ANALISIS FINANSIAL KELAYAKAN USAHA PENETASAN TELUR ITIK DI KABUPATEN BLITAR
|
|
- Glenna Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS FINANSIAL KELAYAKAN USAHA PENETASAN TELUR ITIK DI KABUPATEN BLITAR (Financial Analysis on Duck Egg Hatchery Enterprise in Blitar District) BROTO WIBOWO dan E. JUARINI Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor ABSTRACK Financial analysis in an economic analysis method assessing the feasibility of an aconomic activity and to see wether the economic activity is profitable or not. A financial analysis was counducted to assess the feasibility of duck egg hatcery enterprise in Blitar Distrik in 2007, covering 92 unit of hatcery with a capacit of 300 eggs per unit. Analysis was made to assesess the cost and revenue over 5 year perod. Pricelist on duck fertile and the other input materials used in the analysis were collected daily from central market information of corresponding sector and hatcheries in August 2007, when most transaction were commonly taken place. The revenue was colected from the sum of male and female DOD and infertile egg sold. Result showed that the hatcery enterprise needs as much as miloion rupiah investment when the enterprise strated, milion capital was needed in fist year. Over 5 yeras the NPV was milion, BC Ratio was 1.58, IRR value was 33.74%, Pay Back Period was about 3 years, and it was calcluded that the hatchery enterprise was fairly profitable. Key Words: Hatchery, Cost, NPV, BC Ratio, IRR ABSTRAK Analisis feasibilitas merupakan metode analisis ekonomi untuk menentukan kelayakan suatu kegiatan usaha. Analisis dilakukan pada usaha penetasan telur itik yang mempunyai 92 unit mesin tetas dengan kapasitas 300 bt/unit. Proyeksi dibuat untuk mengetahui biaya dan penerimaan yang dihasilkan selama 5 tahun. Harga harga yang digunakan pada analisis berdasarkan harga pasar yang diperoleh melalui monitoring selama bulan Agustus Proyeksi biaya biaya yang terjadi yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya penyusutan. Penerimaan diperoleh dari penjualan DOD jantan dan DOD betina maupun telur infertil. Hasil analisis menunjukkan bahwa diperlukan dana investasi sebanyak Rp dan dana operasional pada tahun I sebanyak Rp Selama 5 tahun kegiatan diperoleh nilai NPV sebesar , nilai B/C sebesar 1,58 dan nilai IRR sebesar 33,74% dengan waktu pengembalian investasi (pay back period) berkisar pada tahun ke-3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa usaha penetasan itik dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Kata Kunci: Penetasan Telur, Biaya, NVP, BC Ratio, IRR PENDAHULUAN Populasi ternak itik pada 5 tahun terakhir sejak tahun 2004 hingga tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar ekor (dari ekor menjadi ekor), demikian pula terhadap produksi telur meningkat sebesar ton (dari ton menjadi ton (STATISTIK PETERNAKAN, 2008). Berapa daerah yang dianggap sebagai kantong ternak itik adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara dan Kalimantan Selatan, daerah ntersebut masing-masing mempunyai jumlah itik diatas 3 juta ekor. Telur itik merupakan komodity yang sangat fleksibel dalam pemanfaatannya, yaitu sebagai bahan pangan (telur konsumsi) maupun sebagai bahan dasar untuk kelangsungan generasi bangsa itik malalui proses pengeraman. Usaha budidaya itik petelur telah populer di masyarakat dan sebagian besar dipelihara dengan cara yang masih sederhana, walaupun demikian usaha ini masih mampu memberikan 802
2 kontribusi yang nyata bagi peternak dan bahkan sangat nyata berperan pada saat krisis ekonomi masa lalu. Dalam hal produksi telur, kontribusi telur itik terhadap total produksi secara nasional lebih kurang mencapai 25%, namun untuk produksi daging masih relatif rendah (SINURAT et al., 1993). Itik tidak memiliki sifat mengeram, hal ini disebabkan karena adanya proses domestikasi dan mutasi dari sifat mengeram (HETZELL, 1985). Sifat khas ini menuntut campur tangan manusia melalui kegiatan penetasan guna kelangsungan pengembangannya. Kegiatan penetasan telur itik telah berlangsung dibeberapa daerah dengan alat penetas yang beragam jenis maupun kapasitasnya. Tingkat fertilitas dan daya tetas dari kegiatan penetasan telur pada penelitian lapang telah dilaporkan oleh WIBOWO et al. (2007) yaitu tingkat fertilitas mencapai 85,3% sedangkan tingkat daya tetas mencapai 66,3%. Perbandingan antara DOD jantan dengan DOD betina adalah 50 : 50%. Lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan penetasan telur itik mempunyai 3 sumber penerimaan yaitu DOD jantan, DOD betina dan telur infertil. Pada lima tahun terakhir ini pemanfaatan daging itik sebagai menu masakan tertentu berkembang sangat pesat, daging itik yang diperlukan berasal dari itik afkir dan itik jantan muda. Guna memperoleh itik jantan muda maka bidang penetasan harus bekerja lebih giat untuk memenuhi permintaan pasar yang telah terbuka sangat lebar. Mengacu pada kinerja penetasan dan peluang ekonomis keberhasilan usaha penetasan tersebut maka dilakukan kajian kelayakan usaha dalam jangka panjang, diharapkan kajian ini menjadi acuan bagi calon investor dalam menentukan pilihannya terhadap berbagai alternatif jenis usaha yang diinginkan. MATERI DAN METODE Pengamatan terhadap penetasan telur itik dilakukan selama 12 bulan yang berlangsung pada tahun Dalam kurun waktu tersebut, telah digunakan sebanyak butir telur itik hasil dari pemeliharaan sistem intensif terkurung. Penetasan dilakukan sebanyak 87 periode, setiap periode digunakan 10 unit mesin tetas sehingga dalam setiap periode digunakan 3000 butir telur. Sebuah bangunan dapat menampung 92 buah mesin tetas, dimana masing-masing mesin tetas mempunyai kapasitas tampung 300 butir telur. Harga-harga yang digunakan pada analisis ekonomi berdasarkan harga yang berlaku dipasaran melalui kegiatan survei. Proyeksi biaya-biaya didasarkan pada biaya selama kegiatan produksi yang meliputi biaya langsung, biaya overhead dan biaya depresiasi. Proyeksi penerimaan (revenue) diperoleh dari produksi DOD dan telur infertil. Keuntungan yang diperoleh merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya (cash flow) yang menggambarkan besarnya cash inflow (hasil penjualan dan dana yang disetor) dan cash outflow (pengeluaran untuk operasional usaha dan biaya investasi serta modal kerja) BUDIARSANA (2006). Untuk mengetahui keunggulan usaha penetasan telur itik ini dibandingkan dengan apabila dana disimpan dalam bentuk deposito di Bank maka dilakukan penghitungan tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return) dengan menggunakan rumus: IRR = 1 + NPV ' ( I ' ' I ' ) NPV ' NPV ' ' dimana: 1 = Tingkat bunga tahun ke-1 1 = Tingkat bunga tauhn ke-2 NPV 1 = Net Present Value pada tingkat bunga 1 NPV I = Net Present Value pada tingkat bunga I Kriteria IRR Jika IRR > discount rate, maka proyek layak dilaksanakan Jika IRR < discount rate, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Menentukan Internal Rate of Return (IRR) IRR merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya dinyatakan dalam % pertahun. Suatu proyek yang layak dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate. Nilai IRR adalah merupakan suatu nilai tingkat bunga dimana nilai NPVnya sama dengan nol (NPV = 0). 803
3 Upaya untuk memperoleh nilai IRR ditempuh melalui metode tray and error (PRAMUDYA et al., 1992) melalui beberapa tahapan antara lain: 1. Tentukan suatu nilai I yang diduga mendekati nilai IRR yang dicari (dilambangkan dengan I ) 2. Dengan nilai I hitunglah nilai NPV dari arus kas biaya dan manfaat setiap tahun 3. Apabila NPV yang diperoleh bernilai positif, berarti bahwa dugaan I terlalu rendah. Untuk tahap berikutnya dipilih nilai I yang lebih tinggi, yang diharapkan dapat memberikan nilai NPV positif. Apabila NPV yang diperoleh bernilai negatif, berarti bahwa nilai dugaan I terlelu tinggi, untuk tahap berikutnya dipilih I yang lebih rendah sehingga diperoleh NPV yang negatif. 4. Nilai NPV dengan I dilambangkan dengan NPV I, dan nilai NPV dengan I dilambangkan dengan NPV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis ekonomi memerlukan masukan berbagai komponen ekonomi antara lain harga pada massing-masing bahan yang dipergunakan maupun yang dihasilkan. Kombinasi antara faktor teknis dengan harga persatuan barang akan menentukan nilai dari suatu barang. Faktor teknis dalam kegiatan penetasan antra lain; fertilitas telur mencapai 80,4%, daya tetas telur mencapai 70,7%, perbandingan antara DOD jantan dengan DOD betina adalah 50 :50%. Daftar harga dan jenis barang tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar jenis dan harga dalam komponen input dan output penetasan Jenis barang Jumlah Harga (Rp)/unit Nilai (Rp ) Mesin tetas Lampu mesin Thermometer Alat candling ( paket) Kandang box Mesin diesel Pembuatan sumber air Bangunan dan pagar Motor Alat komonikasi Furniture Instalasi listrik Lahan Kendaraan roda Pegawai bulanan ( orang) Tenaga kasual harian (orang) Manajer bulanan (orang) Iuran listrik (bulanan) Telur tetas (butir) Box DOD (buah) Perbaikan mesin (buah) Penggantian lampu Lain-lain (10%) DOD jantan (ekor) DOD betina ( ekor) Telur infertil
4 Untuk menentukan kriteria investasi maka dilakukan penyusunan arus kas biaya dan penerimaan selama umur proyek berdasarkan harga yang telah diperoleh. Present Value (PV) dapat ditentukan dengan menggunakan diskon faktor pada discount rate yang berlaku. Tabel 2. Proyeksi Arus kas biaya dan pendapatan pada penetasan itik skala 92 unit selama 5 tahun (Rp 000) Uraian Tahun 0 Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun IV Biaya investasi Mesin tetas Lampu mesin Thermometer Alat candling( pkt) Kandang box Mesin diesel Pembt sumber air Bangunan, pagar Motor Alat komonikasi Furniture Instalasi listrik Lahan Kend roda Total Biaya operasional Pegawai bulanan (orang) Tenaga kasual harian (orang) Manajer bulana (orang) Iuran listrik (bulanan) Telur tetas (butir) Box DOD (buah) Perbaikan mesin (buah) Penggantian lampu Lain-lain (10%) Total Penerimaan DOD jantan (ekor) DOD betina (ekor) Telur infertil Total
5 Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa investasitasi dilakukan pada th ke-0, sehingga pengeluaran mencapai Rp namun demikian pada kegiatan tahun I sudah nampak memperoleh keuntungan, yang mana penerimaan sudah melebihi biaya operasional, keuntungan akan diperoleh pada tahun- tahun berikutnya jika faktor teknis maupun ekonomis berjalan secara linier, atau tidak terjadi musibah/bencana alam. Arus biaya dan penerimaan yang terjadi pada setiap tahun proyek diasumsikan terjadi pada akhir tahun yang sedang berjalan. Untuk mengetahui Net Presen Value (NPV) maupun Net B/C ter-discount secara rinci tercantum pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa bahwa nilai NPV pada discount faktor 12% selama 5 tahun proyek menunjukkan angka lebih besar dari 1, yaitu artinya kegiatan penetasan itik untuk lima tahun mendatang dapat dilaksanakan. B/C = : = 1,58 Hasil perhitungan Benefit Cost Ratio dengan menggunakan discount faktor 12%, ternyata memperoleh angka lebih besar dari 1, yaitu 1,58.artinya usaha penetasan itik layak dilaksanakan hingga lima tahun mendatang. Untuk mengetahui keunggulan usaha penetasan telur itik, bila dibandingkan dengan alternatif kegiatan penyimpanan dana dalam suatu Bank dalam dalam bentuk deposito, maka dilakukan penghitungan tingkat pengembalian Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan IRR tercantum pada Tabel 4. IRR= 30 + (0,75 x 5)= 33,74% Hasil perhitungan IRR selama 5 tahun kegiatan diperoleh sebesar sebesar 33,74% ternyata nilai tersebut melebihi dari pada suku bunga yang berlaku. Berdasarkan hasil perhitungan IRR ini maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan penetasan itik hingga 5 tahun mendatang adalah layak untuk dilaksanakan. Tabel 3. Arus kas biaya dan pendapatan (Rp. 000) dan perhitungan Net B/C Tahun Biaya Penerimaan Keuntungn Df 12% NPV 12% , , , , , Tabel 4. Arus kas biaya dan pendapatan (Rp. 000) dan perhitungan IRR Tahun Biaya Penerimaan Keuntungan Df NPV Df NPV 30% 30% 35% 35% , , , , , , , , , ,
6 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan pada berbagai aspek (NPV, B/C dan IRR) maka usaha penetasan sangat layak untuk dilaksanakan hingga 5 tahun mendatang. DAFTAR PUSTAKA ANONIMUS Statistik Peternakan. Direktorat Jnderal Peternakan Depertemen Pertanian Republik Indonesia, Jakarta BUDIARSANA, I.G.M Analisis feasibilitas usaha ternak itik mojosari alabio. Pros. Lokakarya Nasional. Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdayasaing. Puslitbang Peternakan Bekerjasama dengan Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. HETZELL, D.J.S Domesticcs duck: An historical perspective. In: Duck Producton Science and World Practice. FARREL, D.J and P. STAPLETON (Eds). University of New England, pp KINGSTONE, D.J., D. KOSASIH dan I. ARDI Penggunaan entog (MUSCOVY DUCK) untuk menetaskan telur-telur itik alabio di daerahdaerah rawa Kalimantan. Centre Report No. 7. Centre for Animal Research and Development, Bogor. PRAMUDYA, B. dan N. DEWI Ekonomi Teknik. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. SINURAT, A.P., MIFTAH dan T. PASARIBU Pengaruh sumber dan tingkat energi ransum terhadap penampilan itik jantan lokal. Ilmu dan Peternakan 6(2). BRAHMANTIYO, B. dan L.H PRASETYO Pengaruh bangsa itik albio dan mojosari terhadap performan reproduksi Pros. Lokakarya Unggas Air. Bogor, 6 7 Agustus Bogor. Kerjasama Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian Ternak, Puslitbangnak, Bogor. BRAHMANTIYO, B., A.R. SETIOKO dan L.H. PRASETYO Karakteristik itik pegagan sebagai sumber plasma nutfah ternak. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, September. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm FARRY, B.P Membuat Mengelola Mesin Tetas. PT Penebar Swadaya, Jakarta SETIADI, P., A.P. SINURAT, A.R. SETIOKO dan A. LASMINI Perbaikan sanitasi untuk meningkatkan daya tetas telur itik di pedesaan. Pros. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Balai Penelitian Ternak, Bogor. SETIADI, P., A. LASMINI, A.R. SETIOKO dan A.P. SINURAT Pengujian metoda penetasan telur itik Tegal di pedesaan. Proc. Pengelolaan dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian. Balai Penelitian Tenak, Bogor. SETIOKO, A.R. dan A.P. SINURAT Prospek dan kendala penerapan teknologi Usaha Ternak Itik. Pros. Pengolahan dan Komunikasi Hasil - hasil Penelitian Peternakan di Pedesaan, Ciamis, Jawa Barat. SETIOKO A.R., L.H. PRASETYO, Y.C. RAHARJO, B. SETIADI, T. MURTISARI dan D. WILOETO Program seleksi itik Magelang pada vilage breeding centre. Pros Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm SETIOKO, A.R Penetasan telur itik di Indonesia. Wartazoa. Majalah Semi Ilmiah Peternakan. 7(2). SETIOKO, A.R. dan ISTIANA Pembibitan Itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kalimantan Selatan. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan Bogor. hlm SETIOKO, A.R. dan E.S. ROHAEINI Pemberian bahan pakan lokal terhadap itik Albio. Pros. Lokakarya Unggas Air. Kerjasama Fak Peternakan IPB dan Balai Penelitian Ternak. Puslitbangnak, Bogor. SETIOKO, A.R., S. SUSANTI, L.H. PRASETYO dan SUPROYADI Produktivitas itik Alabio dan itik MA dalam sitem pembibitan di BPTU Pelaihari. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm SUPARYANTO, A., A.R. SETIOKO dan L.H. PRASETYO Evaluasi telur tetas hasil IB antara itik Mojosari Putih dengan Pejantan Pekin. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm
ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO
ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO I G.M. BUDIARSANA Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221 Bogor 16002 ABSTRAK Analisis feasibilitas merupakan metode analisis ekonomi
Lebih terperinciPROGRAM PEMBIBITAN ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN: SELEKSI PADA POPULASI BIBIT INDUK ITIK ALABIO
PROGRAM PEMBIBITAN ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN: SELEKSI PADA POPULASI BIBIT INDUK ITIK ALABIO (Breeding Program of Ma Ducks in Bptu Pelaihari: Selection of Alabio Parent Stocks) A.R. SETIOKO
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POLA PEMBIBITAN ITIK PETELUR DI DAERAH SENTRA PRODUKSI
KARAKTERISTIK POLA PEMBIBITAN ITIK PETELUR DI DAERAH SENTRA PRODUKSI (The Characteristic of Laying Duck Breeding Pattern in Cirebon and South Kalimantan Duck Production Center) BROTO WIBOWO, E. JUARINI
Lebih terperinciPRODUKSI TELUR ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN
PRODUKSI TELUR ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN (Egg Production of MA Duck and on BPTU Pelaihari South Kalimantan) T. SUSANTI 1, A.R. SETIOKO 1, L.H. PRASETYO 1 dan SUPRIYADI 2 1 Balai Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG "BAROKAH" DI CIAMIS
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG "BAROKAH" DI CIAMIS (Feasibility Study of Native Chicken Fattening at the Farm Level:
Lebih terperinciSeminarNasional Peternakan dan Veteriner ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998 PEMBIBITAN ITIK ALABIO DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH (HST) KALIMANTAN SELATAN ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2 1 Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010
ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) PENGHASIL DAY OLD CHICK (DOC) DI TINGKAT PETANI (STUDY KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM BURAS "BAROKAH" DI CIAMIS) (Feasibility Analysis of Native Chicken
Lebih terperinciII ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan jaman dimana masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebutuhan pangan yang harus terpenuhi. Salah satu faktor yang paling di lirik oleh masyarakat
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG
ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Financial Analysis In Fresh Milk Collecting Unit Of Tani Wilis Dairy Cooperatives At Sendang Sub District
Lebih terperinciPeternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciPEMANTAPAN SISTIM PEMBIBITAN ITIK UNGGUL DI SENTRA PRODUKSI
PEMANTAPAN SISTIM PEMBIBITAN ITIK UNGGUL DI SENTRA PRODUKSI (The Establishment of MA Duck Breeding System in the Duck Production Centre in Blitar) E. JUARINI, SUMANTO, B. WIBOWO dan L.H. PRASETYO Balai
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA ITIK ALABIO DENGAN SISTEM LANTING DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
ANALISIS KELAYAKAN USAHA ITIK ALABIO DENGAN SISTEM LANTING DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH (Feasibility Analysis of Alabio Duck Farm with Lanting System at Hulu Sungai Tengah) ENI SITI ROHAENI Balai Pengkajian
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciFERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK PERSILANGAN PEKING X ALABIO (PA) DAN PEKING X MOJOSARI (PM) YANG DIINSEMINASI ENTOK JANTAN
FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK PERSILANGAN PEKING X ALABIO (PA) DAN PEKING X MOJOSARI (PM) YANG DIINSEMINASI ENTOK JANTAN (Fertility and Hatchability of Egg of Crossbred Duck Inseminated with Muscovy
Lebih terperinciUSAHA PENETASAN ITIK ALABIO SISTEM SEKAM YANG DIMODIFIKASI DI SENTRA PEMBIBITAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
USAHA PENETASAN ITIK ALABIO SISTEM SEKAM YANG DIMODIFIKASI DI SENTRA PEMBIBITAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (The Alabio Duck Hatchery Farm with Unhulled Paddy Modification System at Breeding Centre in
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciTINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1999 TINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL ME. TOGATOROP, Y.C. RAHARDJO, dan BROTO WIBOWO Balai Penelitian Terrtak, P.O. Box 221,
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciPELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK ABSTRAK
PELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK Eni Siti Rohaeni 1 dan Yanti Rina 2 1. BPTP Kalimantan Selatan 2. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Ternak itik merupakan salah
Lebih terperincilayak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciKERAGAAN PRODUKSI TELUR PADA SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN (SPAKU) ITIK ALABIO DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA, KALIMANTAN SELATAN
KERAGAAN PRODUKSI TELUR PADA SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN (SPAKU) ITIK ALABIO DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA, KALIMANTAN SELATAN (PRODUCTIYIY OF ALABIO DUCKS AT AGRIBUSINESS DEVELOPMENT
Lebih terperinciII. KERANGKA PEMIKIRAN
II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciAnalisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda
Reka racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda GLEN WEMPI WAHYUDI 1, DWI PRASETYANTO 2, EMMA AKMALAH
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Magelang Bangsa itik jinak yang ada sekarang berasal dari itik liar yang merupakan species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi (Susilorini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBab 5 Penganggaran Modal
M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur)
Analisis Finansial Budidaya Ayam Petelur di Kalimantan Timur (Mariyah) 15 ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur) Mariyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan, serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat, maka permintaan komoditas peternakan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang
Lebih terperinciKata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TEMPAT AIR DAN LETAK TELUR DI DALAM MESIN TETAS YANG BERPEMANAS LISTRIK PADA PENETASAN ITIK TEGAL Subiharta dan Dian Maharsa Yuwana Assessment Institute for Agricultural Technology
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciAnalisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman
Sains Peternakan Vol. 6 (2), September 2008: 22-30 ISSN 1693-8828 Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Shanti Emawati 1), Rini Widiati 2) dan I Gede Suparta
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO
BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net
Lebih terperinciV. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR Analisa Biaya Manfaat Ikan Hias Air Tawar Layak tidaknya usaha dapat diukur melalui beberapa parameter pengukuran seperti Net Present Value (NPV),
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH/KELAS : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas D HARI / TANGGAL : Jum at, 8 Januari 2016, WAKTU: 09.20-11.10
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pembesaran Ayam Ras Pedaging di Kecamatana Bekasi Barat) Is Zunaini Nursinah, Ridwan Lutfiadi, Mustaiem
ANALISIS FINANSIAL AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pembesaran Ayam Ras Pedaging di Kecamatana Bekasi Barat) Is Zunaini Nursinah, Ridwan Lutfiadi, Mustaiem Abstract Livestock industry aims to expand jobs and trying
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.
BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciPROFIL USAHA ITIK POTONG DI PANTURA JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH
PROFIL USAHA ITIK POTONG DI PANTURA JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH (Profile of Meat Type Duck Production System in Northern Coastal Area of West and Central Java) E. JUARINI, B.WIBOWO dan SUMANTO Balai Penelitian
Lebih terperinciPenganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.
Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciFeasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province
Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries
Lebih terperinciMelinda Al Masyhur Mahasiswa Peternakan, Abdul Hamid Arsyad, Syamsul Bahri
EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN SAPI POTONG MELALUI BANTUAN SOSIAL TERNAK DI KABUPATEN GORONTALO ABSTRAK Melinda Al Masyhur, Abdul Hamid Arsyad, Syamsul Bahri, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI
PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis
Lebih terperinci18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2
ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciPerformans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif
Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif Performance of Male and Female Talang Benih Duck Growth Reared Intensively Kususiyah dan Desia Kaharuddin Jurusan
Lebih terperinciInvestasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciPENGARUH BANGSA ITIK ALABIO DAN MOJOSARI TERHADAP PERFORMAN REPRODUKSI (REPRODUCTIVE PERFORMANCE OF ALABIO AND MOJOSARI DUCKS) ABSTRACT ABSTAAK
PENGARUH BANGSA ITIK ALABIO DAN MOJOSARI TERHADAP PERFORMAN REPRODUKSI (REPRODUCTIVE PERFORMANCE OF ALABIO AND MOJOSARI DUCKS) Bram Brahmantiyo dan L. Hardi Prasetyo Balai Penelitian Ternak, Ciawi, PO.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ
STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan,
Lebih terperinciJawaban yang tidak sesuai dengan soal, tidak akan dikoreksi!!! TUGAS AKHIR ini dan Jawaban soal pada UAS, dikumpulkan SEMUA pada saat UAS!!!
MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas A HARI / TANGGAL : Senin, 8 Juni 2015 : Take Home DOSEN PENGAMPU : IR. H.D. UTAMI, MS., MAppl.Sc., PhD. Buatlah Perencanan dan Evaluasi Usaha
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciVII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA
ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR
ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER GENETIK SIFAT-SIFAT PRODUKSI TELUR ITIK ALABIO
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK SIFAT-SIFAT PRODUKSI TELUR ITIK ALABIO (Genetic Parameter Estimates of Egg Production Characteristics in Alabio Ducks) T. SUSANTI dan L.H. PRASETYO 1 Balai Penelitian Ternak,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
Lebih terperinciABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI
ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan
Lebih terperinciOleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan
Lebih terperinciGambar 1. Itik Alabio
TINJAUAN PUSTAKA Itik Alabio Itik Alabio merupakan salah satu itik lokal Indonesia. Itik Alabio adalah itik yang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Propinsi Kalimantan Selatan. Habitatnya di daerah
Lebih terperinci