UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN
|
|
- Inge Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 23 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN Oleh: Masrah, Siti Wahidah Arsyad, Kaspul Sistem gerak merupakan salah satu materi semester ganjil pada kelas VIII SMP. Kemampuan siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin untuk mengingat konsep sistem gerak dirasakan masih kurang. Siswa semestinya harus selalu mengulang-ulang konsep sistem gerak. Untuk memudahkan siswa dalam mengulang-ulang konsep tersebut, maka siswa memerlukan suatu media yang berisi konsep yang telah dipetakan dan mudah dibawa kemana-mana. Media yang digunakan bisa dalam bentuk leaflet. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengingat konsep sistem gerak melalui peta konsep dalam bentuk leaflet pada siswa kelas VIII D SMPN 17 Banjarmasin, mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar dan mengetahui respon siswa selama kegiatan belajar mengajar bila diterapkan strategi peta konsep dalam bentuk leaflet. Penelitian ini bermanfaat baik bagi peneliti, siswa, guru maupun sekolah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ini dalam membahas menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan lima kali pertemuan. Siklus 1 sebanyak tiga kali pertemuan dan siklus 2 sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mengingat konsep sistem gerak pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin meningkat ( 87,13%), ketuntasan belajar ( 88,69%) dan hasil selama proses pembelajaran ( 87,67%). Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus 2 mengalami peningkatan yaitu aktivitas membaca buku yang relevan (15,46%), membuat peta konsep (12,67%), membaca peta konsep yang mereka buat (5,36%) dan bertanya kepada siswa lain atau kepada guru (8,59%). Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus 2 pembelajaran telah berpusat pada siswa. Respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet 100% menyatakan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa, ketuntasan belajar dan hasil selama proses pembelajaran. Kata kunci: Kemampuan mengingat, peta konsep, leaflet.
2 24 PENDAHULUAN Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti pada saat PPL II di kelas VIII mata pelajaran Biologi (2007) menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Banjarmasin mengalami kesulitan belajar pada materi-materi tertentu, di antaranya sistem gerak. Pada konsep sistem gerak siswa tidak hanya dituntut untuk memahami tetapi juga dituntut untuk mengingat berbagai macam tulang penyusun anggota gerak seperti tulang tengkorak, tulang badan, tulang anggota gerak dan bagian-bagiannya. Kemampuan siswa untuk mengingat dirasa masih sangat kurang, hal ini terbukti dengan nilai rata-rata siswa 5,5 untuk konsep sistem gerak pada saat peneliti melaksanakan PPL II. Pendekatan yang dipakai peneliti untuk membelajarkan konsep sistem gerak pada saat itu adalah pendekatan kooperatif tipe PISK. Selain itu berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas VIII di SMPN 17 Banjarmasin, sistem gerak merupakan salah satu materi pelajaran yang sulit untuk diingat siswa dalam jangka waktu yang lama. Metode yang biasa dipakai guru di SMP Negeri 17 Banjarmasin dalam membelajarkan konsep sistem gerak secara konseptual dengan bantuan torso tengkorak yang tersedia. Siswa bisa melihat langsung tulang penyusun anggota gerak. Melalui pembelajaran demikian siswa bisa paham dan juga dapat mengingat susunan tulang-tulang yang begitu banyak untuk jangka waktu yang lama akan tetapi torso tengkorak yang tersedia hanya satu buah sehingga tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk menggunakan torso tersebut sebagai media pembelajaran. Selain itu torso tengkorak juga hanya bisa digunakan di dalam kelas. Strategi peta konsep juga belum pernah diajarkan guru baik pada materi sistem gerak maupun pada materi yang lain. Untuk memahami suatu konsep siswa perlu didorong agar memiliki kemampuan untuk mengorganisasi, memproses, menyimpan dan mengungkapkan kembali struktur pengetahuan atau informasi yang telah diperolehnya. Konsep
3 25 merupakan alat di mana seseorang mengorganisasi informasi amat esensial yang merupakan program untuk mengoperasikan sejumlah informasi yang akan diterima oleh seseorang (Arsyad, dkk, 2003). Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah yang dilakukan guru sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memilih strategi yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran yang diajarkan. Setiap konsep dalam suatu mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu dan menuntut para siswa untuk mengembangkan kemampuan nalarnya dalam memahami sekaligus menguasai konsep tersebut dengan baik (Arsyad, dkk, 2003). Salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran serta mewujudkan keberhasilan pembelajaran adalah peta konsep. Hasil penelitian Rusmilawati (2005) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Virus. Selain itu, Vidya (2007) juga menggunakan peta konsep dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII C SMPN 24 Banjarmasin tentang sub konsep sistem saraf dan indera. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa yaitu dari 32,5% untuk pretest meningkat menjadi 90% pada post test (siklus 1) sedangkan pada siklus 2 dari 10% untuk pretest meningkat menjadi 92,5% pada post test. Hasil selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan dari kategori kurang pada siklus 1 menjadi kategori cukup baik pada siklus 2. Namun demikian, kadang-kadang siswa memang mampu untuk memahami suatu konsep akan tetapi mengalami kesulitan untuk mengingat, sehingga konsep tersebut semestinya harus selalu diulang-ulang. Untuk memudahkan siswa dalam mengulang-ngulang konsep tersebut maka siswa memerlukan suatu media yang berisi konsep yang telah dipetakan dan mudah di bawa kemana-mana. Media yang digunakan bisa dalam bentuk leaflet.
4 26 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan kegiatan yang diawali dengan pengembangan pembelajaran untuk memperbaiki kondisi dan proses dalam pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu peneliti telah melakukan observasi awal kepada siswa kelas VIII D untuk memberikan pengetahuan atau keterampilan dalam membuat peta konsep dalam bentuk leaflet. Hal ini diharapkan agar dalam penelitian nanti tidak ditemukan siswa yang tidak mengetahui cara membuat peta konsep dalam bentuk leaflet. Penelitian tindakan kelas ini dalam membahas menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus dengan lima kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan analisis data, serta refleksi. Siklus pertama dilaksanakan tiga kali pertemuan, sementara siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama dan konsep-konsep yang disajikanpun hanya terfokus pada materi-materi yang dianggap sulit oleh siswa, hal ini diketahui dari hasil belajar siswa yang meliputi pretest dan postest setiap pertemuan, nilai peta konsep dalam bentuk leaflet dari tugas kelompok, dan hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Secara umum ringkasan kegiatan masing-masing siklus seperti pada HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sesuai dengan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari 2 siklus dengan 5 kali pertemuan yaitu siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan, maka pengukuran dan penilaian hasil pembelajaran baik data kuantitatif maupun data kualitatif dilakukan pada setiap pertemuan pada setiap siklus pembelajaran.
5 27 Tabel 1. Kemampuan mengingat siswa dari pertemuan ke-1 pertemuan ke-5 pada siklus 1 dan siklus 2. Siswa No Pertemuan I (0 hari) II (5 hari) III (7 hari) IV (12 hari) V (14 hari) Salah No. (1-5) Bnr Salah No. (1-10) Bnr Salah No. (1-15) Bnr Salah No. (1-20) Bnr Salah No. (1-25) Bnr Bnr (%) Ket Retensi ,16, , Baik ,23, Baik ,9 8 6, ,17, 16 16,17,.18, Baik 19, , ,18, Baik , , ,13, 15, Baik ,8, ,13, ,10, ,22, Baik ,13, ,13, ,21, Baik , ,16, 9. 1,2, 4,5 1 4,5,6,7, 8,9,10 3 4,5,6,7, 9,10,11, 13,14,15 5 4,7,8,9, 10,11,13, 14,15,16, 17,18, 19,20 17, Baik 6 5,6,7,8,9,10, Baik 10. 4, ,5,15, 14 13,21,22,24, Baik 16,17, ,12, 11 4,5,16, Baik 13, ,8, , ,17,18, 15 21,22, Baik 19, , Baik ,9, Baik Baik ,5,6,12, 8 15, Baik 13,14, Baik ,17, Baik Baik ,8, ,17, Baik 9, Baik , ,18,19,22, Baik ,12, 11 4,5, 16 21,24, Baik 13,15 16, , ,16, ,22,23,24, Baik , , Baik , , ,17,18,19, Baik , , Baik , ,18,23,24, Baik , , Baik ,4,5,6, 2 8,11,12, 10 9,10,11, 14 23, Baik 7,8,9,10 14,15 13,16, ,5,9 7 4,5, ,17,19, Baik 13, Baik Baik
6 ,16, , Baik Baik 36. 1, Baik , ,17,18, 20 15,17,18,19, Baik 19, , , Baik ,5, Baik 40. 3,5 3 4,5 8 11, ,5,10, 13,14, 15, ,22, 23, ,5, ,5,15, 16,17, ,10 8 6,8,9, 10 21,23, 10, ,5,10,13,14, 15, Baik 17 21,22, 23, Baik 15 4,5,16, Baik 17,18, ,23, Baik Baik Rata-rata 4,41 8,82 13,07 17,77 22,59 % 88,20 88,20 87,89 88,85 90,36 Baik Keterangan: Retensi baik apabila siswa dapat mengingat minimal 65%. Bnr : jumlah benar Tabel 2. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus 1 Responden Perte- muan Alifi Syahbbana Denny Halim Putra Ahmad Yani Parameter yang Diamati (%) ,00 13,33 6,67 13,33 0 6,67 13,33 6, ,33 13,33 6,67 13,33 6,67 6,67 13,33 6, ,47 11,76 14,70 8,82 8,82 8,82 8,82 11, ,67 6,67 6,67 13, ,33 13, ,33 6, ,00 0 6,67 13,33 13, ,67 5,88 11,76 17,65 5,58 11,76 5,88 14, ,33 6,67 26,67 6, ,33 13, ,67 6,67 20,00 6,67 0 6,67 13,33 13, ,29 20,59 8,82 11,76 8, , , , ,33 13,33 Wahyu 2 33, ,33 6, ,33 13,33 Riyadi 3 29,41 8,82 26,47 14,70 0 2, ,70 Rata-rata (%) 33,69 8,37 10,70 16,08 3,05 4,18 10,11 12,43 Keterangan parameter: 1. Memperhatikan penjelasan guru. 2. Membaca buku yang relevan. 3. Membuat peta konsep. 4. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru. 5. Membaca peta konsep yang mereka buat. 6. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru 7. Mempresentasikan peta konsep yang mereka buat. 8. Membuat rangkuman pelajaran.
7 29 TAbel 3. Siklus 2 Responden Pertemuan Parameter yang Diamati (%) Alifi 4 16,67 33,33 10,00 13, ,33 6,67 6,67 Syahbbana 5 21,62 27,03 16,22 10,81 2,70 5,40 10,81 5,40 Denny 4 46,67 6, ,67 6,67 10, ,33 Halim Putra 5 27,03 21,67 10,81 8,11 8,11 8,11 8,11 5,40 Ahmad Yani 4 30,00 6,67 30,00 20,00 0 6,67 0 6, ,62 13,51 13,51 10,81 13,51 10,81 10,81 5,40 Wahyu 4 33,33 6,67 10,00 20,00 8,11 8,11 10,81 5,40 Riyadi 5 29,73 8,11 10,81 18,92 3,78 6,30 8,76 10,37 Rata-rata (%) 28,33 15,46 12,67 14,83 5,36 8,59 6,70 7,33 Keterangan parameter: 1. Memperhatikan penjelasan guru. 2. Membaca buku yang relevan. 3. Membuat peta konsep. 4. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru. 5. Membaca peta konsep yang mereka buat. 6. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru 7. Mempresentasikan peta konsep yang mereka buat. 8. Membuat rangkuman pelajaran. Pembahasan Berdasarkan data kuantitatif, pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa ( 87,13%), ketuntasan belajar siswa ( 88,69%) dan hasil selama proses pembelajaran konsep sistem gerak ( 87,67%). Meningkatnya kemampuan mengingat siswa terhadap konsep sistem gerak dapat disebabkan oleh penugasan membuat peta konsep secara berkelompok yang diberikan guru kepada siswa selama proses pembelajaran. Penugasan ini sangat membantu dalam meningkatkan ingatan. Peta konsep sangat penting untuk membantu pengelompokkan informasi atau konsepkonsep yang dipelajari. Khususnya konsep tentang sistem gerak, sehingga konsep yang telah dipelajari dapat diteruskan ke ingatan jangka panjang. Ingatan jangka panjang dapat
8 30 menyimpan konsep-konsep ini untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Meningkatnya kemampuan mengingat siswa terhadap konsep sistem gerak juga dipengaruhi oleh penggunaan leaflet sebagai media grafis. Leaflet sebagai media grafis yang berisikan peta konsep berfungsi sebagai bahan informasi konsep-konsep dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Leaflet berisikan peta konsep tersebut terutama berfungsi sebagai rangsangan untuk meningkatkan kembali ingatan tentang apa yang sudah diterangkan. Pembelajaran menggunakan leaflet diduga dapat lebih melekatkan kesan bagi siswa sehingga kesan tersebut berguna untuk dikeluarkan pada saat test hasil belajar. Pelajaran yang memberikan kesan menyenangkan, menarik, mengurangi ketegangan, bermanfaat atau memperkaya pengetahuan ditambahkan oleh Susilo (2003) lebih efisien dan disimpan atau memberi kesan yang lebih lama. Leaflet sebagai media selain menarik dalam meninggalkan kesan, juga mudah untuk dibawa kemana-mana. Sehingga menumbuhkan motivasi siswa untuk mengulang-ulang kembali apa yang telah mereka pelajari tanpa memerlukan tempat dan waktu tertentu. Menurut Soekamto (1994) agar siswa tidak mudah lupa ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru di antaranya menyajikan informasi dalam bentuk menarik perhatian siswa sehingga informasi yang telah dipilih atau diseleksi dapat disimpan di dalam ingatan jangka pendek/panjang. Selain itu mengadakan pengulangan kembali tentang apa yang telah dipelajari siswa juga dapat mengatasi kelupaan. Pengulangan juga dilakukan oleh guru pada setiap akhir pembelajaran dengan menggunakan soal yang sama dan ditambahkan soal untuk materi pada pertemuan tersebut.
9 31 Selain kemampuan mengingat yang meningkat, siswa secara klasikal juga mengalami ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar siswa disebabkan karena penugasan membuat peta konsep yang diberikan secara berkelompok dapat membantu dan menguntungkan antar siswa. Pembelajaran secara berkelompok menyebabkan siswa dapat menyatukan ide-ide mereka sehingga peta konsep dihasilkan dapat sempurna dan benar. Hasil selama proses pembelajaran tentang konsep sistem gerak juga meningkat dengan kategori baik. Hal ini dapat ditingkatkan dengan adanya kegiatan mempresentasikan dan mendiskusikan peta konsep terutama tentang sistem gerak yang mereka buat. Temuan ini sejalan dengan penelitian Arsyad, dkk (2003) yang menyatakan bahwa pemberian tugas dalam pembuatan peta konsep, mempresentasikan, dan mendiskusikannya dalam pembelajaran dapat meningkatkan skor nilai siswa yaitu hasil belajar siswa secara klasikal pada tiga kali postest mengalami peningkatan dari 36% menjadi 74%. Melalui peta konsep yang mereka buat para siswa dapat memantau kesalahan konsep dan kesulitan pemahaman yang mungkin terjadi, sehingga dapat diperbaiki. Siswa dapat memahami bahwa belajar tidak hanya mengingat fakta-fakta, tetapi juga berusaha memahami keterkaitan antar konsep. Hal ini didukung oleh teori assimilasi kognitif atau teori subsumption, di mana menurut Ausubel, konsep-konsep baru berarti apabila dihubungkan dengan konsepkonsep lain dan belajar bermakna (Meaningful learning) baru akan terjadi apabila pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.
10 32 KESIMPULAN (1) Kemampuan mengingat konsep sistem gerak pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin dapat ditingkatkan melalui pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet. Hal ini dilihat dari peningkatan kemampuan mengingat siswa ( 87,13%), ketuntasan belajar ( 88,69%) dan hasil selama proses pembelajaran ( 87,67%). (2) Pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa, ketuntasan belajar dan hasil selama proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, Manajemen Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Arsyad, S. W., Ahmad Naparin, Tri Restuwati dan Saliyem, Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas III SMU Negeri 1 Banjarmasin untuk Memperbaiki Kesalahan Konsep Materi Genetika Melalui Strategi Mapping dalam Pembelajaran Kooperatif, Laporan Penelitian, Universitas lambung Mangkurat, Banjarmasin (Tidak dipublikasikan). Nisa, H., Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Makhluk Hidup pada Siswa Kelas I SLTPN 6 Tanjung Tabalong dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin (Tidak dipubliksasikan). Sukamto Penerapan Metode Discovery-Inquiry dalam Pengajaran Sains di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Malang, (Online), ( com/ppsupi/abstraksains2004.html, diakses 16 September 2007). Susilo, H., Kapita Selekta Pembelajaran Biologi, Penerbitan UT, Jakarta. Wilarso, Joko, Sains Biologi Untuk Kelas VIII SMP, Pabelan, Surakarta.
ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA
20 ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA Oleh : Amalia Rezeki, St.Wahidah Arsyad, Aminiddin P.P Pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)
Lebih terperinciABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP
59 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP Oleh: Muhammad Faisal Riza, Siti Wahidah Arsyad, Noor Ichsan Hayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan berkompetensi. Melalui pendidikan individu
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin
90 ABSTRAK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 11 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER Oleh: Abdul
Lebih terperinciABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN
Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 71-78 71 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dengan setting lingkungan telah memperoleh sejumlah data kuantitatif, kualitatif,
32 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang meningkatkan hasil belajar konsep bilangan bulat siswa kelas V MI At Thayyibah melalui pendekatan kooperatif tipe belajar bersama
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Oleh: M.Nofiar
Lebih terperinciKEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU
1 KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU H. Muhammad Zaini 1 Lisa Herlina 2 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA A SMA NEGERI 5 BANJARMASIN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC) DENGAN TEKNIK MENGGARISBAWAHI
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran struktural tipe mind mapping dengan media flash cards
Lebih terperinciABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SDN LAWAHAN PADA KONSEP ADAPTASI HEWAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN
Jurnal Wahana-Bio Volume V Juni 211 22 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SDN LAWAHAN PADA KONSEP ADAPTASI HEWAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN Oleh: Nurul Ishthifaiyah, H. M. Zaini, H. Aminuddin PP Pembelajaran
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pematangan kualitas hidup yang diarahkan pada proses berfungsinya semua potensi siswa secara manusiawi agar mereka menjadi dirinya
Lebih terperinciNeneng Kusmijati Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Purwokerto
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI 2 PURWOKERTO Neneng Kusmijati Guru Sekolah Menengah Pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan
Lebih terperinciDiterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006
Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460 UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP PADA
Lebih terperinciSiti Aisyah 1 ; H. Muhammad Zaini 2. Abstrak
MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN BINGKULU 2 KECAMATAN TAMBANG ULANG Siti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting untuk menentukan kualitas pendidikan terhadap peserta didik. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi disekolah. Sistem gerak merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pembelajaran
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima
Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun
16 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan
Lebih terperinciEwisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang dengan siswa laki-laki 17
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan Buladu, Kecematan Kota Barat, Kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan pendidikan sejak kecil karena seorang peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu tanpa adanya
Lebih terperinciPENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung
Lebih terperinciHURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI DINAMIKA HIDROSFER DENGAN MODEL PENDEKATAN TEMATIK DI KELAS X 2 SMA PGRI 1 BANJARMASIN KOTA BANJARMASIN HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari
Lebih terperinciJenny Oka Puspitasari, Subiki, Trapsilo Prihandono
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING DISERTAI METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI PADA SISWA KELAS VIIG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SMPN 4 JEMBER
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pardasuka selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa
Lebih terperinciAGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII B SMP NEGERI 2 TOROH TAHUN AJARAN 2012/2013 AGUNG SUPRIYANTO
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA
PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA Rouli Pardede SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study to determine the increase
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HANDS-ON PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX- E SMPN 1 CIREBON TAHUN PELAJARAN
52 EduMa Vol. 6 No. 1 Juli 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HANDS-ON PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX- E SMPN 1 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Yeyet Trisilahayati
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.
JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN
Penerapan Tekhnik Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Conceptual Change Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XA SMA Al-Khairaat Kalukubula Nurul Fitriana, Darsikin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting didalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
88 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada teknik
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 21 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Nura,
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas XI AK Semester Gasal SMK Prawira Marta Kartasura Tahun 2013/2014)
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIVARIASIKAN NUMBERED HEADS TOGETHER
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIVARIASIKAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN TELUK TIRAM 6 BANJARMASIN Muhammad Saleh & Nooridawati
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) Sri Rahayu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: rarakirana_yunanto@yahoo.co.id
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Rezeki Apriliana Puteri, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pend. Fisika FKIP
Lebih terperinciAPLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) YANG DISERTAI DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TASIKMADU
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN LOKTABAT I PADA KONSEP STRUKTUR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN
1 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN LOKTABAT I PADA KONSEP STRUKTUR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN Oleh : Asriana Rosti dan Hj. Noor Ichsan Hayani Sebagai guru mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia tersebut. Usaha tersebut
Lebih terperinciProsiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING
PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING (PTK Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS Semester V Kelas E Tahun Akademik 2014/2015) ARTIKEL
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPenggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun
Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses belajar guru harus memperhatikan
Lebih terperinciABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara
OPTIMALISASI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (PKP) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 6 CAKRANEGARA RATNASARI Guru SD Negeri 6 Cakranegara ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum memiliki peranan penting dalam pendidikan. Istilah kurikulum menunjukkan beberapa dimensi pengertian, setiap dimensi tersebut memiliki keterkaitan satu dengan
Lebih terperinciOleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol.
Trisni Atmawati / Upaya Peningkatan Penguasaaan UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol Trisni Atmawati SMA NEGERI 3
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DENGAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING MELALUI MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat, dimana melalui pendidikan mereka mendapatkan pengetahuan, ilmu, wawasan, ketrampilan dan keahlian
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
Lebih terperinciKhoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2
Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-7SMA 5 SEMARANG TAHUN AJARAN
Upaya Meningkatkan Hasil. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-7SMA 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010-2011 1 Oleh: Supriyanto 2 Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan serangkaian interaksi yang baik antar siswa dengan guru yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran
Lebih terperinciSP Proceeding Biology Education Conference (ISSN: ), Vol 13(1) 2016:
SP-009-007 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 503-508 Peningkatan Oral Activities dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa. 3.2
Lebih terperinci50 Media Bina Ilmiah ISSN No
50 Media Bina Ilmiah ISS o. 1978-3787 PEERAPA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES UTUK MEIGKATKA MOTIVASI BELAJAR DA KETERCAPAIA KKM IPA SISWA KELAS II SD 40 CAKRAEGARA Oleh: Ida Ayu Rintis Guru SD egeri 40 Cakranegara
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM ABSTRAK LINA YETTI BUDI ASIH Guru IPA SMP Negeri 11 Mataram
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) Oleh: Aneng Sih Samitri, Mujiyem Sapti, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN 9
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN MATERI EKPONEN KELAS X
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN MATERI EKPONEN KELAS X Dwi Sulistyaningsih 1 ), Iswahyudi Joko 2 ) 1 ), 2 ) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci