Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id"

Transkripsi

1 Kode Perilaku 4C 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id versi disetujui pada bulan Mei 2009 Meliputi - Umum yang Disetujui pada Bulan Februari 2010 Versi berlaku dari Juli 2010 seterusnya Harap kirim pertanyaan komentar Anda mengenai isi dari Kode Perilaku 4C kepada: info@4c-coffeeassociation.org atau: 4C Association Adenauerallee Bonn Germany Kode Perilaku 4C akan dikaji secara berkala. Perbaikan berikutnya akan dilaksanakan pada tahun Untuk rincian mengenai tata cara, harap merujuk ke dokumen 4CDoc_050_Standard setting procedure 2012 Asosiasi 4C. Hak Cipta dilindungi Ung-ung. Tidak sedikit pun bagian dari karya ini yang dilindungi oleh hak cipta boleh diperbanyak atau disalin dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun (grafis, elektronik maupun menggunakan mesin, termasuk fotokopi, rekaman, rekaman pita, atau sistem penarikan informasi) tanpa izin tertulis dari pemilik hak cipta. The 4C Code of Conduct is subject to regular evaluation and revision according to needs. Hanya versi terakhir dapat dianggap sebagai dokumen yang sah. Dokumen-dokumen yang sah secara hukum dapat diperoleh di Sekretariat 4C dari Asosiasi 4C. Asosiasi 4C tidak menerima tanggung jawab atau kewajiban apapun tanpa persetujuan terlebih dahulu. Asosiasi 4C mempertahankan hak untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi hak ciptanya dalam hal terjadi pelanggaran, penyalahgunaan, penggunaan yang tidak sesuai atau pelanggaran terhadap hak cipta ini. Untuk dokumen-dokumen yang diterjemahkan ke dalam bahasa selain bahasa Inggris, dokumen versi bahasa Inggris tetap merupakan dokumen penentu Asosiasi 4C tidak bertanggung jawab atas aya ketidaksesuaian di antara dokumen-dokumen terjemahan.

2 Pendahuluan Dalam Asosiasi 4C, produsen, pelaku perdagangan industri, serta masyarakat sipil dari seluruh dunia bekerja bersama untuk mencapai kelestarian yang lebih baik dalam keseluruhan sektor kopi. Komunitas global ini telah menggabungkan kekuatan untuk secara terus-menerus meningkatkan kondisi sosial, lingkungan, ekonomi bagi mereka yang hidup dari kopi. Pilar-pilar utama 4C adalah kode perilaku, aturan partisipasi bagi pelaku perdagangan industri, mekanisme dukungan untuk petani kopi, sistem verifikasi, struktur penatakelolaan partisipatif. Kode Perilaku 4C, yang terdiri atas 10 Praktik yang Tidak Dapat Diterima Matriks Kode 4C, akan memperkuat kelestarian dalam rantai kopi hijau mainstream meningkatkan kuantitas kopi yang memenuhi kriteria dasar kelestarian. Lingkup Kode Perilaku 4C mencakup ketiga dimensi kelestarian, berdasarkan pada Tujuan Pembangunan Milenium PBB: Masyarakat: Kondisi kerja hidup yang layak bagi petani keluarga mereka juga karyawan. Lingkungan: Perlindungan hutan primer konservasi sumber daya alam seperti air, tanah, keanekaragaman hayati, energi. Ekonomi: Kelangsungan ekonomi adalah dasar bagi kesejahteraan sosial kelestarian. Ini termasuk pendapatan yang layak untuk semua pelaku dalam rantai kopi, akses ke pasar bebas, mata pencaharian yang berkelanjutan. 10 Praktik yang Tidak Dapat Diterima Kode Perilaku 4C tidak mengizinkan bentuk-bentuk terburuk praktik sosial, lingkungan, ekonomi dalam produksi, pemrosesan pasca-panen, perdagangan kopi hijau. Praktik-praktik tersebut disebut unacceptables). Definisi-definisi terutama didasarkan pada Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB di samping konvensi standar PBB ILO yang berlaku, biasanya, perungungan nasional. Penghentian praktik-praktik yang tidak dapat diterima harus didokumentasikan dalam laporan penilaian diri. Telah dipahami bahwa para pelaku dalam rantai kopi tidak dapat berpartisipasi dalam sistem 4C apabila ada praktik tidak dapat diterima yang masih mereka lakukan. Prasyarat untuk partisipasi ini sudah merupakan indikasi kuat komitmen terhadap kelestarian. (1) Bentuk-bentuk terburuk penggunaan tenaga kerja anak (merujuk pada Konvensi ILO 182) (2) Perbudakan kerja paksa (merujuk pada Konvensi ILO ) (3) Perdagangan manusia (Konvensi PBB Menentang Kejahatan Transnasional Terorganisir, Protokol mengenai Perdagangan Penyelundupan [Manusia], diadopsi pada tahun 2000, berlaku efektif Desember 2003) (4) Larangan menjadi anggota serikat pekerja atau keterwakilan oleh serikat pekerja (merujuk pada Konvensi ILO 87 98) (5) Penggusuran paksa tanpa kompensasi yang memadai (Perjanjian Internasional mengenai Hak- Hak Ekonomi, Sosial, Budaya, Pasal 11; Keterangan Umum No. 7 mengenai hak-hak mendapatkan perumahan yang memadai (E/C.12/1997/4); Resolusi Komisi Hak Asasi Manusia 1993/77 mengenai Penggusuran Paksa; Resolusi Sub-Komisi Perlindungan Promosi Hak Asasi Manusia 1998/9 mengenai Penggusuran Paksa) (6) Tidak menyediakan perumahan yang layak apabila dibutuhkan oleh pekerja (merujuk pada Konvensi ILO 110 mengenai Perkebunan) 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id.doc April / 31

3 (7) Tidak menyediakan air yang layak diminum bagi semua pekerja (merujuk pada Laporan PBB perihal KTT Dunia mengenai Pembangunan Berkelanjutan, Johannesburg 2002) (8) Penebangan hutan primer atau perusakan sumber daya alam lain yang ditetapkan sebagai daerah yang dilindungi oleh hukum nasional / atau internasional (9) Penggunaan pestisida yang dilarang dalam Konvensi Stockholm mengenai Bahan Pencemar Organik Persisten (POP [Persistent Organic Pollutants]) tercantum dalam Konvensi Rotterdam mengenai Persetujuan yang Diinformasikan Dini (PIC [Prior Informed Consent ]) (10) Transaksi-transaksi amoral dalam hubungan bisnis menurut perjanjian-perjanjian internasional, hukum, praktik nasional (merujuk pada Pedoman OECD mengenai Perusahaan Multinasional Konvensi PBB mengenai Kontrak Penjualan Barang Internasional) Matriks Kode 4C Matriks Kode 4C, yang disajikan di bawah ini untuk ketiga dimensi kelestarian tersebut, terdiri dari 28 prinsip, untuk masing-masing ada tiga kriteria, yaitu hijau, kuning merah. Konsep kelestarian disebutkan dalam kategori, prinsip, kriteria. Kategori mengacu pada aspek-aspek utama produksi, pemrosesan pasca-panen, perdagangan kopi hijau. Prinsip adalah pernyataanpernyataan positif mengenai kinerja yang diinginkan untuk masing-masing praktik yang tercantum dalam daftar. Untuk menilai kinerja suatu Unit 4C, kriteria menentukan kepatuhan terhadap persyaratan Prinsip- Prinsip ini. Tujuan -indikator Umum adalah untuk memberikan pedoman yang jelas konsisten kepada Unit 4C juga Verifikatur 4C untuk menjalankan tugas masing-masing yaitu penerapan Kode penilaian diri serta Verifikasi 4C. -indikator tersebut merupakan kondisi dapat diukur yang memungkinkan dilakukannya penilaian apakah kriteria terpenuhi atau tidak. Sistem lampu lalu-lintas berkesinambungan: Merah Kuning Hijau - mengindikasikan bahwa praktik yang ada saat ini harus dihentikan mengindikasikan praktik yang perlu diperbaiki lebih lanjut dalam periode transisi mencerminkan praktik yang diinginkan Proses perbaikan yang terus-menerus memberi dasar untuk kerja sama yang lebih kuat di sepanjang rantai pasokan untuk kompetisi berdasarkan pada pemahaman baru tentang kualitas. Dalam sistem inklusif Asosiasi 4C ini, praktik-praktik tidak berkelestarian sebagaimana dirumuskan dalam kriteria merah dapat diterima jika ada paling tidak sejumlah yang sama kriteria hijau dalam dimensi yang sama. Situasi ini kuning rata-rata g memungkinkan anggota 4C untuk memasarkan kopi mereka sebagai Kopi Standar 4C. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id.doc April / 31

4 Dimensi Sosial Kebebasan berserikat 1 Pekerja produsen mempunyai hak untuk mendirikan, bergabung, diwakili oleh organisasi independen pilihan mereka. Sumber daya, informasi, struktur institusional tersedia untuk meningkatkan perwakilan pekerja petani oleh organisasi mereka. Hak untuk mendirikan, bergabung, diwakili oleh sebuah organisasi independen yang dipilih secara bebas diterima terdapat akses mudah ke organisasi tersebut. Organisasi-organisasi ada tetapi tidak diterima sebagai kolega atau teman bicara yang sah. Pengelola Pekerja produsen menyatakan bahwa mereka bebas untuk membentuk bergabung dengan organisasi independen demi melindungi kepentingan mereka (seperti serikat pekerja, federasi, asosiasi, kelompok petani, organisasi buruh). Suatu proses telah dimulai untuk memungkinkan pekerja, produsen, perwakilan organisasi independen untuk secara bebas bergabung dengan organisasi independen demi melindungi kepentingan mereka. Organisasi ada, tetapi tidak terlihat nyata aya indikasi proses atau program apa pun untuk memungkinkan pekerja produsen untuk secara bebas bergabung dengan organisasi independen. Perwakilan organisasi independen mendapat jaminan akses ke informasi sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi mereka. Perwakilan organisasi independen memiliki akses ke informasi sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi mereka. Perwakilan organisasi independen tidak mempunyai jaminan akses ke informasi sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

5 mereka. Tidak ada kasus diskriminasi, tindakan merugikan atau pengeluaran anggota organisasi independen oleh Pengelola, pemberi kerja, atau pekerja lain. Tidak ada kasus diskriminasi, tindakan merugikan, atau pengeluaran anggota organisasi independen oleh Pengelola, atau pemberi kerja, atau pekerja lain. Kasus diskriminasi atau tindakan merugikan terhadap anggota organisasi independen (selain serikat pekerja) masih terjadi. Kebebasan tawarmenawar 2 Pekerja mempunyai hak untuk melakukan tawarmenawar secara kolektif. Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan kepada semua pekerja. Serikat Pekerja / atau organisasi pekerja dapat melakukan tawarmenawar secara kolektif. Hasil tawar-menawar diterapkan kepada sebagian pekerja. Hak untuk melakukan hasil tawarmenawar kolektif diabaikan. Pengelola Dilakukan konsultasi reguler antara pemberi kerja perwakilan pekerja resmi perihal kondisi kerja, kompensasi, penyelesaian sengketa, hubungan internal, persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan bersama terkait dengan semua pekerja. Dilakukan konsultasi antara pemberi kerja perwakilan pekerja resmi. Konsultasi tidak diterima oleh pemberi kerja. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

6 atau Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan kepada semua pekerja. Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan sebagian. Hasil tawar-menawar kolektif diabaikan. Diskriminasi 3 Hak yang setara berkenaan dengan jenis kelamin, kondisi menjadi ibu, agama, kesukuan, kondisi fisik, pangan politik dijamin. Program-program tindakan positif untuk menjamin hak yang setara diimplementasikan. Kesadaran untuk menjamin hak yang setara dibangkitkan langkah-langkah konkrit untuk mengembangkan program tindakan positif terlihat nyata. Tidak terlihat aya tindakan positif untuk membangkitkan kesadaran akan kesetaraan hak maupun menjamin hal tersebut. Pengelola Ada kebijakan prosedur yang mengatur kesetaraan hak berkenaan dengan jenis kelamin, kondisi menjadi ibu, agama, kesukuan, kondisi fisik, pangan politik termasuk mekanisme penyampaian keluhan. Kebijakan prosedur, termasuk mekanisme penyampaian keluhan, yang mengatur kesetaraan hak seg dikembangkan. Tidak ada kebijakan atau prosedur yang mengatur kesetaraan hak. Kebijakan prosedur tersebut diimplementasikan. Tidak ada bukti yang Insiden diskriminasi, pelecehan atau perlakuan yang menghina mungkin telah terjadi, tetapi seg ditangani. Insiden diskriminasi, pelecehan atau perlakuan yang menghina telah terjadi. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

7 menunjukkan bahwa kesetaraan hak dilanggar atau pelecehan atau perlakuan yang menghina terjadi. Hak masa kanak-kanak pendidikan 4 Anak-anak mempunyai hak atas masa kanakkanak pendidikan. Hak anak-anak atas masa kanak-kanak pendidikan diimplementasikan. Terlihat aya usaha sungguh-sungguh untuk mengambil anak-anak dari pekerjaan memberi mereka pendidikan. Tidak ada tindakan untuk mendorong pendidikan anak-anak. Pengelola Semua anak dalam usia wajib sekolah bersekolah. Beberapa anak dalam usia wajib sekolah tidak bersekolah. Mayoritas anak dalam usia wajib sekolah tidak bersekolah. Tenaga kerja anak-anak hanya diterima sebagai bagian dari kerja keluarga yang ringan di luar jam sekolah. Tidak terlihat aya kesadaran mengenai kebutuhan akan pendidikan anak-anak dalam Unit 4C. Pengelola melakukan upaya yang mengarah pada perbaikan situasi pendidikan. Pengelola mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi pendidikan. Tidak terlihat aya upaya untuk memfasilitasi akses ke pendidikan. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

8 Kondisi Kerja 5a Pekerja menerima kontrak kerja. Semua pekerja menerima kontrak kerja tertulis. Perjanjian kontrak ditaati. Perjanjian kontrak informal tetapi transparan digunakan diimplementasikan. Perjanjian kontrak dengan pekerja tidak diterapkan atau dipatuhi. Pengelola Kontrak perjanjian kerja tertulis terdaftar tersedia untuk semua pekerja. Semua pekerja memiliki salinan kontrak kerja mereka. Tidak ada keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak ditaati. Sedikitnya terdapat perjanjian kontrak lisan bagi semua pekerja. Tidak ada keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak diimplementasikan. Terdapat keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak dihormati. 5b Jam kerja sesuai dengan ung-ung nasional / konvensi internasional / atau tawar-menawar kolektif kerja lembur dibayar. Jam kerja sesuai dengan ung-ung nasional / konvensi internasional / atau tawar-menawar kolektif kerja lembur dibayar. Jam kerja sesuai dengan ung-ung nasional / konvensi internasional jam kerja dicatat secara individu. Jam kerja tidak sesuai dengan ungung nasional / konvensi internasional kerja lembur tidak dibayar. Pengelola Waktu kerja untuk semua Jam kerja untuk pekerja Jam kerja untuk pekerja 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

9 pekerja karyawan tidak melebihi delapan jam sehari 48 jam seminggu atau kurang jika diatur oleh ung-ung nasional. karyawan dibatasi sampai 48 jam per minggu atau kurang jika diatur oleh ungung nasional. karyawan melebihi 48 jam per minggu atau ketentuan ung-ung nasional. Kerja lembur adalah sukarela, jarang, dibayar penuh sesuai ung-ung nasional, dibayar tepat waktu. Lembur tidak dibayar sesuai dengan ung-ung nasional. Pekerja menyatakan bahwa lembur tidak dibayar, tidak tentu, / atau tidak sukarela. Pekerja mendapatkan, dalam periode tujuh hari, istirahat sedikitnya selama 24 jam berturut-turut. Tersedia dokumentasi jam kerja jam lembur sukarela untuk setiap pekerja. Jam kerja pekerja dicatat. Jam kerja tidak dicatat. 5c Upah sesuai dengan ung-ung nasional atau kesepakatan sektor. Upah adalah di atas upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi. Upah sesuai dengan upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor. Upah adalah di bawah upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor. Pengelola Upah semua pekerja Upah minimum atau Upah yang dibayarkan 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

10 karyawan adalah di atas upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi. kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi, dibayarkan. adalah di bawah upah minimum nasional atau kesepakatan sektor. Tersedia catatan pembayaran atau slip gaji untuk semua pekerja karyawan. 5d Pemberi kerja menjamin kondisi kesehatan keselamatan kerja yang layak bagi para pekerja. Program kesehatan keselamatan diimplementasikan secara penuh sistem pemantauan diberlakukan. Program kesehatan keselamatan ada, tetapi pemantauan implementasinya belum sepenuhnya nyata. Tidak terdapat program kesehatan keselamatan. Kondisi kerja tidak sehat berbahaya terlihat nyata. Pengelola Penilaian Risiko dijalankan termasuk identifikasi evaluasi bahaya. Program kesehatan keselamatan, termasuk tanggung jawab pemantauan, diimplementasikan. Program kesehatan keselamatan didokumentasikan. Prosedur peralatan untuk memastikan praktik kesehatan keselamatan diketahui namun tidak selalu tersedia atau digunakan. Tidak ada bukti aya langkah-langkah perlindungan atau kesadaran akan risiko kesehatan keselamatan di antara staf pekerja. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

11 Pekerja mendapat informasi cukup terlatih baik dalam persoalan kesehatan keselamatan (termasuk perangkat darurat orangorang yang terlatih dalam big P3K. tidak secara sistematis diimplementasikan. Peralatan perlengkapan yang sesuai tersedia, dipelihara dengan baik, bersih. Fasilitasi keselamatan tersedia. Pekerja sepenuhnya menyadari dilindungi secara memadai dari mesin yang berbahaya, situasi kerja yang tidak sehat, bahan kimia, risiko lainnya. 5e Pekerja musiman upah-per-potong diperlakukan sama. Pekerja musiman upah-per-potong diperlakukan sama. Pekerja musiman upah-per-potong menerima upah minimum tetapi tidak mendapatkan tunjangan lain. Pekerja musiman upah-per-potong tidak mendapatkan upah yang setara dengan upah minimum pada jam kerja normal tidak mendapat akses ke tunjangan lain. Pengelola 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

12 Sistem pembayaran upah-perpotong dipantau untuk memastikan bahwa total gaji yang dibayarkan sedikitnya setara dengan upah minimum nasional atau sektor (mana yang lebih tinggi) proporsional dengan upah yang dibayarkan kepada pekerja lain. Pekerja musiman upah-perpotong menerima tunjangan yang sama seperti pekerja lain. Catatan / dokumentasi tersedia. Sistem pembayaran upah-perpotong dipantau untuk memastikan bahwa total gaji yang dibayarkan setara dengan upah minimum nasional atau sektor (mana yang lebih tinggi). Pekerja musiman upahper-potong tidak menerima tunjangan lain. Sistem pembayaran upahper-potong lebih rendah daripada upah minimum nasional atau sektor. Pekerja musiman upahper-potong tidak menerima tunjangan lain. Catatan / dokumentasi tidak tersedia. Pengembanga n kapasitas keterampilan 6 pekerja dalam Unit 4C menerima pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kapasitas mereka. Semua pekerja dalam Unit 4C diberi akses ke pelatihan pengembangan keterampilan yang relevan untuk menerapkan praktikpraktik pertanian manajemen yang baik. pekerja dalam Unit 4C memiliki akses ke pelatihan keterampilan teknis yang relevan. pekerja dalam Unit 4C tidak memiliki akses ke pelatihan apa pun untuk meningkatkan keterampilan mereka. Pengelola Kebijakan pelatihan Kebijakan rencana Tidak ada kebijakan 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

13 rencana implementasi telah dikembangkan yang mencakup Praktik Pertanian yang Baik, Praktik Manajemen yang Baik, aspek-aspek kualitas. pelatihan untuk keterampilan yang relevan didokumentasikan, tetapi belum sepenuhnya diimplementasikan. pelatihan yang dijalankan. Kegiatan pelatihan tersedia bagi semua pekerja yang diberikan secara setara, ditawarkan secara gratis selama jam kerja. Kegiatan pelatihan tersedia untuk semua. Kegiatan pelatihan tidak tersedia untuk semua pekerja. Tidak terlihat aya kegiatan pelatihan. Wanita pria memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta. Dokumentasi untuk program pelatihan bagi semua pekerja tersedia. Tidak ada dokumentasi yang tersedia. Kondisi Kehidupan pendidikan 7 Unit 4C bekerja untuk meningkatkan kondisi kehidupan mendukung pendidikan dasar pekerja. Perbaikan kondisi kehidupan pendidikan dasar yang ditentukan untuk semua pekerja didukung. Perbaikan kondisi kehidupan pendidikan dasar yang ditentukan untuk Mitra Bisnis pekerja didukung sebagian. Perbaikan kondisi kehidupan pendidikan dasar untuk pekerja tidak didukung. Pengelola 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

14 Penilaian atas kondisi kehidupan yang ada kebutuhan pendidikan dasar telah dijalankan. Rencana perbaikan telah ditetapkan (sesuai dengan ung-ung nasional, jika sesuai) diimplementasikan. Dokumentasi tersedia. Penilaian atas kondisi kehidupan pendidikan dasar yang ada telah dijalankan. Rencana perbaikan seg ditetapkan / atau diimplementasikan sebagian. Tidak ada layanan yang tersedia. Dimensi Lingkungan Konservasi Keanekaragam an Hayati 1 Konservasi keanekaragaman hayati, termasuk flora fauna asli yang dilindungi terancam punah mendapat dukungan. Program pelestarian peningkatan satwa liar flora asli dikembangkan diterapkan. Tidak ada eksploitasi atas spesies flora asli yang terancam punah dilindungi. Program untuk melindungi meningkatkan keanekaragaman hayati seg dikembangkan. Eksploitasi atas flora fauna asli dipraktikkan sebagian. Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

15 Dimensi Lingkungan Setiap perkebunan memiliki peta yang menunjukkan penggunaan lahan. Ada peta umum penggunaan lahan Unit. Ada program konservasi vegetasi fauna alami serta perlindungan atas wilayah sensitif (lereng, daerah aliran sungai, rawa) memenuhi setidaknya ung-ung nasional. Peta-peta seg disusun. Tidak ada praktik perburuan spesies satwa liar yang terancam punah ekstraksi tanaman yang dilindungi. Program konservasi untuk vegetasi fauna alami serta perlindungan atas wilayah sensitif (lereng, daerah aliran sungai, rawa) seg dikembangkan. Tidak ada kesadaran dalam Unit 4C akan pentingnya keanekaragaman hayati perung-ungan nasional yang terkait. Tidak ada langkah yang diambil untuk melindungi atau memperbanyak tanaman fauna asli. Perburuan spesies satwa liar yang terancam punah ekstraksi tanaman yang dilindungi terlihat nyata. Penggunaan penanganan 2a Penggunaan pestisida diminimalkan. Metode pengendalian biologis, budaya, fisik dipadukan dengan keputusan mengenai Langkah-langkah diambil untuk memantau tingkat hama, penyakit, Tidak ada sistem yang diterapkan untuk meminimalkan penggunaan pestisida. Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

16 Dimensi Lingkungan bahan kimia penggunaan pestisida berdasarkan pada pemantauan sistematik terhadap hama, penyakit, gulma. Hanya pestisida dengan tingkat bahaya yang terendah digunakan. gulma, paling sedikit satu metode untuk mengurangi penggunaan pestisida diimplementasikan. Pestisida yang kurang berbahaya menurut Daftar WHO II Daftar Kuning 4C digunakan. Penggunaan pestisida yang paling berbahaya menurut Daftar WHO Ia + Ib Daftar Merah 4C dipraktikkan. Sistem pengelolaan hama yang terpadu didokumentasikan seg diimplementasikan. Sistem pengelolaan hama yang terpadu seg disusun. Tidak ada sistem pengelolaan hama (terpadu). Pestisida-pestisida dalam Daftar Merah Kuning 4C tidak digunakan. Catatan mengenai jenis tingkat pestisida yang digunakan disimpan. Pestisida paling berbahaya menurut Daftar Merah 4C tidak digunakan. Catatan tidak lengkap. Pestisida paling berbahaya menurut Daftar Merah 4C masih digunakan. Tidak ada catatan yang disimpan. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

17 Dimensi Lingkungan Pelatihan diberikan kepada pekerja perkebunan mengenai IPM, buku petunjuk tersedia. 2b Efek berbahaya dari pestisida bahan kimia lain yang digunakan pada kesehatan manusia lingkungan diminimalkan. Pestisida bahan kimia lain disimpan, dipergunakan, dibuang dengan cara yang paling tidak berbahaya bagi kesehatan manusia lingkungan. Rencana untuk menangani pestisida bahan kimia lainnya terkait dengan penggunaan, penyimpanan, pembuangannya dirumuskan. Langkahlangkah diambil untuk menghindari praktik penggunaan, penyimpanan, pembuangan yang paling berbahaya. Pestisida bahan kimia lain disimpan, digunakan, dibuang dengan cara yang berbahaya bagi kesehatan manusia lingkungan. Pengelola Rencana mengenai penggunaan, penyimpanan, Rencana mengenai penggunaan, penyimpanan, Tidak ada langkah yang diambil untuk 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

18 Dimensi Lingkungan pembuangan pestisida bahan kimia lain tersedia. Semua pestisida bahan kimia lain digunakan, disimpan, dibuang secara aman oleh personil yang terlatih terlindung, sesuai dengan perung-ungan nasional / atau setempat serta petunjuk pabrik pembuatnya. Membuat menyimpan catatan berisi: nama personil yang menangani pestisida, pengendalian penggunaan peralatan keselamatan, permintaan pestisida dari penyimpanan. pembuangan pestisida bahan kimia lain tersedia. Personil seg dilatih mengenai penanganan yang aman (termasuk penggunaan, penyimpanan, pembuangan) pestisida bahan kimia lain sebagaimana diwajibkan dalam perung-ungan nasional /atau setempat serta menurut petunjuk pabrik pembuatnya. Beberapa catatan dibuat disimpan. menggunakan, menyimpan, membuang pestisida secara aman sesuai dengan perung-ungan nasional / atau setempat serta petunjuk pabrik pembuatnya. Konservasi tanah 3 Praktik-praktik konservasi tanah dilakukan. Tanah dilindungi dari erosi penggunaan yang berlebihan dengan langkah-langkah konservasi Langkah-langkah konservasi tanah telah dimulai. Hasil-hasil konservasi tanah belum Penurunan sumber daya tanah yang parah, teramati, terjadi secara terus-menerus oleh erosi akibat Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

19 Dimensi Lingkungan tanah yang memadai. terlihat. kurangnya langkahlangkah konservasi tanah permukaan tanah yang dilindungi. Rencana konservasi tanah sudah ada diimplementasikan, termasuk langkah-langkah untuk melindungi tanah dari erosi dengan vegetasi / atau sisa tanaman teknik konservasi tanah lainnya. Tidak ada tanda-tanda erosi. Beberapa langkah diambil untuk melindungi tanah dari erosi dengan vegetasi / atau sisa tanaman teknik konservasi tanah lainnya. Ada beberapa tanda erosi. Tidak ada langkah yang diambil untuk melindungi tanah dari erosi. Terlihat aya penurunan sumber daya tanah yang parah, teramati, terjadi secara terus-menerus akibat erosi. Kesuburan tanah manajemen nutrisi 4a Pupuk digunakan secara pantas. Penggunaan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman berdasarkan pada analisis tanah / tanaman. Sistem pemantauan untuk tanah / tanaman seg dikembangkan meskipun penggunaan pupuk belum didasarkan Penggunaan pupuk mineral yang berlebihan terlihat nyata. Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

20 Dimensi Lingkungan pada kebutuhan tanah / tanaman yang sebenarnya. Analisis tanah / tanaman dilakukan didokumentasikan. Rencana pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanah tanaman seg ditetapkan. Terdapat bukti bahwa pupuk yang digunakan 50 % di atas jumlah yang diperlukan. Penggunaan pupuk dilakukan sesuai dengan analisis tanah / tanaman hasil panen yang diharapkan. Pemupukan didokumentasikan. 4b Manajemen zat organik dijalankan. Zat organik digunakan kembali didaur ulang sebagian menggantikan pupuk mineral. Zat organik digunakan kembali didaur ulang. Pembuangan zat organik secara percuma tidak tepat. Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

21 Dimensi Lingkungan Pupuk organik digunakan. Sejumlah pupuk organik digunakan. Pupuk organik tidak digunakan. Bahan limbah organik didaur ulang dianggap sebagai pasokan nutrisi. Sejumlah bahan limbah organik didaur ulang. Bahan limbah organik tidak didaur ulang. Kandungan zat organik tanah dipertahankan. Kandungan zat organik tanah belum sepenuhnya dipertahankan. Kandungan zat organik tanah tidak dipertahankan. Air 5a Sumber daya air dilestarikan. Semua langkah yang diperlukan diambil untuk melestarikan sumber daya air. Praktik pelestarian air diimplementasikan. Penggunaan yang boros, penggunaan yang terlalu banyak, polusi sumber daya air. Pengelola Rencana pengelolaan air yang didasarkan pada prinsip efisiensi penggunaan air didokumentasikan Rencana pengelolaan air dikembangkan (termasuk irigasi pemrosesan basah). Tidak ada rencana pengelolaan air yang dikembangkan. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

22 Dimensi Lingkungan diimplementasikan (termasuk irigasi pemrosesan basah). Sumber air permukaan air tanah telah diidentifikasi dilestarikan. Sumber air permukaan air tanah telah diidentifikasi beberapa langkah untuk melestarikan sumber air telah diimplementasikan. Sumber air permukaan air tanah tidak dilestarikan. Air untuk pemrosesan kopi irigasi digunakan secara efisien. Beberapa langkah untuk mengurangi penggunaan air diimplementasikan. Tidak ada bukti aya kesadaran akan penggunaan air yang efisien. 5b Manajemen air limbah dijalankan. Air limbah diolah bahan pencemar yang dibuang diminimalkan. Air limbah diolah. Air limbah yang tidak diolah dibuang ke alam. Pengelola Mitra Bisnis Sistem pengolahan air limbah untuk pemrosesan basah limbah kotoran dijalankan. Sistem pengolahan air limbah untuk pemrosesan basah limbah kotoran dijalankan. Tidak terlihat aya pengembangan sistem pengolahan air limbah apa pun. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

23 Dimensi Lingkungan Semua yang menangani air limbah menyadari pentingnya pengolahan tersebut. Ada bukti akan aya kesadaran mengenai pentingnya pengolahan air limbah di antara beberapa yang menangani air limbah. Tidak ada bukti akan aya kesadaran mengenai pentingnya pengolahan air limbah di antara yang menangani air limbah. Hasil olahan air limbah memenuhi parameter-parameter yang ditentukan dalam perung-ungan nasional / setempat sebelum dibuang. Hasil olahan air limbah belum sepenuhnya memenuhi parameterparameter yang ditentukan dalam perung-ungan nasional / setempat sebelum dibuang. Limbah 6 Manajemen limbah yang aman dijalankan. Pembentukan limbah diminimalkan, penggunaan kembali daur ulang dimaksimalkan. Pembuangan limbah yang aman dipastikan. Pembuangan limbah berbahaya secara aman dipraktikkan. Limbah berbahaya dibuang secara tidak aman. Pengelola Mitra Bisnis 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

24 Dimensi Lingkungan Berbagai jenis limbah yang dihasilkan dalam Unit 4C diidentifikasi. Penggunaan kembali, daur ulang, pembuangan yang aman dijalankan dilakukan sesuai dengan jenis-jenis limbahnya. Limbah yang berbahaya diidentifikasi. Limbah berbahaya dibuang secara aman untuk mencegah pencemaran pada sumber daya air tanah bahaya bagi manusia binatang. Limbah berbahaya dibuang tanpa mempertimbangkan kemungkinan timbulnya pencemaran pada lingkungan. Energi 7a Penggunaan energi yang dapat diperbarui lebih diutamakan. Penggunaan sumber energi yang dapat diperbarui dimaksimalkan terlihat nyata. Pilihan-pilihan untuk menggunakan energi yang dapat diperbarui dinilai, implementasinya direncanakan. Energi digunakan tanpa mempertimbangkan apakah energi tersebut dapat diperbarui. Pengelola, fasilitas penggilingan Potensi sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dalam Unit 4C diidentifikasi. Potensi sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dalam Unit 4C telah diidentifikasi penggunaannya seg dievaluasi. Hanya sumber energi yang tidak dapat diperbarui digunakan. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

25 Dimensi Lingkungan Sumber-sumber energi yang dapat diperbarui digunakan jika / bilamana tersedia. Pengurangan penggunaan sumber energi fosil terlihat nyata. atau Beberapa sumber energi yang dapat diperbarui digunakan jika / bilamana tersedia. 7b Menghemat energi Penggunaan energi dipantau dievaluasi secara teratur. Minimalisasi penggunaan energi terlihat nyata. Penggunaan energi secara teratur dievaluasi langkah-langkah pertama menuju efisiensi energi pilihan alternatif diimplementasikan. Penggunaan energi yang boros sebagai masukan untuk produksi atau pemrosesan kopi terlihat nyata. Pengelola Mitra Bisnis Penggunaan energi dihitung didokumentasikan. Pengurangan penggunaan energi peningkatan efisiensi energi terlihat nyata. Penggunaan energi dihitung. Ada langkah yang diambil untuk mengurangi penggunaan energi meningkatkan efisiensi Tidak ada langkah yang diambil untuk mengurangi penggunaan energi meningkatkan efisiensi energi. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

26 Dimensi Lingkungan energi. Dimensi Ekonomi Informasi pasar 1 Informasi pasar dapat diakses di dalam Unit 4C. Persyaratan kualitas kopi harga pasar selalu terkini, diteruskan, dapat diakses dalam Unit 4C. Persyaratan kualitas kopi harga pasar dapat diakses dalam Unit 4C. Informasi pasar tidak diteruskan di sepanjang rantai. Persyaratan kualitas kopi harga pasar tidak dapat diakses dalam Unit 4C. Pengelola Harga di tingkat perkebunan yang dihubungkan dengan harga pasar lokal dibedabedakan menurut kualitas, diteruskan secara rutin (sedikitnya seminggu sekali) Harga di tingkat perkebunan yang dihubungkan dengan harga pasar lokal dibedabedakan menurut kualitas, diperbarui secara rutin oleh Pengelola dapat tidak memiliki akses ke informasi terorganisir mengenai harga persyaratan kualitas kopi. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

27 Dimensi Ekonomi kepada oleh Pengelola (mis. melalui radio, papan pengumuman, sms, atau media lain). diakses oleh. Akses pasar 2 Unit 4C meningkatkan kemampuan para produsen mendapatkan akses pasar yang memadai, termasuk informasi pasar, kredit keuangan, pasokan masukan, dll. Produsen ditawari akses pasar yang memadai dalam Unit 4C. Produsen dapat memperoleh akses pasar yang dibutuhkan dalam Unit 4C. Produsen tidak mempunyai akses pasar yang memadai dalam Unit 4C. Pengelola Penjajakan mengenai jenis-jenis layanan yang dibutuhkan oleh produsen telah dilakukan. Tidak ada akses informasi tentang layanan apa pun yang disediakan oleh Pengelola. Pengelola menyediakan akses ke layanan dengan harga pasar seperti pupuk, pestisida, peralatan, kredit, bahan penanaman / bibit, bantuan teknis. Pengelola menyediakan akses hanya ke beberapa layanan. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

28 Dimensi Ekonomi Pengelola secara aktif menyampaikan informasi perihal layanan-layanan ini. Pengelola belum secara aktif menyampaikan informasi perihal layananlayanan ini. Kualitas 3 Kualitas kopi dipantau dalam Unit 4C. kualitas yang sistematik memungkinkan pemenuhan persyaratan pasar atau standar ekspor nasional / internasional. Rencana untuk memantau kualitas kopi seg dilaksanakan. Langkah-langkah pertama diambil untuk memantau kualitas kopi berdasarkan persyaratan pasar atau standar ekspor nasional / internasional. Kualitas kopi tidak dipantau berdasarkan standar atau persyaratan apa pun dalam Unit 4C. Pengelola Penilaian kualitas yang sistematis dari perkebunan sampai ke tingkat Pengelola dijalankan. Rencana kontrol kualitas dari perkebunan sampai ke tingkat Pengelola telah ditetapkan. Tidak ada kontrol kualitas yang dijalankan. Kualitas kopi hijau dinilai menurut kandungan air Parameter-parameter kualitas telah ditentukan kontrol 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

29 Dimensi Ekonomi cacat fisik pada saat pengiriman. Pengontrolan serupa dijalankan untuk pengiriman buah atau kopi berkulit tanduk (parchment). telah sebagian diterapkan. Penyimpanan catatan 4 Penyimpanan catatan yang digunakan untuk memantau efisiensi produksi akan membawa peningkatan kinerja kebun. Penyimpanan catatan kegiatan produksi yang sistematis oleh semua produsen sesuai dengan tingkat pendidikan mereka terlihat nyata. Kinerja kebun seg ditingkatkan. Langkah-langkah pertama seg diambil untuk menyimpan catatan kegiatan produksi, sesuai dengan tingkat pendidikan produsen. Tidak terdapat catatan apa pun mengenai kegiatan produksi. Pengelola produsen di dalam Unit 4C Semua produsen mempunyai catatan mengenai aspek teknis keuangan yang mencakup hasil panen, penggunaan masukan, harga yang dibayarkan serta diterima. Beberapa produsen mempunyai catatan mengenai aspek teknis keuangan yang mencakup hasil panen, penggunaan masukan, harga yang dibayarkan serta diterima. Tidak ada penyimpanan catatan yang dilakukan sama sekali. Catatan memperlihatkan peningkatan efisiensi perkebunan sejalan dengan 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

30 Dimensi Ekonomi waktu. Templat untuk pembuatan catatan disediakan bagi produsen oleh Pengelola. Ada templat untuk pembuatan catatan seg disediakan bagi produsen oleh Pengelola. Perniagaan 5 Tersedia mekanisme penentuan harga yang transparan untuk mencerminkan kualitas kopi praktik-praktik produksi yang berkelestarian. Mekanisme penentuan harga transparan yang mencerminkan kualitas kopi praktik produksi yang berkelestarian sudah mapan berjalan. Mekanisme penentuan harga transparan yang mencerminkan kualitas kopi terlihat nyata terus diperbaiki. Tidak terlihat aya mekanisme penentuan harga yang terkait dengan kualitas. Pengelola Produsen mengetahui mekanisme penentuan harga sesuai dengan atribut kualitas kopi praktik kelestarian 4C. Produsen mengetahui mekanisme penentuan harga sesuai dengan atribut kualitas kopi. Tidak ada bukti bahwa kopi dibayar sesuai dengan atribut kualitas kopi. Dokumentasi yang terkait tersedia menunjukkan Mekanisme penentuan harga 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

31 Dimensi Ekonomi fungsionalitas mekanisme penentuan harga. seg dianalisis untuk mengidentifikasi tindakan korektif. Keterlacakan 6 Mekanisme untuk keterlacakan internal (dalam Unit 4C) sudah berjalan. Dalam Unit 4C, kopi dengan jelas diberi identifikasi, dipisahpisahkan, disimpan, dilindungi agar tidak tercampur dengan kopi dari sumber lain. Dokumen tertulis tersedia beroperasi. Kopi dapat dilacak dalam Unit 4C. Kopi tidak dapat dilacak dalam Unit 4C. Pengelola Kopi Standar 4C dengan jelas diberi identifikasi, dipisahpisahkan, disimpan, dilindungi agar tidak tercampur dengan kopi dari sumber lain. Kopi Standar 4C dengan jelasi diberi identifikasi dipisahpisahkan. Kopi dari sumber yang berbeda-beda dicampur tanpa kemungkinan untuk mempertahankan keterlacakan Kopi Standar 4C. Dokumen tertulis tersedia beroperasi. 4C ASSOCIATION 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_en.doc April / 31

KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0

KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0 KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0 DAFTAR ISI KODE Pendahuluan Dimensi Ekonomi Prinsip Pertanian sebagai usaha (1.1-1.3) Prinsip Dukungan untuk petani (1.4-1.8)

Lebih terperinci

Memahami. Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C. Kode Perilaku

Memahami. Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C. Kode Perilaku Memahami 4C Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C Kode Perilaku Memahami Kode Perilaku 4C Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Kriteria, Indikator dan KPI Karet Alam Berkesinambungan 1. Referensi Kriteria, Indikator dan KPI SNR mengikuti sejumlah

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN ROTTERDAM CONVENTION ON THE PRIOR INFORMED CONSENT PROCEDURE FOR CERTAIN HAZARDOUS CHEMICALS AND PESTICIDES IN INTERNATIONAL TRADE

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN ROTTERDAM CONVENTION ON THE PRIOR INFORMED CONSENT PROCEDURE FOR CERTAIN HAZARDOUS CHEMICALS AND PESTICIDES IN INTERNATIONAL TRADE

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

2 beracun, saat ini tumbuh pesat dalam rangka memenuhi kebutuhan perindustrian dan pertanian. Perdagangan bahan kimia dan pestisida berbahaya tertentu

2 beracun, saat ini tumbuh pesat dalam rangka memenuhi kebutuhan perindustrian dan pertanian. Perdagangan bahan kimia dan pestisida berbahaya tertentu TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENGESAHAN. KONVENSI. Rotterdam. Bahan Kimia. Pestisida. Berbahaya. Perdagangan. Prosedur Persetujuan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 72)

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak

LAMPIRAN I Cara. Indikator. Kualitas (esensi) Ada/Tidak LAMPIRAN I Indikator INDIKATOR KINERJA EKONOMI Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung yang meliputi pendapatan, biaya operasional, imbal jasa EC1 (kompensasi) karyawan, donasi,

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku BSCI 1

Pedoman Perilaku BSCI 1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman

Lebih terperinci

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy)

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) 1 1.Kebijakan Lingkungan 1.1 Dilarang Deforestasi Tidak akan ada pengembangan baru di kawasan stok

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA 10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA Kebijakan Hak Asasi Manusia Sebagai salah satu perusahaan global yang beroperasi di lebih 15 negara di empat benua, Indorama Ventures Public Company Limited (IVL) sangat

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

BRIDGESTONE GROUP. Versi 1.0. December BRIDGESTONE GROUP KEBIJAKAN PENGADAAN BERKESINAMBUNGAN GLOBAL

BRIDGESTONE GROUP. Versi 1.0. December BRIDGESTONE GROUP KEBIJAKAN PENGADAAN BERKESINAMBUNGAN GLOBAL BRIDGESTONE GROUP Versi 1.0 December 2017 1 BRIDGESTONE GROUP KEBIJAKAN PENGADAAN BERKESINAMBUNGAN GLOBAL DAFTAR ISI PENDAHULUAN 03 FILOSOFI PERUSAHAAN BRIDGESTONE 04 MISI PENGADAAN BRIDGESTONE 06 KOMITMEN

Lebih terperinci

4C LANGKAH DEMI LANGKAH. Jalan untuk bergabung dengan sistem 4C

4C LANGKAH DEMI LANGKAH. Jalan untuk bergabung dengan sistem 4C 4C LANGKAH DEMI LANGKAH Jalan untuk bergabung dengan sistem 4C LANGKAH 1: Menjadi Anggota 4C 4 Temukan kategori keanggotaan Anda 4 LANGKAH 2: Bergabung dengan Unit 4C atau membuat Unit 4C 5 Bagaimana Unit

Lebih terperinci

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola BP 2013 Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1. Pendahuluan Kami mengirimkan energi kepada dunia.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I]

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan dan bertujuan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Unilever Kebijakan Penunjukan Pihak Luar Secara Bertanggung Jawab Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Juni 2016 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip-prinsip Mendasar 4 Pedoman Pelaksanaan 6 I Persyaratan

Lebih terperinci

KONVENSI STOCKHOLM TENTANG BAHAN PENCEMAR ORGANIK YANG PERSISTEN

KONVENSI STOCKHOLM TENTANG BAHAN PENCEMAR ORGANIK YANG PERSISTEN KONVENSI STOCKHOLM TENTANG BAHAN PENCEMAR ORGANIK YANG PERSISTEN Para Pihak atas Konvensi ini, mengakui bahwa bahan pencemar organik yang persisten memiliki sifat beracun, sulit terurai, bersifat bioakumulasi

Lebih terperinci

ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. 3 EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti

ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. 3 EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti 71 ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN NO kode GRI KETERANGAN 1 EC 1 2 EC2 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung,meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi

Lebih terperinci

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menetapkan konsep

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO Hal. 1 NO. PRINSIP DAN KRITERIA INDIKATOR 1. SISTEM PERIZINAN DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN 1.1 Perizinan dan sertifikat. 1. Telah memiliki izin lokasi dari pejabat yang Pengelola perkebunan harus memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier Standar Perilaku Supplier Pendahuluan Seiring upaya kami untuk terus mencapai kinerja tinggi bagi klien, perusahaan, dan pemegang saham, Accenture berkomitmen untuk menjunjung setinggi-tingginya standar

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0 Versi 1.0 24 Juni 2015 Daftar Isi 1.0 Pendahuluan & Cakupan Penerapan... 2 2.0 Kepatuhan terhadap Hukum, Peraturan, & Kode Etik Pemasok yang Berlaku... 3 3.0 Praktik Bisnis... 3 4.0 Kesejahteraan Hewan...

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN STOCKHOLM CONVENTION ON PERSISTENT ORGANIC POLLUTANTS (KONVENSI STOCKHOLM TENTANG BAHAN PENCEMAR ORGANIK YANG PERSISTEN)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Menjalin Kemitraan dengan para Pemasok Kami 2017 Versi Bahasa Indonesia PENDAHULUAN Kemitraan yang diadasarkan pada pengadaan yang bertanggung

Lebih terperinci

Interpretasi Nasional Prinsip & Kriteria RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan. Untuk Petani Kelapa Sawit Republik Indonesia.

Interpretasi Nasional Prinsip & Kriteria RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan. Untuk Petani Kelapa Sawit Republik Indonesia. Interpretasi Nasional Prinsip & RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan Untuk Petani Kelapa Sawit Republik Indonesia Draft 3 Oktober 2007 Prinsip 1 : Komitmen terhadap transparansi Nasional 1.1.Pihak

Lebih terperinci

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 & 5 Agustus, 2010 LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kebijakan dan Konvensi Internasional yang berdampak pada Perdagangan

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KODE ETIK PEMASOK Peraturan ini memberikan standard minimum yang bilamana mungkin, harus di lampaui oleh pemasok. Dalam penerapannya, para pemasok harus mengikuti hukum nasional dan hukum lainnya yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik

Lampiran 1. Penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik Lampiran 1. Penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik Indikator Pasal Biaya (Rp) Dolok Ilir Pabatu Pulu Raja SOP Kebun mulai dari LC (Land Clearing) sampai dengan panen tersedia 4.1

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN STOCKHOLM CONVENTION ON PERSISTENT ORGANIC POLLUTANTS (KONVENSI STOCKHOLM TENTANG BAHAN PENCEMAR ORGANIK YANG PERSISTEN) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGESAHAN MINAMATA CONVENTION ON MERCURY (KONVENSI MINAMATA MENGENAI MERKURI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGESAHAN MINAMATA CONVENTION ON MERCURY (KONVENSI MINAMATA MENGENAI MERKURI) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGESAHAN MINAMATA CONVENTION ON MERCURY (KONVENSI MINAMATA MENGENAI MERKURI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 1 K177 - Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Standar Produksi Pertanian

Standar Produksi Pertanian Fair Trade USA Diterbitkan: 1 Juli 2017 Berlaku mulai: 1 Mei 2017 PENGANTAR Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di website Fair Trade USA: www.fairtradeusa.org Semua hak

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon Platform Bersama Masyarakat Sipil Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia dan Iklim Global Kami adalah Koalisi Masyarakat Sipil untuk Penyelamatan Hutan

Lebih terperinci

KOMENTAR UMUM 7 (1997) Hak atas Tempat Tinggal yang Layak: Pengusiran Paksa (Pasal 11 [1]

KOMENTAR UMUM 7 (1997) Hak atas Tempat Tinggal yang Layak: Pengusiran Paksa (Pasal 11 [1] 1 KOMENTAR UMUM 7 (1997) Hak atas Tempat Tinggal yang Layak: Pengusiran Paksa (Pasal 11 [1] Perjanjian Internasional atas Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya 1. Dalam Komentar Umum No. 4 (1991), Komite

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI OLEH DIREKTUR TANAMAN TAHUNAN HOTEL SANTIKA, JAKARTA 29 JULI 2011 1 KRONOLOGIS FAKTA HISTORIS Sejak 1960-an dikalangan masyarakat internasional mulai berkembang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN 1 HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN Saya akan mengawali bab pertama buku ini dengan mengetengahkan hak pekerja yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak-anak dalam dunia ketenagakerjaan. Sebagaimana

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku Pemasok

Pedoman Perilaku Pemasok Pedoman Perilaku Pemasok Mengubah Dunia Kita 150 Tahun DAFTAR ISI Berkomitmen terhadap Integritas 3 Harapan 3 ETIKA DAN KEPATUHAN BISNIS 4 Korupsi dan Antipenyuapan 4 Hadiah & Hiburan 4 Konflik Kepentingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan.

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan. L 1 LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Rincian Beban Tidak Terikat RSUD Tarakan. Keterangan 2012 2011 Beban Layanan : Beban Pegawai XX XX Beban Farmasi XX XX Beban Laboratorium XX XX Beban Bahan Makanan XX XX Beban

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

PROTOKOL CARTAGENA TENTANG KEAMANAN HAYATI ATAS KONVENSI TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI

PROTOKOL CARTAGENA TENTANG KEAMANAN HAYATI ATAS KONVENSI TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI PROTOKOL CARTAGENA TENTANG KEAMANAN HAYATI ATAS KONVENSI TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI Para Pihak pada Protokol ini, Menjadi Para Pihak pada Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Diambil dan terbuka untuk ditandatangani, diratifikasi dan diaksesi oleh resolusi Mahkamah Umum 2200A (XXI) pada 16 Desember 1966, berlaku

Lebih terperinci

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN KODE ETIK PEMASOK SANDVIK VERSI 2, DISETUJUI PADA TAHUN 2014 Sandvik berkomitmen terhadap prinsip-prinsip fundamental hak asasi manusia, hak pekerja, lingkungan,

Lebih terperinci

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016

COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016 COMPANY POLICY OF EMPLOYMENTS 2016 PEMENUHAN KONVENSI PERBURUHAN INTERNASIONAL Kami berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan terkait Ketenagakerjaan yang berlaku. Disamping itu praktek ketenagakerjaan

Lebih terperinci

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA 1 K 105 - Penghapusan Kerja Paksa 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan

Lebih terperinci

Pedoman untuk Petani Independen yang berada di bawah naungan Sertifikasi Grup

Pedoman untuk Petani Independen yang berada di bawah naungan Sertifikasi Grup Pedoman untuk Petani Independen yang berada di bawah naungan Sertifikasi Grup Dipersiapkan oleh Taskforce untuk Petani Tanggal: 19 Juni 2010 Pendahuluan: Dokumen ini menetapkan Pedoman Umum RSPO untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

AGENDA PIAGAM GLOBAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA DI KOTA

AGENDA PIAGAM GLOBAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA DI KOTA AGENDA PIAGAM GLOBAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA DI KOTA Oktober 2010 44 Dokumen Referensi Pendahuluan Mengingat bahwa semua manusia diberkahi dengan hak-hak dan kebebasan yang diakui dalam Deklarasi Universal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.34/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2017 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Identitas Grup Pirelli menurut sejarahnya telah terbentuk oleh seperangkat nilai-nilai yang selama bertahun-tahun telah kita upayakan dan lindungi. Selama bertahuntahun,

Lebih terperinci