BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK"

Transkripsi

1 BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H.Kerzner (1982) adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Pada prinsipnya manajemen proyek merupakan suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek. Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi dan kerjasama antar organisasi yang kuat dan terstruktur. Dan hal ini menjadi kunci pokok agar tujuan akhir proyek dapat selesai sesaui dengan schedule yang telah direncanakan. Manajemen proyek di Verde Two terdiri dari beberapa unsur yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dimulai dari pemberi tugas adalah PT. Farpoint (Owner), merupakan pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan mempercayai Jhonson Fain-Los Anggeles (Konsultan Perencana) untuk merencanakan bangunan yang sesuai dengan keinginan owner. Pelaksanaan konstruksi pihak Owner memberikan kepercayaan kepada PT. Total Bangun III-1

2 Persada Tbk sebagai Kontraktor Utama dan dibantu oleh pelaksana lain (Sub Kontraktor) dan diawasi oleh PT. Turner Internasional (Konsultan Pengawas). Hubungan kerja antara Owner (PT. Farpoint), Konsultan Perencana (Jhonson Fain L-A), Kontraktor utama (PT. Total Bangun Persada Tbk), dan Konsultan perngawas (PT. Turner Internasional) serta pihak lain (Sub Kontraktor) saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainya. Oleh karena itu penting sekali diperlukan manajemen proyek dalam pelaksanaan konstruksi agar terlihat adanya batasan mengenai tugas, wewenang, tanggung jawab dari pihakpihak yang terlibat dalam proyek, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan secara tumpang tindih. Fungsi manajemen adalah untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber (tenaga kerja, dana, material, metode, dan alat) sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan mutu, biaya, dan waktu yang direncanakan. Kunci pokok agar proyek selesai dengan schedule yang telah direncanakan, maka pelaksanaan proyek perlu adanya koordinasi dan kerjasama antara pihak-pihak yang terkait secara jelas dan terstrutur. Proyek Verde Two terdapat kegiatan yang dibagi dalam empat tahapan, yaitu: perencanan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controling). III-2

3 Perencanaan (Planning) Kegiatan perencanaan pada proyek Verde Two yang dilaksanakan oleh PT. Turner Internasional bertujuan untuk memandu pelaksanaan proyek. Hasil dari planning adalah berupa dibentuknya lingkup proyek, kontrak, WBS, schedule proyek. Pengorganisasian (organizing) Kegiatan penrgorganisasian pada proyek Verde Two berupa kegiatan mengatur dan menyusun organisasi untuk melaksanakan konstruksi termasuk mengatur hubungan kerja antara unsur-unsur dalam organisasi. Penyusunan organisai di proyek Verde Two melibatkan unsur-unsur pelaksanaan pembangunan yang terdiri dari pemberi tugas yaitu PT. Farpoint (owner), konsultan perencana Jhonson Fain L-A, kontraktor utama PT. Total Bangun Persada Tbk yang masing-masing mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan (actuating) Kegiatan pelaksanaan konstruksi diproyek Verde Two yang dilaksanakan oleh PT. Toatal Bangun Persada Tbk untuk mewujudkan bangunan yang sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan pelaksanaan diawali dengan penandatanganan kontrak sampai dengan tahap serah terima dari Kontraktor kepada pemberi tugas (Owner). Pada tahapan pelaksanaan PT. Total Bangun Persada Tbk mempersiapkan beberapa hal yang meliputi pembuatan site layout III-3

4 yang berupa denah posisi bangunan-bangunan penunjang pelaksanaan proyek, menyiapkan organisasi pelaksanaan, menyiapkan gambar-gambar kerja, kebutuhan tenaga kerja dan alat. Pengendalian (controlling) Kegiatan pengendalian pada proyek Verde Two meliputi pengendalian mutu, pengendalian waktu, dan pengendalian biaya. Pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh QC Independent (dari PT. Total Bangun Persada Tbk) dan pengawasan dari PT. Turner Internasional selaku Konsultan Pengawas. Kegitaan pengendalian mutu meliputi kegitan check list lapangan agar sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui. Kegiatan pengendalian waktu diproyek Verde Two dengan cara pembuatan time schedule oleh seorang scheduler dengan persetujuan Manajer Proyek dan Konsultan Pengawas yang kemudian diberikan kepada pihak pelaksana untuk dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu. Time Schedule berupa yang dikeluarkan berupa schedule mingguan dan bulanan. Pengedalian biaya dilaksanakan oleh quanity surveyor yang meliputi biaya masuk dan biaya keluar sesuai dengan yang telah derencanakan agar tidak terjadi penimpangan-penyimpangan. Pengendalian waktu dan biaya pada proyek Verde Two dengan melalui rapat kemajuan proyek yang melibatkan kontraktor pelaksana dan Konsultan Pengawas yang diadakan setiap dua minggu sekali. III-4

5 3.2 Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang sangat kompleks memiliki ketebatasan waktu, biaya, dan sumber daya, sehingga diperlukan suatu organisasi untuk memperlancar kegiatan proyek tersebut. Proyek Verde Two memiliki organisasi yang terdiri dari PT. Farpoint sebagai Owner, PT. Turner Internasional sebagai konsultan pengawas, PT. Langdon & Seah Indonesia sebagai konsultan Quantity surveyor, konsultan perencana yang terdiri dari Jhonson Fain-LA dan PT. PDW, PT. Biro Desain Wardhana sebagai konsultan struktur, PT. Hantaran Prima Mandiri sebagai konsultan M & E, dan PT. Total Bangun Persada Tbk sebagai kontraktor utama. Organisasi proyek seperti terlihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Proyek Verde Two III-5

6 3.2.1 Pemberi Tugas (Owner) Pemberi Tugas (owner) adalah pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut, atau wakilnya yang ditunjuk dalam pekerjaan ini. Owner dalam proyek ini adalah PT. Farpoint. Proyek ini, Owner menunjuk konsultan pengawas PT. Turner Internasional sebagai pihak kedua yang berfungsi untuk mengawasi jalannya proyek yang nantinya akan dilaporkan kemajuan proyek berupa laporan harian, mingguan, dan bulanan. Namun demikian pada pembangunan proyek Verde Two ini setiap harinya Owner selalu terlibat dalam pembangunan proyek Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas adalah pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertindak sepenuhnya membantu atau mewakili Pemberi Tugas dalam memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administrative. Konsultan Pengawas dalam proyek ini adalah PT. Turner Internasional. Adapun tugas konsultan pengawas pada proyek ini adalah sebagai berikut: Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi yang benar atau tidak. Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara tertulis. Menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan kesepakatan. III-6

7 Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu di proyek. Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu. Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor Memeriksa shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan). Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat schedule. III-7

8 3.2.3 Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, struktur, dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan. Konsultan Perencana pada proyek ini tidak hanya melakukan perencanaan, akan tetapi setiap rapat dan bila ada kasus selalu dihadirkan untuk menjelaskan dan memberikan jawaban jika ada pertanyaan atau hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana. Pertanyaan dari gambar yang kurang jelas dilakukan dengan mengirimkan RFI (Request For Information) yang dilakukan oleh Kontraktor Utama kepada Konsultan Perencana. Berikut ini adalah macammacam konsultan perencana yang terlibat pada proyek Verde Two. a. Konsultan Perencana Arsitektur Konsultan Perencana Arsitektur adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana (Designer) dan mengkoordinir dalam perencanaan Pekerjaan Arsitektur, Struktur, Interior, Mekanikal, dan Elektrikal yang dilakukan oleh konsultan-konsultan yang terlibat dalam proyek ini, dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Konsultan Perencana Arsitektur dalam proyek ini adalah Jhonson Fain-LA sebagai desainer dan dikembangkan oleh PT. Pandega Desain weharima (PDW). III-8

9 b. Konsultan Perencana Struktur Konsultan Perencana Struktur adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana Struktur. Pekerjaan ini dibawah koordinasi Konsultan Perencana Arsitektur, dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh teknis maupun administratif. Konsultan Perencana Struktur dalam proyek ini adalah PT. Biro Desain Wardhana (PT. BDW). c. Konsultan Perencana Mekanikal dan Elektrikal Konsultan Perencana Mekanikal dan Elektrikal adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk bertindak selaku Perencana Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan ini di bawah koordinasi Konsultan Perencana Arsitektur dalam batasbatas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. Konsultan Perencana Mekanikal dan Elektrikal dalam proyek ini adalah PT. Hantaran Prima Mandiri (HPM) Quantity Surveyor Quantity Surveyor adalah pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas untuk bertugas dalam pengawasan dan pengendalian biaya proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari perencanaan semula dan diantaranya juga bertugas menyiapkan ketentuan adminitrasi dokumen tender termasuk Bills of Quantities (BQ) dan dokumen kontrak. Quantity Surveyor dalam proyek ini adalah PT. Langdon & Seah Indonesia. III-9

10 3.2.5 Kontraktor Utama Kontraktor atau Pemborong adalah pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi Surat Perintah Kerja oleh Pemberi Tugas (Owner) serta telah menandatangani Surat Perjanjian Pemborong dengan Pemberi Tugas (owner) pada perjanjian. Kontraktor bertanggungjawab atas segala sesuatu hal yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan menyerahkannya kepada Owner dalam kondisi dan cara-cara yang tertera pada Perjanjian Pemborongan. PT. Total Bangun Persada Tbk di tunjuk sebagai kontraktor dalam proyek pembangunan Verde Two. PT. Total Bangun Persada Tbk Bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek dalam bidang struktur, finishing dan mekanikal elektrikal. Tugas dari kontraktor dalam proyek ini sama seperti kontraktorkontraktor pada umumnya, yaitu sebagai pelaksana dan merealisasikan gambar perencanaan menjadi kenyataan dan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah di tetapkan oleh pengguna jasa. Kontraktor menyediakan sumber daya pekerja yang mendukung dalam suksesnya pembangunan proyek sampai selesai. Struktur organisasi PT. Total Bangun Persada Tbk dalam proyek pembangunan Verde Two dapat dilihat dalam lampiran 3.2. III-10

11 Gambar 3.2. Struktur Organisasi Kontraktor Proyek Verde Two III-11

12 Struktur organisasi tersebut akan mempermudah koordinasi dan kerja sama karena setiap bagian memiliki tugas dan wewenang masing-masing, yang akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan. Berikut ini akan diuraikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi kontraktor proyek Verde Two 1. Project Manager Project Manager adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap tercapainya pelaksanaan proyek sesuai kontrak. Tugas: a. Mengkoordinasikan jalannya proyek. b. Mengatur personil proyek dengan Project Director dan melaporkannya kepada HRD. c. Memantau kegiatan dari beberapa Project Manager dalam memimpin pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan kualitas, waktu dan anggaran yang telah disetujui. d. Bersama dengan manajer konstruksi mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan pemilik, konsultan, subkontraktor dan pemasok. e. Melakukan negosiasi dengan subkontraktor. f. Mengontrol kas proyek. g. Mengevaluasi kualitas kerja karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung. III-12

13 Tanggung Jawab: a. Karyawan yang disfungsional. b. Biaya, waktu dan kualitas pekerjaan. c. Pelaporan yang benar. d. Keselamatan kerja yang ditentukan saat proyek berjalan. Wewenang: a. Memberikan informasi bagi tim. b. Menyediakan data proyek yang dibutuhkan. c. Memberikan persetujuan kemajuan pembayaran subkontraktor. d. Memberikan peringatan kepada bawahan. 2. Deputy Manager Deputy Project Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas membantu pekerjaan Project Manager dalam pengendalian proyek. Tugas Deputy Project Manager antar lain: a. Menguasai detail spesifikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. b. Menjamin pelaksanaan sehari-hari di lapangan sesuai schedule yang dibuat. c. Menjamin tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai. 3. Construction Manager Tugas: a. Membantu membuat pertemuan konstruksi dan menjelaskan atau mendeskripsikan proyek kepada staf proyek. b. Memastikan pelaksanaan proyek dilakukan dengan metode yang benar. III-13

14 c. Mengontrol biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana anggaran proyek. d. Melakukan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dengan Owner, perencana konsultan mengenai baik buruknya proyek yang dilakukan. e. Melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak internal dan eksternal untuk melaksanakan pekerjaan. f. Mengartikan atau menerjemahkan hasil berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Owner dan pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan proyek kepada tim proyek. g. Membuat laporan bulanan tentang kemajuan yang akan digunakan pada rapat koordinasi bulanan mengenai manajemen yang berhubungan dengan aspek realisasi biaya, kemajuan dan pelanggaran. h. Melakukan penerimaan bantuan dari Owner yang akan ditulis pada surat serah pernyataan. i. Meminta persetujuan dari Project Manager dan Project Director mengenai penggunaan subkontraktor. j. Memantau proses kegatan proyek di lapangan dan mengambl tindakan yang benar ketika terjadi pelanggaran yang sudah terjadi. Tanggung Jawab: a. Proses pelaksanaan pekerjaan yang baik. b. Berkoordinasi dengan baik antara divisi organisasi proyek. c. Mengontrol seluruh divisi organisasi proyek dalam menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. III-14

15 d. Keseluruhan proyek finishing baik pada aspek biaya, waktu dan keselamatan kerja pelaksanaan proyek. e. Menunjuk mandor untuk melaksanakan pekerjaan dalam proyek. f. Membuat laporan bulanan dan laporan akhir proyek yang akan disampaikan kepada Project Director. Wewenang: a. Memberikan persetujuan atas permintaan penambahan, pengurangan, mutasi, pekerjaan pekerja yang ditunjuk jika diperlukan. b. Membuat keputusan jika diperlukan pada proses pelaksanaan proyek. c. Mengatur, mengelola, memantau dan menolak semua kebutuhan pada proyek yang sedang berjalan. 4. Engineer Manager Tugas: a. Meninjau dan mengkoordinasikan hubungan antara gambar teknik sipil (struktur), arsitektur dan ME b. Menyiapkan material yang dibutuhkan untuk digunakan dalam proyek.. c. Melakukan koordinasi dengan Owner. d. Membuat jadwal persetujuan pengiriman bahan material. e. Menyiapkan material, shop drawing, dan metode pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi. f. Mendisitribusikan pembuatan shop drawing dari pihak yang terkait. g. Menyiapkan bahan tambahan yang dibutuhkan dalam proyek. III-15

16 Tanggung Jawab: Menyetujui shop drawing yang akan digunakan. Menyetujui metode yang akan digunakan. Menyetujui subkontraktor yang akan bergabung. Wewenang: a. Mengajukan material yang telah disetujui oleh Project Manager dengan spesifikasi yang diminta. b. Memberi peringatan kepada bawahan. 5. Site Engineer (SE) Tugas: a. Melaksanakan metode pekerjaan yang diberikan oleh atasan yang sudah digambarkan oleh drafter. b. Melaporkan dan mendiskusikan dengaengineering manager/site coordinator mengenai metode yang akan digunakan. c. Memeriksa shop drawing yang berkaitan dengan struktur, arsitektur, dan MEP. d. Memeriksa metode yang sudah direncanakan dalam pelaksanaan proyek. e. Membuat jadwal shop drawing pekerjaan yang sudah direncanakan. f. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan oleh atasan langsung. Tanggung Jawab: a. Gambar yang benar dan pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu sesuai dengan jadwal rencana. b. Mencatat gambar yang sudah jadi pada sebuah dokumen. III-16

17 c. Memastikan bahwa yang digambarkan sesuai dengan dokumen yang benar. 6. Drafter a. Tugas: a. Menerima data yang diperlukan untuk pembuatan gambar. b. Melaksanakan pembuatan gambar detail. c. Mengirimkan hasil kerja ke site engineer. d. Memperbaiki gambar jika diperlukan. e. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan oleh atasan langsung. Tanggung Jawab: a. Memastikan gambar yang diminta benar. b. Tepat waktu dalam pembuatan gambar. 7. Quantity Surveyor Tugas: a. Membuat analisis harga satuan untuk setiap pekerjaan. b. Menghitung volume pekerjaan dan memantau setiap perubahan. c. Membantu Project Manager membuat kemajuan pekerjaan yang akan diserahkan kepada Owner. d. Membantu pembuatan laporan rutin bulanan. e. Membuat laporan kemajuan rutin untuk disampaikan ke Owner. f. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan oleh atasan langsung. III-17

18 Tanggung Jawab: a. Menjamin perhitungan volume pekerjaan yang benar dan menganalisis harga satuan. b. Menjamin waktu yang tepat pengajuan kemajuan ke Owner Wewenang: a. Memberikan informasi kepada atasan yang berkaitan dengan pekerjaan. 8. Site Manager (SM) Tugas: a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. b. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kualitas Rencana, shop drawing, dan jadwal pelaksanaan. c. Memastikan bawahan melaksanakan tugas mereka sesuai dengan job descriptio yang diberikan. d. Bekerja sama dengan pihak terkait untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan. e. Memastikan pelaksanaan pekerjaan mengikuti standar dan keselamatan kerja bersih yang ditetapkan pada proyek. f. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Atas aliran baik dari proses pelaksanaan pekerjaan. b. Atas efisiensi dan sumber daya yang dikelola secara efektif. c. Atas kualitas dan waktu kerja sesuai dengan anggaran. III-18

19 Wewenang: a. Membuat keputusan dan memberikan ide-ide kepada atasan untuk menambah, mengurangi, dan menghapus sumber daya. b. Memberikan peringatan kepada bawahan. 9. Chief Quality Supervisor Tugas: a. Melakukan koordinasi dengan semua Supervisor pelaksanaan pekerjaan di lokasi. b. Memantau peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan di lokasi. c. Memantau jadwal kerja agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. d. Memantau kualitas kerja sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan. e. Membuat perkembangan harian untuk Site Coordinator Memantau dan mengkoordinasikan gambar yang diterima untuk diaplikasikan di lapangan. f. Mengatur tugas-tugas untuk Supervisor. g. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek dan diberikan secara langsung oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Menjamin aliran baik dari pekerjaan pada jadwal yang ditentukan. b. Menjamin kualitas kerja sesuai dengan kualitas yang ditentukan. c. Menjamin keamanan dan kebersihan lingkungan tempat kerja. d. Memastikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan versi terakhir shop drawing. III-19

20 Wewenang: a. Mengatur Pengawas pada pelaksanaan pekerjaan mereka. b. Melakukan pertemuan dengan Supervisor, Subkontraktor, dan mandor. 10. Quality Supervisor Tugas; a. Mengatur rencana kerja harian di lokasi. b. Mengatur persiapan kerja di lapangan, seperti: Langkah kerja yang akan dilaksanakan, Metode pelaksanaan pekerjaan. Menyediakan material, peralatan, dan tenaga kerja. c. Memantau pekerjaan di lapangan selama pekerjaan sedang berlangsung, seperti: Menyesuaikan pekerjaan dengan versi terakhir shop drawing dan spesifikasinya, Metode Kerja semua pekerja harus sesuai dengan instruksi kerja yang sah, penggunaan material dan peralatan di lapangan, kualitas dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. keselamatan pekerja. kebersihan lokasi proyek. d. Menghitung kebutuhan material pendukung, peralatan, dan jumlah pekerja. e. Membuat laporan harian dan rencana eksekusi lapangan sesuai dengan aturan yang sah di lokasi. f. Membahas pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan pekerjaan dengan pihak terkait. g. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan secara langsung oleh atasan. III-20

21 Tanggung Jawab: a. Memastikan kualitas hasil kerja sesuai dengan kualitas yang direncanakan. b. Menjamin keselamatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan di daerah yang bertanggung jawab. Wewenang: a. Memberikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan kepada atasan. 11. General Affair Tugas: a. Mengkoordinasikan hubungan dengan pihak lain. b. Melakukan koordinasi keamanan di lokasi kerja. c. Mengatur proyek operasional pemakaian kendaraan. d. Memastikan lingkungan proyek telah mengikuti standar higienis dan keselamatan kerja yang ditetapkan di lokasi. e. ekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan secara langsung oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Atas keamanan lokasi proyek. b. Atas izin lebih. Wewenang: a. Memberikan peringatan kepada bawahan. 12. Logistic Tugas: a. Menyediakan bahan dan peralatan seperti yang diminta. III-21

22 b. Memantau kedatangan material dan peralatan sesuai dengan waktu dan spesifikasi yang ditentukan. c. Memastikan bawahan melakukan tugas mereka sesuai dengan job description yang diberikan. d. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan secara langsung oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Selama aliran baik dari bahan dan alat tersedia. Wewenang: a. Dengan persetujuan dari Project Manager, memiliki kewenangan untuk membeli bahan atau alat jika mendesak. 13. Store Keeper Tugas: a. Membuat permintaan alat dan bahan. b. Menyimpan alat dan bahan yang diminta. c. Mencatat alat dan bahan yang keluar. d. Mencatat kebutuhan alat dan bahan di lokasi. e. Memberikan laporan pengadaan alat dan bahan untuk Site Coordinators f. Mengembalikan alat dan bahan jika tidak diperlukan dalam proyek atas persetujuan Project Manager. g. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan secara langsung oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Menjamin alat dan bahan yang keluar atau masuk terpantau dengan baik. III-22

23 Wewenang a. Menolak atau mengembalikan alat dan bahan yang tidak sesuai permintaan. b. Menolak permintaan penggunaan alat dan bahan yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. 14. HSE Manager Tugas: a. Memimpin perencanaan implimentasi K3L di lapangan. b. Memimpin HSE Officer, dan koordinasi dengan semua pihak tentang penerapan K3L. c. Membuat laporan dan program K3L. d. Mengkoordinir penanganan kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan maupun keadaan darurat lainya di lapangan. 15. Health, Safety, and Environmental Officer (HSE) Tugas: a. Melakukan pertemuan keselamatan. b. Memantau pelaksanaan kesehatan dan keselamtan terhadap pekerjaan. c. Menganalisis kesehatan dan keselamatan kerja. d. Membuat petunjuk kesehatan dan keselamatan kerja. e. Membuat laporan kesehatan dan keselamatan kerja serta menyampaikannya kepad Project Manager Memeriksa izin operasional alat dalam proyek. III-23

24 f. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan secara langsung oleh atasan. Tanggung Jawab: a. Kesehatan dan keselamatan kerja selama proyek berlangsung. Wewenang: a. Menghentikan kerja yang tidak aman. b. Memberikan peringatan kepada pekerja yang belum mematuhi HSE. c. Mengusir pekerja yang tidak taat terhadap HSE area kerja. d. Menghentikan pekerja yang masih belum mematuhi HSE setelah 3 kali peringatan. 16. Quality Control Independent Manager (QC Independent Manager) Quality Control Independent Manager merupakan orang yang bertanggungjawab dalam pengawasan dan pengendalian mutu, Independent artinnya besifat tidak terikat dengan Project Manager dan bertanggungjawab secara langsung kepada Director, sehingga tidak terjadi intervensi dari pihak-pihak yang terkait dalam proyek dilapangan. Tugas QC Manager Independent antara lain: a. Melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan proses yang dikerjakan dan produk yang dihasilkan di proyek mencapai standar mutu dan spesifikasi yang diinginkan. b. Membuat instruksi kerja proyek. c. Bekerjasama dengan subcont untuk melakukan rencana inspeksi verifikasi shop drawing. d. Monitoring defect list. III-24

25 17. Quality Control Independent Tugas: a. Memastikan bahwa pekerjaan dan bahan yang digunakan sesuai dengan rencana mutu yang sudah ditetapkan pada langkah kerja atau penerimaan material dan membuat pemeriksaan untuk langkah kerja dan material yang akan digunakan dalam proyek. b. Membuat analisis hasil tes yang dilakukan dalam proyek dan memasukkannya dalam file dokumen penting. c. Membantu persiapan dalam pendokumentasian dan pekerjaan proyek yang berlangsung untuk Owner. d. Bekerja pada tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pekerjaan proyek yang diberikan oleh atasan langsung. Tanggung Jawab: a. Bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan sesuai dengan rencana mutu yang akan diserahkan kepada Owner. b. Membuat peringatan baik lisan maupun tulisan kepada pihak terkait yang berhubungan dengan kualitas kerja. c. Menentukan bahwa suatu pekerjaan harus melanjutkan ke tingkat berikutnya. d. Memberikan peringatan kepada bawahan. 18. Surveyor Tugas: a. Memimpin, mengarahkan, dan mengatur Ass. Surveyor di lokasi. III-25

26 b. Membuat rencana kebutuhan alat ukur dan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. c. Memastikan perangkat pengukuran yang akan digunakan dalam kondisi baik (dikalibrasi). d. Memeriksa hasil kerja Ass. Surveyor. e. Mengawasi bersama dengan Kepala Pengawas pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. f. Membuat laporan hasil survei untuk Koordinator Lapangan. Tanggung Jawab: a. Terhadap kondisi alat ukur jaminan yang baik/benar (dikalibrasi). b. Memastikan hasil survey sesuai dengan gambar / kriteria. Wewenang a. Mengatur Surveyor pada pelaksanaan pekerjaan. b. Kembali atau menolak menggunakan perangkat pengukuran mdan peralatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan. III-26

27 3.3 Hubungan Kerja Hubungan kerja antar organisasi ini dimaksudkan agar terdapat suatu keterkaitan antara Pemberi Tugas (Owner), Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana Arsitektur, Konsultan Perencan Struktur, Konsultan Perencan ME, Kontraktor Utama, dan Sub Kontraktor seperti terlihat pada gambar 3.3. Gambar 3.2. Hubungan Kerja Organisasi Proyek Verde Two Hubungan Kerja Owner dengan Konsultan Pengawas Hubungan kerja antara Owner dengan Konsultan Pengawas adalah Owner memberikan mandat kepada Konsultan Pengawas untuk mewakilinya dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan saat pelaksanaan kepada Owner Hubungan Kerja Owner dengan Konsultan Perencana Konsultan Perencana yang diberi tugas oleh Owner, memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan III-27

28 peraturan serta syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan Hubungan Kerja Konsultan Pengawas dengan Kontraktor Utama Konsultan Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (Owner) dalam melakukan pengendalian, koordinasi, pengawasan dan kualitas pelaksanaan pekerjaan serta mengeluarkan instruksi baik teknis maupun administrasi selama masa pelaksanaan sampai dengan masa pemeliharaan sesuai, serta memiliki wewenang dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk mewakili kepentingan Owner. Instruksi dari Owner kepada Kontraktor Utama akan disampaikan melalui Konsultan Pengawas Hubungan Kerja Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana Hubungan antara Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana masing-masing mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu Konsultan Pengawas dapat berkonsultasi dengan Konsultan Perencana mengenai kesulitan yang mungkin timbul di lapangan. Konsultan Pengawas menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dari kontraktor mengenai kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan konstruksi Hubungan Kerja Owner dengan Kontraktor Utama 1. Pemberi Tugas menugaskan kepada Kontraktor Utama, dan Kontraktor Utama menerima untuk melaksanakan pekerjaan yang dimaksudkan diatas sesuai dengan dokumen kontrak, termasuk gambar kontrak pekerjaan yang meliputi : seluruh pekerjaan yang termasuk dalam Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur & Mekanikal/Elektrikal. III-28

29 2. Kontraktor Utama akan melaksanakan pekerjaan yang disebutkan diatas, termasuk pekerjaan tambahan maupun pekerjaan pengurangan atas perintah Konsultan Pengawas setelah mendapatkan persetujuan dari Owner serta menurut ketentuan-ketentuan yang dijelaskan dalam Dokumen Kontrak. 3. Setiap waktu yang akan ditetapkan kemudian, sekali dalam sebulan Kontraktor Utama membuat dan mengajukan laporan kemajuan pekerjaan (progress) di lapangan kepada Pemberi Tugas dengan tembusan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan QS. 4. Pemberi Tugas memberikan pembayaran kepada Kontraktor Utama sesuai dengan yang ada dalam dokumen kontrak Hubungan Kerja Kontraktor Utama dengan Sub Kontraktor Sub Kontraktor hanya memiliki hubungan dengan Kontraktor Utama saja tanpa ada hubungan dengan elemen-elemen dalam proyek. Sub Kontraktor melaksankan pekerjaan sesuai kontrak yang diberikan oleh Kontraktor Utama Hubungan Kerja Kontraktor Utama dengan Supplier Suplier menyediakan berbagai bentuk resource yang di butuhkan dalam pelaksanaan proyek. Supplier harus sanggup memenuhi permintan barang sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Supplier berhubungan dengan kontraktor dengan ikatan kontrak pengadaan barang. III-29

30 3.4 Tender dan Kontrak Tender Proses diperlukan untuk memilih kontraktor untuk melaksanakan pengadaan barang atau jasa. Pada proyek Verde Two proses tender yang dilaksanakan oleh kontraktor utama (PT. Total Bangun Persada Tbk) dalam rangka untuk memilih sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sudah dijadwalkan. Sebelum tender dilaksanakan maka perlu mempersiapkan dokumen tender antara lain: gambar kerja, BQ, rencana kerja dan syarat, syarat-syarat mengikuti lelang. Setelah semua dokumen tender lengkap maka sebagai pnyelenggara PT. Total Bangun Persada Tbk membuat undangan untuk diberikan kepada calon peserta tender. Sistem tender pada proyek Verde Two untuk memilih sub kontraktor adalah bersifat tertutup, dimana peserta tender mengajukan harga didalam amplop tertutup/dirahasiakan (harga penawar tertinggi tidak diketahui). Pada hari yang telah ditentukan akan dibiuka untuk mencari harga tertinggi sebagai pemenang lelang/tender. Pemberitahuan peserta tender dilakukan melalui surat undangan ataupun melalui telefon. Proses tender yang dilakukan dalam memilih Sub-Kontraktor pada proyek Verde Two yaitu sebagai berikut: LSI (Langdon & Seah Indonesia) menyerahkan BOI (Bill Off Item) kepda pihak Kontraktor Utama. Pihak Kontraktor Utama menyiapkan dokumen tender mengenai list pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan. III-30

31 Prebid meeting, yaitu penjelasan kepada para peserta tender yang telah diundang untuk mengiktui tender mengenai spesifikasi teknis dan pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan. Perhitungan volume bersama antara pihak LSI dan pihak Kontraktor Utama sebagai acuan volume yang akan ditawarkan kepihak Sub- Kontraktor. Submision I, ya penyerahan penawaran harga tahap pertama dari Sub- Kontraktor kepada Kontraktor Utama. Klarifikasi I, yaitu mamastikan mengenai harga, volume dan spesifikasi teknis apakah sudah sesuai atau belum. Proses ini dilakukan oleh pihak Kontraktor Utama kepada sub-kontraktor. Submision II sama dengan Submision I yang dilanjutkan dengan klarifikasi II. Submision terkahir yaitu yang ke III, sebagai harga terakhir yang ditawarkan oleh Sub-Kontraktor kepada Kontraktor Utama. Final Report, dimana pihak Kontraktor Utama meberikan data kepada Owner dalam bentuk tabel perbandingan harga yang telah ditawarkan oleh Sub-Kontraktor. Tahap terakhir Owner mengeluarkan kontrak (Project Management Instruktion) kepada Sub-Kontraktor yang terpilih sebagai pemenang tender untuk melaksanakan pekerjaan. III-31

32 3.4.2 Kontrak Sifat kontrak yang diberikan oleh Owner kepada Kontraktor Utama adalah Fixed Price Unit Rate yaitu bentuk kontrak konstruksi dimana harga satuan item pekerjaan bersifat tetap, dengan demikian volume dan harga total pekerjaan masih dapat berubah secara fleksibel. Jenis kontrak ini apabila terjadi pembetulan perhitungan perincian harga penawaran dikarenakan adanya kesalahan aritmatik, harga penawaran total dapat berubah, akan tetapi harga satuan tidak boleh diubah. Koreksi aritmatik hanya boleh dilakukan pada perkalian antara volume dengan harga satuan. Semua risiko akibat perubahan karena adanya koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab awab sepenuhnya Penyedia Jasa. Bentuk kontrak Fixed Price Unit Rate tidak mengandung risiko Pengguna Jasa membayar lebih karena volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak lebih besar daripada kenyataan sesungguhnya sehingga Penyedia Jasa mendapat keuntungan tak terduga. Sebaliknya, Penyedia Jasa juga tidak menanggung risiko rugi apabila volume pekerjaan sesungguhnya lebih besar daripada yang tercantum dalam kontrak karena yang dibayarkan kepada Penyedia Jasa adalah pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. Perubahan volume disampaikan melalui sistem VO (Variation Order) dengan mebandingkan volume antara gambar kontrak dengan perubahan gambar yang dikeluarkan pada saat pelaksanaan melalui RFI (Request For Information). Perhitungan dilakuakan secara bersama antara Konsultan QS dan pihak Kontraktor Utama, setelah selesai hasil perhitungan disampaikan ke Owner, selanjutnya Owner mengeluarkan PMI (Project Management Instruction). III-32

33 3.5 Tenaga Kerja Penyelesaikan pekerjaan tidak terlepas dari peran serta tenaga kerja. Proyek Verde Two tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu tenaga kerja yang dibawah mandor dan tenaga kerja yang dibawah sub kontraktor. Dua kelompok tenaga kerja ini masing-masing harus mematuhi tata tertib yang ada misalnya mengenai penggunaan alat keselamatan kerja, mematuhi rambu-rambu, mengikuti toolbox meeting setiap pagi sebelum kerja, melakukan absen dan lainlain. Pengupahan tenaga kerja pada pryek verde two dibagi menjadi dua yaitu pengupahan melalui mandor dengan sistem opname dan pengupahan melalui sub kontraktor dengan menggunakan sistim progess sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani. Sistem pengupahan tenaga kerja yang dibawah mandor yang melalui sistem opname biasanya dilaksanakan dalam waktu dua minggu sekali. Opname mandor adalah pengajuan pembayaran oleh mandor ke kontraktor utama yang kemudian dibayarkan ke mandor dengan memenuhi syarat. Nilai pembayaran tersebut sesuia dengan volume yang sudah dikerjakan dan disetujui dalam chek list. Pembayaran tenaga kerja yang melalui sub kontraktor yaitu kontraktor memberikan pembayaran kepada sub kontraktor dengan memenuhi syarat terjapainya progress. Kemudian sub kontraktor tersebut memberikan pengupahan kepada tenaga kerja dal mwaktu sesuai dengan yang telah disepakati. III-33

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Bab III Sistem Organisasi dan Manajemen Proyek SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III MANAGEMENT PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian

BAB II DATA PROYEK. PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian dari Gunung Sewu Group akan membangun sebuah gedung apartment di Jl. Kuningan Mulia, Kuningan-Jakarta

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan keuntungan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK 3.1 Manajemen Organisasi Proyek Dalam membangun suatu proyek, perlu adanya suatu sistem manajemen proyek yang merupakan rangkaian kegiatan suatu usaha dalam

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PRIMER EKA PROPERTI bergerak di bidang owner/pemilik proyek dengan berkantor pusat yang beralamat Jl. Gatot Subroto Km3 No.78, Cimone, Karawaci,

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta

Lebih terperinci

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN 3.1. Struktur Organisasi Diagram 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1. Organisasi dan pihak yang terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi BAB III ORGANISASI DAN 3.1.1 Organisasi Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama sama dengan kemampuan dan keahlianya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan apartemen casa de parco, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perubahan Perintah (Change Order) Change order merupakan mekanisme untuk membuat perubahan selama konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Pengertian Proyek Menurut Grey, dkk. (2002), definisi proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK 2.1. Manajemen Proyek 2.1.1. Uraian Umum Manajeman Proyek didefinisikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu dan

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

1. Pemilik proyek (owner) Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki peoyek. Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion Apartmen ini pemilik proyek

1. Pemilik proyek (owner) Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki peoyek. Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion Apartmen ini pemilik proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Apabila keterlibatan orang-orang yang bekerja semakin banyak, misalnya di

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Apabila keterlibatan orang-orang yang bekerja semakin banyak, misalnya di BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Apabila keterlibatan orang-orang yang bekerja semakin banyak, misalnya di dalam suatu perusahaan dengan bidang kerja masing-masing yang berbeda

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan 7.1.Project Control Proyek Control bertanggung jawab kepada manajer lapangan perwakilan PT.Freeport Indonesia dan Dewan Direksi PT Prima Tunggal Javaland juga bertanggung jawab terhadap semua aktivitas

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah sistem

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah sistem BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pemilik (Bouwheer/Owner) Dalam pembahasan laporan ini, pihak PT. AIR ASIA INDONESIA selaku owner dan pemilik lahan yang memberi tugas kepada konsultan arsitektur yaitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Pihak Pihak Yang Terlibat di Dalam Proyek Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya

Lebih terperinci

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM ORGANISASI. beberapa sudut pandang (referensi), diantaranya sebagai berikut :

BAB III MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM ORGANISASI. beberapa sudut pandang (referensi), diantaranya sebagai berikut : BAB III MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM ORGANISASI 3.1 Manajemen Proyek Pengertian Manajemen menurut Sidharta Karmawan, dapat dilihat dari beberapa sudut pandang (referensi), diantaranya sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi Pemilik BAB IV STRUKTUR ORGANISASI Pemilik Yayasan Sains dan Teknologi Universitas Komputer Indonesia Pengawas Tim Pengawas Unikom Mechanical Electrical PT. Rasi Cipta Konsultan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang SEKRETARIAT DPRD PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN REHAB RUANG PARIPURNA GEDUNG DPRD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. U M U M 1. Setiap pelaksanaan

Lebih terperinci

1. PROJECT MANAGER (PM)

1. PROJECT MANAGER (PM) 1. PROJECT MANAGER (PM) Memastikan kegiatan Ijin Pelaksanaan yang dilakukan Kontraktor sudah benar. Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan Direksi. Dapat memahami atau membuat master schedule

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.com BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Instansi yang Terlibat Dalam pelakasanaan suatu proyek baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan suatu proyek sangat diperlukan organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan perlu diidentifikasikan dan hubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN

BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN 3.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang owner b) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang konsulan c) Memahami dan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan akta notaris nomor 61 oleh notaris H. Harjono Moekiran, SH., M.Kn, dan disahkan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci