BAB II GAMBARAN UMUM KAMPOENG PINUS SARANGAN. A. Gambaran Umum Kampoeng Pinus Sarangan
|
|
- Susanti Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 12 BAB II GAMBARAN UMUM KAMPOENG PINUS SARANGAN A. Gambaran Umum Kampoeng Pinus Sarangan Kampoeng Pinus Sarangan terletak di Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu Km 0,5 Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Kampoeng Pinus Sarangan dikelola oleh seorang Direktur Operasional yaitu oleh bapak Munfaat,SE,MM. Dan dibawahi oleh tenaga marketing, tenaga administrasi, staff composite dan beberapa tim fasilitator training yang profesional. Kampoeng Pinus Sarangan didirikan pada tahun 2007 dulunya namanya bukan Kampoeng Pinus tetapi D crew Adventure. D crew Adventure masih menggunakan rumah sebagai kantornya. Pada tahun 2007 D crew Adventure hanya mempunyai konsep rental perlengkapan outbound saja belum terfokus pada outbound manajemen training. Setelah pada tahun 2011, Bapak Munfaat mengadakan kerjasama dengan masyarakat sekitar dengan mendirikan sebuah area outbound. Sevila merupakan nama area yang dipakai sebelum adanya Kampoeng Pinus Sarangan. Sevila sebelumnya dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) diketuai oleh bapak Basuki. Pada tahun 2010 Sevila mulai bangkrut dan digantikan dengan D crew Adventure. Nama D crew Adventure merupakan nama yang sulit untuk diingat oleh orang, oleh karena itu D crew Adventure diganti dengan nama Kampoeng Pinus Sarangan pada tahun Nama ini diambil karena didirikan didekat perkampungan sarangan. Kampoeng Pinus Sarangan memiliki lahan seluas 7 hektar yang berlokasi di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1250 mdpl, berjarak kurang lebih 500 meter
2 13 sebelah barat dari telaga pasir sarangan, yang merupakan icon wisata kabupaten magetan, jawa timur (handbook proposal event organizer: 2013). Lokasi Kampoeng Pinus Sarangan merupakan lokasi hutan yang masih alami dengan jenis hutan heterogen dan di dominasi pohon pinus, kesejukan udara pegunungan dan keasrian hutan yang alami menjadikan Kampoeng Pinus Sarangan sebagai alternatif tujuan wisata. Kampoeng Pinus Sarangan memiliki konsep edutaiment, yaitu kegiatan edukasi dan hiburan bagi keluarga, Sekolah, Akademis, Instansi, maupun Perusahaan. Kampoeng Pinus Sarangan memiliki area play ground dengan luas kurang lebih 2 hektar dengan fasilitas High Rope Activity dan Low Rope Activity dengan jumlah 3 circuit untuk dewasa dan 1 circuit untuk anak-anak dengan total 27 lintasan 4 flying fox. Selain itu ada juga fasilitas permainan lainnya seperti track All Terrain Vehicle (ATV) dan Mini Trail dengan panjang track sekitar 100m untuk sekali putaran (handbook proposal event organizer). Berikut adalah gambar dari area High Rope: Gambar 1 Area High Rope Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
3 14 Area high rope digunakan untuk aktivitas halang rintang berupa tali tinggi yang dipasang diatas pohon dengan berbagai macam variasi bentuk dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Dengan memakai peralatan yang sesuai prosedur. Aktivitas ini bisa dilakukan mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Dan tentunya sangat aman digunakan. Tersedia juga di kampoeng Pinus Camping Ground yang merupakan lokasi camping dengan nuansa alami hutan pinus, wahana Paintball, Down hill dengan jalur lereng gunung dari semoro sewu ke kampung pinus sarangan. Semua wahana ini disediakan untuk pengunjung baik dalam skala rombongan, keluarga, atau perorangan. (handbook proposal event organizer: 2013). Gambar 2 Wahana Pintball Kampoeng Pinus Sarangan Sumber : Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Area wahana pintball merupakan salah satu area yang digunakan untuk olahraga outbound yang menyerupai simulasi tempur (perang, yang dilakukan secara kelompok dengan jumlah tertentu).
4 15 Fasilitas lain yang ada di Kampoeng Pinus Sarangan adalah restoran cafe forrest. Kampoeng Pinus Sarangan memiliki 8 unit kamar mandi, parkir mobil dan memiliki 3 lapangan besar yang dapat di gunakan untuk aktivitas outdoor activity, Jalur soft traking hutan gunung lawu dengan jalur yang aman dan nyaman. Kanpoeng Pinus Sarangan juga melayani untuk paket rombongan dan pelatihan kampoeng pinus juga menyediakan hotel dengan kapasitas tampung 500 orang jika acara tersebut lebih dari satu hari. Selain fasilitas diatas, Kampoeng pinus Sarangan memiliki fasilitas Aula dan Resto (handbook proposal event organizer: 2013). Gambar 3 Area Aula Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Area aula Kampoeng Pinus Sarangan merupakan area yang dapat digunakan untuk acara sarasehan pembukaanataupenutupan acara outbound, digunakan juga untuk kegiatan istirahat (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi:2013)
5 16 Berikut ini adalah fasilitas penunjang lainnya di Kampoeng Pinus Sarangan: Gambar 4 Area Parkir Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi,2016 Gambar 5 Area Toilet Kampung Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Area toilet Kampoeng Pinus Sarangan, merupakan fasilitas pendukung didalamnya, yang memiliki 8 unit kamar mandi (handbookp roposal event organizer: 2013).
6 17 B. Materi Kegiatan Wisata Edukasi OutboundDi Kampoeng Pinus Sarangan Kampoeng Pinus Sarangan memiliki 4 Program Wisata Edukasi untuk beberapa kalangan yaitu program untuk Fun Game, program untuk anak PAUD atautk dan SD, program untuk SMP dan SMA serta program untuk Perusahaan dan Instansi. Masingmasing program kegiatan edukasi memiliki materi kegiatan, bentuk kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kegiatan yang ingin dicapai oleh masing-masing individu, Instansi, dan Perusahaan. Materi dari masing-masing program kegiatan outbound berdeda-beda seperti: 1. Fun Game Gambaran program fun game merupakan program wisata alternatif yang di desain untuk menguatkan komunikasi, membangun empaty serta menyatukan persepsi kelompok untuk membangun kekompakan dalam organisasi Perusahaan. Build postive image, be the winner merupakan pencerminan dalam program ini, peserta akan kita ajak untuk membangun pola pikir positif dalam diri, dengan harapan peserta akan mampu memahami tugas dan kewajibannya, serta memahami nilai iklas dalam bekerja, peserta akan lebih mampu untuk merencanakan konsep dirinya untuk mencapai harapannya dan menjadi diri sebagai seorang pemenang. Learning point dalam program ini adalah bagaimana kita membangun sebuah harapan kemudian, bersama dalam sebuah tim kita mewujudkan harapan kita dan harapan tim secara bersama sama untuk sebuah keselarasan. Program dikemas penuh dengan nuansa ceria dan bergembira bersama dengan tidak melupakan nilai - nilai edukasi yang muncul dalam setiap sesi games dan aktivitas (Handbook proposal penawaran untuk fun game: 2013).
7 18 Materi yang ditujukan untuk kegiatan fun game dalam aktivitas ini terdiri atas beberapa materi yaitu tentang : a. Membangun dan mewujudkan harapan pribadi maupun Perusahaan. b. Membangun image positif untuk menghadapi hal-hal baru. c. Saling menghargai dan mensupport antar individu dalam Perusahaan. d. Kemandirian untuk dapat menyelesaikan tantangan. e. Kekompakan untuk menjadi yang terbaik. f. Nilai keterbukaan untuk saling berbagi. 2. PAUD, TK dan SD Gambaran Program PAUD, TK dan SD merupakan program pelatihan untuk siswa PAUD, Taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar (SD). Program didesain untuk melatih siswa agar mampu mengoptimalkan potensi diri, membangun pribadi yang mandiri dan setia kawan dalam membentuk kesatuan yang selaras, menjadi pribadi yang unggul dan mampu bersiang untuk menjadi pribadi yang terbaik. Program dikemas dengan game-game aktivasi otak kanan dengan harapan para siswa ini akan lebih mampu mengembangkan kemampuan otak kanan dalam pengendalian emosi (Emotional Quatient) sehingga diharapkan pribadi ini akan lebih mampu berinteraksi, bersosialisasi,dengan individu baru, serta lebih kreatif dalam menganalisa setiap hal-hal baru yang dihadap (Handbook proposal penawaran untuk PAUD, TK dan SD: 2013). Materi yang ditujukan untuk kegiatan PAUD,TK dan SD dalam aktivitas ini terdiri atas beberapa materi yaitu tentang : 1. Membangun dan mewujudkan harapan pribadi maupun harapan bersama. 2. Mencoba menghadapi hal-hal baru.
8 19 3. Saling menghargai dan mensupport antar individu dalam kelompok. Kemandirian untuk dapat menyelesaikan tantangan. 4. Kekompakan untuk menjadi yang terbaik. 5. Nilai keterbukaan untuk saling berbagi. 3. SMP dan SMA Gambaran program untuk SMP dan SMA merupakan program pelatihan untuk siswa sekolah menegah. Program didesain untuk melatih siswa agar mampu mengoptimalkan potensi diri, membangun pribadi yang mandiri dan setia kawan dalam membentuk kesatuan yang selaras, menjadi pribadi yang unggul dan mampu bersaing untuk menjadi pribadi yang terbaik. Program dikemas dengan game-game aktivasi otak kanan dengan harapan para siswa ini akan lebih mampu mengembangkan kemampuan otak kanan dalam pengendalian emosi (emotional quotient) sehingga diharapkan pribadi ini akan lebih mampu berinteraksi, bersosialisasi dengan individu baru, serta lebih kreatif dalam menganalisa setiap halhal baru yang dihadapi (Handbook proposal penawaran untuk SMP dan SMA). Materi yang ditujukan untuk kegiatan SMP dan SMA dalam aktivitas ini terdiri atas beberapa materi yaitu tentang : a. Membangun dan mewujudkan harapan pribadi maupun harapan bersama. b. Mencoba menghadapi hal-hal baru. c. Saling menghargai dan mensuport antar individu dalam kelompok. d. Kemandirian untuk dapat menyelesaikan tantangan. e. Kekompakan untuk menjadi yang terbaik. f. Nilai keterbukaan untuk saling berbagi.
9 20 4. Perusahaan dan Instansi Gambaran program untuk Perusahaan dan Instansi, merupakan program wisata alternatif yang di desain untuk menguatkan komunikasi, membangun empaty serta menyatukan persepsi kelompok untuk membangun kekompakan dalam organisasi Perusahaan. Build postive image, be the winner merupakan pencerminan dalam program ini, peserta akan kita ajak untuk membangun pola pikir positif dalam diri, dengan harapan peserta akan mampu memahami tugas dan kewajibannya, serta memahami nilai iklas dalam bekerja, peserta akan lebih mampu untuk merencanakan konsep dirinya untuk mencapai harapannya dan menjadi diri sebagai seorang pemenang (Handbook proposal penawaran untuk Perusahaan dan Instansi: 2013). Learning point dalam program ini adalah bagaimana kita membangun sebuah harapan kemudian bersama dalam sebuah tim kita mewujudkan harapan kita dan harapan tim secara bersama sama untuk sebuah keselarasan. Program dikemas penuh dengan nuansa ceria dan bergembira bersama dengan tidak melupakan nilai - nilai edukasi yang kami munculkan dalam setiap sesi games dan aktivitas (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi: 2013). Materi yang ditujukan untuk kegiatan perusahaan dan Instansi dalam aktivitas ini terdiri atas beberapa materi yaitu tentang : a. Membangun dan mewujudkan harapan pribadi maupun Perusahaan. b. Membangun image pesitif untuk menghadapi hal-hal baru. c. Saling menghargai dan mensuport antar individu dalam Perusahaan. d. Kemandirian untuk dapat menyelesaikan tantangan. e. Kekompakan untuk menjadi yang terbaik. f. Nilai keterbukaan untuk saling berbagi.
10 21 C. Bentuk Kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan: 1. Fun Game a. Fun Games Activity : Gambar 6 Fun Games Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Fun games activity berupa kegiatan permainan yang dirancang untuk dapat mencairkan dinamika kelompok. Dikemas penuh dengan fun untuk memunculkan keakraban antar individu dengan individu yang lain dalam Perusahaan maupun Instansi (Handbook proposal penawaran fun game: 2013). b. Fun Games Competision Gambar 7 Fun games competision Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
11 22 Fun games competision, berupa permainan kompetisi yang dikemas untuk meningkatkan hubungan yang sinergitas antar individu dalam Perusahaan sebagai upaya meningkatkan kekompakan tim dalam Perusahaan sehingga bisa menjadi be the winner (Handbook proposal penawaran fun game: 2013). c. Trust Activity dan High Rope : Gambar 8 High Rope Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Trust Activity dan High Rope, merupakan sesi aktivitas dimana permainan ini dirancang untuk memunculkan sikap percaya diri dan kemampuan untuk mensupport anggota kelompok dalam menghadapi situasi yang baru. Trust activity juga akan membawa peserta masuk dalam sebuah suasana yang penuh dengan empati dan self motivation (Handbook proposal penawaran fun game: 2013).
12 23 d. Together For Harmony Gambar 9 Together For Harmon Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Together For Harmony bersama-sama dalam kelompok besar, anggota keluarga besar Perusahaan kita ajak untuk membangun kebersamaan dalam keselarasan sehingga diharapakan selesai acara ini seluruh peserta akan dapat memahami dan mensupport apa yang dibutuhkan rekan kerjanya dalam melaksankan tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja (Handbook proposal penawaran fun game: 2013). 2. PAUD, TK dan SD a. Fun Game Activity Gambar 10 Fun Game Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
13 24 Fun game activity berupa kegiatan permainan yang dirancang untuk dapat mencairkan dinamika kelompok. Di kemas penuh dengan fun untuk memunculkan keakraban antar individu dengan individu dalam kelompok (Handbook proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013). b. Permainan Interaktif Berkelompok (game tradisional): Gambar 11 Permainan Interaktif Kelompok Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Permainan interaktif berkelompok atau Game tradisional memiliki nilai edukasi yang dapat memupuk nilai-nilai kemandirian, kekompakan, dan saling peduli sesama Permainan interaktif berkelompok (game tradisional): Indahnya Negeriku (cublak-cublak sueng, engklek, bakiak) mengenalkan anak didikdengan kekayaan permainan tradisional yang penuh dengan dalam diri anak (Handbook proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013).
14 25 c. Hand Made (membuat atau memodifikasi kerajinan tangan): Gambar 12 Hand Made Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Hand Made aku anak hebat (membuat kerajianan tangan dari barang bekas maupun baru) mengasah motorik anak untuk berkreasi dengan membuat kerajinan tangan, dengan harapan anak-anak akan mampu mengeksplorasi kreativitas guna menciptakan barang layak pakai dari barang bekas maupun baru (Hand book proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013). d. Soft Tracking: Gambar 13 Soft Tracking Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
15 26 Soft tracking yaitu mengenalkan fungsi dan arti hutan kepada anak-anak didik sebagai bagian dari edukasi lingkungan. Berkebun dengan mengenalkan kepada anak cara menanam tanaman dan memupuk rasa cinta lingkungan dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan (Handbook proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013). e. Permainan individu yang menantang keberanian dan keuletan, menumbuhkan semangat juang dan motivasi diri (Handbook proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013). Gambar 14 Permainan Individu Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 f. Trust Activity dan Low Rope Activity: Gambar 15 Low Rope Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
16 27 Trust Activity dan Low Rope Activity berupa sesi aktivitas dimana permainan ini dirancang untuk memunculkan sikap mandiri, percaya diri, dan kemampuan untuk mendukung anggota kelompok dalam menghadapi situasi yang baru. Trust activity juga akan membawa siswa masuk dalam sebuah suasana yang penuh dengan empaty dan self motivation (Handbook proposal penawaran PAUD,TK dan SD: 2013). 3. SMP dan SMA a. Fun Games Activity: Gambar 16 Fun Game Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Fun games activity berupa kegiatan permainan yang di rancang untuk dapat mencairkan dinamika kelompok. Dikemas penuh dengan fun untuk memunculkan keakraban antar individu dengan individu yang (Handbook proposal penawaran SMP dan SMA: 2013).
17 28 b. Competition Games: Gambar 17 Competition Games Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Competition games berupa permainan kompetisi yang di kemas untuk menumbuhkan pribadi yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi juara (Handbook proposal penawaran SMP dan SMA: 2013). c. Trust Activity High Rope Activity: Gambar 18 Trust Activity High Rope Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Trust Activity High Rope Activity berupa sesi aktivitas dimana permainan ini dirancang untuk memunculkan sikap percaya diri dan kemampuan untuk mensupport anggota kelompok dalam menghadapi situasi yang baru. Trust activity juga akan membawa peserta masuk dalam sebuah suasana yang penuh dengan empati dan self motivatio (Hand book proposal penawaran SMP dan SMA: 2013).
18 29 d. Together For Harmony: Gambar 19 Together For Harmony Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi,2016 Together for harmony yaitu bersama -sama dalam kelompok besar, siswa kita ajak untuk membangun kebersamaan dalam keselarasan sehingga diharapakan selesai acara ini seluruh peserta akan dapat memahami dan mensupport apa yang di butuhkan teman-temannya untuk menjadi pribadi yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya (Handbook proposal penawaran SMP dan SMA: 2013). e. Konseptual Diri Gambar 20 Konseptual Diri Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
19 30 Konseptual diri yaitu mamahami dan mengenalisa potensi diri yang dimiliki untuk selanjutnya siswa diharapkan mampu memunculkan dan mengoptimalkan potensi diri untuk menjadikan pribadi yang sempurna (Handbook proposal penawaran SMP dan SMA: 2013). 4. Perusahaan dan Instansi a. Fun Games Activity : Gambar 21 Fun Games Activity Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Fun games activity, berupa kegiatan permainan yang dirancang untuk dapat mencairkan dinamika kelompok. Dikemas penuh dengan fun untuk memunculkan keakraban antar individu dengan individu yang lain dalam Perusahaan maupun Instansi (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi: 2013).
20 31 b. Fun Games Competision: Gambar 22 Fun Games Competision Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Fun games competision, berupa permainan kompetisi yang dikemas untuk meningkatkan hubungan yang sinergitas antar individu dalam Perusahaan sebagai upaya meningkatkan kekompakan tim dalam Perusahaan sehingga bisa menjadi be the winner (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi: 2013). c. Trust Activity dan High Rope: Gambar 23 High Rope Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Trust Activity dan High Rope merupakans esi aktivitas dimana permainan ini dirancang untuk memunculkan sikap percaya diri dan kemampuan untuk mensupport anggota kelompok dalam menghadapi situasi yang baru. Trust activity juga akan
21 32 membawa peserta masuk dalam sebuah suasana yang penuh dengan empati dan self motivation (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi: 2013). d. Together For Harmony: Gambar 24 Together For Harmony Kampoeng Pinus Sarangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 Together for harmony yaitu bersama -sama dalam kelompok besar, anggota keluarga besar Perusahaan kita ajak untuk membangun kebersamaan dalam keselarasan sehingga diharapakan selesai acara ini seluruh peserta akan dapat memahami dan mensupport apa yang dibutuhkan rekan kerjanya dalam melaksankan tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja (Handbook proposal penawaran Perusahaan dan Instansi: 2013).
22 33 D. Profil Peserta Outbound di Kampoeng Pinus Sarangan a. Variable Demografik Variable demografik mengacu pada jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan. Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada pengunjung di Kampoeng Pinus Sarangan. 1. Jenis Kelamin Tabel 1 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-Laki Perempuan Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Jenis kelamin peserta kegiatan outbound di Kampoeng Pinus Sarangan yang mendominasiadalah laki-laki. Karena jumlah murid TK, SMP dan jumlah pegawai lebih banyak laki-laki. 2. Usia Responden Tabel 2 Usia Wisatawan Di Kampoeng Pinus Sarangan Usia Responden(tahun) Jumlah Persentase (%) < > Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
23 34 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa usia peserta outbound di Kampoeng Pinus Sarangan yang mendominasi adalah kurang dari 16 tahun. Karena pesertanya adalah usia anak TK dan SMP. 3. Pendidikan Responden Tabel 3 Pendidikan Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan Pendidikan Jumlah Persentase (%) TK 7 14 SD 0 0 SMP SMK/SMA 3 6 DIPLOMA(D1,D2,D3,D4) 1 2 SARJANA S1 2 4 S2 atau S Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa status pendidikan para peserta outbound di Kampoeng Pinus Sarangan yang mendominasi adalah anak SMP. Hal ini dikarenakan disetiap akhir atau awal semester di sekolahannya mengadakan kegiatan pembelajaran di luar kelas.
24 35 4. Pekerjaan Responden Tabel 4 Pekerjaan Wisatawan Di Kampoeng Pinus Sarangan Pekerjaan Responden Jumlah Persentase (% Ibu Rumah Tangga 0 0 Wiraswasta 1 2 Pegawai Swasta 4 8 PNS 1 2 Guru/Dosen 9 18 TNI/Polisi 0 0 Pelajar/Mahasiswa Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pekerjaan peserta outbound yang mendominasi di Kampoeng Pinus Sarangan adalah Pelajar dan Mahasiswa. Hal ini dikarenakan pelajar atau mahasiswa mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan outbound diluar kelas. Dibandingkan dengan para pegawai yang hanya mempunyai waktu yang tidak terlalu banyak, dikarenakan mereka lebih fokus dengan pekerjaan mereka dan jarang melakukan kegiatan diluar kantor. b. Variable Geografik Variable geografik mengacu pada daerah asal wisatawan. Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada pengunjung di Kampoeng Pinus Sarangan.
25 36 1. Daerah Asal Wisatawan Tabel 5 Daerah Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan Daerah Asal Jumlah Persentase (%) Solo 2 4 Yogyakarta Magelang 1 2 Klaten 7 14 Madiun 1 2 Bojonegoro Surabaya 1 2 Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas peserta outbound yang mendominasi di Kampoeng Pinus Sarangan adalah di kota Bojonegoro. Hal ini dikarenakan tim marketing di Kampoeng Pinus Sarangan lebih banyak menawarkan jasanya di luar kota khususnya Jawa Timur. c. Variable Behaviouristik Variable behaviouristik membagi wisatawan kedalam kelompok-kelompok berdasarkan tingkah laku wisatawan itu sendiri. Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan.
26 37 1. Jumlah Hari Kegiatan Outbound di Kampoeng Pinus Sarangan. Tabel 6 Jumlah hari kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan Berapa Hari Kegiatan outbound Jumlah Persentase (%) 1 Hari Hari 1 Malam Hari 1 Malam 0 0 Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa. Mayoritas lamanya kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan adalah selama satu hari. Hal ini dikarenakan para peserta outbound hanya melakukan kegiatan selama kurang lebih setengah hari. Karena sesudah para peserta outbound melalukan kegiatan outbound di Kampoeng Pinus Sarangan para peserta langsung kembali ke kota masing-masing dan tidak menginap. 2. Lama Kegiatan Kunjungan di Kampoeng Pinus Tabel 7 Lamanya Kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan Lamanya Kegiatan Jumlah Persentase (%) Teralu Pendek Terlalu Lama 4 8 Efektif/Pas Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa para peserta outbound yang paling mendominasi lamanya mereka melakukan kegiatan outbound di Kampoeng Pinus
27 38 Sarangan adalah efektif dan pas. Karena kegiatan outbound yang mereka lakukan itu tidak terlalu pendekdan tidak terlalu lama, jadi mereka berkegiatan outbound hanya sampai setengah hari saja. d. Variable Psikografik Variable Psikografik mengacu pada kesan kunjungan, kegiatan yang paling disukai dan tempat yang tidak disukai oleh wisatawan. Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan. 1. Kesan Sebelum Kegiatan Outbound di Kampoeng Pinus Sarangan Tabel 8 Kesan Sebelum Kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan Kesan Jumlah Persentase (%) Sebelum Kegiatan Sangat Berkesan Biasa Saja 9 18 Tidak Berkesan 1 2 Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas kesan wisatawan sebelumnya melaksanakan kegiatan outbound di Kampoeng Pinus Sarangan adalah sangat berkesan. Ketika peserta hanya mendengar akan diadakan kegiatan outbound di luar, para peserta sudah sangat berkesan. Karena yang kegiatan yang berada diluar lingkungan itu sangat menyenangkan. Dan bagi para pegawai mereka dapat merefresingkan pikiran, tidak hanya terus-menerus bekerja.
28 39 2. Kesan Sesudah Kegiatan Outbound di Kampoeng Pinus Sarangan Tabel 9 Kesan Sesudah Kegiatan di Kampoeng Pinus Sarangan Kesan Sesudah Jumlah Persentase (%) Kegiatan Sangat Berkesan Biasa Saja 0 0 Tidak Berkesan 0 0 Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas kesan wisatawan sesudah melaksanakan kegiatan outbound di Kampoeng Pinus Sarangan adalah sangat berkesan sebanyak. Hal ini dikarenakan kegiatan outbound diluar ruangan sangat menyenangkan dan berkesan. Tentunya akan mendapat pelajaran yang baru, lebih semangat lagi di keseharian dalam belajar ataupun bekerja, dan juga dapat menjalin kerjasama antar teman atau kelompok. 3. Game yang Disukai Oleh Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan. Tabel 10 Game yang Disukai oleh Wisatawan Game yang disukai Jumlah Persentase (%) Puzzle 5 10 Alcatras 1 2 Go For It 4 8 Roket Air 6 12 Labirin 1 2 Black Rope 3 6 Aram Zam-Zam 8 16 Flying Fox Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
29 40 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa permainan yang paling banyak disukai oleh peserta outbound di Kampoeng Pinus Sarangan adalah Flying Fox. Hal ini dikarenakan game ini adalah game individu yang dapat melatih keberanian para peserta dan menyenangkan. 4. Tempat Yang Disukai Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan. Tabel 11 Tempat Yang Disukai oleh Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan Tempat Yang Disukai Jumlah Persentase (%) High Rope, Low Rope, Flying Fox Paint Ball 2 4 Area Labirin 3 6 Play Ground Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tempat permainan yang disukai oleh wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan adalah area High Rope, Low Rope dan Flying Fox. Karena area tersebut berada di area paling tinggi di Kampoeng Pinus Sarangan dekat dengan mushola, toilet dan udaranya lebih sejuk.
30 41 5. Tempat Yang Tidak Disukai Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan. Tabel 12 Tempat Yang Tidak Disukai oleh Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan Tempat Yang Jumlah Persentase (%) Tidak Disukai Lokasi Permainan 3 6 Toilet Tempat Parkir Area Labirin 2 4 Mushola Jumlah Sumber: Angket Profil Wisatawan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tempat yang tidak disukai oleh para peserta outbound di Kampoeng Pinus Sarangan yang paling banyak adalah tolilet. Hal ini dikarenakan toiletnya terlalu bau.
31 42 E. Daftar Kunjungan di Kampoeng Pinus Sarangan Tabel 13 Daftar Kunjungan di Kampoeng Pinus Sarangan No Tahun Tanggal, Bulan Jenis Program Durasi Jumlah Peserta klien Mei Edukasi 1 hari 45 Dosen Fakultas pertanian UMY Mei Edukasi 1 hari 22 TK hidayatulah Islam Madiun Mei Fun game 1 hari 56 Persatuan Kepala Sekolah SD madiun Kota Mei Fun game 1 hari 21 STIPER Jogja Mei Fun game 1 hari 53 UNIDA Gontor Ngawi Mei Edukasi 1 hari 60 TK Bahtera Kasih Madiun Mei Edukasi 1 hari 27 SD AL-Husna Madiun Juni Fun game 1 hari 93 SMP N 5 Bojonegoro Juni Fun game 1 hari 45 Max 2000 Surabaya Care Juni Fun game 1 hari 45 Gereja Kristen Jawa, Malang Timur Juni Fun game 1 hari 55 Komunitas Gereja Surabaya Sumber: Portofolio kunjungan di Kampoeng Pinus Sarangan, 2016
KEGIATAN WISATA EDUKASI SEBAGAI METODE MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI KAMPOENG PINUS SARANGAN
KEGIATAN WISATA EDUKASI SEBAGAI METODE MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI KAMPOENG PINUS SARANGAN TUGAS AKHIR Diajukan guna untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (MEA 2015) sudah di depan mata. Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (MEA 2015) sudah di depan mata. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seminar, berlibur, melakukan kegiatan di luar ruangan (out bound), dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tempat-tempat yang menyediakan fasilitas kegiatan alam menjadi tujuan perusahaan, keluarga, gereja untuk mengadakan pelatihan, ibadah (meditasi),
Lebih terperinciA. Pendahuluan. B. Tujuan
A. Pendahuluan Student Outbound Training Program adalah sebuah program kegiatan outbound yang dirancang khusus untuk anak-anak maupun siswa sekolah, melalui proses pendekatan yang interaktif dan menyenangkan
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciA. Pendahuluan. For Client Service Representative: Phone: Website:
A. Pendahuluan Corporate and Family Outbound Training adalah sebuah program kegiatan outbound yang dirancang khusus untuk kepentingan dan keperluan perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia baik
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperincipersepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR
17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang
Lebih terperinciDESKRIPSI & DAFTAR HARGA PROGRAM
DESKRIPSI & DAFTAR HARGA PROGRAM 1. FAMILY CAMP Program ini mengajak anda beserta anggota keluarga menghabiskan waktu berkualitas dengan berkemah sambil melakukan aktifitas-aktifitas menyenangkan, ceria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia sudah begitu pesat dengan melibatkan jutaan manusia, mulai dari kalangan masyarakat, industri pariwisata sampai kalangan pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan
Lebih terperinciA. Pendahuluan. For Client Service Representative: Phone: Website:
A. Pendahuluan Bio-Scientific Outbound adalah sebuah program kegiatan outbound yang dirancang khusus untuk siswa maupun mahasiswa dalam pembelajaran Biologi khususnya Ekologi / ilmu lingkungan, melalui
Lebih terperinciDaftar Harga Paket 2016 Kawasan Wisata Baduy Outbound
1 OUTBOUND PACKAGE ONE DAY (1 Hari) Perusahaan PEMDA Umum TK SD SMP SMU Universitas 250.000,- 50-70 210.000,- 50-70 2. Makan Siang 1 x 4. Air Mineral 5. Dokumentasi Foto 2. Makan Siang 1 x 4. Air Mineral
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)
GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan
Lebih terperinciKarya Titan Group Hotel & Adventure memperkenalkan fasilitas area outbond dan adventure serta keberadaan hotel / resort kami yang terdiri dari BUKIT
SELAMAT DATANG ADVENTURE OUTBOUND MENIKMATI SUASANA DALAM KEGIATAN BERSAMA REKAN-REKAN PASTIKAN KEGIATAN OUTBOUND DENGAN KESAN YANG MENDALAM. KAMI AKAN MEMBERIKAN PENGALAMAN YANG BERKESAN DALAM KEGIATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,
Lebih terperinciNature inspired awareness!!!
Outbound Edukasi adalah kegiatan outdoor yang melatih untuk tidak pantang menyerah, Ketangkasan, kedisiplinan, dan pola berpikir dalam hal yang positif / baik. Karena kegiatan outbound edukasi yang berkonsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran saat ini terus berkembang dan selalu mengalami perubahan, dari konsep pemasaran konvesional menuju konsep pemasaran modern, faktor faktor seperti
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Karakteristik Pengunjung Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung aktual, yakni pengunjung yang ditemui secara langsung di kawasan Wana Wisata curug Nangka (WWCN).
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Objek Wisata dan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran sendiri merupakan kabupaten yang baru terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata Indonesia saat ini mulai tumbuh kembali, setelah sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Malinau adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu Kota dari Kabupaten ini adalah Malinau Kota. Berikut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU
BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan
118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah realisasi atas tujuan akhir dari integrasi ekonomi sebagaimana telah disertakan dalam visi 2020 yang berdasarkan atas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi
Lebih terperinciBAB VI RENCANA PENGELOLAAN
68 BAB VI RENCANA PENGELOLAAN Konsep dasar rencana pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung adalah mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Bandung, banyak investor-investor yang membangun perumahan, mall, hotel dan gedung perkantoran di lahan-lahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Produk yang ditawarkan berupa atraksi wisata, tempat hiburan, sarana
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci (Key Fact) 1. Kebun Binatang Surabaya pernah dinobatkan sebagai Kebun Binatang terbesar dan terlengkap se Asia Tenggara. 2. Merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebun Binatang merupakan tempat wisata favorit bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kebun Binatang biasanya menjadi tujuan wisata bagi rombongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanpa seorang anak sebuah keluarga terasa masih belum lengkap. Anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik, juga harus selalu kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciB A B 4 A N A L I S I S
B A B 4 A N A L I S I S Pada bab ini saya ingin melakukan analisis terhadap data yang sudah didapat dari studi kasus berdasarkan tiga teori pada bab sebelumnya. Pertama, saya ingin melihat hubungan keempat
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 3 I.2.1 Pertanyaan Penelitian... 3 I.3 Tujuan Penelitian... 3 I.4
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan potensi pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk meningkatkan kunjungan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Banjir Kanal Barat (BKB) yang terbentang mulai dari kawasan Manggarai sampai kawasan Muara Angke menampung beberapa aliran sungai yang melintas di Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Perancangan Hutan Pinus Batealit sebagai kawasan Wisata Alam Edukasi di Jepara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Perancangan Hutan Pinus Batealit sebagai kawasan Wisata Alam Edukasi di Jepara Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat diuraikan
Lebih terperinciPT. TAMAN WISATA MATAHARI
PT. TAMAN WISATA MATAHARI Recreation and Education Park Jl. Raya Puncak Km. 77 Cilember Telp. 0251-252239, Fax : 0251-252261 Email : tamanwisatamatahari@yahoo.co.id Website : tamanwisatamatahari.100webspace.net
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciVII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Banguncipto kurang lebih sekitar 435.841 Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. b. Batas Wilayah Desa Banguncipto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting
Lebih terperinciHASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN
HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN KAJIAN PERAN FAKTOR DEMOGRAFI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA Kajian Peran Faktor Demografi dalam Hubungannya Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan wilayah perairan lebih luas dari pada daratan dan merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman spesies
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Kampoeng Kopi Banaran Kampoeng Kopi Banaran merupakan agrowisata yang dikelola oleh PTPN IX, berlokasi di jalan Jl. Raya Semarang Solo
Lebih terperinciKAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul REDESAIN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Adapun gambaran umum yang dibahas antara lain kondisi geografis, kondisi
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran umum terdiri dari beberapa hal penting terkait lokasi penelitian. Adapun gambaran umum yang dibahas antara lain kondisi geografis,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FOTO-FOTO HASIL PENELITIAN
lampiran 170 171 LAMPIRAN 1 FOTO-FOTO HASIL PENELITIAN 1. Kondisi Fisik Karangasri Lokasi Karangasri Lokasi Embung Karanggeneng Kondisi Jalan Menuju ke Karangsri Lokasi Camping Ground Homestay Proses Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap minat berkunjung wisatawan di Curug Pelangi, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Desa Ledok Sambi merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman, atraksi utama yang ada di desa ini adalah kegiatan outbound dengan konsep XP Learning
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dilakukan oleh pihak pengelola Agrowisata Gondang Winangoen. Mengelola
BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Unsur-unsur destinasi wisata yang ada dalam suatu tempat tujuan wisata merupakan salah satu tolak ukur pengelolaan sebuah destinasi wisata. Semakin lengkap unsur destinasi wisata
Lebih terperinciLampiran 1. Besaran tarif retribusi Tabel 1. Besaran tarif retribusi tempat rekreasi Kebun Buah Mangunan
81 Lampiran 1. Besaran tarif retribusi Tabel 1. Besaran tarif retribusi tempat rekreasi Kebun Buah Mangunan N Besarnya Tarif Obyek Retribusi Satuan Tarif o Retribusi A 1 B 1 2 3 4 Tempat Rekreasi Kebun
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman
46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Geografis Kabupaten Sleman Gambar 4.1 Peta Kabupaten Sleman Kota Sleman terletak antara 110 33 00 sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dalam perkembangan modern pada hakekatnya merupakan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memberikan hiburan jasmani ataupun rohani dari
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat menghasilkan pendapatan daerah terbesar di beberapa negara dan beberapa kota. Selain sebagai
Lebih terperinci: Rekan Katarda Tour & Travel : Penawaran Paket Perjalanan Wisata. Salam Pariwisata,
Kepada Yth Perihal : Rekan Katarda Tour & Travel : Penawaran Paket Perjalanan Wisata Salam Pariwisata, Perkenalkan kami Katarda perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa perjalanan wisata, sangat
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan
BAB V PENUTUP Pada bab ini peneliti akan melakukan review dan menyimpulkan semua hal terkait dengan hasil jawaban dari 50 responden yang diteliti terkait penilaian responden terhadap atribut pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi Gambar 1. 1 Titik-titik potensi wisata di Twangmangu sumber: Data Peta digital RBI Kabupaten Karanganyar dengan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan pengolahan data yang dibuat dari semua penelitian yang dilakukan, maka jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab 1 dapat terjawab. Berikut adalah
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh pegunungan yang kaya akan keindahan alamnya, sehingga menjadikan Bandung sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai
Lebih terperinciPAKET TOUR & OUTBOND CIKOLE LEMBANG BANDUNG
PAKET TOUR & OUTBOND CIKOLE LEMBANG BANDUNG Telp.(0231) 205 088 / Fax.(0231) 210 777 1 PAKET TOUR & OUTBOND CIKOLE LEMBANG BANDUNG 1. Nama Paket: Bhinneka Heritage Cikole Lembang Bandung 2. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa
Lebih terperinciLampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara
Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata
Lebih terperincidipengaruhi oleh faktor-faktor peninggalan sejarah. Dari Peninggalan sejarah yang berbentuk fisik tampak adanya pengaruh kuat yang dominan pada
Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang to 1.1.1 Umum Berbagai langkah kebijaksanaan pemerintah daerah Surakarta telah dilakukan dalam mengembangkan tempat kepariwisataan terhadap daerahdaerah yang
Lebih terperinciLampiran 1. Peraturan Pendakian
93 Lampiran 1. Peraturan Pendakian 1. Semua pengunjung wajib membayar tiket masuk taman dan asuransi. Para wisatawan dapat membelinya di ke empat pintu masuk. Ijin khusus diberlakukan bagi pendaki gunung
Lebih terperinciKarakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang
C534 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang Dian Fajar Novitasari dan Ardy Maulidy Navastara Departemen Perencanaan
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang
BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan pada bab IV, maka langkah berikutnya adalah menganalisis data berdasarkan teori. Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan salah satu yang terkenal adalah Jawa barat. Jawa Barat. Dan Kota Bogor yang merupakan bagian
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 16 Desember 2006 terpisah dari kecamatan induknya yaitu
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Keadaan Geografis Kecamatan Bangkinang 1. Sejarah singkat Kecamatan Bangkinang Kecamatan bangkinang merupakan kecamatan yang baru berdiri yang diresmikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Sentolo kurang lebih sekitar 604,7695 Ha. Terbagi menjadi 13 RW dan 58 RT. b. Batas Wilayah Desa Sentolo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN #Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata#
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1.#Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata# Lereng Gunung lawu merupakan salah satu tujuan wisata yang masih alami. Lereng gunung lawu ini
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciPENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS
PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEBAGAI KURIKULUM PENJAS Tujuan PENJASORKES 1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas mereka sehingga masyarakat membutuhkan waktu untuk merefresh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika
Lebih terperincic. Media cetak d. Media elektronik
LAMPIRAN 83 84 Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor KUISIONER PENELITIAN RENCANA PENGELOLAAN TAMAN LALU-LINTAS ADE IRMA SURYANI NASUTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinci