Sri Wulandari, Elya Febrita Laboratorium Pendidikan Biologi ABSTRAK
|
|
- Doddy Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM PADA MATA KULIAH BOTANI DAN ZOOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RAIU Sri Wulandari, Elya Febrita Laboratorium Pendidikan Biologi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untiik mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi untuk Optimalisasi Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau yang dilaksanakan pada bulan April sampai Agustxis 2012 di Laboratorium Pendidikan Biologi. Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PMIPA FKIP Universitas Riau dengan Teknik Sampel purposive sampling. Sampel adalah mahasiswa semester 7 dan 8 (sudah mengambil atau sedang mengambil seluruh mata kuliah botani dan zoologi). Instrumen penelitian adalali angket tertutup yang terdiri dari 6 indikator pengelolaan laboratorium yaitu : Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan. Setiap pertanyaan ditentukan menggunakan skala Likert. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi pada indikator perencanaan 4,02 (kategori ), indikator penataan 3,26 (indikator cukup ), indikator administrasi 3,49 (kategori cukup ), indikator pengamanan 2,84 (kategori cukup ), indikator perawatan 4,19 (kategori ), indikator pengawasan 3,6 (kategori culcup ). Secara keseluruhan rerata persepsi mahasiswa terhadap pengeloaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi 3,6 (kategori cukup ) dan perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangamya terhadap aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan. Kata kunci : Laboratorium, persepsi, pengelolaan, pengembangan 1
2 PENDAHULUAN Program Studi Pendidikan Biologi adalah salah satu Program Studi yang ada di FKIP Universitas Riau diharapkan mampu menghasilkan lulusan tcnaga kependidikan (guru) yang memiliki daya saing tinggi yang secara kelembagaan mampu menawarkan hasil pendidikan yang berkualitas, memiliki otonomi yang luas untuk menentukan arah pengembangan yang lebih lanjut dan memiliki organisasi yang sehat. Dalam strategi pembelajaran, perkuliahan yang dilaksanakan antara teori dan praktikum terintegrasi antara keduanya sehingga tidak lagi berjalan sendiri-sendiri pelaksanaannya antara teori dan praktikum. Oleh karena itu untuk menunjang ketercapaian mahasiswa calon guru pendidikan biologi yang profesional seperti yang diharapkan tentu saja keberadaan Laboratorium sangat menentukan sekali. Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas penting untuk menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran biologi atau kegiatan ilmiali lairmya. Oleh karena itu mengharuskan pengelolaan laboratorium biologi dilaksanakan secara professional untuk dapat mengembangkan kompetensi manajerial dan organisasi laboratorium biologi. Menurut Anonimus ( 1988) dan Budiono (1992) Laboratorium adalah suatu bangunan atau mangan yang direncanakan untuk penyelidikan keilmuan. Laboratorium adalah tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka atau kebun. Anonim ( 2000) dan Yuslim dan Amentis, (2011) menyatakan laboratorium berftmgsi untuk mengembangkan keterampilan intelektual atau pengetaliuan, mengembangkan sikap ilmiah. Creedy (1978) laboratorium juga berperan dalam proses pembelajaran ; proses pengembangan keilmuan dan proses pelayanan kepada masyarakat. Mengingat ilmu biologi sangat luas imtuk dipelajari maka untuk menfasilitasi pengembangan ilmu tersebut, di laboratorium dikelompokkan menjadi 3 rumpun ilmu yaitu rumpim botani, rumpim zoologi dan rumpun pendidikan biologi dikarenakan calon lulusan mahasiswa diharapkan dapat menjadi tenaga pendidik. Masing-masing rumpun ilmu diketui oleh kepala bidang yang bertujuan membantu ketua laboratorium dalam pengelolaannya supaya berjalan optiroal. Mata kuliali yang termasuk dalam kelompok botani mempunyai karakterik tertentu dari obyek yang dipelajari yaitu tumbuhan. Dalam mempelajari obyek tersebut dilihat dari berbagai aspek seperti : sistematika, struktur, anatomi, fisiologi dan adaptasi dengan lingkungan. Untuk tercapainya keutuhan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa maka dalam mempelajarinya dibutuhkan obyek langsvmg maupun tidak langsung yang didapat dari alam maupun awetan. Mata kuliah yang termasuk dalam zoologi juga mempunyai karakteristik tertentu dengan obyek hewan yang dipelajari dari aspek struktur, anatomi, fisiologi dan juga adaptasi dengan lingkungan. Pada mata kuliah zoologi ini juga banyak menggunakan obyek langsung ataupun tidak dan kendalanya adalah terbatasnya fasilitas peralatan yang dipunyai di laboratorium sehingga dirasakan masih kurang optimal dalam melayani mahasiswa untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Namun begitu sebagai pengelola laboratorium tetap mengharapkan kepada dosen untuk membuat petunjuk kegiatan praktikum pada mata kuliah kelompok botani dan zoologi dengan mengoptimalkan fasilitas yang dipunyai laboratorium biologi saat ini. 2
3 Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kirnia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut: (1) Perencanaan; (2) Penataan ; (3) Pengadministrasian dan (4) Pengamanan, perawatan, dan pengawasan. Pada dasamya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusaliakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Sebagai pengelola laboratorium biologi sangat menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi dari aspek-aspek pengelolaan laboratorium untuk pengembangannya. Oleh karena itu diperlukan data-data awal yang berasal dari mahasiswa, dosen maupun laboran dan pengelola tentang pelaksanaan pengelolaan laboratorium biologi yang telah dilaksanakan selama ini untuk peran dan pengembangan laboratorium dimasa yang akan datang sehingga sesuai dengan tuntutan kurikulum dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini dikhususkan untuk mengetahui Persepsi Maliasiswa Terhadap Pengelolaam Laboratorium Pada Mata Kuliah Botani Dan Zoologi Untuk Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu sehingga dapat digunakan untuk menentukan arah pengembangan laboratorium biologi. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas dari bulan April sampai Agustus Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran persepsi maliasiswa terhadap pengelolaam laboratorium untuk Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PMIPA FKIP Universitas Riau. Teknik Sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa sampel yang dipilih bisa memberikan informasi untuk tujuan dari penelitian ini. Sampel adalah mahasiswa yang telah mengambil atau sedang mengambil mata kuliah botani dan zoologi yaitu mahasiswa semester 7 dan 8. Parameter penelitian adalah persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorum yang terdiri dari 6 indikator yaitu : Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan. Instrumen penelitian adalah angket tertutup. Angket tersebut berisi pertanyaan yang menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UR yang terdiri dari 6 indikator yaitu Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan. 3
4 Setiap pertanyaan ditentulcan dengan menggunakan skala Likert rentang 1-5. Skala likert diberikan sesuai dengan option jawaban yang terdiri dari 4 altematif yaitu : Sangat tidak setuju (STS) = 1 Tidak setuju ( TS) =2 Kurang Setuju (KS) = 3 Setuju (S) =4 Sangat setuju ( SS) "-=5 Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan lembaran angket tertutup. Angket diberikan kepada mahasiswa yang telah dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Untuk menentukan nilai persepsi maliasiswa yang diperoleh melalui lembaran angket dengan menggunakan Skala likert dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus : Keterangan : M = Rata-rata yang ingin dicari XX = Tumi ah dari hasil perkallian antara masing-masing skor dengan frekuensinya N = Banyak individu Untuk mengetahui persepsi mahasiswa dan dosen terhadap pengelolaan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Tahun Ajaran 2012/2013. Maka ditetapkan rentang penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Interval nilai dan kriteria persepsi mahasiswa Interval Kriteria 4,70-5,00 Baik Sekali 3,70-4,69 Baik 2,70-3,69 Baik 2,00-2,69 Kui-ang Baik < 1,99 Sangat Kurang Baik Sumber : Arikunto, (2005) HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan suatu laboratorium sangat diperlukan untuk kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi, tak terkecuali Laboratorium Pendidikan Biologi yang ingin terus memperi kekurangan sehingga mahasiswa dan dosen dapat terlayani dalam menggunakan fasilitas laboratorium. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi sangat diperlukan sebagai data awal dalam rencana Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu. Menurut Walgito (2002), persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus dan diterima panca indera kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari apa yang dilihatnya dan proses terjadinya persepsi tergantung 4
5 dari pengalaman masa lalu dan pendidikan yang diperoleh individu. Persepsi yang ditimbulkan oleh setiap orang memilki perbedaan, hal ini tergantung dari cara berfikir dan sudut pandang seseorang. Data hasil penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi untuk rencana pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau adalah sebagai berikut: 1. PERENCANAAN Perencanaan adalah salah Scitu indikator dalam pengelolaan laboratorium yang dilaksanakan sebelum kegiatan praktikum pada setiap awal semester. Sebagai pengelola selalu berusaha membuat perencanaan supaya kegiatan praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi dapat menggunakam fasilitas laboratorium seoptimal mungkin. Data persepsi mahasiswa terhadap perencanaan pada pengelolaan laboratorium disajikan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator perencanaan pada mata kuliali botani dan zoologi I. PERENCANAAN STS TS KS S SS Ratarata Persiapan bahan kimia 0 1(2) 3(9) 49(196) 25 (125) 4,26 Baik 2.Persiapan tenaga asisten 0 0 1(3) 33 (132) 44 (220) 4,49 Baik 3.Persiapan buku penuntun (160) 38(190) 4,49 Baik 4.Penianfaatan kebun percobaan untuk praktikum botani 2(2) 0 11(33) 48(192) 17 (85) 4,40 Baik S.Pemanfaatan kebun percobaan 5 4(4) 23 (69) 35(140) 11(55) 3,56 untuk praktikum zoologi (10) 6.Pemanl'aatan kebun percobaan sebagai sumber objek praktikum botani 3(3) 4(8) 13 (39) 43 (172) 15(75) 3,81 Baik 7.Pemanfaatan kebun percobaan 6 sebagai sumber objek praktikum 6(6) 21(63) 38 (152) 7(35) 3,44 (12) zoologi S.Pemanfaatan alat laboratorium 0 2(4) 5(15) 43 (172) 28 (140) 4,24 Baik 9.Persiapan jadwal praktikum 0 4(8) 14 (42) 46(184) 14 (70) 3,90 Baik Rerata 4,02 Baik Dari Tabel 2 diatas terlihat bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap indikator perencanaan 4,02 tergolong kategori, rata-rata mahasiswa menjawab setuju dan sangat setuju. hal ini menunjukkan bahwa persiapan laboratorium dalam pelaksanaan praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi dirasakan oleh mahasiswa sudah dalam arti mahasiswa sudah merasa terlayani pada saat mau meiaksanakan praktikum. perencanaan tersebut meliputi persiapan bahan kimia, alat, buku praktikum, tenaga asisten, kebun percobaan dan jadwal praktikum. 5
6 Pada indikator perencanaan, persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan kebun biologi untuk praktikum dan digunakan sebagai sumber objek pada mata kuliah zoologi tergolong cukup dengan rata-rata berturut turut adalah 3,56 dan 3,44. hal ini dapat dimengerti bahwa selama ini untuk praktikum pada mata kuliah zoologi lebih banyak menggunakan fasilitas yang terdapat dalam laboratorium bukan laboratorium alam begitu juga pemanfaatannya untuk sumber belajar. kebun percobaan biologi belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk praktikum zoologi, baru fasilitas untuk praktikum mata kuliah botani seperti lahan untuk percobaan dan rumah kaca. 2. PENATAAN Penataan adalah salah satu indikator pengelolaan laboratorium yang berkaitan dengan sarana dan prasara laboratorium. data persepsi mahasiswa terhadap penataan disajikan pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator penataan pada mata kuliah botani dan zoologi n. PENATAAN STS TS KS S SS Ratarata 1.Ukuran ruangan 13(13) 15 (30) 34(102) 13 (52) ^3(15) 2,72 2.Tata letak sarana laboratorium untuk mata kuliah botani 3.Tata letak sarana laboratorium untuk mata kuliah zoologi 6(6) 16(32) 27 (81) 25 (100) 4(20) 3,06 5(5) 14 (28) 31(93) 24 (96) 4(20) 3,10 4.Penyimpanan alat 0 9(18) 31(93) 33 (132) 5(25) 3,44 S.Penyimpanan bahan 0 9(18) 29 (87) 34(136) 6(30) 3,47 6.Penyimpanan bahan berbahaya 1 (1) 3(6) 17(51) 51 (204) 6(30) 3,74 Baik 7.Penyimpanan alat sensitive 0 2(4) 57(171) 14 (56) 5(25) 3,28 Rerata 3,26 Dari Tabel 3 terlihat bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap indikator penataan laboratorium adalah 3,26 yang tergolong kategori cukup. Dari semua aspek penataan seperti : ukuran ruangan, tata letak sarana laboratorium untuk mata kuliah botani dan zoologi, penyimpanan alat, penyimpanan bahan, penyimpanan bahan berbahaya, penyimpanan alat sensitive semuanya tergolong kategori cukup. Indikator penataan pada aspek ukuran ruangan, sangat dirasakan mahasiswa kurang memberikan keieluasan bergerak selama kegiatan praktikum. Ruang laboratorium kurang dapat menampung secara efektif dan efisien imtuk sekitar 50 orang mahasiswa karena luas 6
7 ruangan praktikum yang ada hanya 90 m^. Menurut Kadarohan (2012) luas ruang praktikum permahasiswa rata-rata 2,5 m^, sehingga apabila ingin memuat 40 orang mahasiswa maka luas laboratorium hendaknya sekitar 100 m^. Penyimpanan alat dan bahan memang belum terdapat pemisahan antara praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi masih menjadi satu sehingga sering terjadi ketidak rapian pada penyimpanan alat ataupun bahan. 3. ADMINISTRASI Administrasi adalah indikator pengelolaan laboratoriimi yang dapat dilakukan oleh laboran atau teknisi yang meliputi pembuatan jadwal praktikum, pencataan bahan dan alat yang digunakan praktikum, persiapan buku inventarisasi ataupun buku format peminjaman. Data persepsi mahasiswa terhadap administrasi disajikan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratoriimi pendidikan biologi untuk indikator administrasi pada mata kuliah botani dan zoologi III. ADMINISTRASI STS TS KS S SS Rata rata 1. Jadwal praktikum (200) 28(140) 4,36 Baik 2. Ketersediaan bahan praktikum botani 2(2) 8(16) 29 (87) 37(148) 2(10) 3,37 3. Ketersediaan bahan praktikum zoologi 1(5) 9(18) 32 (96) 33(132) 3(15) 3,36 4. Ketersediaan alat praktikum botani 1(1) 6(12) 30 (90) 40(160) 1(5) 3,44 5. Ketersediaan alat praktikum zoologi 1(1) 6(12) 30 (90) 40(160) 1(5) 3,44 6. Memakai buku inventarisasi 2(2) 8(16) 20 (60) ) 6(30) 3,54 7.Memakai buku format peminjaman 6(6) 15(30) 36(108) 19 (76) 2(10) 2,95 Rerata 3,49 Dari Tabel 4 rerata persepsi mahasiswa terhadap administrasi pada pengelolaan laboratorium adalah 3,49 yang tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dimengerti bahwa pada saat praktikum botani ataupun zoologi kadang ketersediaan bahan dan alat kurang mencukupi untuk mahasiswa yang biasanya dibagi dalam 8 kelompok, sehingga kepuasan mahasiswa dalam belajar tidak maksimal. Pada aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum botani dan zoologi masih diperlukan penambahan untuk menunjang pelaksanaan praktikum dan penelitian seperti preparat awetan jaringan tumbuhan dan hewan, alat mikroskop dan alat-alat gelas lainnya. 7
8 4. PENGAMANAN Pengamanan adalah salah satu indikator dalam pengelolaan laboratorium yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan mahasiswa jika terjadi kecelakaan pada saat praktikum. Data persepsi mahasiswa terhadap pengamanan disajikan pada Tabel 5 berikut Tabel 5. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator pengamanan pada mata kuliah botani dan zoologi IV. PENGAMANAN Ratarata STS TS KS S SS ,Alat pemadam kebakaran 18(18) 13 (26) 39(117) 5(20) 3(15) 2,51 Kurang 2.Kotak P3K 8(8) 14 (28) 18(54) 34(136) 4(20) 3,15 S.Air dan saluran air 16(16) 11 (22) 29 (87) 17 (68) 15(75) 3,44 4.Saluran gas 23 (23) 15 (30) 31(93) 8(32) 1(5) 2,35 Kurang 5.Kamar mandi dan WC 16(16) 15(30) 23 (69) 20 (80) 4(20) 2,76 Rerata 2,84 Dari Tabel 5 rerata persepsi maliasiswa terhadap pengamanan adalah 2,84 yang tergolong kategori cukup. Walaupun demikian nilai yang didapat relativ kecil dibawali 3 seperti ketersediaan alat pemadam kebakaran, saluran gas, kamar mandi dan WC.Sebenamya alat tersebut tetapi perlu diletalckan pada posisi yang mudah dijangkau dan diketahui oleh mahasiswa. Saluran gas secara khusus memang belum ada tetapi setiap ruangan sudah terdapat ventilasi atau jendela yang siap dibuka jika diperlukan padahal alat keamanan tersebut sangat diperlukan dalam keamanan laboratorium. Kamar mandi dan WC sebenamya ada tetapi tidak terawat dengan karena tidak tersedianya cleaning service khusus untuk kebersihan laboratorium. Menurut Suyitno (2012) alat keamanan laboratorium antara lain adalah instalasi air, saluran gas, instalasi listrik, alat kebakaran, kotakp3k 5. PERAWATAN Perawatan adalah indikator pengelolaam laboratorium yang penting karena berkaitan dengan kebersihan ruangan laboratorium dan perawatan alat. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap keawetan alat-alat laboratorium dan tidak mudah rusak. Data persepsi mahasiswa terhadap perawatan disajikan pada Tabel 6 berikut: 8
9 Tabel 6. Rerata persepsi maliasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator perawatan pada mata kuliah botani dan zoologi Dari Tabel 6 rerata persepsi mahasiswa yang mengambil mata kuliah botani dan zoologi terhadap perawatan pada pengelolaan laboratorium adalah 4,19 yang tergolong kategori. Peraturan yang telah dibuat oleh pengelola untuk mewajibkan mahasiswa setelah selesai praktikum harus membersihkan alat dan meletakkan kembali pada tempat semula dan membersihkan mangan sepertinya tidak menjadikan keberatan bagi mahasiswa tetapi sudah terinternausasi dalam diri masing-masing mahasiswa yang dikoordinir oleh asisten. 6. PENGAWASAN Pengawasan adalah indikator pengelolaan laboratorium yang dapat dilaksanakan oleh dosen, asisten, kepala laboratorium untuk keberlanjutan kegiatan praktikum. Data persepsi terhadap pengawasan disajikan pada Tabel 7 berikut: Tabel 7. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator pengawasan pada mata kuliah botani dan zoologi V. PERAWATAN Ratarata STS TS KS S SS I.Membersihkan alat 0 1(2) 9(27) 42 (168) 26(130) 4,19 Baik 2.Membersihkan ruangan 0 0 8(24) 44 (176) 26(130) 4,23 Baik 3.Meletakkan alat dan bahan kembali 1(1) 3(6) 6(18) 41 (164) 27 (135) 4,15 Baik Rerata 4,19 Baik VI. PENGAWASAN Ratarata STS 1 TS KS S SS 1.Pengawasan dosen 0 0 6(18) 53 (212) 19(95) 4,17"^ Baik 2.Pengawasan tenaga asisten 0 0 3(9) 48(172) 27(135) 4,05 Baik 3.Pengawasan Kepala Lab/petugas 3(3) 14(28) 32 (96) 22 (88) 7(35) 3,21 4.Pengawasan SATPAM 12(12) 14 (28) 24 (72) 21 (84) 7(35) 2,96 Rerata 3,6 Dari Tabel 7 terlihat bahwa persepsi mahasiswa untuk indikator pengawasan dalam pengelolaan laboratorium khususnya pengawasan yang dilakukan dosen, team teaching dan kepala laboratorium menunjukkan kategori cukup dengan rerata 3,6 adalah wajar karena selama ini memang masih kurang pengawasannya dan penjagaan keamaan oleh SATPAIvI yang ditunjuk oleh Dekan atau Kepala laboratorium juga belum ada yang sehamsnya menjadi salah satu perhatian atasan karena keamanan adalah penting imtuk menjaga fasilitas-fasilitas laboratorium yang telah ada dari pihak-pihak yang tidak bertanggung j awab. 9
10 Persepsi Mahasiswa Untuk Semua Indikator Persepsi mahasiswa yang mengambil mata kuliah botani dan zoologi terhadap pengelolaan laboratorium untuk semua indikator disajikan pada Tabel 8 berikut : Tabel 8. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk semua indikator pada mata kuliah botani dan zoologi No INDIKATOR Rerata 1. Perencanaan 4,02 Baik 2. Penataan 3,26 3. Administrasi 3,49 4. Pengamanan 2,84 5. Perawatan 4,19 Baik 6. Pengawasan 3,6 Rerata 3,56 Analisis persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium telah memberikan gambaran kepada pengelola laboratorium untuk merencanakan optimalisasi pengembangan laboratorium pendidikan biologi. Dari 6 indikator pengelolaan laboratorium yang telah dilaksanakan belum sepenuhnya dapat memberikan layanan yang optimal terhadap mahasiswa dalam menunjang kegiatan ilmiahnya, rerata keseluruhan adalah 3,56 yang tergolong ketegori cukup. Walaupun pada aspek perencanaan, dan perawatan sudah tetapi masih terdapat kekurangan pada aspek penataan, adminstrasi, pengamanan dan pengawasan. Oleh karena itu masih perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangatmya dengan melakukan pembenahan terhadap aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan. Sesuai dengan mahasiswa, pengelola juga merasakan adanya kendala pada fasilitas-fasilitas yang ada. Walaupun demikian pengelola lebih dapat memahami bahwa keadaan tersebut terutama disebabkan oleh jumlah mahasiswa yang terus bertanibah sedangkan fasilitas yang dimiliki tidak mengalami peningkatan yang berarti. Pengelola menyatakan bahwa secara umum pengelolaan laboratorium telah dilaksanakan dengan. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi untuk indikator perencanaan 4,02 (kategori ), indikator penataan 3,26 (indikator cukup ), indikator administrasi 3,49 (kategori cukup ), indikator pengamanan 2,84 (kategori cukup ), indikator perawatan 4,19 (kategori ), indikator pengawasan 3,6 (kategori cukup ). 2. Secara keselurulian rerata persepsi mahasiswa terhadap pengeloaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi 3,6 (kategori cukup ) dan 10
11 perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangannya administrasi, pengamanan dan pengawasan. terhadap aspek penataan, SARAN Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Optimalisasi pengembangan laboratoriimi pendidikan biologi FIGP Universitas Riau perlu dilaksanakan lebih lanjut khususnya pada aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya menjadi lebih lagi. DAFTAR PUSTAKA Anonimus Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat IPA. Depdikbud. Jakarta Anonimus Pengelolaan Laboratorium Biologi. Kerja sama PPPG IPA. Direktorat Pembinaan SMA Arikunto, S Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara. Jakarta. Budiono, J.D Pengantar Kegiatan Laboratorium Biologi. University Press. IKIP Surabaya. Surabaya Creedy, J. \91^A Laboratory Manual for School and Collage. Heinemann Educational Books. London. Kadarohmah.A,2002.Ma«a/e/Mett LaboratoriumlPA.. Diakses tgl 1 Desember 2012 Suyitno. (20\2) Tata Letak Alat Laboratorium IPA Diakses tgl 1 Desember 2012 Walgito, B Psikologi Sosial. Andi Offset. Yogyakarta. Yuslim,F., Amentis Teknik Laboratorium. FKIP Universitas Riau 11
Darmawati, Nursal. Abstrak
PERSEPSI MAHASISWA TEItHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM PADA MATA KULIAH BIOLOGI DASAR UNTUK PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU Darmawati, Nursal Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ALAT DAN BAHAN PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN (MKK) DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PEMANFAATAN ALAT DAN BAHAN PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN (MKK) DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Reny Wahyuny 1, Sri Wulandari 2, dan Yuslim Fauziah 2 Email : shahzada_adam@yahoo.com
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM PADA KELOMPOK MATA KULIAH BOTANI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS RIAU
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM PADA KELOMPOK MATA KULIAH BOTANI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS RIAU 1) Afni Yunita, 2) Sri Wulandari, 2) Darmawati afniafnales@yahoo.com/+085272166664
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM ALAMDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS RIAU
Email : f.yunika@yahoo.com Cp : 085356167112 Jurnal Akademik PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM ALAMDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS RIAU Yunika Fitri 1, Yuslim Fauziah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam pengajaran biologi. Keberadaan
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI
PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI Afreni Hamidah, Eka Novita Sari, Retni S. Budianingsih Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Lebih terperinciPROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL (SMA) PEKANBARU STATE
1 PROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL () PEKANBARU STATE Rosaulidia.S*, Yuslim Fauziah dan Arnentis *e-mail: Rosaulidia_simanjuntak@yahoo.co.id,
Lebih terperinciFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN SILABUS
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN SILABUS MATA KULIAH : TEKNIK LABORATORIUM KODE MATA KULIAH : BIO 5305 BOBOT : 2 SKS/ 3 JS
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG Atika Sis Rahmawati 1), Andari Puji Astuti 2), 1,2 Pendidikan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percobaan/lapangan yang terjadwal (Tim b, 2011). Untuk memudahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka yang menekankan pada aspek psikomotorik (ketrampilan), kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Biologi
Lebih terperinciIrnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com
Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek
Lebih terperinciPROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015
PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi
ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi tiaraaprilini@gmail.com Abstrak. Pemetaan kualitas pembelajaran sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga berperan dalam
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO Salwa Rezeqi Jurusan Biologi, Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan 20221. Email:salwarez@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia
Almasdi Syahza: 08127533089 1 Manajemen Laboratorium (lanjutan...! Manajemen laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping
Lebih terperinciTHE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA. Sri Rahmiyati
THE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA Abstract This study aimed at investigating the effectiveness of laboratory use in Madrasah Aliyahs in Yogyakarta, with the availability
Lebih terperinciTugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Tugas, Pokok dan Fungsi Jurusan Biologi dan UJM Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Tanggal : 21 Juli 2010 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu, JB-UB Ttd Disetujui oleh Ir. Retno Mastuti,
Lebih terperinciCp : Jurnal Akademik
Email : marleokeritang88@yahoo.co.id Cp : 081268686343 Jurnal Akademik Profil Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur Hewan Sebelum dan Sesudah Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Marleo
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Manajemen Laboratorium yang dibina oleh Bapak Drs. Derrmawan Afandy, M.Pd, Ibu
Lebih terperinciMengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium. Kuliah I
Mengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium Kuliah I Pengertian Laboratorium Secara umum laboratorium dapat diartikan sebagai tempat untuk melakukan observasi, percobaan, pengujian, analisis
Lebih terperinciTATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA
TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA Oleh : Drs. Suyitno Al. MS Penataan alat-alat merupakan sebagian kecil dari fungsi manajemen laboratorium. Untuk dapat memahami penataan alat di lab, kita perlu memahami
Lebih terperinciKata Kunci : Zoologi Vertebrata, multimedia, kompetensi
STRATEGI PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR CALON GURU IPA BIOLOGI DI STKIP KIE RAHA TERNATE Taslim D. Nur Staf Dosen Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia
Pengenalan 1. Pengenalan 2. Pengenalan dan pengelolaan alat 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Laboratorium Kimia di FPMIPA UPI Selanjutnya bagaimana? Sebagus apapun suatu tidak akan berarti apa-apa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pre-eksperimental, yaitu paradigma penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan yang diasumsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang lebih efektif dan efisien. Upaya tersebut meliputi peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dan perkembangan sebagai upaya untuk mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang lebih efektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang ditujukan untuk menilai dan mendeskripsikan fakta sebanyakbanyaknya terhadap
Lebih terperinciOPTIMALISASI FUNGSI LABORATORIUM KIMIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG
OPTIMALISASI FUNGSI LABORATORIUM KIMIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG Atika Sis Rahmawati 1), Fitria Fatichatul Hidayah 2) 1 Pendidikan Kimia, email: atikasis26@gmail.com 2 Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini mengumpulkan data dengan beragam teknik, diantaranya yaitu teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket. Wawancara dilakukan
Lebih terperinciKata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA
PROFIL LABORATORIUM KIMIA SMA/MA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 THE PROFILE OF SMA/MA CHEMICAL LABORATORY AT THE SLEMAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR Oleh : Muhammad Rheza Arsyida Fajri, Regina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang mahluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK
ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK Nina Adriani Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penuntun praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI
ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH WENNI ROSALINA A1C409028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO
PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada kelompok eksperimen dengan membuat LKM sendiri atau merancang percobaan
Lebih terperinciPengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia
Pengenalan laboratorium 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Laboratorium Kimia di FPMIPA UPI Selanjutnya bagaimana? Sebagus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini dijelaskan beberapa istilah untuk menghindari adanya salah faham dalam penafsiran istilah tersebut, yaitu: 1. Prosedur praktikum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan sekolah berbasis umum yang berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran) dari SMA mampu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laboratorium Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat bekerja. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik
BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPERBAIKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA MATA KULIAII STRUKTUR HEWAN. Arnentis dan Elya Febrita.
vi PERBAIKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA MATA KULIAII STRUKTUR HEWAN Arnentis dan Elya Febrita Abs trak Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan hasil belajar mahasiswa
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS KKNI PRODI BK FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS KKNI PRODI BK FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rahmi Sofah, Sigit Dwi Sucipto Universitas Sriwijaya Email:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan kelanjutan dari bab II yang berisi tentang penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian, definisi operasional, sumber data penelitian, instrumen penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program pengajaran. Segala
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &
BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS
KESIAPAN GURU-GURU BIOLOGI SMP MENGHADAPI MASUKNYA MATERI KIMIA DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SMP SE-KOTA SURAKARTA DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Nurma Yunita I, Nanik Dwi N, Sri Yamtinah
Lebih terperinciPENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI
PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian (Aji Suraji). Menurut
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Sutini ), Gardjito 1), Retni S. Budiarti 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan
32 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian
Lebih terperinciArnentis & Yuslim Fauziah ABSTRAK
1 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN LABORATORIUM PADA MATA KULIAH TEKNIK DAN MENA.IEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RLAU Arnentis & Yuslim Fauziah
Lebih terperinci3/17/2011. Perorang + diperlukan 2,5 m 2 Jumlah orang dalam lab maksimal: 40 orang Tinggi langit-langit minimal 4m
instrumen 3/7/0. Tata bangunan. Ukuran 3. Fasilitas 4. Keamanan 5. Tata tertib 6. Organisasi laboratorium PERTEMUAN KE 3 PERTIMBANGAN DALAM MERANCANG TATA BANGUNAN LABORATORIUM Mudah dikontrol Jauh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Praktikum Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman merupakan mata praktikum wajib bagi mahasiswa jurusan pendidikan biologi FKIP UMS, berbobot 1 sks.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN Sri Wahyuni 1) Abstrak: Praktikum Teknik Laboratorium II merupakan mata kuliah yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan ragam kesulitan belajar Biologi yang dialami oleh siswa kelas X di MAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Analisis Lembar Observasi Data utama pada penelitian ini adalah kemampuan psikomotor siswa pada kegiatan praktikum uji makanan, meliputi;
Lebih terperinciManual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA.UB.03 Revisi : Ketiga (ke-3) Tanggal : 3 Agustus 2009 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI 1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Kualifikasi kepala
Lebih terperinciManual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner
Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi
Lebih terperinciPROBLEMATIKA GURU PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI POKOK BAHASAN HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG (AVERTEBRATA) DI SMU NEGERI 9 KOTA MAKASSAR
98 PROBLEMATIKA GURU PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI POKOK BAHASAN HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG (AVERTEBRATA) DI SMU NEGERI 9 KOTA MAKASSAR Asrijal, S.Pd.I., M.Pd. (Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang dijelaskan: Menurut Sukardi (2008: 166) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian
Lebih terperinciKasimun, Ashadi )1, Haryono )2 Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INVESTIGASI KELOMPOK MELALUI EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM DAN PERSEPSI DIRI SISWA Kasimun, Ashadi )1, Haryono )2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG
44 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG THE STUDENTS PERCEPTION OF
Lebih terperinciJurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 SISTEM INFORMASI LABORATORIUM KIMIA FARMASI DAN BIOLOGI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Deni Ferliyansah 1, Herry
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MELALUI PRAKTIKUM SKALA MIKRO
Sri Wardani, Pengembangan Keterampilan Proses Sains... 317 PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MELALUI PRAKTIKUM SKALA MIKRO Sri Wardani Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor yang penting dalam menentukan taraf hidup rakyat di dalam suatu negara. Semakin baik kualitas SDM yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di sekolah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktikum biologi merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran biologi terutama dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran. Tercapainya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan eksperimen di laboratorium dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menentukan alat-alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan
50 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media
Lebih terperinciManual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner
Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi
Lebih terperinciMANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI. Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1)
MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SWASTA DI KOTA JAMBI Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1) 1 )Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020,
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 2 yang telah mempelajari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN
PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN ARTIKEL ILMIAH OLEH MHD.RAHMAN HAKIM RSA1C112019 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jl. DR. Setiabudhi
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Temuan dan pembahasan akan menguraikan beberapa aspek yang menjadi fokus pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Aspek-aspek yang akan dibahas tersebut meliputi: 1)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM. 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu
II. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM A. Latar Belakang Perusahaan 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu pembuatan konstruksi baja, dan pada saat ini sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para siswa. Bagi para pendidik timbul masalah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Biologi merupakan wahana untuk. meningkatkan pengetahuan,
BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalab Biologi merupakan wahana untuk. meningkatkan pengetahuan, keterampilan sikap ilmiah serta keterampilan proses. Biologi berkaitan dengan cara mencari tabu dan
Lebih terperinciDiterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006
Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460 UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP PADA
Lebih terperinciSelamat Datang Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
Selamat Datang Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya PEMBAHASAN Struktur Organisasi Fakultas Keperawatan Unair Tugas Dan Tanggung Jawab Koordinator Laboratorium Keperawatan UNAIR Struktur
Lebih terperinciMANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA
MANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA Oleh: Pujianto JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABORATORIUM? Laboratorium
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.
ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG Irmai Yusrita 1), Nawir Muhar 2), Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang dikemukakan dalam proposal penelitian skripsi ini, maka perlu kiranya peneliti menguraikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM
MANUAL PROSEDUR (Standard Operating Procedure Manual) PELAKSANAAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM Tanggal Terbit Edisi I : Oktober 2015 Status Revisi : 00 Disusun Oleh : Tim UPM Faperika UR Diperiksa dan disetujui:
Lebih terperinciPENGELOLAAN LABORATORIUM. Drs. Riandi, M.Si.
PENGELOLAAN LABORATORIUM Drs. Riandi, M.Si. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul
Lebih terperinci