Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar
|
|
- Yohanes Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2012 / 2013 PADA MATERI STOIKIOMETRI Shabrina Eronika, Aman Santoso, dan Tri Maryami Universitas Negeri Malang ShabrinakimEronika@gmail.com ABSTRAK: tujuan penelitian ini untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri dengan prestasi belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental semu (Quasy Experimental Design). Penggunaan rancangan ini dimaksudkan untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis Learning Cycle 5 Fase. Rancangan penelitian yang dipilih adalah model desain postes only control group design. Dipilihnya rancangan penelitian ini karena untuk nilai kemampuan awal siswa berasal dari nilai ulangan harian materi sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur dengan mengumpulkan informasi dan dokumen tentang data kemampuan awal siswa, observasi keterlaksanaan pembelajaran, pelaksanaan tes setelah diberi perlakuan, dianalisis dengan teknik deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kriteria prestasi belajar afektif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata rata nilai afektifnya dimana kelas eksperimen sebesar 81,3 lebih tinggi daripada nilai kelas kontrol sebesar 80,6. Selain itu, prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Learning Cycle 5 Fase sebesar 75,9 lebih tinggi daripada rata-rata prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model ekspositori sebesar 69,7. Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan belajar siswa secara mandiri, sehingga pengetahuan yang dikuasai siswa adalah hasil belajar yang dilakukannya sendiri (Arend,2001 dalam Idris,2005:82). Pada kenyataanya siswa cenderung pasif dalam belajar karena kebanyakan siswa beranggapan materi-materi pelajaran sains khususnya kimia cenderung sulit untuk dipahami. Ilmu kimia merupakan ilmu tentang sifat-sifat zat, perubahan zat, hukum dan prinsip yang menggambarkan perubahan zat serta konsep-konsep dan teori-teori yang menafsirkan atau menjelaskan perubahan zat (Slabaugh & Persons, dalam Effendy, 2002:2). Kean dan Middlecamp (1985:5-9) menyatakan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang bersifat abstrak dan berurutan yang mencakup materi yang beraneka ragam, yang meliputi fakta, konsep, aturan, dan rumus tertentu sehingga dalam mempelajarinya diperlukan pemahaman yang benar tentang konsep-konsep dari pokok bahasannya, oleh karena itu pemahaman konsep yang benar mutlak diperlukan sesuai dengan bidang studi kimia sebab antar konsep yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Dibutuhkan suatu pendekatan konstruktivistik agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran khususnya materi kimia. Dalam pendekatan konstruktivistik, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belajarnya. Salah satu model pembelajaran 1
2 yang berorientasikan pada pendekatan konstruktivistik adalah model Learning Cycle 5 Fase. Model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri secara maksimal. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian penerapan model Learning Cycle 5 Fase memberikan dampak positif baik pada proses maupun hasil belajar kimia. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2011) pada materi hidrolisis garam menunjukkan bahwa penggunaan model Learning Cycle 5 fase lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada model pembelajaran ekspositori. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Lailatul (2012) pada materi tata nama hidrokarbaon juga menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Learning Cycle 5 fase mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Sakdiyah (2010) pada materi laju reaksi menunjukkan bahwa prestasi belajar dan kualitas proses belajar siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5 Fase lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Berdasarkan pembahasan yang ada menunjukkan bahwa penerapan model Learning Cycle 5 Fase memberikan dampak positif pada proses dan hasil belajar kimia pada materi-materi tertentu, seperti hidrolisis garam, hidrokarbon, laju reaksi, larutan elektrolit dan non elektrolit dan reaksi redoks. Materi-materi yang tersebut diatas memiliki karakteristik konseptual, algoritmik dan abstrak. Karakteristik tersebut juga mirip dengan karakter pada materi stoikiometri. Konsep-konsep penting dalam materi pokok stoikiometri antara lain Konsep mol, rumus empiris dan rumus molekul, rumus senyawa hidrat, kadar unsur dalam senyawa serta pereaksi pembatas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil belajar dari kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dengan yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Semoga penelitian ini nantinya dapat memberikan pengalaman tentang penerapan model pembelajaran bagi peneliti dan sebagai acuan dan informasi bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran pada proses belajar mengajar kimia di sekolah. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental semu (Quasy Experimental Design). Penggunaan rancangan ini dimaksudkan untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis Learning Cycle 5 Fase. Rancangan penelitian yang dipilih adalah model desain postes only control group design. Dipilihnya rancangan penelitian ini karena untuk nilai kemampuan awal siswa berasal dari nilai ulangan harian materi sebelumnya yaitu materi penamaan senyawa kimia. Populasi dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yaitu kelas X11 sebagai kelas eksperimen dan X12 sebagai kelas kontrol diambil secara random sampling. Jumlah siswa untuk kelas eksperimen sebanyak 24 siswa sedangkan kelas kontrol sebanyak 24 siswa. Pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan November Instrumen perlakuan pada penelitian ini berupa perangkat pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5 fase dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta silabus. Instrumen pengukuran yang digunakan untuk pengukuran berupa tes, dan lembar observasi. 2
3 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik. Metode yang dipilih adalah uji-t dua pihak dengan taraf signifikansi α = 0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui pengujian hipotesis nol. Analisis yang dilakukan antara lain: 1. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah data yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data penelitian menggunakan uji kolmogorov-smirnov dengan SPSS 16,0 for windows (Santoso, 2008:175) dengan kriteria pengujian: Jika nilai probabilitas/signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal Jika nilai probabilitas/signifikan < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan mengetahui apakah kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji ini dilakukan dengan uji Levence dengan bantuan SPSS 16,0 for windows (Santoso, 2008:176) dengan kriteria pengujian: Jika nilai probabilitas/signifikan > 0,05 maka varian data adalah homogen. Jika nilai probabilitas/signifikan < 0,05 maka variandata adalah tidak homogen. c. Uji Hipotesis Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima/ ditolak dengan menggunakan uji t pada dua pihak menggunakan SPSS 16,0 for windows (Santoso, 2008:176). Uji ini dilakukan pada data kemampuan awal siswa dan data nilai hasil belajar siswa. Pada data kemampuan awal siswa, uji diperlukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata kedua kelompok yang digunakan objek penelitian. Objek penelitian harus memiliki kemampuan awal yang sama, dengan kriteria pengujian: Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak 2. Analisis Deskriptif a. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase Keterlakasanaan pembelajaan dapat diketahui dari analisis data yang dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan memaparkan data yang diperoleh. Analisis deskriptis tersebut meliputi analisis keterlaksanaan pembelajaran, analisis kualitas proses pembelajaran dan anlisis prestasi belajar afektif siswa. 1) Analisis keterlaksanaan proses pembelajaran Analisis keterlaksanaan proses pembelajaran diperoleh dari persentase kesesuaian RPP dengan proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Aspek yang diamati dalam proses ini adalah berhasil atau tidaknya guru melaksanakan tahap-tahap RPP ke dalam pembelajaran di kelas, dan sesuai atau tidaknya waktu yang direncanakan dengan waktu pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.pengamatan proses pembelajaran paa tiap pertemuan dilakukan oleh dua orang observer. Berdasarkan hasil pengamatan dari dua orang observer tersebut akan diperoleh rata-rata keterlaksanaan RPP yang dinyatakan dalam bentuk persentase. 2) Analisis Kualitas Proses 3
4 Kualitas proses pembelajaran diketahui berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer. Pengamatan kualitas proses dilakukan dengan mengisi deskriptor-deskriptor yang sesuai pada lembar pengamatan kualitas dengan menggunakan model Learning Cycle 5 fase. b. Analisis Data Prestasi Belajar Afektif Siswa Rubrik penilaian afektif yang digunakan adalah penilaian karakter dan keterampilan sosial siswa. Terdapat sembilan aspek yang dinilai dalam hasil belajar afektif. Lima aspek diantaranya masuk dalam penilaian perilaku berkarakter yaitu jujur, tanggung jawab, berani, kerja sama, dan cermat. Sedangkan empat aspek lainnya masuk dalam penilaian keterampilan sosial yaitu bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Keterlaksanaan Learning Cycle 5 Fase Kegiatan pembelajaran Learning Cycle 5 Fase di kelas X11 sebagai kelas eksperimen dan kelas X12 sebagai kelas kontrol pada materi Stoikiometri dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 23 November Sedangkan tes uji kompetensi dilaksanakan tanggal 29 November Deskripsi kualitas proses setiap aspek pembelajaran Learning Cycle 5 Fase selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Deskripsi Kualitas Proses Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada kelas eksperimen Aspek RPP I RPP II RPP III Skor Skor Skor Engagement Exploration Explanation Elaboration Evaluation Skor % Kriteria S Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan penilaian sikap (ranah afektif) siswa. Berdasarkan observasi penilaian afektif siswa kelas eksperimen 81,3 sedangkan rata- rata nilai afektif kelas kontrol 80,6. Ringkasan data prestasi belajar afektif pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Afektif Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai rata rata 81,3 80,6 Median 81,8 80,2 Standar deviasi 9,2 8,8 Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah B B 4
5 Berdasarkan hasil analisis tiga kalo pertemuan diperoleh nilai rata rata afektif siswa pada materi stoikiometri. Gambaran perolehan nilai afektif siswa pada tiap kriteria untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diamati pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Kriteria Prestasi Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas kriteria % sangat aktif % aktif % cukup Eksperimen 31,2 47,9 20,8 Kontrol 19,8 54,2 26,0 B. Deskripsi dan Analisis Data Prestasi Belajar Siswa 1. Data Kemampuan Awal Siswa Tabel 4.4 Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Nilai Nilai Rata rata Standar Tertinggi Terendah Deviasi Eksperimen ,3 1,0 25,0 Kontrol ,4 1,2 34,4 % ketuntasan 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum melakukan pengujian hipotesis terhadap data kemampuan awal siswa dan prestasi belajar siswa yang diperoleh pada penelitian, maka dilakukan pengujian prasyarat analisis terlebih dahulu. Pengujian prasyarat analisis yang dilakukan antara lain adalah uji normalitas dan uji homogenitas a. Uji Normalitas Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. 0, ,090 0, ,090 0, ,140 0, ,240 b. Uji Homogenitas dan Uji-t Tabel 4.6 Hasil Uji Lavene Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Lavene s test for equality of t-test for equality of means Variances F Sign. t df Sign.(2-tailed) Equal 0,701 0,406 0, ,743 Variances Assumed Equal 0,330 60,569 0,743 Variances not assumed 2. Data Prestasi Belajar Siswa 5
6 Prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai siswa dalam mengerjakan soal tes stoikiometri. Data prestasi belajar siswa secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Data Prestasi Belajar Siswa Rentang Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi % Frekuensi % , ,1 7 21, ,8 1 13, , , ,9 2 6,3 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa Kolmogorov Smirnov Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. 0, ,054 0, ,004 0, ,117 0, ,137 b. Uji Homogenitas dan Uji-t Data Prestasi Belajar Siswa Tabel 4.9 Hasil Uji-t Prestasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lavene s test for equality of One sample test variances F Sign. T Df Asymp Sig. 0,93 0,85 48, ,00 PEMBAHASAN Pada penelitian ini, untuk memastikan perbedaan prestasi belajar setelah pemberian perlakuan yang berbeda terlebih dahulu dilakukan analisis data. Data kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa pada kedua kelas terdistribusi normal dan homogen. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa prestasi belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Learning Cycle 5 fase lebih baik daripada prestasi belajar afektif siswa yang di belajarkan dengan pembelajaran ekspositori. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prestasi belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Learning Cycle 5 fase sebesar 81,3 lebih tinggi daripada rata-rata siswa yang di belajarkan dengan metode ekspositori sebesar 80,6. Berdasarkan data hasil analisis tiga kali pertemuan menunjukkan bahwa persentase kemampuan afektif siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Learning Cycle 5 Fase lebih tinggi daripada kemampuan afektif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Pada kriteria cukup persentase siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5 fase sebesar 20,8% sedangkan pada siswa dibelajarkan dengan model ekspositori sebesar 26,0% pada 6
7 kriteria baik persentase siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase sebesar 47,9% sedangkan siswa yang di belajarkan dengan metode ekspositori sebesar 54,2% pada kriteria sangat baik persentase siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase sebesar 31,2% sedangkan siswa yang di belajarkan dengan metode ekspositori sebesar 19,8% seperti pada Tabel 4.3. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa kriteria prestasi belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini juga dapat dilihat dari rata rata nilai afektifnya dimana kelas eksperimen sebesar 81,3 lebih tinggi daripada nilai kelas kontrol sebesar 80,6. Hasil uji normalitas terhadap prestasi belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa pada kelas yang akan dibelajarkan dengan model Learning Cycle 5 Fase diperoleh nilai signifikansi 0,054>0.050 dan pada siswa yang dibelajarkan dengan metode ekspositori diperoleh nilai signifikansi 0,117>0,050 seperti pada Tabel 4.8. berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat diketahui bahwa data prestasi belajar siswa pada kedua kelas terdistribusi normal. Selain uji normalitas, dilakukan juga uji homogenitas prestasi belajar kognitif siswa. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,406>0,05 dan nilai F hitung 0,93<dari nilai F tabel 1,83 seperti pada Tabel 4.9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai prestasi belajar yang homogen. Hasil analisis terhadap prestasi belajar siswa dapat menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah prestasi belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang di belajarkan dengan menggunakan model ekspositori?. Berdasarkan hasil uji-t terhadap hasil belajar siswa seperti pada Tabel 4.9, diperoleh nilai t-hitung sebesar 48,170>1,671 dan signifikansi 0,00<0,05, rata-rata hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan model Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri sebesar 75,9 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model ekspositori yang hanya sebesar 69,7. Uraian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase dengan siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori pada materi stoikiometri. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase di kelas eksperimen berlangsung baik dengan keterlaksanaan RPP sebesar 91,67%. Kualitas proses pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga adalah 70%, 80%, dan 80% dengan kriteria sedang, baik, dan baik. Rata rata kemampuan afektif siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5 Fase 7
8 Saran pada materi Stoikiometri sebesar 81,3 lebih tinggi daripada rata- rata kemampuan afektif siswa yang dibelajarkan dengan metode ekspositori hanya sebesar 80,6. 2. Prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ekspositori. Nilai rata rata siswa yang dibelajarkan dengan model Learning Cycle 5 Fase sebesar 75,03 lebih tinggi daripada nilai rata rata siswa yang dibelajarkan dengan metode ekspositori sebesar 67,64. Mengacu dari hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan Learning Cycle 5 Fase pada materi Stoikiometri lebih baik dibanding dengan pembelajaran dengan metode ekspositori. Oleh karena itu, sangat dianjurkan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase terhadap variabel yang belum diteliti antara lain pemahaman konsep, kemampuan berfikir tingkat tinggi, dan persepsi siswa. 2. Pengembangan dari penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran prestasi dan motivasi belajar yang lebih tepat dan sesuai untuk mengukur prestasi dan motivasi belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Anonim Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : UM PRESS Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: P.T. Buni Aksara Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:P.T. Rineka Cipta Bybee dalam Rahayu Model Siklus Belajar (Learning Cycle), (Online), ( diakses 16 September Budiasih & Widarti Pembelajaran dengan model siklus belajar (Learning Cycle), (Online), ( diakses 16 September 2012 Dasna & Sutrisno Model Siklus Belajar ( Learning Cycle), (Online), ( diakses 16 September
9 Effendy Upaya untuk Mengatasi Keslahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Malang : Jurusan Kimia UM. Fajaroh& Dasna Pembelajaran dengan model siklus belajar (Learning Cycle), (Online), ( diakses 16 September 2012 Hudojo Pembelajaran dengan model siklus belajar (Learning Cycle), (Online), ( diakses 16 September 2012 Hasibuan, J.J & Moedjiono Proses Belajar Mengajar. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. Iskandar, Srini Murtinah Strategi Pembelajaran Konstruktivistik dalam Kimia. Malang : Jurusan Kimia FMIPA UM. Kean dan Middlecamp Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta : Gramedia. Laili, Ulfa Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase terhadap motivasi dan prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Singosari Tahun Ajaran 2010 / 2011 pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Kimia FMIPA UM Lawson dalam Odom&Kelly The Learning Cycle, (Online), ( _APPROACH_OVERCOMING_MISCONCEPTIONS_IN_SCIENCE), diakses 16 September Lawson Effects of Learning Cycle, (Online), ( diakses 16 September Mukharomah, Lailatul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Tahun Ajaran 2011 / 2012 pada Materi Hidrokarbon. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Kimia FMIPA UM Sakdiyah, Halimatus Penerapan Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase Ala Lorsbach dalam Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kualitas Proses Belajar pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI SMA Negeri 1 Talun Kabupaten Blitar tahun 2010 / Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Kimia FMIPA UM. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. 9
Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL DAUR BELAJAR 6 FASE (LC-6P) PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAI ALMAARIF SINGOSARI Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciAry Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMK NEGERI 7 MALANG PROGRAM KEAHLIAN KIMIA
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG Nadia Relyta Distantiasari, Darsono Sigit, Hayuni Retno
Lebih terperinciWidhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia
Lebih terperinciMono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan,
Lebih terperinciMETODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT KELAS X SMA NEGERI 2 MALANG Hidya Septina Rahayu, M. Su aidy, Fauziatul
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi
63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan
Lebih terperinciWahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan
Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI
Lebih terperinciPROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan Kimia Hydrogen Vol. 3 No. 2, ISSN
IMPLEMENTASI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Baiq Aninda Junita Pemerhati Pendidikan Kimia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan
6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan
Lebih terperinciRagil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar 1, dan Dermawan Afandy 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA MA NEGERI 2 MALANG PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi
PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK U DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGIMATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMANTONOKARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan
Lebih terperinciSriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa
Lebih terperinciDita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi
A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap
Lebih terperinciKOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Husnul Hatimah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciSaifatul Husna, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 BATU PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN Saifatul Husna, Parlan, Dedek
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciDosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang 2 Mahasiswa Pasca sarjana UM.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN CATATAN TULIS DAN SUSUN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MALANG 1 Aman Santoso 1, Noni Asmarisa
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PENGARUH METODE EKSPERIMEN DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT- SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN SAMBIREJO 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2013. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan
Lebih terperinciBinti Wulansari, Srini M Iskandar, dan Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia FMIPA
Pengaruh Penerapan Keterampilan Metakognitif Pada Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN I Malang Pada Materi Larutan Penyangga Binti Wulansari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMKN 5 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Alfianti Nur Laili 1,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA Yuti Rahinawati Guru SMA Negeri 6 Surabaya ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan
Lebih terperinciUji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah
56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDISKRIPSIKAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK SISWA KELAS III SDN BANJARAN 1 TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciKata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOLABORATIF DAN NON KOLABORATIF TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X SMAN 1 SRENGAT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X SMAN 1 SRENGAT Rendik Dwi Purwowidodo, Muhardjito, Parno Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciAl Khiromatul Munifah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE BERBANTUAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 MALANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Al
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016
PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANATOMI MANUSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI Putu Citra Permana Dewi, S.Or, M.Or. Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DAN PENGARUHNYA TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI MIA SMAN 9 KOTA JAMBI OLEH : Luluk Lativa Sari A1C113023
Lebih terperinciHarun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.
IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA DI SMP NEGERI I JETIS MOJOKERTO Harun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN PERUBAHAAN BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS V SDN GEMPOLAN KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF SIFAT ELEKTROLIT-NON ELEKTROLIT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN MALANG 1
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF SIFAT ELEKTROLIT-NON ELEKTROLIT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN MALANG 1 Izzatul Lailiyah, Munzil, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13
44 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Ajaran 2013 yang terdri atas 7 kelas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GETASAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 Ika Thakarina, Kriswandani S.Si, M.Pd.,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5-E LEARNING CYCLE TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA BAGI SISWA KELAS X MIA SMA LABORATORIUM UM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5-E LEARNING CYCLE TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA BAGI SISWA KELAS X MIA SMA LABORATORIUM UM Nur Lutfia Afifah, Drs. Asim, M.Pd, Dr. Muhardjito, M.S Jurusan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Tinambung
Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Tinambung Mesra Damayanti *1, Jirana 2 1,2 Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sulawesi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :
Lebih terperinciIklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UM PADA MATERI HIDROKARBON Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah
33 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciHeni Rachmawati NPM:
Artikel Skripsi PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 5 KEDIRI PELAJARAN 2015/2016 PADA POKOK BAHASAN LOGARITMA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Sayid Ali Rahmat, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi e-mail: sayidalirahmat@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT DAN CERAMAH SISWA KELAS
Lebih terperinciModel Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MA Al-khairaat Pusat Palu
Model Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MA Al-khairaat Pusat Palu Dedi Prasojo, Amiruddin Kade dan Yusuf Kendek Dedyprasodjo_alqasim@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di
65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang tentang perbedaan hasil belajar
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP DAN KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG 1 Alesa Martin 1, Eddy Supramono,
Lebih terperinciANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION Fera Mulya Sari (1), Nengah Maharta (2), Undang Rosidin (3) (1) Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan prosedur yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas model siklus belajar hipotesis deduktif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA
PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG Enjang Mei Nandari 1, Agus Suyudi 2, Parno 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK
MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK Adik Tri Wahyuningsih 1 Ach. Amirudin 2 I Nyoman Ruja 2 ABSTRACT: The purpose
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Tahap Awal Penelitian tahap awal di SD Negeri Srikayangan dan SD Negeri Pergiwatu diawali dengan kegiatan observasi pelaksanaan pembelajaran di dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Suryantari 1, Marhadi S. K. 2, I Nyoman R. 3 ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPLAN PROSES SANS DALAM MODEL PEMBELAJARAN GUDED DSCOVERY PADA MATER SUHU DAN KALOR TERHADAP HASL BELAJAR SSWA D SMAN 1 SUKOMORO Rini Puji Lestari, Suliyanah Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele
Lebih terperinciTabel 18 Deskripsi Data Tes Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG Malya Shofiana Tri Nova Hasti Yunianta Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinciJURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen
Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA
PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA Ari Septian Universitas Suryakancana ariseptian@unsur.ac.id
Lebih terperinci