Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment"

Transkripsi

1 Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Fitrianto Eko Subekti 1, Eka Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Univeritas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202 Purwokerto efitrians@ymail.com 1 ABSTRAK Penelitian ini mencoba memperbaiki dan menghasilkan instrumen tes Program Aplikasi berorientasi performance assessment yang valid dan baik. Penelitian menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan (1974), yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Dalam penelitian ini hanya sampai tahap develop. Uji validitas diolah dengan uji proporsi, sedang hasil uji coba dianalisa dengan uji validitas, dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan : (1) instrumen tes yang dikembangkan dinyatakan valid oleh validator, dengan skor rata-rata 3,28 dari skor maksimal 4. (2) Analisa hasil uji coba dihasilkan instrumen tes yang valid dan reliabel, Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan pengembangan instrumen tes valid dan baik. Kata Kunci :instrumen tes, performance assessment, 4-D PENDAHULUAN Mata kuliah program aplikasi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diambil oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mendukung mata kuliah statistika dasar dan mata kuliah penelitian pendidikan matematika. Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendalami materi olah data statistika berbantuan SPSS. Mata kuliah yang mendasari mata kuliah program aplikasi adalah mata kuliah statistika dasar dan penelitian pendidikan matematika. Mahasiswa untuk menguasai materi yang ada di dalam mata kuliah program aplikasi dengan baik, maka harus sudah menguasai materi statistika dasar dan penelitian pendidikan matematka. Untuk dapat mengetahui apakah perilaku mahasiswa sudah menguasai materi dari mata kuliah yang dipelajari, maka perlu disusun intrumen tes. Instrumen tes berupa kisi-kisi soal, soal, dan pedoman penskorannya.dengan adanya instrumen tes yang baik, maka soal yang dibuat tentunya dapat mengukur, apa yang hendak diukur. Salah satu penilaian yang dapat digunakan adalah performance assessment (penilaian kinerja). Dengan penilaian kinerjatidak hanya tulisan peserta didik yang dinilai, tetapi juga produk maupun sikap peserta didik ikut dinilai. Karena penilaian kinerja merupakan penilaian belajar peserta didik yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk ataupun sikap (Iryanti, 2004).Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin mengembangkan intrumen tes yang dapat mengukur kinerja mahasiswa, khususnya instrumen tes untuk mata kuliah program aplikasi. Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu sesuai dengan cara dan aturanaturan yang telah ditentukan (Arikunto, 2010). Sedangkan menurut Sukardi (2010) tes merupakan prosedur sistematis yang direncanakan dan mempunyai tujuan untuk membandingkan perilaku dua siswa atau lebih. Pelaksanaan tes dapat terlaksana jika tersedia perangkat, tugas, pertanyaan atau latihan. Perangkat tersebut dinamakan instrumen tes. Berdasarkan pengertian tersebut instrumen tes merupakan perangkat yang digunakan untuk mengetahui perbandingan perilaku dua siswa atau lebih. Sebuah tes dapat dikatakan baik, sebagai alat pengukur, jika memenuhi persyaratan tes, yang meliputi : (1) validitas; (2) reliabilitas; (3) objektivitas; dan (4) praktibilitas (Arikunto, 2010). Sebuah tes dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur. Artinya jika ingin mengukur kemampuan menginput dan mengolah data, serta menginterpretasikan hasilnya, maka soal-soal yang dibuat harus dapat mengukur kemampuan tersebut. Sedangkan tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memiliki keajegan, artinya jika tes tersebut diberikan kepada siswa yang sama dalam waktu yang berlainan, siswa tersebut masih dalam rangking kelompok yang sama. Objektivitas berkaitan dengan skoring, artinya dalam penilaian dalam soal yang sama terhadap orang yang berbeda penskorannya selalu sama. 231

2 Praktikabilitas berkaitan dengan kepraktisan sebuah tes, artinya tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan terdapat petunjuk-petunjuk pengerjaan tes secara jelas.dalam hal ini tes dikatakan baik, jika tes tersebut dalam kriteria valid, dan reliabel. Penilaian kinerja merupakan sebuah pendekatan untuk mengukur kinerja siswa berdasarkan bagaimana siswa menyelesaikan tugas tertentu (Aliyn and Bacon, 1994). Danielson (Iryanti, 2004) mendefinisikan Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menilai berbagai aspek, baik jawaban siswa, produk atau perilakunya. Sedangkan Iryanti (2004) menyatakan bahwa Penilaian kinerja merupakan penilaian belajar peserta didik yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk. Dalam penelitian ini indikator penilaian kinerja yang digunakan meliputi: (1) kedisiplinan; (2) percaya diri; (3) ketelitian dan kecermatan; (4) kemampuan menginput data; (5) kemampuan mengolah data; (6) kemampuan merumuskan hipotesis; (7) kemampuan interpretasi hasil. Intrumen tes berorientasi performance assessment(penilaian kinerja) merupakan perangkat tes, dimana perangkat tes tersebut soal-soalnya dibuat dengan tujuan untuk dapat mengukur kinerja mahasiswa. Segala catatan, produk atau sikap mahasiswa dalam menyelesaiakan permasalahan yang diberikan diukur menggunakan rubrik penilaian kinerja. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dikembangkan adalah Penelitian Pengembangan. Adapun yang dikembangkan adalah instrumen tes. Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengembangan yang mengahasilkan produk tertentu serta menilai produk tersebut (Sugiyono, 2010). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Thiagarajan (1974), dengan tahapan sebagai berikut : (1) define (pendefinisian); (2) design (perancangan); (3) develop (pengembangan); dan (4) disseminate (penyebaran). Model yang dipakai hanya sampai tahap pengembangan. Tahap penyebaran tidak dilakukan, karena keterbatasan waktu dan biaya dari penelitian ini. Selain itu pada tahap perancangan, langkah pemilihan media tidak dilakukan, karena dalam pengembangan ini hanya mengembangkan instrumen tes. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Februari tahun 2014 dan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.Untuk mendapatkan data tentang instrumen tes yang valid digunakan lembar validasi instrumen tes. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang analisa butir soal, digunakan tes. Tes berisi pertanyaan pertanyaan, dimana setiap item pertanyaan disusun berdasarkan indikator materi dan jawaban soal tersebut dinilai dengan menggunakan penilaian kinerja, selain itu segala aktivitas di dalam pengerjaan tes juga dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja. Data yang diperoleh untuk selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut. Adapun teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Data yang diperoleh dari hasil validasi instrumen tes dianalisis berdasarkan rata rata skor. Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan rata-rata skor. Rata-rata skor dari instrumen tes dihitung dengan cara jumlah skor rata-rata instrumen tes dibagi dengan jumlah validator yang menilai intrumen tes tersebut. 2. Data yang diperoleh dari ujicoba instrumen tesdilakukan analisis butir tes. Analisis butir tes dilakukan untuk menentukan kualitas butir tes tersebut. Adapun yang dilakukan adalah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil ini dijadikan dasar dan masukan untuk melakukan revisi terhadap butir tes, sehingga didapatkan butir tes yang baik. Arikunto (2010) menyatakan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. instrumen tes dalam kategori valid jika t hitung > t tabel. Selanjutnya Arikunto (2010) menyatakan bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen tes dikatakan reliabel jika r 11 > r hitung. Selain itu mahasiswa dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja. Tujuannya adalah untuk melihat perilaku mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Adapun rubrik penilaian didasarkan pada indikator penilaian kinerja, yaitu : 232

3 Untuk indikator (1) kedisiplinan; dan (2) percaya diri menggunakan keterangan Ya dan Tidak. Jawaban Ya dikonversi menjadi skor 1, sedangkan jawaban tidak dikonversi menjadi skor 0. Sedangkan untuk indikator : (3) ketelitian dan kecermatan; (4) kemampuan menginput data; (5) kemampuan mengolah data; (6) kemampuan merumuskan hipotesis; (7) kemampuan interpretasi hasil. Menggunakan pilihan tidak sesuai (0); sebagian sesuai (1); dan sesuai seluruhnya (2). HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi teori Thiagarajan (1974) yang dipilih dalam pengembangan instrumen tes mata kuliah program aplikasi berorientasi performance assessment pada bagian ini akan dipaparkan tahapantahapannya. Adapun tahapan pengembangan dimulai dari tahap pendefinisian, perancangan sampai pada tahap ujicoba. Tahap Pendefinisian Mata kuliah program aplikasi merupakan salah satu mata kuliah wajib pada program pendidikan matematika. Mata kuliah ini membekali mahasiswa untuk dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian pendididikan menggunakan bantuan SPSS serta dapat menginterpretasikan hasilnya. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah program aplikasi secara bersamaan mereka juga sedang mengambil mata kuliah statistik dasar, dimana dalam mata kuliah tersebut dipelajari statistika deskriptif dan statistika inferensia. Mahasiswa tersebut juga belum mendapatkan mata kuliah statistik penelitian pendikan. Dengan kondisi tersebut, menjadikan kesulitan sendiri bagi pengampu mata kuliah program aplikasi. Hal ini dikarenakan mata kuliah statistik dasar dan statistik penelitian pendidikan merupakan materi yang mendasari mata kuliah program aplikasi. Berdasarkan usia, mereka sudah berada dalam usia dewasa. Sehingga perlu diberikan soal-soal yang memberikan kesempatan mereka untuk berfikir. Tipe soal yang digunakan adalah soal essay. Selain itu soal-soal yang diberikan menuntut mereka untuk memecahkan masalah dan dapat menginterpretasikan hasilnya. Pada tahap ini juga dihasilkan peta konsep untuk mata kuliah program aplikasi. Berikut peta konsep mata kuliah program aplikasi. Statistika Deskriptif Inferensia Deskripsi Data Nominal Ordinal Interval Rasio Uji- uji dengan SPSS Interpretasi Korelasi Regresi Banding Hasil Satu Sampel Sampel Berpasangan Dua Sampel Dalam hal ini intrumen yang dikembangkan mengambil materi uji regresi dan uji banding dua sampel. Selanjutnya berdasarkan analisis konsepmata kuliah program aplikasi diperoleh mahasiswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian berbantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Berdasarkan keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa, maka untuk mengoptimalkannya perlu dirancang tugas mandiri. Dengan tugas mandiri 233

4 kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian berbantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya semakin baik. Hasil analisis konsep dan tugas kemudian dijadikan rujukan untuk membuat tujuan intruksional yang ingin dicapai. Adapun tujuan intruksional yang ingin dicapai adalahmahasiswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan regresi linier sederhana, uji banding dua sampel menggunakan bantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Tahap Perancangan Analisis pada tahap perancangan digunakan untuk menyusun instrumen tes berorientasi performance assessment. Dasar penyusunan instrumen tes adalah analisis materi, analisis tugas dan perumusan tujuan intruksional. Tes disusun berbentuk essay yang didahului dengan membuat kisi-kisi dan acuan penskoran butir soal. Soal-soal disusun untuk mengukur kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan regresi linier sederhana, dan uji banding dua sampel dengan bantuan SPSS dan mampu menginterpretasikan hasilnya. Selain itu soal tes disusun untuk melihat kinerjamahasiswa dalam mengolah data menggunakan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Untuk keperluan ini dibuat lembar penilaian kinerja mahasiswa. Pada langkah ini merupakan langkah penyusunan instrumen tes, yang meliputi: (a) kisi kisi soal; (b) soal evaluasi; (c) kunci jawaban; dan (d) lembar penilaian kinerjamahasiswa. Instrumen tes yang disusun didasarkan pada analisis kompetensi dasar dan dijabarkan dalam spesifikasi tujuan intruksionalmata kuliah program aplikasi. Hasil dari desain awal ini disebut draft I. Tahap Pengembangan Hasil tahap perancangan kemudian divalidasi, dan diujicobakan untuk dianalisis validitas dan reliabilitas instrumen tesnya. Berikut hasil dari uji validasi dan analisa hasil ujicoba. enilaian ahli meliputi validasi produk, yaitu mencakup validasi terhadap instrumen tes yang dikembangkan pada tahap perancangan. Validasi dilakukan oleh 2 orang untuk menilai kevalidaninstrumen tes yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Hasil validasi diperoleh rata-rata 3,28 dengan skor maksimal 4. Sedangkan hasil rata-rata setiap indikator dapat dilihat pada tabel 1berikut : Tabel 1 Rata-Rata Validator Tiap Indikator Ind. Ke Rata-rata Ind. ke Rata-rata Ind. Ke Rata-rata 1 3,5 4 3, , ,5 6 3,5 9 3 Keterangan : (1) Kesesuaian isi soal dengan KD dan Indikator; (2) Kesesuaian isi soal dengan tujuan yang ingin dicapai; (3) Prosedur pengerjaan soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami; (4) Bahasa soal mudah dipahami; (5) Kesesuaian waktu dengan jumlah soal; (6) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam mengimput dan mengolah data menggunakan SPSS;(7) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrumen tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah; (8) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam menginterpretasikan hasil output SPSS; dan (9) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan tabel 1 semua indikator memiliki rata-rata > dari 2,5. Indikator ke- 1 sampai dengan ke-5, merupakan karakteristik umum dari instrumen tes. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa soal yang dibuat sesuai dengan KD, indikator dan tujuan yang ingin dicapai, prosedur soal dan bahasa soal yang digunakan mudah dipahami, serta waktu sesuai dengan jumlah soal yang diberikan. Sedangkan indikator ke- 6 sampai dengan indikator ke-9, merupakan karakteristik performance assessment. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa soal-soal yang kembangkan dapat mengukur kinerja mahasiswa terutama dalam hal menginput, mengolah, dan meninterpretasikan output yang dihasilkan. Selain itu juga dapat dikatakan bahwa soal-soal yang dikembangkan dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. 234

5 Untuk selanjutnya draf 1 diujicobakan kepada 16 mahasiswa. Uji Coba Intrumen Tes Uji validitas menghasilkan r xy = 0,882 untuk soal nomor 1 dan r xy = 0,871 untuk soal nomor 2. Dengan demikian didapat nilai t hitung 6,996 untuk soal nomor 1 dan 6,639 untuk soal nomor 2. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1,761.Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa semua butir soal t hitung > t tabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua butir soal tersebut valid. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas soal dilakukan menggunakan rumus alpha. Dihasilkan nilai r 11 = 0,698,dengan r tabel = 0,327. Karena r 11 > r tabel, maka soal dikatakan reliabel. Hasil uji coba juga dinilai menggunakan rubrik penilaian kinerja. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Rata-Rata kinerjamahasiswa Kode Rata-rata Keterangan Kode Rata-rata Keterangan A.1 0,87 Sangat baik B.5 1,07 Cukup A.2 0,53 Cukup B.6 1,13 Cukup A.3 0,67 Baik B.7 1,13 Cukup A.4 0,07 Sangat kurang B.8 1,40 Baik A.5 1,00 Sangat baik B.9 1,27 Baik B.1 1,60 Baik B.10 1,20 Cukup B.2 1,87 Sangat Baik B.11 1,13 Cukup B.3 1,20 Cukup B.12 1,27 Baik B.4 1,20 Cukup Keterangan : A.1) Datang tepat waktu; A.2) Bekerja sendiri dan tidak bekerjasama dengan teman yang lain; A.3) Tulisan dapat dibaca dengan jelas; A.4) Meminimalisir coretan dalam hasil pekerjaan; dan A.5) Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu. B.1 Kesesuaian penginputan data dengan tujuan soal; B.2) Kesesuaian langkah-langkah pengerjaan dengan bantuan SPSS dengan tujuan soal; B.3) Kesesuaian perumusan hipotesis dengan tujuan soal; B.4) Perumusan hipotesis menggunakan bahasa yang mudah dipahami; B.5) Perumusan hipotesis menggunakan simbol dan bahasa verbal yang benar; B.6) Kesesuaian rancangan analisis dengan tujuan soal; B.70 Rancangan analisis menggunakan bahasa yang mudah dipahami; B.8) Kesesuaian pengisian output dengan tujuan soal; B.9) Interpretasi hasil disajikan menggunakan bahasa yang sistematis; B.10) Kesesuaian interpretasi hasil dengan hipotesis yang diberikan; B.11) Kesesuaian interpretasi hasil dengan tujuan soal; B.12) Mengerjakan semua soal dengan cermat dan teliti. Berdasarkan tabel tersebut dilihat dari segi afektif terlihat bahwa kinerjamahasiswa dalam kategori AMendapatkan hasil yang berbeda-beda. Dalam hal kedisiplinan (A.1 dan A.5) dalam kategori sangat baik. Dalam hal bekerja mandiri (A.2) dalam kategori cukup. Hal ini terlihat dari pengamatan pada saat uji coba, beberapa mahasiswa masih terlihat bertanya kepada teman sebelahnya. Dalam hal tulisan (A.3 dan A.4) dalam kategori baik untuk A.3, dan dalam kategori sangat kurang untuk A.4. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan mahasiswa, tulisan mereka dapat dibaca dengan jelas, hanya saja mereka terlihat masih kurang percaya diri, karena masih terlihat banyak coretan pada hasil pekerjaan mereka. Hasil tersebut didukung oleh rata-rata B.12, dalam hal ketelitian dan kecermatan mengerjakan soal dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja mahasiswa dari segi afektif cukup menggembirakan.hal ini terlihat dari hasil rubrik penilaiankinerjamahasiswa terlihat bahwa dari segi kedisiplinan, kecermatan dan ketelitian cukup menggembirakan. Hanya saja dari segi kepercayaan diri dalam mengerjakan soal cukup memprihatinkan karena dari hasil pekerjaan mahasiswa masih banyak coretan-coretan kesalahan dalam penulisan jawaban. Sedangkan dari segi kognitif, yang meliputi: kemampuan dalam menginput, mengolah, menuliskan output, merumuskan hipotesis, membuat rancangan analisis, dan kemampuan menginterpretasikan output cukup menggembirakan. 235

6 KESIMPULAN Berdasarkan proses pengembangan instrumen tes dengan menggunakan modifikasi pengembangan model 4-D yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagaiberikut :(1) Instrumen tes yang dihasilkan dalam kategori valid, hal ini terlihat dari hasil rata-rata skor validator 3,28 dari skor maksimal 4; (2) Dihasilkan soal yang baik. Hal ini terlihat bahwa semua soal yang dihasilkan dalam kategori valid dan reliabel. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan, diantaranya : (1) Untuk menyusun soal evaluasi sebaiknya perlu dilihat apa tujuan dan siapa sasarannya; (2) Penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam implementasi penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Allyn and Bacon (1994). Classroom Assessment What Teachers Need to Know. A Simon & Schuster Company. Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta. Bumi Aksara. Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas. Nur, M. (1999). Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Sugiyono. (2010). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Tarsito. Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta. Bumi Aksara. Thiagarajan. (1974). Intructional Development for Training Teachers of Exceptional Student : A Sourcebook. Midieapolis : Indiana University Bloomington. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 236

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT BERBASIS PEMECAHAN MASALAH Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES Tri Andari 1), Restu Lusiana 2) 1 Pendidikan Matematika, FPMIPA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd 1), Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd 2) 1) Univeristas Negeri

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Fahimatul Anis * *Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA Putriyani S STKIP Muhammadiyah Enrekang, Jalan Jend. Sudirman No. 17 Enrekang, Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model Pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Model Research and Development yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF Dwi Sulistyaningsih 1, Venissa Dian Mawarsari 2 (1,2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini adalah penelitian yang berorientasi pada pembuatan insrumen penilaian unjuk kerja melalui pendekatan problem solving dengan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian development/ penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat evaluasi yang meliputi kisi-kisi,

Lebih terperinci

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA Sri Irawati 1, Sri Indriati Hasanah 2 1, 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Jalan Raya Panglegur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN Robia Astuti Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: pakde_hardy@yahoo.co.id Abstract The purpose of this study is

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Pengembangan Video Pembelajaran (Asri Setyaningrum) 38 PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian pengembangan. Karena peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran pembelajaran koooperatif tipe

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis inquiry science issues yang dapat mengembangkan practical skills dan scientific

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018 PENGEMBANGAN MODUL DAN LKM PADA MATA KULIAH GENETIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MIND MAPPING DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development and Validation (Pengembangan dan validasi) terdiri dari empat tahap (Adams dan Wieman,

Lebih terperinci

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun Pramudya Ardi 1, Munoto 2, Asto Buditjahjanto 2 1 Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT 1 THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT Ayu Hermalinda*, Herdini**, Asmadi Muhammad Noer*** Email: ayuhermalinda.ipa4@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA Oleh: Fanny Adibah IKIP Widya Darma Abstrak: Pendidikan Matematika bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO Tedy Machmud 1) Sumarno Ismail 2) Nursiya Bito 3) 1) 2) 3) Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol.3 No.1 MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Restu Lusiana 1 Tri Andari 2 1 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian Mahasiswa Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran dengan media pembelajaran visual basic.net

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian pengembangan Penilaian kinerja pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing subtema Keberagaman makhluk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA MATERI MENGELOLA DOKUMEN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA MATERI MENGELOLA DOKUMEN TRANSAKSI PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA MATERI MENGELOLA DOKUMEN TRANSAKSI Elok Erny Rahayu Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang mengintegrasikan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai 11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian pengembangan penilaian ini dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri di Surakarta Propinsi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, diseminasi dan sosialisasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK UNTUK SMPKELAS VIII SEMESTER GENAP Nurul Afisa 24,

Lebih terperinci