PLASMA PENINGKATAN PRODUK OZON MELALUI TABUNG VARIASI LUCUTAN PENDAHULUAN. Salah satu aplikasi dari teknologi plasma adalah ABSTRAK ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLASMA PENINGKATAN PRODUK OZON MELALUI TABUNG VARIASI LUCUTAN PENDAHULUAN. Salah satu aplikasi dari teknologi plasma adalah ABSTRAK ABSTRACT"

Transkripsi

1 lib ISSN PENINGKATAN PRODUK OZON UKURAN DAN JENIS KOMPONEN PLASMA MELALUI TABUNG -Agm: Purwadi, dkk. VARIASI LUCUTAN Agus Purwadi, Widdi Usada, Suryadi, Isyuniarto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK PENINGKATAN PRODUK OZON MELALUI VARIASI UKURAN DAN JENIS KOMPONEN TABUNG LUCUTAN PLASMA. Selain unit sumber tegangan tinggi bolak-balik berfrequensi tinggi dan komponen mekanik pendukung maka pada sistem generator ozon, tabung lucutan plasma merupakan salah saw komponen yang terpenting yakni tempat terjadinya proses pembentukan gas ozon. Telah dilakukan percobaan peningkatan produk ozon dengan cara memvariasi luas elektroda, penggantian jenis bahan dielektrik serta jenis bahan anoda yang digunakan pada komponen tabung lucutan plasma. Pengukuran produk ozon dilakukan dengan metode absorbsi yakni dengan cara penyerapan tenaga sinar UV oleh larutan penyerap selanjutnya sampel dianalisa dengan alat spektrometer HP 8452A. Dari hasil percobaan dengan menggunakan gas masukan udara 2,50 Ipm pada tegtmgan lucut 25 kv dapat ditunjukkan bahwa besar produk ozon dengan perlakuan durasi waktu lucutan adalah berbanding lurus dengan luas tabung lucutan dan harga tetapan dielektrik yang digunakan. Untukjangka waktu lucutan optimum (6 detik) dapat ditunjukkan bahwa laju produk ozon yang diperoleh terus mengalami peningkatan produk yakni pada tabung lucutan plasma I sebesar 0,040 mg/dt, pada tabung lucutan plasma II sebesar 0,/55 mg/dt dan pada tabung lucutan plasma ll/ sebesar 0,326 mg/dt. ABSTRACT IMPROVEMENT THE OZONE PRODUCT BY VARIATION OF DIMENSION AND COMPONENT OF THE PLASMA DISCHARGE TUBE. Besides the alternating voltage source and supporting mechanic components then the plasma discharge tube was the most urgent component of the ozon generator system i.e. the case of processing of forming the ozone gas. It has been done the experiment to increase ozone product by varying the electrode surface, substitution of the dielectric material and the anode material which are all used on the components of plasma discharge tube. Measurement of ozone product was carried out by using absorbtion method i.e. obsorbtion of uv ray by absorbance solution analized by using HP 8452A spectrometer. From the experimental results carried out by using the air input of 2.50 /pm at the discharge voltage of 25 kv showed that the value of ozone product with treatment of the discharge duration is proportional to the discharge area and the dielectric constant. On the optimum discharge duration (6 seconds) can be shown that the ozone product rate obtained continuously increasing i.e. on the plasma discharge tube I is mg/dt, on the plasma discharge tube II is 0./55 mg/dt and on the plasma discharge tube ll/ is mg/dt. PENDAHULUAN Salah satu aplikasi dari teknologi plasma adalah pembuatan gas ozon dengan metoda lucutan terhalang dielektrik. Alat penghasil gas ozon (generator ozon) terdiri dari 3 (tiga) komponen peralatan penting yakni berupa tabung lucutan plasma dan komponen pendukung seperti sumber daya tegangan tinggi bolak-balik dan komponenkomponen mekanik. Gas dalam keadaan bersih dan kaya akan oksigen kering kalau dimasukkan ke dalam tabung lucutan plasma maka produksi ozon yang akan diperoleh (pada kondisi optimum) dapat ditunjukkan oleh hubungan sebagai berikut[l]: (YIA) ~fev2ld dimana V - P g dengan (YIA) = hasil ozon tiap satuan luas elektroda pada kondisi optimum, V = tegangan yang lewat celah lucutan, p = tekanan pada tabung lucutan, g = lebar celah, f = frequensi tegangan yang dipakai, e = konstanta dielektrik, d ketebalan dielektrik. Kalau oksigen atau udara kering dilewatkan pada celah sempit yang ada lucutan mikronya maka Prosiding PPI - PDIPTN 2006

2 - Agus Purwadi, dkk. ISSN sebagian oksigen atau udara kering tersebut akan diubah menjadi ozon. Efisiensi pembentukan ozon bergantung pada efisiensi proses disosiasi dan ctisiensi perubahan atom oksigen ke molekul ozon. Atas dasar rumusan diatas maka guna peningkatan prod uk ozon dari unit generator ozon yang pernah dibuat (dengan menyesuaikan bahan yang ada di pasaran) diupayakan dengan menggunakan tabung lucutan dalam berbagai ukuran baik panjang dan atau diameter dari elektrodanya serta dibuat dalam jumlah jamak. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperluas permukaan lucutan sehingga jumlah lucutan diskrit pembentuk gas ozon dalam tabung tersebut akan maksimum, otomatis gas ozon yang dihasilkan juga akan maksimum. Pad a penelitian disini untuk mencapai peningkatan produk ozon tersebut selain dilakukan dengan memvariasi luasan elektroda (Iuar dan dalam) juga dilakukan penggantian jenis bahan dielektrik yang digunakan yakni yang semula digunakan bahan dielektrik dari gelas lunak diganti dengan bahan gelas pyrex yang selain lebih kuat juga konstanta dielektriknya lebih besar serta elektroda dalam (anoda) yang semula digunakan bahan alluminium diganti dengan bahan stainless steel. Ternyata dengan metode tersebut dapat diperoleh pemilihan kondisi tabung lucutan plasma yang lebih optimum untuk perolehan produk ozon yang paling maksimum. Bentuk tabung lucutan plasma beserta komponen-komponennya adalah seperti ditunjukkan pada Gambar I. Pada Gambar I ditunjukkan bahwa tabung lucutan plasma sebagai penghasil gas ozon terdiri dari komponen utama: penyangga tabung lucutan (I) yang juga berfungsi sebagai penutup tabung lucutan, tabung katoda (2) yang baik bahan dan ukuran geometrinya akan divariasi, tabung dielektrik (3) dan tabung anoda (4) yang keduanya baik bahan dan ukuran geometri juga divariasi, serta terminal katoda (5) yang berfungsi sebagai grounding (pentanahan) muatan negatif2j Untuk komponen pendukung seperti sumber daya tegangan tinggi bolak balik, keberadaannya sangat mutlak diperlukan dalam unit generator ozon yakni untuk melucut tabung lucutan plasama tersebut selama terjadinya proses pembentukan gas ozon. Sumber daya tegangan tinggi yang digunakan terdiri dari komponen IC NE 555 sebagai osilator, transistor daya 2N3055 sebagai penguat daya dan Ignition Coil 12V sebagai pelipat tegangan[3j. Komponen pendukung mekanik lainnnya meliputi selang salman untuk masukan udara dan keluaran gas ozon dari tabung lucutan, pompa udara untuk menghisap udara dari udara di sekitar, flow meter untuk mengukur kecepatan alir udara yang akan dibentuk menjadi gas ozon, timer untuk membatasi waktu operasi ozonizer serta penentuan volume udara yang dialirkan. "f.. ' I ;o L II!... : ' :1' Keterangan Gambar : 1. penyangga tabung lucutan dari nylon (tg. 95 mm, Ib.52 mm, mm) 2. Tabung kaidda Genisbahan dan ukuran geomelri divariasi) 3. Tabung dieleklrik Genis bahan dan ukuran geomelri divariasi) 4. Tabung anoda Genis bahan dan ukuran geomelri divariasi) 5. Terminal kaidda (Idem logam, pj.~2 mm, lb. 15 mm, 113.0,3mm) Gambar 1. Bentuk tabung lucutan plasma. Proslding PPI PDIPTN 2006

3 -120 ISSN TATAKERJADANPERCOBAAN Peralatan don Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam percobaan variasi ukuran dan jenis bahan komponen tabung lucutan plasma sebagai upaya penigkatan produk ozon, secara global terdiri dari 3 buah unit tabung lucutan plasma yang saling berbeda ukuran geometri dan atau jenis bahan dielektik dan bahan anoda yang digunakan serta satu unit sistem alat pengukur laju prod uk ozon. Unit Tabung Lucutan Plasma. Bentuk peralatan unit tabung lucutan plasma yang merupakan penghasil gas ozon seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar I, dibuat dalam 2 (dua) macam bentuk Agu.~ Purwadi, dkk. tabung lucutan plasma I dan II dengan ukuran geometri elektroda yang berbeda (berukuran kecil dan besar). Selanjutnya dengan ukuran geometri elektroda yang besar tersebut, bahan dielektrik yang semula digunakan gelas lunak diganti dengan gelas pyrex serta bahan anoda yang semula digunakan aljuminium diganti dengan bahan dari stainless steel sebagai tabung lucutan plasma III. Masing-masing karakteristik (ukuran geometri dan jenis bahan komponen tabung lucutan) dari ke tiga tabung tersebut adalah seperti ditunjukkan pad a Tabel I, Tabel2 dan Tabel 3. Unit pengukur laju produk ozon. Identifikasi dan laju produksi gas ozon dapat dilakukan dengan berbagai peralatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. ) Tabell. Ukuran geometri dan jenis bahan komponen tabung lucutan plasma I. No Dielektrik Lubang Celah Elektroda lucutan Diameter masukan/luaran KomponenBahan 50,00 Penyangga Panjang ]20 ]59 2,55 25,40 dalam 18,10 14,50 (mm) 15,00 ],00 ]0 1,00 1,60-1, (katoda) Teb211 (anoda) Gelas Nylon AI SSJunak 120 ) Tabel 2. Ukuran geometri dan jenis bahan komponen tabung lucutan plasma II. No Dielektrik Lubang Celah Penyangga Elektroda lucutan ' Komponen Diameter masukan/luaran Panjang 50, ,00 4,50 1,60 dalam 25,40 19,20 (mm) ]5, ], (katoda) Tebal (anoda) Bahan Gelas Nylon AI SSlunak 160 ) Tabel 3. Ukuran geometri dan jenis bahan komponen tabung lucutan plasma 111. No Dielektrik Lubang Penyangga Celah Elektroda lucutan Diameter KomponenBahan masukan/luaran 50,00 Panjang 200 ]60 21,00 4,50 19,20 25, dalam (mm) 15,00 10 ], , (katoda) Tebal (anoda) Gelas Nylon SSpyrex 160 Prosldlng PPI - PDIPTN 2006 Yogyakarta, 10 Jull 2006

4 Agus Purwadi, -dkk. ISSN WBANG IN lubang our D SUM BER TEGANGAN lingg! At SAMPEL :ISPEKTROMETERI--+IIKOMPUTERhIDATA~ Gambar 2. Peralatan penentuan laju prod uk ozon. Terlihat pada Gambar 2 bahwa pompa udara berguna untuk mengalirkan udara ke dalam tabung lucutan plasma yakni untuk diubah menjadi gas ozon, flowmeter untuk menera besar kecepatan gas masukan uclara, tabung lucutan plasma yang merupakan tempat ozon diproduksi, sumber tegangan tinggi AC untuk melucut tabung lucutan, sam pel (lamtan penyerap) untuk penentuan laju produk ozon yang dipersiapkan untuk dikontaminasi keluaran gas ozon dari tabung lucutan plasma. Larutan penyerap merupakan campuran larutan standar 12dengan larutan pewama, spektrometer HP 8425A untuk menganalisa sampel yang telah dikontaminasi keluaran ozon selama dalam waktu tertentu (ditentukan harga absorbansinya), layar monitor komputer dapat langsung menampilkan data absorbansi dari larutan sampel. Peralatan pendukung lain juga sangat diperlukan seperti gelas pereaksi dan gelas ukur untuk mencampurkan dan menentukan volume larutan kimia (dalam pembuatan lamtan penyerap) dan timer/stop-watch untuk membatasi waktu operasi generator ozon serta untuk penentuan jumlah volume udara yang dialirkan. Pelaksanaan Percohaan Pembentukan gas ozon pada ketiga macam tabung lucutan plasma I, II dan III dilakukan dengan cara sama yakni dengan menghisap udara bertekanan atmosfir (dengan pompa udara) dengan kecepatan 2,50 liter per menit (lp01). Selanjutnya tabung lucutan tersebut dilucut menggunakan transformer tegangan tinggi bolak balik 25 kv, I khz sedemikian hingga terjadi lucutan mikro dalam celah diantara katoda dan dielektrik pada tabung lucutan tersebut. Gas masukan udara setelah O1elewati celah tabung lucutan plasma pada lubang keluaran tabung tersebut telah berubah menjadi gas ozon. Penentuan konsentrasi standar h dilakukan dengan cara sebagai berikut. I. Membuat larutan standar h sebanyak ]dari campuran bahan: 16 gr KI + 3,173 gr h + air ultra mumi. 2. Membuat larutan pewama sebanyak 2 liter dari campuran bahan: 27,22 gr KH2P ,4 gr Na2HP gr KI + air ultra O1umi. 3. Dari larutan no. I diambil volume bervariasi masing-01asing (0,4, 0,8, 1,6, 3,2) mililiter (01L). Kemudian masing-masing volume tersebut dicampur dengan larutan pewama pada no. 2 sehingga tercapai volume 50 ml sebagai larutan penyerap dengan demikian banyak mol 12 bervariasi O1enjadi(10, 20, 40,80,... ) flmol/50 ml. 4. Masing-masing larutan pada no. 3 dikontaminasi dengan gas 03 keluaran dari tabung lucutan plasma selama waktu tertentu. Prosiding PPI - PDIPTN 2006

5 -122 ISSN Agu:~ Purwadi, dkk. 5. Masing-masing konsentrasi 12 pad a no. 4 ditentukan serapannya terhadap sinar UV dengan alat bantu spektrometer HP 8425A sehingga diperoleh grafik hubungan antara absorbansi terhadap jumlah mol Iodine (12) sebagai grafik kalibrasi konsentrasi standar 12, Kalau grafik hubungan antara absorbansi terhadap jumlah mol 12telah diperoleh selanjutnya pengukuran produk ozon dengan variasi waktu lucutan dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut[4] : 1. Mengambillarutan penyerap sebanyak 50 ml. 2. Mengkontaminasi larutan tersebut dengan keluaran gas ozon dengan variasi waktu lucutan 3, 6 dan 10 detik.. 3. Mengamati serapan dari larutan yang telah terkontaminasi ozon dengan Spektrometer pada panjang gelombang 352 nm (maksimum 30 menit setelah larutan terkontaminasi ozon). 4. Membandingkan hasil serapan dengan grafik kalibrasi konsentrasi h untuk mendapatkan konsentrasi 12pada larutan sampel. Setelah serapan masing-masing sampel diketahui kemudian dibandingkan dengan grafik konsentrasi standar 12, akhimya didapatkan konsentrasih yang identik dengan konsentrasi ozon untuk masingmasing sam pel yang terkontaminasi ozon. Penentuan produk ozon menggunakan tabung lucutan plasma dengan variasi ukuran geometri elektroda dan penggantian jenis bahan dielektrik serta bahan anoda dilakukan dengan bantuan bahanbahan tarutan kimia seperti di atas serta alat Spektrofotometer HP8452A. Pembuatan gas ozon dari masing-masing ketiga bentuk tabung lucutan plasma tersebut dilakukan selama waktu tertentu. Seperti telah ditunjukkan pada Tabel I, II dan III di atas bahwa untuk tabung lucutan plasma I dengan menggunakan anoda berdiameter (/>a = 14,50 mm dan panjang La = 120 mm maka luasan elektroda efektif adalah AI = 7r: (/>a La = 109,32 cm2, tabung lucutan plasma II dengan anoda berdiameter (/>a = 19,20 mm dan panjang La = 160 mm maka luasan elektroda efektifnya adalah An = 7r: (/>a La = 193,02 cm2 sedang untuk tabung lucutan plasma III karena ukuran geometri untuk diameter dan panjang anodanya adalah sarna dengan tabung lucutan plasma II maka luasan elektroda efektifuya juga sarna yakni Alii = 1C (/>a La = 193,02 cm2, hanyajenis bahan dielektriknya saja yang berbeda yakni dibuat dari gelas pyrex (bukan dari gelas lunak) dan bahan anodanya dari bahan stainless steel (SS), bukan dari alluminium (AI). Selanjutnya ketiga tabung lucutan plasma dengan karakteristik yang berbeda tersebut digunakan untuk memproduksi ozon dan ditentukan produk ozonnya masing-masing menggunakan prosedur yang sarna dengan penentuan produk ozon yang divariasi terhadap durasi waktu lucutan. Dengan membandingkan hasil produk ozon dari ketiga tabung lucutan tersebut maka dapat clitentukan atau diamati perkembangan hasilnya mana tabung lucutan plasma yang paling efektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara visual tampak dari hasil percobaan bahwa larutan KI yang semula berwama jemih setelah terkontaminasi dengan keluaran gas (semula udara) dari tabung lucutan plasma menjadi berwama kuning (wama h). Hal ini membuktikan bahwa gas ozon telah terproduksi karena sifat gas ozon adalah dapat membebaskan satu mol molekul12 dari larutan KI. Hasil penentuan absorbansi (dari berbagai variasi konsentrasi larutan penyerap sebesar 10, 20, 40 dan 80 jlmol/50ml) sebagai fhngsi panjang gelombang dengan menggunakan spectrometer HP 8425A adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat ditunjukkan bahwa panjang gelombang yang daya absorbansinya paling optimal adalah sebesar 352 nano meter (nm), maka untuk selanjutnya panjang gelombang yang digunakan dalam percobaan analisa sampel penyerap adalah panjang gelombang tersebut. Atas dasar Gambar 3 selanjutnya kalau dibuat grafik linear hubungan antara konsentrasi terhadap absorbansi dan dicari harga slope (kemiringan)nya maka akan diperoleh slope sebesar ± 1515 seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Penentuan produk ozon dengan menggunakan tabung lucutan plasma I dilakukan dengan cara mengkontaminasi larutan penyerap sebanyak 50 ml dengan keluaran gas ozon (lama ozonisasi divariasi masing-masing selama 3, 6 dan 10 detik). Untuk mengetahui pengaruh luas bidang IUl:utan terhadap jumlah produk ozon, perlakuan ini dikerjakan pada tabung lucutan plasma I dan II, sedang untuk mengetahui pengaruh penggantian jenis bahan dielektrik dan jenis bahan anoda terhadap jumlah ozon yang dihasilkan dilakukan pada tabung lucutan plasma III dan IV. Hasil pengukuran absorbansi terhadap panjang gelombang menggunakan spektrometer dari larutan penyerap (dengan perlakuan variasi terhadap durasi waktu lucutan) yang terjadi pada tabung lucutan I adalah seperti ditunjukkan pad a Gambar 5. Prosldlng PPI - PDIPTN 2006 Yogyakarta, 10 Jul! 2006

6 Agus Purwadi, dkk. ISSN /23 Absorbance Standard Spectra , -Konsentrui80,IJ.moJI50ml (0.'3108) \- - Kon ntraei 4.,IJ.mol 150 IIIl ( ) Kons.ntrasl28, IIIL(0,23655) Kons.ntrasl10 Amol 158mL(O,12615) Wavelength (run) Gambar 3. Grafik absorbansi terhadap panjang gelombang pad a berbagai konsentrasi larutan 12,,~ <..0 1,25 '/1..0 ~ 0 0,50 0,75 0,25 Y =23747X 1,000 R 2 = 0,9955 0, , , ,00008 Konsentrasi (mo1l50ml) 0,00010 Gambar 4. Grafik hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi 12, Dengan mengingat bahwa I mol ozon dapat membebaskan I mol h dari larutan KI, maka absorbansi I mol h adalah identik dengan I mol ozon yang diserap. Atas dasar pengertian ini maka dengan diketahuinya harga absorbansi pada berbagai harga konsentrasi 12 standar pada Gambar 4 di atas, maka konsentrasi ozon dari hasil variasi waktu dapat ditentukan. Selanjutnya juga mengingat bahwa I mol ozon adalah 24 gram-molekul dalam volume molar 24,45 liter pada suhu kamar dan tekanan I atmosfer'sj, maka hubungan kesetaraan jumlah ozon dalam satuan mikromol per liter (Jlmol/L) dengan mikrogram (Jlg) setelah dihitung diperoleh harga kesetaraan sebagai I Jlmol/L = 0,982 Jlg, yang menunjukkan bahwa produk ozon dapat dinyatakan dalam satuan Jlg atau mg (milli gram). Akhirnya hasil pengukuran dan penentuan prod uk ozon dengan variasi durasi waktu lucutan pada tabung lucutan plasma I dapat diperoleh ditunjukkan pada Tabel 4. Pros/ding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan SATAN

7 124 ISSN ~f Purwadi, dkk. Sample Spectra deti!i. tabung. M*n!)belll* I ~.5327a) detik, talmng Iocutan ptunta I tti.12195) 0.00' Wave:length tnm) roo 800 Gambar 5. Hasil pengukuran absorbansi terhadap panjang gelombang untuk berbagai durasi waktu lucutan pada tabung lucutan I. Tabel 4. Hasil pengukuran dan penentuan produksi ozon pada tabung lucutan plasma I. No. WaktuAbsorbansi , ,249 0,121965,135 0, ,435 Konsentrasi Produk Laju 0,101 0,241 0,401 (mg/dt) 0,040 0,034 (mg) Prod ozon uk (J.1moI/50mL) ozon Ab50rbance Sample Spectra I I 0.n5~'''' ,... o.so t ,.11 detik, tabung lucutan plaoolaii (O,85H 1) ,. 6 detik, tabung lucutan plaoolaii (0,5$256) detill. tabtjog lucutan p~a II ( ) Wavelenath tnm) Gambar 6. Hasil pengukuran absorbansi terhadap panjang gelombang untuk berbagai durasi waktu lucutan pada tabung lucutan plasma II. Prosiding PPI - PDIPTN 2006

8 Agus Purwadi, -dkk. ISSN Demikian pula penentuan produk ozon dengan menggunakan tabung lucutan plasma 11juga dikerjakan dengan perlakuan sarna seperti pada tabung lucutan I, dimana luas bidang lucutan plasma 11 adalah sebesar 193,02 cm2. Hasil pengukuran absorbansi terhadap panjang gelombang menggunakan spektrometer HP8452A dari larutan penyerap (dengan perlakuan variasi terhadap waktu lucutan) yang terjadi pada tabung lucutan plasma 11 adalah seperti ditunjukkan pad a Gambar 6. Hasil produk ozon pada tabung lucutan plasma 11 dengan variasi durasi waktu lucutan adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Demikian pula pengukuran dan penentuan produksi ozon pada tabung lucutan plasma 111 dilakukan dtmgan metode yang sarna dengan pada tabung lucutan I dan II, yang hasilnya seperti ditunjukkan pada Tabel 6. Atas dasar hasil perbandingan produk ozon dari kedua macam ozonizer yang masing-masing luasan tabung lucutannya divariasi tersebut dapat ditunjukkan bahwa pad a kondisi perlakuan durasi waktu lucutan yang sarna maka dengan adanya pelipatan luas bidang lucutan telah diperoleh produk ozon yang lebih besar yakni sebanding dengan pertambahan luas bidang lucutannya. Ditunjukkan pada Tabel 4, 5 dan 6 bahwa durasi waktu lucutan yang paling optimum adalah selama 6 detik, dimana pada ketiga tabung I, 11 dan 111diperoleh produk ozon paling maksimum yakni masing-masing 0,040 mgldt, 0,155 mgldt dan 0,326 mgldt. Dari tabung lucutan plasma I ke 11 terjadi peningkatan produk sebesar 287,5 %, hal ini bisa terjadi karena luas bidang lucutan (A) yang Jebih besar maka jumlah dan penyebaran lucutan mikro akan lebih besar pula sehingga kemungkinan proses terjadinya rekombinasi atom oksigen menjadi molekul ozon akan lebih besar dan produksi ozon pada ozonizer akan bertambah pula. Sedang pada tabung lucutan plasma II ke III dengan ukuran tabung lucutan plasma yang sarna tetapi pada tabung III digunakan komponen bahan dielektrik dari gelas pyrex (sebelumnya gelas lunak) serta bahan komponen anoda diganti dengan bahan stainless steel (sebelumnya alluminium) temyata dapat meningkatkan prod uk ozon hingga I 10,3 %. Hal ini dapat terjadi karena harga konstanta dielektrik (8) dari gelas pyrex lebih besar dari pada gelas lunak seperti telah dijelaskan oleh F. Bastein[S] bahwa produk ozon maksimum selain bergantung pada luasan dielektrik (A) juga sebanding dengan konstanta dielektrik (e). Sebenarnya produk ozon maksimum tersebut juga bergantung pad a harga ftequensi tegangan yang dipakai (f), kwadrat tegangan yang lewat celah lucutan (V), dan berbanding terbalik dengan ketebalan dielektrik (d), tetapi karena besaran-besaran fisis tersebut dalam percobaan dibuat berharga tetap sehingga tidak akan ada pengaruh terhadap hasilproduknya. Bahan komponen anoda digunakan stainless steel (bukan alluminium) juga sangat dimungkinkan akan sedikit banyak memberikan kontribusi dalam peningkatan produk ozon mengingat stainless steel akan jauh lebih tahan dalam menerima benturan berkas elektron dari permukaan katoda (permukaan bahan tidak lebih cepat aus) sehingga jarak celah lucutan tidak akan cepat berubah (mengganggu) selama proses pembentukan ozon dalam tabung lucutan. Akhimya dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh produk ozon maksimum, maka luasan permukaan tabung lucutan harus dibuat maksimum, digunakan komponen dielektrik dari bahan gelas pyrex serta parameter jarak celah lucutan diusahakan tetap (tidak berubah) yakni dengan memilih anoda dari bahan stainless steel dari pada digunakan bahan alluminium. Tabel 5. HasH pengukuran dan penentuan produksi ozon pada tabung lueutan plasma II. No. WaktuAbsorbansi , ,379 0, ,694 0, ,951 Laju Produk Konsentrasi 0,465 0,931 (mg/dt) 1,413 0,141 0,155 (mg) Produk ozon (IlmoI/50mL) ozon Tabd 6. HasH pengukuran dan penentuan produksi ozon pad a tabung lueutan plasma III. No. WaktuAbsorbansi , ,879 0, ,593 0, ,424 Produk Laju Konsentrasi 0,960 3,190 1,956 (mg/dt) 0,326 0,320 0,319 (mg) Produk ozon (IlmoI/50mL) ozon Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Yogyakarta, 10 Jull 2006

9 126!!!!!!!!!!! ISSN Ag~I.~Purwadi, dkk. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dengan menggunakan gas masukan udara berkecapatan 2,50 Ipm pada tegangan lucut sebesar 25 kv dapat ditunjukkan bahwa besar prod uk ozon (dengan perlakuan durasi waktu lucutan tertentu) adalah berbanding turus dengan luas tabung lucut, harga konstanta dielektrik serta jenis bahan anoda yang digunakan. Pad a jangka waktu lucutan optimum selama 6 detik dapat ditunjukkan bahwa laju produk ozon yang diperoleh terus mengalami peningkatan produk yakni pada tabung lucutan plasma I sebesar 0,040 mg/dt, tabung lucutan plasma II sebesar 0,155 mg/dt dan pada tabung lucutan plasma III sebesar 0,326 mg/dt. / veraf/lab/ 5322/h v2.html. 4. AGUS PURWADI, dkk., Pembentukan dan Pengukuran Produk Ozon Pada Ozonizer Plasma, Prosiding PPI Litdas Iptek Nuklir P3TM-Batan Yogyakarta, 7-8 Agustus 200 I. 5. SOaK YEN W., Construction and Studies of A Plasma Ozonizer, Ph. D. Thesis, Department of Physics, Univ.ersity of Malaya, Malaysia, TANYAJAWAB Widarto UCAP AN TERIMA KASIH Dengan selesainya penelitian ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para teknisi di Bidang: Elektro Mekanik, Akselerator serta Kimia & Proses Bahan, atas bantuan tenaganya selama dalam pembuatan alat ozonizer, sampel larutan penyerap hingga sampai analisa sampel hasil petcobaan. - Apakah alat ini sudah dapat diaplikasikan? - Aplikasi pada bidang apa saja? Agus Purwadi - Sudah, namun masih dalam skala laboratorium. - Pada berbagai bidang : pertanian, dan pengolahan limbah cair karena sifat ozon sebagai oksidan kuat. DAFTAR PUS TAKA 1. F. BASTEIN et a/., The Determination Of Basic Quantities During Glow To Transition In A Positive Point To Plane Discharge, Journal Physics D : Application Physics, 12, pg , AGUS PUR WADI, dkk., Konstruksi Reaktor Multi Kamal" Tipe Koaxial, Prosiding PPI Litdas Iptek Nuklir P3TM-Batan Yogyakarta, 13 Juli WmDI USADA, dkk., Konstruksi Sumber Daya Generator Ozon, Prosiding PPI Litdas Iptek Nuklir P3TM-Batan Yogyakarta, 27 Juni Sumber asli diambil dari Internet: Sunardi - Apakah peningkatan ozon yang dihasilkan hanya dengan variasi ukuran tabung saja? Apakah ada parameter yang lain. - Berapa optimasi ozon yang telah dicapai. Agus Purwadi - Tidak, juga parameter besar frekuensi, jenis bahan/komponen yang digunakan sebagai elektroda dan dielektrik tabung lucutan plasmanya. - Hasi/ optimasi yang telah dicapai 0,326 mg/det dengan parameter seperti ditunjukkan pada Tabel3. Prosldlng PPI PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN Yogyakarta, 10 Jull 2006

Jurnal Kimia Indonesia

Jurnal Kimia Indonesia Jurnal Kimia Indonesia Vol. 2 (1), 2007, h. 31-36 Konstruksi Tabung Lucutan Plasma Pembangkit Ozon 100 watt dan Karakterisasinya Agus Purwadi, Widdi Usada, Suryadi dan Isyuniarto Pusat Teknologi Akselerator

Lebih terperinci

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN IDENTIFIKASI OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI DESINFEKTAN

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN IDENTIFIKASI OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI DESINFEKTAN GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN 141-6957 IDENTIFIKASI OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI DESINFEKTAN Isyuniarto, Widdi Usada, Suryadi, Agus Purwadi, Mintolo, Tri Rusmanto Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Lebih terperinci

Key Words : spiral cylindrical electrode, dielectric barrier discharge, the ozone concentration, the dissolved ozone concentration, dissolved oxygen

Key Words : spiral cylindrical electrode, dielectric barrier discharge, the ozone concentration, the dissolved ozone concentration, dissolved oxygen Berkala Fisika ISSN : - Vol., No., Juli, hal - Aplikasi Plasma Lucutan Berpenghalang Dielektrik pada Peningkatan Kualitas Air dengan Mengalirkan Air secara Langsung dalam Reaktor Berkonfigurasi Elektroda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas

Lebih terperinci

MODIFIKASI TABUNG REAKTOR OZONIZER GUNA PENINGKATAN LAJU PRODUK OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN AIR

MODIFIKASI TABUNG REAKTOR OZONIZER GUNA PENINGKATAN LAJU PRODUK OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN AIR Agus Purwadi, dkk. ISSN 0216-3128 101 MODIFIKASI TABUNG REAKTOR OZONIZER GUNA PENINGKATAN LAJU PRODUK OZON DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN AIR Agus Purwadi, Widdi Usada, Suryadi, Isyuniarto,

Lebih terperinci

PLASMA OZONIZER 20 W TERKENDALI SEDERHANA UNTUK PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR

PLASMA OZONIZER 20 W TERKENDALI SEDERHANA UNTUK PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR Widdi Usada, dkk. ISSN 0216 3128 39 PLASMA OZONIZER 20 W TERKENDALI SEDERHANA UNTUK PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR Widdi Usada, Suryadi, Agus Purwadi,Isyuniarto dan Mintolo P3TM BATAN ABSTRAK PLASMA OZONIZER

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM OZONIZER UNTUK PENDUKUNG LINGKUNGAN HIDUP IKAN YANG DILENGKAPI DENGAN KONTROL WAKTU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM OZONIZER UNTUK PENDUKUNG LINGKUNGAN HIDUP IKAN YANG DILENGKAPI DENGAN KONTROL WAKTU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PERANCANGAN SISTEM OZONIZER UNTUK PENDUKUNG LINGKUNGAN HIDUP IKAN YANG DILENGKAPI DENGAN KONTROL WAKTU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Disusun Oleh: Fatlurahman 24040211060001 PROGRAM

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2015 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.3 No.2 Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Riset Material dan Pangan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI. Penelitian ini dilakukan menggunakan sel elektrokoagulasi

Lebih terperinci

OPTIMASI REAKTOR LUCUTAN PLASMA DENGAN SISTEM ALIRAN KONTINYU UNTUK DEGRADASI METILEN BIRU

OPTIMASI REAKTOR LUCUTAN PLASMA DENGAN SISTEM ALIRAN KONTINYU UNTUK DEGRADASI METILEN BIRU OPTIMASI REAKTOR LUCUTAN PLASMA DENGAN SISTEM ALIRAN KONTINYU UNTUK DEGRADASI METILEN BIRU Rizki Ari Nur Aanggraini*, Kusumandari, Teguh Endah Saraswati Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona Vincensius Gunawan.S.K Laboratorium Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium riset departemen pendidikan kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Secara garis besar penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Kimia Indonesia

Jurnal Kimia Indonesia Jurnal Kimia Indonesia Vol. 2 (1), 2007, h. 1-5 Proses Ozonisasi pada Limbah Cair Industri Gula Isyuniarto, Widdi Usada, Suryadi dan Agus Purwadi Pusat Teknologi Akselerator dan Bahan - BATAN Jogjakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik pengukuran peluahan sebagian atau Partial Discharge (PD) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Teknik pengukuran peluahan sebagian atau Partial Discharge (PD) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik pengukuran peluahan sebagian atau Partial Discharge (PD) dalam isolasi sistem tenaga listrik terus dikembangkan hingga saat ini. Pengukuran ditujukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium Kimia Anorganik Fakultas

Lebih terperinci

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5 290 Simulasi Efisiensi Detektor Germanium Di Laboratorium AAN PTNBR Dengan Metode Monte Carlo MCNP5 ABSTRAK SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Lebih terperinci

PENBUKURAN PARAMETER PLASMA DENGAN PROBE BENTUK BOLA. Agus Pur wadi, Suryadi, W. Usada Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta ABSTRAK

PENBUKURAN PARAMETER PLASMA DENGAN PROBE BENTUK BOLA. Agus Pur wadi, Suryadi, W. Usada Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta ABSTRAK PENBUKURAN PARAMETER PLASMA DENGAN PROBE BENTUK BOLA Agus Pur wadi, Suryadi, W. Usada Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta ABSTRAK Telah dilakukan pengukuran suhu dan kerapatan elektron plasma dengan alat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS BIBIT TEBU DAN NIRA MENTAH DENGAN TEKNOLOGI LUCUTAN PLASMA

PENINGKATAN KUALITAS BIBIT TEBU DAN NIRA MENTAH DENGAN TEKNOLOGI LUCUTAN PLASMA Isyuniarto, dkk. ISSN 0216-3128 137 PENINGKATAN KUALITAS BIBIT TEBU DAN NIRA MENTAH DENGAN TEKNOLOGI LUCUTAN PLASMA Isyuniarto, Widdi Usada, Suryadi, Agus Purwadi PTAPB BATAN Yogyakarta ABSTRAK PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental. B. Tempat dan Waktu Pengerjaan sampel dilakukan di laboratorium Teknik Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Lebih terperinci

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1 VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK Yusep Sukrawan 1 ABSTRAK VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Pelapisan khromium keras

Lebih terperinci

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai. PENGERASAN PERMUKAAN ROLLER RANTAI DENGAN METODE PLASMA CARBURIZING DARI CAMPURAN GAS He DAN CH 4 PADA TEKANAN 1,6 mbar Dwi Priyantoro 1, Tjipto Sujitno 2, Bangun Pribadi 1, Zuhdi Arif Ainun Najib 1 1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Proses pelapisan plastik ABS dengan menggunakan metode elektroplating dilaksanakan di PT. Rekayasa Plating Cimahi, sedangkan pengukuran kekasaran, ketebalan

Lebih terperinci

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING Tony Rahardjo, Sumber W, Bambang L. -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 Email:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER

Lebih terperinci

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 4, No. 3, Juli 2015, Hal

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 4, No. 3, Juli 2015, Hal Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 3, Juli 2015, Hal 237-242 PENGARUH OZON YANG DIBANGKITKAN MENGGUNAKAN REAKTOR DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE PLASMA (DBDP) TERHADAP KONSENTRASI OKSIGEN

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR

PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR 1) Agustinus Susanto, 1) Gatut Rubiono, 2) Bunawi 1) Universitas PGRI Banyuwangi,

Lebih terperinci

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )**** LAMPIRAN 13 Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi gas ozon. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Tekanan : -40 kpa Panjang Gelombang : 354,28 nm Data penjerapan gas ozon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit

Lebih terperinci

PENENTUAN PARAMETER KOMPONEN PERANGKAT UJI SUMBER ION SIKLOTRON

PENENTUAN PARAMETER KOMPONEN PERANGKAT UJI SUMBER ION SIKLOTRON PENENTUAN PARAMETER KOMPONEN PERANGKAT UJI SUMBER ION SIKLOTRON Silakhuddin, Slamet Santosa dan Sunarto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN email: silakh@batan.go.id ABSTRAK PENENTUAN PARAMETER

Lebih terperinci

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak PENGARUH TEGANGAN LISTRIK DAN KECEPATAN ALIR TERHADAP HASIL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM Pb,Cd DAN TSS MENGGUNAKAN ALAT ELEKTROKOAGULASI SUNARDI ** Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas mengenai preparasi ZnO/C dan uji aktivitasnya sebagai fotokatalis untuk mendegradasi senyawa organik dalam limbah, yaitu fenol. Penelitian ini

Lebih terperinci

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran

Lebih terperinci

KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT

KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT ISSN 1410-6957 KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA Pustek Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Yogyakarta Jl. Babarsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan air tanah sebagai sumber air minum sehari hari. Namun, terkadang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan air tanah sebagai sumber air minum sehari hari. Namun, terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Sebagian besar penduduk menggunakan air tanah sebagai sumber air minum sehari hari. Namun, terkadang dalam penggunaannya,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi: Bab Laju Reaksi Soal-Soal Latihan. Madu dengan massa jenis, gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r = 80) sebanyak 35 % b/b. Kemolaran glukosa dalam madu adalah... 0,8 M (D),7 M,8 M (E) 3,0 M, M. Untuk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber air minum sehari-hari. Berkembangnya industri baik dalam skala besar

BAB I PENDAHULUAN. sumber air minum sehari-hari. Berkembangnya industri baik dalam skala besar BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Sebahagian besar penduduk di Indonesia menggunakan air tanah sebagai sumber air minum

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 18 3. METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan pekerjaan penelitian yang akan dilakukan mulai dari persiapan alat dan bahan, bahan dan alat uji yang digunakan serta pengolahan data. 3.1 Rancangan Penelitian

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU OZONISASI TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS DAN FOSFAT PADA LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT

PENGARUH WAKTU OZONISASI TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS DAN FOSFAT PADA LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ISSN 1410-6957 Akreditasi No. 129/Akred-LIPI/P2MBI/06/2008 PENGARUH WAKTU OZONISASI TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS DAN FOSFAT PADA LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT Isyuniarto, Andrianto PTAPB - BATAN Yogyakarta

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan januari hingga maret 2008 percobaan skala 500 mililiter di laboratorium kimia analitik Institut Teknologi Bandung. III.2

Lebih terperinci

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. 1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator

Lebih terperinci

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia ANALISA PERHITUNGAN MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA STAINLESS STEEL 304 DAN ALUMINIUM 00 DENGAN PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN GAP PADA PROSES ELECTRO-CHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA TERISOLASI

Lebih terperinci

Pengaruh Ozon yang Dibangkitkan Melalui Reaktor Plasma Berpenghalang Dielektrik Elektroda Silinder Spiral Terhadap Pengawetan Cabai

Pengaruh Ozon yang Dibangkitkan Melalui Reaktor Plasma Berpenghalang Dielektrik Elektroda Silinder Spiral Terhadap Pengawetan Cabai Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal. 319-326 Pengaruh Ozon yang Dibangkitkan Melalui Reaktor Plasma Berpenghalang Dielektrik Elektroda Silinder Spiral Terhadap Pengawetan

Lebih terperinci

UJICOBA SISTEM ELEKTRODE SUMBER ELEKTRON BERBASIS KATODE PLASMA

UJICOBA SISTEM ELEKTRODE SUMBER ELEKTRON BERBASIS KATODE PLASMA UJICOBA SISTEM EEKTRODE SUMBER EEKTRON Agus Purwadi, Bambang Siswanto, Wirjoadi, ely Susita RM, Widdi Usada PTAPB-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb 55010 Yogyakarta E-mail : gs_purwadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH OZONISASI HASIL LUCUTAN PLASMA BERPENGHALANG DIELEKTRIK PADA BERAS TERHADAP PERUBAHAN AMILOGRAFI, KEKERASAN, DAN WARNA

ANALISA PENGARUH OZONISASI HASIL LUCUTAN PLASMA BERPENGHALANG DIELEKTRIK PADA BERAS TERHADAP PERUBAHAN AMILOGRAFI, KEKERASAN, DAN WARNA Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 1, Januari 2015, Hal 61-66 ANALISA PENGARUH OZONISASI HASIL LUCUTAN PLASMA BERPENGHALANG DIELEKTRIK PADA BERAS TERHADAP PERUBAHAN AMILOGRAFI, KEKERASAN,

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat yang Digunakan Selain peralatan gelas standar laboratorium kimia, digunakan pula berbagai peralatan lain yaitu, pompa peristaltik (Ismatec ) untuk memompakan berbagai larutan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII. BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII. Sampel limbah penyamakan kulit diambil dari Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP), Yogyakarta. Remediasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Pada penelitian metode elektrokinetik untuk tanah lempung ekspansif, variabel utama yang akan dibahas adalah pengaruh besaran voltase terhadap pengembangan

Lebih terperinci

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI 246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

EKSPERIMEN UJI PADA DAYA TINGGI DARI HEAD SUMBER ION UNTUK SIKLOTRON

EKSPERIMEN UJI PADA DAYA TINGGI DARI HEAD SUMBER ION UNTUK SIKLOTRON EKSPERIMEN UJI PADA DAYA TINGGI DARI HEAD SUMBER ION UNTUK SIKLOTRON Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Jln. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 Email: ptapb@batan.go.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED Abstrak Arni Candra Pratiwi 1, Ahmad Marzuki 2 1 Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Jl. Ir Sutami No.

Lebih terperinci

Berkala Fisika ISSN : Vol. 17, No. 1, Januari 2014, hal 25-32

Berkala Fisika ISSN : Vol. 17, No. 1, Januari 2014, hal 25-32 Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 17, No. 1, Januari 2014, hal 25-32 PRODUKSI OZON DALAM REAKTOR DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE PLASMA (DBDP) TERKAIT PANJANG REAKTOR DAN LAJU ALIR UDARA SERTA PEMANFAATANNYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Agustus 2013 di Laboratorium Riset dan Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung. Jalan Ganesha no.10 Bandung. 3.2.Alat Pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung pada bulan Juli - Agustus 2011. B. Materi Penelitian B.1. Biota Uji Biota

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Tahap penelitian Tahapan penelitian ini dapat dilihat pada gambar III.1. Perumusan Masalah Tahap Persiapan Persiapan alat: Aerator, ozon generator dan dekomposer Pembuatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN No. gr NaCl Tabel 10. Ketinggian H 2 pada Tabung Penampung H 2 h H 2 (cm) mmhg P atm mol NaCl volume Air (L) Konsentrasi NaCl (Mol/L) 0,0285 1 10 28 424 1,5578 0,1709 2 20 30

Lebih terperinci

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 2, April 2016, Hal 69-74

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 2, April 2016, Hal 69-74 Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 5, No. 2, April 2016, Hal 69-74 PENERAPAN TEKNOLOGI PLASMA DENGAN MEMANFAATKAN RANCANG BANGUN OZONE GENERATOR UNTUK PENGAWETAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat, 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi pemesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas konvensional

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan

Lebih terperinci

STUDI SISTEM OKSIDASI MAJU UNTUK PERLAKUAN AIR

STUDI SISTEM OKSIDASI MAJU UNTUK PERLAKUAN AIR Widdi Usada, dkk. ISSN 0216-3128 243 STUDI SISTEM OKSIDASI MAJU UNTUK PERLAKUAN AIR Widdi Usada, Bambang Siswanto, Suryadi, Agus Purwadi, Isyuniarto ABSTRAK STUDI SISTEM OKSIDASI MAJU UNTUK PERLAKUAN AIR.

Lebih terperinci

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS SYAMSUL FATIMAH, IIS HARYATI, AGUS JAMALUDIN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong, 15313

Lebih terperinci

ANALISIS SPEKTRUM UDARA PADA SUMBER ELEKTRON BERBASIS KATODA PLASMA (SEBKP) DENGAN MONOKROMATOR JOBIN YVON H 25 SKRIPSI

ANALISIS SPEKTRUM UDARA PADA SUMBER ELEKTRON BERBASIS KATODA PLASMA (SEBKP) DENGAN MONOKROMATOR JOBIN YVON H 25 SKRIPSI ANALISIS SPEKTRUM UDARA PADA SUMBER ELEKTRON BERBASIS KATODA PLASMA (SEBKP) DENGAN MONOKROMATOR JOBIN YVON H 25 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Generator Ozon menggunakan Metoda Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik (AC)

Perancangan dan Realisasi Generator Ozon menggunakan Metoda Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik (AC) Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No. 1 Vol. 3 ISSN: 2338-8323 Januari - Juni 2015 Perancangan dan Realisasi Generator Ozon menggunakan Metoda Pembangkitan Tegangan Tinggi Bolak Balik (AC) WALUYO 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi permesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana

BAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana 34 BAB III METODE PENELITIAN Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana reaktor diisi dengan seed stirena berupa campuran air, stirena, dan surfaktan dengan jumlah stirena yang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI 110 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., dkk. PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI PROFISIENSI TINGKAT NASIONAL Supriyanto C., Samin B.K. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomassa, Lembaga Penelitian Universitas Lampung. permukaan (SEM), dan Analisis difraksi sinar-x (XRD),

Lebih terperinci

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GENERATOR OZON STUDI KASUS: ANALISA ELEKTRODA PELUCUTAN MODEL TITIK-BIDANG

RANCANG BANGUN GENERATOR OZON STUDI KASUS: ANALISA ELEKTRODA PELUCUTAN MODEL TITIK-BIDANG RANCANG BANGUN GENERATOR OZON STUDI KASUS: ANALISA ELEKTRODA PELUCUTAN MODEL TITIK-BIDANG ISA ALBANNA 1111 201 711 DOSEN PEMBIMBING ENDARKO, M.Si., Ph.D JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA Proses pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah dapat berfungsi dengan yang diharapkan. Pengujian alat dilakukan terhadap semua

Lebih terperinci

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI 03-1968-1990 RUANG LINGKUP : Metode pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar. RINGKASAN

Lebih terperinci

Prodi Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Prodi Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. ANALISIS PENGARUH TEGANGAN EKSTRAKSI PADA SIMULASI LINTASAN BERKAS ELEKTRON PADA MESIN BERKAS ELEKTRON 300 kev / 20 ma DI PSTA-BATAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMION 8.1 Andy Saktia Warseno 1, Fuad Anwar 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

Karakterisasi reaktor plasma lucutan berpenghalang dielektrik berkonfigurasi elektroda spiral-silinder dengan sumber udara bebas

Karakterisasi reaktor plasma lucutan berpenghalang dielektrik berkonfigurasi elektroda spiral-silinder dengan sumber udara bebas Karakterisasi reaktor plasma lucutan berpenghalang dielektrik berkonfigurasi elektroda spiral-silinder dengan sumber udara bebas Istiqomah, Muhammad Nur dan Fajar Arianto Departemen Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2006, Indonesia telah menggeser Malaysia sebagai negara terbesar penghasil kelapa sawit dunia [1]. Menurut Gabungan Asosiasi Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PKA DARI SENYAWA ASAM 4-(TRIFLUOROMETOKSI)BENZOIL SALISILAT

PENENTUAN NILAI PKA DARI SENYAWA ASAM 4-(TRIFLUOROMETOKSI)BENZOIL SALISILAT PENENTUAN NILAI PKA DARI SENYAWA ASAM 4-(TRIFLUOROMETOKSI)BENZOIL SALISILAT OLEH : MAHENDRA JAYA KUSUMA 2443007086 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2012 ABSTRAK PENENTUAN

Lebih terperinci

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang. Studi Eksperimen Karakteristik Generator HHO Model Wet Cell dengan Elektroda Pelat Berlubang (Characteristics Experimental Study of Wet Cells HHO Generator with Perforated Plate Electrodes) A rasy Fahruddin

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium 29 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Laboratorium Biokimia, dan Laboratorium

Lebih terperinci