Gambar 1.1. (a) Da Vinci Bicycle (Ballantine, 2000); (b) Hobby Horse (Ballantine, 2000)
|
|
- Djaja Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan transportasi. Alat ini merupakan sebuah susunan terdiri dari sebuah frame dan dua buah roda yang dipasang pada satu jalur, dimana pada bagian depan mempunyai sistem pengendali arah gerakan dengan menggunakan setang, bagian belakang merupakan bagian yang digunakan sebagai penggerak dengan cara menggunakan pedal. Sepeda saat bergerak jika dalam kondisi seimbang, maka tidak akan pernah jatuh, sebab sepeda bergerak dari kesetimbangan satu ke kesetimbangan selanjutnya sepanjang arah jalur gerakan. (Wikipedia, 2016) Perkembangan pembuatan sepeda sudah berkembang sejak tahun 1490, yaitu dimana Leonardo da Vinci ditemukan telah menggambar sebuah rancangan kendaraan beroda dua yang digerakkan menggunakan pedal seperti gambar 1.1a. Namun pada masa itu perkembangan hanya terhenti pada rancangan gambar saja, tidak sampai pembuatan alat sebenarnya. Lalu pada tahun 1817 Baron von Prais menemukan sistem steering pada roda depan, dan hal ini menyebabkan celerifere berkembang dan dapat dikendalikan, lalu dikenal dan digunakan secara luas dengan nama hobby horse yang digambarkan pada gambar 1.1b. (a) (b) Gambar 1.1. (a) Da Vinci Bicycle (Ballantine, 2000); (b) Hobby Horse (Ballantine, 2000) 1
2 2 Pada tahun 1839, Kirk Patrick Macmillan di Skotlandia menemukan sistem sepeda dengan menggunakan pedal pertama, hal ini dikembangkan oleh Pierre Michaux di Perancis dengan memindahkan sistem pedal untuk menggerakkan roda depan dan memperbesar ukuran roda depan tersebut dan menyebut sepeda tersebut menjadi Velocipede seperti gambar 1.2a. (a) Gambar 1.2. (a) Velocipede (Ballantine, 2000) (b) Safety Bike (Ballantine, 2000) (b) Pengembangan berlanjut pada dengan ditemukannya penggunaan bantalan dalam sambungan, penggunaan velg berbahan logam, dan penggunaan ban berbahan karet. Pengembangan tersebut menyebabkan Perancis memimpin industri sepeda pada masa itu. Pada 1870 perkembangan dilanjutkan oleh Inggris, dengan memperbesar ukuran ban depan yang dikendalikan menjadi seukuran tinggi orang dewasa. Hal tersebut terjadi dikeranakan semakin besar ukuran maka semakin besar kecepatan yang dapat dicapai. Perkembangan sistem ini menjadi sangat popular secara internasional. Namun dikarenakan ukurannya yang besar, pada saat menemui jalan yang menanjak menyebabkan sering terjadi kecelakaan. Sehingga pada tahun 1885 ditemukan sistem safety bike seperti gambar 1.2b. dengan bentuk lebih kecil oleh John Kamp Starley dengan memanfaatkan penggunaan rantai dan sprocket untuk pertama kalinya pada sepeda.
3 3 Hingga sekarang sudah terdapat beberapa jenis pada sepeda yang digunakan masyarakat luas berdasarkan fungsinya yaitu seperti jenis mountain bike, BMX, road bike, dan lain-lain, yang dapat dilihat pada gambar 1.3. (Ballantine, 2000). (a) (b) (c) Gambar 1.3. (a) BMX ( 2016); (b) Mountain Bike ( 2016); (c) Road Bike ( 2016) Komponen- komponen yang tersusun sehingga sepeda berhasil terbentuk seperti diperlihatkan gambar 1.4. adalah frame, roda, sistem transisi, rem, sadel, setang, dan porok. Bagian yang paling vital dari sebuah sepeda adalah frame, karena frame memiliki fungsi yang mendasar yaitu menopang beban pengendara dan menyambungkan berbagai komponen lainnya sehingga tercipta bentuk sepeda secara utuh. Dapat dikatakan bahwa bentuk dari frame merupakan bentuk sepeda itu sendiri. Jika melakukan perubahan desain atau bentuk pada frame maka dapat mempengaruhi karakteristik dan performa sepeda yang terjadi secara keseluruhan.
4 4 Gambar 1.4. Bagian bagian sepeda jenis mountain bike ( 2014) Sekarang ini berbagai macam produsen sepeda yang ada di pasaran sebagian besar melakukan produksi frame nya dengan menggunakan metode pengelasan. Dimana pengertian dari pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Untuk melakukan proses pengelasan ini hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan bagian-bagian dari frame sepeda yang sudah dalam bentuk pipa-pipa logam yang kemudian dirangkai menjadi satu, kemudian pada sambungan tiap bagian pipa satu dengan yang lainnya dilakukan pengelasan. Untuk mendapatkan bentuk komponen berupa pipa-pipa dibutuhkan proses yang membutuhkan alat-alat khusus yang berharga cukup mahal, selain itu material yang dibutuhkan untuk membuatnya juga tertentu. Dikarenakan proses mendapatkan material dan proses pembuatan bentuk membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang berani melakukannnya. Hal ini mengakibatkan proses pembuatan frame sepeda
5 5 didominasi oleh perusahaan besar saja, sementara perusahaan yang berskala kecil dan menengah akan sulit bersaing dikarenakan tidak memiliki fasilitas yang sebanding. Supaya dapat menanggulangi permasalahan tersebut, sudah mulai dikembangkan metode produksi alternatif dalam beberapa tahun terakhir ini yaitu dengan proses pengecoran. Pengecoran adalah suatu proses yang menggunakan logam cair sebagai bahan utamanya. Proses pengecoran dimulai dengan pembuatan pola beserta inti didalamnya yang kemudian dipasang pada suatu wadah berongga. Kemudian dari rongga tersebut logam yang sudah dipanaskan hingga mencair dituangkan kedalamnya sehingga mengisi seluruh bentuk rongga yang ada dan membentuk ukuran yang dinginkan dengan dimensi yang tidak berbeda jauh dengan dimensi rancangan awal. Setelah penuangan maka ditunggu beberapa saat sampai mengering kemudian benda hasil pengecoran dipisahkan dari cetakan dan inti yang terpasang didalamnya. Pelaksanaan produksi menggunakan metode pengecoran ini masih sangat minim di Indonesia. Kendala yang terjadi sehingga menyebabkan minimnya penggunaan proses ini adalah desain bentuk frame yang cukup panjang dan kompleks. sehingga sulit untuk diaplikasikan dalam pembuatan pola cetakan pengecoran. Kendala lain adalah massa frame yang dibuat dengan proses pengecoran cenderung lebih berat dari massa frame yang dibuat dengan proses pengelasan pipa. Kendala- kendala tersebut dapat menyebabkan frame menjadi lebih berat, lebih lemah dan kurang nyaman digunakan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan analisis dalam membuat desain suatu frame sepeda. Proses membuat frame dengan cara pengecoran ini bisa menjadi bahan studi dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan harapan dapat memberdayakan industri kecil dan menengah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Perancangan yang dilakukan untuk pembuatan frame sepeda supaya dapat diproduksi secara pengecoran bentuknya lebih bervariasi dan kompleks jika
6 6 dibandingkan dengan frame biasa, namun tetap memperhatikan ukuran standar frame sepeda yang telah ditentukan. Desain yang dibuat memperhatikan bagian kemudahannya untuk dibuat menjadi pola cetakan pengecoran, sehingga desain tidak terlalu menonjolkan keindahan bentuk. 2. Massa frame yang dibentuk dari hasil proses pengecoran akan menjadi lebih berat daripada frame yang diproduksi menggunakan pengelasan pada umumnya. Sehingga diperlukan penyesuaian lebih lanjut supaya didapat desain yang ringan namun tetap memiliki kekuatan yang baik. 1.3 Batasan Masalah 1. Frame yang dirancang adalah frame sepeda jenis Mountain Bike (MTB). Bentuk frame terinspirasi dari frame sepeda Stradalli 20 Seven MTB 650b. Frame ini dipilih karena memiliki tabel ukuran frame sepeda yang memuat dimensi setiap bagian dengan cukup detail, sehingga memudahkan dalam melakukan perancangan pada software Autodesk Inventor. Gambar 1.5. Frame Stradalli ( 2009) 2. Desain frame dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor Professional Sedangkan analisis dan perhitungan dilakukan dengan metode permodelan yang terdapat dalam software Abaqus 6.13.
7 7 1.4 Tujuan Perancangan 1. Membuat desain frame sepeda MTB yang ringan dan kuat. 2. Merancang frame sepeda MTB yang dapat diproduksi dengan menggunakan proses pengecoran. 1.5 Manfaat Perancangan 1. Memperoleh frame sepeda MTB yang aman untuk digunakan. 2. Memperoleh frame sepeda MTB yang unik dari frame pada umumnya, dimana perbedaan paling terlihat pada bagian frame belakang yg tidak berbentuk pipa hollow. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebaga berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Meliputi: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Meliputi: tinjauan umum mengenai frame sepeda, jenis frame, bagian- bagian frame, ukuran frame, material frame, dan tinjauan umum proses pengecoran. BAB 3 LANDASAN TEORI Meliputi: karakteristik material aluminium A356, teori metode elemen hingga, teori faktor keamanan, teori pembuatan pola, dan teori pembuatan cetakan. BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Meliputi: penjelasan mengenai software Autodesk Inventor Professional 2015, software Abaqus 6.13, studi perancangan frame, studi analisis frame, studi kondisi beban pada frame.
8 8 BAB 5 HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Meliputi: hasil perancangan frame, bentuk prosedur yang dilakukan, dan hasil simulasi pembebanan. BAB 6 PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan bertenaga manusia, digerakkan dengan pedal, single track, dengan dua roda yang melekat pada frame, dan salah satu roda di belakang roda lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan beroda yang memiliki setang, tempat duduk dan pengayuh yang digerakkan dengan kaki untuk menjalankannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sepeda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepeda Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya. Sepeda diperkirakan berasal
Lebih terperinciRancang Bangun Jari-Jari Velg Sepeda Menggunakan Material Kayu
Rancang Bangun Jari-Jari Velg Sepeda Menggunakan Material Kayu Catur Setyawan K., Ikumbang Ferry P, Sukiswo Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FT Universitas Negeri Jakarta catursk@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keselamatan Dewasa ini keselamatan menjadi istilah yang sangat penting dan populer. Terbukti dari issue yang beredar saat ini. Dimana keselamatan bukan hanya milik dunia industri
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Sepeda sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak masa
BABI PENDAHULUAN A. LATARBELAKANGMASALAH Sepeda sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak masa sebelum ditemukannya kendaraan bermesin, seperti mobi~ sepeda motor, dan lain-lain. Berdasarkan Harian
Lebih terperinciPenelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG
TUGAS AKHIR Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG Disusun : DIDIK HARYANTO NIM : D.200.01.0129 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan Aluminium dan Logam paduan Aluminium didunia industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat ini, menuntut manusia untuk melaksanakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS Ferri Febrianto *,1, Fahrul Agus 2, Awang Harsa Kridalaksana 3 1,2,3 Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY
PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY Alvin Soesilo 1), Agustinus Purna Irawan 1) dan Frans Jusuf Daywin 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta 2) Teknik Pertanian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis
TUGAS AKHIR Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Disusun : MARWANTO NIM : D.200.02.0041 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA Slamet
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORSINILITAS) Menurut Daniel Ronda pada artikel Orisinalitas Plagiat dan Bukan Plagiat menjelaskan, Orisinalitas adalah sebuah kata yang secara filosofis masih harus
Lebih terperinciBAB III FUNGSI PRIESTERRIJWIEL TERHADAP PENYEBARAN AGAMA KRISTEN DI KOTA SEMARANG TAHUN
BAB III FUNGSI PRIESTERRIJWIEL TERHADAP PENYEBARAN AGAMA KRISTEN DI KOTA SEMARANG TAHUN 1934-1942 A. Sejarah Sepeda dalam Dedikasinya Terhadap Penyebaran Agama Kristen di Kota Semarang Terbukanya wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN
BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain: a. Literatur - Buku - Majalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERENCANAAN DAN PENJELASAN PRODUK Tahap perencanaan dan penjelasan produk merupakan tahapan awal dalam metodologi perancangan. Tahapan perencanaan meliputi penjelasan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Sepeda anak berbahan dasar bambu merupakan sarana atau fasilitas bagi kegiatan anak. Desain sepeda anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada era modern saat ini masyrakat pada umumnya memilih sesuatu yang praktis dan cepat. Seperti halnya dalam transportasi, masyarakat lebih cenderung
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Identifikasi Masalah, Kajian Pustaka.
3.1 DIAGRAM ALIR (Flowchart) BAB III METODELOGI PENELITIAN Mulai Identifikasi Masalah, Kajian Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan 1. Resin Epoxy + Hardener 6. Drop Out RD 2. Bambu Laminasi 7. Tube Logam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pemilihan serat bambu (petung) sebagai bahan penelitian dengan. dengan pertumbuhan yang relatif lebih cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai jenis bambu dengan kualitas yang baik tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia. Serat bambu mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi bahan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODELING PENGARUH LUBANG MASUK TERHADAP HASIL CORAN DENGAN SOLIDWORKS. Oleh : BAYU SRIYANTO D
TUGAS AKHIR MODELING PENGARUH LUBANG MASUK TERHADAP HASIL CORAN DENGAN SOLIDWORKS Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperincitampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil urban adalah kendaraan yang di desain irit bahan bakar dengan tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang jauh lebih kecil karena
Lebih terperinci11 BAB II LANDASAN TEORI
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Velg Sepeda Motor [9] Velg atau rim adalah lingkaran luar logam yang sudah di desain dengan bentuk sesuai standar (ISO 5751 dan ISO DIS 4249-3), dan sebagai tempat terpasangnya
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI BERAT PENGEMUDI TERHADAP PERANCANGAN KEKUATAN KONSTRUKSI RANGKA SEPEDA HYBRID TRISONA
PENGARUH VARIASI BERAT PENGEMUDI TERHADAP PERANCANGAN KEKUATAN KONSTRUKSI RANGKA SEPEDA HYBRID TRISONA Bambang Setyono 1, Mrihrenaningtyas 2, Abdul Hamid 3 1, 2 Teknik Mesin, 3 Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB 3. PENGECORAN LOGAM
BAB 3. PENGECORAN LOGAM Kompetensi Sub Kompetensi : Menguasai ketrampilan pembentukan material melalui proses pengecoran : Menguasai pembentukan komponen dari aluminiun melalui pengecoran langsung DASAR
Lebih terperinciGambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang belakang terdiri dari susunan 33 ruas tulang
Lebih terperinciGambar 2.1 Sepeda Ontel Sumber: (2)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di bagian ini akan dibahas tentang pengertian sepeda yang meliputi prinsip cara kerja sepeda, bagian-bagian sepeda, pratinjau model sepeda gerobak yang sudah ada di pasaran serta
Lebih terperinciTransportasi Sepeda Menjadi Wisata Sepeda (Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)
PL 4005 Seminar Studi Futuristik Transportasi Sepeda Menjadi Wisata Sepeda (Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming) Sumber : google.com Amin Nur Rasyid 15407087 Program Studi Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciSimulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013
Simulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013 Hendra Saputra *, Riza Ahmad Zulkarnain Batam Polytechnics Mechanical Engineering study Program
Lebih terperinci: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
DESAIN DAN ANALISIS PEMROSES LIMBAH INFEKSIUS MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR Nama : Rian Firmansyah NPM : 26411096 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah memiliki berat jenis yang ringan, ketahanan terhadap korosi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Material Rockwool. Dalam studi kali ini, material rockwool sebelum digunakan sebagai bahan isolasi termal dalam tungku peleburan logam ialah dengan cara membakar
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN KONSTRUKSI DAN POWERTRAIN PADA PROTOTYPE HAND-CRANK CYCLE (SEPEDA ENGKOL TANGAN)
PERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN KONSTRUKSI DAN POWERTRAIN PADA PROTOTYPE HAND-CRANK CYCLE (SEPEDA ENGKOL TANGAN) Dionisius Marcielo, Anton, Agustinus Purna Irawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, asumsi, dan sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Sepeda
Lebih terperinciSimulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013
Jurnal Integrasi vol. 7, no. 2, 2015, 91-96 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 14 August 2015 Accepted 15 September 2015 Simulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi simulasi perakitan sepeda fixy menggunakan 3DS Max adalah bagaimana merancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paralayang adalah salah satu cabang olahraga dirgantara yang memiliki beberapa kelas penerbangan di antaranya penerbangan standar, performance, dan kelas competition.
Lebih terperinciNAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE
TESIS (TM 092501) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE NAMA : Rodika NRP : 2111201015 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN SISTEM MANUFAKTUR JURUSAN
Lebih terperinciSimulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya
Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya Universitas Indonesia, Indonesia madhitya@eng.ui.ac.id Abstrak Pemahaman akan konsumsi energi suatu kendaraan dapat membantu untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan penduduk Indonesia. (sumber : ariwahyudi.web.id pada tgl 28 september 2015 )
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajan merupakan perkakas dapur yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Wajan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia terutama dalam hal pangan. Di dalam
Lebih terperinciBab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW
Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor A. Latar belakang Di zaman yang modern ini gender wanita sudah memiliki kedudukan yang sama oleh pria, tidak sedikit pekerjaan yang dulunya dilakukan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Pada setiap jenis kebakaran pasti akan ada fase pendinginan, yaitu dimana petugas memastikan semua bara yang masih menyala agar sudah padam. Didalam fase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata letak material handling dan pengaturan letak fasilitas memiliki peran penting dalam dunia industri. Tujuan dari tata letak adalah untuk memberikan efektifitas
Lebih terperinciSumber :
Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Sumber : http://id.wikipedia.org Rachmawan
Lebih terperinciMesh Generation untuk Permukaan Die dan Punch dengan Program Fortran
0 TUGAS AKHIR Mesh Generation untuk Permukaan Die dan Punch dengan Program Fortran Disusun : ANGGUN AMI PRIYONO NIM : D.200.04.0047 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu permasalahan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu persoalan tidak akan pernah selesai, namun dari kesulitan dan permasalahan itulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat, praktis, ringan dan tentu saja modern.
Lebih terperinciMomentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN
STUDI OPTIMASI FAKTOR KEAMANAN FOOTREST SEPEDA MOTOR X BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA Imam Syafa at 1*, Darmanto 1 dan Endon Priyanto 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Teknologi Produksi Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram 5.1.1. Peralatan produksi (kompaktor) komposit kanvas rem cakram Luaran yang ditargetkan pada peneitian Tahun 1 ini yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Pertimbangan Desain Pada umumnya pesawat paratrike merupakan sebuah alat bantu olahraga, paratrike ini merupakan hasil modifikasi dari paramotor yang diracang untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
12 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT) adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan kepada pasien didalam
Lebih terperinciRem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman
(Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Gambar dari Rear Tipper Vessel [9]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perkenalan Perkembangan dunia transportasi telah menjadi salah satu sorotan utama masyarakat dunia pada dewasa ini. Untuk mendukung keterlanjutan akan perkembangan tersebut, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR
TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR S-1 SARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi di bidang komputasi saat ini sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang kualitas hardware, sebagian besar pekerjaan
Lebih terperinciNAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE
Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : 2107100075 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng PROGRAM SARJANA BIDANG KEAHLIAN SISTEM MANUFAKTUR JURUSAN
Lebih terperinciPENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya
IV. PENDEKATAN RANCANGAN 4.1. Kriteria Perancangan Perancangan dynamometer tipe rem cakeram pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur torsi dari poros out-put suatu penggerak mula dimana besaran ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSATAKA
Abstrak Alat transportasi sekarang ini sudah merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga tanpa alat transportasi banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan dengan semestinya bahkan berhenti total.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN
BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN 3.1 METODE PERANCANGAN sistematis. Metode perancangan yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode 34 Gambar 3.1 Tahap tahap perancangan
Lebih terperinciterletak di atas keranjang sehingga buah tidak akan terjatuh ke tanah.
1 RINGKASAN Saat ini terdapat banyak alat pertanian yang dijual di pasaran, salah satunya adalah alat pemetik buah. Buah-buahan yang berasal dari pohon yang tinggi cukup sulit untuk dipetik, Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI. Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Ide Karya Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang menjadi serba praktis dan semakin individual, yang membuat teko menjadi sangat jarang digunakan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis transportasi yang ada sekarang sering dimanfaatkan untuk mengangkut barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah kendaraan yang baik tentunya adalah sebuah kendaraan yang dapat difungsikan sesuai dengan apa yang menjadi konsep dari awal mula kendaraan tersebut dibuat.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RANGKA
RANCANG BANGUN RANGKA SEPEDA MOTOR REVERSE TRIKE Disusun oleh : EKO CAHYO NUGROHO I8111020 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKA KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE PROYEK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Gambaran Elemen Man, Material, Method, Money pada Sistem Keselamatan Bersepeda Universitas Indonesia Tahun 2009
. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA Gambaran Elemen Man, Material, Method, Money pada Sistem Keselamatan Bersepeda Universitas Indonesia Tahun 2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda merupakan alat transportasi yang sudah ada sejak awal abad ke-18, asal mula sepeda diperkirakan berasal dari Perancis yang pada saat itu dinamakan velocipede.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya, mahasiswa harus membuat laporan akhir baik berupa penelitian ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era modernisasi yang terjadi saat ini menuntut manusia untuk melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Tataran desain produk rancangan permainan scooter mini berhubungan dengan lingkungan fisik anak. Karena rancangan produk permainan ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah kesibukan kota Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, adalah sebuah hal yang mutlak apabila segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya permintaan aluminium dikalangan konsumen.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aluminium merupakan logam yang lunak dengan tampilan yang menarik, ringan, tahan korosi, mempunyai daya hantar panas dan daya hantar listrik yang relatif tinggi, dan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini tidak semua manusia menjalani kehidupan yang diberikan oleh Tuhan dengan kondisi fisik yang normal. Berdasarkan kondisi fisik, manusia dapat digolongkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan roda dua yang sejajar, didorong oleh pedal yang terhubung ke roda belakang dengan rantai, dan memiliki setang untuk kemudi dan kursi sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penelitian Sistematika Penulisan
PENGARUH PENGGUNAAN SHOCKABSORBER DENGAN SITEM HIDROLIK TERHADAP BEBAN PADA SEPEDA MOTOR Nama: Rio Irawan NPM: 20406620 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penulisan
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan 8.1.1 Perancangan Interior yang Ergonomis Perancangan interior yang ergonomis adalah sebagai berikut : Kursi Depan Tinggi alas duduk : 280 mm Lebar alas duduk
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PERANCANGAN KENDARAAN UNTUK KOMPETISI KMHE KATEGORI PROTOTYPE GASOLINE
BAB III METODELOGI PERANCANGAN KENDARAAN UNTUK KOMPETISI KMHE KATEGORI PROTOTYPE GASOLINE Pada bab ini akan membahas tahap-tahap dalam perancangan kendaraan untuk kompetisi kmhe kategori prototype gasoline
Lebih terperinciBAB VI PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari uji coba alat pengasapan ikan yang pertama
Lebih terperinciDesain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas
Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas Moch. Rizal Rinaldy 1, Heroe Poernomo 2, dan Tri Andi Setiawan 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *
RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA Riswanda 1*, Lenny Iryani 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 *E-mail
Lebih terperinciTuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503
(Bahasa Indonesia) DM-ST0001-05 Panduan Dealer Tuas pemindah MTB RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370 EZ-FIRE Plus ST-EF65 ST-EF51 ST-EF51-A ST-TX800 ST-EF41 ST-EF40 JALANAN Tiagra
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGARUH PENDINGINAN TERHADAP WAKTU DAN SHRINKAGE PADA PEMBUATAN RUBBER ENGINE MOUNTING DENGAN BAHAN CAMPURAN KARET ALAM DAN STYRENE BUTADIENE RUBBER (SBR) Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangangan kendaraan bermotor saat ini khususnya kendaraan. untuk mencapai kecepatan maksimum dari posisi keadaan kecepatan 0
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Perkembangangan kendaraan bermotor saat ini khususnya kendaraan roda dua sangat pesat, dari yang memiliki CC yang hanya 80-an saja hingga memiliki CC 250-an yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya yaitu mahasiswa harus membuat laporan akhir baik berupa penelitian
Lebih terperinciUpgrade Kaki-Kaki Sepeda Motor Anda Dengan TDR High Performance Handling
Cosmo Bikers Lovers Sering kali pengendara roda dua mendapat pertanyaan, "perasaan apa yang ingin kamu rasakan saat mengendarai sepeda motor?" Semua pasti menjawab, memiliki sepeda motor yang aman dan
Lebih terperinciBAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT
BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT 3.1 PROSES PERENCANAAN Proses perencanaan yang akan dilakukan tidak jauh-jauh dari batasan yang telah dikemukakan penulis pada bab I yaitu data teknis dari model
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh yang baik serta manfaat yang besar bagi manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR
TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR Disusun : Arief Wahyu Budiono D 200 030 163 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau lebih dengan memanfaatkan energi panas. luas, seperti pada kontruksi bangunan baja dan kontruksi mesin.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelasan merupakan suatu proses penting di dalam dunia industri dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pertumbuhan industri, karena memegang peranan utama dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinci