Elya Susanti, Akhmad, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan BiologiFKIP Universitas Mulawarman, Samarinda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Elya Susanti, Akhmad, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan BiologiFKIP Universitas Mulawarman, Samarinda"

Transkripsi

1 Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Konsep Ekosistem Kelas VII Siswa SMP Negeri 9 Samarinda Elya Susanti, Akhmad, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan BiologiFKIP Universitas Mulawarman, Samarinda Abstrak Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Samarinda, diketahui bahwa cara mengajar di sekolah tersebut rata-rata masih menggunakan metode ceramah saja dan dilanjut dengan pemberian tugas. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rata-rata berada dibawah KKM. Model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya ialah SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R dan SQ3R pada konsep Ekosistem kelas VII siswa SMP Negeri 9 Samarinda. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi bagi pengajar agar dapat menerapkan model pembelajaran di sela-sela penggunaan model pembelajaran konvensional dan direct instruction, untuk menciptakan suasana berbeda yang lebih variatif sehingga menghilangkan kejenuhan siswa. Serta memberikan informasi bagi para pembaca dan peneliti selanjutnya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rata-rata pretest dan rata-rata posttest. Analisis data menggunakan uji-t dengan perhitungan data secara manual. Dari data yang diperoleh didapatkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebesar 81, sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) sebesar 71,9. Hasil analisis data menunjukkan bahwa t hitung (3,23) lebih besar dari t tabel untuk taraf 0,05 (2,024). Hal ini berarti terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada konsep Ekosistem kelas VII siswa SMP Negeri 9 Samarinda. Kata kunci: model pembelajaran SQ4R dan SQ3R, hasil belajar, ekosistem PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat guna meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, khususnya yang pada saat ini yang masih sekolah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan itu sendiri dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan indikator atau cerminan siswa tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak baik. Terlepas dari indikator pendidikan yaitu hasil belajar siswa tidak dapat selalu diukur dengan hasil, ada beberapa faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran selain hasil belajar untuk menentukan kualitas siswa salah satunya proses pembelajaran yang mengamati siswa pada saat pelajaran berlangsung. Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan hal yang menarik dipelajari. Ketiga gejala tersebut terkait dengan pembelajaran. Belajar dilakukan oleh siswa secara individu maupun kelompok untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Perkembangan dialami dan dihayati pula oleh individu siswa. Sedangkan pendidikan merupakan kegiatan interaksi dengan siswa, dalam kegiatan interaksi tersebut, pendidik atau guru bertindak mendidik si peserta didik atau siswa. Tindak mendidik tersebut tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa. Sebagai ilustrasi, siswa yang pada semester satu SMP belum dapat berbahasa Inggris. Setelah belajar bahasa Inggris selama enam semester, maka siswa tersebut telah dapat berbahasa Inggris secara baik dan benar pada taraf sederhana. Di 76

2 samping itu, semula tinggi badan siswa pada semester lalu tersebut tercatat 152 cm. pada semester enam, tinggi badan siswa tersebut tercatat 158 cm. Pada siswa SMP tersebut ditemukan adanya pertumbuhan jasmani, di samping perkembangan mental siswa tersebut berkat pemeliharaan dan pendidikan yang dilakukan oleh orang tua (Dimyati, 2006). Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilahistilah tersebut adalah: 1) pendekatan pembelajaran, 2) strategi pembelajaran, 3) metode pembelajaran, 4) teknik atau taktik pembelajaran, dan 5) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasan tenteng penggunaan istilah tersebut. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dan 2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambanan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran dan bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui kaset audio. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan a plan of operation achieving something sedangkan metode adalah a way in achieving something (Senjaya, 2008) seperti yang telah diutarakan di atas. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengiplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya: 1) ceramah, 2) demonstrasi, 3) diskusi, 4) simulasi, 5) laboratorium, 6) pengalaman lapangan, 7) brainstorming, 8) debat, 9) simposium, dan sebagainya (Nunuk, 2012). Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. 77

3 Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai di bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pebelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat). Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran (Sudrajat, 2008). Menurut Syaiful Sagala (dalam supriyono, 2009) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, pengaturan materi dan member petunjuk kepada guru di kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran ialah pola yang dipergunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas (Supriyono, 2009). Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Samarinda, diketahui bahwa cara mengajar di sekolah tersebut rata-rata masih menggunakan metode ceramah saja dan dilanjut dengan pemberian tugas. Menurut keterangan dari beberapa siswa kelas VII SMPN 9 Samarinda, dengan cara mengajar tersebut menimbulkan rasa bosan sehingga siswa-siswi tersebut kurang fokus, kurang bergairah, kurang aktif, dan ada yang ribut sendiri di dalam kelas saat gurunya memberikan pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara agar meningkatkan semangat siswa dalam belajar untuk mencapai hasil yang maksimal dengan memberikan cara mengajar yang tidak hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa SMP Negeri 9 Samarinda yang rata-rata berada dibawah KKM, hanya beberapa siswa saja yang nilainya diatas KKM misalnya 80, 85, 90 siswa lain yang mimiliki hasil belajar di bawah KKM rata-rata memiliki nilai dibawah 80 seperti 50, 60, 65 dengan demikian berarti hasil yang dicapai belum sesuai harapan. Dalam pembelajaran sains perlu memperhatikan 3 aspek yaitu produk, proses, serta nilai-nilai atau sikap. Dalam mengajar guru harus mengajarkan keaktifan belajar siswa untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan dan menumbuhkan situasi belajar siswa agar materi menjadi mudah dipahami dan mendapatkan hasl belajar siswa yang baik dan kondusif khususnya bidang studi biologi. Interaksi yang efektif akan terjadi jika guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan melibatkan siswa untuk aktif. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa mengembangkan kemampuan secara individu maupun kelompok 78

4 untuk mencermati sebuah teks bacaan dan membuat atau membayangkan suatu konteks aktual yang relevan dari teks bacaan tersebut yang dilengkapi dengan membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan tersebut. Metode ini juga membantu siswa untuk mengambil sikap bahwa buku yang akan dibaca tersebut sesuai kebutuhan atau tidak. Model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) yaitu strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa yaitu dengan memberi tugas kepada siswa untuk membaca bahan belajar atau bacaan yang terdapat dalam buku LKS siswa secara cermat dan seksama, kemudian mencatat ide pokok dari setiap paragrap yang dibaca, setelah itu membuat beberapa pertanyaan disertai dengan jawaban masing-masing pertanyaan, dan menghafal setiap pertanyaan dan jawaban yang telah disusun oleh siswa untuk ditinjau ulang kembali secara menyeluruh. Model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) yaitu pengembangan dari model pembelajaran SQ3R dengan menambahkan unsur Reflect yang merupakan aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan dengan menuliskan suatu peristiwa sesuai dengan yang telah dipelajari. Pendekatan pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dan SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir melalui teks bacaan agar membekali siswa dengan suatu pendekatan sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Hal tersebut mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif, dan efisien. Kelebihan model SQ3R hampir sama dengan model SQ4R yaitu membuat siswa lebih kritis dan melatih kemampuan untuk mengidentifikasi suatu teks bacaan. Penulis mencoba melakukan penelitian dengan cara membandingkan model pembelajaran SQ3R dengan SQ4R yang diterapkan pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, hal ini memicu semangat siswa dalam belajar IPA-Biologi. Pada dasarnya model pembelajaran SQ3R dan SQ4R hampir sama dengan model pembelajaran kooperatif yang menggunakan kelompok. Pada model pembelajaran SQ3R dan SQ4R melatih siswa secara berkelompok untuk berfikir kritis dalam menelaah suatu teks bacaan sehingga membutuhkan pemahaman yang tinggi di setiap masing-masing siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran SQ3R lebih baik dari pada model konvensional. Sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran SQ4R lebih baik dari pada model konvensional. Akan tetapi belum ada penelitian yang membandingkan antara kedua model tersebut, manakah diantara kedua model tersebut yang memberikan hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada konsep Ekosistem kelas VII siswa SMP Negeri 9 Samarinda. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah causal comparative research, merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Jenis penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penggunaan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, 79

5 Recite, Review) dan SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) terhadap variabel hasil belajar siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest-posttest. Peneliti mengadakan eksperimen kepada dua kelas yang berbeda yaitu kelas VII-E yang diajarkan dengan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dan kelas VII-H yang diajarkan dengan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review). Penelitiaan dilaksanakan selama empat bulan dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Juli yang bertempat di SMP Negeri 9 Samarinda. Variabel bebas (Variabel Independen) : model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dan SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review). Variabel terikat (Variabel Dependen) : hasil belajar siswa pada pokok bahasan ekosistem. Definisi Operasional penelitian yaitu model pembelajaran SQ3R adalah model yang digunakan untuk belajar secara sistematis, efektif dan efisien, karena siswa akan belajar memahami serta meneliti suatu bacaan yang akan menjadi panduan pada pembelajaran dengan yaitu dengan memberi tugas kepada siswa untuk membaca bahan belajar atau bacaan yang terdapat dalam buku LKS siswa secara cermat dan seksama, kemudian mencatat ide pokok dari setiap paragrap yang dibaca, setelah itu membuat beberapa pertanyaan disertai dengan jawaban masing-masing pertanyaan, dan menghafal setiap pertanyaan dan jawaban yang telah disusun oleh siswa untuk ditinjau ulang kembali secara menyeluruh. Model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) yaitu pengembangan dari model pembelajaran SQ3R dengan menambahkan unsur Reflect yang merupakan aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan dengan menuliskan suatu peristiwa sesuai dengan yang telah dipelajari. Hasil belajar adalah nilai atau skor yang diperoleh oleh siswa setelah proses belajar mengajar yaitu peningkatan kemampuan siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang mendapatkan skor rendah setelah pembelajaran siswa mendapatkan skor yang lebih tinggi karena telah memahami materi yang diajarkan. Perubahan perilaku juga terjadi pada siswa karena pada umumnya siswa diberi tugas secara individu berupa soal-soal, tetapi pada penelitian ini siswa diberi tugas secara berkelompok yang membuat siswa aktif dalam bekerja sama. Menurut Sugiyono (2014). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 9 Samarinda yang terbagi dalam 8 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diambil dua kelas, yaitu kelas VII-E yang berjumlah 20 siswa sebagai kelompok kelas yang menggunakan model pembelajaran SQ3R, kelas VII-H yang berjumlah 20 siswa sebagai kelompok kelas yang menggunakan model pembelajaran SQ4R. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan teknik Purposive Sampling. Teknik sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, 80

6 kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan (Sugiyono, 2014). Peneliti menggunakan instrumen sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dengan mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan adalah berupa soal pilhan ganda berjumlah 25 item dengan 4 option untuk mengukur sejauh mana siswa mampu memahami dan menguasai pelajaran yang diberikan. Pemberian soal dilakukan pada saat pretest dan posttest. Setiap soal yang diberikan adalah sama, baik di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Instrumen yang digunakan harus memiliki karakteristik yang baik, maka perlu dilakukan pengujian instrument yang layak. Prosedur yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa pertemuan dengan tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Perencanaan Kegiatan a. Menyiapkan skenario pembelajaran melalui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus, materi IPA-Biologi pada konsep atau pokok bahasan ekosistem kelas VII dan model pembelajaran untuk mengetahui perbedaan penggunaan model pembelajaran SQ3R dan SQ4R terhadap hasil belajar siswa. b. Peneliti menyiapkan materi yang akan diajarkan. c. Menyiapkan soal pretest-posttest sesuai dengan materi dalam silabus. 2. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dan SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) penelitian ini menekankan pada hasil belajar IPA-Biologi konsep atau pokok bahasan ekosistem. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam dalam penelitian adalah dokumentasi Dilakukan dengan cara memanfaatkan arsip-arsip sumber data, seperti presensi nama siswa, nomor absen, nomor induk, digunakan untuk mengetahui kesamaan kemampuan siswa, quesioner adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket yang diberikan kepada guru-guru ipa kelas VII di SMP Negeri 9 Samarinda sebelum penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran SQ3R (survey, question, read, recite, review) dan SQ4R (survey,question, read, reflect, recite, review) sudah pernah diterapkan atau belum saat melaksanakan kegaiatan belajar mengajar di SMP Negeri 9 Samarinda dan tes bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar masing-masing siswa. Tes ini dibuat oleh peneliti sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa. Tes terbagi menjadi tiga teknik penilaian, yaitu Pretest, Posttest dan Evaluasi. Berdasarkan pada tujuan penelitian maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistika yang membahas cara-cara penyajian data, sehingga data tersebut mudah dimengerti. Data tersebut misalnya disajikan dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel, dan lain sebagainya. Statistik deskriptif merupakan data mengenai frekuensi, presentase, ratarata, standar deviasi, skor terendah dan skor tertinggi. Statistik inferensial adalah suatu alat pengumpul data, pengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis yang dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data sampel dan hasilnya dimanfaatkan untuk populasi (Riduan, 2007). Teknik analisis data merupakan uji prasyarat dan uji hipotesis yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Untuk mengetahui apakah data berasal dari data yang berdistribusi normal, dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov program SPSS versi 21, uji homogenitas menggunakan program Microsoft 81

7 excel, dan uji t menggunakan program Microsoft excel dan perhitungan manual. Uji hipotesis dilakukan setelah semua data terkumpul dan dianalisis dengan statistik uji t. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil nilai ulangan semester ganjil siswa ditentukan dua kelompok eksperimen yang terpilih dari delapan kelompok populasi menggunakan teknik purposive sampling. Yakni kelas VII-E dan VII-H, karena memiliki nilai rata-rata yang paling mirip dengan jumlah siswa untuk kelas VII-E sebanyak 34 siswa dan untuk kelas VII-H sebanyak 35 siswa, jumlah total sebanyak 69 siswa. Jumlah siswa kemudian menyelaraskan jumlah siswa dengan cara mengambil standar nilai ulangan semester ganjil 61-70, 71-80, dari masing-masing kelas lalu saat mendapatkan siswa dengan standar nilai yang telah ditentukan, diambil jumlah siswa paling sedikit pada setiap standar nilai tersebut, sehingga jumlah seluruh sampel sebanyak 40 siswa yakni dari kelas VII-E 20 sebanyak 20 siswa dan kelas VII-H sebanyak 20 siswa. Data sampel pada penelitian ini kemudian diuji menggunakan program SPSS.21 yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui bahwa sampel bersifat normal dan berasal dari populasi yang homogen. Sebelum memberi perlakuan pada kelas VII-E dan VII-H, peneliti menguji soal di kelas VII-A sebanyak 40 soal setelah hasil uji soal didapatkan lalu diuji dahulu validitasnya menggunakan program Microsoft Excel diperoleh hasil validitas yaitu 26 soal yang valid dan 14 soal yang tidak valid. Perhitungan validitas soal terdapat dalam lampiran 5. Soal yang valid sebanyak 26 soal diseleksi menjadi 25 soal saja yang akan menjadi soal pretest dan posttest Penyampaian materi pada tiap-tiap kelas dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dalam setiap pertemuan untuk pertama kali tatap muka diawali dengan pretest berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan waktu 45 menit setelah itu pada tiap-tiap kelas diberi perlakuan berupa materi ekosistem sebanyak 4 kali pertemuan, pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa diawal sebelum diberi perlakuan setelah materi selesai disampaikan, pembelajaran di akhiri dengan pemberian posttest berupa tes tertulis dengan soal yang sama pada saat pemberian pretest dan dikerjakan dalam waktu yang sama yakni 45 menit. Sehingga setiap sampel memperoleh nilai pretest dan nilai posttest yang kemudian dicari rata-rata nya. Hasil dari pretest dan posttest inilah yang akan dianalisis untuk menjawab hipotesis penelitian, selain itu rata-rata nilai posttest juga sebagai nilai akhir siswa dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dan SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Hasil perhitungan tersebut kemudian dirata-ratakan dan dijadikan sebagai nilai hasil belajar siswa. Untuk model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) diberikan kepada kelas VII-E dengan jumlah sampel sebanyak 20 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, pada kelas VII-E yang diberi perlakuan dengan model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) memiliki nilai rata-rata yaitu 81. Berikut tabel deskripsi data hasil penelitian meliputi jumlah siswa, rata-rata, nilai, nilai terendah, nilai tertinggi, dan standar deviasi untuk kelas VII-E dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Hasil Penelitian untuk Model Pembelajaran SQ3R Model N Minimum Maximum Rata-Rata Std. Deviation SQ3R Model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) diaplikasikan pada kelompok eksperimen di kelas VII-H dengan jumlah dengan jumlah sampel sebanyak 20 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, pada kelas VII-H yang diberi 82

8 perlakuan menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) juga memiliki nilai rata-rata yaitu 71,9. Berikut tabel deskripsi data hasil penelitian meliputi jumlah siswa, rata-rata, nilai, nilai terendah, nilai tertinggi, dan standar deviasi untuk kelas VII-H dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Hasil Penelitian untuk Model Pembelajaran SQ4R Model N Minimum Maximum Rata-Rata Std. Deviation SQ4R , Dengan melihat nilai rata-rata diketahui dan terbukti bahwa kedua sampel tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang hampir sama (homogen). Dalam perhitungan normalitas menggunakan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov dan homogenitas dengan rumus Levene dengan menggunakan SPSS.21 dan terbukti hasilnya bahwa kedua sampel berdistribusi normal. Hasil uji normalitas telah diketahui bahwa data dari kedua sampel berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar > 0.05, sehingga dinyatakan berdistribusi normal dengan asumsi signifikan yang lebih besar dari taraf signifikan penelitian sebesar Uji homogenitas data sampel, hasil uji menunjukkan nilai bahwa data sampel dari kedua kelompok dinyatakan homogen antar kelompok hal ini dilihat dari nilai P(F<=f) one-tail dan F Critical one-tail yang menyatakan 0.18 < 2.22 maka dinyatakan data dari kedua sampel homogen atau mempunyai varian yang sama. Setelah masing-masing kelas sampel di ketahui homogen maka selanjutnya peneliti menguji hipotesis dengan menggunakan uji t Separated Varians. Uji t menggunakan nilai posttest dari kelas VII-E dan VII-H. Berdasarkan perhitungan manual pada lampiran 7, nilai t hitung sebesar 3,23 setelah itu dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 38 sebesar 2,024 maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada konsep ekosistem pada konsep ekosistem kelas VII Siswa SMP Negeri 9 Samarinda. Hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji t terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji t Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Rata-Rata t hitung t tabel VII-E 81 3,23 2,024 VII-H 71,9 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada konsep ekosistem pada konsep ekosistem kelas VII Siswa SMP Negeri 9 Samarinda. Hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata kelas VII-E yang diberikan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebesar 81 dan kelas VII-H yang diberikan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,9. Setelah dianalisis menggunakan uji t pada taraf signifikan 5% hasilnya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dengan hasil belajar siswa model 83

9 pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) hal ini membuktikan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) lebih baik dari model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review). Hasil analisis terhadap perbedaan hasil belajar siswa terdapat pada Gambar ,9 Kelas VII-H (SQ4R) Gambar 1. Grafik Perbandingan Nilai Hasl Belajar Hasil belajar siswa kelas VII-H yang diberikan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) lebih rendah dari pada kelas VII-E yang diberikan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), dikarenakan sintaks model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) lebih banyak dari sintak model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yaitu dengan menambahkan unsur Reflect yaitu memberikan contoh yang relevan dari suatu peristiwa menurut teks bacaan atau bahan ajar artinya siswa belajar memberikan contoh tentang apa yang telah dipelajari agar lebih memahami materi yang disampaikan dan juga pada sintaks pertama untuk mencari ide pokok dari suatu teks bacaan. Selain itu, yang menjadi penyebab adalah rata-rata siswa tidak mengetahui apa yang disebut dengan ide pokok suatu bacaan sehingga butuh waktu yang lama untuk guru menjelaskan ulang tentang ide pokok dan menugaskan siswa untuk mencari ide pokok namun berdasarkan nilai posttest yang di diperoleh kelas VII-H pada akhir pembelajaran menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal dengan rata-rata mencapai 71,9 saja, namun yang menjadi permasalahan secara kompleks adalah bukan sintaks Reflect itu sendiri karena pada model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) tidak terdapat sintaks Reflect melainkan siswa merasa bingung untuk mencari ide pokok suatu bacaan disamping itu siswa juga mencari contoh dari suatu peristiwa pada bacaan yang membuat siswa harus membaca ulang seluruh teks bacaan dengan cermat hal ini yang membuat model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) lebih sulit untuk diterapkan serta membuat siswa enggan untuk membaca sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tidak efektif. Sintak membaca menjadi poin penting untuk menstimulus imajinasi siswa agar dapat menyusun berjuta kreativitas pertanyaan hasil ketidakpahaman saat membaca materi. Selain itu, pada akhir materi guru tidak bisa menyanyakan ulang pada sintak Review tentang apa yang telah didapatkan dari ide pokok, menjawab pertanyaan yang siswa buat sendiri, mencari contoh yang relevan serta apa yang dipahami mengenai bahan bacaan tersebut dikarenakan waktu yang telah habis sehingga guru belum terlalu mengetahui Kelas VII-E (SQ3R)

10 sejauh mana pemahaman siswa melalui sintak Review tentang materi yang telah disampaikan. Setiap model pembelajaran kooperatif memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) seperti yang telah dinyatakan oleh Rintayati, Peduk dkk (2014) dan Zulaikha, Siti dkk (2014). Kelebihan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) hampir sama dengan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yaitu siswa secara berkelompok ditugaskan dengan mensurvei buku terlebih dahulu, kita akan mengenal organisasi pemahaman terhadap buku tersebut. Dengan adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat, karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei buku dan menyusun pertanyaan tentang bacaan. Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat membantu memahami secara cepat dan membantu ingatan. Melalui review atau mengulang akan memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang dibaca hanya saja pada model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ditambahkan unsur Reflect yaitu mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami dan mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain, atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapi Rintayati, Peduk dkk (2014) dan Zulaikha, Siti dkk (2014). Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yaitu guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk masing-masing siswa jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan sedangkan model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) memiliki kelemahan yakni model pembelajaran ini merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca atau belajar karena model ini merupakan sebuah rantai yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal. Model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dipandang terlalu rumit, sehingga banyak orang yang merasa enggan menerapkan metode ini dalam kegiatan membaca. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada konsep ekosistem kelas VII Siswa SMP Negeri 9 Samarinda dengan nilai rata-rata kelas VII-E yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebesar 81 dan telah memenuhi KKM yaitu 75 sedangkan pada kelas VII-H yang menggunakan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) hanya mencapai nilai rata-rata sebesar 71,9. Hal ini dikarenakan kelas VII-E lebih aktif dan lebih cepat memahami materi dan arahan tugas melalui model SQ3R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) yang disampaikan oleh guru. Sedangkan pada kelas VII-H siswa cenderung tidak terlalu aktif dan terlalu lama untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru sehingga model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) tidak berjalan sebagaimana mestinya karena keterbatasan waktu. 85

11 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta Barnadib, Sutari Imam Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Ombak: Yogyakarta Champion Ward, Frederick Belajar Untuk Hidup Dunia Pendidikan Hari Kini dan Hari Esok. Bharatara Karya Aksara:Jakarta Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta:Jakarta Fatonah, Siti dan K. Prasetyo, Zuhdan Pembelajaran Sains. Penerbit Ombak: Yogyakarta Holt, John Belajar Sepanjang Waktu. Erlangga: Jakarta Janawi Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran. Ombak: Yogyakarta Prayitno, Yatim. H Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana : Jakarta Riduan, M Pengantar Statistika Sosial. Alfabeta: Bandung Riduwan dan Sunarto Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Alfabeta:Bandung Rintayati, Peduk dkk Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Kemampuan Membaca Intensif. Jurnal PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. J. 1: 2-3 Roestiyah N.K Strategi Belajar Mengajar (Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian). Bhineka Cipta : Jakarta Sanjaya, Wina Stretegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media : Jakarta Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta Sudrajat, Akhmad Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran, (Online), ( diakses 16 Maret 2016) Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung Suprihatiningrum, Jamil Strategi Pembelajaran: Teori&Aplikasi. AR-RUZZ MEDIA: Maguwoharjo Suprijono, Agus Cooperative Learning. Pustaka pelajar:yogyakarta Suryani, Nunuk dan Agung, Leo Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Ombak:Yogyakarta Susilo Penelitian Pendidikan. Poliyama Widya Pustaka:Jakarta Toenlie, A.J.E dkk Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Remaja Rosdakarya:Bandung Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara:Jakarta Wilis, Ratna Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga:Jakarta Zulaikha, Siti dkk Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ4R Berbasis Keterampilan Proses Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD GUGUS LETKOL WISNU. Vol: 2 No:

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang

Lebih terperinci

DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN DEFINISI PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN BAB II PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

Sutriari Astati. Widyaiswara LPMP. D.I. Yogyakarta.

Sutriari Astati. Widyaiswara LPMP. D.I. Yogyakarta. Sutriari Astati. Widyaiswara LPMP. D.I. Yogyakarta. Pendahuluan. Banyak istilah-istilah yang digunakan didalam proses pembelajaran seperti teori pembelajaran, model pembelajaran, pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014. III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA Nurhadi Saputro 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Elah Nurlaelah Sari, Reni Bakhraeni, Ade Rokhayati Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya 2014 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016. PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: ; e-issn: X Volume 4, Nomor 1, Juni 2016

MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: ; e-issn: X Volume 4, Nomor 1, Juni 2016 MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: 2354-6883 ; e-issn: 2581-172X Volume 4, Nomor 1, Juni 2016 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INQUIRI TERBIMBING DAN METODE PQ4R (PREVIEW,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Kelompok A Y1 X1 Y2 Kelompok B Y3 - Y4

Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Kelompok A Y1 X1 Y2 Kelompok B Y3 - Y4 Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif Know Want Learn (KWL) terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Samarinda Tahun Pembelajaran 2015/2016 Prasetya Adiningsih, Didimus Tanah Boleng,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 HERAWATI 1021.0572 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Amin Musofa Abdurohman 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1 UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Muhamad Kurnia Sugandi 1 1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTEND INDIVIDUALIZATION TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS 5 SDN PELAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) PENGARUH MODEL STAD DENGAN MEDIA PALIBER TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI CARA MANUSIA DALAM MEMELIHARA DAN MELESTARIKAN ALAM PADA SISWA KELAS III SDN TAMANAN KOTA KEDIRITAHUN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum, guru, dan proses belajar mengajar. dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 1 2 Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Florenta Winda Herlina Pardede 2103111025 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Syifa Saputra 1 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Plomp. Model ini terdiri dari lima fase pengembangan, yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN DI SEKOLAH DASAR NEGERI WARUNGBAMBU I Mutiara Tri Rahayu* Hermanto Email : rahayumutiara50@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Dwi Maisari 1,

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tuty Lumban Gaol (2017) PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DESIMAL SISWA KELAS V SDN BLIMBING KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW THE TRIAL APPLICATION OF THE LEARNING METHODS PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) ON CONCEPT OF PHOTOSYNTHESIS IN CLASS VIII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA CITY Rini, Hernawan ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa pada masingmasing kelas, yaitu kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran PBL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 21 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh dengan cara apa data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 105 Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan Sarah Wahyu Susanti Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian, prosedur penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penentuan sampel, definisi konseptuan

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15 April 2016 sampai dengan 2 Mei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS 4 SD

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS 4 SD PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS 4 SD Firosalia Kristin firosalia.kristin@gmail.com Dwi Rahayu dwi_rahayu@gmail.com Program Studi PGSD

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: ANITA KARLINA NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: ANITA KARLINA NPM: Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Hal ini karena

Lebih terperinci

Rahmawati 1, Melisa 2. Diterima 25 Maret 2016/Disetujui 27 April 2016 ABSTRAK

Rahmawati 1, Melisa 2.   Diterima 25 Maret 2016/Disetujui 27 April 2016 ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERMEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KELAS VIII SMPN 4 BIREUEN Rahmawati 1, Melisa 2 1 Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Nur Halimah, Makrina Tindangen, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

Nur Halimah, Makrina Tindangen, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, 3 Desember 06 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Samarinda

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Purwaningsih 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) : Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.4 (2017) : 152-157 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KANDANGAN PADA

Lebih terperinci

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina

Lebih terperinci

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA

Lebih terperinci

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL EXCLUSIVE ANTARA METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASI (1) Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian 61 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review) Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review) Dengan Pemberian Tugas Rumah Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika 1-5 Padang Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Learning Cycle Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VII SMP Negeri 13 Samarinda Tahun Pembelajaran 2015/2016 Erlisa Pertiwi, Syahril

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 8 Palu Sitti Rabia, Syamsu dan Muslimin biarabia08@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU Oleh Sela Megaria 1, Yuita Wardianti 2, Ivoni Susanti 3 1 Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 190 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN BERBANTU CABRI II PLUS 1.4 DAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS

Lebih terperinci