BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Tugas Akhir ini akan menghasilkan sebuah perangkat lunak penjadwalan kereta api jalur tunggal dengan nama Kimspoor Scheduler. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan yang diperlukan sebelum melakukan implementasi perangkat lunak Kimspoor Scheduler. 4.1 Analisis Pada tahap analisis akan dijelaskan mengenai deskripsi umum perangkat lunak, kebutuhan-kebutuhan fungsional dan non-fungsional perangkat lunak, diagram use-case dan diagram kelas tahap analisis Deskripsi Umum Perangkat Lunak Kimspoor Scheduler adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan penjadwalan kereta api jalur tunggal dengan menggunakan pendekatan constraint programming. Tujuan dari perangkat lunak ini adalah mendapatkan sebuah jadwal perjalanan kereta api jalur tunggal yang memenuhi aturan-aturan dalam perjalanan kereta api jalur tunggal. Fitur pertama perangkat lunak ini adalah memasukkan data perjalanan kereta api jalur tunggal ke dalam basis data, yaitu rute perjalanan (petak-petak blok dan stasiun) dan kereta api yang melakukan perjalanan pada rute tersebut. Setelah data dimasukkan, pengguna dapat melihat data tersebut untuk melakukan verifikasi. Perangkat lunak ini tidak dapat melakukan verifikasi data yang dimasukkan. Setelah pengguna memasukkan data yang valid, perangkat lunak ini dapat melakukan penjadwalan perjalanan-perjalanan kereta api yang tersimpan di basis data. Hasil dari proses penjadwalan ini adalah jadwal-jadwal keberangkatan kereta api di tiap stasiun yang dilalui oleh kereta api tersebut. Jadwal ini akan disimpan di dalam basis data. Selanjutnya, pengguna dapat menampilkan jadwal yang tersimpan di dalam basis data sebagai sebuah tabel jadwal perjalanan kereta api maupun diagram ruang-waktu untuk mengetahui apakah terdapat aturan kereta api yang dilanggar dalam penjadwalan. Diagram ruang-waktu tersebut juga dapat IV-1

2 IV-2 disimpan sebagai sebuah file gambar. Dengan demikian, jadwal kereta api tersebut dapat dibawa kemana-mana, tidak hanya di komputer lokal yang menyimpan basis data Kebutuhan-Kebutuhan Perangkat Lunak Kebutuhan perangkat lunak Kimspoor Scheduler ini dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak Berdasarkan deskripsi umum perangkat lunak di atas, kebutuhan fungsional perangkat lunak ini disajikan dalam Tabel IV-1 berikut. Tabel IV-1 Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak No Kebutuhan fungsional Deskripsi 1 Memasukkan data Perangkat lunak ini dapat menerima data perjalanan kereta api perjalanan kereta api yang diperlukan dalam penjadwalan kereta api. Hal ini meliputi rute perjalanan, stasiun, petak blok, dan kereta api. Data masukan pengguna ini kemudian disimpan ke dalam basis data 2 Melihat data masukan Data perjalanan kereta api yang tersimpan di basis data dapat dilihat kembali oleh pengguna. 3 Mengubah atau menghapus Data masukan yang salah atau tidak data masukan diperlukan kembali dalam penjadwalan dapat diubah nilainya atau dihapus dari basis data. 4 Melakukan penjadwalan Perangkat lunak melakukan penjadwalan dengan cara mengambil data masukan perjalanan dari basis data kemudian menerapkan algoritma-algoritma pencarian jadwal kereta api yang tidak melanggar aturan-aturan perjalanan kereta api.

3 IV-3 No Kebutuhan fungsional Deskripsi 5 Menampilkan jadwal Jadwal yang sudah disimpan di dalam basis data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel keberangkatan perjalanan kereta api maupun diagram ruang-waktu. 6 Menyimpan diagram ruangwaktu Diagram ruang-waktu yang sebagai file gambar merepresentasikan jadwal kereta api selain dapat ditampilkan oleh perangkat lunak juga dapat disimpan sebagai sebuah file gambar Kebutuhan Non-Fungsional Perangkat Lunak Selain kebutuhan fungsional, perangkat lunak ini juga harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan non-fungsional yang pertama adalah kinerja penjadwalan yang baik, yaitu waktu pencarian jadwal yang memenuhi semua aturan-aturan perjalanan kereta api tidak terlalu lama. Kebutuhan non-fungsional berikutnya adalah antarmuka perangkat lunak yang tidak membingungkan. Hal ini diutamakan pada masalah penampilan data masukan dan diagram ruang-waktu yang dihasilkan. Kebutuhan yang terakhir adalah penjagaan integritas basis data. Data perjalanan kereta api yang dimasukkan dengan menggunakan perangkat lunak ini harus selalu benar. Sebagai contoh jika data stasiun dihapus, maka data petak jalan yang menggunakan stasiun tersebut juga harus dihapus. Demikian juga dengan data rute dan perjalanan yang menggunakan petak jalan tersebut. Selain penghapusan data, integritas basis data juga harus tetap terjaga walaupun ada data yang diubah (tidak dihapus).

4 IV Diagram Use-Case Berdasarkan kebutuhan fungsional di atas, diagram use-case dari perangkat lunak ini disajikan dalam Gambar IV-1 berikut. Gambar IV-1 Diagram Use-Case Perangkat Lunak Kimspoor Scheduler Aktor atau pengguna dalam diagram use-case di atas adalah pegawai di sebuah perusahaan kereta api yang memiliki wewenang untuk membuat jadwal kereta api. Pengguna memiliki data perjalanan kereta api berupa rute jaringan kereta api, stasiun-stasiun, petak-petak jalan pada rute tersebut dan kereta api yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan rute tersebut. Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk memasukkan data perjalanan tersebut ke dalam basis data. Setelah data perjalanan dimasukkan, penggunaa dapat menggunakan perangkat lunak ini untuk melakukan penjadwalan sesuai aturan-aturan perjalanan yang ada. Perangkat lunak ini akan menyimpan hasil penjadwalan ke dalam basis data. Pengguna kemudian dapat menampilkan jadwal yang tersimpan di dalam basis data dalam representasi diagram ruang-waktu.

5 IV Analisis Kelas-Kelas Identifikasi Kelas-Kelas Berdasarkan analisis kebutuhan perangkat lunak dan diagram use-case yang telah dibuat, kelas-kelas yang akan digunakan dalam perancangan dan implementasi perangkat lunak disajikan dalam Tabel IV-2 berikut. Tabel IV-2 Kelas-Kelas Tahap Analisis No Nama Kelas Deskripsi 1 AntarmukaUtama Kelas yang menangani antarmuka utama perangkat lunak dan mengatur antarmukaantarmuka masukan dan keluaran. 2 AntarmukaMasukan Kelas yang menangani masukan dari pengguna. 3 AntarmukaKeluaran Kelas yang menangani penampilan hasil penjadwalan kepada pengguna. 4 KeretaApi Kelas kereta api 5 Rute Kelas rute perjalanan kereta api. 6 PetakJalan Kelas petak jalan 7 PetakBlok Kelas petak blok 8 Stasiun Kelas stasiun 9 Perjalanan Kelas yang menangani perjalanan-perjalanan yang akan dijadwalkan. 10 Operasi Kelas yang menangani operasi-operasi dalam satu perjalanan kereta api. 11 Jadwal Kelas untuk menyimpan hasil penjadwalan yang dilakukan. Kelas ini hanya menangani jadwal satu perjalanan saja. 12 Penjadwal Kelas utama yang melakukan penjadwalan 13 Masukan Kelas yang menangani data perjalanan yang dimasukkan

6 IV Diagram Kelas Tahap Analisis Diagram kelas analisis yang menyatakan hubungan-hubungan antara kelas-kelas yang telah diidentifikasi disajikan pada Gambar IV-2 berikut. Gambar IV-2 Diagram Kelas Analisis Perangkat Lunak Kimspoor Scheduler 4.2 Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka dan perancangan kelas-kelas dengan lebih rinci. Perancangan kelas yang dilakukan meliputi identifikasi atributatribut dan operasi-operasi pada kelas, pemaketan kelas-kelas, hubungan kelaskelas di dalam paket-paket tersebut dan juga hubungan kelas-kelas antarpaket Perancangan Antarmuka Antarmuka perangkat lunak Kimspoor Scheduler ini sangat sederhana. Setelah perangkat lunak dijalankan, pengguna akan masuk ke antarmuka utama. Gambar IV-3 berikut menyajikan gambar rancangan antarmuka utama perangkat lunak ini.

7 IV-7 Gambar IV-3 Rancangan Antarmuka Utama Perangkat Lunak Tujuh buah toolbar di bagian atas antarmuka utama berfungsi sebagai wizard untuk memandu pengguna dalam menggunakan perangkat lunak langkah demi langkah secara bertahap. Toolbar yang pertama digunakan untuk konfigurasi koneksi basis data, toolbar kedua sampai dengan kelima digunakan untuk membuka panel-panel masukan dan penampilan data masukan, toolbar keenam untuk melakukan fungsi penjadwalan dan yang terakhir untuk penampilan keluaran perangkat lunak yang berupa diagram ruang-waktu. Empat buah panel yang dibuka dengan empat toolbar tersebut adalah panel data masukan stasiun, petak jalan, rute dan perjalanan. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan proses penjadwalan kereta api adalah melakukan koneksi basis data dengan server basis data. Hal ini diperlukan untuk pengambilan dan penyimpanan data perjalanan yang akan dijadwalkan. Antarmuka untuk masukan konfigurasi dan koneksi basis data ini sangat sederhana. Antarmuka tersebut hanya berisi alamat server, port server,

8 IV-8 nama basis data, nama pengguna dan password pengguna. Gambar IV-4 menyajikan rancangan antarmuka ini. Gambar IV-4 Rancangan Antarmuka Koneksi Basis Data Setelah perangkat lunak terhubung dengan server basis data, pengguna dapat memasukkan data atau melihat data lain yang sudah ada. Antarmuka untuk melakukan hal ini adalah empat buah panel data masukan dan penampilan data. Setiap panel memiliki bentuk yang serupa, yaitu sebuah tabel di sebelah kiri dan sebuah upapanel di sebelah kanan untuk menerima data masukan. Perancangan panel tersebut bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam memasukkan data karena data perjalanan kereta api yang dimiliki pengguna pada umumnya berupa tabel. Selain itu, pengguna juga dapat melihat data lain yang sudah ada sebelum memasukkan data. Rancangan antarmuka untuk keempat panel tersebut dapat dilihat pada Gambar IV-5. Gambar IV-5 Rancangan Antarmuka Panel Masukan dan Penampilan Data

9 IV-9 Setiap kali pengguna membuka panel tersebut, sebuah tab akan terbuka di bagian bawah toolbar. Dengan demikian, panel-panel masukan lain yang telah dibuka sebelumnya tidak akan tertutup. Gambar IV-6 menampilkan anarmuka utama dengan tiga buah panel yang sedang terbuka. Gambar IV-6 Rancangan Antarmuka Utama dengan Tiga Panel Terbuka Yang terakhir adalah antarmuka untuk penampilan grafik keluaran yang berupa diagram ruang-waktu. Proses penjadwalan dapat dilakukan pada perjalananperjalanan yang menggunakan rute-rute berbeda, sedangkan sebuah diagram ruang-waktu hanya bisa digunakan untuk menampilkan satu rute saja. Oleh sebab itu, sebelum perangkat lunak ini menampilkan diagram ruang waktu, pengguna harus memilih rute terlebih dahulu. Rancangan antarmuka untuk pemilihan rute ini dapat dilihat pada Gambar IV-7. Gambar IV-7 Rancangan Antarmuka Pemilihan Rute

10 IV-10 Setelah rute perjalanan dipilih, perangkat lunak akan menampilkan diagram ruang-waktu dari hasil penjadwalan. Gambar IV-8 menyajikan rancangan antarmuka ini dengan sebuah contoh diagram ruang-waktu di dalamnya. Gambar IV-8 Rancangan Antarmuka Penampilan Diagram Ruang-Waktu Perancangan Kelas-Kelas Identifikasi Kelas-Kelas Tahap Perancangan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diagram use-case, diagram kelas analisis yang telah dibuat dan juga perancangan antarmuka, kelas-kelas pada perangkat lunak ini akan dibagi dalam tiga buat paket, yaitu paket antarmuka, paket basis data, dan paket penjadwalan. Paket antarmuka berisi kelas-kelas boundary yang bertugas menerima masukan dari pengguna dan menampilkan hasil keluaran. Paket basis data berisi kelas-kelas control yang bertugas untuk menyimpan atau mengambil data dari basis data. Paket penjadwalan berisi kelaskelas control yang melakukan penjadwalan setelah pengguna memasukkan semua data perjalanan. Tabel IV-3 sampai Tabel IV-5 berisi kelas-kelas dari tiap paket tersebut beserta tanggung jawabnya.

11 IV-11 Tabel IV-3 Kelas-Kelas pada Paket Antarmuka No Nama Kelas Tanggung Jawab 1 AntarmukaUtama Sebagai antarmuka utama yang mengontrol antarmuka-antarmuka lainnya. 2 PanelStasiun Menerima masukan data stasiun dari pengguna dan menampilkan data tersebut dalam bentuk tabel. 3 PanelPetakJalan Menerima masukan data petak jalan dari pengguna dan menampilkan data tersebut dalam bentuk tabel. 4 PanelRute Menerima masukan data rute dari pengguna dan menampilkan data tersebut dalam bentuk tabel. 5 PanelPerjalanan Menerima masukan data perjalanan dari pengguna dan menampilkan data tersebut dalam bentuk tabel. 6 AntarmukaKoneksiBD Menerima masukan konfigurasi server dari pengguna. 7 AntarmukaPemilihanRute Menerima masukan nama rute yang harus ditampilkan dalam diagram ruang-waktu. 8 AntarmukaDiagramRW Menampilkan diagram ruang-waktu. 9 PenggambarDiagramRW Melakukan penggambaran diagram ruang waktu dari jadwal yang telah ditemukan pada kelas Penjadwalan. 10 PenyimpanFileDiagramRW Menyimpan diagram RW sebagai sebuah file gambar. Tabel IV-4 Kelas-Kelas pada Paket Basis Data No Nama Kelas Tanggung Jawab 1 DBManager Mengambil dan menyimpan data perjalanan kereta api dari dan ke basis data.

12 IV-12 No Nama Kelas Tanggung Jawab 2 ObjectGenerator Mengambil data dari basis data dan membentuk objek-objek dari data tersebut. Hal ini sangat diperlukan pada proses penjadwalan dan penampilan grafik. Tabel IV-5 Kelas-Kelas pada Paket Penjadwalan No Nama Kelas Tanggung Jawab 1 Stasiun Menampung data stasiun yang diperlukan dalam penjadwalan. 2 StasiunPemberhentian Menampung data stasiun pemberhentian yang diperlukan dalam penjadwalan. 3 PetakJalan Menampung data petak jalan yang diperlukan dalam penjadwalan. 4 Perjalanan Menampung data perjalanan yang diperlukan dalam penjadwalan, operasi-operasi yang membentuk perjalanan tersebut dan juga hasil penjadwalan. 5 Operasi Membagi sebuah perjalanan menjadi beberapa operasi, dimana setiap operasi mengandung objek dari kelas PetakJalan. 6 Penjadwalan Melakukan penjadwalan terhadap semua data yang telah ditampung dalam objek-objek dari kelas Perjalanan. 7 Konflik Menyimpan konflik yang terjadi antara dua buah operasi dan cara penyelesaiannya (operasi mana yang harus ditunda dan berapa lama penundaannya). 8 GrafDisjungtif Menyimpan representasi jadwal sebagai graf disjungtif. Hal ini diperlukan untuk pencarian jadwal berikutnya dengan lebih efisien.

13 IV-13 No Nama Kelas Tanggung Jawab 9 Simpul Menyimpan simpul-simpul dalam graf disjungtif. 10 SisiKritis Menyimpan sisi-sisi kritis dalam graf disjungtif. 11 AntrianSimpul Sebagai tempat menampung simpul-simpul ketika melakukan penelusuran graf disjungtif secara BFS. 12 AnggotaAntrianSimpul Menyimpan simpul-simpul anggota dari kelas Antrian Simpul Diagram Kelas Tahap Perancangan Kelas-kelas yang telah diidentifikasi pada upabab sebelumnya memerlukan atribut-atribut, operasi-operasi dan hubungan dengan kelas-kelas yang lain agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing di dalam perangkat lunak ini. Semua hal tersebut dapat terlihat dengan menggunakan diagram kelas perancangan. Karena kelas yang ada cukup banyak, maka diagram kelas tersebut akan dipecah menjadi beberapa bagian. Diagram-diagram kelas tersebut yang menunjukkan hubungan kelas-kelas dalam satu paket disajikan pada Gambar IV-9 sampai dengan Gambar IV-11. Sedangkan diagram kelas yang menunjukkan hubungan antarpaket disajikan pada Gambar IV-12. Pada Gambar IV-12, hubungan kelas-kelas dalam satu paket tidak ditunjukkan seluruhnya karena sudah ada pada tiga gambar sebelumnya.

14 IV-14 Gambar IV-9 Diagram Kelas pada Paket Antarmuka Gambar IV-10 Diagram Kelas pada Paket Basis Data

15 Gambar IV-11 Diagram Kelas pada Paket Penjadwalan IV-15

16 Gambar IV-12 Diagram Kelas Antarpaket IV-16

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan dan saran Tugas Akhir. Kesimpulan dan saran terdiri atas dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran mengenai pemodelan dan penyelesaian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak Kimspoor Scheduler. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dalam Tugas Akhir ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming

Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming Abstrak Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming Fajar Yuliawan NIM: 13503022 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN MASALAH

BAB III PEMODELAN MASALAH BAB III PEMODELAN MASALAH Masalah penjadwalan kereta api jalur tunggal dapat dimodelkan sebagai sebuah kasus khusus dari masalah penjadwalan Job-Shop. Hal ini dilakukan dengan menganggap perjalanan sebuah

Lebih terperinci

Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming

Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISIS PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS PERANGKAT LUNAK IV. Deskripsi Umum Perangkat Lunak Berikut ini adalah analisis perangkat lunak yang mengimplementasikan perbaikan yang diajukan pada bagian sebelumnya. Perangkat lunak yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan Lokasi yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik Universitas

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK BANTU REPORTING SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT DENGAN PEMANFAATAN INFORMASI CONCURRENT VERSION SYSTEM

PERANGKAT LUNAK BANTU REPORTING SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT DENGAN PEMANFAATAN INFORMASI CONCURRENT VERSION SYSTEM PERANGKAT LUNAK BANTU REPORTING SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT DENGAN PEMANFAATAN INFORMASI CONCURRENT VERSION SYSTEM ACUAN TEKNIS LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : Ratna Mutia Suci / 13503086 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam tugas akhir ini akan dikembangkan sebuah perangkat lunak yang akan menggunakan RSI untuk membantu melakukan prediksi tren harga saham. Dalam bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Loket Bus merupakan tempat dimana masyarakat yang akan memesan atau membeli suatu tiket untuk menggunakan sarana transportasi bus sebagai keperluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab keempat ini berisi penjelasan analisis dan perancangan perangkat lunak yang dibangun dalam tugas akhir ini. Analisis perangkat lunak meliputi deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab ini dilakukan analisis dari proses pembangunan perangkat lunak berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan analisis pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi integrasi antara Kriptografi menggunakan algoritma RSA dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pembuatan rute lari dengan menggunakan algoritma haversine formula.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam membangun sebuah perangkat lunak dibutuhkan metode pengerjaan sehingga perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan

Lebih terperinci

. BAB III PERANCANGAN SISTEM

. BAB III PERANCANGAN SISTEM . BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Client Server ini terdapat beberapa tahapan yang dilalui, antara lain : 1. Analisis

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

Sistem Pemetaan Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan

Sistem Pemetaan Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan Gde Sastrawangsa 1), Agus Nam Arta Wiranata 2) STMIK

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E. Defri Kurniawan M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E. Defri Kurniawan M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E Defri Kurniawan M.Kom Objective Memahami bagaimana melakukan Analisis pada Web Engineering Mengenalkan Design Arsitektur Web Engineering Content Analysis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan pembangunan aplikasi analisis saham menggunakan metode Ultimate Oscillator. 3.1 Analisis Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Deskripsi Perjalanan Kereta Api Jalur Tunggal Pokok-Pokok Perjalanan Kereta Api Jalur Tunggal

BAB II DASAR TEORI 2.1 Deskripsi Perjalanan Kereta Api Jalur Tunggal Pokok-Pokok Perjalanan Kereta Api Jalur Tunggal BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi perjalanan kereta api yang terkait dengan masalah penjadwalan. Hal ini meliputi pokok-pokok perjalanan kereta api dan aturan-aturan atau

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisis pada kebutuhan perangkat lunak, analisis kelas, serta perancangan antarmuka dan kelas dari perangkat lunak

Lebih terperinci

21

21 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah salah satu bagian inti dari penelitian ini. Sebelum perancangan dilakukan, proses analisa harus sudah selesai dilakukan terlebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas analisis masalah-masalah dalam tugas akhir ini dan perancangan solusi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. 3.1 Analisis Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum masuk ke tahapan perancangan. Tujuan dilakukannya analisis terhadap suatu sistem

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada aspek aspek pola operasi jalur ganda lintas layanan Stasiun Betung Stasiun Sumber Agung untuk mendukung perjalanan kereta api

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan awal pada pembuatan sebuah aplikasi adalah membuat analisis untuk aplikasi tersebut. Pada tahapan ini Penulis ingin menganalisa kebutuhan untuk

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Pariaman merupakan wilayah kota yang sedang berkembang seperti pada tempat-tempat pariwisata, pendidikan, sarana transportasi umum dan Pelayanan Publik. Seiring

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang bagaimana menganalisa dan merancang sistem aplikasi lelang Online yang akan dibuat, meliputi : analisa proses, perancangan basis data,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam pencarian daerah rawan tindak kejahatan masih bersifat manual. Bentuk manual yaitu masyarakat yang akan bepergian

Lebih terperinci

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN BAB V PROTOTYPE DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi pembuatan prototype sistem e-voting berbasis web. Pembuatan prototype berisi dua macam hal yaitu perancangan kelas dan perancangan interaksi

Lebih terperinci

Dynamic Connection Logging System for Mikrotik Router Board Muhammad Tirta Mulia 1 Ferry Mulyanto 2 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Pasundan, Jl. Setiabudi 193 Bandung 40153 1,2) 081221000140,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi Sekolah ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tahapan analisa masalah yang dimaksud merupakan masalah penerimaan siswa baru pada sekolah yang masih menggunakan cara manual. Dalam beberapa sekolah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan manusia tidak pernah terlepas dari adanya permasalahan, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Permasalahan muncul dan menuntut manusia untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI PUBLIKASI DIGITAL 3.1 Analisa Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah Pada penulisan tugas akhir ini akan di analisa mengenai masalah dalam penggabungan video

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas Bina Nusantara yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan praktikum software.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analsis Sistem Analisis adalah tahap aktifitas kreatif dimana analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses interative yang terus berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Pemampatan data menggambarkan suatu sumber data digital seperti file gambar, teks, suara dengan jumlah bit yang sedikit yang bertujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.10 Use Case Sistem Keseluruhan

Gambar 3.10 Use Case Sistem Keseluruhan Gambar 3.10 Use Case Sistem Keseluruhan 52 53 1. Use Case Sistem Inisialisasi Client Gambar 3.11 Use Case Sistem Inisialisasi Client Tabel 3.16 Tabel Keterangan Use Case Sistem Inisialisasi Client Pre

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Alat dan Bahan Penelitian Penelitian ini membutuhkan alat-alat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: 1. Perangkat Keras Personal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem serta menentukan kebutuhan dari sistem yang dibangun.analisis tersebut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi modern saat ini yang paling sering digunakan sebagai alat transportasi utama di beberapa kota besar di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 27 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rute Terpendek merupakan jalur minimum yang diperlukan untuk mencapai suatu tempat. Jalur minimum tersebut dapat dicari dengan menggunakan grafik (Vianti, 2010). Pencarian

Lebih terperinci

B.2. Non-functional Requirements and Environmental Requirements... B-5 B.2.1. Informasi Rilis... B-5 B.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional... B-6 B.2.3.

B.2. Non-functional Requirements and Environmental Requirements... B-5 B.2.1. Informasi Rilis... B-5 B.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional... B-6 B.2.3. DAFTAR ISI LAMPIRAN DAFTAR ISI LAMPIRAN... i DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... xi A. Project Kick Off... A-13 A.1. User Needs and User Stories... A-15 A.1.1 Informasi Proyek... A-15 A.1.2 Tujuan yang

Lebih terperinci

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA...... v DAFTAR ISI...... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvi INTISARI... xvii ABSTRACT...... xviii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Perbandingan Ruby on Rails Dengan PHP Berdasarkan Banyak. Baris Program...

DAFTAR TABEL. Perbandingan Ruby on Rails Dengan PHP Berdasarkan Banyak. Baris Program... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i ABSTRACT... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Saat ini penggunaan smartphone berbasis android sudah menjadi keharusan karena penggunaannya yang mudah dan banyaknya aplikasi yang saat ini digunakan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai proses analisis dan perancangan dari add-on yang akan dibangun. Pada bagian awal, akan dijelaskan deskripsi umum, kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan perancangan sistem yang digunakan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam pencarian rute angkutan kota dan Bus

Lebih terperinci

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran... Daftar Isi Abstract... Abstrak..... Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel.... Daftar Gambar.... Daftar Simbol...... Daftar Lampiran...... i ii iii vi ix x xii xvi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Bab III Analisis Sistem

Bab III Analisis Sistem IV. Bab III Analisis Sistem IV.1 Deskripsi Umum Sistem Dalam penelitian ini penulis mengemukakan sistem CBIR yang diberi nama SPECKTRAL (Sistem Pencari Citra dengan Kode Fraktal). Sistem ini dikembangkan

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENJADWALAN DEPENDENCY PADA BASIS DATA DEDUKTIF

MODEL SISTEM PENJADWALAN DEPENDENCY PADA BASIS DATA DEDUKTIF MODEL SISTEM PENJADWALAN DEPENDENCY PADA BASIS DATA DEDUKTIF STUDI KASUS: SISTEM PENJADWALAN MATA KULIAH LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh Yosep Kurniawan NIM :

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan. BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Waterfall (Jogiyanto, 2010:59). Pada penelitian ini dilakukan mulai dari tahap analisa, desain dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Waterfall (Jogiyanto, 2010:59). Pada penelitian ini dilakukan mulai dari tahap analisa, desain dan BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM Metode yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu menggunakan metode Waterfall (Jogiyanto, 2010:59). Pada penelitian ini dilakukan mulai dari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan dan Penjurusan Untuk Peserta Didik Baru Online yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

Sistem Pencarian Trayek Bis Antar Kota dengan Memanfaatkan Algoritma A*

Sistem Pencarian Trayek Bis Antar Kota dengan Memanfaatkan Algoritma A* Sistem Pencarian Trayek Bis Antar Kota dengan Memanfaatkan Algoritma A* Lieana Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha Bandung, Indonesia lieana@outlook.com Djoni Setiawan K.

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Identifikasi Masalah, (2) Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Permainan Catur Permainan catur adalah permainan kuno yang telah dimainkan berabadabad lamanya. Permainan catur dimainkan di atas papan yang memiliki 64 kotak (blok). Terdapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas analisis dan perancangan perangkat lunak yang akan dikembangkan pada tugas akhir ini. Dalam bagian analisis akan diidentifikasi hal-hal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Deskripsi Umum Sistem Perangkat lunak yang akan dibangun merupakan perangkat lunak yang diterapkan pada telepon selular yang bersistem operasi Android dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu bentuk penguraian suatu sistem informasi yang lengkap ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengindentifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat didefinisikan sejauh ini, antara lain: Pengenalan karakter matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 65 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Menggunakan Metode Haversine Formula Berbasis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Langkah implementasi merupakan langkah yang dilaksanakan sebagai bentuk integrasi dari perancangan sistem yang akan diaplikasikan pada sistem yang dirancang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum adalah alat transportasi yang disediakan untuk masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta, terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM SMART BUILDING BERBASIS MIKROKONTROLER (Deteksi Ketinggian Air Dalam Sebuah Gedung)

PEMBANGUNAN SISTEM SMART BUILDING BERBASIS MIKROKONTROLER (Deteksi Ketinggian Air Dalam Sebuah Gedung) PEMBANGUNAN SISTEM SMART BUILDING BERBASIS MIKROKONTROLER (Deteksi Ketinggian Air Dalam Sebuah Gedung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik

Lebih terperinci