PENGEMBANGAN MULTI-PURPOSES TEXTBOOK (MTB) BERTEMA BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BERSINTAK READING QUESTIONING AND ANSWERING (RQA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MULTI-PURPOSES TEXTBOOK (MTB) BERTEMA BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BERSINTAK READING QUESTIONING AND ANSWERING (RQA)"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MULTI-PURPOSES TEXTBOOK (MTB) BERTEMA BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BERSINTAK READING QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) Muhammad Bagas Murditya, Alosiyus Duran Corebima, Umie Lestari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang no. 5 Malang wangsa.server@gmail.com ABSTRAK Multi-purposes Textbook (MTb) atau buku ajar multi-tujuan adalah buku ajar yang dikembangkan guna mendukung keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan berbagai tujuan, mulai dari kegiatan pembelajaran reguler yang bertujuan pada ketercapaian suatu kompetensi dasar (KD) hingga kegiatan pembelajaran pengayaan yang bertujuan khusus seperti persiapan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Biologi. Pengembangan MTb bertema biologi sel dan molekuler untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) erat kaitannya dengan upaya pengayaan konsep biologi sel dan molekuler serta upaya peningkatan daya saing siswa pada OSN SMA bidang Biologi dan berbagai kompetisi biologi sejenis. Penelitian dan pengembangan dengan menggunakan metode 4D (Define, Design, Develop and Disseminate) Thiagarajan ini bertujuan untuk mengembangkan MTb bertema biologi sel dan molekuler yang bersintak metode pembelajaran RQA (Reading, Questioning, and Answering). MTb dilengkapi dengan contoh soal biologi sel dan molekuler yang disajikan pada kompetisi akademik biologi baik di tingkat nasional dan internasional beserta pembahasannya. MTb bertema biologi sel dan molekuler yang dihasilkan pada penelitian dan pengembangan ini telah melalui proses validasi ahli dan validasi lapangan dan memperoleh rerata persentase validitas dari ahli materi sebesar 91,5%, ahli media pembelajaran sebesar 88,8%, guru biologi sebesar 98,8% dan hasil uji keterbacaan oleh siswa sebesar 90,98%. Lebih lanjut, kegiatan difusi dan adopsi dari tahap disseminate pada penelitian dan pengembangan ini telah dilakukan dengan seminar hasil di Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang juga menunjukkan penerimaan yang baik terhadap buku ajar ini. Semua hal tersebut mengindikasikan bahwa MTb yang dihasilkan pada penelitian dan pengembangan ini telah layak digunakan pada kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya. Kata Kunci : multi-purposes textbook (MTb), biologi sel dan molekuler, metode pembelajaran RQA PENDAHULUAN Pasar bebas ASEAN (MEA) yang dimulai pada tahun 2016 memungkinkan peningkatan persaingan antar sekolah sebagai produsen jasa layanan pendidikan formal dalam menarik siswa dan walinya sebagai konsumen. MEA di dukung oleh kemudahan akses dan keterbukaan informasi akan menyebabkan perubahan preferensi konsumen sekolah. Pada masa transisi dari fase negara berkembang menjadi negara maju, orang tua yang berpendidikan atau berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas akan cenderung menyekolahkan anak berdasarkan pengetahuannya akan kualitas suatu sekolah daripada pengalaman pribadinya saat bersekolah (Woods dkk, 1998). Di pihak lain orang tua yang kurang berpendidikan masih akan cenderung menyekolahkan anak berdasarkan pengalaman pribadinya saat bersekolah, namun kondisi ini tidak akan berlangsung lama sebab peningkatan kemudahan akses informasi (Woods dkk, 1998). Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya homogenisasi siswa. Perubahan preferensi konsumen sekolah akan berdampak pada banyak perubahan aspek sekolah. Salah satu aspek yang menjadi daya tarik sekolah adalah prestasi akademik. Peningkatan kuantitas dan kualitas prestsi akademik suatu sekolah akan meningkatkan preferensi konsumen terhadap sekolah tersebut (Woods dkk, 1998). Keberlanjutan prestasi akademik suatu sekolah juga memiliki peran yang signifikan dalam menjamin keberlanjutan dan eksistensi dari sekolah tersebut (Woods dkk, 1998). Sekolah dengan prestasi akademik di bidang sains akan memiliki nilai tambah tersendiri di mata konsumen pada masa transisi (Woods dkk, 1998). Prestasi di bidang sains dapat diperoleh siswa suatu sekolah dengan mengikuti suatu ajang kompetisi sains. Salah satu bidang sains yang sering dikompetisikan adalah biologi. Keberhasilan seorang siswa dalam kompetisi sains bidang biologi salah satunya ditentukan oleh proses pembelajaran materi dari berbagai kompetensi dasar (KD) pelajaran biologi di sekolah. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

2 Salah satu kelompok KD yang pada proses pembelajarannya sering ditemukan permasalahan adalah kelompok KD yang terkait dengan konsep biologi sel dan molekuler. Permasalahan pada kegiatan pembelajaran untuk kelompok KD tersebut adalah permasalahan yang kompleks dan berdampak pada rendahnya hasil belajar kognitif siswa pada beberapa KD tersebut. Pada akhirnya kurangnya pemahaman siswa pada materi dari beberapa KD tersebut dapat berdampak pada rendahnya daya saing siswa dalam OSN SMA bidang Biologi dan berbagai kompetisi biologi sejenis. Akar dari permasalahan ini adalah adanya anggapan bahwa, konsep-konsep biologi yang terkait dengan sub-bidang biologi sel dan molekuler adalah konsep yang sulit menurut siswa SMA/MA, mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi dan guru biologi (Adisendjaja dan Romlah, 2007). Anggapan tersebut timbul dari fakta bahwa konsep-konsep yang terkait dengan sub-bidang biologi sel dan molekuler merupakan konsep yang berkembang dengan cepat (Adisendjaja dan Romlah, 2007). Lebih lanjut, dari hasil wawancara dengan guru biologi di sekolah sampel menunjukkan bahwa guru dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep biologi sel dan molekuler karena kurangnya pemahaman dalam mengintergrasikan konsep-konsep dari disiplin ilmu-ilmu lain yang terkait dengan biologi sel dan molekuler. Hal ini terjadi sebagai akibat dari ketidaklengkapan informasi yang terkait dengan biologi sel dan molekuler pada buku ajar biologi SMA. Pengembangan buku ajar multi-tujuan atau Multipurposes Textbook (MTb) adalah salah satu upaya strategis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kelompok KD yang terkait dengan biologi sel dan molekuler. Di pihak lain pengembangan MTb bertema biologi sel dan molekuler berpotensi meningkatkan daya saing siswa dalam kompetisi sains bidang biologi. Multi-purposes Textbook (MTb) atau buku ajar multi-tujuan adalah buku ajar yang dikembangkan untuk mendukung keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan berbagai tujuan, mulai dari kegiatan pembelajaran reguler yang bertujuan pada ketercapaian suatu kompetensi dasar (KD) hingga kegiatan pembelajaran yang bertujuan khusus seperti persiapan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Biologi untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA). Pengintegrasian sintak metode pembelajaran tertentu pada suatu buku ajar dinilai dapat memudahkan ketercapaian tujuan pembelajaran dari buku ajar tersebut (Ghozali, 2011). Sintak dari metode pembelajaran RQA dipilih untuk diintegrasikan pada MTb yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini sebab dapat meningkatkan ketrampilan metakognitif High Order Thinking (HOT) siswa (Sumampouw, 2011). Lebih lanjut, metode pembelajaran RQA juga telah terbukti mampu meningkatkan ketrampilan metakognitif siswa yang lain yakni self-regulated learning (Khairil, 2009). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan MTb bertema biologi sel dan molekuler serta bersintak metode pembelajaran RQA lengkap dengan contoh soal biologi sel dan molekuler yang disajikan pada kompetisi akademik biologi baik di tingkat nasional dan internasional beserta pembahasannya. METODE PENELITIAN Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model four-d (4D) Thiagrajan. Pada model penelitian 4- D, penelitian dilakukan dalam 4 tahap yakni, define, design, develop dan disseminate (Thiagarajan dkk. 1974). Pada tahap define terdapat lima tahap penelitian yang harus dilakukan yakni, analisis kebutuhan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan penentuan tujuan instruksional khusus (Thiagarajan dkk. 1974). Pada tahap design terdapat tujuh tahap penelitian yakni, menyusun referensi kriteria tes, memilih media, memilih format pengembangan media, menyusun format materi, menyusun materi, menyusun assessment, dan menyusun petunjuk penggunaan (Thiagarajan dkk. 1974). Pada tahap develop terdiri dari dua tahap yakni, tahap validasi dan tahap uji coba produk (Thiagarajan dkk. 1974). Validasi oleh ahli materi dilakukan oleh dua orang dosen biologi dari tiga instansi yang berbeda yakni Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang, Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya dan Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI). Di pihak lain, validasi ahli media pembelajaran dilakukan oleh seorang dosen dari Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Tahap uji coba produk adalah tahap dimana media pembelajaran yang dikembangkan diuji validitasnya oleh praktisi lapangan atau dalam hal ini Guru Biologi. Pada tahap disseminate terdiri dari dua tahap yakni tes validitas dan adopsidifusi, tahap adopsi dan difusi dilakukan melalui seminar hasil. Desain uji digunakan untuk melakukan penilaian dari pengembangan yang telah dilakukan. Penilaian produk dilakukan dengan cara validasi materi, validasi media, dan uji coba produk. Validasi materi dan media dilakukan dengan memberikan angket penilaian terhadap media yang dikembangkan kepada dosen biologi, dan guru biologi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah MTb yang telah dikembangkan layak atau tidak. Uji coba produk dilakukan dengan uji keterbacaan terhadap 15 responden yang dipilih secara acak dari siswa kelas XI Mat-Sains 5 MAN 3 Malang telah mengikuti pembelajaran biologi yang membahas tentang materi sel. Hal ini dilakukan untuk menguji kesesuaian media Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

3 terhadap pengguna produk. Desain uji media dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Desain Uji Media. Data yang diambil pada penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahli materi, dan tanggapan siswa mengenai produk yang dikembangkan. Data kualitatif yang diperoleh dari kegiatan penelitian pengembangan ini dikuantifikasi dengan skala Likert (skala bertingkat) sehingga produk yang dikembangkan dapat diketahui validitasnya. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif dari validator ahli media, ahli materi, guru, dan siswa adalah teknik analisis data persentase 8 dengan rumus sebagai berikut. P = persentase Σx = jumlah skor responden dalam satu item Σxi = jumlah skor keseluruhan nilai ideal dalam satu item 100% = konstanta (Sudaryono, 2013). Hasil analisis data yang berupa persentase tersebut kemudian diinterpretasikan dengan kriteria nilai konversi atau kualifikasi penilaian yang disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Media Pembelajaran yang diadaptasi dari Sukmadinata (2006). Persentase tinggi Cukup tinggi <50 Kurang tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian dan pengembangan ini telah menghasilkan produk berupa MTb bertema biologi sel dan molekuler serta bersintak metode pembelajaran RQA lengkap untuk siswa SMA. MTb yang dikembangkan pada penelitian dan pengembangan ini terdiri atas tiga bagian utama yaitu pendahuluan, isi, pelengkap dan penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas halaman sampul, tentang penulis, prakata, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku dan daftar isi. Bagian isi terdiri atas bab 1 sampai 8 dimana setiap bab memuat identitas bab, pengantar, paparan materi, tes konseptual, rangkuman, rujukan bab, tes kompetensi, panduan penilaian dan pembahasan untuk setiap soal tes yang terdapat bab tersebut. Bagian pelengkap berisi soal latihan peminatan yang diadaptasi dari naskah soal OSN bidang Biologi untuk jenjang SMA mulai dari seleksi tingkat Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Nasional, bahkan IBO lengkap dengan panduan penilaian dan pembahasan. Bagian penutup terdiri atas daftar pustaka. Produk dari penelitian dan pengembangan ini juga telah melewati 3 tahapan validasi dann 1 tahapan uji keterbacaan, yakni validasi buku ajar oleh ahli materi, validasi buku ajar oleh ahli media, validasi buku ajar oleh praktisi di lapangan atau guru biologi, dan uji keterbacaan siswa. Berikut ini data penyajian data hasil validasi dan uji coba. a. Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi Biologi Sel dan Molekuler Materi biologi sel dan molekuler yang disusun dalam MTb ini telah divalidasi oleh validator ahli materi, terdapat dua ahli materi yakni ahli materi internal institusi dan ahli materi eksternal institusi. Ahli materi dari internal institusi adalah dosen dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, sedangkan ahli materi dari eksternal institusi adalah dosen dari Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya yang sekaligus merangkap Pembina TOBI. Aspek yang dinilai oleh validator ahli materi pada MTb ini secara garis besar meliputi, format MTb, kualitas isi materi MTb, penyajian isi materi MTb, kebahasaan, kegrafisan dan manfaat MTb. Data hasil validasi kemudian dianalisis dan disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa materi biologi sel dan molekuler yang disajikan pada buku ajar memiliki validitas sangat tinggi dengan rata-rata persentase validitas sebesar 91.5% artinya bahwa materi yang disajikan dalam MTb sangat valid dan tidak perlu ada revisi serta sudah layak untuk digunakan. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa validitas dari kualitas isi materi buku adalah sebesar 88.9% dan tidak sebesar 100% seperti seharusnya, hal ini terjadi sebab angka tersebut merupakan rerata hitung dari hasil validasi ahli materi internal institusi dan eksternal institusi. Hasil validasi ini meliputi 10 komponen berbeda. Perbedaan latar belakang dari kedua validator ahli materi memungkinkan terjadinya perbedaan sudut pandang dalam memvalidasi produk. Perbedaan dalam sudut pandang penilaian dari validator ahli materi ini dapat terlihat pada beberapa komponen penilaian validasi yang semua komponen tersebut berkaitan langsung dengan kualitas isi materi buku ajar. Hal inilah yang menyebabkan rerata hasil Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

4 validasi dari kedua ahli materi tidak dapat mencapai 100%. Tabel 2. Data Hasil Validasi MTb oleh Ahli Materi Internal dan Eksternal b. Analisis Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran dan Guru Biologi MTb yang merupakan produk hasil pengembangan ini juga telah divalidasi oleh ahli media pembelajaran dan guru biologi. Aspek yang dinilai oleh validator ahli media pembelajaran dan guru biologi antara lain, kepratisan penggunaan, kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, kegrafisan dan manfaat. Data hasil validasi kemudian dianalisis dan disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4 berikut. Tabel 3. Ringkasan Data Hasil Validasi MTb oleh Ahli Media Pembelajaran 1. Indikator Indikator Kepraktisan Penggunaan 1. Format MTb Kualitas Isi Materi MTb Penyajian Isi Materi MTb Kebahasaan Kegrafisan Manfaat 100 Nilai Kelayakan Isi Kebahasaan Penyajian Kegrafisan Nilai 88.8 Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Validasi MTb oleh Guru Biologi 1. Indikator Kepraktisan Bagi Pengguna Kelayakan Isi Kebahasaan Penyajian Kegrafisan Manfaat 100 Nilai 98.8 Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan bahwa kelayakan MTb sebagai media pembelajaran menunjukkan validitas sangat tinggi dengan rata-rata persentase validitas sebesar 93.8% artinya bahwa MTb yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran dan tidak perlu ada revisi. c. Analisis Data Hasil Uji Coba Keterbacaan MTb oleh Siswa MTb yang sudah divalidasi oleh ahli materi, ahli media pembelajaran dan guru biologi kemudian diuji keterbacaannya oleh siswa. Uji keterbacaan ini dilakukan oleh 15 siswa kelas XI Mat-Sains 5 MAN 3 Malang yang telah mengikuti pembelajaran biologi yang membahas tentang materi sel. Uji keterbacaan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan mengenai isi, kesalahan pengetikan, dan penggunaan bahasa yang kurang atau tidak dapat dipahami dalam penyajian MTb serta untuk menguji kualitas MTb. Data hasil uji keterbacaan tersebut kemudian dianalisis dan disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Ringkasan Data Hasil Uji Keterbacaan MTb oleh Siswa 1. Aspek yang dinilai Kepraktisan Bagi Pengguna Kelayakan Isi Kebahasaan Kegrafisan Manfaat 100 Nilai Kriteria Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

5 Tabel 5 menunjukkan bahwa MTb sudah dapat dipahami siswa dan menunjukkan validitas sangat tinggi dengan rata-rata persentase validitas sebesar 90.98% artinya MTb yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan oleh siswa. Lebih lanjut, disamping perolehan rerata nilai validasi yang sangat tinggi dari semua validator dan uji keterbacaan, kegiatan revisi pasca validasi telah dilakukan guna meningkatkan rerata nilai validasi hingga mendekati 100%. Penelitian dan pengembangan buku ajar multitujuan (MTb) bertema biologi sel dan molekuler bersintak reading questioning and answering (RQA) merupakan upaya strategis yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kelompok KD yang terkait dengan biologi sel dan molekuler. Lebih lanjut, MTb yang berupa buku ajar cetak sebagai produk dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan potensi daya saing siswa dalam kompetisi sains bidang biologi. Hal ini didasarkan pada pengintegrasian metode pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA) pada MTb ini. Metode pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA) mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan ketrampilan metakognitif siswa. Metode pembelajaran RQA mampu meningkatkan ketrampilan metakognisi siswa utamanya self-regulated learning yang meliputi pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Penelitian yang dilakukan oleh Khairil (2009) telah membuktikan bahwa, metode pembelajaran RQA mampu meningkatkan ketrampilan metakognisi siswa utamanya self-regulated learning yang meliputi pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Lebih lanjut, metode pembelajaran RQA juga terbukti mampu meningkatkan ketrampilan High Order Thinking (HOT) siswa (Sumampouw, 2011). Peningkatan ketrampilan metakognisi terutama selfregulated learning dan High Order Thinking (HOT) telah terbukti berhubungan dengan peningkatan hasil belajar siswa (Corebima, 2009). Di pihak lain, self-regulated learning dan High Order Thinking (HOT) sementara ini juga diasumsikan berhubungan dengan peningkatan daya saing siswa dalam berbagai tahapan seleksi kompetisi sains bidang biologi. Upaya optimalisasi fungsi dari MTb yang dikembangkan didasarkan pada pengintegrasian metode pembelajaran RQA yang didukung dengan sistematika dan spesifikasi isi dari MTb. Sistematika MTb yang dikembangkan pada penelitian dan pengembangan ini terdiri atas tiga bagian utama yaitu pendahuluan, isi, pelengkap dan penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas halaman sampul, tentang penulis, prakata, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku dan daftar isi. Bagian isi terdiri atas bab 1 sampai 8 dimana setiap bab memuat identitas bab, pengantar, paparan materi, tes konseptual, rangkuman, rujukan bab, tes kompetensi, panduan penilaian dan pembahasan untuk setiap soal tes yang terdapat bab tersebut. Bagian pelengkap berisi soal latihan peminatan yang diadaptasi dari naskah soal OSN bidang Biologi untuk jenjang SMA mulai dari seleksi tingkat Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Nasional, bahkan IBO lengkap dengan panduan penilaian dan pembahasan. Bagian penutup terdiri atas daftar pustaka. Di pihak lain, guna memaksimalkan peran MTb dalam menunjang kegiatan pembelajaran untuk berbagai tujuan, maka isi dan susunan materi MTb mengadaptasi Essential Cell Biology, 3 rd Edition 2 yang kemudian diperkaya dengan berbagai literatur biologi sel dan molekuler berbahasa asing yang lain. Lebih lanjut, MTb ini juga dilengkapi dengan soal-soal Latihan Peminatan yang merupakan soal biologi sel dan molekuler yang disadur dan diadaptasi dari naskah soal OSN SMA bidang biologi dan IBO, lengkap dengan pembahasannya. Penambahan soal-soal biologi sel dan molekuler hasil adaptasi dari naskah tes seleksi peserta OSN SMA bidang Biologi untuk berbagai tingkat merupakan inovasi baru. Upaya ini ditujukan agar MTb yang dikembangkan tidak hanya dapat menunjang kegiatan pembelajaran reguler namun juga kegiatan pembelajaran persiapan OSN SMA bidang Biologi. Upaya ini dianggap sebagai inovasi yang belum umum dilakukan. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kesukaran dari soal-soal biologi sel dan molekuler yang terdapat dalam naskah tes seleksi peserta OSN SMA bidang Biologi (Nurinda dkk, 2014). Lebih lanjut, heterogenitas kualitas soal tes seleksi peserta OSN SMA bidang Biologi tingkat Kabupaten/Kota juga turut meningkatkan kesukaran dalam upaya memahami dan mengerjakan soal (Nurinda dkk, 2014). Berbagai kendala terutama yang berkait dengan kesukaran dalam penyusunan pembahasan soal tes seleksi peserta OSN SMA bidang Biologi untuk berbagai tingkat, dapat diselesikan melalui proses validasi langsung kepada ahli materi dari TOBI. Proses validasi materi kepada ahli materi dari TOBI juga memungkinkan konfirmasi kualitas isi materi yang disajikan dan kesesuaiannya dengan materi yang diujikan pada kompetisi sains bidang biologi, khususnya OSN bidang Biologi untuk jenjang SMA. Lebih lanjut, konfirmasi terhadap kebenaran dan kualitas pembahasan soal tes seleksi peserta OSN SMA bidang Biologi untuk berbagai tingkat juga dikonfirmasi pada tahap ini. Hal ini menyebabkan MTb yang dikembangkan pada penelitian dan pengembangan ini memiliki validitas ilmiah yang Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

6 cukup kuat untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran persiapan OSN SMA bidang Biologi. MTb bertema biologi sel dan molekuler yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki kelebihan antara lain, 1) telah melalui tahap validasi sehingga layak digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah, 2) disusun dengan sintaks metode pembelajaran RQA yang telah teruji mampu meningkatkan kemampuan metakognitif siswa, terutama self-regulated learning dan HOT, 3) pengintegrasian metode pembelajaran RQA menyebabkan MTb dapat digunakan secara fleksibel baik untuk menunjang kegiatan pembelajaran reguler yang bertujuan pada ketercapaian suatu KD hingga kegiatan pembelajaran pengayaan yang bertujuan khusus seperti persiapan OSN bidang Biologi, 4) materi dan gambargambar pada MTb ini dirujuk dari berbagai literatur asing tentang biologi sel dan molekuler yang terbaru dan terpercaya, 5) sistematika materi dan gambar pada MTb yang runtut, rinci dan sistematis memudahkan siswa dan guru dalam belajar, 6) isi (materi dan soal-soal latihan) MTb ini relevan dengan perkembagan ilmu biologi sel dan molekuler dan juga materi yang dilombakan pada olimpiade biologi, dan 7) dilengkapi dengan fitur-fitur (misalnya: Petunjuk Penggunaan Buku dan Panduan Penilaian) yang memudahkan siswa dan guru. MTb bertema biologi sel dan molekuler yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki kekurangan antara lain, 1) keterbatasan materi yang hanya meliputi beberapa KD yang terkait dengan konsep-konsep biologi sel dan molekuler, 2) cover yang perlu didesain ulang sehingga lebih menarik bagi siswa, 3) latihan-latihan soal pada fitur Latihan Peminatan pada MTb ini perlu disesuaikan dengan tipe-tipe soal olimpiade terbaru, 4) penggunaan bahasa pada buku ajar ini perlu diperlugas, 5) tidak adanya rubrik eksperimen, dan 5) tidak adanya indeks dan glosarium sehingga menyebabkan siswa dan guru tidak dapat secara langsung mencari definisi dari beberapa kata-kata yang masih asing. Di pihak lain, terlepas dari berbagai kekurangan dan kelebihan dari MTb ini, hasil diseminasi produk melalui seminar hasil di Jurusan Biologi FMIPA UM pada tanggal 16 November 2015 menunjukkan respon yang baik terhadap produk ini. Lebih lanjut, berdasarkan hasil validasi produk yang didukung oleh hasil dari seminar hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan berupa MTb bertema biologi sel dan molekuler sel ini sangat layak digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajan dengan berbagai tujuan di SMA. SIMPULAN Perubahan preferensi konsumen sekolah sebagai dampak dari dimulainya MEA pada tahun 2016 perlu diantisipasi dengan melakukan serangkaian upaya strategis. Upaya strategis yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa serta daya saing siswa dalam kompetisi sains, salah satunya kompetisi sains bidang biologi. Hal ini diujukan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan preferensi masyarakat sebagai konsumen suatu sekolah. Kegiatan penelitian dan pengembangan buku ajar multi-tujuan atau Multi-purposes Textbook (MTb) adalah salah satu upaya strategis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kelompok KD yang terkait dengan biologi sel dan molekuler. Di pihak lain pengembangan MTb bertema biologi sel dan molekuler berpotensi meningkatkan daya saing siswa dalam kompetisi sains bidang biologi. Kegiatan penelitian dan pengembangan ini telah berhasil menghasilkan MTb berupa buku ajar cetak. MTb yang dihasilkan telah teruji validitasnya dan layak digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajan dengan berbagai tujuan di SMA, mulai dari kegiatan pembelajaran reguler yang bertujuan pada ketercapaian suatu KD hingga kegiatan pembelajaran pengayaan yang bertujuan khusus seperti persiapan OSN bidang Biologi DAFTAR PUSTAKA Adisendjaja, Y.H., dan Romlah, O. (2007), Identifikasi Kesalahan Dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU, Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia : Bandung. Corebima, A. D. (2009), Kajian Tentang Perkembangan Keterampilan Metakognitif Pada Perkuliahan Genetika di Jurusan Biologi FMIPA UM, Laporan Penelitian Pascasarjana : Tidak diterbitkan. Ghozali, I Pengembangan Buku Teks Bahasa Inggris Interaktif: Penelitian Pengembangan di Sekolah Menengah Atas Jurusan Usaha Jasa dan Pariwisata di Yogyakarta. Disertasi : Tidak diterbitkan. Khairil. (2009), Pengaruh Model Perkuliahan Genetika Di Jurusan Biologi FMIPA UM Terhadap Kemampuan Metakognisi Mahasiswa. Disertasi : Tidak diterbitkan. Nurinda, S., Rudyatmi, E., dan Ridlo, S. (2014), Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013, Unnes Journal of Biology Education, Vol 3, 1, Hal Sudaryono. M, G., dan Rahayu, W. (2013), Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

7 Sukmadinata, N. S. (2006), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sumampouw, H. (2011), Kajian Perkuliahan dan Asesment Genetika dalam memberdayakan Kemampuan Metakognitif, Berpikir Tingkat, Keterampilan Proses Sains dan Retensi Mahasiswa S1 dan S2 Biologi UM. Malang Disertasi, tidak diterbitkan; Pascasarjana UM. Thiagarajan, S., Dorothy, S.S., dan Melvyn, S.S. (1974), Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Minnesota: Indiana University. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Nurul Ika Noviyanti, Susriyati Mahanal, dan Nuning Wulandari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK Rizky Kadhafi, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang E-mail: rizkykadhafi90@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA Imalia Imaniarta, Oktavia Sulistina, Yahmin, Universitas Negeri Malang Email:

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Fahimatul Anis * *Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA Sunarno Prayogo* dan Hadi Suwono Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang 65145 *Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas 1. Elliza Efina Rahmawati Putri, 2. Sukarmin, 3. Cari 1,2,3. Magister Pendidikan Sains Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK

PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK Wahyu Dani Swari (1), Basry Yadi Tang (2) (1) Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Model pengembangan yang direncanakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID Ria Putri Wahyuningtyas, Munzil, Suharti Universitas Negeri Malang E-mail: riaputriwahyuningtyas@gmail.com ABSTRAK : Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dalam penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif elektronik yang dimaksud adalah software yang dapat menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DOI: doi.org/10.21009/0305010219 PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH Widya Nurhayati a), Vina Serevina b), Fauzi Bakri c) Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics Novaliyosi, Aan Subhan Pamungkas

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (Reasearch and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY Pengembangan LKPD IPA... (Titik Wulandari) 1 PENGEMBANGAN LKPD IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III MTO PNLITIN. Model Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan (Research and evelopment). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Nuril Maghfiroh 1, Herawati Susilo 2, Abdul Gofur 3 Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi intelektual yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 1 Bandung, Jawa Barat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS IPA berbasis pembelajaran kooperatif STAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar istilah di dalam penelitian ini tidak menimbulkan perbedaan persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: 1. Efektivitas Gambar merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

PROTOTIPE MODEL PEMBELAJARAN REC (READING, EXERCISE, AND CLARIFICATION) UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP

PROTOTIPE MODEL PEMBELAJARAN REC (READING, EXERCISE, AND CLARIFICATION) UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP PROTOTIPE MODEL PEMBELAJARAN REC (READING, EXERCISE, AND CLARIFICATION) UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP Rachmawati 1), Indrawati 2), Sutarto 2) 1) SMP Negeri 2 Muncar Jl. Diponegoro No. 25 Tambakrejo Muncar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam upaya membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi masalah-masalah di era globalisasi. Namun, kualitas

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016 ISSN:

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016 ISSN: PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA CIREBON BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI MAHASISWA Siti Aisyah, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui seperti

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Fitrianto Eko Subekti 1, Eka Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Univeritas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN Juniadi, Aisyah E. Palupi, Euis Ismayati S2 Pendidikan Teknologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah R&D (Research and Development)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putri Agustina 1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3 1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA MATERI OPTIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII Rizki Siska Rosalita, Sarwono, dan Triastono Imam Prasetyo Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan scientific berbasis problem based learning

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri Habibi 1, Lovy Herayanti 2 1 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP Mataram,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Adiyat Makrufi (1), Widjianto., Asim Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6 ABSTRAK: LKS dalam penelitian ini dikembangkan dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT

Lebih terperinci