BUDI UTAMI Study Program of Chemical Education. Post Graduate Malang State University

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUDI UTAMI Study Program of Chemical Education. Post Graduate Malang State University"

Transkripsi

1 1 PENGARUH STRATEGI PETA KONSEP DAN DIAGRAM VEE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA YANG DIUKUR DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT (The Influence of Concept-Map Strategy and Vee Diagram on Students Understanding of the Concept of Buffer Solution, Assessed with an Authentic Assessment Procedure) BUDI UTAMI Study Program of Chemical Education. Post Graduate Malang State University Abstract The purposes of this research were (1) to know the differences in the achievement of the 11 th grade students of SMA PGRI Lawang, taught with concept-map-veediagram strategy, in the topic of buffer-solution, compared to those instructed using lecture a method, (2) to know the differences in the score of laboratory skills of the 11 th grade students of SMA PGRI Lawang, taught with concept-map-veediagram strategy, in the topic of buffer-solution, compared to those instructed using lecture a method, and (3) to know the perceptions of the students towards the implementation of the concept-map and Vee-diagram strategy in the learning of the topic of buffer solution. The design of the study was a quasi-experimental design using the 11 th grade students of the class of IPA, SMA PGRI Lawang. The subjects were assigned to an experiment and a control groups. The result of the study showed that (1) students using concept- map and Vee-diagram strategy were better in their learning achievement compared to those of the lecture method group, with averages scores of and respectively; (2) concept-map and Veediagrams students also performed better in their laboratory works compared to their lecture-group counterparts; and (3) 47.5% students responded positively to the implementation of concept-map and Vee-diagram strategy, while 52.5% believed that they got much advantage with the implementation of the strategy. Keywords : Concept-Map, Vee Diagram, Students Understanding, authentic assessment. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA semester genap SMA PGRI Lawang Malang antara siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan yang diajar dengan metode ceramah pada materi pokok bahasan larutan

2 2 penyangga tahun 2007/2008, (2) apakah ada perbedaan nilai praktikum di laboratorium siswa kelas XI IPA semester genap SMA PGRI Lawang Malang antara siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan yang diajar dengan metode ceramah pada materi pokok bahasan larutan penyangga tahun 2007/2008, (3) persepsi siswa terhadap penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam pembelajaran larutan penyangga. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi eksperimental). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 dan siswa kelas XI IPA2 SMA PGRI Lawang Malang yang terbagi atas kelompok kontrol dan eksperimen. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga yang menggunakan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee lebih baik jika dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah yaitu rata-rata nilai untuk kelompok eksperimen adalah 74,43, sedang rata-rata nilai untuk kelompok kontrol adalah 65,04, (2) Siswa yang menggunakan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee memiliki rata-rata nilai yang lebih baik saat praktikum di laboratorium dibandingkan rata-rata nilai siswa saat praktikum di laboratorium tanpa strategi Peta Konsep dan Diagram Vee, (3) Siswa memberikan persepsi sangat positif sebesar 47,5% dan positif sebesar 52,5% (sangat bermanfaat) terhadap penggunaan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Kata Kunci : peta konsep, diagram Vee, hasil belajar, authentic assessment. A. PENDAHULUAN Dalam pembelajaran sains konsep-konsep dasar diusahakan di bangun (di construct) sendiri oleh siswa dan dikembangkan secara mandiri, baik melalui transfer pengetahuan maupun pengamatan langsung terhadap gejala alam. Semua ini akan diolah secara kognitif dan pada akhirnya akan menghasilkan perubahan perilaku pula. Pada dasarnya pendekatan konstruktivistik menekankan proses membangun sendiri konsep-konsep yang dipelajari oleh siswa (student oriented) (Wonorahardjo, 2006). Salah satu cara untuk mengembangkan strategi belajar mengajar bermakna kepada siswa adalah dengan menggunakan strategi Peta Konsep (concept mapping) (Novak, 1994 dalam Rusmansyah, 2001). Peta konsep yang diperkenalkan oleh Novak pada tahun 1995 (dalam Dahar 1988) dalam bukunya

3 3 Learning How To Learn, merupakan suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara visual hirarki generalisasi-generalisasi dan untuk mengekspresikan keterkaitan proposisi dalam sistem konsep-konsep yang saling berhubungan. Hasil penelitian Iskandar (2005) dan Rusmansyah (2001) menunjukkan bahwa dengan strategi Peta Konsep akan membantu siswa membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip baru serta sangat baik sebagai alat pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Praktikum merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran kimia. Namun pada pelaksanaannya, sering mengalami kendala. Salah satu di antaranya adalah masalah laporan. Laporan menyita banyak waktu, tidak hanya dalam proses pembuatannya tetapi juga dalam penilaiannya. Pada sisi lain sebenarnya laporan praktikum merupakan media dalam pengembangan salah satu ketrampilan ilmiah, yaitu komunikasi. Dengan keadaan ini perlu dicari sebuah bentuk laporan praktikum yang lebih sederhana yang masih tetap dapat digunakan untuk menilai ketrampilan ilmiah mahasiswa, tidak menghilangkan alur ilmiah dan terlebih lagi tetap mengajarkan pada siswa kimia tentang proses ilmiah itu sendiri (Purtadi & Sari, 2005). Gowin seperti pendidik sains yang lain, mencatat bahwa siswa tidak dapat menjelaskan makna dari hasil penemuan mereka dan menghubungkan dengan teori yang sesuai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa dalam menjelaskan makna dari hasil penemuan mereka dan menghubungkan dengan teori yang sesuai adalah dengan menggunakan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee. Novak dalam Swami & Shields (2006) mendeskripsikan Diagram Vee sebagai perwakilan heuristik pandangan

4 4 konstruktivis pengetahuan dan menggambarkan epistemological unsur-unsur yang saling berinteraksi dalam proses membangun pengetahuan baru. Fungsi Diagram Vee adalah menolong siswa untuk melihat interaksi antara teori, metode dan hasil. Diagram Vee adalah seperti advance organizer dalam meningkatkan organisasi yang kuat pada struktur kognitif. Diagram Vee yang diselesaikan siswa bertindak sebagai laporan laboratorium mereka dan memudahkan bagi guru untuk merespon daripada laporan laboratorium tradisional. Penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dan penilaian autentik (authentic assessment) pada penelitian ini dilakukan pada pembelajaran kimia pada kompetensi dasar larutan penyangga. Hal yang mendasari pemilihan kompetensi dasar larutan penyangga disebabkan karena siswa kadang-kadang kesulitan dalam: a. memutuskan apakah suatu larutan merupakan larutan penyangga sebagai efek menambahkan ke dalam masing-masing larutan pada larutan lainnya yang mengandung asam atau basa b. memutuskan apakah larutan merupakan larutan penyangga berdasarkan zat terlarutnya c. meramalkan efek pada larutan dengan menambahkan larutan penyangga pada larutan bukan penyangga, memberi nama larutan yang terjadi d. menuliskan rumus untuk reaksi yang merupakan hasil dari penambahan asam atau basa pada larutan penyangga yang tersedia e. menjelaskan atau mengoreksi penjelasan bagaimana larutan penyangga bekerja (Hawkes, 1996).

5 5 Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IPA semester genap SMA PGRI Lawang Malang antara siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan yang diajar dengan metode ceramah pada materi pokok bahasan larutan penyangga tahun 2007/2008? 2. Apakah ada perbedaan nilai praktikum di laboratorium siswa kelas XI IPA semester genap SMA PGRI Lawang Malang antara siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan yang diajar dengan metode ceramah pada materi pokok bahasan larutan penyangga tahun 2007/2008? 3. Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam pembelajaran larutan penyangga? B. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah rancangan eksperimental semu (quasi eksperimental) dengan pemilihan subjek peneltian tidak secara random (Ibnu dan kawak-kawan, 2003 dan Sugiyono, 2008). Adapun bentuk rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Kelas Pretest Perlakuan Postest Eksperimen - X 1 T 2 Kontrol - - T 2 Keterangan : T 2 : Postest X 1 : Pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee

6 6 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 dan siswa kelas XI IPA2 SMA PGRI Lawang Malang. Kelas XI IPA 1 terdiri dari 40 siswa yaitu 26 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Kelas XI IPA 2 terdiri dari 38 siswa yaitu 26 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. 3. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran. b. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah: 1) memberikan tes bekal ajar awal kepada kelas subjek penelitian untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, 2) melaksanakan pembelajaran dengan strategi diagram Vee pada kelompok eksperimen dan penilaian dengan authentic assessment) selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, 3) memberi pos test kepada semua subjek penelitian menggunakan tes hasil belajar. 5. Teknik Analisis Data a. Deskripsi Data Deskripsi data dilakukan dengan statistik uji t (Subana dan Sudrajat,2005). b. Pengujian Hipotesis Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan : 1). Uji Normalitas Sebaran Data a). Uji Kolmogorov-Smirnov (Hasan, 2004) dengan bantuan SPSS for windows.

7 7 b). Kriteria pengujian H o diterima jika D o < D t atau populasi berdistribusi normal. c). Keputusan, jika pada taraf signifikansi α = 0,05 D o < D t, berarti sampel X : berasal dari populasi berdistribusi normal. 2). Uji Homogenitas Varians Antar Kelompok a) Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Levene dengan bantuan SPSS for windows. b). Kriteria : H o diterima jika probabilitas > 0,05 atau H 0 diterima bila F hitung < F Tabel c). Hipotesis : H o = sampel berasal dari variasi yang sama (homogen) H 1 = sampel berasal dari variasi yang tidak sama (tidak homogen) C. HASIL ANALISIS 1. Deskripsi Data a. Bekal Ajar Awal Siswa Data bekal ajar siswa diperoleh dengan soal-soal essay yang berhubungan dengan materi pelajaran kimia sebelumnya yaitu asam basa, ph asam basa dan kesetimbangan kimia. Dari perhitungan dengan SPSS for windows diperoleh probabilitas signifikan 0,212 > 0,05 berarti H 0 diterima. b. Data Penilaian Autentik 1). Lembar Tugas Siswa Untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi larutan penyangga maka siswa mengerjakan tugas-tugas dalam Lembar Tugas Siswa. Hasil dari Nilai Lembar Tugas Siswa menunjukan bahwa siswa-siswa pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata lembar tugas siswa yang lebih tinggi daripada nilai ratarata lembar tugas siswa kelompok kontrol disebabkan karena siswa pada

8 8 kelompok eksperimen lebih aktif berdiskusi dengan teman duduk terdekatnya untuk menyelesaikan soal-soal dalam lembar tugas siswa. Sedangkan siswa pada kelompok kontrol cenderung pasif, mengerjakan soal-soal secara individu. 2). Praktikum di Laboratorium Untuk data nilai praktikum di laboratorium terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen terdapat pengambilan nilai saat siswa merancang percobaan sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada kegiatan merancang percobaan. Dalam merancang percobaan siswa menghitung jumlah volume zat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga dengan ph larutan penyangga yang sudah diketahui dan menghitung masa zat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga. Hal yang penting pula, siswa pada kelompok eksperimen juga merancang percobaan dengan membuat peta konsep dan mengisi diagram Vee sebelum masuk laboratorium. Pada kelompok kontrol, siswa menerima petunjuk praktikum yang telah dibuat oleh guru. a). Merancang Percobaan Hampir semua siswa mendapat nilai 100 dalam merancang percobaan karena setelah siswa merancang percobaan, maka ada pembahasan bersama di kelas, kemudian siswa yang masih menjawab salah diberi kesempatan untuk membetulkan rancangan percobaan mereka. Siswa merancang percobaan berdasarkan petunjuk praktikum. Siswa menentukan volume larutan asam lemah dan basa konjugasi untuk membuat larutan penyangga asam yang sudah diketahui phnya serta menentukan volume larutan basa lemah dan asam konjugasi untuk membuat larutan penyangga basa yang sudah diketahui phnya.

9 9 Berdasarkan Penilaian Peta Konsep (dalam %) dapat dilihat bahwa siswa pada umumnya mampu membuat peta konsep larutan penyangga dengan persentase jumlah rata-rata sebesar 88,7%. Dengan membuat peta konsep maka siswa telah memahami konsep-konsep sebelum melakukan percobaan di laboratorium. b). Nilai Kinerja di Laboratorium (Performance Assessment) Data nilai kinerja di laboratorium dikumpulkan saat siswa melakukan percobaan di laboratorium dengan menggunakan penilaian check list. Yaitu meliputi penilaian mengambil dan memasukkan zat dalam tabung reaksi, mengukur dengan ph indikator universal, kebersihan, kerapian, membuat larutan penyangga asam, membuat larutan penyangga basa, dan menimbang zat dengan neraca. Data penilaian kinerja di laboratorium (Performance Assessment) dapat dilihat pada dilihat bahwa rata-rata kemampuan kinerja siswa di laboratorium kelompok eksperimen sedikit lebih tinggi dari kelompok kontrol. Berarti siswa kelompok eksperimen lebih terampil dalam mengikuti kegiatan praktikum. c). Nilai Laporan Nilai laporan percobaan yang disusun oleh siswa dapat dilihat terdapat perbedaan dalam membuat laporan praktikum pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen, siswa menyusun laporan praktikum dengan menggunakan Diagram Vee. Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa menyusun laporan praktikum dengan laporan dengan petunjuk menyusun laporan dari guru. Adapun hasil penilaian secara rinci dari pengisian Diagram Vee oleh siswa kelompok eksperimen ditunjukkan dalam pertanyaan fokus adalah 100% karena

10 10 pertanyaan fokus tidak dibuat oleh siswa tetapi sudah disiapkan oleh peneliti. Untuk nilai pengisian Diagram Vee diperoleh rata-rata nilai 90,07% yang menunjukkan bahwa pada umumnya siswa mampu mengisi Diagram Vee pada materi larutan penyangga. Dari paparan nilai praktikum di laboratorium, maka dapat diperoleh ratarata nilai praktikum di laboratorium yang dapat diketahui bahwa rata-rata nilai praktikum di laboratorium pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada bahwa rata-rata nilai praktikum di laboratorium pada kelompok kontrol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa siswa kelompok eksperimen dengan Peta Konsep dan Diagram Vee, dapat melakukan percobaan dengan menghubungkan antara konsep-konsep yang telah dipelajari dengan fakta-fakta yang diperoleh saat percobaan di laboratorium. d) Nilai Kuis Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa pada materi larutan penyangga, peneliti memberikan kuis pada pertemuan ke 4. Data nilai kuis dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kuis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai ratarata kuis siswa kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelompok eksperimen memiliki kemajuan belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelompok kontrol. e) Nilai Keaktifan Siswa Untuk mengetahui keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas, dilakukan penilaian dengan check list tentang aspek kognitif, keantusiasan, keseriusan dan kerajinan siswa. Nilai tentang keaktifan siswa dapat diketahui bahwa siswa kelompok eksperimen lebih aktif dalam pembelajaran di kelas dibandingkan

11 11 dengan siswa kelompok kontrol, hal ini dapat dilihat diantaranya bahwa siswa kelompok eksperimen selalu menunjukkan keaktifan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain/guru, memperhatikan guru dan siswa lain yang memberikan pendapat, konsentrasi saat belajar di kelas, serius/tidak bercanda dengan teman dan mencatat hal-hal yang penting saat pembelajaran di kelas. c. Tes Tertulis Setelah siswa selesai menjalani pembelajaran materi larutan penyangga di kelas, maka dilakukan tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi larutan penyangga. Tes tertulis terdiri dari soal-soal pilihan ganda dan soal-soal essay. Ada pun hasil tes tertulis dapat terlihat bahwa nilai tes tertulis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelompok kontrol. d. Hasil Belajar Siswa Dari hasil penilaian autentik (authentic assessment) dapat diketahui hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelompok kontrol. Namun demikian hal ini masih harus diuji melalui hipotesis secara statistik. Pengujian yang digunakan adalah uji t dengan bantuan SPSS for windows untuk mengetahui apakah H 0 atau H 1 dapat diterima dalam perhitungan statistik. e. Data Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Strategi Peta Konsep dan Diagram Vee

12 12 Angket diberikan kepada siswa pada kelompok eksperimen. Angket menunjukkan persepsi siswa terhadap minat terhadap kimia, keingintahuan, kesiapan sebelum belajar di kelas, keaktifan, persiapan sebelum praktikum, prosedur kerja, manajemen waktu, pemahaman konsep dan kreativitas siswa dan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee. Secara umum dari persentase persepsi siswa tersebut dapat diketahui bahwa persepsi siswa secara keseluruhan adalah sangat positif dan positif terhadap pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee. Berdasarkan Hasil Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Strategi Peta Konsep dan Diagram Vee terlihat bahwa 21,94% siswa sangat setuju dan 52,18% siswa setuju bahwa strategi peta konsep dan diagram Vee sangat bermanfaat dalam kegiatan praktikum di laboratorium dan 22,37% berpendapat tidak setuju dan 3,52% sangat tidak setuju bila strategi peta konsep dan diagram Vee dapat membantu dalam kegiatan praktikum di laboratorium. 2. Analisis Data a. Uji Prasyarat Analisis Sebelum melakukan uji hipotesis terhadap data hasil belajar siswa yang diperoleh pada penelitian, maka dilakukan pengujian prasyarat analisis terlebih dahulu. Pengujian prasyarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. 1). Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data bekal ajar awal dan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol normal atau tidak.

13 13 Pengujian normalitas pada data ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows melalui uji kolmogorov smirnov. a) Bekal Ajar Awal Dari hasil uji normalitas bekal ajar awal menunjukan kelompok kontrol nilai probabilitas 0,26 sedangkan kelompok eksperimen 0,81 b) Hasil Belajar Siswa Dari hasil uji normalitas Hasil belajar siswa menunjukan kelompok kontrol nilai probabilitas 0,91 sedangkan kelompok eksperimen 0,94 Berdasarkan nilai probabilitas pada bekal ajar awal dan hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai propabilitas > 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel terdistribusi normal. Oleh karena itu dapat dianalisis lebih lanjut dengan uji t. 2). Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varian dari data bekal ajar awal siswa dan data hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS for windows yaitu dengan uji Lavene. a). Bekal Ajar Awal Dari Hasil Uji Homogenitas Bekal Ajar Awal Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai nilai signifikan untuk uji Lavene lebih besar dari 0,05 berarti sampel homogen. b). Post tes

14 14 Dari Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai signifikan untuk uji Lavene lebih besar dari 0,05 berarti sampel homogen. b. Uji Perbedaan Tes Bekal Ajar Awal Uji t dapat dilihat pada bagian independent samples test pada kolom t- test. Berdasarkan hasil uji t data tes bekal ajar awal siswa diperoleh signifikan 0,21 > 0,05 dan t hitung (1,26) < t Tabel (1,99) berarti rata-rata tes bekal ajar awal siswa kelompok eksperimen dan rata-rata tes bekal ajar awal siswa kelompok kontrol adalah tidak berbeda secara signifikan. c. Uji Perbedaan Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji t data hasil belajar siswa diperoleh t hitung sebesar 12,52 dan t Tabel sebesar 1,99 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan yang diajar dengan metode ceramah pada materi larutan penyangga. D. PEMBAHASAN ANALISIS 1. Keefektifan Penggunaan Strategi Peta Konsep dan Diagram Vee Terhadap Prestasi Belajar Kimia Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dengan siswa yang diajar dengan metode ceramah. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee sebesar 74,43 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode

15 15 ceramah sebesar 61,69. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee memberikan pengaruh yang positif pada hasil belajar siswa. Hal serupa juga dikemukakan oleh Iskandar (2005) menunjukkan bahwa penerapan strategi Diagram Vee dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Laju Reaksi dan Kesetimbangan Kimia di kelas XI SMA Negeri 7 Malang. Ranah kognitif mengindikasikan kestabilan dari siklus I ke siklus II serta nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai subjek penelitian masih melampui Standar Kenaikan Minimum (SKM), sedangkan ranah psikomotor menunjukkan penurunan siklus dari siklus I ke siklus II walaupun penurunan ini tidak menyebabkan nilai di bawah SKM dan ranah afektif menunjukkan peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee lebih baik terhadap hasil belajar kimia pada materi larutan penyangga disebabkan oleh beberapa hal antara lain : Siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee mempunyai minat terhadap kimia, sikap rasa ingin tahu dan keaktifan yang tinggi selama proses pembelajaran materi larutan penyangga. Siswa belajar dengan diawali menemukan konsep-konsep yang berhubungan dengan larutan penyangga, menyelesaikan tugas dalam lembar tugas siswa, berdiskusi dengan teman untuk memecahkan masalah tentang larutan penyangga. Dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee siswa menyusun suatu konsep atau gagasan dengan struktur berjenjang, yaitu dari yang bersifat umum menuju yang bersifat khusus dilengkapi dengan garis-garis penghubung yang sesuai. Dengan peta konsep dapat diketahui tingkat pemahaman siswa. Dengan Peta

16 16 Konsep dan Diagram Vee siswa secara aktif memikirkan hubungan-hubungan di antara konsep-konsep yang akan dijadikannya peta konsep, sehingga dengan demikian pembelajaran tidak hanya sekedar menghapal konsep-konsep atau fakta-fakta sains. Setelah menyusun dan menghubungkan konsep-konsep, selanjutnya siswa membuat contoh dalam kehidupan sehari-hari agar pembelajaran menjadi makin bermakna. Dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee dapat menghantarkan siswa untuk menemukan hubungan antara pengetahuan dan kerja ilmiah. Siswa dapat menghubungkan antara konsep-konsep yang telah diketahui dengan konsep-konsep yang dibangun melalui percobaan di laboratorium. Diagram Vee dapat menolong siswa untuk mengorganisasi berpikir mereka lebih baik, investigasi lebih efisien, dan menciptakan petunjuk untuk belajar. Lebih lanjut, Diagram Vee membuat siswa merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri karena mereka dalam kontrol belajar mereka sendiri dan mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee memberi kemudahan bagi siswa dalam melakukan percobaan di laboratorium, karena mereka telah mempersiapkan diri merancang percobaan sebelum masuk laboratorium, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep dan prosedur percobaan sehingga siswa mengetahui dan memahami tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee siswa juga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi larutan penyangga sehingga hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga meningkat.

17 17 Pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa aktif memunculkan masalah/ide, aktif bertanya/menjawab pertanyaan saat diskusi, mendengarkan dan memperhatikan guru dan siswa lain yang mengemukakan ide dan siswa aktif menggali informasi dalam membangun sendiri konsep-konsep kimia melalui pengalamannya. Pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee siswa tidak hanya sekedar menghapal konsep-konsep, siswa membangun pengetahuan sendiri sehingga belajar menjadi lebih bermakna dan tidak mudah dilupakan. 2. Data Kemampuan Praktikum di Laboratorium Penilaian kinerja (performance assessment) yang diamati selama proses pembelajaran dengan penilaian check list yaitu meliputi penilaian mengambil dan memasukkan zat dalam tabung reaksi, mengukur dengan ph indikator universal, kebersihan, kerapihan, membuat larutan penyangga asam, membuat larutan penyangga basa, dan menimbang zat dengan neraca. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan dua orang obsever yang membantu diperoleh ketercapaian setiap indikator untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat terlihat bahwa siswa yang diajar dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee lebih terampil dalam melakukan kegiatan praktikum. Keterampilan ini ditunjang oleh keaktifan dan minat siswa yang besar terhadap pelajaran kimia. Dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee siswa dapat mengumpulkan faktafakta dan meningkatkan kemampuan kinerja siswa. Dari rata-rata nilai siswa saat praktikum di laboratorium pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai siswa saat praktikum di

18 18 laboratorium pada kelompok kontrol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa siswa kelompok eksperimen dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee, dapat melakukan praktikum dengan menghubungkan antara konsep-konsep yang telah dipelajari dengan fakta-fakta yang diperoleh saat praktikum di laboratorium. 3. Persepsi siswa terhadap Pembelajaran Kimia Menggunakan Strategi Peta Konsep dan Diagram Vee Hasil analisis deskripsi angket siswa terhadap strategi Peta Konsep dan Diagram Vee adalah : a. Minat terhadap Kimia Pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee meningkatkan minat yang besar pada diri siswa untuk belajar kimia. 57,5% siswa menyatakan setuju terhadap setiap pernyataan. Dampak dari minat yang besar terhadap pembelajaran kimia ditunjukkan dengan selalu hadir pada pelajaran kimia, senang mengerjakan soal-soal kimia dan berusaha mengerjakan soal-soal kimia sebaik-baiknya. b. Keingintahuan Keingintahuan siswa meningkat dengan penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee. 57,5% siswa menyatakan setuju pada setiap pernyataan. Siswa senang berdiskusi dan belajar kelompok dalam mengerjakan tugas-tugas kimia, selalu mencari informasi/pengetahuan tentang kimia dari perpustakaan dan atau internet. Untuk meningkatkan wawasan siswa memiliki buku kimia lebih dari satu. c. Kesiapan Dengan penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee maka kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran meningkat, hal ini ditunjukkan dengan 46,25% siswa

19 19 menjawab setuju pada setiap pernyataan. Siswa selalu mempersiapkan diri dengan membaca dan menyusun pertanyaan sebelum pelajaran kimia dimulai. Siswa juga berusaha memahami kimia dimana saja untuk meningkatkan pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee sebagai salah satu pembelajaran konstruktivis. d. Persiapan sebelum praktikum Dengan penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee siswa dapat mempersiapkan diri sebelum melakukan percobaan di laboratorium. Hal ini ditunjukkan dari 41,67% siswa menjawab setuju pada setiap pernyataan. e. Prosedur kerja Dengan penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee siswa telah mengetahui tahap demi tahap prosedur yang akan dilakukan di laboratorium. 52% siswa menjawab setuju pada setiap pernyataan. Dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee siswa lebih percaya diri dan siap untuk melakukan praktikum di laboratorium. Siswa terdorong untuk membaca dan memahami prosedur sebelum kegiatan dimulai di laboratorium. Siswa memahami tahap demi tahap apa yang harus dilakukan saat praktikum di laboratorium. f. Manajemen waktu Dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee siswa dapat memanajemen waktu. Siswa menganggap bahwa dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee, selain memahami prosedur percobaan, siswa juga dapat menghemat waktu saat bekerja di laboratorium karena mereka dapat bekerja dengan urut dan efisien. Hal ini ditunjukkan dengan 30% siswa menjawab setuju. g. Pemahaman konsep

20 20 Siswa menyatakan bahwa dengan membuat Peta Konsep dan Diagram Vee dapat lebih mudah memahami dan mempelajari materi larutan penyangga, konsep larutan penyangga mudah diingat dan bertahan lama dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan 71,67% siswa menjawab setuju pada setiap pernyataan. h. Kreativitas siswa Dengan penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dapat meningkatkan kreativitas siswa yang ditunjukkan dari 56% siswa menjawab setuju pada setiap pernyataan. i. Penilaian terhadap penerapan model pembelajaran dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee Siswa menunjukkan sikap 52,18% setuju strategi Peta Konsep dan Diagram Vee diterapkan pada pembelajaran kimia karena sangat berbeda dengan metode yang biasa digunakan oleh guru di kelas yaitu metode ceramah. Siswa menyukai penerapan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dan menghendaki agar strategi Peta Konsep dan Diagram Vee diterapkan pada pembelajaran kimia yang ada praktikumnya. Dengan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee membuat siswa mudah mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

21 21 a. Hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga yang menggunakan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee lebih baik jika dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah yaitu rata-rata nilai untuk kelompok eksperimen adalah 74,43, sedang rata-rata nilai untuk kelompok kontrol adalah 65,04. b. Siswa yang menggunakan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee memiliki rata-rata nilai yang lebih baik saat praktikum di laboratorium dibandingkan rata-rata nilai siswa saat praktikum di laboratorium tanpa strategi Peta Konsep dan Diagram Vee. c. Siswa memberikan persepsi sangat positif sebesar 47,5% dan positif sebesar 52,5% (sangat bermanfaat) terhadap penggunaan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam kegiatan praktikum di laboratorium. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka pada bagian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: a. Para guru disarankan menerapkan strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam kegiatan praktikum di laboratorium pada materi kimia dengan materi pokok yang berbeda. b. Mengacu pada kajian pustaka, perlu dikembangkan penilaian autentik (authentic assessment) lebih lanjut sampai pada tahap remidial sehingga siswa dapat memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Tanpa Tahun. Authentic Assessment Overview. Pearson Education Development Group Diakses 27 Februari 2007

22 22 Alvarez, M.C Teaching and Learning. Diakses lewat: Arifin, M Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang : UM Press. Astuti, R.N Keefektifan Strategi Menggunakan Peta Konsep dalam Pengajaran ditinjau dari Prestasi dan Retensi Belajar Siswa Kelas II SMUN 4 Malang pada Materi Laju Reaksi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Busnawir dan Suhaena Pengaruh Penilaian Berbasis Portofolio terhadap Hasil Belajar dengan Mempertimbangkan Kemandirian Belajar Siswa (Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 44 Jaktim). Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Khusus. Desember Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Drost, J.SJ Dari KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) Sampai MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Ebenezer, J.V Making Chemistry Learning More Meaningful. Journal of Chemical Education. Juni Volume 69 No.6 p Fajaroh, F., Mardianto, D., Kartini, R Penggunaan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mol Siswa Kelas I SMU Laboratorium Malang. Media Komunikasi Kimia. Jurnal Ilmu Kimia dan Pembelajarannya No.1 Tahun 5 Februari. Malang : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Hasan, I Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Hawkes, J.S Buffer Calculations Deceive and Obscure. Journal The Chemical Educator 1/Vol.1 No.6. Diakses 4 September 2007 Ibnu, S., Mukhadis, A., Dasna, I.W Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang : Universitas Negeri Malang. Iskandar, S.M Strategi Pembelajaran Konstruktivistik dalam Kimia. Malang : Universitas Negeri Malang FMIPA Jurusan Kimia. Iskandar, S.M Penelitian Tindakan Kelas : Memperbaiki Kualitas Pembelajaran Laju Reaksi dan Kesetimbangan Kimia di Kelas XI SMA Negeri 7 Malang Menggunakan Peta Konsep dan DiagramVee. Malang : Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.

23 23 Johari, J.M.C dan Rachmawati, M Kimia SMU Jilid 3. Jakarta : ESIS Erlangga. Mackinnu Asesmen Otentik. Malang : Fakultas MIPA Jurusan Kimia UM. Makalah disampaikan dalam Seminar Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Nakhleh, M.B Why Some Students Don t Learn Chemistry. Journal of Chemical Education, Volume 69 No.3 ( ). Nelson, M An Analysis of Elementary Education Majors Progress With Vee Diagramming. Diakses 5 September Novak Novak s Theory of Education : Human Constructivism and Meaningful Learning, Journal Chemical Education, Agustus 2001 Vol.78 No.8 p Novrianto, A.D Keefektifan Strategi Pengajaran Menggunakan Peta Konsep ditinjau dari Prestasi dan Retensi Belajar Siswa Kelas II SMUN 7 Malang Pada Materi Senyawa Karbon Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Passmore, G.G Using Vee Diagrams to Facilitate Meaningful Learning and Misconception Remediation in Radiologic Technologies Laboratory Education. Radiologic Science and Education 4(1), diakses lewat: Puckett, M.B. & Black, J.K Authentic Assessment of The Young Child, Celebrating Development and Learning. USA : Prentice Hall. Purtadi, S & Sari, L.P., Diagram Vee Sebagai Alternatif Bentuk Praktis Laporan Praktikum Kimia. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional FMIPA UNY Tanggal 8 Februari Puskur Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas. Ricard, I.A Classroom Instruction and Management. USA : Mc Graw Hill Risnaidi Keefektifan Strategi Peta Konsep dan Diagram Vee dalam Pembelajaran Kimia ditinjau dari Proses dan Hasil Belajar Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Roth & Bowen The Unfolding Vee, Creative Student Discoveries Can Unfold if Guided by Vee Maps. Diakses 4 September

24 24 Rusmansyah Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep (Concept Mapping). Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Mei 2003, Tahun Ke-9 No Sanjaya, W. 2006a. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada Media. Sanjaya, W. 2006b. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media. Saragih, S Upaya Memperbaiki Miskonsepsi Pembelajaran Analisis Real Melalui Pengajaran Remidial Dengan Bantuan Media Peta Konsep dan Tutor Sebaya. Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi khusus. Tahun ke-13. Agustus Shepardson, D.P. & Jackson,V Developing Alternative Assessment Using The Benchmarks. Diakses 4 September Slameto Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta : Bumi Aksara. Subana dan Sudrajat Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Sudjana, N Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Susilowati, E Pengembangan Pembelajaran Kimia Menggunakan Pendekatan Siklus Belajar Dengan Model 5-E Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep-konsep Kesetimbangan Fase. Penelitian Tindakan Kelas Dibiayai Oleh Dikti Depdiknas. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Swami, P. & Shields, R Gowin s Knowledge Vee : Using To Improve Preservice Teachers Ability For Conducting and Directing Science Investigations. Diakses 4 September Thiessen, R The vee diagram: A Guide for Problem Solving. Aims Newsletter. May/June Tuckman, B.W Conducting Educational Research. Fifth Edition. New York: Harcourt Brace College Publisher.

25 25 Waras Menuju Pembelajaran yang Berperspektif Konstruktivis. Jurnal Teknologi Pembelajaran. Tahun 5. Nomor 1. April Weber, E Student Assessment That Works, A Practical Approach. USA : Allyn and Bacon. Widodo, A Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains. Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Januari Tahun ke-13. Nomor Winahyu, S.E.; Kartini, H. dan Sukamti Penerapan Penilaian Kinerja Siswa dalam Pembelajaran IPA SD Kelas V (Penelitian Tindakan di SD Laboratorium IKIP Malang). Jurnal Penelitian Pendidikan. Tahun 9. Nomor 1. Juni Wonoraharjo, S Filosofi Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia. Malang : Universitas Negeri Malang FMIPA Jurusan Kimia.

26 1 KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PADUAN PROBLEM SOLVING DAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA Devita Sulistiana, S.Si Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang ABSTRAK Kata kunci: problem solving, model belajar kooperatif, hasil belajar, berpikir kritis. Penelitian ini mengkaji keefektifan model pembelajaran paduan problem solving (PS) dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving (PS) atau kooperatif tipe STAD secara terpisah untuk meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam. Diharapkan dampak dari interaksi sifat-sifat positif kedua model pembelajaran (PS dan Kooperatif tipe STAD) tersebut dapat meningkatkan keefektifan belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa: (1) hasil belajar siswa kelas PS-STAD lebih baik daripada kelas PS ataupun kelas STAD, (2) berpikir kritis siswa kelas PS-STAD lebih baik daripada kelas PS ataupun kelas STAD (3) Persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran PS-STAD secara umum adalah positif. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurikulum nasional yang disempurnakan pada tahun 2006, standarisasi masukan dan proses pembelajaran tidak diartikan sebagai suatu penyeragaman nasional, tetapi lebih merupakan penyatuan kerangka dalam diversifkasi sistem pendidikan. Standarisasi meliputi berbagai aspek masukan sistem pendidikan, dan menjadi kriteria minimum yang harus dipenuhi aspek masukan sistem pendidikan. Standar tersebut meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian

27 2 pendidikan. Fokus dari standar pendidikan diarahkan untuk menghasilkan kompetensi lulusan yang bermutu, baik kompetensi akademik, kompetensi praktis-vokasional, maupun kompetensi kepribadian sebagai individu dan makhluk sosial. Pendidikan berbasis standar menggeser arah kurikulum dari pertanyaan tentang apa yang harus diajarkan menjadi apa yang harus dikuasai anak didik pada akhir setiap jenjang pendidikan. (Sriwidati, 2006). Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah perbaikan model dalam pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Kimia merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan menjadi momok bagi sebagian siswa. Hasil penelitian Wiseman (1981) dan Nakhleh (1992) menunjukkan bahwa kebanyakan siswa mudah mempelajari mata pelajaran lain tetapi mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep dan prinsip kimia. Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari kimia merupakan salah satu penghambat keberhasilan pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Andreas (1995) bahwa penyebab peserta didik merasa bosan di kelas dan tidak tertarik pada pelajaran kimia adalah ketidaktahuan mereka mengenai kegunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Guru kimia selalu mengajar dengan metode ceramah yang hanya menekankan pada ketuntasan materi tanpa memperdulikan ketuntasan belajar siswa, sarana laboratorium yang tidak memadahi, serta metode pembelajaran yang kurang bervariasi yang hanya berpegang pada buku/diktat (text book oriented) merupakan faktor penyebab kurangnya minat siswa dalam pelajaran kimia. Dengan adanya pembaharuan pendidikan dari paradigma behaviorisme yang mengacu pada teacher centered teaching bergeser menuju ke paradigma

28 3 konstruktivisme yang mengacu pada peran guru sebagai fasilitator belajar dan siswa sebagai pebelajar yang aktif (student centered teaching), maka pembaharuan pembelajaran kimia pada dasarnya dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar, yang pada gilirannya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan. Berdasarkan pandangan itulah, maka semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik (Rahayu: 2002). Model pemecahan masalah (problem solving) merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat kontruktivistik yang melibatkan siswa secara aktif sehingga memungkinkan terjadinya proses kontruksi pengetahuan dengan baik sehingga akan dapat meningkatkan pemahaman materi yang diberikan kepada siswa. Model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) tidak dirancang untuk menjelaskan secara langsung bagaimana cara memecahkan masalah, tetapi strategi ini dirancang untuk membantu proses pemecahan masalah sesuai dengan langkahlangkah yang dimilikinya sehingga dapat mengembangkan proses berfikir siswa, teknik pemecahannya dapat dilaksanakan secara berkelompok atau individual, dapat dikerjakan di dalam kelas atau sebagai tugas di luar kelas (Mayer dalam Tumurang, 2000 dan Arifin, 1995). Ilmu kimia yang mengandung banyak konsep abstrak mengharuskan siswa untuk dapat memahaminya dengan baik. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit. Burn & Geavws dan Slavin & Madden (dalam Slavin, 1995) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa akan terdorong untuk menemukan dan

29 4 memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan model pembelajaran paduan (kolaborasi) antara metode pemecahan masalah (problem solving) dan pembelajaran kooperatif model STAD, dengan alasan: (1) model pemecahan masalah (problem solving) dan model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran kontruktivistik yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam mempelajari kimia; (2) model pemecahan masalah (problem solving) dan model pembelajaran kooperatif merupakan cara yang tepat untuk memulai mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan siswa yang kurang pandai dapat terbantu oleh siswa yang lebih pandai, sehingga ketakutan terhadap kegagalan menjadi berkurang, sehingga akan meningkatkan keberanian mereka untuk aktif dalam pembelajaran; (3) kemampuan bekerjasama dari siswa dalam kelompok pada model pembelajaran kooperatif dalam memecakan masalah (problem solving) merupakan tuntutan pembelajaran agar mendapatkan pengalaman belajar life skill yang akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang; dan (4) model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena dengan belajar bersama dan saling membantu maka semakin berkuranglah ketakutan siswa terhadap anggapan bahwa pelajaran kimia itu sulit. Hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis adalah dampak positif yang diharapkan dari model pembelajaran paduan (problem solving dan kooperatif ) ini. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dari

30 5 sisi guru, tindak mengajarnya diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Hasil belajar di satu sisi merupakan akibat tindakan guru sebagai pencapaian tujuan pengajaran. Pada pembagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Penggunaan model pemecaan masalah (problem solving) dan kooperatif model STAD pada penelitian ini akan diterapkan pada pokok bahasan hidrolisis. Alasan yang melatarbelakangi pemilihan pokok bahasan hidrolisis karena merupakan salah satu materi yang memerlukan penyelidikan, khususnya pada penentuan sifatsifat larutan garam. Materi hidrolisis yang saling berhubungan satu dengan lainnya menuntut siswa untuk dapat terlebih dahulu memahami konsep dasar hidrolisis. 1.2 Rumusan Masalah (1) Apakah penerapan model pembelajaran paduan problem solving dan kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika dibanding dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode problem solving ataupun kooperatif tipe STAD saja pada pokok materi hidrolisis? (2) Apakah penerapan model pembelajaran paduan problem solving dan kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa jika dibanding dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode problem solving ataupun kooperatif tipe STAD saja pada pokok materi hidrolisis? (3) Bagaimanakah persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran paduan problem solving dan kooperatif tipe STAD pada pokok materi hidrolisis? 1.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan eksperimen semu. Dalam penelitian ini ditetapkan tiga kelompok kelas sebagai sampel penelitian yang

31 6 semuanya merupakan kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini akan dibuat kesimpulan tentang perbedaan pengaruh metode A (problem solving), metode B (kooperatif tipe STAD) dan paduan metode A dan B. Kelas pertama (R1) akan diajar dengan menggunakan metode problem solving (X1), kelas kedua (R2) akan diajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD (X2), dan kelas ketiga (R3) akan diajar dengan menggunakan metode pembelajaran paduan problem solving-kooperatif tipe STAD (X3). Dengan demikian rancangan penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1. Skema Rancangan Eksperimen Semu. Kelas Perlakuan Pos Tes R1 X1 01 R2 X2 02 R3 X3 03 Keterangan: X1 = perlakuan pembelajaran model PS (Problem Solving) X2 = perlakuan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipestad X3 = perlakuan pembelajarn model pembelajaran PS-Kooperatif tipe STAD O1 = skor postes kelompok kelas pada model pembelajaran PS O2 = skor postes kelompok kelas pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD O3 = skor postes kelompok kelas pada model pembelajaran PSkooperatif tipe STAD 1.4 Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Malang yang terbagi dalam tiga kelas. Penentuan kelompok kelas ditentukan secara acak,

32 7 kelas pertama yang terpilih sebagai kelompok 1 yang akan diajar dengan metode problem solving (PS), kelompok kedua akan diajar dengan metode kooperatif tipe STAD, dan kelompok tiga yang terpilih akan diajar dengan metode paduan PSkooperatif tipe STAD. II. ISI 2.1 Hasil Analisis Terhadap Hasil Belajar Siswa Penelitian ini bertujuan untuk menguji keeefektifan model pembelajaran problem solving dengan seting kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis pada materi hidrolisis garam, dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving (dengan seting individu), dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil pengujian terhadap data yang dihasilkan dan diuji secara statistik memperlihatkan bahwa model pembelajaran problem solving dengan seting kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi hidrolisis garam jika dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving dan kooperatif tipe STAD, namun berdasarkan uji LSD (beda nyata terkecil) ketiga model pembelajaran tersebut berbeda secara nyata. Selanjutnya untuk mengukur keefektifan model pembeljarn pduan PS-Kooperatif STAD dalam mengukur tingkat pemahaman siswa (hasil belajar) dibandingkan dengan kelas problem solving, dan kelas kooperatif STAD adalah sebagai berikut: Kelas Problem Solving (PS) versus PS-Kooperatif STAD Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran paduan problem solving yang diseting secara

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMU. Budi Utami 1, Srini M.Iskandar 2, &Suhadi Ibnu 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMU. Budi Utami 1, Srini M.Iskandar 2, &Suhadi Ibnu 2 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMU Budi Utami 1, Srini M.Iskandar 2, &Suhadi Ibnu 2 1 Dosen Program Studi P.Kimia FKIP UNS 2 Dosen Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Makalah Pendamping: Pendidikan Kimia Paralel F PENERAPAN STRATEGI DIAGRAM VEE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA

Makalah Pendamping: Pendidikan Kimia Paralel F PENERAPAN STRATEGI DIAGRAM VEE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA 570 PENERAPAN STRATEGI DIAGRAM VEE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA Budi Utami 1), Srini M.Iskandar 2), Suhadi Ibnu 2) 1) Dosen Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan,

Lebih terperinci

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK

Lebih terperinci

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

*Korespondensi, tel : ,

*Korespondensi, tel : , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DISERTAI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA

Lebih terperinci

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone 56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning

Lebih terperinci

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 619 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERLATAR NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DIPADU DENGAN EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: AGASTA IKA WULANSARI

Lebih terperinci

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TA Putranto,

Lebih terperinci

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Jurnal Pembelajaran Kimia Vol. 2, No. 1, Juni 2017, hal. 21-30 OJS Universitas Negeri Malang PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Laily

Lebih terperinci

Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL DAUR BELAJAR 6 FASE (LC-6P) PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAI ALMAARIF SINGOSARI Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Masniari 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 masniaripohan@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP: Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E DISERTAI STRATEGI DIAGRAM

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG Yandria Elmasari Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 36-41 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DISERTAI EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU Hasnul Habiba *, Johni Azmi **, Sri Haryati

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS ISSN 301-7651 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Oleh : DANIK WAHYUNINGSIH X 4307023 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida

Lebih terperinci

ISSN: Quagga Volume 9 No.2 Juli 2017

ISSN: Quagga Volume 9 No.2 Juli 2017 VEE DIAGRAM DIPADU CONCEPT MAP SEBAGAI ALAT KONSEPTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA Handayani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kuningan handa_yani08@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG 1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA DI KELAS XI IPA SMA NEGRI 5 PEKANBARU Intan Juliana Tombeg *,

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS XI SMA MAZRAATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 65-72 65 PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING BERVISI SETS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 1-6 PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM Adela Rizka Suwanda, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email

Lebih terperinci

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 Pengaruh Learning Cycle... (Zuli Utami) 265 PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E TO SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT IN 4 TH

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery 2, Maria Erna 2 No. Hp :

Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery 2, Maria Erna 2   No. Hp : 1 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT ON THE HYDROCARBON SUBJECT AT THE CLASS X SMA N 14 PEKANBARU Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Dame S Silaban dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES ISSN: 1693-1246 Juli 2009 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 108-112 J P F I http://journal.unnes.ac.id PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES 1 2 2 U. Nugroho,

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 21-28 KOMPARASI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM DAN

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar. Pengaruh Perbedaan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri dan Eksperimen Berbasis Verifikasi dalam Praktikum terhadap Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL Malinda Riwi Anugrah Putri*, Undang Rosidin, Ismu Wahyudi Pendidikan Fisika, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr.

Lebih terperinci

Keywords : Cooperative Learning, POE (Predict-Observe-Explain), Learning Achievement.

Keywords : Cooperative Learning, POE (Predict-Observe-Explain), Learning Achievement. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI PEKANBARU

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED

Lebih terperinci

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2012 / 2013 PADA MATERI STOIKIOMETRI Shabrina Eronika, Aman Santoso, dan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) : Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.4 (2017) : 152-157 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KANDANGAN PADA

Lebih terperinci

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau. PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN (MIND MAP) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN Widianita*,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

PEMBERIAN TUGAS MEMBUAT PETA KONSEP (CONCEPT MAP) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 1 BENGKALIS

PEMBERIAN TUGAS MEMBUAT PETA KONSEP (CONCEPT MAP) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 1 BENGKALIS 1 PEMBERIAN TUGAS MEMBUAT PETA KONSEP (CONCEPT MAP) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 1 BENGKALIS Wilda Chaira Annisa *, Jimmi Copriady **, Sri Haryati

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA SMAN 6 PEKANBARU

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

* Keperluan korespondensi, tel/fax : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 151-156 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS p-issn 5-73X e-issn 30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Dalam pendidikan dilakukan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

DIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

DIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Sukisman Purtadi dan Rr. Lis Permana Sari Jurdik Kimia, FMIPA, UNY Abstrak Praktikum merupakan bagian yang penting dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Pendidikan merupakan sesuatu

Lebih terperinci

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati***  No. 1 APPLICATION OF THE LEARNING INQUIRY TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE TOPIC OF SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT CONSTANT IN CLASS XI SCIENCE SMAN 10 PEKANBARU Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati***

Lebih terperinci

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOLABORATIF DAN NON KOLABORATIF TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Maya Sinta Ayu Septriningsih, 1) Singgih Bektiarso, 1) Trapsilo Prihandono

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online) J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 216: 11-12 ISSN 197-1744 (Cetak) PENERAPAN PENILAIAN NON TES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL Oleh LISA NESMAYA NIM 080210102052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 27-35 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Shaufan Habibi 1), Trapsilo Prihandono 2), Sri Wahyuni 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU Ilse Astiraji, Betty Holiwarni, dan Jimmi Copriady Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: ENI RAHAYU X4306023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUMENTASI MELALUI PEMBUATAN PETA KONSEP SECARA KOOPERATIF MODEL STAD

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUMENTASI MELALUI PEMBUATAN PETA KONSEP SECARA KOOPERATIF MODEL STAD Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NUR DESI YANI NIM. F02111007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan

Lebih terperinci

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMAN 2 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011 Wan Syafi i, Evi Suryawati

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN POWERPOIN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA TOPIK ASAM BASA DI SMAN 1 INDRALAYA UTARA

DAMPAK PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN POWERPOIN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA TOPIK ASAM BASA DI SMAN 1 INDRALAYA UTARA DAMPAK PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN POWERPOIN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA TOPIK ASAM BASA DI SMAN 1 INDRALAYA UTARA Herdi, Iceng Hidayat, Bety Lesmini (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X SMA NEGERI 1 INUMAN Yunita 1, Maria Erna 2,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Lebih terperinci

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar 85 Pengaruh Pemberian Kuis pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pangkajene (Studi Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa)

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59 Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan untuk membentuk sikap positif pada diri peserta didik terhadap kimia yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia

Lebih terperinci

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Relysa Karenta*,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci