Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang"

Transkripsi

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran kolaboratif, (2) mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kolaboratif dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu (quasy experimental design) dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA MA. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas IX IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang diambil secara cluster random sampling. Dalam penelitian ini rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 99,05%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,33, sedangkan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 76,17. Kata kunci: pembelajaran kolaboratif, larutan penyangga, hasil belajar. ABSTRACT: The study was aimed to (1) know the implementation of the collaborative learning model, (2) know whether there was a difference between students who were taught with collaborative and those who were taught with expository learning model. The design of the study was quasi-experimental design with the eleventh graders of MA as the population. The sample of the study was the eleventh graders of IPA 1 as the control class and IPA 2 as the experiment class who were chosen by cluster random sampling technique. In this study the average percentage of learning activities is 99,05%. The result of the study showed that there was a difference between students who were taught with collaborative learning model and those who were taught by expository learning model. The students who were taught with collaborative had as the average score; meanwhile those who were taught with expository learning model had as the average score. Keywords: collaborative learning, buffer solution, students achievement. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang teori-teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi, dan peristilahan kimia. Materi dalam ilmu kimia yang dipelajari adalah materi yang bersifat abstrak, sehingga untuk memahami suatu konsep diperlukan konsep-konsep lain yang mendasari. Selain itu di dalam materi kimia juga melibatkan hitunganhitungan yang menggunakan operasi matematis. Kombinasi dari sifat materi kimia yang abstrak dan perhitungan matematis membutuhkan pengusaan konsep yang baik agar siswa tidak mengalami kesalahan konsep. Salah satu meteri kimia di SMA adalah larutan penyangga. Materi larutan penyangga meliputi konsep memahami pengertian larutan penyangga, menjelaskan sifat larutan penyangga, menghitung ph dari larutan penyangga, dan

2 menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Materi larutan penyangga melibatkan konsep dan memerlukan kemampuan berhitung. Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran yang ada di MA lebih banyak berpusat pada guru. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran ekspositori dengan lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada proses pembelajaran, setelah guru menjelaskan materi kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada di modul dan hasilnya didiskusikan secara bersama-sama. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran juga telah digunakan model pembelajaran seperti kooperatif dan inkuiri terbimbing, namun belum sepenuhnya diterapkan pada setiap proses pembelajaran. Di dalam kelas, siswa cenderung sedikit pasif, jarang bertanya, jarang mengungkapkan pendapat dan sering berbicara dengan temannya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih banyak yang memperoleh nilai di bawah Standar Ketuntasan Minimum (SKM). Nilai SKM untuk mata pelajaran kimia di MA sebesar 75. Siswa cenderung hanya bisa mengerjakan soal-soal mengenai larutan penyangga jika soal tersebut mirip dengan soal-soal yang ada di dalam buku modul mereka. Adanya kesulitan siswa dalam mempelajari materi larutan penyangga telah diteliti oleh Dianty (2008) di SMA. Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa persentase kesulitan siswa dalam mempelajari konsep larutan penyangga sebesar 23,26%, sifat-sifat larutan penyangga sebesar 37,52%, perhitungan ph larutan penyangga sebesar 8,45%. Kesulitan yang dialami siswa disebabkan siswa kurang memahami konsep dan kurang teliti dalam melakukan perhitungan kimia. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran larutan penyangga memerlukan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Penanaman konsep larutan penyangga membutuhkan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat mempermudah siswa menerima konsep tersebut. Ruseffendy (dalam Purniati et al, 2009:3) menyatakan bahwa dengan menggunakan teknik dan metode belajar yang tepat memungkinkan siswa lebih aktif belajar, karena sesuai dengan gaya belajar siswa. Selain itu juga dibutuhkan model pembelajaran yang menarik minat siswa untuk mempelajari materi yang disajikan guru, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif. Vygotsky (dalam Santrock, 2008:62) menyatakan pengetahuan didistribusikan di antara orang dan lingkungan, yang mencakup objek, artifak, alat, buku, dan komunitas dimana orang berada. Ini menunjukkan bahwa memperoleh pengetahuan dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama. Vygotsky (1986) memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara kolaboratif antar individu dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu pembelajaran yang bersifat konstruktivis yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja tim dan kemampuan berkomunikasi dalam bentuk kelompok-kelompok pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Karena melalui pembelajaran kolaboratif siswa dapat berinteraksi untuk memecahkan tugas-tugas dan saling memunculkan strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing perkembangan proksimal (zone of proximal development) mereka. Menurut Vygotsky (dalam Santrock, 2007:62) zone of proximal development adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Pembelajaran model kolaboratif

3 diharapkan dapat mewadahi siswa untuk belajar berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik. Pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model kolaboratif dengan yang dibelajarkan menggunakan ekspositori. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimental semu (quasy experimental design). Penelitian eksperimental semu dimaksudkan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental. Berdasarkan rancangan penelitian tersebut, digunakan dua kelas sebagai sampel penelitian. Kelas pertama diberi perlakuan (X 1 ) dan kelas yang lain tidak. Kelas yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol dan kelas yang diberi perlakuan disebut kelas eksperimen (Sugiyono, 2010:76). Pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kolaboratif. Dalam penelitian ini, peneliti tidak dapat melakukan kontrol secara penuh terhadap objek penelitian yang dipilih sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga kemungkinan kedua kelas tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, terutama pada kemampuan kognitifnya. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimen semu yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rancangan Penelitian Eksperimen Semu Subjek Pretes Perlakuan Postes Eksperimen - X 1 O 1 Kontrol - X 2 O 1 Keterangan : X 1 = pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif X 2 = pembelajaran menggunakan model pembelajaran ekspositori O 1 = pemberian postes Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan kelompok yang menjadi target atau sasaran studi (penelitian). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari kelas XI IPA 1, XI IPA 2, IX IPA 3, dan XI IPA 4. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel dalam kelompok atau cluster random sampling. Penerapan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara melakukan undian kelas untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan pengambilan sampel, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat kemampuan kognitif antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Oleh karena itu dilakukan analisis kemampuan awal siswa yang dapat diketahui melalui data sekunder (nilai tes pada materi kimia asam-basa) siswa di MA. Setelah diketahui kehomogenan siswa, maka salah satu kelas dipilih dengan undian sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Caranya, menuliskan nama kelas IPA 1, IPA 2, IPA 3 dan IPA 4

4 dalam 4 buah kertas, kemudian memasukkan kertas yang berisi kelas-kelas dalam suatu tempat, kemudian diambil satu kertas yang menyatakan sebagai kelas kontrol, dan satu kelas lain sebagai kelas eksperimen. Sampel yang diperoleh adalah kelas XI IPA 2 untuk kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 untuk kelas kontrol. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu instrumen perlakuan (terdiri atas silabus, RPP, handout, LKS dan lembar keterlaksanaan) dan instrumen pengukuran (yang terdiri dari tes kemampuan kognitif dan lembar observasi). Lembar observasi digunakan untuk menilai ranah afektif dan keterampilan proses siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Instrumen tes ini disusun berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, soal tes yang sudah dikonsultasikan dan divalidasi, soal diuji cobakan pada siswa kelas XI IPA 1 SMA. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas. Hasil uji validitas butir soal menunjukkan 18 butir soal yang valid dan 2 butir soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid tetap digunakan sebagai soal tes dengan syarat telah diperbaiki oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan di SMA. Uji daya beda butir soal menunjukkan 3 soal tergolong baik, 13 soal tergolong cukup, dan 4 soal tergolong jelek. Soal dengan daya beda jelek tetap dipergunakan setelah diperbaiki oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing dan guru SMA yang bersangkutan. Uji tingkat kesukaran butir soal menunjukkan 1 soal tergolong sukar, 3 soal tergolong sedang dan 16 soal tergolong mudah. Hasil uji reliabilitas soal diperoleh nilai sebesar 0,786 dengan kriteria tinggi. Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah pengumpulan data yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap persiapan meliputi menyusun proposal skripsi, melakukan observasi di MA dan konsultasi ke guru mengenai jadwal penelitian, menyusun perangkat pembelajaran materi larutan penyangga (silabus, RPP, LKS, handout, soal kemampuan kognitif, dan lembar observasi), mengurus surat ijin penelitian, validasi instrumen penelitian, melakukan uji coba soal di SMA pada siswa kelas XI IPA 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Tahap pelaksanaan meliputi memberikan perlakuan pembelajaran kolaboratif untuk kelas eksperimen dan pembelajaran ekspositori berupa ceramah untuk kelas kontrol dan pemberian tes keseluruhan tentang materi larutan penyangga dilakukan setelah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai. Tahap akhir meliputi mengumpulkan data dari tes kemampuan kognitif siswa pada materi larutan penyangga, menganalisis data hasil belajar kognitif siswa dengan analisis statistik dan mengumpulkan data pada lembar observasi kemudian menganalisisnya secara deskriptif.

5 HASIL PENELITIAN Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa Data kemampuan awal siswa diperoleh dari nilai ulangan materi sebelumnya yaitu materi asam basa. Deskripsi data kemampuan awal siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Standar Deviasi Kontrol 30 52,00 95,00 75,83 10,52 Eksperimen 30 60,00 95,00 78,43 9,12 Data kemampuan awal siswa dari kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan untuk mengetahui apakah kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Analisis data kemampuan awal siswa meliputi uji prasyarat dan uji kesamaan dua rata-rata. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas data kemampuan awal siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Rata-rata Uji Kolmogorov-Smirnov Nilai Standar Deviasi Nilai Signifikansi Kesimpulan Kontrol 75,83 10,52 0,614 Normal Eksperimen 78,43 9,12 0,393 Normal Tabel 3 menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas kontrol memiliki nilai signifikansi sebesar 0,614, yang lebih besar dari 0,05 dan kemampuan awal siswa kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,393, yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Rata-rata Nilai Nilai Signifikansi Kesimpulan Kontrol 75,83 0,894 Homogen Eksperimen 78,43 Tabel 4 menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,894, yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data nilai kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varian yang sama atau homogen. Hasil uji kesamaan dua rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 5.

6 Tabel 5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kemampuan Awal Siswa Variabel Kemampuan Awal Rata-rata Uji-t kesamaan dua rata-rata Kontrol Eksperimen Nilai Signifikansi 75,83 78,43 0,325 Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji-t dua pihak kesamaan dua rata-rata kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,325. Nilai tersebut > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Deskripsi Data Hasil Belajar Hasil belajar siswa ranah kognitif diperoleh dari nilai siswa dalam mengerjakan soal evaluasi larutan penyangga. Dari nilai soal evaluasi larutan penyangga, diperoleh nilai tertinggi dari kelas kontrol adalah 95 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 100. Sementara itu, nilai terendah dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah 60. Berdasarkan nilai evaluasi larutan penyangga pada kelas kontrol dan eksperimen, diperoleh nilai rata-rata dari kelas kontrol adalah 76,17 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 83,33. Data hasil belajar siswa diambil dari nilai hasil belajar ranah kognitif materi larutan penyangga setelah selesai diberi perlakuan. Untuk melihat apakah siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan hasil belajar secara signifikan atau tidak, maka dilakukan uji-t dua pihak. Sebelum dilakukan uji-t dua pihak, dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas pada data hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji normalitas data hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas Rata-rata Uji Kolmogorov-Smirnov Nilai Standar Deviasi Nilai Signifikansi Kesimpulan Kontrol 76,17 10, ,306 Normal Eksperimen 83,33 12, ,379 Normal Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hasil belajar siswa kelas kontrol memiliki nilai signifikansi sebesar 0,306, sedangkan kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,379. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas data hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 7.

7 Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas Rata-rata Nilai Nilai Signifikansi Kesimpulan Kontrol 76,17 0,185 Homogen Eksperimen 83,33 Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,185. Nilai tersebut > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varian yang sama atau homogen. Pengujian hipotesis dengan uji t dua pihak dapat dilihat pada Tabel 8. Hipotesis yang diajukan yakni: H 0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. H 1 : Ada perbedaan hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Tabel 8 Hasil Uji-t Dua Pihak Data Nilai Hasil Belajar Siswa Variabel Hasil Belajar Rata-rata Nilai Uji-t Hasil Belajar Siswa Kesimpulan Kontrol Eksperimen Nilai Signifikansi 76,17 83,33 0,019 H 0 ditolak Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil uji-t pada data hasil belajar siswa memiliki nilai signifikansi < 0,05 yakni sebesar 0,019. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak. Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Jika dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa, kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 76,17, sedangkan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 83,33. Sehingga lebih lanjut dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kolaboratif lebih tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. PEMBAHASAN Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Keterlaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen diamati sebanyak empat kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pertemuan pertama persentase keterlaksanaan kegiatan siswa sebesar 96,73%, pada pertemuan kedua sebesar 99,48%, pertemuan ketiga sebesar 100% dan pertemuan terakhir sebesar 100%. Hasil Belajar Siswa Pada penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan berbeda, yaitu pelaksanaan model pembelajaran yang berbeda. Kelas eksperimen dibelajarkan dengan model pembelajaran kolaboratif, sedangkan kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, peneliti merancang instrumen yang dibimbing oleh dosen. Ketika melakukan pembelajaran, untuk menjaga perlakuan agar sesuai dengan yang dirancang,

8 dilakukan observasi oleh observer. Seperti yang telah dipaparkan di atas, rata-rata tingkat keterlaksanaan menunjukkan hasil yang mendekati 100% sesuai dengan RPP. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini juga dapat dilihat dari rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai ratarata kelas eksperimen adalah 83,33 dan kelas kontrol 76,17. Perbedaan tersebut dapat di lihat pada Gambar Hasil belajar th 2011 Hasil belajar th 2012 Hasil belajar th 2013 (kelas kontrol) Hasil belajar th 2013 (kelas eksperimen) Gambar 1 Rata-rata Hasil Belajar Larutan Penyangga tahun Berdasarkan Gambar 1 di atas, pada tahun 2011 rata-rata hasil belajar seluruh siswa kelas XI IPA adalah 77,37, sedangkan pada tahun 2012 rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPA adalah 75,69. Pada Gambar 1 terdapat perbedaan nilai hasil belajar larutan penyangga pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 83,33 dan kelas kontrol 76,17. Nilai ratarata hasil belajar tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Ini bisa juga dikarenakan adanya interaksi antar siswa pada kelas eksperimen yang memungkinkan siswa mampu belajar bersama siswa lain. Sehingga siswa tidak merasa canggung ketika ia harus bertanya. Pada kelas eksperimen tugas guru dalam pembagian kelompok saat kegiatan diskusi kolaboratif sangat berpengaruh, karena guru harus membagi siswa dalam setiap kelompok dimana dalam satu kelompok kemampuan siswa harus heterogen. Dalam setiap kelompok tersebut terdapat siswa dengan kemampuan di atas rata-rata kelas, siswa dengan kemampuan rata-rata dan siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata kelas. Guru juga harus menjembatani siswa jika terdapat siswa yang belum dapat berkomunikasi dalam satu kelompok. Dalam kelas eksperimen juga terdapat faktor penghambat dalam penelitian yaitu model pembelajaran kolaboratif merupakan model pembelajaran yang baru bagi siswa.hal ini dapat dilihat pada saat pertemuan pertama, sebagian besar siswa masih belum dapat mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa masih membutuhkan penyesuaian dalam melaksanakan model pembelajaran yang masih baru saja diberikan oleh gurunya. Namun pada pertemuan ketiga dan keempat siswa sudah

9 tidak mengalami kesulitan. Hal ini tampak dari semua tahap yang dapat dijalankan oleh siswa dengan lancar. Berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol yang dijaga agar siswa benar-benar belajar sendiri. Jika siswa merasa kesulitan untuk membangun pengetahuannya, satu-satunya cara adalah dengan bertanya kepada guru atau berusaha mencarinya sendiri. Sehingga, jika siswa tidak membangun pengetahuanya sendiri, maka hal tersebut menyebabkan nilai siswa tidak mengalami kenaikan. Nilai rata-rata hasil belajar tersebut berada di atas dari nilai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) di MA yaitu 75,0. Hal ni menunjukkan, bahwa model pembelajaran kolaboratif ini sesuai digunakan untuk pembelajaran pada materi pokok larutan penyangga. Tetapi penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran model kolaboratif dengan model pembelajaran ekspositori. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, sehingga pembelajaran model kolaboratif dapat meningkatkan hasil belajar dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran kolaboratif berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan dari kesesuaian pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dengan persentase ratarata keterlaksanaan RPP sebesar 99,05%. 2. Terdapat perbedaan pada hasil belajar antara kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dan kelas yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil uji t dan nilai rata-rata masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen sebesar 83,33 dan kelas kontrol sebesar 76,17. Sehingga pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan hasil belajar kimia pada materi larutan penyangga jika dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol. Saran Mengacu dari hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut. 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif pada materi larutan penyangga lebih baik dibanding menggunakan model pembelajaran ekspositori. Oleh karena itu sangat dianjurkan penggunaan model pembelajaran kolaboratif untuk materi larutan penyangga pada pembelajaran berikutnya di sekolah. 2. Penelitian ini mengkaji perbedaan penerapan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar siswa. Sehingga peneliti lain dapat menguji pengaruh penerapan model kolaboratif dengan variabel yang lainnya, misalnya pada motivasi belajar, pemahaman konsep, perbedaan sikap siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

10 DAFTAR RUJUKAN Kerlinger, F. N Foundation of Behavioral Research 7 th edition.( terjemahan oleh Simatupang, L.R & Koesoemanto, H.J). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Purniati, T., Yulianti, K. & Sispiyati, R Penerapan Model Siklus Belajar untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Kapita Seleksta Matematika. Jurnal Penelitian, 9 (1). (Online), ( di akses 26 Mei Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Santrock, John W Educational Psycholoy 2 nd edition.( terjemahan oleh Tri Wibowo, B.S). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Vygotsky, L.S Thought and Language ( rev. ed). A Kozulin ( Ed.). Cambridge, MA : The MIT Press.

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam

Kata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOLABORATIF DAN NON KOLABORATIF TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK

Lebih terperinci

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UM PADA MATERI HIDROKARBON Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih

Lebih terperinci

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida

Lebih terperinci

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Jurnal Pembelajaran Kimia Vol. 2, No. 1, Juni 2017, hal. 21-30 OJS Universitas Negeri Malang PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Laily

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone 56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning

Lebih terperinci

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng 77 Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis The Effect of Contextual Learning Method to the Critical Thinking Ability of Students Class XI SMA Negeri 3 Watansoppeng Sugiarti,

Lebih terperinci

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2012 / 2013 PADA MATERI STOIKIOMETRI Shabrina Eronika, Aman Santoso, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMK NEGERI 7 MALANG PROGRAM KEAHLIAN KIMIA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo 20 Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Palopo Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa The Influence of Instructional Model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE DI SMA Nurul Huda Arianti, Syubhan An nur, Mastuang FKIP Unlam Banjarmasin, nurulhudaarianti95@gmail.com

Lebih terperinci

Febriana Adam, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Febriana Adam, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI HIDROKARBON PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE DAN LEARNING CYCLE 5 FASE-RECIPROCAL TEACHING BAGI SISWA KELAS X MAN MALANG 1 Febriana Adam, Endang Budiasih,

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG Nadia Relyta Distantiasari, Darsono Sigit, Hayuni Retno

Lebih terperinci

siswa dituntut mampu untuk membayangkan bagaimana proses serah terima elektron, pelepasan, dan pengikatan oksigen dari spesi satu ke spesi yang lain

siswa dituntut mampu untuk membayangkan bagaimana proses serah terima elektron, pelepasan, dan pengikatan oksigen dari spesi satu ke spesi yang lain PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN CATATAN TULIS DAN SUSUN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MALANG 1 Noni Asmarisa, Aman Santoso

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 65-72 65 PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING BERVISI SETS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: PUTRI ADRIANTI SARAGIH NIM F05111015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PMIPA

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lebih terperinci

Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar 1, dan Dermawan Afandy 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar 1, dan Dermawan Afandy 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA MA NEGERI 2 MALANG PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ragil Kurnianingsih 1, Srini M. Iskandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar ABSTRAK Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Lega Marisa 1, Sumadi 2, Edy Haryono 3 This research was aimed to find out (1) The difference between

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP Riris Dwi Pirwanti, Kurnia Ningsih, Syamswisna Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online) PENGARUH PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA Suriya Ningsyih, Eka Junaidi, Sarifa Wahidah Al Idrus Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 81-88 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA THE INFLUENCE

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA Ulfa Saila Magfirah, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: ulfasyaila8@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas di SMA Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (Jurnal) Oleh HAMDA WARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH YASINTA ANA NIM. F05110022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Siti Aminah dan Derlina Physics Education Program, Graduate State University of Medan Email:

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS XI SMA MAZRAATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200 siswa dan

Lebih terperinci

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan total jumlah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI Dedi Septiono, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP 1 PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP Beni Hendra, Eka Ariyati, Eko Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Email

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun Pelajaran 01/013 yang berjumlah 10 siswa dan tersebar dalam tiga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP DAN KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG 1 Alesa Martin 1, Eddy Supramono,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN Chem in Edu 2 (1) (2012) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH Nuzlia, Rachmat Sahputra, A.Ifriany Harun Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: lya_nuzlia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract Perbedaan Minat dan Hasil Belajar Aspek. (Adzan Ramadhan Dirgantara Putra) 361 PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SD Putri, T Subroto, W Sunarto

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TA Putranto,

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,

Lebih terperinci

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 Pengaruh Learning Cycle... (Zuli Utami) 265 PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E TO SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT IN 4 TH

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN Oleh Rinny Widiawati NIM F0508003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Pengaruh Strategi Pembelajaran ( Dandhi Fajarfanni) 1 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN EFFECT OF COLLABORATIVE

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Rahajeng Dyah Respati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan

Lebih terperinci

Key words: high order thinking, cooperative learning, jigsaw. Perbedaan Pendekatan Cooperative Learning. (Atika Maysaroh) 127

Key words: high order thinking, cooperative learning, jigsaw. Perbedaan Pendekatan Cooperative Learning. (Atika Maysaroh) 127 Perbedaan Pendekatan Cooperative Learning. (Atika Maysaroh) 127 PERBEDAAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DAN MODEL DIRECT INSTRUCTIONTERHADAP HIGH ORDER THINGKING SISWA MAN YOGYAKARTA 3PADA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Kadek Budiasa (1), Viyanti (2), I Dewa Putu Nyeneng (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, budiasakadek60@yahoo.com;

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive 2222 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subyek dengan suatu pertimbangan, berdasarkan

Lebih terperinci