T O P E N G. Buku Pelajaran. Untuk SMA Kelas 1. PENULIS Endo Suanda. KONTRIBUTOR: I Wayan Dibia Halilintar Lathief FX. Widaryanto
|
|
- Liana Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 i T O P E N G Buku Pelajaran Untuk SMA Kelas 1 PENULIS Endo Suanda KONTRIBUTOR: I Wayan Dibia Halilintar Lathief FX. Widaryanto
2 ii Topeng Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk SMA Kelas 1 Penulis : Endo Suanda Kontributor : I Wayan Dibia Halilintar Lathief FX. Widaryanto Penanggung Jawab Isi : Penulis Penanggung Jawab Administratif : LPSN ISBN Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Hak cipta dilindungi undang-undang Nomor 19 Tahun Dilarang memperbanyak/menyebarluaskan dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Lembaga Kantor Sekretariat Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Jl. Sawah Lunto 65 Jakarta Tlp./Faks.: (021) , lpsn@dnet.net.id Tim Materi AV : Adi Nugroho dan Ign. Satya Pandia Perancang Sampul : Iksaka Banu Tata Letak: Gatot Slametto, Cyprianus Jaya N., dan Muhammad Amax Isnaeni Edisi Kedua Buku Uji Coba Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, Dicetak terbatas untuk kalangan sendiri, didistribusikan hanya pada sekolah uji-coba LPSN, dan tidak diperdagangkan di pasaran. Kutipan akademis harus dengan ijin tertulis dari LPSN dan/ atau Penulis.
3 iii Kata Pengantar B uku Topeng, yang merupakan seri bahan-ajar Pendidikan Seni Nusantara, secara khusus ditulis untuk bahan pelajaran SMU. Buku ini belum menjadi terbitan, baru berupa draft awal, untuk uji-coba. Distribusinya pun terbatas hanya untuk sekolah-sekolah yang mengikuti uji-coba kurikulum PSN, dan jelas tidak dijualbelikan, seperti terurai juga pada halaman belakang jilid buku ini. Isi dan struktur penulisannya ditujukan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman anak-anak sekolah terhadap keberagaman budaya topeng, sebagai salah satu jenis kesenian yang terdapat di berbagai pelosok. Para penulis, dan tentu saja PSN, merasa bahwa banyak sekali nilai-nilai kesenian khususnya, kebudayaan umumnya, dapat terungkap melalui kajian topeng. Di satu sisi topeng cukup universal adanya, tapi di sisi lain ia memiliki nilai-nilai khusus untuk setiap kelompok masyarakat, baik dari segi teknis maupun dari segi makna, yang merupakan bagian dari suatu sistem kebudayaan sebagai kesatuan kompleks. Di samping itu, topeng bukan hanya terdapat pada wilayah kesenian, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya kedok-kedok untuk menyaring penyakit menular, pelindung dalam olah raga, penyembunyi dalam dunia kriminal, dan sebagainya. Topeng juga hidup sebagai metafor dalam bahasa sehari-hari. Walau yang utama membicarakan aspek keseniannya, buku ini juga menyinggung realitas kehidupan yang berkaitan dengan topeng. Kesenian merupakan wilayah kompleks, yang penuh dengan kekuatan ekspresif, sehingga tidak mudah untuk diuraikan oleh logika dalam bahasa verbal. Ia memiliki norma-norma, yang dalam tradisi tertentu sering tampak kokoh, namun sekaligus ia memiliki sifat dinamis dan lentur, sehingga sering menghasilkan sesuatu di luar perhitungan, di luar norma atau rumus-rumus tersebut. Spontanitas dan inspirasi, yang dominan dalam dunia kesenian,
4 iv merupakan misal terjelas dari ketakterdugaan itu. Melalui kajian topeng, kami mencoba untuk menjelaskan bagaimana jalinan kompleksitas itu. Hal itu tentu saja merupakan kesulitan tersendiri, tapi kita seyogyanya tidak melihat dan memperlakukan yang kompleks itu secara sederhana. Kupasan mengenai muka dan topeng, hubungannya dengan rias, patung, boneka, dan sebagainya, adalah upaya menambah daya kita untuk dapat berfikir kritis, tidak hitam-putih, tapi juga dengan memberikan lensa-lensa penelaahan. Dengan kata lain, buku ini bukan untuk dihafalkan kata-katanya, bukan kamus, dan bukan pula jawaban; melainkan untuk mendorong minat pengamatan dan pengkajian terhadap fenomena. Jawabannya diharapkan timbul dari pengguna masing-masing, guru maupun siswa, dengan memberi ruang untuk tumbuhnya perbedaan persepsi dan interpretasi, seperti halnya topeng itu sendiri. Kami percaya, pemahaman atau gagasan yang lahir dari penalaran, lepas dari salah-benarnya, akan lebih baik daripada yang timbul dari hafalan. Semoga buku ini bermanfaat. Terima kasih. Jakarta, Desember 2004 Penulis
5 Pengantar Daftar Isi... iii... v Bab 1 Pendahuluan Batasan Topeng Topeng Besar Boneka dan Wayang Topeng Setengah-Muka dan Topeng Kecil Topeng dan Rias Rangkuman Topeng dan Muka Unsur dan Struktur Muka Muka Ganda...27 Bab 2 Topeng Dalam Kehidupan Di Luar Seni Pertunjukan Figur Muka dalam Hiasan, Mainan, dan Peralatan Topeng sebagai Pelindung Pelindung Benda tidak Kasatmata Pelindung Kerja dan Olahraga Pelindung dalam Peperangan Kacamata Metafora: Sopan Santun dan Diplomasi...61 Bab 3 Gaya dan Karakter Bentuk Dasar Topeng Gaya, Jenis, dan Idiom Topeng Binatang Burung Binatang Bertanduk Binatang Buas Binatang Tidak-Buas Binatang Khayal Binatang Campuran Topeng Manusia Karakter Bentuk Elemen Muka Warna Pewarna Alami dan Pewarna Buatan Pabrik Warna Rusak Antik Baru Topeng Manusia Abstrak Bab 4 Pembuatan Topeng Bahan Pembuatan Topeng v Daftar Isi
6 vi Kayu dan Bambu Logam Gerabah dan Batu Kulit Binatang dan Kulit Kerang Kain, Benang, dan Tambang Kertas, Karet, Plastik, dan Fiberglas Ijuk, Daun, dan Kulit Buah Pewarnaan Bahan Dasar Warna Cairan Perekat Warna Pembuat Topeng Spesialisas, Generalis, Profesional, dan Amatir Perkembangan Pariwisata dan Komunikasi Global Bab 5 Konteks Nilai Sosial dan Personil Individual dan Komunal Individual Komunal Sakral dan Sekular Panggung dan Forum Panggung Forum Idealisme dan Ekonomi Arak-arakan Rangkuman Bab 6 Makna Topeng Penyembunyian dan Penampakan Topeng dan Pemakaiannya Transformasi Menutup dan Membuka Kejutan Ungkapan Hidup Benda Mati Latihan Metafisik Bohong dan Jujur Bab 7 Rangkuman Sasaran Kaca Pandang Kepekaan dan Minat Sari Materi Bentuk, Karakter, dan Bahan Konteks Persamaan dan Perbedaan Daftar Sumber Gambar Tentang Penulis
PEMUKIMAN BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA
PEMUKIMAN BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK KELAS IX PENULIS : SUTRISNO MURTIYOSO ENDO SUANDA KONTRIBUTOR & EDITOR: SUGIARTI EDISI UJI COBA PSN 2007 PEMUKIMAN Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas
Lebih terperinciBuku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII TEKSTIL. Penulis : Cut Kamaril Wardhani Ratna Panggabean
Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII TEKSTIL Penulis : Cut Kamaril Wardhani Ratna Panggabean ii TEKSTIL Tekstil Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII Penulis: Cut Kamaril Wardhani
Lebih terperinciTari TonTonan Buku Pelajaran Kesenan nusantara Untuk Kelas Viii
TARI TONTONAN Tari TonTonan Buku Pelajaran Kesenan nusantara Untuk Kelas Viii Penuls : Sumaryono Endo Suanda Kontrbutor: Wwek Spala Raja Alfirafindra Supadma Toto amsar Suanda Penanggung Jawab is: Penuls
Lebih terperinciGONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII
G O N G i ii G O N G GONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII Penulis : Esther L. Siagian Kontributor : Hanefi Deni Hermawan Asep Nata Philip Yampolsky Penanggung Jawab Isi : Penulis Penanggung
Lebih terperinciMUSIK POPULER. Untuk Kelas VIII. Kesenian Nusantara. Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu
Buku Pelajaran Kesenian Nusantara MUSIK POPULER Untuk Kelas VIII Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu Kontributor: Philip Yampolsky Esther L. Siagian Jabatin Bangun ii MUSIK POPULER MUSIK POPULER Buku
Lebih terperinciTEATER BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA
TEATER BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK KELAS XII PENULIS : PUTU WIJAYA KONTRIBUTOR : ENDO SUANDA EDISI UJI COBA PSN 2007 TEATER Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas XII Penulis : Putu Wijaya
Lebih terperinciRANGKUMAN. Bab 7. Rangkuman
179 Bab 7 Rangkuman S etelah membaca buku Topeng ini, mungkin Anda akan bertanya: Apa sasaran buku ini? Tidak ada bab yang menguraikan secara menyeluruh tentang topeng Nusantara. Jika misalnya Anda ingin
Lebih terperinciBuku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X
i Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis : Irwansyah Harahap Kontributor : Endo Suanda ii ALAT MUSIK DAWAI Alat Musik Dawai Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis: Irwansyah
Lebih terperinciTARI KOMUNAL. BukuÊP elajaranêk esenianênus antara UntukÊK elasê XI. PenulisÊ: IÊ WayanÊD ibia FX.Ê Widaryanto EndoÊSuanda
i TARI KOMUNAL BukuÊP elajaranêk esenianênus antara UntukÊK elasê XI PenulisÊ: IÊ WayanÊD ibia FX.Ê Widaryanto EndoÊSuanda Kontributor:Ê Ê HalilintarÊLatie f WiwiekÊSipala SimplysiusÊ Yuvenalis EdyÊUtama
Lebih terperinci10 TOPENG. Gbr. 1-37: Sisingaan, tunggangan anak sunat, berasal dari daerah Subang. Kini Sisingaan menyebar hampir di seluruh pelosok Jawa Barat.
PENDAHULUAN 9 Gbr. 1-34: Muka liong dibuat oleh para seniman desa (bukan orang Tionghoa) dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Di sana, liong dan barongsay biasa dipertunjukkan dalam upacara Sidekah Bumi di
Lebih terperinciBab 1. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Pendahuluan
PENDAHULUAN 1 Bab 1 Pendahuluan Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Jika tidak secara langsung, mungkin pernah melihat gambarnya dari buku-buku atau dalam film di mana ada
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperinci39. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs
39. KOMPETENSI INTI DAN PRAKARYA SMP/MTs KELAS: VII A. KERAJINAN 3. memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
Lebih terperinciPengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya
Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi untuk memperindah sesuatu atau sebagai simbol yang mengandung makna untuk mencapai sesuatu yang ada
Lebih terperinciStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006
(SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana
Lebih terperinciDiriku 1A. SD Kelas I. Penyusun Forum Bina Prestasi. Puti Halida Tri Novia. Editor. Rasti Setya Anggrainii. Desain Isi Haryadi Hadiningrat
Pendalaman Buku Teks Tematik Diriku 1A SD Kelas I Penyusun Forum Bina Prestasi Puti Halida Tri Novia Editor Rasti Setya Anggrainii Desain Isi Haryadi Hadiningrat Ilustrator Tim Yudhistira Desain Sampul
Lebih terperinciARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN
ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN PENGANTAR ARSITEKTUR MINGGU - 1 TIM DOSEN : AP, LS, VW, RN, OI, SR DAFTAR PUSTAKA Apa Itu Kebudayaan? Kebudayaan Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang dipunyainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 9.Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA 9.1 Menjelaskan makna seni rupa murni - Menjelaskan arti
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )
BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari
Lebih terperinciBAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk
BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Banyak orang merasa bingung mengisi hari libur mereka yang hanya berlangsung sehari atau dua hari seperti libur pada sabtu dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinci55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang
55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinci53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)
53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Drama merupakan gambaran kehidupan sosial dan budaya masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama merupakan gambaran kehidupan sosial dan budaya masyarakat pada tempat dan zamannya yang dipentaskan. Drama sebagai suatu jenis sastra mempunyai kekhususan
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Mata Pelajaran : an Agama Islam Semester : 1 (Satu) Kelas : III (Tiga) Jumlah KD : 9 (Sembilan) Standar Al Qur an 1. Mengenal kalimat dalam Al Qur an 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur an 1.2 Menulis kalimat
Lebih terperinciBerikut ini kisi-kisi soal Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015
KISI-KISI UTS 1 PRAKARYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 OCTOBER 2, 2014 BY USWATUN KHASANAH Berikut ini kisi-kisi soal Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 Nama Sekolah : SMP Negeri 22 Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yang sampai sekarang masih banyak anak-anak yang belum tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan segala sesuatu yang telah terjadi di masa lampau. Sejarah juga selalu menjadi hal yang penuh misteri bagi sebagian anak-anak, karena sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia internasional, batik Indonesia telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciSENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi
SENI KRIYA Oleh: B Muria Zuhdi PENGERTIAN SENI KRIA Kriya dalam konteks masa lampau dimaknai sebagai suatu karya seni yang unik dan karakteristik yang di dalamnya mengandung muatan nilai estetik, simbolik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide kita kepada orang lain. Sesuai dengan moto kurikulum 2013 yang berusaha mengedepankan bahasa
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Salah satu bidang keterampilan berbahasa yang memegang peranan penting dalam pembelajaran ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu : SMP NEGERI 3 KALASAN : Seni Budaya (Seni Rupa) : IX (sembilan) /1 (Satu) : 3 X 40 menit A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. rumah tangga sering dicurigai sebagai penyebab munculnya jenis incest yang seperti ini.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya kejadian persetubuhan antara ayah dengan anak kandungnya ditengah-tengah masyarakat dianggap tidak lazim oleh mereka. Keretakan dalam hubungan rumah tangga sering
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ILMU PENGETAHUAN ALAM IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains menurut Suyoso dalam Nana, dkk (2008) merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok, dan liukan badan merupakan fokus gerak
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya tari Isun Hang Gandrung merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi oleh kesenian Gandrung Banyuwangi khususnya Gandrung Marsan. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok,
Lebih terperinciKISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN Aspek : Seni Rupa Jumlah : (enam) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar.. Mengekspresikan diri rupa.. 0. Mengekspresikan diri rupa... Mengekpresikan diri rupa...
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER STANDAR KOMPETENSI : : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN : IV : 1 (Ganjil) : 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 1.1. Menjelaskan makna
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG
UKBM 3.1/4.1/1/1-1 BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIN 3.1/4.1/1/1-1 PENTINGKAH LAPORAN HASIL OBSERVASI Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara hidup manusia yang berkembang merupakan salah satu bukti adanya peradaban dan kebudayaan pada kehidupan masyarakatnya. Adanya peradaban dan kebudayaan tersebut
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN 2D & 3D
PENGGUNAAN BAHAN 2D & 3D PENGERTIAN BAHAN 2D Bahan-bahan visual yang dihasilkan di atas satu permukaan yang rata. Mempunyai dimensi lebar dan dimensi panjang. Boleh dihasilkan di atas permukaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang cukup pesat dan berarti, baik musik etnik maupun Barat, dengan ditunjang oleh teknologi informasi
Lebih terperinciX. PRAKARYA : Kerajinan
X. PRAKARYA A. Kerajinan Aspek : Kerajinan Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VII (tujuh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa
BAB V KESIMPULAN Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa topeng (meski sebagian tokoh mengenakan topeng, terminologi ini digunakan untuk membedakannya dengan wayang topeng) yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang sejarah / latar belakang munculnya kesenian dongkrek, khususnya pada bentuk topeng, unsur unsur rupa/visual
Lebih terperinciSENI MUSIK SMK. I. Budi Linggono
I. Budi Linggono SENI MUSIK NON KLASIK SMK JILID 3 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada
Lebih terperinciSOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII 1. Arti dari kata kerajinan adalah? a. Kreativitas pada suatu barang melalui ketrampilan tangan. b. Kreativitas pada suatu barang dari bahan alam. c. Barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita
Lebih terperinciOLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A
OLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057;
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciPenerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu negara adalah pendidikan
Lebih terperinciBab 6. Dalam bab ini kita akan mempelajari aspek yang lebih khusus, mengenai. Makna Topeng. 6.1 Penyembunyian dan Penampakan
MAKNA TOPENG 165 Bab 6 Makna Topeng Dalam bab ini kita akan mempelajari aspek yang lebih khusus, mengenai makna topeng bagi seniman dan penikmatnya, baik ditinjau dari fungsinya maupun dari aspek kejiwaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari wayang adalah salah satu genre atau rumpun tari yang terdapat di Jawa Barat. Tari wayang sendiri merupakan tari yang menceritakan tokoh atau peristiwa yang terdapat
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penggunaan gaya bahasa kiasan metafora yang disampaikan melalui ungkapanungkapan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dalam bahasa politik Nelson Mandela, penulis banyak menemukan penggunaan gaya bahasa kiasan metafora yang disampaikan melalui ungkapanungkapan metaforis linguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Berdasarkan yang diungkapkan Nurgiyantoro (1995: 272) bahasa dalam seni sastra ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan merupakan warisan dari generasi, Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki banyak sekali ragam budaya. Hampir setiap daerah di Indonesia
Lebih terperinciB. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi
36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan
305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Busana Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan kebudayaan itu manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi
Lebih terperinciWenny Hulukati ISBN :
1 PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SMA 2 UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Seni secara sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Bima merupakan perpaduan dari berbagai suku, etnis dan budaya yang hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air.akan tetapi pembentukan masyarakat Bima yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Data yang informasi yang dipakai untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Buku Permainan Tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,
Lebih terperinciILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
KURIKULUM 2013 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) KELAS VII - IX MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Nama Guru NIP/NIK Sekolah : : : 1
Lebih terperinciJEJAK SENI DALAM SEJARAH ISLAM. Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum
JEJAK SENI DALAM SEJARAH ISLAM Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum JEJAK SENI DALAM SEJARAH ISLAM Penulis Design Cover dan Tata Letak Penerbit ISI PADANGPANJANG PRESS Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi luar negeri. Apalagi bila negara tersebut semakin terbuka, keterbukaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antar individual melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antar individual melalui simbol, tanda, atau tingkah laku yang umum (Chaer dan Agustina, 2010:17). Agar proses komunikasi
Lebih terperinciGambar 6 Gelungan Telek dari Banjar Kawan Foto: Ayu Herliana, 20011
Tata Rias dan Busana Tari Telek Anak Anak di Desa Jumpai Kiriman: Ayu Herliana, PS. Seni Tari ISI Denpasar Kostum atau busana adalah segala perlengkapan pakaian dalan tari Bali. Busana merupakan faktor
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP 197201232005011001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2014 1
Lebih terperinciBAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA
BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
Lebih terperinciPotensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya
Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN KEKAYAAN INTELEKTUAL PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinci2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang menghasilkan sebuah karya yang memiliki manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kriya sebagai media ekspresi,
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
67 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual Prangko a. Ilustrasi Menggunakan ilustrasi yang bercirikas Indonesia yaitu menggunakan anatomi wayang sebagai penggambaran manusia di dalam setiap prangko tersebut.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Sebuah konsep adalah ide utama suatu desain untuk mengkomunikasikan suatu strategi desain secara visual (Marianne & Sandra, 2007: 194). Konsep akan menggambarkan perspektif segar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh masingmasing guru di kelas. Guru yang profesional dapat ditandai dari sejauh mana
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa
Lebih terperinci