Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
|
|
- Lanny Utami Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATERI POKOK HIDROSFER SISWA KELAS X 1 MA AL-IKHLAS SIOMPU BARAT Fima 1, La Ode Amaluddin 2 1 Alumni Pendidikan Geografi FKIP UHO 2 Dosen Pendidikan Geografi FKIP UHO Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat yang diajar melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada materi pokok Hidrosfer, 2) Untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru di kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada materi pokok Hidrosfer, 3) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat yang di ajarkan melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada materi pokok Hidrosfer. Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) aktivitas belajar siswa pada siklus 1 rata-rata 2.9 yang termasuk kategori cukup dan siklus II meningkat sebesar 3.4 yang berkategori baik, 2) aktivitas mengajar guru pada siklus I rata-rata sebesar 2.9 dengan kateggori cukup dan siklus II rata-rata aktivitas guru sebesar 3.4 yang berkategori baik, 3) hasil belajar siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example pada materi pokok hidroser diperoleh sebaran niali pada siklus I sebesar 45-95, nilai rata-rata sebesar 72,4 dengan persentase ketuntasan sebesar 70,4% dan meningkat pada siklus II dengan sebaran nilai , nilai rata-rata 75 dengan persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 88,9%. Kata Kunci: Example Non Example, Proses, Hasil Belajar PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. aktivitas belajar peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan kata lain dalam beraktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang dijumpai di sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran secara konvensional. Proses pembelajaran dikatakan efektif bila peserta didik secara aktif
2 2 ikut terlibat langsung dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan), sehingga mereka tidak hanya menerima secara pasif pengetahuan yang diberikan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar tugas guru adalah mengembangkan dan menyediakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Mata pelajaran geografi merupakan mata pelajaran yang membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru geografi siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat masalah yang terjadi adalah rendahnya minat belajar siswa khususnya materi pokok hidrosfer sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, hal ini disebabkan karena guru geografi masih sering menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa cenderung pasif. Jumlah siswa kelas X 1 MA Al- Ikhlas Siompu Barat sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan yang mana pada hasil ulangan harian semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada materi pokok Hidrosfer hanya 15 siswa atau sekitar 55,6% yang mendapat nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 65 (KTSP) yang ditetapkan sekolah. Perencanaan pembelajaran yang tidak matang akan mempengaruhi proses pembelajaran yang mana ini akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi terutama pada materi pokok hidrosfer di kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat, guru geografi masih sering menggunakan metode konvensional atau metode ceramah, adapun metode yang menjadi selingannya adalah metode Tanya jawab, namun yang terjadi penerapan metode yang digunakan belum efektif terbukti ketika hasil ulangan siswa pada materi pokok hidrosfer masih tergolong rendah. Belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif di sini ialah, bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berpikir, mengingat, dan sebagainya (M. Dalyono, 2007:209). Aktivitas belajar peserta didik adalah aktivitas yang bersifat fisik atau pun mental (Sardiman, 2005:96). Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2010:24) menjelaskan bahwa aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut ini: (1) Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal untuk belajar sejati; (2) Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral; (3) Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya; (4) Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik;(5) Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme; (6) Menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup,
3 3 sejalan dan serasi dengan kehidupan di masyarakat di sekitarnya. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2007). Salah satu model pembelajaran adalah model cooperative learning yang sudah mulai diaplikasikan Mempersiapkan gambar-gambar permasalahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; (2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP (3) Guru memberikan petunjuk dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisis permasalahan yang ada pada gambar; (4) Melalui diskusi 2-3 orang siswa, membacakan hasil diskusi dari analisis masalah dalam gambar tersebut dan dicatat pada kertas;(5) Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya; (6) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai;(7) Kesimpulan (Agus: 2011:125). Nurdin Sumaatmaja dalam Asnur (2016: 10) Pembelajaran geografi menekankan pada aspek-aspek: (1) Alam lingkungan yang menjadi sumberdaya bagi manusia, (2) penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupan, (3) Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan variasi kehidupan, (4) kesatuan regional merupakan matra darat, perairan, dan udarah di atasnya. Menurut Samadi, (2007: 3-4), Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di geosfer (muka bumi) semenjak akhir tahun 1970-an. Menurut Ina (dalam Widyawati, 2010: 15). Model cooperative learning beranjak dari dasar pemikiran getting better together yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Langkah-langkah model pembelajaran Examples Non Examples adalah sebagai berikut: (1) Guru dengan sudut pandang lingkungan (ekologi) dan kewilayahan (region) dalam konteks keruangan (space). Menurut Supriyono (2011 :18) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas yang mengakibatkan berupa input secara fungsional. Sedangkan Hamalik (2010: 30) berpendapat hasil belajar adalah perubahan yang tampak pada aspekaspek tingkah laku siswa, antara lain pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani serta sikap. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang akar masalahnya muncul di kelas, dan dirasa kan langsung oleh guru yang bersangkut an. Desain dalam penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan pengamatan dan refleksi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan
4 4 untuk memberikan penjelasan mengenai aktivitas siswa serta kemampuan guru selama proses untuk menyajikan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, persentase aktivitas siswa dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pembelajaran berlangsung, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan ajaran 2016/2017 yang berlokasi di MA Al-Ikhlas Siompu Barat. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang berjumlah 27 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Aktivitas Siswa Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Exampel Non Example siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat pada siklus I untuk setiap satuan aktivitas yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: 4 2 SIKLUS I SIKLUS I Gambar 1 Grafik Skor Rata-rata Aktivitas Siswa pada Siklus I Selama Kegiatan Pembelajaran untuk Setiap Satuan Aktivitas Keterangan gambar: (1) Siswa menyimak guru Membuka Pelajaran dan berdoa bersama; (2) Siswa menyimak guru mengecek kehadiran; (3) Siswa menyimak guru melakukan apersepsi; (4) Siswa menyimak guru menuliskan tujuan pembelajaran (5) Siswa menyimak penyampaian topik/materi; (6) Siswa memperhatikan atau Menganalisa gambar yang telah Dipersiapkan oleh guru; (7) Siswa membentuk kelompok yang telah dibagikan oleh guru; (8) Siswa mengerjakan LKS yang telah di berikan oleh guru; (9) Siswa bertanya kepada guru jika Mengalami kesulitan; (10) Siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya; (11) Siswa menyimak guru menjelaskan Materi pembelajaran berdasarkan Hasil diskusi kelompok; (12) Siswa dan guru membuat Kesimpuan hasil pembelajaran Untuk mendapatkan gambaran rata-rata aktivitas siswa selama Untuk mendapatkan gambaran rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
5 5 skor rata-rata aktivitas siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata siklus I Gambar 3. grafik rata-rata aktivitas siswa setiap pertemuan pada siklus I Berdasarkan gambar 4.2 di atas tentang hasil observasi aktivitas siswa dapat diperoleh gambaran bahwa, hasil aktivitas siswa tersebut masih belum berkategorikan cukup. Dimana pada siklus I aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah dengan nilai rata-rata sebesar 2,3 adalah aktivitas nomor 7 yaitu siswa membentuk kelompok yang telah dibagikan oleh guru, sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggii dengan nilai rata-rata sebesar 3 adalah aktivitas siswa nomor 10 yaitu siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya, dan aktivitas siswa nomor 11 yaitu siswa menyimak guru menjelaskan materi pembelajaran berdasarkan hasil diskusi kelompok. Berdasarkan tabel 4..1 dan gambar 4.2 diatas, aktivitas siswa di siklus I masih Data aktivitas guru siklus I Hal-hal yang diobservasi pada tindakan siklus I adalah cara guru dalam menyajikan materi pembelajaran dengan menyesuaikan pada RPP. Kesesuaian aktivitas mengajar guru dengan RPP memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 3,0, karena rata-rata aktivitas siswa masih mencapai rata-rata 2,6 yang tergolong cukup dimana siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example diantaranya adalah; (1) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru saat membagikan kelompok; (2) Siswa kurang memperhatikan guru saat melakukan apersepsi; (3) Siswa kurang menyimak guru menuliskan tujuan pembelajaran; (4) Siswa kurang memahami LKS yang telah dibagikan (5) Siswa kurang bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahami. menjadi indikator keberhasilan aktivitas mengajar guru. untuk lebih jelasnya lihat pada gambar berikut:
6 6 skor rata-rata aktivitas guru siklus I 2.9 Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Gambar 3 grafik rata-rata aktivitas guru pada setiap pertemuan pada siklus I. Berdasarkan gambar 3 diatas menunjukkan bahwa, aktivitas guru masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 3,0, karena aktivitas guru masih mencapai rata-rata 2,9 yang berkategorikan cukup. Dimana Pada siklus I aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah dengan nilai sebesar 2,5 yaitu menempati beberapa aktivitas diantarannya aktivitas nomor 1) guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, 2) guru mengecek kehadiran siswa, 4) guru memberi motivasi kepada siswa,13) guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompok, dan aktivitas nomor 17 yaitu Guru menutup pelajaran dengan berdoa Data Hasil Belajar Siklus I Data hasil belajar Geografi siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Berdasarkan analisis deskriptif terhadap hasil belajar Geografi siswa pada materi pokok hidrosfer ditunjukkan dalam bentuk tes siklus yang terdiri dari tes siklus I dan tes siklus II. Berdasarkan data analisis hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar Geografi siswa kelas X 1 MA dan salam. Sedangkan yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai sebesar 3,5 terdapat pada aktivitas nomor 3 yaitu guru melakukan apersepsi dan nomor 14 yaitu guru menjelaskan materi pembelajaran berdasarkan hasil diskusi kelompok. Berdasarkan gambar 3, pada aktivitas guru siklus I terdapat beberapa kekurangan dimana guru belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example diantaranya yaitu: (1) Guru kurang mengecek kehadiran; (2) Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa; (3) Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompok. Al-Ikhlas Siompu Barat pada materi pokok hidrosfer setelah diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa cenderung meningkat dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tiap siklus dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
7 7 Tabel 2 Data Analisis Hasil Belajar siswa pada siklus 1 Siklus 1 No NamaSiswa Nilai Keterangan ST BT 1 ARDAN 75 2 ASLAN 60 3 ASLUN 45 4 ELMA ARIFIN 85 5 ELVI DAYANTI 80 6 ENGGI 75 7 ETI DARMANTO 85 8 FINCI ERFA 60 9 INDRAWATI S ISTA LISTA MAWAN MAWAN JAYA MUH YESTU MEGI PUTRI A NELMA NURUL FASRI RIFAL JOMRAKA SANDRIATI SINTA SIRHAM SRI ASRIAMI SRI YULIA N TANIA TITO YAWAN 85 DARMAWAN 27 YUDIN RAHMAT 90 Keterangan: BT : Belum tuntas ST : sudah tuntas Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.4
8 8 Tabel 3. Data analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I Skor Jumlah siswa Presentase Ketuntasann belajar Jumlah 8 orang 19 orang 27 orang 29,6% 70,4% 100% Belum tuntas Sudah tuntas Keterangan : Tuntas Tidak tuntas Nilai rata-rata Nilai maksimum Nilai minimum : 19 orang : 8 orang : 72,4 : 100 : 50 Presentase ketuntasan : 70,4% Untuk mendapatkan gambaran hasil belajar yang sudah tuntas dan yang belum tuntas siklus I data hasil dapat dilihat pada gambar ,4% rata-rata hasil belajar siswa siklus I ,6% Tuntas Belum tuntas Gambar 4.grafik presentase hasil belajar siswa pada siklus I. Tabel 3 dan gambar 4. di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I yang memperoleh skor antara 0-64 berjumlah 8 orang dengan presentase 29,6%, sedangkan siswa yang telah memperoleh skor antara berjumlah 19 orang dengan presentase ketuntasan mencapai 70,4%, namun belum mencapai indikator ketuntasan keberhasilan dimana 80% siswa mencapai ketuntasan hasil belajar. Hasil Analisis Data Siklus II Data Aktivitas Siswa Siklus II Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example materi pokok hidrosfer pada siklus II untuk setiap satuan aktivitas yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 5. berikut:
9 9 skor rata-rata aktivitas siswa SIKLUS II SIKLUS II Gambar 5. Skor rata-rata aktivitas siswa siklus II Keterangan gambar: (1) Siswa Siswa membentuk kelompok yang telah menyimak guru Membuka Pelajaran dan dibagikan oleh guru; (8) Siswa berdoa bersama; (2) Siswa menyimak guru mengecek kehadiran; (3) Siswa menyimak guru melakukan apersepsi; (4) Siswa menyimak guru menuliskan tujuan mengerjakan LKS yang telah di berikan oleh guru; (9) Siswa bertanya kepada guru jika Mengalami kesulitan; (10) Siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya; pembelajaran; (5) Siswa menyimak (11) Siswa menyimak guru menjelaskan penyampaian topik/materi; (6) Siswa memperhatikan atau Menganalisa gambar yang telah Dipersiapkan oleh guru; (7) Materi pembelajaran berdasarkan Hasil diskusi kelompok; (12) Siswa dan guru membuat Kesimpuan hasil pembelajaran. Untuk mendapatkan gambaran rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat pada Gambar 6. berikut: skor rata-rata aktivitas siswa siklus I Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Gambar 6. grafik rata-rata aktivitas guru setiap pertemuan pada siklus II. Berdasarkan gambar 6. diatas menunjukkan bahwa, aktivitas siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 3,0. Dimana aktivitas siswa telah mencapai rata-rata 3,4 yang berkategorikan baik. Pada siklus II terlihat bahwa setiap aktivitas yang dinilai telah mengalami peningkatan. Pada siklus ini, aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah disiklus I yaitu 2,3 meningkat
10 10 disiklus II menjadi 3,7 adalah aktivitas nomor 7 yaitu siswa membentuk kelompok yang telah dibagikan oleh guru, sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggi disiklus I dengan nilai rata-rata sebesar 3 meningkat disiklus II menjadi 3,8 adalah aktivitas siswa nomor 11 yaitu Siswa menyimak guru menjelaskan materi pembelajaran berdasarkan hasil diskusi kelompok. Pada siklus II dari 12 aspek aktivitas siswa yang diobservasi telah memperoleh nilai rata-rata yang terkategori baik. Siklus II Data aktivitas guru siklus II Gambaran aktivitas guru siklus II dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example yang mendapatkan skor tertinggi yaitu aktivitas nomor 6 yaitu siswa memperhatikan atau menganalisa gambar yang telah dipersiapkan oleh guru dan skor terendah adalah 3 yang menempati beberapa aktivitas diantaranya aktivitas nomor 1) siswa menyimak guru membuka pelajaran dan berdoa bersama, 3) siswa menyimak guru melakukan apersepsi, dan aktivitas nomor 8) siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru. Secara keseluruhan rata-ratsiswa meningkat dari sikluss I ke siklus II. aktivitas pada materi pokok hidrosfer yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru pada setiap siklus dapat dilihat pada gambar 7. Berikut: skor rata-rata aktivitas guru 2 0 Gambar 7. grafik rata-rata aktivitas guru setiap pertemuan pada siklus II. Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Berdasarkan Tabel 4.6 dan gambar 4.7 diatas menunjukkan bahwa, aktivitas guru telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 3,0. Dimana aktivitas guru telah mencapai rata-rata 3,4 yang berkategorikan baik. Pada siklus II aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah dengan nilai sebesar 2,5 adalah aktivitas nomor 2 yaitu Guru kurang mengecek kehadiran siswa. Sedangkan yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai sebesar 4 terdapat pada aktivitas nomor 4, yaitu guru memberikan motivasi kepada siswa, kemudian aktivitas nomor 6, yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran, kemudian aktivitas nomor 7, yaitu guru menyiapkann gambar serta aktivitas guru nomor 13 yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompok. Data hasil belajar siswa siklus II Data hasil belajar geografi siswa siklus II kelas X 1 MA Al Ikhlas Siompu Barat pada materi pokok hidrosfer diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil belajar berupa soal esay yang diberikan pada akhir siklus II.
11 11 Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada setiap siklus tersebut, diperoleh data seperti tertera pada tabel 4. berikut: Tabel 4. Data Analisis Hasil Belajar siswa siklus II Siklus II No Nama siswa Nilai Keterangan ST BT 1 ARDAN 77,8 2 ASLAN 83,3 3 ASLUN 83,3 4 ELMA ARIFIN 88,9 5 ELVI DAYANTI 83,3 6 ENGGI 88,9 7 ETI DARMANTO 88,9 8 FINCI ERFA 94,4 9 INDRAWATI S. 83,3 10 ISTA 88,9 11 LISTA 88,9 12 MAWAN MAWAN JAYA 88,3 14 MUH YESTU 61,1 15 MEGI PUTRI A. 77,8 16 NELMA 88,9 17 NURUL FASRI 83,3 18 RIFAL JOMRAKA 83,3 19 SANDRIATI 83,3 20 SINTA 61,1 21 SIRHAM 72,2 22 SRI ASRIAMI 72,2 23 SRI YULIA N. 77,8 24 TANIA 88,9 25 TITO 77,8 26 YAWAN DARMAWAN YUDIN RAHMAT 88,9 Keterangan: BT : belum tuntas ST : sudah tuntas Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada tabel 5. Tabel 5 Data analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi siklus II
12 12 Skor Jumlah Jumlah siswa Presentase Ketuntasann belajar 3 orang 11.1% Belum tuntas 24 orang 88,9% Sudah tuntas 27 orang 100% Keterangan : Tuntas Tidak tuntas Nilai rata-rata Nilai maksimum Nilai minimum Presentase ketuntasan : 24 orang : 3 orang : 75 : 100 : 50 : 88,9% Untuk mendapatkan gambaran hasil belajar yang sudah tuntas dan yang belum tuntas siklus II data hasil belajar dapat dilihat pada gambar % ketuntasan hasil belajar siklus II % Gambar 8. grafik presentasee hasil belajar siswa pada siklus II. Tuntas Belum tuntas Dari tabel 8. dan gambar 8. diatas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus II yang memperoleh skor antara 0-64 berjumlah 3 orang siswa dengan presentase 11.1% %. Sedangkan siswa yang memperoleh skor antara berjumlah 24 orang dengan presentase ketuntasan mencapai 88.9%. Hasil ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan skor perolehan siswa pada siklus I. Dalam hal ini indikator ketuntasann belajar siswa telah tercapai atau berhasil, dimana secara klasikal, jika jumlah ketuntasan mencapai
13 13 80%, maka hasil penelitian telah tercapai dan dapat dikatakan berhasil. PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan pertama tentang bagaimana gambaran aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada materi pokok hidrosfe yang diajar dengan menerapkan model pembelajara kooperatif tipe Example Non Example, dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan pada setiap siklus baik siklus I maupun siklus II yang menunjukan peningkatan kearah yang lebih baik, dimana rata-rata aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5. Peningkatan aktivitas siswa tersebut menunjukan adanya minat dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada materi pokok hidrosfer dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa menunjukan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,6 yang berkategori cukup. Pada siklus I ada beberapa aktivitas siswa yang masih tergolong kurang dimana siswa belum terbiasa dengan model Pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example diantaranya adalah. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru saat membagikan kelompok, siswa kurang memperhatikan guru saat melakukan apersepsi, siswa kurang menyimak guru menuliskan tujuan pembelajaran, siswa kurang memahami LKS yang telah dibagikan, dan siswa kurang bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahami. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ditemukan ada beberapa aktivitas siswa yang masih belum terlaksana dengan baik. Olehnya itu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil analisis deskriptif terhadap skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dari aktivitas siswa siklus I. dimana skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 3,4 dengan kategori baik. Berdasarkan permasalahan kedua yaitu bagaimana gambaran aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example, dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan aktivitas mengajar guru pada setiap siklus baik siklus I maupun siklus II yang menunjukan peningkatan kearah yang lebih baik, dimana rata-rata aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada Tabel 4.6. Berdasarkan hasil analisis deskriptif aktivitas Guru pada siklus 1 menunjukan skor rata-rata sebesar 2,9 yang berkategori cukup dimana aktivitas guru pada siklus I yang masih rendah berdasarkan hasil refleksi diantaranya adalah : guru kurang mengecek kehadiran siswa, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompok. Berdasarkan hasil refleksi terhadap aktivitas guru, dengan mengetahui kekurangan-kekurangan pada siklus I, guru memperbaiki cara mengajarkan materi pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example, sehingga diharapkan pada pertemuan selanjutnya diperoleh peningkatan aktivitas guru pada siklus selanjutnya. Siklus II aktivitas mengajar guru menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana pada siklus II skor
14 14 rata-rata aktivitas guru memperoleh nilai sebesar 3,4 yang berkategori baik. Hasil analisis dan pengamatan pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example jauh lebih baik dari pada siklus 1. Berdasarkan permasalahan ketiga, yaitu Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa kelas X 1 MA Al- Ikhlas Siompu Barat pada materi pokok hidrosfer, dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa pada setiap siklus cenderung mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. Berdasarkan hasil tes pada hasil belajar siswa siklus I diperoleh nilai minimum sebesar 45; nilai maksimum 95; rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,4. secara klasikal dari 27 siswa yang mencapai persentase ketuntasan hasil Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, terlihat bahwa hasil belajar siswa memperoleh peningkatan dimana pada siklus 1 persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70.4% dengan nilai tertinggi 95, nilai terendah 45, nilai rata-rata 72,4 dan 8 orang siswa belum tuntas dengan persentase 29.6%. Siklus II nilai terendah 50; nilai tertinggi 100; nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 75. Terdapat sebanyak 24 siswa yang memperoleh nilai 65 atau ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 88.9% sedangkan jumlah siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM atau yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 orang atau 11.1% yang belum tuntas. Dari hasil tersebut, menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan belajar yaitu 19 siswa atau 70,4% yang mencapai nilai 65 sesuai dengan nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) geografi yang ditentukan oleh sekolah dan terdapat 8 orang siswa dengan presentase sebesar 29,6% siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Presentase ketuntasan pada siklus I ini belum mencapai target peneliti yaitu mencapai ketuntasan belajar secara klasikal minimal 80%. Data tersebut terlihat bahwa dalam pembelajaran ini tampak bahwa siswa kurang membaca buku teks yang terkait dengan materi yang dipelajari dan juga siswa kurang aktif dan kurang kompak dalam mengerjakan LKS. Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa pada siklus I, guru mata pelajaran dan peneliti mencoba melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar agar pada siklus selanjutnya siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dapat meningkat lagi seperti yang diharapkan. dari siklus I ke siklus II dengan selisi sebesar Siklus II target ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai yaitu 88.9% siswa telah tuntas dalam hasil belajarnya. Hal ini penelitian dianggap telah berhasil mencapai targetnya. Dalam penelitian ini keberhasilan siswa dalam tes hasil belajar siklus II memberikan gambaran bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian jawaban atas permasalahan penilitian telah terungkap yaitu pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa dan juga dapat meningkatkan hasil belajar
15 15 geografi siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat khususnya pada materi pokok hidrosfer. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Gambaran aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa adalah 2,6 yang termasuk kategori cukup dan meningkat pada siklus II menjadi 3,4 yang termasuk pada kategori baik; (2) Gambaran aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivits guru adalah 2,9 yang termasuk kategori cukup dan meningkat pada siklus II menjadi 3,4 yang berkategori baik; (3) Hasil belajar geografi siswa kelas X 1 MA Al-Ikhlas Siompu Barat dapat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada materi pokok hidrosfer. Dimana pada siklus I diperoleh nilai terendah 45, nilai tertinggi 95, nilai rata-rata 72,4 dan ketuntasan belajar sebesar 70,4% yang mencapai KKM atau dari 27 siswa hanya 19 siswa yang memperoleh nilai 65. Pada siklus II diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100 nilai rata-rata adalah 75 dan ketuntasan belajar pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 27 orang siswa terdapat 24 orang siswa yang memperoleh nilai 65, dengan persentase ketuntasan hasil belajar adalah 88.9% dan terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas atau 11.1% siswa yang belum tuntas. siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan dengan selisi sebesar DAFTAR PUSTAKA A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Asnur. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X-2 SMAN 3 Konsel pada Materi pokok Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Kendari: Universitas Halu Oleo. Hamalik Oemar, (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. M. Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Nasution, S. (2000). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sardiman. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sumadi.(2007). Geografi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. Suprijono, Agus. (2009). Cooperatif Leraning Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supriyono Agus, (2011). Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Trianto,S.Pd.,M.Pd. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorentasi
16 16 Konstrutivistik. Pustaka. Jakarta: Prestasi Widyawati. (2010). Makalah Strategi Pembelajaran Model Pembelajaran. Padang: Konsentrasi Pendidikan Fisika Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TALAGA RAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI DINAMIKA
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KUSAMBI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK LITOSFER DAN PEDOSFER Sardila 1, Ramli
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Juli 2016
21 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 3 BOMBANA PADA MATERI POKOK LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
Lebih terperinciUniversitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMajalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Juli 2016
37 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X -C SMA NEGERI 1 WAWONII BARAT PADA MATERI POKOK HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Example
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Januari 2016
338 PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA MATERI GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER DAN HIDROSFER DI KELAS VIIb SMP NEGERI 2 SIOMPU BARAT Sarifah 1 Sitti Kasmiati
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT(MMP) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA PADA MATERIPRISMA DAN LIMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Januari 2016
260 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-H SMAN 2 TOMIA PADA MATERI POKOK PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBismar Yogaswara Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL Misnan SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: mien4n@gmail.com Abstract: This classroom action research aims to improve
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Juli 2016
307 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DENGAN MATERI POKOK MENGANALISIS ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DIMUKA BUMI PADA SISWA KELAS X-C SMA NEGERI 7 KENDARI
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 November 2016
15 PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA PADA MATERI POKOK BIOSFER DAN ASPEK PENYEBARAN HEWAN DAN TUMBUHAN KELAS XI IPS C SMA NEGERI 1 TONGKUNO Ernianti 1,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI
577 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI 0813 6568 9301 SDN 005 Bukit Timah Dumai ABSTRACT This study aims to describe learning
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL PENELITIAN Oleh SUHARNI L G2G1 15 115 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo Kasnia Potimbang Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD NEGERI 12 KONDA PADA MATERI GEJALA ALAM
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD NEGERI 12 KONDA PADA M JURNAL PENELITIAN OLEH RUTIAH G2 G1 15 126 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM
Lebih terperinciChairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta
128 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA IMPLEMENTASI PROGRAM MICROSOFT EXCEL Chairul Huda Atma Dirgatama
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting dalam membina manusia yang memiliki pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN PENELITIAN Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: a. Peneliti meminta persetujuan Kepala SMA Islam Jepara
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN BERBANTUAN TAKTIK PENGHASIL PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMAN 16 BANDA ACEH Mia Zakian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi
Lebih terperinciMuhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar
KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,
Lebih terperinciMaulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan
Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Oleh Lely Suci Rahmawati dan Poerwanti Hadi Pratiwi,
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*
142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciDiajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A
PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 2 KELAS IV SD NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,
Lebih terperinciMETODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG Rahma Tisa Nurpratiwi
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciRAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan
PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH KELAS X3 MAN 1 MODEL KOTA BENGKULU. RAHMI Dosen Program
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta
Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta Saud G. Rabo Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk pengembangan potensi diri yang dilakukan secara sadar dan terencana agar dapat
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinciJURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014
JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SENYAWA TURUNAN
Lebih terperinciPenerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana
Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA. HIDAYATUSSIBYAN NW
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA. HIDAYATUSSIBYAN NW. SENGKERANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh Amase, Siti Nurhidayati,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING Ngatini, Bambang Priyo Darminto, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*
152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciJurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS DI MAN 1 MATARAM Indrajaya Guru Mata Pelajaran Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSTATI Guru SMP Negeri 3 Dumai yustatiy@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini membahas hasil
Lebih terperinciKhoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2
Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika
JPF Volume 3 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 21 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Motivasi Belajar Sains Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciJIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016
Meningkatkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas VII SMPN 4 Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 Sulasmi, S.Pd Guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SRI WAHYUNINGSIH A54B090075 FAKULTAS
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI POKOK PETA, ATLAS DAN GLOBE MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VII 1 DI SMP NEGERI 15 KENDARI Fatimah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciTaofikoh NIP MTs Negeri Kendal
PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS
Lebih terperinciHesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH Mutia Balkis 1, Hasmunir 2, A. Wahab Abdi 3 1 Email: mutiabalkis95@gmail.com
Lebih terperinci