelum pengumuman resmi yang dikeluarkan BAPEPAM yaitu 28 hari. Hal ini menyebabkan adanya expected return. Adanya peraturan BAPEPAM yang mensyaratkan pencantuman laporan keuangan 3 tahun terakhir menyebabkan perusahaan yang akan melakukan akuisisi melakukan persiapan dan memperbaiki kinerja perusahaannya sesuai dengan teori signaling bahwa perusahaan senantiasa berusaha untuk memberikan sinyal positif kepada investor salah satunya melalui laporan keuangan. Sama halnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahardiani (2010) dan Lizty (2010) yang meneliti tentang perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi, hasilnya menyatakan tidak ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi. Tapi, selain itu tidak adanya perbedaan abnormal return yang signifikan juga terjadi karena adanya faktor-faktor lain selain akuisisi yang mempengaruhinya. Hal ini

16 14 6 menyebabkan return yang dicapai dapat meningkat atau menurun sejalan dengan expected return sehingga dapat tercapai abnormal return yang positif ataupun negatif. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis tentang perbedaan rasio keuangan sebelum dan sesudah akuisisi serta perbedaan harga saham harian sebelum dan sesudah akuisisi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rasio keuangan dan tingkat abnormal return saham sebelum dan sesudah akuisisi. Kesimpulan tersebut ini didukung hasil analisis data berikut ini: 1. Kinerja keuangan sesudah akuisisi yang diukur melalui rasio keuangan menunjukkan peningkatan dari sebelum akuisisi, meskipun rata-rata kinerja keuangan perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Pada current ratio terdapat empat perusahaan sampel yang berada di atas standar industri 200%, pada total debt to equity ratio terdapat empat perusahaan sampel yang berada di atas standar industri 90%, pada total assets turn over terdapat tiga perusahaan sampel yang berada di bawah standar industri 2 kali, pada Return on Assets semua perusahaan sampel berada di bawah standar industri 30%, pada Return on Investment semua perusahaan sampel berada di bawah standar industri 30%, pada Return on Equity semua perusahaan sampel berada di bawah standar industri 40%, pada Net Profit Margin sebagian perusahaan sampel berada di bawah standar industri 20%. 2. Abnormal return perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. yang mengalami peningkatan rata rata abnormal return adalah PT. Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), perubahan positif yang terlihat dari peningkatan rata rata abnormal return sesudah pengumuman tersebut menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT. Medco Energi Internasional Tbk. merupakan informasi yang cukup bernilai di pasar modal sehingga mendapat respon positif dari investor. Perusahaan yang mengalami penurunan abnormal return yaitu PT.AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT.Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM), PT.Indika Energy Tbk. (INDY), dan

17 156 PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA). Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa pengumuman akuisisi tersebut kemungkinan informasinya sudah tersebar merata sehingga tidak memberikan nilai lebih terhadap investor. 3. Perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi yang diukur melalui rasio keuangan secara simultan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi, dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=0.05. Sedangakan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi yang diukur melalui rasio keuangan secara parsial menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi pada total asset turn over, dibuktikan dengan sig.(2 Tailed) dengan α=0.05. Sementara rasio lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada current ratio sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh current ratio terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Tidak terdapaat perbedaan yang signifikan pada total debt to equity ratio sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh total debt to equity ratio terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada ROA sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh ROA terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Tidak terdapaat perbedaan yang signifikan pada ROE sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh ROE terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Tidak terdapaat perbedaan yang signifikan pada ROI sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh ROI terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Tidak terdapaat perbedaan yang signifikan pada NPM sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh NPM terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Untuk abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi. Tidak terdapaat perbedaan yang signifikan pada Abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi. Artinya, tidak ada pengaruh Abnormal return terhadap akuisisi. Dibuktikan dengan sig.(2 tailed) dengan α=5%. Saran

18 166 Hasil penelitian ini memberi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain: 1. Bagi perusahaan di masa mendatang perlu dipikirkan lebih matang lagi sebelum melakukan akuisisi, apalagi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Karena dari hasil penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. 2. Bagi investor jika ingin berinvestasi sebaiknya diperhatikan dulu kinerja perusahaannya, karena belum tentu perusahaan yang melakukan akusisi memiliki kinerja perusahaan yang baik. 3. Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya menambah jumlah sampel dengan melibatkan seluruh perusahaan di BEI, sehingga diharapkan dapat meningkatkan generalisasi atas pengaruh akusisi terhadap kinerja keuangan. 4. Hasil dari analisis pengaruh akusisi terhadap kinerja perusahaaan belum terlihat pada tiga tahun ke depan, sehingga saran bagi peneliti selanjutnya adalah sebaiknya untuk lebih memperpanjang tahun pengamatan dari 3 tahun menjadi 4 sampai 5 tahun kedepan. Memasukan pula aspek-aspek non ekonomis yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Alexander, Layet al Efektifitas Regulasi Merger dan Akuisisi Dalam Kerangka Hukum Persaingan Usaha. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan. Astrea Nike Analisis Dampak Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Akuisitor yang terdaftar di BEI tahun BambangRiyanto Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. BEI, 2012, Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat, (Online) ( diakses Oktober 2014). Brealey, Richard et al Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Buku 2, Edisi 5. Bob Sabran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Dyaksa Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan &Abnormal Return Saham Sebelum & Sesudah Merger Dan Akuisisi (Di Bursa Efek Jakarta Periode ).

19 176 Eduardus Tandelilin Portofoliodan Investasi.Edisi 1. Yogyakarta: Kanisisus. Fairuz Angger Wibowo Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi. Harrison, walteret al Akuntansi Keuangan. Buku 2, Edisi 8. Gina Gania. Jakarta: Penerbit Erlangga. Suad Husnan Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Jumingan Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Lizti Nadya Analisis Perbedaan Tingkat Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akuisisi. Meta Annisa CW Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Payamta.& Setiawan, Doddy Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol.7(3): Subramanyam & Wild Analisis Laporan Keuangan. Buku 1, Edisi 10. Dewi Yanti. Jakarta: Salemba Empat. Usadha I Putu A. & Yasa, Gerianta W Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Vol.4, No. 2 Juli 2009.

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan untuk dapat selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat terus bertahan, memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia) PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia) Iftia Putri Utami Universitas Negeri Padang Email : iftiaputriutami@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Perusahaan Bidder Pada

Lebih terperinci

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period ABSTRACT The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2014 This study tries to identify the variables that are affected

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan proses pengolahan dan pengujian data yang meliputi pengujian hipotesis yang terdiri dari tujuh hipotesis. Pengujian hipotesis

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika Manajemen

Jurnal Dinamika Manajemen JDM Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 27-33 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Ibnu Khajar Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Argamaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920

Argamaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 ISSN : 2088-2106 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk bertahan pada setiap kondisi, serta bisa berkembang dan berdaya saing tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Compare Analysis the Financial Ratios Before and After Implementation of PSAK 55 (Revised 2011) on the Banks Listed on the Indonesian Stock Exchange period 2009-2013 This study aimed to compare

Lebih terperinci

Damar Putri Firdaus 1 & Dra. Rodhiyah, SU 2 Abstrak

Damar Putri Firdaus 1 & Dra. Rodhiyah, SU 2   Abstrak ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISI (Pada Perusahaan Sektor Mining and Mining Service yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Aktivitas Akuisisi Periode 2008-2013) Damar Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merancang berbagai macam strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Dengan kondisi demikian, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya globalisasi, kemajuan teknologi dan komunikasi serta adanya perdagangan bebas yang saat ini terjadi mengakibatkan adanya perubahan lingkungan serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kompratif untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Uji beda akan

Lebih terperinci

Eri Wahyu Danto Kharisma. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT

Eri Wahyu Danto Kharisma. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Periode 2006-2009) Eri Wahyu Danto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi ini dalam dunia bisnis, perkembangan zaman yang berdampak pada persaingan dunia bisnis yang terjadi menjadikan manajemen perusahaan harus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (PERIODE ) Putri Novaliza Perbanas Institute

ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (PERIODE ) Putri Novaliza Perbanas Institute ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (PERIODE 2004-2011) Putri Novaliza Perbanas Institute Atik Djajanti Perbanas Institute ABSTRACT This research aimed

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI Analisis Kinerja Keuangan (Linda Finansia) 43 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI ANALYSIS OF CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER MERGER AND ACQUISITION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MATARAM Juni 2016

UNIVERSITAS MATARAM Juni 2016 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Ayu Maulida 1 Hermanto 2 Siti Aisyah Hidayati 2 Abstract: This study aimed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai Dampak Merger atau Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah dengan cara melihat seberapa jauh kondisi pasar modal suatu negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 : 3). Jenis penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA I Gusti Ary Suryawathy Universitas Mahasaraswati Email: ary_sai@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET (Pada Perusahaan Diakuisi, periode ) SITI ARDIAGARINI

ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET (Pada Perusahaan Diakuisi, periode ) SITI ARDIAGARINI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009) SITI ARDIAGARINI ERMAN DENNY ARFIANTO, SE, MM. ABSTRACT This research aims

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan pencapaian target atau tujuan perusahaan di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan pencapaian target atau tujuan perusahaan di masa depan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu sistem organisasi berupaya mencapai tujuannya melalui suatu proses pengalokasian sumber daya yang dilakukan dengan proses pembuatan keputusan manajemen. Sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs  dan melalui Indonesian Capital Market Directory BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia yang melalui internet dengan situs www.idx.co.id dan melalui Indonesian

Lebih terperinci

Pakpahan et al., Analisis Manajemen Laba Serta Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi...

Pakpahan et al., Analisis Manajemen Laba Serta Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi... Analisis Manajemen Laba Serta Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 (Analysis Of Earnings Management And Financial Performance

Lebih terperinci

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN PENGARUH EPS (Earning Per Share), ROI (Rate of return On Investment), ROE (Rate of return On Equity) dan NPM (Net Profit Margin) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan yang. digunakan pasca merger dan akuisisi. Hanya pada rasio keuangan ROA

BAB V PENUTUP. tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan yang. digunakan pasca merger dan akuisisi. Hanya pada rasio keuangan ROA BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukkan bahwa hampir pada seluruh ukuran yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini dengan kemajuan teknologi dan telekomunikasi serta kemajuan pada sektor lain yang mempengaruhi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan dalam sektor industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: PIVI PRINCIFAL YOSEFA TARIGAN 110501106 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (PERIODE ) OLEH: EVA NATALIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (PERIODE ) OLEH: EVA NATALIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (PERIODE 2006 2009) OLEH: EVA NATALIA 3203007165 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2011 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang mendasari dan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali: 2.1.1 Ratna Prihantini (2009) Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada prinsipnya pasar modal merupakan sarana bertemunya pihak yang memerlukan modal dengan pemilik modal, baik perorangan maupun kelompok dengan berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Tergabung Di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SUMBER DATA Menurut Sarwono (2006 : 8), dilihat dari sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah

Lebih terperinci

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tindakan earning management

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tindakan earning management BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tindakan earning management yang dilakukan perusahaan yang akan melakukan merger dan akuisisi serta menganalisis perbedaan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC Fitria Susilowati fitria.susilowati@rocketmail.com Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Perekonomian yang kompleks dan persaingan antar

Lebih terperinci

Fairuz Angger Wibowo Drs. H. Mohammad Kholiq Mahfud, M.Si ABSTRACT

Fairuz Angger Wibowo Drs. H. Mohammad Kholiq Mahfud, M.Si ABSTRACT ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN MERGER DAN AKUISISI (Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Merger dan Merger dan akuisisi, periode 2004-2010) Fairuz Angger

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat dimana diperdagangkannya sahamsaham dari perusahaan-perusahaan atau emiten yang mengeluarkan saham mereka ke publik, dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 1, Januari 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto Bayuirawanto62@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, membuat masyarakat semakin membutuhkan teknologi informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang, atau dengan kata lain tempat bertemunya calon pemodal (investor)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi telah mendorong entitas bisnis melakukan strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih berkembang. Strategi bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahanaan Manufaktur di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of the merger against the company's financial performance in the companies who listed on the Stock Exchange. Performance of financial corporate is

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi

Lebih terperinci

DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFATUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFATUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFATUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar modalnya. Pasar modal sendiri merupakan salah satu wahana yang dapat dimaanfaatkan untuk

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci