"DAFTAR PERMASALAHAN PENGISIAN LAMPIRAN SPT MASA PPN DAN PEDOMAN PENYELESAIANNYA"

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""DAFTAR PERMASALAHAN PENGISIAN LAMPIRAN SPT MASA PPN DAN PEDOMAN PENYELESAIANNYA""

Indra Setiawan
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Lampiran : "DAFTAR PERMASALAHAN PENGISIAN LAMPIRAN SPT MASA PPN DAN PEDOMAN PENYELESAIANNYA" NO FORMULIR PERMASALAHAN (1) (2) () (4) (5) /A1/A2 /B1/B2/B NPWP PKP Pelapor Nomor pengukuhan PKP Pelaporan tidak diisi/diisi tidak 1485 A1/A2 Nama pembeli / penerima jasa (kol.2) / NPWP (kol.) Nomor Seri Faktur Pajak (kol.4) / Tanggal Faktur Pajak (kol.5) tidak diisi / disi tidak Diisi dari Kode A1 Form 1485 (SPT Induk). Apabila Kode A1 Form 1485 tidak diisi, SPT dengan dilampiri KP Tipa 1.1 Diisi dari kode A2 SPT Induk. Apabila kode A2 SPT Induk tidak diisi, SPT dikembalikan (untuk diperbaiki oleh PKP pelapor) dengan dilampiri KP Tipa 1.1 Untuk Form 1485 A1 : SPT tetap diterima sepanjang jumlah PPN (nomor 4 pada rekapitulasi) Form 1485 A1 sama dengan kode C.1. SPT Induk Untuk Form 1485 A2 : SPT tetap diterima Merupakan indikasi untuk pengenaan Sanksi pasal 1 ayat (8) UU PPN 1984, karena kemungkinan terdapat Pengisian Faktur Pajak Standar tidak lengkap A Nama instansi / pemungut Pajak (kol.2)/npwp (kol.)/nomor Seri Fatur Pajak (kol.4)/tanggal Faktur Pajak (kol.5) B1/B2 Nama (kol.2)/npwp dan Nomor PKP (kol.)/nomor Seri Faktur Pajak (kol.4)/tanggal Faktur Pajak (kol.5) dari PKP penjual/pemberi JKP SPT tetap diterima Jumlah Pajak Masukan (no.7 pada rekapitulasi Form 1485 B1 sama dengan kode D.1.5 SPT Induk. Jumlah pada kolom 6 Form 1485 B2 sama dengan kode D. SPT Induk. s.d.a Merupakan indikasi kemungkinan terdapat Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan oelh PKP Pelapor karena Faktur Pajak Masukan yang tidak lengkap

2 (1) (2) () (4) (5) a. Satu Seri Faktur Pajak terdiri dari beberapa nilai PPNb. Satu jumlah nilai PPN untuk beberapa seri Faktur Pajak A1 Faktur pajak sederhana (kolom 2 noor urut 1) dan/atau Pemungut Pajak eks Keppres 56 Th.1988 (kolom 2 nomor urut 2) pada kolom 6 diisi beberapa nilai PPN a. Satu seri Faktur Pajak seharusnya terdiri dari satu nilai PPN sajab. Satu jumlah nilai PPN untuk beberapa seri Faktur Pajak masih dapat dibenarkan sepanjang pembuatan faktur pajak telah sesuai dengan Surat Edaran Seri PPN 11 (Lampiran i angka III butir 2 Apabila kesalahan a dan atau b terdapat pada Form 1485 A, maka SPT denagn dilampiri KP TIPA 1.1.Apabila kesalahan a dan atau b terdapat pada form 1485 B1/B2/B dapat diterima. Kesalahan a di betulkan dengan cara menjumlahkan nilai PPN tersebut untuk dijadikan satu nilai PPN-nya. SPT dengan dilampiri KP Tipa 1.1 SPT tetap diterima baik untuk faktur pajak sederhana maupun untuk pemungut pajak eks Keppres 56 Th.1988 hanya diisi dengan satu nilai PPN saja Oleh karena itu beberapa nilai PPN tersebut masingmasing dijumlahkan dalam satu nilai PPN

3 (1) (2) () (4) (5) A1 Faktur Pajak sederhana atau Pemungut Pajak eks Keppres 56 Th.1988 dirinci pada nomor urut SPT tetap diterima Faktur Pajak Standar seharusnya dimulai pada nomor urut dan seterusnya.kesalahan membuat nomor urut cukup dilakukan pembetulan saja A1 Faktur Pajak Standar SPT tetap diterima. Faktur Pajak Standar seharusnya dimulai pada nomor urut dan seterusnya. Kesalahan membuat nomor urut cukup dilakukan pembetulan saja Semua lampiran SPT tidak diisi, tetapi melampirkan Faktur Pajak yang menunjukkan adanya transaksi A1 Pengisian pemungut pajak eks Keppres 56 Th.1988 dan faktur pajak standar digabung dan diisi di nomor urut sehingga tidak dapat diketahui mana yang eks Keppres 56 Th.1988 dan mana yang bukan SPT dan Faktur Pajak SPT Faktur Pajak sederhana tidak perlu di rinci.pemungut Pajak eks Keppres 56 Th.1988 tidak dirinci pada Formulis 1485 A1, tetapi pada Formulir 1485 ANomor urut Form 1485 A1, adalah rincian untuk Faktur Pajak Standar, selain Pajak Keluaran yang ditunda/ditanggung Pemerintah/PPN terutang tidak dipungut. Harus terlihat jelas perbedaan antara Penyerahan kepada Pemungut Pajak eks Keppres 56 Th.1988 (dilaporkan di nomor urut 2) dan penyerahan kepada pihak lain (harus dilaporkan di nomor urut )

4 (1) (2) () (4) (5) B1/B2/ B Lampiran SPT pada kolom pembeli/penjual (kolom 2) diisi dengan nama barang yang dijual/dibeli maupun retur dan dilampiri pprint out komputer yang mirip dengan lampiran SPT tetapi isinya berbeda. Diisi laporan gabungan untuk Kantor Pusat dan seluruh cabang masing-masing diawali dari nomor urut 1. Kolom (NPWP dan NPKP) tidak diisi SPT PKP telah mendapat ijin sentralisasi dan mengisi Kode A7 SPT Induk : Menyangkut Faktur Pajak khusus antara lain untuk PIUD dan SSP, kuitansi Telkom (Form 1485 B1/B2/B) Menyangkut Faktur Pajak Sederhana yang dilaporkan oleh PKP Pemungut Pajak eks Keppres 56 Th 1988 (untuk Form 1485 B1)

5 (1) (2) () (4) (5) A Tidak diisi dengan keterangan tidak ada kegiatan Faktur Pajak baru atau tidak diisi. SPT tetap diterima dengan pembetulan berupa isian nihil atau.. Apabila tidak ada keterangan tidak ada kegiatan, SPT dilampiri KP Tipa 1.1 Faktur Pajak baru. Apabila nomor seri Faktur Pajak (kolom 4) tidak diisi, SPT Faktur Pajak yang lama maupun baru lazim terjadi, tergantung saat pembuatan Faktur Pajak oleh PKP Pelapor dan pembuatan nota retur diterima PKP Pelapor.

dokumen-dokumen yang mirip

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA PPn BM) ( F )

LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-386/PJ./2002 TANGGAL : 19 Agustus 2002 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA