BAB 2 DATA DAN ANALISA
|
|
- Suharto Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain: a. Literatur - Buku - Majalah b. Wawancara c. Website 2.2 Data Umum - Bapak Tri sebagai Ketua komunitas sepeda gunung D gesspor - Bapak Ujang sebagai mekanik sepeda gunung - Gowes.org Sejarah sepeda gunung Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan pada tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitan San Fransisco. Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat carbon(carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker (peredam goncangan). Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan, sehingga 3 x 10 = 30 tingkat kecepatan yang berbeda. Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada tahun 1981, penemu sepeda gunung mengatakan bahwa sepeda jenis ini tidak akan pernah populer. Kenyataannya 80% sepeda yang terjual di Amerika Serikat adalah jenis ini. Sepeda gunung adalah jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak gunung Kilimanjaro, titik tertinggi di benua Afrika, m Secara umum sepeda gunung dibagi menjadi 5 jenis menurut fungsinya, diantaranya yaitu: Cross Country (XC) Dirancang untuk medan yang tidak terlalu ekstrem (ringan), sepeda jenis ini hanya mempunyai suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali. Karena hanya memiliki suspensi depan biasanya sepeda gunung jenis ini dikategorikan sebagai rigid frame. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh
2 2 ditanjakan, di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini sangatlah disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain sepeda MTB. All Mountain (AM) Gambar Cross Country Biasa dipakai untuk jalur perpaduan antara Cross Country (XC) dan Down Hill ringan (light DH). Didesain untuk melintasi alam yang berat seperti naik dan turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Memiliki 2 suspensi depan dan belakang (double suspension). Panjang suspensi belakang (rear suspension) sekitar 6 inchi dan panjang suspensi depan (fork) mulai dari 140mm s/d 160mm. Pemakai dapat melakukan pendakian gunung dengan baik (tidak berat), sekaligus juga dapat menuruni gunung dengan cepat (tidak berguncang-guncang), karena panjang suspensi yang optimal. Keunggulan sepeda jenis ini ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Gambar All Mountain
3 3 Free Ride (FR) Dirancang untuk mampu bertahan melakukan lompatan tinggi (drop off) dan kondisi ekstrim sejenisnya. Rangkanya kuat namun tidak secepat dan selincah sepeda jenis All Mountain, karena bobotnya yang lebih berat, maka kurang cocok untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan. Gambar Free Ride Down Hill (DH) Untuk medan yang sangat ekstrem, sepeda gunung jenis ini mempunyai suspensi ganda (double suspension) untuk meredam benturan yang kerap terjadi ketika menuruni lereng dan dapat menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi. Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Sepeda jenis ini tidak mengutamakan kenyaman dalam mengayuh, karena sepeda jenis ini hanya dipakai hanya untuk menuruni lereng bukit atau gunung. Sepeda ini juga dipakai untuk perlombaan, sehingga yang menjadi titik utama dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para down hiller tidak mengayuh sepeda mereka, namun sepeda mereka diangkut dengan mobil. Sangat tidak efisien jika sepeda ini digunakan di dalam kota maupun di jalur cross country. Gambar Down Hill
4 4 Dirt Jump (DJ) Sepeda jenis ini awalnya dirancang untuk anak muda perkotaan, selain sebagai alat transportasi, untuk kebut-kebutan di jalan raya kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan atraksi-atraksi ekstrim lainnya. Fungsi dari sepeda jenis ini sangat mirip dengan BMX, namun dengan bentuk yang diperbesar. Nama lain dari sepeda jenis ini adalah trial atau urban MTB. Gambar Dirt Jump Sejarah Singkat sepeda gunung di Indonesia Sepeda MTB mungkin menjadi ras sepeda yang mempunyai penggemar paling stabil dari jaman ke jaman khususnya di Indonesia, bahkan saat fixie dan low rider menjadi booming, bagaimana tidak sepeda MTB adalah satu-satunya sepeda yang cocok untuk segala medan dan bandel, mungkin karena diciptakan murni untuk aktifitas outdoor dan lintas alam, seperti menuruni bukit dan jalan terjal sehingga dari jaman ke jaman desainnya semakin kuat, nyaman, dan tentu saja stylish. Jenis sepeda MTB sangat banyak dengan bentuk yang luar biasa stylish dan sporty. Pengguna sepeda gunung pun terus bertambah karena kenyamanan saat berkendara sepeda gunung, dan apalagi sekarang ini sudah ada komunitas sepeda gunung yang semakin banyak melaksanakan kegiatan treking jalur-jalur yang extreme. Dan jalur jalur tersebut memiliki level tersendiri, untuk di daerah depok jalur yang biasa digunakan sebagai kawasan latihan sepeda gunung adalah kawasan hutan Universitas Indonesia. Di hutan kota UI, ada dua trek sepeda, Mangkuk (bowl) dan Nyamuk. Nama mangkuk sendiri diambil dari salah satu bagian trek yang berbentuk seperti mangkuk, trek ini relatif lebih pendek dibanding trek Nyamuk (hanya sekitar 300M), tapi tetap saja tidak bisa dianggap remeh.trek ini terdiri dari jalan tanah
5 5 menurun, berbelok, menurun dengan gundukan tanah yang sangat memacu adrenalin, pokoknya sangat tepat bagi yang suka bersepeda DJ (Dirty Jump). Trek yang paling membuat ketagihan adalah trek Nyamuk, trek XC (Cross Country) sepanjang 3,2 KM yang rutenya masuk berputar-putar dalam hutan (didominasi pepohonan karet). Di "Nyamuk" kita bisa menikmati sensasi bersepeda dia dalam hutan, menikmati jalan tanah yang berlumpur nan licin, belokan tajam, menemui pohon tumbang di tengah trek atau bahkan menikmati terpeleset masuk semak dan menabrak pohon. Untuk trek nyamuk, sebaiknya anda perhatikan papan penunjuk arah yang ada di dalam trek, jangan sampai hanya berputar-putar dalam hutan saja. Gambar Trek Hutan UI 2.3 Content buku Konten yang terdapat pada buku ini yaitu berisi tentang pembahasan hal-hal mengenai seputar sepeda gunung. Yaitu tentang bagian-bagian dan fungsi yang ada didalam sepeda gunung, jalur all mountain, dan kegiatan perjalanan dari salah satu komunitas pencinta sepeda gunung Isi buku Isi pada buku ini memiliki hal-hal menarik seperti yang akan ada pada susunan daftar isi, yaitu: - Pengenalan sebuah sepeda gunung Memberikan wawasan mengenai perihal sepeda gunung dan manfaat serta keuntungan dari bersepeda gunung. - Bagian-bagian yang ada pada sepeda khususnya MTB Mengenal bagian-bagian yang ada di sepeda MTB seperti dari jenis-jenis frame, crankset, pedal, seatpost, dll. Dan seperti frame, memiliki fungsi yang berbeda dari tiap bentuk sesuai dengan kegunaanya. - Jalur pencinta MTB Memberikan informasi jalu-jalur untuk para pencinta mtb yang mungkin ingin merasakan tingkatan adrenalin dari tiap jalur yang baru, dan juga dokumentasi liputan dari pengguna sepeda MTB yang melakukan jalur perjalanan. - Dokumentasi permainan dan komunitas MTB Memberikan gambaran melalui dokumentasi mengenai teknik dari aksi-aksi extreme, yang terdiri dari beberapa jenis sepeda mtb yaitu crosscountry yang melalui jalur-jalur offroad, dan dirt jump yang dikenal melakukan aksi seperti bmx yang sesuai dengan namanya, jump berarti lompat. Dan jenis lainnya.
6 6 2.5 Analisa SWOT buku Tentang MTB SWOT Strength (Keunggulan) Masih sedikit nya buku mengenai sepeda yang spesifik di sepeda gunung (MTB). Memberikan data yang lengkap mulai dari pengenalan bagian-bagian sepeda hingga trek dan klub sepeda gunung (MTB). Weakness (Kekurangan) Materi-materinya yang masih kurang menampilkan keseruan dari bersepeda gunung Opportunity (Kesempatan) Makin banyaknya orang-orang yang sudah memiliki hobi bersepeda. Banyak orang yang melakukan kegiatan bersepeda di hari libur (Car free day). Pengendara sepeda sudah ada mulai dari anak kecil hingga orang tua. Threat (Ancaman) Harga sepeda yang relatif tinggi membuat orang lebih memilih alternatif olahraga lain Kurangnya perhatian masyarakat akan sehatnya bersepeda.
7 7
BAB I PENDAHULUAN. downhill khususnya di DIY dalam melakukan pembelian spare part atau dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. INTRODUKSI Dalam penelitian ini akan dibahas tentang perilaku pembelian spare part sepeda pada penggemar sepeda downhil di Indonesia khususnya di Daerah istimewa Yogyakarta (DIY).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia untuk terus meningkatkan taraf hidup dan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia untuk terus meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidupnya menjadi salah satu tujuan bagi semua yang hidup di muka bumi ini. Setiap manusia berlomba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepeda Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya. Sepeda diperkirakan berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor trail memiliki keunggulan sendiri. Motor trail merupakan hasil dari modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga motor trail adalah olahraga yang menggunakan motor trail sebagai komponen utama untuk melalui lintasan trail atau gundukan tanah. Olahraga motor trail
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan usaha telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan. Salah satunya adalah persaingan bisnis yang semakin ketat yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan usaha telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan. Salah satunya adalah persaingan bisnis yang semakin ketat yang mengakibatkan perubahan Perilaku
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, olahraga tidak hanya dilakukan di dalam ruangan dengan peralatan yang sudah kita kenal saat ini. Terdapat juga jenis olahraga yang dilakukan di luar
Lebih terperinciRiding Tips : Menikmati Kecepatan di Jalan Raya (berkendara cepat)
tyasbudi's blog riding Tips : Menikmati Kecepatan di Jalan Raya (berke http://tyasbudi.staff.ipb.ac.id/2011/01/26/riding-tips-menikmati-kecepatan-di-jalan-raya-berkendarac Riding Tips :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mayoritas pertumbuhan kendaraan bermotor yang disumbang oleh kendaraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan lalu lintas disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yang tinggi (sekitar 15%). Hal ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Perancangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perancangan Berbicara mengenai komunitas, sekarang ini khususnya di kalangan anak muda yang sedang mengalami proses pencarian jati diri, komunitas dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki luas wilayah 35.746,26 Km2 dengan kondisi alam dan struktur geologi yang kompleks dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan bertenaga manusia, digerakkan dengan pedal, single track, dengan dua roda yang melekat pada frame, dan salah satu roda di belakang roda lainnya
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR
LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City No Responden : EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR Tanggal: Saya Rida Agniya Arifiani (A44080059), mahasiswa tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepeda BMX (Bicycle Motocross) adalah salah satu tipe sepeda yang pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda BMX (Bicycle Motocross) adalah salah satu tipe sepeda yang pada umumnya hanya dipergunakan untuk olahraga ekstrim. Berbeda sekali dengan MTB (Mountain Bike) atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tren bersepeda kini semakin marak diterapkan berbagai kalangan. Dahulu bersepeda identik dengan olahraga, kini bersepeda telah menjadi alat transportasi alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan beroda yang memiliki setang, tempat duduk dan pengayuh yang digerakkan dengan kaki untuk menjalankannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan roda dua yang sejajar, didorong oleh pedal yang terhubung ke roda belakang dengan rantai, dan memiliki setang untuk kemudi dan kursi sepeda
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE NAMA : PRAMUDITHA RIZKY NPM : 15210358 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SRI KURNIASIH AGUSTIN, SE.,MM LATAR BELAKANG MASALAH Pemasran merupakan aspek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda merupakan salah satu alat transportasi darat untuk jarak dekat. Sekarang ini sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan
Lebih terperinciGambar 1.1. (a) Da Vinci Bicycle (Ballantine, 2000); (b) Hobby Horse (Ballantine, 2000)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan transportasi. Alat ini merupakan sebuah susunan terdiri dari sebuah frame dan dua buah roda yang dipasang pada
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Suspensi
digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat
Lebih terperinciKARYA ILMIAH. Peluang Bisnis Penjualan Sepeda fixie. Sebagai syarat memenuhi tugas Mata kuliah Lingkungan Bisnis
KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Penjualan Sepeda fixie Sebagai syarat memenuhi tugas Mata kuliah Lingkungan Bisnis Disusun Oleh : Dimas Tri Wicaksono S1 SI 2k/10.12.5146 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011-2012
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. obyek dan wilayah yang relevan dengan topik penelitian. Deskripsi objek
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Uraian dalam bab II adalah deskripsi dari paparan secara umum tentang obyek dan wilayah yang relevan dengan topik penelitian. Deskripsi objek penelitian tentang sepeda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sepeda dianggap menjadi salah satu solusi alternatif transportasi bagi warga dunia, yaitu untuk mengurangi kemacetan yang mencapai titik parah dan mengurangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggemari olahraga tersebut baik sebagai cara untuk menjaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak cabang olahraga yang populer di dunia, dan banyak orang yang menggemari olahraga tersebut baik sebagai cara untuk menjaga kesehatan maupun sebagai hobi
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum Jalur sepeda adalah jalur lalu lintas yang khusus diperuntukan bagi pengguna sepeda, dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bogor merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di Indonesia dari segi wisata dan fasilitas umum yang terus dikembangkan oleh pemerintahan Kota Bogor,
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. bike) yang digunakan di velodrome, Inggris, sekitar tahun 1950-an, sepeda
BAB III OBJEK PENELITIAN 3. 1 Sejarah Sepeda Fixie Sepeda fixie yang menjamur saat ini berawal dari sepeda lintasan (track bike) yang digunakan di velodrome, Inggris, sekitar tahun 1950-an, sepeda fixie
Lebih terperincimini 4wd basic tuning
mini 4wd basic tuning Kita bisa menambah performa dari mobil mini 4wd kita dengan menggunakan partpart upgrade yang banyak tersedia. Baik itu menambah kecepatan, kekuatan, atau bahkan kestabilan dari mobil.
Lebih terperinciPANDUAN MEMBELI SEPEDA MTB
PANDUAN MEMBELI SEPEDA MTB Harga sepeda MTB Seberapa banyak uang yang akan dibelanjakan? Jika ingin mengadakan sebuah sepeda baru, langkah pertama adalah memikirkan anggaran yang ada., tetapi berapa harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal dengan berbagai julukan seperti Morning of the World,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bali terkenal dengan berbagai julukan seperti Morning of the World, Last Paradise of the World, Island of Gods dan ditambah lagi dengan penghargaan internasional yang
Lebih terperinciKARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor
KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor Disusun Oleh: NAMA : MUHAMMAD ARIF ALIM NIM : 09.11.2929 KELAS DOSEN : 09-S1TI-05 : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok, maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Komunikasi menjadi unsur yang penting dalam semua segi kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok, maupun masyarakat. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bike Trial merupakan olahraga keterampilan sepeda, termasuk salah satu olahraga sepeda ekstrim. Fokus gerakan dari sepeda trial adalah manajemen balance dan power.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini popularitas X-treme Sport yang telah berakar kuat diantara kalangan muda di dunia. Beberapa contoh dari negara negara yang mendukung olahraga ini antara
Lebih terperinciSistem Suspensi pada Truck
Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR
0 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinciposter di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan, sehat dan hemat, kita dapat membantu mengurangi polusi asap kendaraan dengan menggunakan sepeda, dan juga
Lebih terperinciSUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR
SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR TEORI SECARA UMUM SISTIM SUSPENSI Sistim suspensi biasanya ditempatkan diantara frame dan poros roda. Pada umumnya dilengkapi dengan shock absorber. Sistim suspensi terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini mulai banyak bermunculan berbagai macam komunitas di Indonesia. Komunitas tersebut hadir dengan berbagai macam latar belakang dan aktifitas seperti olah
Lebih terperinciUntuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman KARYA ILMIAH
1 HALAMAN JUDUL PERANCANGAN SEPEDA Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman KARYA ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Desain Produk
Lebih terperinciBab2 Data & Analisa. Outlet I : Jl. Jati Rahayu (seberang Tip-top Pondok gede) Pondok Gede Bekasi
Bab2 Data & Analisa 2.1.Data Bronx Lowrider. Logo : ---- Outlet I Alamat : Jl. Jati Rahayu (seberang Tip-top Pondok gede) Pondok Gede Bekasi No. Telp. : 0857-1113-3283 2.2.Sumber Data Data dan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepeda motor dan di pedesaan sepeda motor juga akan banyak ditemui, bahkan sampai di daerah terpencil sekalipun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor (motorcycle) merupakan sarana transportasi yang paling banyak dimiliki dan digemari mayoritas masyarakat Indonesia. Hampir di setiap keluarga di perkotaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berkendara, ketika kendaraan telah mencapai sebuah tikungan dan akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer dan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. adapun obyek dalam penelitin ini adalah jalur sepeda tahap-1 di Kota Surabaya
BAB III GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Pada penelitian ini, obyek penelitian yang dibahas adalah mengenai kebijakan jalur sepeda di kota Surabaya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan menguraikan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang atau barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan sarana kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, transportasi telah mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat dan pesat dari masa ke masa. Adanya keadaan yang demikian, menyebabkan banyak orang membutuhkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Sepeda menjadi salah satu alat transportasi dan olahraga yang digemari, baik pelajar, mahasiswa maupun pekerja. Terdapat beberapa pernyataan seperti Bike to School, Bike to Work, Bike to
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana
BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM DAN LATAR BELAKANG Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain. Sejalan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan salah satu komponen penting untuk tata kehidupan karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Industri manufaktur sendiri yaitu sebuah
Lebih terperinciBAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN 3.1. Kendaraan Rencana Kendaraan rencana adalah kendaraan yang merupakan wakil dari kelompoknya. Dalam perencanaan geometrik jalan, ukuran lebar kendaraan rencana
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Umum Galeri Menurut beberapa sumber, galeri diterjemahkan kedalam beberapa arti dibawah ini, diantaranya : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), galeri adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem suspensi merupakan bagian yang sangat berperan untuk meningkatkan kenyamanan dalam berkendaraan, karena sistem ini adalah bagian yang menumpu atau menahan berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang kegiatannya yang juga terkait dengan unsur-unsur olahraga dan prestasi, seperti arung
Lebih terperinciDESAIN PENGEMBANGAN SEPEDA GUNUNG POLYGON COZMIC DXP DENGAN KONSEP STREET AND PARK
DESAIN PENGEMBANGAN SEPEDA GUNUNG POLYGON COZMIC DXP DENGAN KONSEP STREET AND PARK Werdha Prasidha Wangsa Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS Ferri Febrianto *,1, Fahrul Agus 2, Awang Harsa Kridalaksana 3 1,2,3 Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana transportasi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jumlah Pelajar di Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pada perkembangan jaman yang semakin pesat saat ini, olahraga menjadi salah satu kegiatan yang diperhatikan. Olahraga merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi beberapa..., Annisa Putri Handayani, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan di jalan raya merupakan issue yang sedang berkembang saat ini. Menurut data dari WHO dalam Sutawi (2006) sejak penemuan kendaraan bermotor lebih dari seabad
Lebih terperinciDAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii
DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penulisan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum dan Latar Belakang Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain. Sejalan dengan pesatnya
Lebih terperinciKOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
FINAL KNKT-12-09-08-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BUS MITSUBISHI FE 304 COLT E-7586-Y MASUK JURANG DI JALAN
Lebih terperinciUpgrade Kaki-Kaki Sepeda Motor Anda Dengan TDR High Performance Handling
Cosmo Bikers Lovers Sering kali pengendara roda dua mendapat pertanyaan, "perasaan apa yang ingin kamu rasakan saat mengendarai sepeda motor?" Semua pasti menjawab, memiliki sepeda motor yang aman dan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Responden Penelitian Responden merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Indonesia kampus Depok yang menggunakan fasilitas sepeda dan jalur sepeda UI.
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinci機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu
001 1 (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 002 1 (1) Tikungan ke kiri (2) Tikungan ke kanan (3) Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 003 1 (1) Tikungan beruntun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, asumsi, dan sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Sepeda
Lebih terperinciModel X2 SE dan i2 SE
Model X2 SE dan i2 SE Segway Personal Transporter (PT) i2 SE dan X2 SE Segway adalah kendaraan transportasi dengan power baterai. Dapat menempuh jarak 38km model i2 SE dan 20km untuk model X2 SE. Mengunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass;
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Underpass Underpass adalah tembusan di bawah sesuatu terutama bagian dari jalan atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; 2014). Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Kulon Progo terletak pada propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagian barat yang memiliki berbagai tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Daerah
Lebih terperinciSUSPENSI (suspension)
SUSPENSI (suspension) Suspensi adalah mekanisme yang dipasang di antara body dan roda yang berfungsi untuk menciptakan kestabilan kendaraan (nyaman dan aman) Unsur kestabilan kendaraan : 1. Stabil pengendaraannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Fenomena kehadiran permainan berteknologi tinggi menggeser permainan konvensional. Kaum muda sekarang tetap perlu mengenal permainan berteknologi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan persimpangan tidak dapat dihindari pada sistem transportasi perkotaan. Hal ini pula yang terjadi pada kota Medan. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia mulai berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Olahraga bermanfaat bagi kesehatan jasmani maupun rohani manusia. Saat ini masyarakat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Data Satlantas Polwiltabes Semarang menunjukkan kecelakaan yang terjadi pada jalan non tol di Kota Semarang dalam kurun waktu 2001 2005 cenderung menurun dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu webstore yang berisikan produk-produk yang ingin dijual. Unsur-unsur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang ketat menjadikan electronic commerce suatu senjata yang ampuh untuk suatu perusahaan dalam mengembangkan pangsa pasar seluasluasnya. Tetapi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat transportasi seperti mobil dan motor sekarang mulai menjadi kebutuhan masyarakat, ditandai dengan peningkatan penjualan produk kendaraan bermotor di pasaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Konsep pengembangan transportasi Bandung Urban Mobility Sumber: Dinas Perhubungan Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bersepeda mulai menjadi kegiatan yang kembali popular dikota-kota besar Indonesia, hal tersebut di tandai adanya dukungan pemerintah dengan munculnya jalur
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola pergerakan dalam mengakses halte dibagi menjadi 2 (dua) kasus yaitu pola
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ruas Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN JALAN RAYA
I. PENDAHULUAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN JALAN RAYA Awal mulanya jalan hanya berupa jejak manusia dalam menjalani kehidupannya dan berinteraksi dengan manusia lain (jalan setapak). Baru setelah manusia menggunakan
Lebih terperinciManajemen Pesepeda. Latar Belakang 5/16/2016
Manajemen Pesepeda Latar Belakang 2 Lebih dari setengah jumlah perjalanan seseorang dalam sehari < 4 km Bisa ditempuh dengan bersepeda < 20 menit Perjalanan pendek yang ditempuh dengan kendaraan bermotor,
Lebih terperinciA. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Pengisi daya merupakan peranti yang digunakan untuk mengisi energi ke dalam baterai isi ulang. Energi berupa arus listrik akan mengalir dari pengisi daya
Lebih terperinciArung Jeram. Written by admin Saturday, 07 July :54 - Last Updated Friday, 12 August :52
Arung Jeram Sukabumi Rafting Sukabumi adalah salah satu raftin g yang berada di daerah Jawa Barat Rafting Sukabumi khususnya Rafting Citarik Rafting Citatih Rafting Kalibaru Rafting Cisadane sangat digemari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas berpetualang di alam terbuka menuju tempat yang lebih tinggi yaitu menuju puncak gunung. Seperti yang di ungkapkan Sumitro
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng
Lebih terperinciKOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
FINAL KNKT-13-02-01-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BARANG BAK MUATAN TERTUTUP SUMBU GANDA L-9763-UA MENABRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Bersamaan dengan berlangsungnya periode pertumbuhan dan perkembangan Indonesia pada berbagai bidang, transportasi menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan
Lebih terperinci2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Indonesia adalah negara yang tidak hanya subur dan indah, melainkan juga kaya dengan berbagai sumber daya alam, baik di laut dan udara maupun darat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup modern diperkotaan masa kini menuntut masyarakat untuk menjadi mobile person 1 yang selalu mencari pergerakan yang lebih cepat, jauh dan berkeinginan untuk
Lebih terperinci