STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM"

Transkripsi

1 STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Manajemen Laboratorium yang dibina oleh Bapak Drs. Derrmawan Afandy, M.Pd, Ibu Prof.Dr.Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, dan ibu Erni Yulianti, S.Pd, M.Pd Oleh Kelompok 2 Off A Citra Larasati Rifka Amilia UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Januari 2015

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikanbahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik.oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Salah satu bagian dari pengelola lab ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Selain itu untuk melancarkan proses yang ada, di sekolah biasanya terdapat struktur organisasi laboatorium yang berfungsi mengoptimalkan fungsi laboratorium sebagai sarana siswa dalam

3 mengembangkan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya. Untuk menjelaskan hal ini, makalah ini disusun dengan judul Struktur Organisasi Laboratorium Sekolah dan Deskripsi Tugas Pengelola Laboratorium Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah: a. Bagaimanakah manajemen laboratorium di sekolah? b. Bagaimanakah aspek pengelolaan laboratorium sekolah? c. Bagaimanakah Struktur organisasi laboratorium sekolah? d. Bagaimanakah deskripsi tugas pengelola laboratorium? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui: a. Untuk mendeskripsikan manajemen laboratorium di sekolah b. Untuk mendeskripsikan aspek pengelolaan laboratorium sekolah c. Untuk mendeskripsikan Struktur organisasi laboratorium sekolah d. Untuk mendeskripsikan deskripsi tugas pengelola laboratorium

4 BAB II ISI 2.1 Manajemen Laboratorium di Sekolah Penanganan dan Penataan Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua perangkat Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas.yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula. Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium. Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain. Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila

5 memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan. Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain : 1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah. 2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha, 2002). Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: 1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai. 2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium. 3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali 4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.

6 2.2 Aspek Pengelolaan Laboratorium Sekolah Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka pengelolaan laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut: Perencanaan Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Penataan Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya, mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan, nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk dan ukuran alat serta bobot/berat alat. Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus. Pengadministrasian Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai pengadministrasian sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan/ penyalah-

7 gunaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping permintaan alat serta memudahkan pengecekan. Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya. Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil yaitu:kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran. Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkatperangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang lainnya. Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat (2) serta pasal 43 ayat (1) dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. (Depdiknas.2002) 2.3 Struktur Organisasi Laboratorium Sekolah Struktur organisasi laboratorium di sekolah adalah sebagai berikut:

8 2.4 Deskripsi Tugas Pengelola Laboratorium a. Kepala Sekolah 1. bertanggung jawab dan mengawasi jalannya pelaksanaan program pengelolaan, pemamfaatan, dan pendayagunaan laboratorium. 2. Memilih koordinator lab. IPA setiap dua tahun sekali. 3. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPA. 4. Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran praktikum di sekolah. 5. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA. b. Wakasek Kurikulum 1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan koordinator lab. IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA c. Wakasek Sarana dan Prasarana 1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan koordinator laboratorium IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab. IPA. d. Koordinator Laboratorium Sekolah 1. Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana dan dengan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kerja di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan masing-masing koordinator laboratorium untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.

9 3. merencanakan program pengelolaan, pemamfaatan laboratorium dan pengelolaan pemakaian laboratorium, memberi masukan atau merekomendasikan program penggunaan laboratorium, dan pengembangan laboratorium. e. Koordinator Laboratorium IPA 1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam membuat jadwal praktikum di laboratorium. 2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium sekolah untuk pengadaan alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA. 3. menentukan tata letak penempatan alat dan bahan, 4. mengawasi keluar masuk peralatan f. Guru Mata Pelajaran IPA 1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. IPA. 2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan. 3. Mengusulkan jadwal penggunaan laboratorium kepada penanggung jawab laboratorium. 4. Menyusun dan menggandakan penuntun praktikum. 5. Menguji coba eksperimen yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6. Membimbing pelaksanaan eksperimen/ praktikum, (g) memeriksa laporan praktikum. 7. Menilai kinerja peserta didik ketika melakukan praktikum. g. Laboran 1. Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium IPA minimal setiap satu tahun sekali. 2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan dalam pembelajaran.

10 3. Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya. h. Teknisi 1. Memperbaiki alat laboratorium yang rusak. 2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium IPA.

11 BAB II PENUTUP 3.1. Simpulan Dalam pengelolaan laboratorium memerlukan struktur organisasi yang jelas supaya setiap orang yang terlibat didalam struktur tersebut dapat mengetahui dan mempelajari serta melakukan tugasnya masing-masing. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah 2. Wakasek Kurikulum 3. Wakasek Sarana dan Prasarana 4. Koordinator Laboratorium Sekolah 5. Koordinator Laboratorium IPA 6. Guru Mata Pelajaran IPA 7. Laboran 8. Teknisi

12 DAFTAR PUSTAKA Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Laboratorium, (Online), ( diakses 21 Januari Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah, (Online), ( diakses 20 Januari Affandi, Yusuf Pengelolaa Laboratorium Sekolah, (Online), ( diakses 22 Januari Azhar, Rofa Yulia Struktur Organisasi dan Job Description, (Online), ( diakses 22 Januari Purnamasari, Nyoman Dewi Pengenalan Laboratorium IPA, (Online), ( diakses 21 Januari Widayat, Laksita Struktur Organisasi Sekolah Beserta Tugas Poko dan Fungsinya, (Online), ( SI_SEKOLAH_BESERTA_TUGAS_POKOK_DAN_FUNGSI NYA), diakses 22 Januari Yoef, Raden Deskripsi Tugas Penanggungn Jawab Laboratorium, (Online), ( diakses 21 Januari 2015.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

Lebih terperinci

Adaptasi dari berbagai sumber online

Adaptasi dari berbagai sumber online Adaptasi dari berbagai sumber online Standar Nasional Pendidikan Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan Standar Penilaian Pendidikan Standar Pengelolaan Standar

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara)

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara) PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara) Freddy P. Limbong Tenaga Laboran SMA Unggul DEL; e-mail: limbongfreddy@gmail.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274) Mengenal Lab. Kimia, Yuk! --Yogyakarta: LeutikaPrio, 2017 vi + 104 hlm. ; 13 19 cm Cetakan Pertama, Desember 2017 Penulis Pemerhati Aksara Desain Sampul Tata Letak : Uji Saputro, S.Si. : LeutikaPrio :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga berperan dalam

Lebih terperinci

TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA

TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA Oleh : Drs. Suyitno Al. MS Penataan alat-alat merupakan sebagian kecil dari fungsi manajemen laboratorium. Untuk dapat memahami penataan alat di lab, kita perlu memahami

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Drs. Riandi, M.Si.

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Drs. Riandi, M.Si. PENGELOLAAN LABORATORIUM Drs. Riandi, M.Si. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding

Lebih terperinci

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Pengenalan 1. Pengenalan 2. Pengenalan dan pengelolaan alat 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Laboratorium Kimia di FPMIPA UPI Selanjutnya bagaimana? Sebagus apapun suatu tidak akan berarti apa-apa

Lebih terperinci

3/17/2011. Perorang + diperlukan 2,5 m 2 Jumlah orang dalam lab maksimal: 40 orang Tinggi langit-langit minimal 4m

3/17/2011. Perorang + diperlukan 2,5 m 2 Jumlah orang dalam lab maksimal: 40 orang Tinggi langit-langit minimal 4m instrumen 3/7/0. Tata bangunan. Ukuran 3. Fasilitas 4. Keamanan 5. Tata tertib 6. Organisasi laboratorium PERTEMUAN KE 3 PERTIMBANGAN DALAM MERANCANG TATA BANGUNAN LABORATORIUM Mudah dikontrol Jauh dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laboratorium Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat bekerja. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam ikut serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang-undang

Lebih terperinci

ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI LABORATORIUM IPA. Oleh: Susilowati, M.Pd.

ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI LABORATORIUM IPA. Oleh: Susilowati, M.Pd. ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI LABORATORIUM IPA Oleh: Susilowati, M.Pd. A. Pengertian, Peran dan Fungsi Laboratorium Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan dijabarkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program pengajaran. Segala

Lebih terperinci

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Pengenalan laboratorium 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia Laboratorium Kimia di FPMIPA UPI Selanjutnya bagaimana? Sebagus

Lebih terperinci

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Mulyasa,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Di dalam proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran biologi, karena dengan kegiatan ini akan diperoleh pengalaman yang meliputi ranah kognitif,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini mengumpulkan data dengan beragam teknik, diantaranya yaitu teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA PROFIL LABORATORIUM KIMIA SMA/MA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 THE PROFILE OF SMA/MA CHEMICAL LABORATORY AT THE SLEMAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR Oleh : Muhammad Rheza Arsyida Fajri, Regina

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laboratorium IPA merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak hanya berbicara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian 1. Data Desain Manajemen Laboratorium Perkantoran Berdasarkan hasil penelitian, desain manajemen laboratorium perkantoran di SMK Ulil

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Almasdi Syahza: 08127533089 1 Manajemen Laboratorium (lanjutan...! Manajemen laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan era globalisasi menuntut sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas dari peran pendidikan

Lebih terperinci

1. Menyusun program kegiatan mata pelajaran Matematika dilengkapi dengan alat peraga dan bahan.

1. Menyusun program kegiatan mata pelajaran Matematika dilengkapi dengan alat peraga dan bahan. Koordinator- Koordinator A. Koordinator Matematika Koordinaor Matematika mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dan Wakasek Urusan Kurikulum dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Menyusun program

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH

PENGELOLAAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH PENGELOLAAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH Mata Kuliah Manajemen Laboratorium Sekolah Gamaliel Septian Airlanda, M.Pd Definisi Laboratorium Sekolah Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Laboratorium merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan suatu bangsa, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kita dituntut untuk menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswi dan diperlukan sebagai

Lebih terperinci

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014 DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA Setjen, Kemdikbud LATAR BELAKANG Tujuan pendidikan nasional adalah Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut Sagala (2011:4), pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

PEND. TEKNIK ELEKTRO FT UNY

PEND. TEKNIK ELEKTRO FT UNY JOB DESCRIPTION KEPALA LAB ORATORIUM / BENGKEL Oleh : Drs. Mutaqin, MPd., MT PEND. TEKNIK ELEKTRO FT UNY Siapa SAJA? Orang-Orang yang terkait dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Laboratorium / bengkel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n 4.1.26 URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN 4.1.26.1 KONDISI UMUM Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3

Lebih terperinci

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan perilaku untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan sesuatu hal baru serta diarahkan pada suatu tujuan (Khanifatul 2013:

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM. 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu

II. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM. 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu II. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM A. Latar Belakang Perusahaan 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu pembuatan konstruksi baja, dan pada saat ini sedang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan pendidikan, manusia menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. UU nomor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran biologi (Rustaman, 1996), karena biologi membahas tentang makhluk

Lebih terperinci

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 Manajemen Sarana Pendidikan Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1 PENGERTIAN MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN Manajemen Sarana (manajemen materiil) : segenap proses penataan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya persaingan dunia yang semakin ketat mengharuskan perbaikan kualitas sistem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun. Perbaikan sistem pendidikan tak lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI 1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Kualifikasi kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat, M.Pd. NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUPOKSI A. KETUA JURUSAN Ketua Jurusan mempunyai tugas: 1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam masa jabatannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA

MANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA MANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA Oleh: Pujianto JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABORATORIUM? Laboratorium

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO Salwa Rezeqi Jurusan Biologi, Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan 20221. Email:salwarez@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pokok bahasan elektrolit dan non elektrolit merupakan materi kimia yang diberikan siswa kelas X semester genap, yang membahas tentang sifat-sifat larutan

Lebih terperinci

2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI

2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah dalam hal ini menempati peran penting sebagai tenaga kependidikan dengan tugasnya yang bukan hanya sekedar membantu sekolah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sedang membangun, menempatkan pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala bidang. Pendidikan dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh setiap individu. Melalui pendidikan siswa dapat mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

Mengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium. Kuliah I

Mengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium. Kuliah I Mengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium Kuliah I Pengertian Laboratorium Secara umum laboratorium dapat diartikan sebagai tempat untuk melakukan observasi, percobaan, pengujian, analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peny Husna Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peny Husna Handayani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran biologi dirancang dan dilakukan semata-mata untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sisdiknas Pasal 20 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH. Oleh: Legiman Widyaiswara Muda LPMP D.I. Yogyakarta

STRATEGI PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH. Oleh: Legiman Widyaiswara Muda LPMP D.I. Yogyakarta STRATEGI PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH Oleh: Legiman Widyaiswara Muda LPMP D.I. Yogyakarta e-mail: legiman.maman@yahoo.co.id ABSTRAK : Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK Nina Adriani Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan dan perubahan terjadi dari bagian yang paling kecil sampai yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di bidang pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan. Peningkatan dan penyempurnaan pendidikan tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com PENGELOLAAN LABORATORIUM Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa, peranan atau fungsi laboratorium fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA 0 EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA (Kelas VII SMP N I Ngrampal) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI. Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1)

MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI. Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1) MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SWASTA DI KOTA JAMBI Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1) 1 )Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya, sebagai pembimbing dalam memecahkan setiap persoalan yang ada. Sehingga dengan pendidikan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang mahluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, yang membawa kita ke dalam era persaingan

Lebih terperinci

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan

I. PENDAHULUAN. bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa. Berbagai kajian diberbagai negara menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan

Lebih terperinci

NEEDS ASSESSMENT LABORATORIUM BIOLOGI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA BANJARMASIN

NEEDS ASSESSMENT LABORATORIUM BIOLOGI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA BANJARMASIN p-issn: 2549-2535 Jurnal PTK & Pendidikan e-issn: 2460-1780 November 2016 NEEDS ASSESSMENT LABORATORIUM BIOLOGI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA BANJARMASIN Ahmad Salabi Fakultas Tarbiyah dan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan dunia dibidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

INSTRUMEN AUDIT MUTU MANJEMEN LABORATORIUM

INSTRUMEN AUDIT MUTU MANJEMEN LABORATORIUM INSTRUMEN AUDIT MUTU MANJEMEN LABORATORIUM Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas Gedung Rektorat Lt. 2, Limau Manis, Padang 25163 Telp. 0751 7880777 Instrumen Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 54 tahun 2013 tentang Standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi ialah ilmu tentang makhluk hidup atau kajian saintifik tentang kehidupan (Campbell et al., 2010). Sebagai ilmu, biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas dalam mendidik yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Salah satu tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru sangat berperan dalam

Lebih terperinci