APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK"

Transkripsi

1 APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK PAUZI IBRAHIM NAINGGOLAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK PAUZI IBRAHIM NAINGGOLAN Skripsi skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

3 ABSTRACT PAUZI IBRAHIM NAINGGOLAN. Mobile Application for Medicinal Plants Identification using Local Binary Patterns Descriptor and Probabilistic Neural Network Method. Supervised by YENI HERDIYENI. This research proposed a new mobile application for medicinal plants identification. Local Binary Pattern (LBP) is used to extract image features and Probabilistic Neural Network (PNN) is used to classify medicinal plants on mobile phone. LBP riu2 P,R was used as LBP descriptor in this research, which uses rotation invariant and uniform patterns of image texture. The aim of this research was to implement this application in open source Android 2.3 (Gingerbread) operating system. The data used is the medicinal leaf image from Botanical Garden, Bogor Indonesia which consist of 15 species with 10 variations for each species. The experiment showed that the accuracy of identifications is 31.11% and the computation time is seconds.the experimental result show the accuracy is still low, so this research need to be explored further to improve the accuracy. This new mobile application is useful to help user in plant identification. Keywords: Android, LBP, medicinal plant, mobile application, PNN.

4 Judul Skripsi : Aplikasi Mobile Untuk Identifikasi Tumbuhan Obat Menggunakan Local Binary Patterndengan Klasifikasi Probabilistic Neural Network Nama : Pauzi Ibrahim Nainggolan NRP : G Disetujui: Pembimbing Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si., M.Kom. NIP Diketahui: Ketua Departeman Ilmu Komputer Dr.Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP Tanggal Lulus:

5 PRAKATA Alhamdulillahi Rabbil alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanallah Wata alaatas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Aplikasi Mobile Untuk Identifikasi Tumbuhan Obat Menggunakan Local Binary Pattern dengan Klasifikasi Probabilistic Neural Network dengan lancar dan baik. Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari 2012 sampai dengan Maret 2012, bertempat di Departemen Ilmu Komputer. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1 Ayah Dr. H. Hamonangan Nainggolan M.Sc, Ibu Jusridawati Situmeang, dan kakak-adik tercinta, Yasser Hudan Nainggolan SE AK, Sarah Mahdia SSi, Aisyah Hudaya, dan Maulana Assalam Nainggolan yang tidak henti-hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan kepada penulis. 2 Ibu Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3 Bapak Musthofa, S.Komp, M.Sc dan Ibu Karlina Khiyarin Nisa S.Kom, M.T. selaku dosen pengujiatas kemudahan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis. 4 Teman-teman satu bimbingan Canggih Trisyanto, Mayanda Mega, Ni Kadek, Oki Maulana, Desta Sandya,Ryanti Octaviani, Siska Susanti,dan Tomy Kurniawan atas saran, masukan dan nasihat yang diberikan kepada penulis. 5 Teman-teman di Departemen Ilmu Komputer Alih Jenis IPB angkatan 4 atas segala kebersamaan, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis. 6 Teman-teman kosan White HouseArif Hadiwibowo S.Kom, Ari AlKautsar S.Kom, Desta Sandya, Rahmat Setyawan, Jefri, dan mas Zulhan Arif M.Si. 7 Saudara-saudara yang telah berkontribusi dalam skripsi ini Ari Wibowo Astono, Budi Hartono Siregar S.T, dan Arief Seno Prabowo S.E. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini.semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya Bogor, Juni 2012 Pauzi Ibrahim N

6 RIWAYAT HIDUP Pauzi Ibrahim Nainggolan dilahirkan di Kajang, Malaysia pada tanggal 14 September 1988 dari pasangan Ibu Jusridawati Stumeang dan Bapak Dr. H. Hamonangan Nainggolan. Pada tahun 2006, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Negeri 1 Pandan, Tapanuli Tengah dan diterima di Program Studi D3 Manajemen Informatika, Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis lulus pada tahun 2009 dan melanjutkan studi sarjana di Ilmu Komputer IPB. Pada tahun 2009, penulis mengikuti training selama 3 bulan yang diadakan PT.Azadirachta Mandiri (amn). Penulis juga aktif dalam pengembangan beberapa website e-commerce, pembuatan aplikasi rumah sakit, akademik dan sistem pada beberapa perusahaan di Indonesia sebagai pekerja lepas sambil melanjutkan studi.

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vi PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 1 Ruang Lingkup Penelitian... 1 TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan Obat... 1 Android Application Programming Interface... 2 OpenCV... 2 Tekstur... 2 Local Binary Patterns... 2 Rotation Invariant... 3 Uniform Patterns... 3 Probabilistic Neural Network (PNN)... 4 METODE PENELITIAN Data Citra Tumbuhan Obat... 5 Ekstraksi Fitur Tekstur Tumbuhan Obat... 5 Ekstraksi tekstur dengan LBP riu2 P,R... 6 Identifikasi Citra dengan Probabilistic Neural Network (PNN)... 6 Evaluasi... 6 Perangkat Keras dan perangkat Lunak... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Aplikasi Mobile... 7 Hasil Praproses... 7 Evaluasi Hasil Identifikasi Citra dengan LBP riu2 P,R Mobile... 8 Evaluasi Waktu Proses Identifikasi Citra denganlbp riu2 P,R Mobile... 8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 9 Saran... 9 DAFTAR PUSTAKA... 9 LAMPIRAN v

8 Halaman DAFTAR TABEL 1 Hasil identifikasi pada aplikasi mobile Waktu komputasi pada perangkat mobile dengan LBP riu2 24, DAFTAR GAMBAR 1 API Android Circular neighborhood delapan sampling points Contoh perhitungan nilai LBP Operator LBP Rotation Invariant LBP Tekstur uniform patterns Struktur PNN Model client server Metode penelitian Perubahan mode warna citra Ilustrasi pembagian ukuran blok Pembentukan histogram Praproses Antarmuka aplikasi untuk identifikasi Teknik akuisisi yang berpengaruh dalam identifikasi tumbuhan obat... 8 DAFTAR LAMPIRAN 1 Lima belas citra tumbuhan obat Tahapan identifikasi pada aplikasi mobile MedLeafuntuk identifikasi tumbuhan obat Tampilan / Antarmuka hasil identifikasi pada aplikasi mobile MedLeaf vi

9 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman spesies tumbuhan obat, Indonesia memiliki lebih dari spesies tumbuhan obat (Bappenas 2003). Potensi pemanfaatan tumbuhan obat sangat besar apabila dapat dilakukan langsung oleh masyarakat luas, namun untuk dapat mengenali manfaat dari setiap tumbuhan obat itu sendiri bagi masyarakat luas sulit dilakukan. Beberapa masyarakat melakukannya dengan membandingkan gambar daun yang akan diidentifikasi dengan gambar daun yang terdapat pada buku atau melakukannya di laboratorium secara manual oleh ahli dibidang taxonomytumbuhan obat. Hal tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang banyak. Penelitian mengenai pengenalantumbuhan obat sudah dilakukan dengan komputasi berbasiskan gambar. Beberapa penelitian pengenalan tumbuhan obat, mengekstraksi ciri dari daun seperti:ekstraksi Ciri Morfolgi dan Tekstur (Annisa2009), Penggabungkan Ciri Morfolgi, Tekstur dan Bentuk dengan Klasifikasi Probabilistic Neural Network pada Daun (Nurafifah2010) danekstraksiciri Morfologi, Tekstur dan Bentuk untuk Identifikasi Tumbuhan Obat (Nurfadhilah2011). Pengenalan tumbuhan obat dengan mengekstrasksi ciri daun yang telah dilakukan masih dilingkungan komputer desktop. Dengan berkembangnya teknologi mobile, akan lebih bermanfaat jika aplikasi dibangun pada perangkat mobile,karena dapat dibawa kemana saja. Penelitian ini mengembangkan sebuah perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi tumbuhan obat pada handset yang berbasiskan sistem operasi Android. Sesuai dengan penelitian Speckmann (2008), untuk saat ini platform yang paling baik digunakan dalam pengembangan aplikasi pada handset adalah sistem operasi Android. Wells (2011) telah melakukan pemrosesan gambar pada handset dengan hasil yang sangat memadai untuk dilakukannya pemrosesan gambar. Diharapkan aplikasi ini dapat memberikan informasi yang relevan kepada masyarakat untuk identifikasi tumbuhan obat. Tujuan Penelitian Tujuan dari rencana penelitian ini adalah mengimplementasikan teknik identifikasi tumbuhan obat pada aplikasi mobile yang berbasis sistem operasi Android.Teknik identifikasi yang digunakan adalah Local Binary Pattern(LBP) dengan klasifikasi Probabilistic NeuralNetwork(PNN). Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1 Data diperoleh dari hasil pengambilan citra 15 jenis tumbuhan obat menggunakan kamera pada perangkat mobile yang berasal dari kebun Raya Bogor. 2 Penelitian ini menggunakan Operator LBP dengan descriptorlbp riu2 24,3. 3 Aplikasi yang dibangun pada perangkat mobile dengan sistem operasi Android 2.2 (Froyo). Tumbuhan Obat TINJAUAN PUSTAKA Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuhan tropis. Jumlah tumbuhan tropis di Indonesia sekita spesies (Damayanti 2008).Diantara spesies tersebut, sampai dengan 2001 data spesies tumbuhan obat yang dapat diidentifikasi hanya 2039 spesies (Zuhud 2009). Damayanti et al. (2011) mengemukakanmasalah yang ditemukan dalam identifikasi tumbuhan obat adalah: 1 Terbatasnya jumlah masyarakat yang mengetahui, mengenali, dan memahami keragaman dan penggunaantumbuhan obat untuk mengidentifikasidi lapangan. 2 Terbatasnya jumlah buku identifikasi tumbuhan/panduan,atau dengan banyaknya halaman dalam setiap buku/panduan merepotkan saat dibawa ke lapangan. 3 Terbatasnya jumlah instansi yang berwenang dan fasilitas untuk identifikasi tumbuhan. 4 Terbatasnya jumlah ahli taksonomi di instansi yang berwenang, yang secara ilmiah dapat mengidentifikasi jenis tumbuhandalam jumlah besar. 5 Waktu dan biaya, sebagai akibat dari masalah (1) sampai (4). Tantangan dalam identifikasitumbuhan obat adalah: 1 Mendorong generasi muda untuk menjadi ahli taksonomi.

10 2 2 Mendorong generasi muda untuk melanjutkan warisan dari nenek moyangdalam pengenalan dan identifikasi spesies tumbuhan obat-obatan. 3 Mengembangkan lembaga yang lebih berwenang untuk identifikasi specimen. 4 Mengembangkan teknologi yang mengurangi masalah dalam identifikasi. 5 Mengembangkan jaringan dengan para stakeholder dalam bidang teknologi. Android Application Programming Interface Android application programming interface (API) adalah satu set aturan dan spesifikasi tertentu yang disediakan oleh sistem operasi Android yang dapat digunakan aplikasi untuk berkomunikasi satu sama lain. API berfungsi sebagai fasilitator komunikasi dan interaksi antara aplikasi dengan perangkat Android, sepertiuser interface memfasilitasi interaksi antara pengguna dengan aplikasi. Arsitektur sistem operasi Android dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 API Android (developer.android.com). Sistem operasi Android mengadopsi kernel Linux pada implementasinya. Kernel bertugas mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras. Penggunaan perangkat keras pada Android sangat terbatas karena ada lebih dari satu aplikasi yang menggunakan perangkat keras yang sama dalam waktu yang bersamaan. dikembangkan oleh Intel dan sekarang didukung oleh Willow Garage. OpenCV bebas untuk digunakan dengan lisensi open source BSD. Library cross-platform ini, berfokus terutama pada pengolahan citra secara real-time. Tekstur Dengan pendekatan analisis teksturpada gambar, tekstur dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fluktuasi luminositas berkala dalam gambar yang dapat ditafsirkan sebagai permukaan yang berstruktur homogen. Dalam computer vision, tekstur dicirikan dengan variasi intensitas pada sebuah citra. Variasi intensitas dapat disebabkan oleh kekasaran atau perbedaan warna pada suatu permukaan. Tekstur juga merupakan properti dari area. Propertiproperti dari tekstur citra meliputi keseragaman, kepadatan, kekasaran, keberaturan, linearitas, keberarahan, dan frekuensi. Penampilan tekstur dipengaruhi oleh skala dan arah pandangan serta lingkungan dan kondisi pencahayaan (Mäenpää 2003). Local Binary Patterns Local Binary Pattern (LBP) merupakan suatu metode untuk mendeskripsikan tekstur pada mode warna grayscale. LBP pertama sekali diperkenalkan oleh Timo Ojala. LBP digunakan untuk mencari pola pada citra (texture in local neighborhood) (Mäenpää 2003). LBP adalah sekumpulan pixel ketetanggaan yang tersebar secara melingkar (circular neighborhoods) dengan pusat piksel berada di tengah seperti ditunjukkan pada Gambar2.Notasig i merupakan nilai gray level piksel ketetanggaan. Rataan seluruh piksel (piksel ketetanggaan dan piksel pusatg c ) digunakan sebagai nilai ambang batas (threshold) untuk memotong setiap nilai piksel ketetanggaan untuk mendapatkan kode binernya. OpenCV Open Source Computer Vision Library(OpenCV) adalah library dari fungsi pemrograman yang ditujukan untuk efiesiensi dalam komputasi dan fokus utamanya ditujukan untuk komputasi real time (Bradski& Kaehler 2008). OpenCV awalnya Gambar 2 Circular neighborhood delapansampling points.

11 3 Untuk mendapatkan nilai LBP, kode-kode biner yang telah didapatkan, dikalikan dengan pembobotan binernya. Gambar 3 menunjukkan operasi dasar LBP. Pola-pola biner LBP merepesentasikan bermacammacam pola tepi, titik, flat areas, dan sebagainya. LBP. Gambar 4 memperlihatkan contoh operator LBP dengan beberapa nilai Pdan R. Gambar 4 Operator LBP. Gambar 3 Contoh perhitungan nilai LBP. Formulasi LBP dapat dituliskan sebagai berikut: LBP P,R (x c,y c )= dengan P-1 p=0 s(g p -g c )2 p s x = 1 x 0 0 x<0 (1) dengan: x c dan y c adalah koordinat pusat piksel ketetanggaan, padalah circular sampling points, P adalah banyaknya sampling points, g p adalah nilai keabuan dari p, g c adalah nilai piksel pusat, dan sadalah sign (kode biner). Nilai-nilai LBP selanjutnya direpresentasikan melalui histogram. Histogram menunjukkan frekuensi kejadian berbagai nilai LBP.Setelah mendapatkan nilai LBP pada setiap neighborhood (blok i,j ), untuk ukuran citra NxM,tekstur citra direpresentasikan dengan membentuk histogram: N M i=1 j=1 (2) H k = f LBP P,R i,j,k, k 0,K dengan f x,y = 1, x = y 0, selainnya dengan K merupakan nilai LBP terbesar. Perhitungan nilai LBP seperti pada Gambar 3 ditentukan oleh radius (R) dari jumlah sampling points (P), sehingga Local BinaryPatterns dinotasikan sebagailbp (P,R). Semakin besar nilai P akan meningkatkan informasi tekstur yang didapat. Urutan pengodean LBP yang bersifat tetap menyebabkan ada sejumlah 2+P jumlah pola Rotation Invariant Struktur piksel ketetanggaan LBP berbentuk melingkar. Untuk itu, dibuat suatu cara agar pola-pola LBP tidak sensitif terhadap perubahan rotasi. Istilah ini dinamakan rotation invariant (Mäenpää 2003). Contoh: LBP = = 15 dapat direpresentasikan dengan circular neighborhood pada Gambar 5. Gambar 5 Rotation Invariant LBP. Rotation invariant didefinisikan sebagai nilai minimum dari rotasi (ROR) P-bit biner yang dilakukan sebanyak P kali: ri LBP P,R = min ROR LBP P,R,i i=0,1,,p-1} dengan ri menunjukkan rotation invariant. (3) Nilai dan pola-pola LBP pada Gambar 5 dapat berbeda-beda, tetapi memiliki struktur rotasi yang sama. Setiap pola LBP akan mempunyai P pola yang berbeda jika dirotasi searah jarum jam ataupun berlawanan arah jarum jam (Pietikäinenet al. 2000). Uniform Patterns Pola-pola LBP tertentu memiliki karakteristik utama dari suatu tekstur. Polapola yang memiliki informasi penting ini dinamakan uniform patterns. LBP dikatakan uniform jika struktur melingkar pola-pola binernya paling banyak terdiri atas dua transisi bit dari 0 ke 1 atau sebaliknya. Sebagai contoh, (0 transisi), (2 transisi), dan (2 transisi) merupakan uniform patterns, sedangkan (4 transisi) dan (6 transisi) bukan merupakan uniform patterns. Uniform patterns berfungsi

12 4 untuk mengidentifikasi noda (spot), flat area atau dark spot, sudut, dan tepi. Hampir 90 persen dari tekstur merupakan uniform patterns (Ojala et al. 2002). Gambar 6 Tekstur uniform patterns. Gambar 6 menunjukkan arti dari pola-pola uniform. Untuk mengidentifikasi uniform patterns digunakan formulasi sebagai berikut: Probabilistic Neural Network (PNN) PNN merupakan Artificial Neural Network (ANN) yang menggunakan teorema probabilitas klasik (pengklasifikasian Bayes). PNN diperkenalkan oleh Donald Specht pada tahun PNN menggunakan pelatihan (training) supervised.training data PNN mudah dan cepat. Bobot bukan merupakan hasil training melainkan nilai yang dimasukkan (tersedia) (Wu et al. 2007). U LBP P,R = s g P-1 -g c -s g 0 -g c P-1 + p=1 s g p -g c -s g p-1 -g c (4) U LBP P,R merupakan uniform patterns dari P banyaknya sampling points dan radius R,p adalah circular sampling points, g p adalah nilai keabuan dari p, dan g c adalah nilai keabuan rata-rata seluruh pikselneighborhood. Rotation Invariant Uniform Patterns (LBP P,R ) Penggabungan antara uniform patterns dan rotation invariant dilambangkan LBP riu2 P,R. Notasi ri menunjukkan rotation invariant dan u2 untuk uniform patterns pada sampling riu2 pointsp dan radius R. LBP P,R merupakan ukuran ketidaksensitifan (invariant) terhadap perubahan grayscale. LBP riu2 P,R merupakan ukuran yang digunakan untuk pola spasial. Jumlah pola yang dihasilkan uniform patternsadalah P P-1 +2bins. Ketika uniform patternsdirotasi sampai ke nilai minimum yang dimilikinya, jumlah pola yang dihasilkan menjadi P+1bins. Rotation invariant uniform patternsdiformulasikan sebagai berikut: LBP riu2 P,R = P-1 p=0 s g p -g c, if U LBP P,R 2 (5) P+1, &selainnya Jika pola yang diidentifikasi termasuk uniform patterns, akan dihitung banyaknya bit satu pada pola tersebut yang menentukan letak bin uniform patterns berada. Jika P, banyaknya sampling pointssama dengan delapan, nilailbp riu2 P,R adalah nol sampai dengan P. Jika bukan uniform patterns,nilai bin terakhir ditambahkan satu, yaitu bin ke- P+1 yang merupakan single binnonuniform patterns(mäenpää 2003). Gambar 7 Struktur PNN. Struktur PNN terdiri atas empat lapisan, yaitu lapisan masukan, lapisan pola, lapisan penjumlahan, dan lapisan keputusan/keluaran. Lapisan masukan merupakan objek x yang terdiri atask nilai ciri yang akan diklasifikasikan pada n kelas. Struktur PNN ditunjukkan pada Gambar 7. Proses-proses yang terjadi setelah lapisan masukan ialah: 1 Lapisan pola (pattern layer) Lapisan pola menggunakan 1 node untuk setiap data pelatihan yang digunakan. Setiap node pola merupakan perkalian titik (dot product) dari vektor masukan x yang akan diklasifiksikan dengan vektor bobot x ij, yaitu Z i =x.x ij, Z i kemudian dibagi dengan bias tertentu σ dan selanjutnya dimasukkan ke dalam fungsi radial basis, yaitu radbas n = exp (-n) 2. Dengan demikian, persamaan yang digunakan pada lapisan pola ialah. f x =exp - (x-x ij )T (x-x ij ) 2σ 2 2 (6)

13 5 2 Lapisan penjumlahan (summation layer) Menerima masukan dari node lapisan pola yang terkait dengan kelas yang ada. Persamaan yang digunakan pada lapisan ini adalah: p x = 1 k (2π) 2σ k t exp(- (x-x 2 t ij )T (x-x ij ) i=1 ) (7) 2σ 2 3 Lapisan keluaran (output layer) Menentukan kelas dari input yang diberikan. Inputx akan masuk ke Y jika nilai p Y x paling besar dibandingkan kelas lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan model client server menggunakan dua perangkat yaitu handsetpada front-end dan server sebagai back-end seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 Model client server. Setiap perangkat memiliki alur proses yang terkait dengan perangkat lainnya. Perangkat pada servermengekstrak data citra latih untuk mendapatkan model klasifikasi. Model klasifikasi ini didistribusikan ke perangkathandset untuk digunakan pada proses klasifikasi. Pada handset sendiri proses tidak berbeda jauh dengan proses pada server. Aplikasi pada sisi client dapat mengekstraksi dan mengklasifikasikan citra masukan. Namun,handset tidak menghasilkan model klasifikasi, hanya menggunakan model klasifikasi yang telah dihasilkan oleh server seperti terlihat pada Gambar 9. Data Citra TumbuhanObat Data citra tumbuhan obat didapatkan dengan akusisi langsung di Kebun Raya Bogor. Data citra yang dikumpulkan terdiri atas lima belas jenis citra. Setiap jenis citra terdiri atas sepuluh pose. Total citra yang berhasil dikumpulkan seratus lima puluh pose citra. Lima belas jenis tumbuhanobat yang dikumpulkan disajikan pada Lampiran 1. Ekstraksi Fitur Tekstur Tumbuhan Obat Proses ekstraksi fitur pada penelitian ini menggunakan descriptorlbp riu2 P,R. Proses awal ekstraksi citra ialah mengubah citra RGB menjadi citra grayscale seperti terlihat pada Gambar 9 Metode penelitian.

14 6 Gambar 10.Proses ini dilakukan pada server dan client.penentuan objek daun pada citra grayscalepada clientmenggunakan deteksi tepi canny. Gambar 12 Pembentukan histogram. Gambar 10 Perubahan mode warna citra. Pengolahan selanjutnya membagi citra ke dalam beberapa blok (local region) sesuai dengan descriptor dan operator circularneighborhood (sampling points dan radius) yang digunakan. Penelitian ini menggunakan descriptordan operator LBP riu2 24,3 dengan kuantisasi sudut 15 derajat. Penentuan ukuran blokdan kuantisasi sudut yang digunakan untuk satu localregion menggunakan formula berikut: blok= radius 2 +1 (8) kuantisasi sudut= 2π P (9) Ilustrasi pembagian citra ke dalam beberapa blok ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 11 Ilustrasi pembagian ukuran blok. Ekstraksi tekstur dilakukan pada setiapblok. Setiap blok overlapping dengan blok berikutnya dengan jarak satu piksel. Masing-masing blok diekstraksi menggunakan Local Binary Pattern descriptor, yaitu:lbp riu2 P,R. riu2 Ekstraksi tekstur dengan LBP P,R Ekstraksi tekstur menggunakan LBP riu2 P,R descriptormengolah setiap blok (local region) pada suatu citramenggunakan persamaan (5).Hasil dari pengolahan setiap blok menghasilkanpola LBP. Kemudian pola LBP setiap blok diidentifikasi masuk ke dalam uniform patterns atau nonuniform patterns. Jika termasuk uniformpatterns, dihitung banyaknya bit satu yang ada pada pola tersebut yang akan menentukan letak bin uniform patterns tersebut berada. Hasil dari pengolahan setiap blok direpresentasikan melalui histogram yang riu2 merupakan frekuensi nilai LBP P,R seluruh blok pada suatu citra. Ilustrasi pembentukan histogram ditunjukkan pada Gambar 12. HistogramLBP riu2 P,R descriptor memiliki P + 2 bin dengan P merupakan banyaknya sampling points yang digunakan. Bin pertama sampai dengan P+1 merupakan bin uniform patterns, sedangkan bin terakhir (P+2) merupakan single bin untuk non uniform patterns. Ekstraksi tekstur menggunakan LBP riu2 P,R diolah menggunakan operator (24,3). Identifikasi Citra dengan Probabilistic Neural Network (PNN) Setelah proses ekstraksi citra dilakukan, diperoleh hasil vektor histogram. Tahapan selanjutnya ialah menglasifikasikan vektorvektor histogram tersebut dengan PNN. Klasifikasi dilakukan dengan membagi data latih dan data uji. Data yang digunakan pada data citra daun tumbuhan obat sebanyak 10 citra dari setiap kelas dengan pembagian 7 citra data latih dan 3 citra data uji. Data citra latih digunakan pada server untuk mendapatkan model klasifikasi.model klasifikasi tersebut lalu didistribusikan keclient. Pada sisi client model klasifikasi tersebut digunakan sebagai lapisan pola untuk identifikasi kelas keputusan dari citra query. Evaluasi Evaluasi data yang dilakukuan oleh aplikasimenggunakan 2 parameter, yaitu dengan penilaian tingat keberhasilan klasifikasi terhadap citra kueri dan waktu proses pada client. Evaluasi dari kinerja model klasifikasi didasarkan pada banyaknya data uji yang diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model. Hal ini dapat dihitung menggunakan akurasi yang didefinisikan sebagai berikut: banyaknya prediksi yang benar akurasi= total banyaknya prediksi 100% (10) Evaluasi waktu proses dari aplikasi didasarkan pada waktu ekstraksi dan waktu proses klasifikasi. Evaluasi waktu proses

15 7 identifikasi dimaksudkan untuk kelayakan dari aplikasi yang berjalan pada perangkat mobile. Perangkat Keras dan perangkat Lunak Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah ProcessorIntel(R) Core(TM)i5 CPU M memori DDR RAM 4 GB, dan harddisk 500 GB. Perangkat lunak yang digunakan adalah Sistem operasi Windows 7 Home, Eclipse IDE for Java Developers Version: Helios Service Release 2 dan Android Development Toolkit Version: v HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan AplikasiMobile Pengembangan aplikasi pada penelitian ini menggunakan bahasa pemograman Java dengan library OpenCV 2.1 pada perangkat mobile dengan sistem operasi Android. Aplikasi yang dibangun diberi nama MedLeaf yang memiliki fasilitas untuk dapat mengidentifikasi citra query dari pengguna. Citra query dapat diambil langsung menggunakan kamera atau gallery bergantung kebutuhan pengguna. Citra query yang akan diidentifikasi sebelum diekstraksi dilakukan praproses. Citra hasil praproses diekstraksi dengan LBP riu2 24,3. Proses ekstraksi citra menghasilkan vector histogram. Nilai vector histogram tersebut menjadi lapisan masukan pada klasifikasi dengan PNN. Lapisan pola yang digunakan pada klasifikasi PNN digunakan dari hasil training pada server. Antarmuka aplikasi yang telah dibangun dapat dilihat pada Gambar 13 dan tahapan proses identifikasi ditunjukkan pada Lampiran2. berdasarkan peringkat kedekatan. Citra hasil identifikasi juga menampilkan informasi umum dari tumbuhan tersebut. Aplikasi yang dikembangkan juga memiliki fasilitas untuk upload citra yang diakuisisi oleh pengguna. Fasilitas ini dimaksudkan untuk memperkaya koleksi citra pada server. Fungsionalitas tampilan hasil identifikasisecara detail pada Lampiran 3. Hasil Praproses Sebelum mengekstrak ciri tekstur pada citra,dilakukan tahap praproses. Pada awal tahapan praproses, dilakukan perubahan mode warna citra menjadi grayscale. Selanjutnya, perbaikan citra dilakukan dengan mengubah ukuran citra. Tahapan praproses pada server dilakukan secara manual, sedangkan pada aplikasi mobile dilakukan secara otomatis dengan penskalaan dan pemotongan citra. Penentuan objek daun pada citra dengan merubah mode grayscale ke mode binary dengan deteksi tepi canny. Citra hasil proses dengan canny diterapkan fungsi findcontour yang terdapat padalibrary OpenCV. Nilai-nilai pixel hasil fungsi findcontour terluar menjadi batas nilai pixel objek daun, selainnya nilai dibuang atau diputihkan dengan merubah nilai pixel tersebut menjadi 255.Tahap praproses pada aplikasi mobile dilakukan tanpa menghilangkan informasi tekstur dari citra tersebut. Gambar 14 Praproses. Gambar 13 Antarmuka aplikasi untuk identifikasi. Hasil klasifikasi dengan PNN ialah lima besar kelas citra yang mempunya jarak terdekat dengan citra query.lima citra terdekat tersebut ditampilkan pada aplikasi Contoh dengan citra hasil akuisisi menggunakan kamera 8 megapixel menghasilkan citra dengan ukuran 3268x1952.Digunakan teknik penskalaan dan pemotongan citra untuk mendapatkan ukuran 270x240 piksel sesuai dengan data latih seperti terlihat pada Gambar 14. Tahapan praproses ini bertujuan untuk mengurangi waktu pemrosesan data (computation time) dan penentuan objek tekstur yang akan dievaluasi.

16 8 Evaluasi Hasil Identifikasi Citra dengan LBP riu2 P,R Mobile Hasil identifikasi setiap kelas tumbuhan obatpada aplikasi mobile menggunakan nilai sampling point dan radius yang samadengan server yaitu dengan P = 24dan R = 3. Nilai evaluasi akurasi hasil identifikasi pada aplikasi mobile disajikan pada Tabel 1 dalam satuan persen. Tabel 1 Nama Tumbuhan Hasil identifikasi pada aplikasi mobile Akurasi Akar Kuning 33.33% Alamanda 66.67% Dandang Gendis 0.00% Daruju 0.00% Ekor Kucing 66.67% Handeuleum 0.00% Iler 66.67% Jambu Biji 33.33% Jarak Pagar 0.00% Kumis kucing 33.33% Pecah Batu 0.00% Puring 66.67% Sambang Darah 33.33% Seuseureuhan 33.33% Sosor Bebek 33.33% Total Rata-rata 31.11% Hasil akurasi dari 15 kelas citra yang diuji pada aplikasi mobile menghasilkan nilai ratarata akurasi 31.11%. Perbedaan dengan hasil identifikasi pada server dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: jumlah data tumbuhan, jumlah jenis tumbuhan dantahapan praproses yang berbeda antara server dan aplikasi mobile. Pada penelitian ini, digunakan 10 data citra daun untuk setiap kelas tumbuhan obat. Data citra daun dibagi 70% untuk data citra latih dan 30% untuk data citra uji. Akurasi dari setiap citra yang diambil menggunakan perangkat mobile memiliki propertyintensitas cahaya, sudut pengambilan gambar, dan jarak kamera dengan objek gambar yang beragam seperti yang ditunjukkan pada gambar 15. Pemanfaatan flash light pada perangkat mobile yang menyediakan fasilitas tersebut, dapat menstabilkan intensitas cahaya, mengurangi area gelap dan memberikan kontras dari tekstur setiap objek. Jarak dan sudut pengambilan gambar yang bagus dapat memberikan informasi tekstur objek dengan lebih rinci dan detail. Pengambilan gambar juga tidak harus seluruh area daun, karna aplikasi ini fokus pada tekstur daun. Gambar 15 Teknik akuisisi yang berpengaruh dalam identifikasi tumbuhan obat. Evaluasi Waktu Proses Identifikasi Citra dengan LBP riu2 P,R Mobile Data citra daun tumbuhan obat yang diakuisisi langsung menggunakan perangkat riu2 mobilelalu diekstraksi dengan LBP 24,3 dan klasifikasi dengan PNN mempunyai waktu proses yang cukup layak dengan rata-rata detik. Selengkapnya rata-rata waktu komputasi yang diperlukan untuk setiap kelasnya ada pada Tabel 2. Tabel 2 Waktu komputasi pada perangkat riu2 mobile dengan LBP 24,3 Nama Tumbuhan Waktu Proses(detik) Akar Kuning Alamanda Dandang Gendis Daruju Ekor Kucing Handeuleum Iler Jambu Biji Jarak Pagar Kumis kucing Pecah Batu Puring Sambang Darah Seuseureuhan Sosor Bebek Total Rata-rata Waktu proses dari setiap data daun merupakan rata-rata dari tigasample citra. Waktu proses yang cukup lama ini dipengaruhi oleh nilaisampling point dan radius yang cukup besar. Tahapan praproses pada aplikasi ini membantu dalam mengurangi waktu proses ekstraksinya. Besaran dari model klasifikasi juga ikut mempengaruhi waktu proses identifikasi, namu pengaruhnya tidak sebesar nilai sampling point dan radius.

17 9 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengembangan aplikasi untuk identifikasi tumbuhan obat menggunakan LBP dengan klasifikasi PNN pada perangkat mobile yang berbasiskan sistem operasi Android berhasil dilakukan. LBP yang digunakan adalah riu2 LBP P,R dengan nilai sampling point dan radius 24,3. Ekstraki dengan LBP riu2 24,3 dan klasifikasi dengan PNN menghasilkan nilai akurasi yang sama yaitu 31.11%. Masing-masing teknik ekstraksi memiliki waktu proses yang berbeda riu2 pada perangkat mobile untuk LBP 24,3 menghasilkan waktu rata-rata detik. Saran Penelitian ini menggunakan data citra yang relatif sedikit jumlahnya, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan memiliki data citra yang lebih banyak jumlah setiap kelas dan jumlah kelasnya. Penggunaan lookup table untuk mempercepat waktu komputasi pada mobile. Mengembangkan sistem segmentasi dalam penentuan objek untuk meningkatkan akurasi. DAFTAR PUSTAKA Annisa Ekstraksi Ciri Morfologidan Tekstur untuk Temu Kembali Citra Helai Daun [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Arraghi LF, et al Ship IdentificationUsing Probabilistic Neural Network (PNN). Hongkong: IMECS. Bell A, Bryan A.2008.Plant Form: An Illustrated Guide to Flowering Plant Morphology. London: Timber Press. Damayanti EK, Hikmat A, Zuhud EAM Indonesian tropical medicinal plants diversity: problems and challenges in identification. Di dalam: International Workshop Linking Biodiversity and Computer Vision Technology to Enhance Sustainable Utilization of Indonesian Tropical Medicinal Plants",Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan; Bogor, 11 Agu Bogor: Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism, Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University.hlm 1. Damayanti EK Legality of national parks and involvement of local people: case studies in Java, Indonesia and Kerala, India[disertasi]. Tsukuba: Doctoral Program, University of Tsukuba. Mäenpää T The Local Binary Pattern Approach to Texture Analysis. Oulu: Oulu University Press. Nurafifah Penggabungan ciri, morfologi, tekstur dan bentuk untuk identifikasi daun menggunakan probabilistic neural network [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Nurfadhilah E Identifikasi tumbuhan obat menggunakan fitur citra morfologi, tekstru dan bentuk dengan klasifikasi probabilistic neural network (PNN) [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Ojala T, Pietikäinen M, Mäenpää T multiresolution gray-scale and rotation invariant texture classification with local binary pattern. IEEE Transactions on PAMI 24(7): Pietikäinen M, Ojala T, Xu Z Rotationinvariant texture classification using feature distribution. Pattern Recognition33: Speckmann B The Android mobile platform[skripsi]. Michigan: Department of Computer Science, Eastern Michigan University. Wells MT Mobile Image Processing on the Google Phone with the Android Operating System. cuments/pdf/final Report.pdf [10 Juli 2012] Wu SG., et al A Leaf Recognition Algorithm for Plant Classification Using Probabilistic Neural Network. Beijing: Chinese Academy Science. Zuhud EAM Potensi hutan tropika Indonesia sebagai penyangga bahan obat dalamuntuk kesehatan bangsa. JurnalBahan Alam Indonesia 6(6):

18 LAMPIRAN

19 11 Lampiran 1 Lima belas citra tumbuhan obat No Nama Tumbuhan Nama latin Gambar 1 Akar Kuning - Arcangelisiaflava L. Hepatoprotektor(le ver) 2 Alamanda - Allamanda cathartica L 3 Dandang Gendis - Clinacanthus nutans Lindau 4 Daruju - Acanthus ilicifolius L. 5 Ekor Kucing - Acalypha hispida Burm.F.(Euph)

20 12 Lanjutan No Nama Tumbuhan Nama latin Gambar 6 Handeuleum - Graptophyllum pictum (L.) Griffith (Acanth.) 7 Iler - Coleus scutellarioides, Linn,Benth 8 Jambu Biji - Psidium guajava L. 9 Jarak Pagar - Jatropha curcas Linn. 10 Kumis kucing - Orthosiphon aristatus

21 13 Lanjutan No Nama Tumbuhan Nama latin Gambar 11 Pecah Batu - Sericocalyx crispus(l.) Bremek (Acanth) 12 Puring - Codiaeum variegatum (L.) Blume (Euph) 13 Sambang Darah - Excoecaria cochinchinensis Lour (Euph.) 14 Seuseureuhan - Piper Aduncum L. (pip.) 15 Sosor Bebek - Kalanchoe pinnata (Lam.)Pers

22 Lampiran 2 Tahapan identifikasi pada aplikasi mobile MedLeaf untuk identifikasi tumbuhan obat 14

23 Lampiran 3 Tampilan / antarmuka hasil identifikasi pada aplikasi mobile MedLeaf 15

APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK APLIKASI MOBILE UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DENGAN KLASIFIKASI PROBABILISTIC NEURAL NETWORK INTISARI Pauzi Ibrahim Nainggolan 1, Yeni Herdiyeni 2 1 Mahasiswa Departemen

Lebih terperinci

pola-pola yang terdapat pada suatu daerah bagian citra. Tekstur juga dapat membedakan permukaan dari beberapa kelas.

pola-pola yang terdapat pada suatu daerah bagian citra. Tekstur juga dapat membedakan permukaan dari beberapa kelas. Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup penelitian ini adalah: 1. Objek citra adalah data citra daun tumbuhan obat dan citra pohon tanaman hias di Indonesia. 2. Dalam penelitian ini operator MBLBP yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki + 30.000 spesies tumbuh-tumbuhan ([Depkes] 2007). Tumbuh-tumbuhan tersebut banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Seiring

Lebih terperinci

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan Gambar 8 Struktur PNN. 1. Lapisan pola (pattern layer) Lapisan pola menggunakan 1 node untuk setiap data pelatihan yang digunakan.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Operator descriptor

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Operator descriptor Tabel 1 Operator descriptor Operator (P, R) Ukuran Blok (piksel) Kuantisasi Sudut (8, 1) 3 x 3 45 derajat (8, 2) 5 x 5 45 derajat (16, 2) 5 x 5 22.5 derajat (24, 3) 7 x 7 15 derajat Penentuan ukuran blok

Lebih terperinci

Panjang bin dari setiap penggabungan disesuaikan dengan skala yang digunakan,

Panjang bin dari setiap penggabungan disesuaikan dengan skala yang digunakan, Panjang bin dari setiap penggabungan disesuaikan dengan skala yang digunakan, misalnya penggabungan, +, maka panjang bin yang dihasilkan sebesar 28 bin. 2. Penggabungan operator dengan, Setiap histogram

Lebih terperinci

Identifikasi Citra Daun Menggunakan Morfologi, Local Binary Patterns dan Convex Hulls

Identifikasi Citra Daun Menggunakan Morfologi, Local Binary Patterns dan Convex Hulls ISSN : 2442-8337 Identifikasi Citra Daun Menggunakan Morfologi, Local Binary Patterns dan Convex Hulls Desta Sandya Prasvita Program Studi Sistem Informasi, STIMIK ESQ Jl. TB Simatupang Kavling 1, Cilandak,

Lebih terperinci

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi. dalam contoh ini variance bernilai 2000 I p I t 2 = (200-150) 2 + (150-180) 2 + (250-120) I p I t 2 = 28400. D p (t) = exp(-28400/2*2000) D p (t) = 8.251 x 10-4. Untuk bobot t-link {p, t} dengan p merupakan

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN FITUR MORFOLOGI, LOCAL BINARY PATTERN VARIANCE, DAN COLOR MOMENTS UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT

PENGGABUNGAN FITUR MORFOLOGI, LOCAL BINARY PATTERN VARIANCE, DAN COLOR MOMENTS UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT PENGGABUNGAN FITUR MORFOLOGI, LOCAL BINARY PATTERN VARIANCE, DAN COLOR MOMENTS UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT MAYANDA MEGA SANTONI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

EKSTRAKSI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN GAUSSIAN DAN MULTI-BLOCK LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT FANNY RISNURAINI

EKSTRAKSI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN GAUSSIAN DAN MULTI-BLOCK LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT FANNY RISNURAINI EKSTRAKSI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN GAUSSIAN DAN MULTI-BLOCK LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT FANNY RISNURAINI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANN ALAM

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS AGLAONEMA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK ADITYA DWI GUSADHA

IDENTIFIKASI JENIS AGLAONEMA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK ADITYA DWI GUSADHA 1 IDENTIFIKASI JENIS AGLAONEMA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK ADITYA DWI GUSADHA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN FITUR LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT IYOS KUSMANA

PENGGABUNGAN FITUR LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT IYOS KUSMANA PENGGABUNGAN FITUR LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT IYOS KUSMANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRACT

Lebih terperinci

EKSTRASI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DAN ANTHURIUM BERBASIS WEBSITE TOMY KURNIAWAN

EKSTRASI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DAN ANTHURIUM BERBASIS WEBSITE TOMY KURNIAWAN EKSTRASI TEKSTUR CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN UNTUK IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DAN ANTHURIUM BERBASIS WEBSITE TOMY KURNIAWAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang kaya akan tumbuhan obat yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk keanekaragaman tanaman, Indonesia memiliki lebih dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6. Akusisi Citra INPUT Citra Query Preprocessing Citra Pre processing Citra Ekstraksi Fitur

Lebih terperinci

ANALISIS TEKSTUR UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE

ANALISIS TEKSTUR UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE Analisis Tekstur untuk Identifikasi Tumbuhan Hani ANALISIS TEKSTUR UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE Hani Zulfia Zahro Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel Linear

Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel Linear Jurnal Ilmiah ESAI Volume 8, No.3, Juli 214 ISSN No. 1978-634 Detecting Resemblance Of Orchid Plant Image Through Support Vector Machine (SVM) Of Kernel Linear Method Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek

Lebih terperinci

BAB I 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang komputer merupakan suatu bidang yang tidak akan pernah berhenti dan selalu berkembang kegunaanya hingga sekarang ini. Teknologi baru dan aplikasi baru selalu

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Identifikasi Tumbuhan Obat Berbasis Citra

Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Identifikasi Tumbuhan Obat Berbasis Citra Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Agustus 2013 ISSN 0853 4217 Vol. 18 (2): 85 91 Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Identifikasi Tumbuhan Obat Berbasis Citra (Utilization of Computer Technology for

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN DIMENSI FRAKTAL DAN KODE FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT INDONESIA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK SISKA SUSANTI

PENGGABUNGAN DIMENSI FRAKTAL DAN KODE FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT INDONESIA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK SISKA SUSANTI PENGGABUNGAN DIMENSI FRAKTAL DAN KODE FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT INDONESIA MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK SISKA SUSANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SUPPORT VECTOR MACHINE

ANALISIS KINERJA SUPPORT VECTOR MACHINE ANALISIS KINERJA SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) PADA SISTEM IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT DAN TANAMAN HIAS BERBASIS CITRA DEWI KANIA WIDYAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI Nadia R.W (0822084) Email: neko882neko@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN FITUR FUZZY LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY COLOR HISTOGRAM UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT NI KADEK SRI WAHYUNI

PENGGABUNGAN FITUR FUZZY LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY COLOR HISTOGRAM UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT NI KADEK SRI WAHYUNI PENGGABUNGAN FITUR FUZZY LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY COLOR HISTOGRAM UNTUK APLIKASI MOBILE IDENTIFIKASI CITRA TUMBUHAN OBAT NI KADEK SRI WAHYUNI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR Gibtha Fitri Laxmi 1, Puspa Eosina 2, Fety Fatimah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah 1), Djoko Purwanto 2), Ronny Mardiyanto 3) 1), 2),3) Teknik Elektro

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UNTUK KLASIFIKASI TANAMAN DENGAN METODE PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

APLIKASI PENGENALAN DAUN UNTUK KLASIFIKASI TANAMAN DENGAN METODE PROBABILISTIC NEURAL NETWORK APLIKASI PENGENALAN DAUN UNTUK KLASIFIKASI TANAMAN DENGAN METODE PROBABILISTIC NEURAL NETWORK 1 Gregorius Satia Budhi 2 Tok Fenny Handayani 3 Rudy Adipranata 1, 2, 3 Teknik Informatika Universitas Kristen

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANAMAN JATI MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK DENGAN EKSTRAKSI FITUR CIRI MORFOLOGI DAUN BANGUN ASANURJAYA

IDENTIFIKASI TANAMAN JATI MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK DENGAN EKSTRAKSI FITUR CIRI MORFOLOGI DAUN BANGUN ASANURJAYA IDENTIFIKASI TANAMAN JATI MENGGUNAKAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK DENGAN EKSTRAKSI FITUR CIRI MORFOLOGI DAUN BANGUN ASANURJAYA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur maupun metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur maupun metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian mengenai pengenalan tulisan tangan telah banyak dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur

Lebih terperinci

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN. Laporan Akhir Projek PPCD Deteksi Penyakit Daun Menggunakan Artificial Neural Network (ANN) TRI SONY(G64130020), GISHELLA ERDYANING (G64130040), AMALIYA SUKMA RAGIL PRISTIYANTO (G64130044), MUHAMMAD RIZQI

Lebih terperinci

Studi Kuantisasi Bin Terhadap Metode Local Binary Pattern dan Local Binary Pattern Variance pada Deteksi Citra Asap

Studi Kuantisasi Bin Terhadap Metode Local Binary Pattern dan Local Binary Pattern Variance pada Deteksi Citra Asap Studi Kuantisasi Bin Terhadap Metode Local Binary Pattern dan Local Binary Pattern Variance pada Deteksi Citra Asap Maya Muthia #1, Khairul Munadi #2, Fitri Arnia #3 # Program Pascasarjana, Magister Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

Optimasi K-Means Clustering Menggunakan Particle Swarm Optimization pada Sistem Identifikasi Tumbuhan Obat Berbasis Citra

Optimasi K-Means Clustering Menggunakan Particle Swarm Optimization pada Sistem Identifikasi Tumbuhan Obat Berbasis Citra Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jika Volume 3 Nomor 1 halaman 38-47 ISSN: 2089-6026 Optimasi K-Means Clustering Menggunakan Particle Swarm Optimization pada Sistem Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Wawan Kurniawan Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi wwnkurnia79@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 68 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Algoritma Pengujian dilakukan untuk mendapatkan algoritma yang paling optimal dari segi kecepatan dan tingkat akurasi yang dapat berjalan secara real time pada smartphone

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung

Nurul Ilmi 1 1 Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung Pengenalan Angka Tulisan Tangan dengan Menggunakan Local Binary Pattern Variance dan Klasifikasi K-Nearest Neighbour Handwriting Digit Recognition with Use Local Binary Pattern Variance and K-Nearest Neighbour

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) Ardy Dwi Caesaryanto¹, Bambang Hidayat², Ratri Dwi Atmaja³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem pengenalan objek 3 dimensi terbagi atas perangkat keras dan perangkat lunak. Spesifikasi sistem baik perangkat keras maupun lunak pada proses perancangan

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PARKIR KOSONG MENGGUNAKAN ALGORITMA PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) SKRIPSI JOKO KURNIANTO

PENENTUAN LOKASI PARKIR KOSONG MENGGUNAKAN ALGORITMA PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) SKRIPSI JOKO KURNIANTO PENENTUAN LOKASI PARKIR KOSONG MENGGUNAKAN ALGORITMA PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) SKRIPSI JOKO KURNIANTO 121402102 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah1) Djoko Purwanto2) Ronny Mardiyanto3) 1) 2)3) Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI KAYU RAMIN BERBASIS CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK CANGGIH TRISYANTO

SISTEM IDENTIFIKASI KAYU RAMIN BERBASIS CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK CANGGIH TRISYANTO SISTEM IDENTIFIKASI KAYU RAMIN BERBASIS CITRA MENGGUNAKAN LOCAL BINARY PATTERN DAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK CANGGIH TRISYANTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) DAN MULTISCALE LOCAL BINARY PATTERN (MLBP) DALAM PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH Yuwono (0922013) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Automatic Number Plate Recognition (ANPR) Berdasarkan penjelasan dari penelitian sebelumnya mengenai deteksi plat nomor, maka dapat disimpulkan bahwa pendeteksian ini sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dan selanjutnya akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. Oleh: Angger Gusti Zamzany(1210100 073) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGUJIAN

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Automatic Number Plate Recognition Automatic Number Plate Recognition atau yang disingkat dengan ANPR adalah metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING MEITA SETIAWAN / 0700709224

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE Widodo Muda Saputra, Helmie Arif Wibawa, S.Si, M.Cs, dan Nurdin Bahtiar, S.Si, M.T Fakultas Sains dan Matematika, Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Berikut adalah alur metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini : 3.2 Pengumpulan Data Gambar 3.1

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN. Evelyn Evangelista ( )

SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN. Evelyn Evangelista ( ) SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN Evelyn Evangelista (1022004) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL Veronica Lusiana 1, Budi Hartono 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

EKSTRAKSI DAUN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA DIMPY ADIRA RATU

EKSTRAKSI DAUN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA DIMPY ADIRA RATU EKSTRAKSI DAUN MENGGUNAKAN DIMENSI FRAKTAL UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT DI INDONESIA DIMPY ADIRA RATU DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR MENGGUNAKAN ELLIPTICAL FOURIER DESCRIPTOR UNTUK PENGENALAN VARIETAS TANAMAN KEDELAI HERMAWAN SYAHPUTRA

EKSTRAKSI FITUR MENGGUNAKAN ELLIPTICAL FOURIER DESCRIPTOR UNTUK PENGENALAN VARIETAS TANAMAN KEDELAI HERMAWAN SYAHPUTRA EKSTRAKSI FITUR MENGGUNAKAN ELLIPTICAL FOURIER DESCRIPTOR UNTUK PENGENALAN VARIETAS TANAMAN KEDELAI HERMAWAN SYAHPUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan. Pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO) memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diperlukan sebuah desain dan metode penelitian agar dalam pelaksanaaannya dapat menjadi lebih teratur dan terurut. 3.1. Desain Penelitian Bentuk dari desain

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE Bagus Aditya *), Achmad Hidayatno, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Rezky Aulia Pratama 1, Kartina Diah Kesuma W, S.T 2, Wawan Yunanto, S.Kom., M.T 3

Lebih terperinci

DETEKSI LOCAL TAMPERING PADA VIDEO MENGGUNAKAN ALGORITMA LBP-TOP

DETEKSI LOCAL TAMPERING PADA VIDEO MENGGUNAKAN ALGORITMA LBP-TOP Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 3, No.2-2014 DETEKSI LOCAL TAMPERING PADA VIDEO MENGGUNAKAN ALGORITMA LBP-TOP Febryanti Sthevanie Program Studi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika

Lebih terperinci

PENGKLASIFIKASIAN DAUN MANGGA, SALAM DAN SAWO DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

PENGKLASIFIKASIAN DAUN MANGGA, SALAM DAN SAWO DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES PENGKLASIFIKASIAN DAUN MANGGA, SALAM DAN SAWO DENGAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES Andrian Riza Hermawan 1, Andriano E. Wibowo 2, Dhio Alfanda F. 3, Dwi Fetiria Ningrum 4, Naldo Sancho Liman 5 1,2,3,4,5

Lebih terperinci

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP)

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP) Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP) Oleh: Eko Wahyudi NRP. 2208 100 629 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Wirawan, DEA Ir. Hendra Kusuma, M.Eng Latar Belakang ( Permasalahan Sistem

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS KERAMIK BERDASARKAN EKSTRAKSI FITUR TEKSTUR STATISTIK Yogi Febrianto yoefanto@gmail.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1), S.Kom, M.Comp.Sc Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai berbagai teknik perbaikan citra pada domain spasial, antara lain : Transformasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN LAPORAN SKRIPSI KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN VAHRUL MEILANI NIM.2012-51-115 DOSEN PEMBIMBING Endang Supriyati, M.Kom Alif Catur Murti, S.Kom,

Lebih terperinci

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Menampilkan Deskripsi Mengenai Batik dan Pola Citra Batik Berdasarkan Segmentasi Objek Maulana Sutrisna, maulanasutrisna@gmail.com Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap 2016/2017 Definisi Citra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT Andhika Pratama, Izzati Muhimmah Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam implementasi persamaan Pulse

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar belakang

PENDAHULUAN. Latar belakang Latar belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang memiliki kekayaan tumbuhan obat. Indonesia memiliki lebih dari 38.000 spesies tanaman (Bappenas 2003). Sampai tahun 2001 Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Digital [3] Citra atau gambar didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat bidang datar, dan harga fungsi f di setiap

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Ardi Satrya Afandi Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Depok, Indonesia art_dhi@yahoo.com Prihandoko,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY LOCAL BINARY PATTERN UNTUK EKSTRAKSI CITRA TUMBUHAN OBAT FANI VALERINA

PERBANDINGAN LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY LOCAL BINARY PATTERN UNTUK EKSTRAKSI CITRA TUMBUHAN OBAT FANI VALERINA PERBANDINGAN LOCAL BINARY PATTERN DAN FUZZY LOCAL BINARY PATTERN UNTUK EKSTRAKSI CITRA TUMBUHAN OBAT FANI VALERINA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Konsep dan Pendekatan Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pengenalan objek 3 dimensi adalah kemampuan untuk mengenali suatu objek dalam kondisi beragam. Salah satu faktor

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK PENGENALAN POLA HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA PADA SMARTPHONE

IMPLEMENTASI METODE LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK PENGENALAN POLA HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA PADA SMARTPHONE IMPLEMENTASI METODE LOCAL BINARY PATTERNS UNTUK PENGENALAN POLA HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA PADA SMARTPHONE Rabiuldien Amat 1), Jayanti Yusmah Sari 2), Ika Purwanti Ningrum 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMBUATAN WEB SERVICE SEBAGAI LAYANAN PENDETEKSI KONTEN PORNOGRAFI PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE IMAGE ZONING

PEMBUATAN WEB SERVICE SEBAGAI LAYANAN PENDETEKSI KONTEN PORNOGRAFI PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE IMAGE ZONING PEMBUATAN WEB SERVICE SEBAGAI LAYANAN PENDETEKSI KONTEN PORNOGRAFI PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE IMAGE ZONING Oleh: Lourensius Bisma (5210100155) Dosen Pembimbing: Dr.Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom.,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data dengan menggunakan model Bayesian Network. Nilai kemiripan dapat dihitung dengan Persamaan 21. P(I j Q)=n[1-(1-P(CS j CS)) x(1-p(ct j CT))] (21) dengan n adalah jumlah citra pada basis data, P(CS j CS)

Lebih terperinci

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1 DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ Muhammad Imron Rosadi 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari 67162 Pasuruan Jawa Timur 1 Email : Imron_uyp@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS Widyawan Tarigan NRP : 0222062 email : widyawan_tarigan@yahoo.com ABSTRAK Pada sistem pengenalan wajah, merancang deskriptor

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer Vision didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana computer dapat mengenali obyek yang diamati. Computer Vision

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK Oleh: MOH SHOCHWIL WIDAT 2011-51-034 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci