BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2008). Sukmadinata (2007) mengungkapkan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan Produk yang dihasilkan tidak hanya perangkat lunak (software) tetapi juga dapat berupa buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboraturium. Sukmadinata memodifikasi langkahlangkah penelitian dan pengembangan yang sebelumnya dilakukan Gall dan Borg menjadi tiga langkah berikut ini: 1. Studi pendahuluan Studi pendahuluan terdiri dari tiga tahapan, yaitu studi kepustakaan, survey lapangan dan penyusunan produk awal atau draf model. 2. Pengembangan produk Pengembangan produk terdiri dari uji coba terbatas dan uji coba lebih luas 3. Uji Produk Tahapannya berupa uji produk dan sosialisasi produk 25

2 26 B. ALUR PENELITIAN Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat diuraikan pada gambar 3.1 berikut ini: Analisis Kesesuaian Materi Kimia SMA dengan SK dan KD Penentuan Topik Elektrolisis Analisis Prosedur Praktikum dan Alat & Bahan Praktikum Studi Kepustakaan Survey Lapangan Perbaikan Penyusunan Rancangan Optimasi Prosedur Praktikum Penyusunan Instrumen Uji Coba (Angket dan Lembar Observasi Perbaikan Optimasi Prosedur Praktikum Validasi Instrumen Perbaikan Prosedur Praktikum Hasil Optimasi Validasi Prosedur Praktikum Hasil Optimasi Angket dan Lembar Observasi Hasil Revisi Prosedur Praktikum Hasil Validasi Penyusunan Produk Awal Uji Coba Terbatas Analisis dan Pembahasan Kesimpulan Pengembangan Produk Gambar 3.1 Alur Penelitian

3 27 Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkahlangkah yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Studi Pendahuluan a. Studi Kepustakaan 1) Analisis Kesesuaian Materi Kimia SMA dengan SK dan KD Menganalisis materi Kimia SMA dengan cara mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahap ini peneliti melakukan analisis relevansi kerangka konsep elektrolisis dengan kurikulum yang belaku yaitu KTSP. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji silabus kimia SMA yaitu, Standar Isi (SI) yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada KTSP. Selanjutnya dilakukan pula analisis praktikum Kimia di SMA dari berbagai petunjuk praktikum baik dari buku teks kimia, LKS, buku petunjuk praktikum, dan worksheet. b. Suvey Lapangan 1) Analisis Praktikum Elektrolisis Menganalisis praktikum elektrolisis dengan melakukan berbagai identifikasi terhadap alat dan bahan yang akan dipakai selama penelitian yang bersumber pada hasil identifikasi berbagai prosedur praktikum elektrolisis. Selanjutnya dilakukan pengembangan praktikum elektrolisis dengan rincian sebagai berikut:

4 28 i. Identifikasi bahan sesuai kriteria Sebelum melakukan tahap optimasi di laboratorium peneliti melakukan identifikasi terhadap bahan yang akan digunakan selama penelitian, bahan tersebut harus memiliki syarat aman bagi siswa, mudah diperoleh, dan harganya relatif murah. Bahan-bahan utama yang dipakai diantaranya sebagai berikut: lempeng logam Fe dan Cu, dan Larutan CuSO 4 1 M (dalam H 2 SO 4 0,33 M). Larutan yang memiliki konsentrasi sebesar 1 M, digunakan sebagai larutan induk, yang selanjutnya akan dilakukan pengenceran sesuai dengan konsentrasi yang akan digunakan. ii. Identifikasi alat-alat praktikum Alat-alat yang digunakan dalam percobaan elektrolisis ini adalah pipa U, gelas kimia, sumber tegangan (baterai), kabel merah, kabel hitam, penjepit buaya, statif, klem dan stopwatch. 2. Penyusunan Produk Awal a. Penyusunan prosedur praktikum yang layak diterapkan Penyusunan prosedur praktikum dilaksanakan ketika telah mendapatkan hasil percobaan yang optimal berdasarkan penelitian di laboratorium. Prosedur praktikum berfungsi sebagai pedoman siswa untuk melakukan suatu praktikum. Prosedur praktikum yang akan diuji coba terhadap siswa disajikan dalam bentuk petunjuk praktikum. Prosedur praktikum berisi judul percobaan, tujuan percobaan, dasar teori, alat dan bahan, prosedur praktikum atau cara kerja, tabel pengamatan dan kesimpulan.

5 29 b. Optimasi prosedur praktikum Optimasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan waktu optimal, alat efektif yang digunakan dan jumlah bahan yang sesuai agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai waktu yang telah ditentukan. (Rancangan dan hasil optimasi pada Lampiran) c. Penyusunan instrumen uji coba Instrumen yang dibuat mencakup angket dan lembar observasi. Angket dalam penelitian ini termasuk ke dalam angket langsung dan tertutup, digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui respon siswa. Angket yang dibuat yaitu angket respon siswa terhadap kelayakan prosedur praktikum yang telah dikembangkan dan angket respon siswa terhadap keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan prosedur praktikum yang telah dikembangkan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk uji coba disusun dengan format yang berisi pernyataanpernyataan tentang kejadian atau tingkah laku yang seharusnya dilakukan oleh siswa. Tingkah laku yang seharusnya dilakukan tersebut kemudian diuraikan secara spesifik dalam rubrik penilaian dan ketika observasi dilakukan, observer membubuhkan tanda checklist ( ) pada tempat yang sudah disediakan. Angket dan lembar observasi yang telah disusun kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing.

6 30 3. Pengembangan Produk Pengembangan produk yang dilakukan pada tahp ini hanyalah sampai pada uji coba terbatas dan tidak dilakukan uji coba lebih luas. a. Uji Coba Terbatas Pelaksanaan uji coba terbatas berupa uji kelayakan prosedur praktikum elektrolisis yang telah dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan uji keterlaksanaan praktikum. Uji keterlaksanaan dilakukan di kelas XII IPA salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi. Pelaksanaan praktikum yang dilakukan oleh siswa berdasarkan prosedur praktikum yang telah dikembangkan. Uji keterlaksanaan ini dilakukan untuk menilai sejauh mana siswa mampu memahami prosedur praktikum yang dikembangkan dan bagaimana siswa mengaplikasikannya dalam percobaan praktikum. Setelah melaksanakan praktikum, siswa diberi angket untuk mengevaluasi rancangan prosedur praktikum yang telah dibuat dan implementasi keterlaksanaannya sebagai masukan bagi perbaikan prosedur praktikum yang dikembangkan. b. Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan yaitu menganalisis data hasil optimasi sel volta serta pengolahan terhadap data angket respon siswa dan lembar observasi. c. Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan yang dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

7 31 C. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informaso dari responden (Arikunto, 2010). Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui respon siswa terhadap prosedur praktikum yang dikembangkan serta terhadap pelaksanaan praktikum. 2. Lembar Observasi Observasi atau disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Lembar observasi atau pedoman observasi menurut Arikunto (2010) berisi sebuah daftar kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur tingkat keterlaksanaan. 3. Wawancara Insrumen wawancara yang berupa pedoman wawancara disiapkan oleh peneliti sebelum dilakukan wawancara. Dalam pedoman wawancara ini berisi sejumplah pertanyaan yang meminta dijawab atau direspon oleh responden. Pertanyaan dalam pedoman wawancara ini bersifat terbuka segingga responden mempunyai keleluasaan untuk memberikan jawaban

8 32 atau penjelasan. Wawancara bertujuan untuk memperjelas dan memperkuat data yang diperoleh dari hasil penilaian siswa pada angket yang telah diberikan untuk mengungkap kelayakan prosedur praktikum yang relah dikembangkan. Wawancara ini dilakukan kepada guru kimia. D. SUBJEK PENELITIAN Subjek pada penelitian yang dilakukan yaitu produk hasil pengembangan yaitu prosedur praktikum yang dikembangkan. E. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1. Penelitian dilakukan sejak bulan Juni sampai dengan bulan September 2011 di Laboratorium Kimia Dasar (LKD) Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Uji coba terbatas di salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi pada bulan Oktober F. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Keseluruhan prosedur pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Prosedur Pengumpulan Data No. Instrumen Pengumpul Data Jenis Data 1. Angket Respon siswa terhadap kelayakan prosedur praktikum yang telah dikembangkan dan pelaksanaan praktikum Sumber Data Siswa Keterangan Dilakukan setelah pelaksanaan praktikum

9 33 2. Lembar Observasi Pelaksanaan praktikum dengan menggunakan peosedur praktikum yang telah dikembangkan 3. Wawancara Tanggapan guru terhadap kelayakan prosedur praktikum untuk memperjelas hasil angket respon siswa G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA Observer Guru Dilakukan pada saat praktikum berlangsung Dilakukan setelah pelaksanaan praktikum Teknik pengolahan data penelitian secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengolahan Angket Respon Siswa a. Pemberian Skor Butir-butir angket respon siswa yang disusun oleh peneliti adalah berbentuk skala Likert. Pernyataan yang digunakan adalah berupa pernyataan positif. Jawaban siswa terhadap pernyataan positif tersebut dikategorikan dengan skala sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Cara memberi skor dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Skor Kategori Skala Likert Skor Pernyataan SS S TS STS Positif b. Pengolahan Skor Angket Skor yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya kemudian diolah berdasarkan tahap berikut ini:

10 34 1. Menentukan skor maksimal 2. Menentukan skor minimal 3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal lalu dibagi dua 4. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan skor minimal dengan median lalu dibagi dua 5. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan median lalu dibagi dua 6. Membuat skala yang menggambarkan skor minimal, nilai kuartil kesatu, nilai median, nilai kuartil ketiga dan skor maksimal 7. Mencari batas-batas skor untuk masing-masing kategori sikap, berdasarkan skala yang telah dibuat Minimal Kuartil 1 Median Kuartil 3 Maksimal Gambar 3.2 Rentang Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert 8. Membuat tabel distribusi frekuensi sikap tiap responden terhadap kualitas produk Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Respon Siswa Kategori Sikap Kategori Skor Sikap sangat positif Kuartil3 x skor maksimal Sikap positif Median x < kuartil 3 Sikap negatif Kuartil 1 x < median Sikap sangat negatif Skor minimal x < kuartil 1

11 35 2. Pegolahan Lembar Observasi a. Menjumlahkan Skor Pada lembar observasi, ada tiga kriteria rubrik penilaian pelaksanaan praktikum yang dilakukan siswa. Ketiga kriteria penilaian tersebut adalah: Tabel 3.4 Kriteria Rubrik Penilaian Lembar Observasi Skor Rubrik Penilaian Siswa melaksanakan prosedur praktikum dengan baik sesuai dengan prosedur kerja secara rapi dan teliti Siswa melaksanakan prosedur praktikum sesuai dengan prosedur kerja namun masih terdapat kesalahan Siswa tidak melaksanakan langkah kerja dalam prosedur praktikum b. Menghitung presentase skor Setelah dilakukan penyekoran maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor hasil observasi sehingga diperoleh skor total untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya hasil perhitungan presentase skor diolah berdasarkan tahapan yang sama dengan pengolahan skor angket respon siswa.