Meningkatkan pengamanan aset dan data/catatan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Meningkatkan pengamanan aset dan data/catatan."

Transkripsi

1 MANAGEMENT CONTROL FRAMEWORK A. Pendahuluan Sasaran utama seorang auditor dalam menguji kerangka kerja pengendalian manajemen di fungsi sistem informasi adalah untuk mengevaluasi apakah manajer mengatur dengan tepat. Menguji dan mengevaluasi kerangka kerja pengendalian manajemen sangatlah penting. Ada dua alasannya, yaitu: 1. Kegiatan awal audit adalah untuk mengetehui lingkungan pengendalian dan struktur pengendalian yang ada dan segala macam resikonya. Pengendalian manajemen adalah komponen terpenting dari keseluruhan struktur pengendalian internal. 2. Saat pemahaman tentang pengendalian manajemen didapat, harus ada keputusan yang diambil terhadap kapan mereka perlu mengandalkan pengendalian manajemen. Suatu sistem kontrol atau sistem pengawasan internal, pada hakekatnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif), mendeteksi (detektif), dan memberikan mekanisme pembetulan (korektif) terhadap potensi / kemungkinan terjadinya kesalahan (kekeliruan, kelalaian, error) maupun penyalahgunaan (fraud). Mekanisme kontrol tersebut melekat pada sistem, dan tercermin di dalam prosedur, formulir, organisasi. Tujuan didesainnya sistem pengendalian internal khusus bagi sistem berbasis komputer adalah untuk membantu manajemen dalam mencapai pengendalian intern menyeluruh, termasuk di dalamnya kegiatan manual, mekanis maupun yang terkait dengan pemrosesan data dengan komputer. Secara rinci, tujuan disusunnya sistem kontrol atau pengendalian internal komputerisasi adalah untuk: Meningkatkan pengamanan aset dan data/catatan. 1

2 Pencatatan akuntansi yang baik. Meningkatkan intergritas data. Meningkatkan efektifitas sistem. Meningkatkan efisiensi sistem. Kita perlu memahami mengenai hubungan antara management dan system objectives dengan butir-butir atau aspek yang perlu diterapkan dalam suatu desain pengendalian intern agar sesuai dengan tujuan disusunnya pengendalian intern tersebut. Gambar 1.1 Tujuan Sistem Bagi Manajemen Sumber: Watne (1984) ialah: Alasan makin pentingnya system controls pada sistem berbasis komputer 2

3 Besarnya biaya dan kerugian kalau sampai data komputer hilang Biaya yang harus dibayar bila sampai mutu keputusan buruk akibat data yang salah. Potensi kerugian kalau terjadi kesalahan/ penyalahgunaan komputer Nilai (investasi) yang tinggi pengadaan mesin (hardware & software) Nilai atau biaya yang tinggi yang dikeluarkan untuk pendidikan personil Biaya yang tinggi bila terjadi computer errors Perlunya dijaga privacy, mengingat di komputer tersimpan data rahasia Agar perkembangan dan pertumbuhan komputerisasi dapat terkendali (Controlled evolution of computer used). Sistem pengendalian intern sesungguhnya adalah juga suatu sistem. Untuk dapat mendesain sistem yang baik perlu dilakukan perencanaan, analisis, desain/ rancangan, pengujian, penerapan, dan evaluasi untuk perbaikan. Sistem yang baik adalah harus yang telah dikaji dan teruji kelayakannya: ekonomis, operasional, teknis, dan sebagainya. Sistem yang canggih tetapi dengan biaya (bisa berarti uang, waktu, tenaga, konsekuensi) yang sangat besar belum tentu sistem yang terbaik. Pengendalian umum (general controls) ialah sistem pengendalian intern komputer yang berlaku umum meliputi seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara menyeluruh. Kesalahan yang bersifat management framework misalnya adalah: Unit komputer tidak direncanakan dengan baik. Unit komputer tidak dikelola dengan efektif, efisien, ekonomis. 3

4 Tidak kebijakan yang jelas mengenai pola karier, kualifikasi pegawai teknis, pelatihan, dan sebagainya. Tidak ada kebijakan yang jelas mengenai standardisasi. Tidak ada kebijakan yang jelas mengenai pola manajemen proyek, metodologi pengembangan sistem. Kurang pedulinya top management mengenai mutu sistem informasi dan perlunya quality assurance. Pengendalian umum terdiri dari: Pengendalian top manajemen (top management controls). Pengendalian manajemen sistem informasi (Information system management controls). Pengendalian manajemen pengembangan sistem (system development management controls), termasuk manajemen program (programminng management controls). Pengendalian manajemen sumber data (Data resources management controls). Pengendalian manajemen jaminan kualitas (Quality assurance management controls). Pengendalian manajemen keamanan (Security adminstration management controls). Pengendalian manajemen operasi (Operations management controls). 4

5 B. Top Management Controls Seperti layaknya tugas pokok dan fungsi manajemen pada umumnya, manajemen pada fungsi/unit sistem informasi mempunyai tugas untuk melakukan fungsi planning, organizing, Actuating, dan controlling (POAC). POAC dalam pengelolaan sumber daya informasi, sebagai berikut: 1. Planning Manajemen harus menentukan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh unit sistem informasi dari suatu organisasi dan bagaimana mencapainya. Semua unit fungsional harus menjabarkan strategic planning organisasi menjadi operational plan dari masing-masing unit. Unit sistem informasi sebagai suatu unit jasa haru smenjabarkan rencana strategis menjadi perencanaan operasionalnya dalam dua dimensi, yaitu: a. Dukungan apa saja yang dapat dan/atau perlu diberikan ke unit lain b. Bagaimana unit ini, seperti unit lainnya, dapat mengelola sumber daya informasi yang dimiliki secara optimal, efektif, efisien, dan ekonomis. Manajemen pucuk atau top management bertanggung jawab untuk menyiapkan rencana strategis secara jangka panjang hingga jangka pendek untuk fungsi sistem informasi. Untuk menyiapkan rencana strategis tersebut, melibatkan beberapa tugas, yaitu: a. Memahami kemungkinan dan permasalahan yang dihadapi oleh organisasi sehingga dapat mengefisiensikan biaya-biaya yang diterapkan dalam sistem informasi dan teknologi informasi. 5

6 b. Mengidentifikasikan sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan atas sistem informasi dan teknologi informasi yang ada. c. Memformulasikan strategi dan taktik dalam mencari sumber yang dibutuhkan. Top management atau manajemen puncak harus menyiapkan dua jenis strategi dalam fungsi rencana sistem informasi. Yaitu rencana strategis (3-5 tahun), dan rencana operasional. Dalam rencana strategis, terdapat beberapa hal yaitu: a. Penilaian informasi saat ini, meliputi informasi mengenai jenis software atau hardware yang ada dan sistem informasi yang diterapkan, segala kelemahan dan kelebihan sistem, dan segala ancaman yang ada. b. Arah strategis, yaitu informasi masa depan yang disediakan, dan segala strategi yang dilakukan baik secara intraorganisasional maupun interorganisasional. c. Strategi pengembangan, yaitu visi akan pengembangan sistem kedepannya, jenis aplikasi dan database di masa depan yang akan dikembangkan, dan sistem informasi yang akan dikembangkan. Sedangkan rencana operasional yaitu rencana yang jangkanya lebih pendek yaitu sekitar satu sampai dengan tiga tahun kedepan. Isi dari rencana operasional umumnya: a. Laporan proses, yaitu laporan yang berisi rencana saat ini mengenai segala hal yang tercapai atau tidak dari rencana yang telah dibuat. b. Skedul implementasi, yaitu waktu yang ditetapkan baik waktu mulai pengerjaan suatu proyek ataupun waktu penyelesaian proyek. 6

7 Semakin kompleks suatu struktur dan tipe organisasi, semakin banyak pula rencana sistem informasi yang dibutuhkan. 2. Organizing Sumber daya informasi adalah terdiri dari computer hardware, software, facilities, network, information systems brainware, dan database. Manajemen harus mengalokasikan sumber daya seoptimal mungkin dan melakukan kordinasi agar dengan sumber daya yang ada dapat memberikan jasa informasi dalam services level memadai. Auditor perlu memahami bagaimana manajemen puncak mampu memperoleh atau mengatur sumber daya manusia yang ada, khususnya dalam sususan dan struktur kepegawaian. Penyusunan struktur kepegawaian di fungsi sistem informasi melibatkan tiga aktivitas utama, yaitu: a) Akuisisi personalia. Dalam penempatan struktur personalia, manajemen harus berhatihati dan perlu memperhatikan beberapa hal agar keputusan yang diambil menjadi tepat, dengan cara memeriksa referensi pegawai, dan hal-hal personal background lainnya yang dimiliki oleh pegawai. b) Pengembangan personalia. Pengembangan personalia melibatkan pemberian promosi bagi karyawan yang memiliki kinerja baik dan pendidikan agar dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan karyawan tersebut. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. c) Penghentian personalia. 7

8 Hal penghentian personalia dapat dilakukan apabila karyawan dinilai tidak mampu untuk memberikan performa kinerja dan melanggar hal-hal tertentu yang dapat menghambat perkembangan organisasi. Penghentian juga dapat dilakukan ketika karyawan telah diberikan peringatan namun tidak diindahkan sehingga menghambat pertumbuhan organisasi. 3. Actuating Pimpinan organisasi harus melakukan actuating, leading dalam bentuk memberikan perlatihan, pembinaan, mendorong motivasi, dan sebagainya sehingga personil yang ada dapat bekerja sebaik-baiknya. Perlu dipahami bahwa personil unit komputer adalah knowledge worker, pegawai profesional yang mempunyai karakteristik spesifik. Sehingga dalam fungsi sistem informasi, pimpinan organisasi sangat berperan. Ada dua hal yang penting dalam fungsi actuating (leading) oleh manajemen, yaitu: Untuk memotivasi para karyawan khususnya dalam hal ini di bagian personalia sistem informasi. Mencocokan gaya kepemimpinan dengan para karyawan sistem informasi dan pekerjaannya. Berkomunikasi secara efektif dengan para karyawan di bagian sistem informasi. 4. Controlling Seperti pada manajemen organisasi pada umunya, pimpinan harus melakukan pengawasan dalam arti memonitor apakah kinerja atau realisasi pelaksanaan kegiatan menyimpang, favourable ataukah unfavourable bila dibandingkan dengan yang telah direncanakan. 8

9 Penyerapan teknologi dan pengendalian atas fungsi sistem informasi Kemampuan manajemen puncak untuk menerapkan pengendalian terhadap fungsi sistem informasi bergantung pada cara penyebaran teknologi yang berbeda di tiap organisasi. Biasanya penyerapan teknologi pada tiap organisasi bertahap. Tahapannya itu dimulai dari tahap permulaan (initiation), tahap penyebaran (contagion), tahap pengendalian (control), dan tahap integrasi. Pada tiap tahap tersebut, manajemen puncak perlu untuk melakukan pengendalian agar tetap sesuai dengan formulasi strategi yang telah ditetapkan di manajemen puncak. Pengendalian atas aktivitas sistem informasi Manajemen puncak perlu untuk menetapkan pencapaian target atas segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan sistem informasi melalui segala kebijakan dan standar yang telah diimplementasikan, sehingga dapat terlihat target atas pengendalian yang telah dilakukan oleh manajemen tersebut. Kebijakan tersebut dapat mengatur panduan umum mengenai sistem kerja dan perilaku personil. Kebijakan yang diambil pun perlu melihat dari keadaan dan kondisi yang ada sehingga kebijakan yang diambil menjadi tepat dan efektif. Pengendalian atas para pengguna layanan sistem informasi Manajemen puncak perlu membangun kebijakan dan mengimplementasikan prosedur yang menyedikan insentif bagi pengguna (user) untuk mendapatkan layanan sistem informasi yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, diperlukan feedback dari user atas sistem informasi yang diberikan berupa masuka dan saran. Seperti dalam kegiatan pembuatan software, diperlukan seorang 9

10 beta tester untuk menguji kelayakan sistem yang telah kita buat dan kita perlu memberikan insentif kepada user tersebut. Sehingga layanan sistem informasi yang telah kita buat bisa menjadi handal. C. System Development Management Controls Salah satu aset perusahaan modern yang berharga adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang didesain dengan baik dapat meningkatkan produsktivitas, mengurangi persediaan, meniadakan aktivitas tidak bernilai tambah, memperbaiki layanan pelanggan dan keputusan manajemen, serta mengoordinasikan berbagai aktivitas di seluruh perusahaan. Partisipan dalam Pengembangan Sistem Partisipan dalam Pengembangan Sistem dikelompokkan dalam empat kelompok umum, yaitu Profesional sistem adalah analis, teknisi sistem dan programer. Mereka akan benar-benar membangun sistem. Mereka mengumpulkan berbagai fakta mengenani masalah dalam sistem yang ada, menganalisis fakta tersebut, dan merumuskan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil dari usaha mereka adalah sistem baru. Pengguna akhir adalah pihak untuk siapa sistem dibangun. Para pengguna meliputi para manajer, personal operasional, akuntan, auditor internal. Stakeholders. Pihak ini merupakan pihak yang berkepentingan atas sistem baik yang berasal dariinternal maupun eksternal perusahaan tetapi bukan merupakan penggunaakhir sistem tersebut. Mereka meliputi akuntan, auditor internal dan eksternal, serta komite pengarah internal yang mengawasi pengembangan sistem 10

11 Para akuntan/ auditor, meliputi profesional yang menangani berbagai isu pengendalian,akuntansi, dan audit untuk pengembangan sistem. Namun keterlibatan auditor internal dibatasi dalam beberapa hal danmelarang keterlibatan langsung auditor eksternal dimana hal ini diatur dalam standar dan etika professional dalam menjaga independensi auditor. Pengadaan Sistem Informasi Cara pengadaan sistem informasi oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem secara internal Perusahaan mendesain sendiri sistem informasi melalui aktivitas pengembangan internal dengan menyediakan staf sistem tetap sebagai analis serta programmer yang dapat mengidentifikasi kebutuhan informasi para pengguna dan dapat memuaskan kebutuhan pengguna melalui sistem yang disesuaikan. 2. Pembelian sistem komersial Perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi dengan cara membeli dari vendor peranti lunak. Jenis Sistem Komersial a. Turnkey System (Sistem Siap Pakai) Sistem yang sepenuhnya lengkap dan teruji serta siap untuk diimplementasikan. Dimana sistem ini hanya dijual dalam bentuk gabungan beberapa modul program. b. Sistem akuntansi umum. Sistem ini didesain untuk melayani berbagai jenis kebutuhan pengguna. Melalui produksi massal sebuah sistem standar, vendor dapat mengurangi biaya per unit sistem ini, hingga menjadi sangat kecil daripada biaya pengembangan sistem secara internal. 11

12 c. Sistem bertujuan khusus Beberapa vendor peranti lunak membuat sistem bertujuan khusus yang diarahkan bagi beberapa segmen tertentu dalam ekonomi. d. Sistem otomisasi kantor Sistem ini berupa sistem kantor yang meningkatkan produktivitas para pekerja kantor. e. Backbone System (Sistem Backbone) Menyediakan struktur sistem dasar yang dapat dikembangkan yang dilengkapi dengan modul pemrosesan utama yang telah diprogram. f. Vendor Supported System (Sistem dengan dukungan vendor) Gabungan dari sistem yang disesuaikan dengan peranti lunak komersial dimana vendor mengembangkan dan memelihara sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan para klien. Keunggulan Peranti Lunak Komersial diantaranya: 1. Waktu Implementasi Jika menggunakan peranti lunak komersial maka saat perusahaan akan mengimplementasikan sistem tidak membutuhkan waktu yang lama karena telah tersedia oleh vendor peranti lunak yang dapat diimplementasikan langsung. 2. Biaya Biaya pengembangan lebih murah dibanding dengan pengembangan sistem internal. 3. Keandalan Kecendrungan kesalahan yang dapat terjadi pada peranti lunak komersial lebih sedikit dibandingkan dengan sistem pengembangan 12

13 internal karena peranti lunak komersial telah melaewati tahap pengujian sebelum dilepas kepasaran. Kelemahan Peranti Lunak Komersial diantaranya: 1. Independensi Karena sistem dibeli dari vendor maka perusahaan ketergantungan kepada vendor dalam hal pemeliharaan. Maka perusahaan akan menghadapi risiko vendor tidak lagi mendukung sistem tersebut atau bahkan bangkrut. 2. Kebutuhan akan sistem disesuaikan Peranti lunak komersial yang tersedia bersifat umum atau tidak fleksibel 3. Pemeliharaan Tingginya tingkat perubahan sistem informasi bisnis sehingga sistem juga akan mengalami perubahan sehingga peranti lunak tidak dapat dirubah maupun dimodifikasi. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM (SDLC) Beberapa tahapan dalam SDLC diantaranya: Perencanaan Sistem Tahap ini bertujuan menghubungkan berbagai proyek sistem atau aplikasi dengan tujuan strategis perusahaan. Bahkan, dasar untuk perencanaan sistem adalah rencana bisnis perusahaan, yang menspesifikasikan ke mana perushaan rencananya akan menuju dan bagaimana cara perusahaan untuk mencapai ke tujuan tersebut. 13

14 1. Perencanaan sistem strategis Merupakan alokasi berbagai sumber daya sistem, peranti keras, peranti lunak serta telekomunikasi. Perencanaan ini melibatkan alokasi beberapa sumber daya sistem di tingkat makro. Biasanya perencanaan ini berhubungan dengan kerangka waktu tiga sampai lima tahun. Proses ini hampir sama dengan penganggaran sumber daya untuk kreativitas strategis lainnya, seperti pengembangan produk, ekspansi pabrik, riset pasar dan teknologi produksi. Justifikasi untuk perencanaan sistem strategis: Rencana yang berubah secara konstan lebih baik daripada tidak ada rencana sama sekali Perencanaan strategis mengurangi komponen krisis dalam pengembangan sistem. Perencanaan strategis sistem memberikan pengendalian otorisasi untuk SDLC Secara historis perencanaan sistem strategis memang selalu berhasil baik. 2. Perencanaan proyek Tujuan dari perencanaan proyek adalah untuk mengalokasikan sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja rencana startegis. Hal ini melibatkan identifikasi berbagai area kebutuhan pengguana, mebuat proposal, mengevaluasi kelayakn tiap propopsal dan kontribusnya pada rencana bisni, membuat prioritas untuk tiap proyek, dan menjadwalkan berbagai pekerjaan yang akan dilakukan. Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan dengan melakukan survey atas sistem yang ada dan kemudian melaksanakan analisis kebutuhan pengguna dimana hasil dari analisis ini berupa laporan analisis sistem formal, yang menyajikan berbagai temuan dari analisis dan berbagai rekomendasi untuk sistem yang baru. 14

15 a. Tahap Survey Langkah awal dalam memulai sebuah analisis adalah dengan melakukan survey terhadap sistem yang ada dalam rangka mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem yang telah ada tersebut. b. Tahap analisis Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta. Analis secara simultan akan menganlisis ketika dia melakukan pengumpulan fakta. Pengetahuan akan suatu masalah saja menunjukkan adanya pemahaman mengenai norma atau kondisi yang diinginkan. Oleh karenanya sulit untuk mengidentifikasi saat dimana survei berakhir dan analisis dimulai. Desain Konseptual Sistem Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan beberapa alternatif konsep sistem yang memenuhi berbagai kebutuhan yang teridentifikasi dalam analis sistem. Dengan menyajikan sejumlah alternatif yang masuk akal ke pengguna, profesional sistem menghindari munculnya persepsi mengenai batasan pada sistem yang baru. Evaluasi dan Pemilihan Sistem Tahap selanjutnya bertujuan untuk memilih salah satu sistem dari serangkaian alternatif konseptual yang akan diteruskan ke tahap desain terperinci. Tahap evaluasi dan pemilihan ada proses optimalisasi yang bertujuan mengidentifikasi sistem yang terbaik. Keputusan ini mewaiki tahap yang sangat penting dalam SDLC. Pada titik ini terdaat banyak sekali ketidakpastian mengenai sistem, dan keputusan yang kurang baik dalam tahap ini dapat sangat berbahaya. Tujuan dari prosdur formal evaluasi dan pemilihan adalah untuk menstrukturisasi proses pengambilan keputusan ini dan karenya mengurangi ketidakpastian dan 15

16 risiko adanya keputussan yang kurang baik. Proses ini dapat dilakukan melalui dua tahapan: a) Melakukan studi kelayakan yang terperinci Tiap proyek akan dinilai dengan cara yang sama. Proyek-proyek yang dianggap layak kemudian akan dibandingkan berdasrakan biayamanfaatnya. Sistem yang terpilih kemudian akan dilanjutkan ke tahap desain terperinci. b) Melakukan analisis biaya-manfaat Analisis ini dapat membantu pihak manajemen menentukan apakah manfaat yang diterima dari sistem yang diusulkan akan melebihi biayanya. Teknik ini seringkali dimanfaatkan untuk memperkirakan nilai finansial yang diaharpakan dari investasi bisnis. Akan tetapi, dalam situasi ini, investasinya adalah sistem informasi, dan biaya serta manfaatnya lebih sulit untuk diidentifikasi dan diukur daripada proyek permodalan biasa. Walaupun tidak sempurna dalam situasi ini, analisis biaya-manfaat digunakan karena kesederhanaannya dan karena tidak adanya alternatif lain yang lebih baik. Di luar berbagai keterbatasannya, analisis biayamanfaat, jika digabungkan dengan berbagai faktor kelayakn, merupakan alat yang berguna untuk membandingkan berbagai alternatif desain sistem. 2. Desain terperinci Tujuan dalam tahapan ini adalah untuk menghasilkan penjelasan terperinci sistem yang diusulkan dapat memenuhi kebutuhan sistem yang telah diindentifikasi selama analisis sistem dan sesuai dengan desain konseptualnya. Dalam tahap ini semua komponen sistem (tampilan pengguna, tabel basis data, proses dan pengendalian) secara lengkap dispesifikasi. Pada akhir tahap ini semua komponen diatas akan disajikan secara formal dalam laporan desain terperinci. 16

17 Pemrograman dan Pengujian Sistem Tahap ini adalah memilih bahasa pemrograman dari berbagai bahasa yang tersedia dan yang sesuai dengan aplikasi terkait. Bahasa-bahasa tersebut meliputi: Bahasa prosedural seperti Cobol Bahasa yang digerakkan oleh peristiwa seperti Visual Basic Bahasa yang berorientasi objek seperti Java atau C++ Tahap ini menyajikan gambaran singkat berbagai pendekatan pemrograma. Para profesional sistem akan membuat keputusan mereka berdasarkan berbagai standar internal, arsitektur, dan kebutuhan pengguna. Implementasi Sistem Tahap ini dalam proses pengembangan sistem, struktur basis data akan dibuat dan diisi dengan data perlengkapan akan dibeli dan diinstal. Proses implementasi tersebut melibatkan berbagai usaha dari para desainer, programer, administrator basis data, pengguna dan akuntan. Tahapan implementasi sistem: Implementasi Sistem a. Menguji keseluruhan sistem b. Mendokumentasikan sistem c. Mengkonversi basis data d. Konversi ke sistem yang baru e. Kajian pasca implementasi Ketika sistem telah diimplementasikan, siklus akan masuk ke tahap siklus pemeliharaan. Pemeliharaan sistem (system maintenance) melibatkan perubahan sistem untuk mengakomodasi perubahan dalam kebutuhan pengguna. I. Mengendalikan dan Mengaudit SDLC Proses pengembangan dan pemeliharaan sistem adalah hal yang umum dalam semua aplikasi. Jika auditor dapat memverifikasi bahwa berbagai 17

18 proses ini dikendalikan secara efektif, maka auditor dapat membatasi keluasan pengujian, akan tetapi jika bukti audit menunjukkan pengendalian SDLC lemah dan tidak konsisten aplikasinya, maka pengujian aplikasi dan substantif tidak dapat dikurangi. 1. Mengendalikan pengembangan sistem baru Ada 6 aktivitas yang dapat dikendalikan berhubungan dengan otorisasi, pengembangan, dan implementasi sistem. a. Aktivitas Otorisasi Sistem b. Aktivitas Spesifikasi Pengguna c. Aktivitas Desain Teknis d. Keterlibatan auditor internal e. Prosedur pengujian dan penerimaan pengguna f. Tujuan Audit 2. Mengendalikan Pemeliharaan Sistem Jika suatu aplikasi telah memasuki tahap pemeliharaan, imtegritasnya mujngkin saja telah turun semenjak implementasinya. Oleh karenanya, kajian auditor dapat meluas tahap pemeliharaan untuk menentukan bahwa integtritas aplikasi masih utuh atau tidak. a. Otorisasi, pengujian dan dokumentasi pemeliharaan Ketika pemeliharaan menyebabkan berbagai perubahan luas ke logika program, pengendalian tambahan, seperti keterlibatan auditor internal serta prosedur pengujian oleh pengguna dapat menjadi hal yang penting. b. Pengendalian Perpustakaan Program Sumber Meskipun ada prosedur pemeliharaan sebelumnya, integritas aplikasi dapat terancam bahaya karena orang-orang tidak memiliki akses tidak sah ke program. Dalam sistem komputer yang lebih besar, kode sumber program disimpan dalam disket magnetis dan disebut sebagai 18

19 perpustakaan program sumber (source program library-spl) jika SPL tidak memilki pengendalian maka kemungkinan buruk yang akan terjadi adalah: - Akses ke program tidak terbatas sepenuhnya Programmer dan pihak lainnya dapat mengakses program yang disimpan dalam SPL, dan tidak ada cara untuk mendeteksi pelanggaran - Karena adanya kelemahan pengendalian ini, program dapat diubah secara tidak sah, jadi, tidak ada cara untuk mendeteksi akses sah ke SPL, hingga integritas program tidak dapat diverifikasi. Untuk mengendalikan SPL, berbagai fitur dan prosedur perlindungan harus secara jelas disebutkan dan hal ini membutuhkan implementasi sistem manajemen SPL. Berbagai teknik pengendalian pada area yang paling rentan antara lain: - Pengendalian Kata Sandi - Perpustakaan pengujian terpisah - Laporan jejak audit dan laporan manajemen - Nomor versi program - Mengendalikan akses ke perintah pemeliharaan c. Tujuan Audit Mendeteksi pemeliharaan program yang tidak sah (yang dapat mengakibatkan kesalahan pemrosesan atau penipuan signifikan). Dengan cara menentukan: - Prosedur pemeliharaan melindungi berbagai aplikasi dari perubahan yang tidak sah - Aplikasi bebas dari kesalahan material - SPl dilindungi dari akses yang tidak sah d. Prosedur audit a) Mengidentigfikasi perubahan tidak sah b) Mengidentifikasi kesalahan aplikasi 19

20 - Merekonsiliasi kode sumber. - Mengkaji hasil pengujian. - Menguji ulang program c) Uji akses ke perpustakaan - Mengkaji tabel otoritas programer Auditor dapat memilih sampel dari beberapa programer yang ada dan mengkaji otoritas akses mereka. - Tabel otoritas pengujian Auditor harus menyimulasikan hak akses programer dan kemudian melanggar aturan otorisasi dengan akses perpustakaan yang tidak diotorisasi. D. Manajemen Kontrol Programming Pada bab ini kita akan memeriksa secara praktis pengadaan atau produksi s/w dengan kualitas yang tinggi. Kita mulai dengan memeriksa fase utama pada siklus hidup pengembangan program. Diskusi di fokuskan pada tipe pengalaman yang baik dan konsen pengendalian yang harus dilakukan oleh Auditor pada tiap fase. Selanjutnya kita akan memeriksa cara lain untuk mengorganisasikan dan mengatur tim programmer, dari sudut pandang pengendalian kita akan memfokuskan pada keuntungan dan kelemahan perbedaan struktur tim yang akan digunakan. Pada akhirnya, kita akan memeriksa masalah pengendalian khusus yang timbul dalam kaitan untuk kegiatan dari sistem programmer. Kita mempertimbangkan beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk memudahkan persoalan pengendalian. 20

21 Siklus Hidup Pengembangan Program Pembuatan dan pengembangan program adalah merupakan tahap penting alam siklus hidup pengembangan sistem. Tujuan utama tahap ini adalah untuk menghasilkan atau memperoleh dan menenerapkan program yang berkualitas. Beberapa karakteristik program yang berkualitas adalah : a) Berfungsi dengan tepat dan lengkap b) Mempunyai user interface dengan kualitas tinggi (baik) c) Bekerja secara efisien d) Dirancang dan di dokumentasikan dengan baik e) Mudah untuk pemeliharaan f) Dapat menyesuaikan di bawah kondisi tidak normal Jika program mempunyai karakteristik tersebut, aktivitas pengembangan, penerimaan dan implementasi program dapat diatur dengan baik. Dalam pengembangan sistem, auditor dapat menggunakan model siklus hidup untuk lebih memahami, merencanakan, dan menyelesaikan tugas dalam rangka untuk memperoleh s/w dengan kualitas baik. Selama proses audit, model ini juga dapat digunakan sebagai pedoman aktivitas pengumpulan dan evaluasi fakta Terdapat enam pedoman dalam pengembangan program, yaitu 1. Planning 2. Control 3. Design 4. Coding 5. Testing dan 6. Operation and maintenance 21

22 Gbr.5.1 Siklus hidup pengembangan program 1. Perencanaan (Planning) Tugas utama dari manajemen dalam tahap ini adalah untuk memperkirakan kebutuhan besarnya sumber daya (khususnya jam kerja) yang dibutuhkan dalam pengembangan, pengadaan, dan penerapan software. Jika, sebagai contoh, s/w di buat di rumah (in house), manajemen harus berusaha untuk memperkirakan berapa jumlah baris kode (program) yang di ketik atau banyaknya fungsi yang di buat. Selain memperkirakan kebutuhan sumber daya, manajemen juga harus memutuskan tujuan dari keputusan penting yang dibuat selama fase perencanaan seperti : 22

23 Pengendalian (Control) Pada tahap kontrol ini, ada dua tujuan utama yaitu : 1. Untuk memonitor kemajuan dan beberapa tahap pada siklus hidup s/w agar tidak bertentangan dengan rencana awal. 2. Mengontrol tugas pengembangan, pengadaan dan implementasi s/w, agar s/w dapat di produksi secara autentik, akurat dan lengkap. Seorang auditor harus mempunyai dua perhatian khusus pada kendali, pada tahap kontrol ini yaitu : 1. Auditor harus dapat mengevaluasi apakah fungsi dari aktivitas kontrol dapat diterapkan juga pada software yang berbeda. 2. Seorang auditor harus dapat mengumpulkan bukti apakah prosedur dari suatu control sudah dijalankan dengan benar dan dapat dipercaya. 2. Perancangan (Design) Dalam tahap desain, seorang programmer bertugas untuk menspesifikasikan struktur dan operasi dari program untuk menemukan artikulasi yang dibutuhkan selama tahap proses informasi sistem desain dari pengembangan sistem. Selama tahap ini, perhatian utama seorang auditor adalah untuk menentukan apakah programmer menggunakan suatu tipe khusus dari pendekatan sistematik untuk desain. Auditor harus mengubah keinginannya berdasarkan beberapa faktor seperti ukuran dan bahan dari suatu program. Seorang auditor 23

24 juga dapat memperoleh bukti dari proses desain dengan melakukan interview, observasi, dan review dari dokumentasi. Mereka dapat berkomunikasi dengan programmer, apakah mereka dapat memahami tentang kebutuhan dengan menggunakan pendekatan yang sistematik untuk desain, jika ya, bagaimana menggunakannya. Auditor juga dapat mengamati apakah programmer menggunakan pendekatan sistematik untuk mendesain program. Mereka juga dapat meninjau dokumentasi program, apakah memiliki struktur chart sebagai bukti programmer menggunakan pendekatan yang sistematik untuk mendesain. 3. Pengkodean (Coding) Tahap koding (pengetikan / penulisan program) dilakukan pada saat s/w akan dibuat atau dimodifikasi. Selama tahap ini, programmer akan menulis dan mendokumentasikan source code (program sumber) dalam bahasa pemrograman untuk mengimplementasikan desain program. 4. Pengetesan (Testing) 1. Static analysis test Desk-checking Structured walk-throughs Design and code inspections 2. Dynamic analysis test Black-box test (kel.2) White-box test (kel.3) 3. Integration Testing (kel.4) Top-down test Bottom-up test Regression test 4. Validation Test 5. Basis path test 6. Control structure test 7. System test 5. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) 24

25 Dalam sudut pandang Sistem Audit, perhatian utama pada operasional program adalah bagaimana performance program tersebut dapat dimonitor setiap saat. Seseorang harus bertanggung jawab untuk mengidentifikasi apabila program perlu perawatan, kemungkinan lain adalah identifikasi dari kebutuhan perawatan mungkin tidak terjadi. Akibatnya, bisa terjadi kekeliruan pada database program, kegagalan dalam pencapaian keinginan user, atau operasi program tidak efisien. Mekanisme formal dalam monitoring status operasional program sangat diperlukan, ketika pengguna dari program adalah seluruh anggota organisasi yang terdiri dari berbagai macam latar belakang. Ada 3 macam tipe dari perawatan (maintenance) yang diperlukan agar program tetap beroperasi: 1. Repair-maintenance-errors, perawatan dengan cara memperbaiki kesalahan. 2. Adaptive maintenance-users needs, perawatan dengan mengadaptasi pada keinginan user. 3. Perfective maintenance, perawatan dengan maksud agar diperoleh program yang sempurna. Perhatian utama seorang auditor pada fase operation & maintenance adalah untuk memastikan bahwa fase ini berjalan dengan efektif dan pelaporan secara berkala dapat dilakukan, serta proses perawatan bisa di kontrol dengan baik. Auditor harus bisa mencari bukti bawa manajemen telah meninjau sistem dengan baik dan bertanggungjawab didalam monitoring status dari operasional pro. Pengorganisasian Tim Programming Cara seorang programmer dalam menangani pekerjaan mereka sangat berpengaruh pada kualitas software yang mereka buat. Alternatifnya, para 25

26 programmer bisa diorganisasikan sebagai satu kesatuan team. Mereka bekerja untuk periode waktu tertentu untuk menyelesaikan suatu proyek,dimana keputusannya dibicarakan diantara anggotanya. Hal ini sangat bermanfaat bila proyek yang ditangani sangat komplek dan tidak jelas. Proses pengembangan, penerapan,dan implementasi dari software, untuk saat ini banyak dilakukan secara team. Dari segi audit, perhatian/tujuan utamanya adalah bahwa manajemen telah memilih struktur team dengan hati-hati dilihat dari segi proyek, tingkat kompleksitasnya, dan tingkat keterlambatan dari jadwal proyek agar kemampuan dan kualitas mereka bisa diorganisasikan dalam bentuk team dimana mereka harus bekerja. Untuk itu ada 3 struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer: 1. Chief Programmer Teams Chief Programmer : Fungsi dan Cirinya Bertanggung jawab secara total/penuh untuk sistem dimana team bekerja Harus seorang ahli Seorang programmer yang sangat produktif Bertanggungjawab dalam mendesain, coding, dan mengintegrasikan bagian yang kritis dalam sistem Memberikan perintah kerja pada bagian back-up dan support programmers. Back-up Programmers : 26

27 Seorang programmer senior yang bertanggungjawab dalam memberikan dukungan penuh pada chief programmer Harus bisa mengambil alih tugas chief programmer setiap saat Support Programmers: Diperlukan pada saat proyek besar yang tidak bisa dikerjakan oleh chief programmer dan back-up programmer saja. Menyediakan dukungan Bekerja dalam pembuatan coding dan uji coba modul tingkat rendah ( testing lowerlevel) Librarian (penyedia data) : Bertanggungjawab dalam perawatan program production library. Menyediakan input dan mengumpulkan keluaran untuk para programmer, file output dari hasil kompilasi dan ujicoba, mempertahankan agar source code dan object-code library tetap up to date. Sruktur The Chief Programmer team ini di desain untuk mengurangi kebutuhan proses informasi antara anggota team dan untuk meningkatkan kapasitas dari proses informasi. 2. Adaptives Teams Struktur ini diperuntukan untuk melayani 2 kebutuhan, yaitu: 27

28 1. Keinginan organisasi untuk meningkatkan kualitas program 2. Memenuhi kebutuhan sosial/ psikologi dari setiap anggota programmer dalam team. Perbedaan dari struktur ini dengan struktur sebelumnya adalah: Adaptive team tidak punya tigkat otoritas, dimana kepemimpinan dalam team ada di tangan para anggota. Dalam Adaptive team, tugas diberikan pada anggota dari team daripada ditentukan lewat posisi. Adaptive team tidak mempunyai aturan formal librarian (penyedia data)dalam mengkoordinasikan fungsi team. 3. Controlled-Decentralized Teams Struktur ini mempunyai junior programmer yang akan melaporkan hasil program pada senior programmer, kemudian oleh senior programmer dilaporkan juga pada ketua proyek. Dengan struktur ini, manfaat/keuntungan dari struktur sebelumnya akan didapatkan. Keuntungannya : dapat memecahkan masalah yang kompleks, dimana struktur dari grup ini akan memfasillitasi pemecahan masalah. Kerugian : strukur ini tidak bisa bekerja dengan baik apabila tugas dari programmer tersebut tidak bisa di bagi-bagi, dan dengan waktu deadline yang sangat ketat. Lihat gambar

29 Pengelolaan Kelompok Sistem Programming Para programmer sering diklasifikasikan menurut aplikasi programmer atau sistem programmer. Dahulu, programmer membangun dan merawat program untuk system aplikasinya. Tetapi kini, membangun dan merawat sistem software. Seperti sistem operasi, sistem manajemen database, dan komunikasi software. Mengontrol Masalah Mengontrol sistem programmer adalah tugas yang berat, mereka biasanya memiliki keahlian yang tinggi dan sering bekerja sendiri atau ada di dalam grup yang kecil. Denganmenerapkan kontrol secara tradisional pada aktivitas mereka seperti pemisahan tugas, sangatlah sulit. Mereka biasanya bekerja pada situasi yang kritis. Mengukur Sistem Kontrol Meskipun sulit untuk mengontrol sistem programmer, beberapa hal ini dapat di implementasikan untuk mengontrolnya: 1. Pekerjakan staf sistem programming yang mempunyai kualitas yang tinggi. 2. Pisahkan tugas seluas mungkin, contohnya tanggung jawab untuk desain dan coding sistem program dipisah dari tanggung jawab untuk uji coba program. 3. Buat metode dokumen standar 4. Batasi wewenang sistem programmer, jadi seorang programmer hanya bekerja sesuai dengan aplikasi yang dikuasainya. 5. Jauhkan prosedur petunjuk manual dan kunci mesin dari aktivitas sistem programmer. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas yang tidak diinginkan / sesuai dengan tugasnya tidak terjadi. 6. Pekerjakan konsulan dari luar untuk mengevaluasi pekerjaan programming. 29

30 7. Perintahkan programmer aplikasi untuk mengevaluasi pekerjaan sistem programmer secara berkala agar dapat dihasilkan program yang berkualitas. 30

BAB V Manajemen Kontrol Programming (Programming Management Controls)

BAB V Manajemen Kontrol Programming (Programming Management Controls) BAB V Manajemen Kontrol Programming (Programming Management Controls) Pada bab ini kita akan memeriksa secara praktis pengadaan atau produksi s/w dengan kualitas yang tinggi. - Kita mulai dengan memeriksa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM KOMPUTERISASI PERSPEKTIF MANAJEMEN. DOSEN : Ir. I. Joko Dewanto & H. Febriana Hendiono, SE, MM

PENGENDALIAN SISTEM KOMPUTERISASI PERSPEKTIF MANAJEMEN. DOSEN : Ir. I. Joko Dewanto & H. Febriana Hendiono, SE, MM PENGENDALIAN SISTEM KOMPUTERISASI PERSPEKTIF MANAJEMEN DOSEN : Ir. I. Joko Dewanto & H. Febriana Hendiono, SE, MM Pengendalian Perspektif Manajemen Adalah sistem pengendalian intern komputer yang berlaku

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( )

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( ) AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM Haryanti Susanto (12210034) Bella Dona (122100 ) Tujuan Pembelajaran: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mampu mengidentifikasi berbagai tahap dalam SDLC. Memahami

Lebih terperinci

KENDALI MANAJEMEN MUTU

KENDALI MANAJEMEN MUTU KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali

Lebih terperinci

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi POKOK BAHASAN 1. Pengertian Pengendalian Internal. 2. Metodologi Audit. 3. Jenis jenis Prosedur Audit. 4. Lapisan Pengendali Aplikasi. 5. Resiko Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 April Penyusun SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 April Penyusun SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini dibuat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

Information System Design and Analysis

Information System Design and Analysis Information System Design and Analysis Indra Tobing Information System Design and Analysis 1 Basic Concept What System is What Information is What Information System is Why need Information System Who

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE)

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

Development Lifecycles and Approaches

Development Lifecycles and Approaches Development Lifecycles and Approaches System Development Life Cycle (SDLC) merupakan tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah-langkah

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Pengembangan Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Pengembangan Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah-langkah agar dapat mengorganisir pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Karmilasari Apakah Perangkat Lunak itu? Perangkat Lunak adalah suatu aplikasi program komputer yang di dalamnya terdapat: program itu sendiri, konfigurasi yang digunakan, dokumentasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Analisis dan Perancangan Sistem IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Outline Tujuan Implementasi Sistem Pemrograman/Coding

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi HOME DAFTAR ISI B3 Auditing Obyektif Mengetahui phase-phase dalam audit sistem informasi Mengetahui proses evaluasi dan pengujian dalam audit sistem informasi 3.1 Phase Audit Sistem Informasi Dalam melakukan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

Analisa Sistem Dan Desain

Analisa Sistem Dan Desain Modul 13. Analisa Sistem Dan Desain System Life Style Adalah proses terorganisasi dari pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem. Siklus ini membantu dalam menetapkan rencana proyek pengembangan sistem,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro PENGEMBANGAN DAN ANALIS & STRATEGI PENGEMBANGANNYA Oleh : Arvian Triantoro Latar Belakang : Adanya perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis Perubahan teknologi Peningkatan proses bisnis Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT N. Tri Suswanto Saptadi MATERI PEMBAHASAN PERTEMUAN 1 1. Pengertian, Tujuan, Standar Audit SI. 2. Latar belakang dibutuhkan Audit SI. 3. Dampak Komputer pada Kendali Internal.

Lebih terperinci

Topik ini akan mengulas tentang:

Topik ini akan mengulas tentang: P engendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, & pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan.

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 16.1 Implementasi sistem Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkahlangkah berikut ini: Menerapkan rencana implementasi

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA FUNGSI PENGOLAHAN DATA Struktur suatu organisasi adalah pengelompokan logis fungsi-fungsi dan orangorang yang terlibat didalamnya. Sebelum suatu aktivitas dijalankan,

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM Definisi Pengembangan Sistem 1. Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan problem organisasi atau memanfaatkan kesempatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Setia Wirawan Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Pengkodean Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Sumber Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STAKE HOLDER SISTEM INFORMASI Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 4 GOOD NEWS Anda tahu berapa gaji seorang System Analyst? Sumber : Survay dari http://www.qerja.com

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Informasi Sistem Manajemen Publik

Informasi Sistem Manajemen Publik Sistem Manajemen Publik 1. Aplikasi Sistem Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan Sistem bagi Organisasi Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, dan eksekutif. Manajemen Sistem

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

Proses Pengembangan Sistem

Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem Andreas Hadiyono Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Backgorund Dosen Universitas Gunadarma (2010-Sekarang) Web development and web security di kemenpora.go.id,

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-18 TUGAS 1.4 - RANGKUMAN METODE, ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dosen Pengajar : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM

Lebih terperinci

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi REVIEW PENGUJIAN S/W Oleh Cipta Wahyudi KENAPA HARUS DIUJI? Kita bukan seorang programmer yg cukup baik Kita mungkin tidak dapat cukup berkonsentrasi untuk menghindari kesalahan Kita kadang2 lupa menggunakan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB l Pengujian Perangkat Lunak

BAB l Pengujian Perangkat Lunak BAB l Pengujian Perangkat Lunak 1.1 Pengertian Pengujian Pengujian Perangkat Lunak (Software Testing) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menentukan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan telah memecahkan

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek PPSI. Part 1 Part 2 Part 3

Pengelolaan Proyek PPSI. Part 1 Part 2 Part 3 Pengelolaan Proyek S IS T E M IN F O PPSI Part 1 Part 2 Part 3 STMIK Pranata Kampus E Parungpanjang Oleh : Hasan Sanlawi, S.Kom Pertemuan 1 Sistem adalah kumpulan-kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer pada aktivitas bisnis yang di tunjang dengan tersedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan informasi

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki 4.4 Identifikasi Resiko Proyek Persentase nilai 1 100-76 2 75-51 3 50-26 4 25-0 No Resiko 1 2 3 4 1 Kemungkinan orang-orang terbaik dapat dimasukkan dalam proyek 2 Kemungkinan orang-orang memiliki gabungan

Lebih terperinci

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak 8.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak (Software Development) merupakan

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

Standarisasi dan Sertifikasi.

Standarisasi dan Sertifikasi. Standarisasi dan Sertifikasi seagatejogja@ugm.ac.id Programmer Fungsi Bertanggung-jawab penuh untuk menyusun atau merubah, menguji, memperbaiki dan mendokumentasikan program yang sangat kompleks dari spesifikasi

Lebih terperinci

Kualitas Software dan Pengujian

Kualitas Software dan Pengujian Kualitas Software dan Pengujian Pendahuluan Kualitas (dalam bahasa Inggris: quality, berasal dari bahasa latin: qualitas) merupakan konsep yang selalu dicari pada setiap apapun yang dibuat oleh manusia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM - 1 - DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG... 2 II. RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Programer komputer KODE UNIT : TIK.PR01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Audit Sistem Informasi Persediaan 2.1.1 Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke (1996, p.1), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Lebih terperinci

Implementasi Sistem. Cahya Putra, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Sistem Informasi

Implementasi Sistem. Cahya Putra, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Sistem Informasi Implementasi Sistem Modul ke: 14 Bima Fakultas Ilmu Komputer Adalah formulasi rinci dan representasi grafik mengenai cara pencapaian implementasi sistem yang akan dilaksanakan (Tergantung pada Kompleksitas

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas: 13-1

Materi yang akan dibahas: 13-1 Materi yang akan dibahas: p Analisis sistem p Metode-metode pengembangan sistem p Sistem development life cycle (SDLC) p Prototyping p Teknik joint aplication development (JAD) p Metode rapid aplication

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci