BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi
|
|
- Yohanes Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi intelektual yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen secara efektif agar dapat menemukan dan mengatasi prasangka pribadi dan bias; dapat merumuskan dan menyajikan alasan yang meyakinkan dalam mendukung kesimpulan; dan dapat membuat keputusan yang rasional dan tepat tentang apa yang dilakukan dan diyakini (Bassham, et al, 2008). Keterampilan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh setiap orang agar dapat berhasil menghadapi kehidupan. Agar mahasiswa memiliki keterampilan berpikir kritis, mahasiswa hendaknya memperoleh kesempatan berlatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis selama pembelajaran atau praktikum. Untuk memenuhi keperluan tersebut, MPKD-BBB dirancang dan dikembangkan. MPKD-BBB menggunakan fenomena budaya Bali sebagai stimulus belajar bagi mahasiswa. Pertanyaan konseptual dan rancangan praktikum yang dibuat mahasiswa melalui kerja kelompok, mendorong mahasiswa menghasilkan ide-ide dan sekaligus membimbingnya menguasai konsep-konsep Kimia Dasar. Ide-ide mahasiswa, dikembangkan lebih lanjut melalui pertanyaan kritis dalam proses bimbingan rancangan praktikum, pelaksanaan praktikum, pelaporan dan diskusi kelas. Semua rangkaian kegiatan praktikum, memberikan peluang kepada mahasiswa berlatih menggunakan keterampilan berpikir kritis dan 66
2 keterampilan proses sains. Bagan dari paradigma yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. Pertanyaan Konseptual Fenomena Budaya Bali Keterampilan Berpikir Kritis Pertanyaan Kritis Kerja Kelompok Rancangan Praktikum Pelaksanaan Praktikum Pelaporan Diskusi Kelas Keterampilan Proses Sains MPKD-BBB Mahasiswa Memiliki Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan: mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen secara efektif; merumuskan alasan yang meyakinkan; dan membuat keputusan yang rasional dan tepat. Gambar 3.1 Paradigma dalam Penelitian dan Pengembangan MPKD-BBB B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Educational Research and Development). Tahapan penelitian dan pengembangan ini terdiri atas empat tahap, yang disebut dengan model 4D (define, design, develop, dan disseminate) (Thiagarajan et al.,1974). Define adalah kegiatan mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan (needs assessment) melalui studi literatur dan studi lapangan untuk menyusun buram atau produk 67
3 awal. Design adalah kegiatan merancang produk awal. Develop adalah kegiatan memvalidasi dan mengembangkan produk sehingga dihasilkan produk yang teruji (valid dan reliabel) yang siap diimplementasikan. Disseminate adalah kegiatan menyebarluaskan dan mengimplementasikan produk tanpa kehadiran peneliti. Pada penelitian ini, kegiatan yang dilakukan hanya sampai pada tahap develop, meliputi validasi pakar, uji coba terbatas, dan uji coba utama. Desain penelitian selengkapnya disajikan pada Gambar 3.2. C. Prosedur Pengembangan MPKD-BBB 1. Analisis Kebutuhan (Define) Analisis kebutuhan dalam penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan (dalam hal ini MPKD-BBB). Pengumpulan informasi ini dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur berkaitan dengan studi dokumen dan material lainnya yang mendukung pembuatan rancangan produk. Sementara itu, studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi berkaitan, antara lain, dengan konten dan konteks budaya Bali yang relevan dengan topik-topik praktikum Kimia Dasar; karakteristik mahasiswa, faktor-faktor pendukung praktikum, meliputi: alat-alat, bahan-bahan, dan bukubuku kimia; hambatan yang dihadapi oleh dosen dalam mengelola praktikum; dan pandangan dosen terhadap praktikum dan asesmen keteramplan berpikir kritis. Tahapan dalam analisis kebutuhan untuk merancang buram MPKD-BBB ditunjukkan pada Gambar
4 Analisis Kebutuhan Studi Literatur Studi Lapangan Analisis Silabus Kimia Dasar Analisis Teori dan Temuan Penelitian Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Budaya Bali Karakteristik Mahasiswa Konsep-konsep Esensial Daftar Analisis Konsep Model-model Praktikum Model Inkuiri Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Analisis Keterampilan Proses Sains Fasilitas Pendukung Praktikum Kimia Dasar Kendala-Kendala Dosen dalam Pengelolaan Praktikum Kimia Dasar Define Pertanyaan Konseptual Indikator Keterampilan Proses Sains Pertanyaan Kritis Pandangan Dosen terhadap Praktikum. Kimia Dasar dan Asesmen Keterampilan Berpikir Kritis Buram MPKD-BBB Perangkat Praktikum: Pedoman Pengelolaan Praktikum Deskripsi Pengelolaan Praktikum Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Tes Keterampilan Berpikir Kritis Pedoman Observasi Angket Validasi Ahli MPKD-BBB Hasil Revisi Berdasarkan Masukan Ahli Uji Coba Terbatas MPKD-BBB Hasil Revisi Berdasarkan Uji Coba Terbatas Design Develop Uji Coba Utama MPKD-BBB Hasil Revisi Berdasarkan Uji Coba Utama Gambar 3.2 Tahapan dalam Analisis Kebutuhan (Define) dan Hubungannya dengan Penyusunan Buram MPKD-BBB (Design) yang Dilanjutkan dengan Validasi Ahli, Uji Coba Terbatas, dan Uji Coba Utama (Develop) 69
5 a. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mengkaji silabus mata kuliah Kimia Dasar, teori dan hasil penelitian terkait, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kritis, sebagai dasar untuk merancang produk awal (buram) MPKD-BBB (Gambar 3.2). Kegiatan yang dilakukan pada studi literatur ini adalah sebagai berikut. 1) Menganalisis silabus mata kuliah Kimia Dasar untuk menghasilkan konsepkonsep esensial. 2) Menganalisis konsep-konsep esensial sehingga diperoleh daftar analisis konsep. 3) Menganalisis teori-teori dan temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan model-model praktikum, khususnya model praktikum inkuiri. 4) Menganalisis keterampilan proses sains untuk menghasilkan indikator keterampilan proses sains. 5) Menganalisis keterampilan berpikir kritis untuk menghasilkan indikator keterampilan berpikir kritis. 6) Menyusun pertanyaan-pertanyaan konseptual berdasarkan daftar analisis konsep dan fenomena budaya Bali. Pertanyaan konseptual ini dituangkan dalam MPKD-BBB. 7) Pertanyaan kritis yang diajukan kepada mahasiswa didasarkan atas indikator keterampilan berpikir kritis dan respon mahasiswa terhadap pertanyaan konseptual. 70
6 8) Menyusun tes keterampilan berpikir kritis berbasis konten kimia menggunakan acuan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis Ennis (1985) yang berhasil dirumuskan sebelumnya. b. Studi lapangan Studi lapangan dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data berkenaan dengan: (1) konten dan konteks budaya Bali yang relevan dengan topik-topik praktikum Kimia Dasar; (2) karakteristik mahasiswa; (3) fasilitas pendukung praktikum Kimia Dasar, meliputi alat-alat, bahan-bahan dan bukubuku kimia yang digunakan sebagai sumber belajar oleh dosen dan mahasiswa; (4) kendala-kendala yang dihadapi oleh dosen dalam mengelola praktikum Kimia Dasar; dan (5) pandangan dosen terhadap pengelolaan praktikum dan asesmen keterampilan berpikir kritis (Gambar 3.2). Eksplorasi konten dan konteks budaya Bali dilakukan melalui penelusuran dokumen (transkrip lontar dan buku) serta informasi dari nara sumber yang berkompeten berkaitan dengan budaya Bali, yaitu: petani garam, pengusaha/pembuat arak, pengrajin perak dan emas, pemangku, dan ibu-ibu rumah tangga. Sementara itu, karakteristik mahasiswa, fasilitas pendukung praktikum Kimia Dasar, kendala-kendala yang dihadapi oleh dosen dalam mengelola praktikum, dan pandangan dosen terhadap pengelolaan praktikum dan asesmen keterampilan berpikir kritis diperoleh dengan cara mengedarkan angket kepada empat dosen Kimia Dasar dan 14 mahasiswa yang telah menyelesaikan mata kuliah Kimia Dasar pada salah satu jurusan di institusi pendidikan di Bali. Hasil-hasil dari studi lapangan ini akan memberi gambaran 71
7 tentang daya dukung lembaga dan dosen sehingga model praktikum yang dikembangkan didukung oleh kondisi yang ada dan layak diterapkan. 2. Perancangan Buram MPKD-BBB (Design) Hasil-hasil yang diperoleh pada studi literatur dan studi lapangan digunakan sebagai bahan untuk merancang buram MPKD-BBB (Gambar 3.2). Buram MPKD-BBB yang dirancang harus memperhatikan kelayakan agar dapat diimplementasikan di lapangan, seperti tersedianya fasilitas pendukung (alat-alat, bahan-bahan, dan buku-buku kimia) dan sumber daya manusia (dosen) berkualitas yang mengimplementasikan model praktikum tersebut. 3. Pengembangan MPKD-BBB (Develop) a. Validasi ahli Buram MPKD-BBB yang sudah dirancang, selanjutnya, divalidasi oleh tiga ahli; satu ahli memiliki keahlian dalam bidang konten kimia, dua ahli memiliki keahlian dalam bidang pembelajaran dan asesmen. Validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui keterbacaan MPKD-BBB. Masukan-masukan yang diberikan para ahli digunakan untuk menyempurnakan buram MPKD-BBB (Gambar 3.2). b. Uji coba terbatas dan revisi produk Uji coba terbatas (Gambar 3.2) dilaksanakan pada satu kelas di salah satu jurusan pada institusi pendidikan di Bali. Rancangan penelitian yang digunakan pada uji coba terbatas ini adalah one group pretest-posttest design. Detail kegiatan yang dilakukan pada uji coba terbatas ini dapat diuraikan sebagai berikut. 72
8 1) Peneliti mempersiapkan pelaksanaan uji coba terbatas. a) Memilih dan menetapkan satu kelas pada salah satu jurusan di institusi pendidikan di Bali sebagai tempat uji coba terbatas. b) Memperkenalkan MPKD-BBB kepada dosen-dosen Kimia Dasar dan mendiskusikannya agar mereka dapat mengimplementasikan model yang sedang dikembangkan dengan baik. c) Menyiapkan fasilitas pelaksanaan uji coba terbatas. 2) Dosen melaksanakan pretes (tes awal). Tes yang digunakan pada tes awal adalah tes keterampilan berpikir kritis berbasis konten kimia. 3) Dosen mengelola praktikum dengan menerapkan MPKD-BBB. 4) Peneliti melakukan observasi terhadap implementasi MPKD-BBB untuk mengetahui keterlaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan MPKD-BBB. 5) Dosen melaksanakan postes (tes akhir). Tes yang digunakan pada tes akhir sama dengan tes yang digunakan pada tes awal. 6) Dosen mengedarkan angket untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap MPKD-BBB yang diterapkan. 7) Peneliti mewawancarai dosen untuk mengetahui tanggapannya terhadap MPKD-BBB. 8) Peneliti menyempurnakan MPKD-BBB berdasarkan hasil-hasil uji coba terbatas. 73
9 c. Uji coba utama dan revisi produk MPKD-BBB yang telah disempurnakan berdasarkan hasil uji coba terbatas, selanjutnya, dilakukan uji coba utama (Gambar 3.2). Uji utama ini dilaksanakan pada salah satu jurusan di institusi pendidikan di Bali, menggunakan dua kelas paralel (satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol). Pada kelompok eksperimen diterapkan MPKD-BBB, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan praktikum reguler yang biasa digunakan oleh dosen-dosen Kimia Dasar. Jumlah mahasiswa pada kelompok eksperimen sebanyak 28 orang dan kelompok kontrol sebanyak 26 orang. Uji coba utama ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi, yaitu nonequivalent control group design: Kelompok Eksperimen (KE) : O X 1 O Kelompok Kontrol (KK) : O X 2 O (diadaptasi dari Creswell, 2008). Keterangan : O = skor tes awal X 1 = MPKD-BBB O = skor tes akhir X 2 = praktikum reguler Detail kegiatan yang dilakukan pada uji coba utama dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Peneliti mempersiapkan pelaksanaan uji coba utama. a) Memilih dan menetapkan dua kelas paralel pada salah satu jurusan di institusi pendidikan di Bali. b) Memperkenalkan MPKD-BBB kepada dosen-dosen Kimia Dasar dan mendiskusikannya agar mereka dapat mengimplementasikan MPKD-BBB yang sedang dikembangkan dengan baik. 74
10 c) Menyiapkan fasilitas pelaksanaan uji coba utama. 2) Dosen melaksanakan tes awal pada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). Tes yang digunakan pada tes awal adalah tes keterampilan berpikir kritis berbasis konten kimia. 3) Dosen mengelola praktikum pada kelompok eksperimen dengan menerapkan MPKD-BBB, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan praktikum reguler. Kelompok eksperimen dan kontrol diajar oleh dosen yang berbeda. 4) Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan praktikum pada kelompok eksperimen untuk mengetahui keunggulan dan hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan MPKD-BBB. 5) Dosen melaksanakan tes akhir baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes yang digunakan pada tes akhir sama dengan tes yang digunakan pada tes awal. 6) Dosen mengedarkan angket kepada mahasiswa untuk mengetahui tanggapannya terhadap MPKD-BBB yang diikuti. 7) Peneliti mewawancarai dosen yang mengimplementasikan MPKD-BBB untuk mengetahui tanggapannya terhadap MPKD-BBB. 8) Peneliti melakukan analisis dan evaluasi terhadap efektivitas MPKD-BBB ditinjau dari ketercapaian tujuan, yaitu peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. 9) Peneliti menyempurnakan MPKD-BBB berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada uji coba utama (jika ada) sehingga dihasilkan MPKD-BBB yang telah teruji. 75
11 Produk akhir dari penelitian ini berupa Model Praktikum Kimia Dasar Berbasis Budaya Bali (MPKD-BBB) yang telah teruji yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini didasarkan atas data yang diperlukan. Tabel 3.1 meringkaskan hubungan antara data yang diperlukan, sumber data, dan instrumen penelitian yang digunakan. Tabel 3.1 Hubungan antara Data yang Diperlukan, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian Kegiatan Data yang diperlukan Sumber data Instrumen penelitian Studi 1) Pedoman wawancara lapangan 2) Daftar isian Validasi ahli Uji coba terbatas Uji coba Utama Konten dan konteks budaya Bali yang relevan dengan topik-topik praktikum Kimia Dasar Nara sumber yang berkompeten berkaitan dengan budaya Bali, dokumen Karakteristik mahasiswa Dosen Angket Fasilitas pendukung praktikum Kimia Dasar Alat-alat, bahan-bahan, Pedoman observasi dan buku-buku kimia Kendala-kendala dalam Dosen Angket mengelola praktikum Pandangan dosen terhadap praktikum dan asesmen keterampilan berpikir kritis Dosen Angket Keterbacaan dari buram MPKD- Pakar Format expert BBB judgement Data efektivitas penerapan MPKD-BBB Keterlaksanaan dan hambatan dalam mengimplementasikan MPKD-BBB Tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap MPKD-BBB Data efektivitas penerapan MPKD-BBB Keunggulan dan hambatan dalam mengimplementasikan MPKD-BBB Tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap MPKD-BBB Implementasi MPKD-BBB Implementasi MPKD- BBB Dosen dan mahasiswa Implementasi MPKD- BBB Implementasi MPKD- BBB Dosen dan mahasiswa 1) Pedoman observasi 2) Tes keterampilan berpikir kritis Pedoman observasi 1) Pedoman wawancara 2) Angket 1) Pedoman observasi 2) Tes keterampilan berpikir kritis Pedoman observasi 1) Pedoman wawancara 2) Angket 76
12 E. Analisis Data Data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa: (1) konten dan konteks budaya Bali yang relevan dengan topik-topik praktikum Kimia Dasar, (2) karakteristik MPKD- BBB; (3) kunggulan dan hambatan dalam mengimplementasikan MPKD-BBB; serta (4) tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap MPKD-BBB. Data kuantitatif berupa: skor penguasaan konsep; skor keterampilan berpikir kritis; dan skor keterampilan proses sains. Data kualitatif dan data skor keterampilan proses sains mahasiswa dianalisis secara deskriptif interpretatif. Sementara data kuantitatif yang berupa skor penguasaan konsep dan skor keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan statistik inferensial. Persentase gain ternormalisasi setiap mahasiswa pada masing-masing kelompok dihitung dengan rumus: S % g = S post max S S pre pre x100 Keterangan: % g = persentase gain ternormalisasi, S post = skor tes akhir, S pre = skor tes awal, dan S max = skor maksimum Rumus di atas diadaptasi dari rumus yang diturunkan oleh Hake (dalam Savinainem dan Scott, 2002). Selanjutnya, kriteria peningkatan atau perolehan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa ditunjukkan pada Tabel
13 Tabel 3.2 Kriteria Peningkatan atau Perolehan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa (Hake, dalam Savinainem dan Scott, 2002) No. % g Kategori 1. < 30 Rendah % g < 70 Sedang Tinggi Analisis data kuantitatif pada tahap uji coba terbatas dilakukan sebagai berikut. Perbedaan rerata pada dua sampel yang berpasangan atau sebuah sampel dengan subyek yang sama tetapi mengalami pengukuran yang berbeda, dianalisis menggunakan uji-t (paired sample t-test) atau uji Wilcoxon Signed Rank. Untuk skor tes awal dan skor tes akhir berdistribusi normal, maka uji beda dilakukan dengan menggunakan uji-t (paired sample t-test). Sebaliknya, untuk skor tes awal dan/atau skor tes akhir berdistribusi tidak normal, maka uji beda dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Rank. Analisis data skor penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis pada tahap uji coba utama dilakukan sebagai berikut. Perbedaan rerata untuk dua sampel bebas atau dua sampel yang mengalami perlakuan berbeda, dianalisis menggunakan uji-t (independent sample t-test) atau uji U Mann-Whitney. Untuk % g pada masing-masing kelompok (eksperimen dan kontrol) berdistribusi normal dan variansi kedua kelompok homogen, maka uji beda % g dilakukan dengan menggunakan uji-t (independent sample t-test). Sebaliknya, untuk % g pada salah satu atau kedua kelompok berdistribusi tidak normal dan/atau variansi antar kedua kelompok tidak homogen, maka uji beda % g dilakukan dengan uji U Mann- Whitney. Semua uji ini menggunakan SPSS versi 16 pada taraf signifikansi 5%. 78
BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). Kemampuan generik sains yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dibangun dari beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Penelitian ini dibangun dari beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah bahwa proses dan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciBAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian pengembangan program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan
BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa
A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian mixed methods dengan disain embedded design, yaitu: model Embedded Experimental Model (Creswell dan Clark, 2007:7).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) dengan control group pretest post test design. Desain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Quasi eksperiment adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar 3.1 SKGP Elektrometri Kompetensi Calon Guru Kimia Kecerdasan Majemuk Praktikum Elektrometri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu: penguasaan konsep pendahuluan fisika zat padat, keterampilan berpikir kritis, teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes satu kelompok, one design group pretest-postest (Arikunto, 2002). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Metode ini dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang; a. Paradigma penelitian; b. Desain penelitian; c. Prosedur penelitian; d. Subjek penelitian; e. Instrumen penelitian; f. Tehnik pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang
digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, design and develop
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Subjek penelitian adalah siswa-siswi dalam satu kelas XI IPA dengan jumlah 28
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan riset merupakan keterampilan yang sangat diperlukan oleh mahasiswa calon guru untuk menyelesaikan tugas akhirnya yakni penulisan skripsi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan
A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang...
DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi UCAPAN TERIMA KASIH... viii DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii
Lebih terperinciG 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini quasi experimental, dengan desain penelitian nonequivalen control group design, pada desain penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Research and Development (R&D) dengan modifikasi model 4-D (Four-D Models) (Thiagarajan et al., 1974) dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model pembekalan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model pembekalan kemampuan generik kimia (MPKGK). Model pembekalan yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan analisis terhadap beberapa permasalahan dalam mata pelajaran IPA di SMK sebagai kelompok mata pelajaran adaptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educatonal research and development) meliputi tahapan define, design, and
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua
47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang meliputi tahapan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011, yaitu pada bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. B. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah SMP Negeri 43 Bandung yang berada di Jalan Keutamaan Istri No. 31 Bandung. (Sumber: google maps [Photo] (n.d.).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pseudoeksperimen
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pseudoeksperimen pre-post test. Pada metode ini sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan alasan pengontrolan yang dilakukan hanya pada satu variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. Identifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian Quasy-experiment, one group pretes-postes design,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimen. Metode ini dipilih karena ada beberapa variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Syaodih, 2007: 58), dengan disain eksperimen yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).
67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu model pembelajaran SETS, kemampuan berpikir kritis,dan sikap ilmiah. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis Bandar Lampung tahun ajaran 0/03 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain embedded di mana metode kualitatif dan kuantitatif dipergunakan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre experimental design) dengan desain kelompok tunggal pretes dan postes (one group
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental design (quasi
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental design (quasi eksperimen) jenis two group pre-test post-test. Desain ini menempuh tiga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang meliputi tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan
Lebih terperinciPenelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing
Lebih terperinci