|
|
- Dewi Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada era modern saat ini masyrakat pada umumnya memilih sesuatu yang praktis dan cepat. Seperti halnya dalam transportasi, masyarakat lebih cenderung memilih berpergian menggunkan mobil atau motor. Tanpa disadari penggunaan kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara. Gaya hidup masrayakat Indonesia yang sedikit bergeser, membuat masayarakat Indonesia lebih merasa bangga jika berpergian menggunakan kendaraan pribadi. Melemahnya kesadaran masyarakat Indonesia khususnya di kota kota besar akan pentingnya udara yang bebas polusi kini semakin jelas terlihat. Melihat hal tersebut muncullah inisiatif untuk kembali menyadarkan masyarakat perkotaan akan pentingnya udara bersih. Hal ini lah yang menjadi salah satu gagasan munculnya penyangga sepeda fixie yang akhirnya diberi nama Urban Fixed Gear Support. Menjadi salah satu alternatif guna menanamkan kembali minat bersepeda dengan membuat salah satu fasilitas umum yang diperuntukkan adapun Urban Fixed Gear Support ini memiliki nilai fungsi tambah yaitu : 1. Kursi Taman. Melihat desain tempat parkir sepeda yang ada pada saat ini, desain tersebut hanya terdapat peyangga untuk beberapa sepeda. Desain seperti ini akan berguna jika penyangga tersebut telah terparkir oleh sepeda. Namun jika tidak ada sepeda maka desain tersebut tidak memiliki nilai fungsi lagi. Menyadari hal tersebut, penulis mencoba menambahkan inovasi berupa kursi taman. Dengan demikian ada atau tidak adanya sepeda. Para pengunjung taman yang 29
2 tidak membawa sepeda tetap bisa menikmati fungsi Urban Fixed Gear Support dengan beristirahat (duduk) pada kursi taman tersebut. 2. Bike Repair Bike repair merupakan salah satu fitur tambahan pada Urban Fixed Gear Support. Bike repair ini terdapat berbagai macam kunci kunci untuk memperbaiki kerusakan pada sepeda, seperti kunci pas, kunci letter L, obeng dan alat pembuka ban. Dengan adanya fitur ini para pengendara sepeda fixie tidak harus membawa perlengkapan tambahan untuk memperbaiki sepeda apabila terjadi kerusakan. 3. Helmet Station Fitur ini diperuntukkan sebagai tempat meletakkan helm sepeda. Sehingga para pengendara sepeda fixie tidak lagi kebingungan ketika ingin menyimpan helmnya. 4. Water Refill Dengan adanya inovasi berupa water refill ini, pesepeda fixie tidak lagi sulit mengisi botol minumnya yang telah habis. 5. Spot Advertising Mengingat letaknya yang berada di ruang publik, menjadikan salah satu keuntungan bagi para pebisnis untuk mengiklankan produk atau jasanya. Melihat hal tersebut, Urban Fixed Gear Support menambahkan fitur tambahan sebagai tempat pemasangan iklan. B. Tataran Sistem Rancangan produk penyangga sepeda fixie ini memiliki beberapa tataran sistem dari mulai penyebaran, pemanfaatan produk, dan cara kerja produk. Untuk penyebaran produk peyangga sepeda fixie ini dengan bekerja sama 30
3 dengan pemerintah daerah. Dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah akan lebih mudah proses penyebaran produk penyangga sepeda fixie ini. Sekaligus mempermudah dalam proses peizinan mengingat penempatan produk ini di ruang publik. Pemanfaatan produk ini dilakukan untuk membantu para pesepeda fixie dalam memarkirkan sepedanya seperti kita ketahui bahwa sepeda fixie sendiri tidak memiliki standard untuk berdiri. Taman menjadi lokasi penempatan produk ini, karena taman merupakan salah satu tempat berkumpulnya komunitas sepeda fixie. Selain itu juga produk penyangga sepeda fixie ini bisa menjadi sarana agar minat bersepeda semakin meningkat. Untuk cara kerja, produk peyangga sepeda fixie ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, seperti : 1. Penyangga sepeda Cara kerja dari peyangga sepeda ini cukup mudah, hanya dengan meletakkan as roda belakang sepeda fixie ke penyangga yang tersedia. Sedangkan untuk penyangganya itu sendiri di lapisi oleh karet guna mengurangi gesekan antara as roda dan besi hollow yang merupakan material utama dari penyangga tersebut. Jarak antara penyangga yang satu dengan yang lainnya telah di sesuaikan agar kondisi sepeda ketika terparkir tidak berdempetan. Dengan demikian sepeda sepeda yang terparkir tidak akan lecet akibat bergesekan antara sepeda satu dengan yang lainnya. Gambar 13 : peyangga sepeda fixie 31
4 2. Bike repair Selain penyangga sepeda, cara kerja dari bike repair ini juga bisa dikatakan cukup mudah. Dengan mengangkat dan meletakkan pada tiang penyangga yang berada di atas bike repair tersebut. Gambar 14 : bike repair Dengan posisi seperti ini, pengendara sepeda akan memperbaiki sepedanya dalam keadaan berdiri. Posisi berdiri seperti ini dipilih untuk sisi ergonomi agar para pengendara sepeda lebih mudah dan nyaman dalam memperbaiki sepedanya. Gambar 15 : posisi pesepeda dalam memperbaiki sepedahnya Sumber : dokumen pribadi 32
5 Didalam bike repair tersebut terdiri dari alat alat yang biasa digunakan untuk memperbaiki sepeda. Alat alat tersebut di gantung dengan tali sling baja. Penggunaan tali sling baja tersebut bertujuan agar alat alat yang tersedia tetap aman setelah penggunaan. Gambar 16 : alat perkakas bike repair Selain itu di dalam bike repair ini terdapat air compresor untuk menambah angin ban yang kempes. Penggunaannya sangat sederhana, hanya dengan memasukkan kepala selang kompresor tersebut ke dalam pentil ban, lalu menekan tombol on pada kompresor tersebut. Kompresor yang digunakan adalah kompresor DC 12 volt. Dan untuk menjalankan kompresor tersebut menggunakan aki 12 volt. Gambar 17 : penggunaan kompresor 33
6 3. Water Refill Untuk menjalankan water refill ini hanya dengan menekan push button yang terletak di atas water refill tersebut. Agar air bisa berjalan ke atas dari penampungnya yang berada dibawa, digunakan pompa air DC 12 volt yang berbahan stainless. Pemilihan material stainless ini adalah agar lebih higienis karena pompa air tersebut tenggelam di dalam penampung air. Dan sumber tenaga dari pompa air tersebut, menggunakan aki 12 volt yang juga tersambung untuk kompresor. Gambar 18 : desain water refill Gambar 19 : aki 12 volt 34
7 C. Tataran Produk Sebelum mencapai desain akhir, tentunya penulis memiliki proses untuk bisa mencapai ke desain akhir tersebut. Ada beberapa alternatif desain yang penulis desain sebelum akhirnya terpilih desain yang terbaik. Berikut adalah beberapa desain awal yang penulis desain, sebelum akhirnya terpilih desain yang terbaik : Gambar 20 : alternatif desain 1 Desain Seperti gambar di atas dianggap tidak memiliki desain yang kuat untuk menopang orang yang duduk di atas tempat duduknya. Gambar 21 : alternatif desain 2 35
8 Sementara itu alternatif desain 2 memiliki cara kerja yang cukup rumit, karena desain penyangga tersebut bisa dibuka tutup dan akan menimbulkan pertanyaan siapa yang akan menjadi operator untuk membuka dan menutup penyangga sepeda tersebut. Gambar 22 : alternatif desain 3 Alternatif desain 3 juga sedikit memiliki desain yang serupa dengan alternatif desain 2 yang memiliki sistem kerja buka tutup. Hanya saja bedanya, jika alternatif desain 2 penyangga sepeda di tutup ke bawah tempat duduk, jika di alternatif desain 3 penyangga sepeda di tutup ke atas tempat duduk. Sehingga dari beberapa alternatif desain yang ada, dipilihlah desain yang dirasa memiliki bentuk, sistem kerja dan estetika yang baik. Berikut adalah desainnya 1. Gambar Teknik Secara keseluruhan produk penyangga sepeda fixie ini memiliki volum yaitu, panjang 350 cm, lebar 115 cm dan tinggi 150 cm. Berikut adalah beberapa gambar kerja dari produk penyangga sepeda fixie ini : 36
9 Gambar 23 : tampak depan 1 Gambar 24 : tampak depan 2 37
10 Gambar 25 : tampak atas Gambar 26 : tampak samping 38
11 2. Sign System Selain gambar teknik, produk penyangga sepeda fixie ini terdapat sign system, guna memberikan informasi kepada penggunanya tentang bagaimana cara kerja dari produk ini. Dan berikut adalah beberapa sign system yang terdapat dalam produk penyangga sepeda fixie tersebut : Gambar 27 : sign system water refill Gambar 28 : sign system air compressor 39
12 Gambar 29 : sign system bike repair 3. Branding Branding merupakan suatu cara untuk memperkuat karakter dari produk itu sendiri, branding juga menunjukan eksistensi dan identitas dari suatu produk sebagai penguat bahwa produk itu mempunyai merk bukan produk abal-abal. Dalam perancangan branding produk ini, diberikan elemen desain berupa logo produk. Logo merupakan sebuah symbol yang mewakili identitas dari perusahaan atau instansi atau identitas dari suatu produk itu sendiri. Pada logo untuk branding penyangga sepeda fixie ini menggunakan jenis huruf Road Rage. Jenis huruf ini dipilih, karena mengindentifikasikan sesuatu yang dinamis dan cepat. Gambar 30 : logo produk 40
13 4. Sistem Keamanan Untuk sistem keamanan sepeda ketika terparkir, produk ini di lengkapi dengan keamanan berbasis teknologi. Sistem keamanannya akan menggunakan Bluetooth yang menggunakan software Arduino Bluetooth Controller, yang terkoneksi dengan Arduino sebagai mikrocontrollernya. Software tersebut bisa di Download pada App Store atau Play Store. Sistem kerja dari alat keamanan ini adalah dengan mengunci di sela sela jari jari sepeda, sehingga sepeda tersebut tidak bisa di bawa sebelum ada perintah membuka kunci melalui bluetooth pada ponsel si pemilik sepeda tersebut. Gambar 31 : arduino microcontroller Sumber : D. Tataran Elemen Dasar dari perancangan desain produk penyangga sepeda fixie ini terdiri dari beberapa aspek, diantaranya: 1. Bentuk Inti konsep dari desain produk penyangga sepeda fixie ini adalah bentuk senderhana atau minimalis dan tidak menggunakan bentuk bentuk yang rumit. Bentuk ini terinspirasi dari sepeda fixie itu sendiri yang didesain seminimalis mungkin. Serta bentuk bentuk penyangga sepeda fixie ini lebih cenderung ke bentuk beraturan dengan kotak sebagai bentuk dasarnya. 41
14 2. Warna Warna yang di gunakan dalam desain penyangga sepeda fixie ini terdiri dari dua warna yaitu hijau dan putih. Dengan arti warna sebagai berikut : a. Hijau Warna hijau yang digunakan menggambarkan kedamaian dan kesejukan. Kedamaian disini diartikan agar kedepannya kota kota besar di Indonesia bisa terhindar dari kemacetan. Dan kesejukan memiliki arti udara yang bersih, udara yang terbebas dari polusi. Warna hijau disini juga bisa menyimbolkan pepohonan, ini dikarenakan lokasi penempatan produk penyangg sepeda fixie ini berada di taman yang ditanami banyak pepohonan. Warna hijau juga bisa digunakan sebagai kampanye dalam gerakan go green. b. Putih Warna putih melambangkan kebersihan. Sebuah pengharapan atau cita cita agar udara yang sudah tercemar polusi kembali menjadi bersih. Selain itu, karena bersepeda merupakan salah satu olahraga, warna putih tersebut juga dapat diartikan sebagai bersih dari penyakit karena sering berolahraga. 3. Estetika Grafis Selain warna dan bentuk, agar memiliki estetika yang menarik penyangga sepeda ini di lengkapi dengan beberapa elemen grafis untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung taman. Berikut adalah beberapa elemen grafis tersebut : 42
15 Gambar 32 : grafis fdsk 4. Teks / Huruf Jenis huruf yang digunakan didalam produk penyangga sepeda fixie ini adalah Arial. Pemilihan jenis huruf ini, karena huruf ini sederhana dan mudah dibaca. Sehingga pesan sign system pada produk ini lebih mudah dibaca atau dipahami dan lebih informatif. Gambar 33 : elemen grafis bicycle 43
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR
LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City No Responden : EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR Tanggal: Saya Rida Agniya Arifiani (A44080059), mahasiswa tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada skripsi ini akan dirancang sebuah sistem yang dipasang pada helm sebagai indikator perlambatan dan arah berbelok sepeda, untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam bersepeda.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Pengisi daya merupakan peranti yang digunakan untuk mengisi energi ke dalam baterai isi ulang. Energi berupa arus listrik akan mengalir dari pengisi daya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Produk sepatu ini dirancang mencakup tataran non fisik, karena lebih menampilkan gaya hidup, fashion dan sosial budaya. Untuk tataran lingkungan,
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB III ANALISA PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Tujuan dari penyusuan tugas akhir ini untuk menghasilakan sebuah alat yaitu robot mobil pemindah barang terkendali android melalui jaringan bluetooth menggunakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepeda yang merupakan sebuah produk yang telah menjadi bagian hidup bagi masyarakat. Dengan bersepeda, orang memperbaiki kesehatan dan stamina,
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Furniture yang berlatar belakangkan limbah dari lingkungan sekitar yaitu ban mobil bekas, kain perca dan koran bekas ini, dapat memberikan inspirasi/ide
Lebih terperinciPerancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone
Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Simon Wedhatama 1, Deddy Susilo 2, F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Pada era digital yang modern ini perkembangan teknologi telah semakin berkembang. Dan seiring hal itu, pola dan gaya hidup masyarakat pun juga
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM Tujuan dari adanya pengujian alat dan program ini yaitu untuk menghasilkan sebuah alat mobil kontrol berbasis android dengan monitor camera WIFI sebagai cctv sebagai bahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Bentuk dari Meja kopi ini dibuat berdasarkan pertimbangan material dan sifat velg bekas yang sudah berbentuk lingkaran dengan mengeksplorasi dari bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi lalu lintas yang padat dan kesibukan masyarakat di Surabaya tidak memungkiri mereka untuk menggunakan jasa transportasi. Untuk menghindari kemacetan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan cadangan bahan bakar minyak merupakan salah satu permasalahan global yang menimpa banyak negara di dunia saat ini. Jika ditinjau dari waktu ke waktu harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah kendaraan roda dua yang sejajar, didorong oleh pedal yang terhubung ke roda belakang dengan rantai, dan memiliki setang untuk kemudi dan kursi sepeda
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini ditujukan kepada pengguna kursi roda yang mengendarai mobil dalam kegiatan sehari-hari. Kesulitan para pengguna kursi roda yang mengendarai mobil adalah melipat, memindahkan, dan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN V. 1 Kesimpulan Menjawab pertanyaan yang diajukan pada awal penelitian, maka kesimpulan yang didapatkan adalah: 5. Faktor-faktor sikap yang menjadi determinan bicycle travel
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. masyarakat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data di lapangan dan kuesioner masyarakat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Elemen yang menjadi identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adanya kendaraan merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai bagi kita semua sebagai pemakainya. Memudahkan bagi kita semua untuk bepergian dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciKUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA
LAMPIRAN-A STUDI KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK PADA RUMAH SUSUN SUKARAMAI MEDAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Tanggal: Waktu : (Pagi/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan kendaraan bermotor khususnya di Indonesia kini semakin meningkat, hal itu menyebabkan polusi udara pada suatu perkotaan meningkat. Munculah banyak pergerakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk
49 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini akan membahas hasil pengujian sistem, mulai dari pengujian permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk kerja dari sistem secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pintu pagar Pintu pagar adalah pintu yang juga berfungsi sebagai pagar yang biasanya terbuat dari besi, pipa, atau besi hollow.pintu pagar biasanya bergerak di atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pembangunan JORR W1 yang menghubungkan Kebon Jeruk dan Penjaringan memberikan dampak positif dan negatif bagi kawasan di sekitarnya. Salah satu dampak negatif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari semakin meningkat, terutama pada saat akhir pekan kenyamanan berkendara di Bandung menjadi
Lebih terperinciBab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor UKDW
Bab 1 Alat bantu untuk sepeda motor matic ketika ban bocor A. Latar belakang Di zaman yang modern ini gender wanita sudah memiliki kedudukan yang sama oleh pria, tidak sedikit pekerjaan yang dulunya dilakukan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual URBAN. FIXED GEAR. CREATIVITY. PASSION Keempat kata kunci ini merupakan sebuah kesimpulan yang ditarik dari fixed gear, fixed gear culture,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG
RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG Marlia Adriana 1), Anggun Angkasa B.P 2), Masrianor 3) 1,2) Staf Pengajar Jurusan Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini masyarakat sangat bergantung dengan alat transportasi. Untuk mempermudah aktifitasnya, Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi di saat ini keterbatasan yang dirasakan oleh penyandang cacat kaki untuk berpindah tempat kini sudah dapat diatasi. Kini sudah ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup modern diperkotaan masa kini menuntut masyarakat untuk menjadi mobile person 1 yang selalu mencari pergerakan yang lebih cepat, jauh dan berkeinginan untuk
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI KANOPI SEPEDA MOTOR
ANALISA ERGONOMI KANOPI SEPEDA MOTOR Akmal Asari 1), Hari Purnomo 2), M. Ridlwan 3) 1, 3) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Lebih terperinciGambar 1.1. (a) Da Vinci Bicycle (Ballantine, 2000); (b) Hobby Horse (Ballantine, 2000)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan transportasi. Alat ini merupakan sebuah susunan terdiri dari sebuah frame dan dua buah roda yang dipasang pada
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian sinkronisasi, pengujian kinerja aplikasi user interface,
Lebih terperinciJALAN TOL BAGI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR
JALAN TOL BAGI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR (Perencanaan ruang bagi transportasi ramah lingkungan) Studi Kasus : Jalan Lingkungan Kampus UGM (Perempatan Jalan Kaliurang) I. LATAR BELAKANG Saat ini kebutuhan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM Konsep dasar sistem pada depo pengisian ulang air minum terdiri dari tiga komponen utama yang saling berhubungan. Komponen pertama yaitu terdapat pembeli
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Berdasarkan latar belakang dan data mengenai aspek fungsi dalam perancangan yang sebelumnya sudah penulis paparkan, maka pada tataran lingkungan
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI
PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepeda Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya. Sepeda diperkirakan berasal
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL IM3 SEBAGAI PRODUK KARTU PERDANA INDOSAT TBK 3.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan IM3 sebagai produk kartu perdana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring kemajuan zaman, perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan diseluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks dibanding daerah sekitarnya (Bintarto, 1977). perekonomian, atau sebagai pusat pemerintahan (Darmendra, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkotaan merupakan bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi simulasi perakitan sepeda fixy menggunakan 3DS Max adalah bagaimana merancang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melupakan lingkungan yang alami apa adanya. Modern cenderung terkait dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia tekhnologi di dunia mulai menjadi acuan seseorang untuk melupakan lingkungan yang alami apa adanya. Modern cenderung terkait dengan pencemaran lingkungan,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Pada bagian ini dengan membawa audiensi ke lokasi acara tersebut dengan melihat desain panggung kemerdekaan yang memang sedikit terlihat mencolok
Lebih terperinciRancang Bangun Jari-Jari Velg Sepeda Menggunakan Material Kayu
Rancang Bangun Jari-Jari Velg Sepeda Menggunakan Material Kayu Catur Setyawan K., Ikumbang Ferry P, Sukiswo Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FT Universitas Negeri Jakarta catursk@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciGambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.
KONSEP Konsep Dasar Street furniture berfungsi sebagai pemberi informasi tentang fasilitas kampus, rambu-rambu jalan, dan pelayanan kepada pengguna kampus. Bentuk street furniture ditampilkan memberikan
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciSmart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien
BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Konsep pengembangan transportasi Bandung Urban Mobility Sumber: Dinas Perhubungan Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bersepeda mulai menjadi kegiatan yang kembali popular dikota-kota besar Indonesia, hal tersebut di tandai adanya dukungan pemerintah dengan munculnya jalur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat pusat hiburan atau pusat perbelanjaan berupa minimarket, supermarket, pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada negara berkembang seperti Indonesia khususnya kota Jakarta, banyak terdapat pusat hiburan atau pusat perbelanjaan berupa minimarket, supermarket, pasar ataupun
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda merupakan salah satu alat transportasi darat untuk jarak dekat. Sekarang ini sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan
Lebih terperinciTerdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:
Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembuatan Prototipe 1. Rangka Utama Bagian terpenting dari alat ini salah satunya adalah rangka utama. Rangka ini merupakan bagian yang menopang poros roda tugal, hopper benih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi pada saat ini berkembang dengan pesat, terutama pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini dapat terlihat dengan penemuan-penemuan baru
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modernisasi selalu dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu untuk pekerjaan rumah, berpindah,
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian gerak kursi roda elektrik, pengujian cepatan kursi roda
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat Alat pengunci dan pembuka pintu menggunakan smartphone dengan notifikasi SMS ini menggunakan mikrokontroller ATmega328 yang terdapat pada arduino
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan
BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Lebih terperinciIV KONSEP PERANCANGAN
IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan website FDSK UMB ini bertujuan sebagai media promosi dan informasi untuk para siswa sekolah SMA/sederajat yang akan segera melanjutkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Pengertian Perancangan Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lalu lintas, khususnya di kawasan perkotaan Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan lalu lintas, khususnya di kawasan perkotaan Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah saat ini begitu pesat sehingga membawa konsekuensi perlu dilakukan
Lebih terperinciInternational Fash on Institute di Jakarta
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini perkembangan teknologi telah mengalami perkembangan yang pesat hingga berbagai sisi dari kehidupan manusia. Seperti telah tersedianya perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan elektronika di segala bidang menjadi semakin penting dewasa ini. Dimulai dari yang diterapkan dalam rangkain elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman. Menurut kamus bahasa Indonesia, parkir diartikan sebagai tempat menyimpan. Menurut Hobbs (1995), parkir
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Dari hasil perancangan website desain mobile carifutsal yang merupakan media informasi yang khususnya merupakan website olahraga dalam bidang futsal.
Lebih terperinciPerancangan Sign System Pasar Wonokromo
Perancangan Sign System Pasar Wonokromo Aditya Wirabakti 3406100096 Latar belakang: Tempat-tempat perbelanjaan modern semakin bertambah. Pasar tradisional memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian
Lebih terperincidari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi
Lebih terperinci