BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Dasar Hukum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Dasar Hukum"

Transkripsi

1 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah () Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat pada tanggal 19 Nopember Dalam upaya mendukung penyelenggaraan good governance, berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelengara negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas, dan azas akuntabilitas. Setiap aparatur pemerintah (birokrasi publik) harus dapat mempertanggung -jawabkan kepada publik dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan tugas pokok, wewenang, dan tanggungjawab atau lebih dikenal dalam pemerintahan akuntabilitas (accountability). Akuntabilitas merupakan salah satu prasyarat penting yang dibutuhkan untuk menjamin kapasitas pemerintah yang legitimate, kredibel, akuntabel dan bisa dipertanggung jawabkan. Sebagai upaya akuntabilitas pemerintah, maka disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa Barat Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan fungsi pokok lembaga pemerintahan. 1.2 Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) adalah sebagai berikut: Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 1

2 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Meneg PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2010 tentang Dasar Penyusunan LAKIP; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Meneg PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun ; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun dengan Kebijakan Nasional. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Visi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh suatu organisasi untuk mencapai citacita yang diinginkan. Dalam konteks ini, tujuan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi sebagai perangkat daerah Provinsi Jawa Barat untuk bidang lingkungan hidup adalah mewujudkan lingkungan hidup Jawa Barat yang bisa mendukung terwujudnya visi Jawa 2

3 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Barat yaitu JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA. Penetapan visi dilakukan dengan memperhatikan isu lingkungan strategis yang saat ini dihadapi oleh Jawa Barat; visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah pembangunan Jawa Barat yang dinyatakan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat ; serta tugas pokok dan fungsi sebagai mana telah diuraikan pada Bab 2 dan Bab 3. Visi ditetapkan sebagai berikut: Menjadi Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya Cinta Lingkungan dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari. Bestari merupakan kepanjangan dari Bersih, Sehat, Tangguh, Lestari dan Indah. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah () Provinsi Jawa Barat dibentuk melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 51 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Daerah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : 1. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang pengelolaan lingkungan hidup daerah; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang kepegawaian daerah meliputi kesekretariatan, tata kelola lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, konservasi SDA dan mitigasi bencana serta penatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; 3. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTB; 4. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1.4 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi 1.4 Sistematika Penulisan BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1. Perencanaan Rencana Strategis Tahun Rencana Kinerja Tahunan Perjanjian Kinerja Tahun

4 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Provinsi Jawa Barat Pengukuran Kinerja Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun Sebelumnya Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja tahun berjalan dengan target kinerja sasaran jangka menengah yang direncanakan Analisa Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Stratejik Beserta Solusi Analisa Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian Perjanjian Kinerja 3.2 Realisasi Anggaran BAB 4 PENUTUP 4.1 Capaian Kinerja Provinsi Jawa Barat 4.2 Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Kinerja 4.3 Strategi Pemecahan Masalah LAMPIRAN 4

5 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Implementasi pembangunan berkelanjutan dengan spektrum yang luas dan mengandung pengertian komprehensif, tentunya menuntut dalam hal perencanaan, program dan pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat. Oleh karena itu, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat guna memberikan pelayanan kepada masyakat pengelolaan lingkungan hidup dimanifestasikan dalam Rencana Strategis Provinsi Jawa Barat Tahun Rencana Strategis Tahun Dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya, Provinsi Jawa Barat sebagai Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan bagian dari Lembaga Teknis Daerah Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat menjalankan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dengan demikian, Kepala Provinsi Jawa Barat berkewajiban menyusun RENSTRA berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM)/Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Provinsi Jawa Barat. a. Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2016 mengacu kepada Visi Jangka Menengah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun , yaitu "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua yang diwujudkan melalui 5 (lima) Misi pembangunan yaitu : 1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing; 2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan; 3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik; 4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan; 5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. 5

6 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Mengacu kepada visi Jangka Menegah Jawa Barat yaitu Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua, maka Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah () Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diberikan urusan dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup perlu menetapkan suatu visi organisasinya. Penetapan visi dilakukan dengan memperhatikan isu lingkungan strategis yang saat ini dihadapi oleh Jawa Barat; visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah pembangunan Jawa Barat yang dinyatakan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat ; serta tugas pokok dan fungsi sebagai mana telah diuraikan pada Bab 2 dan Bab 3. Visi ditetapkan sebagai berikut: Menjadi Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya Cinta Lingkungan dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari. Bestari merupakan kepanjangan dari Bersih, Sehat, Tangguh, Lestari dan Indah. Untuk mencapai Visi tersebut, ditetapkan misi yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Misi, merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi. Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, dan dengan tetap memperhatikan isu lingkungan strategis, serta tantangan ke depan, ditetapkan 3 (tiga) misi, yaitu: 1. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup; 2. Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam; 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keterkaitan visi dan Misi Provinsi Jawa Barat terhadap Misi Provinsi Jawa Barat terutama pada Misi ke-4 yaitu, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan, yang menjadi acuan untuk melaksanakan kebijakan dan program. b. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Ketiga misi itu kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam tujuan dan sasaran sebagai berikut : Tujuan 1. Meningkatkan kualitas Lingkungan; 2. Menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah; 3. Melestarikan ketersediaan Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan hidup; 4. Meningkatkan kualitas kawasan lindung; 5. Meningkatkan kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup. 6

7 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Indikator Kinerja Tujuan : 1. Persentase peningkatan kualitas air sungai; 2. Tingkat polusi udara ambien; 3. Persentase Emisi Gas Rumah Kaca; 4. Jumlah lahan konservasi; 5. Jumlah kebijakan pengelolaan kawasan lindung; 6. Angka pencapaian sasaran kerja pegawai. Sasaran : 1. Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan; 2. Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; 3. penanganan rehablitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan; 4. penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung; 5. kualitas aparatur pemerintah di bidang lingkungan. Kaitan antara Misi, Tujuan dan Sasaran Pencapaian Kinerja adalah sebagaimana berikut : Misi 1 Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Persentase peningkatan kualitas air sungai Meningkatkan kualitas Lingkungan Hidup Menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah Tingkat polutan udara ambien Persentase peningkatan kualitas air sungai Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang Indeks Kualitas Udara Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) 7

8 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Misi 2 Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Melestarikan ketersediaan Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan hidup Jumlah lahan konservasi pengelolaan keanekaragaman hayati Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati Meningkatkan kualitas kawasan lindung Julmlah kebijakan pengelolaan kawasan lindung penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan Misi 3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Angka pencapaian sasaran Tingkat capaian target kinerja kerja pegawai Meningkatkan kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup kualitas aparatur pemerintah di bidang lingkungan c. Kebijakan dan Program Uraian kebijakan dan program adalah sebagai berikut : Kebijakan 1 : Pemantauan kualitas air sungai dan waduk Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 2 : Mengidentifikasi dan mengendalikan sumber-sumber pencemar air sungai dan waduk Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 3 : Pembuatan kebijakan pengelolaan lingkungan Program : 8

9 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 4 : Koordinasi lintas sektor dan masyarakat terkait pengelolaan sungai dan mutu udara Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 5 : Pemantauan kinerja pengelolaan lingkungan pelaku usaha dan/atau kegiatan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 6 : Pemantauan kualitas udara ambien Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 7 : Mengidentifikasi sumber-sumber pencemar udara Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 8 : Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian pelajar dalam pengelolaan lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 9 : Kemitraan dengan kelompok masyarakat Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 10 : Penggunaan media sebagai alat kampanye lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 11 : Menyebarluaskan teknologi ramah lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 12 : 9

10 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Meningkatkan akses publik pada lembaga pengelola lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 13 : Menguatkan peran satgas lingkungan dalam penegakkan hukum lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 14 : Meningkatkan peran PPNS dan PPLH dalam pengawasan ketaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 15 : Pengawasan usaha dan/atau kegiatan terhadap pelaksanaan izin lingkungan Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 16 : Menindaklanjuti pengaduan masyarakat bidang lingkungan hidup Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 17 : Menyebarluaskan informasi lingkungan hidup yang mudah diakses oleh masyarakat Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 18 : Menyusun data lingkungan secara periodik Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kebijakan 19 : Aktif terlibat dalam kelompok kerja mitigasi GRK tingkat provinsi Program : Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan 20 : Mengidentifikasi dan mempertahankan keberlanjutan perilaku tangguh iklim 10

11 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Program : Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan 21 : Percontohan pengembangan masyarakat adaptif perubahan iklim Program : Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan 22 : Koordinasi lintas sektor dan masyarakat terkait rehabilitasi lahan kritis dan konservasi hutan dan lahan Program : Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kebijakan 23 : Pembinaan desa berbudaya lingkungan Program : Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kebijakan 24 : Penerapan Imbal Jasa Lingkungan Program : Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kebijakan 25 : Menyusun pranata pengelolaan kawasan lindung Program : Program Pengelolaan Kawasan Lindung Kebijakan 26 : Peningkatan kerja sama dengan universitas dalam dan luar negeri serta badan-badan diklat se-indonesia. Program : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Rencana Kinerja Tahunan 2016 Perencanaan Kinerja Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 sebagai upaya pelaksanaan TUPOKSI dan kebijakan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun pada Misi ke 4 yaitu, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan 11

12 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Adapun Rencana Kinerja Tahunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 No Sasaran Strategis 1. Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan Indikator Sasaran Uraian Satuan Target Pencapaian Status % 42,5 Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang Indeks Kualitas Udara Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) % pengelolaan keanekaragaman hayati Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati kampung 61 taman 1 4. penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan aturan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, dimana Rencana kinerja yang telah ditetapkan merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas 12

13 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 kinerja pada akhir tahun anggaran Adapun Perjanjian Kinerja Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Provinsi Jawa Barat NO STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Pencapaian Status Mutu Sungai 1. Terkendalinya beban pencemaran 42,5 Utama dan Waduk Besar dengan air sungai utama dan udara Tingkat Cemar Sedang perkotaan Indeks kualitas udara Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) 61 kampung Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 5-6 % 3. pengelolaan keanekaragaman hayati 4. penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan 1 taman 4 aturan Program Anggaran Keterangan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Rp APBD Program Mitigasi dan Adaptasi Rp APBD Perubahan Iklim Program Pengelolaan Kawasan Lindung Rp APBD Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Rp APBD 13

14 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Pogram Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Rp APBN Adapun Sasaran Stratejik dan Indikator Rencana Strategis yang terakomodir dalam program dan kegiatan tahun 2016 adalah sebagai berikut : a. Pada Misi 1, yaitu Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut : Uraian Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan Indikator Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang TARGET CAPAIAN 42,5% KET Indeks Kualitas Udara 60 Menurunkan emisi gas rumah kaca Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) 5-6 % 61 kampung Pada Misi 2, yaitu Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut : Uraian pengelolaan keanekaragaman hayati penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Indikator Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan TARGET CAPAIAN 1 taman 4 aturan KET 14

15 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Pada Misi 3, yaitu Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup terdapat 1 sasaran yang ingin dicapai tapi tidak masuk ke dalam PK eselon II melainkan masuk kepada PK Eselon III. BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 1.1 Capaian Kinerja Provinsi Jawa Barat Dokumen rencana kerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan dalam hal ini tahun 2016, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya. Disamping itu dimuat pula keterangan yang menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi atau sektor lain. Untuk itu, perlu dilakukan pembuatan kerangka pengukuran kinerja dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Rencana Stratejik (RS) yang menjabarkan setiap misi yang tertuang dalam RENSTRA Instansi tentang uraian tujuan, uraian dan indikator sasaran, serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Setelah RS tersusun, selanjutnya dijabarkan lagi ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKT merupakan penjabaran dari setiap program yang tertuang dalam RS dalam bentuk uraian kegiatan berikut indikator kinerja kegiatan serta rencana tingkat capaian dalam satu tahun pelaksanaan. Untuk mengetahui sejauh mana besarnya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Pengukuran kinerja. Laporan akuntabilitas kinerja menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterprestasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Untuk itu dibuat suatu analisis tentang pencapaian akuntanbilitas kinerja instansi secara keseluruhan yang meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang telah ditetapkan. Dalam penyusunan laporannya digunakan metode perbandingan yaitu membandingkan target kinerja berdasarkan sasaran stratejik dan indikator sasarannya yang berfungsi sebagai alat ukur kinerja yang tercantum dalam perjanjian kinerjadengan realisasi capaian kinerja yang dihasilkan sehingga menghasil prosentase capaian kinerja. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan prosentase capaianrencana adalah sebagai berikut : Prosentase pencapaian rencana = Realisasi x 100% Rencana Berdasarkan prosentase capaian kinerja yang dihasilkan dari metode perbandingan tersebut, selanjutnya dilakukan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja instansi. Berdasarkan analisis 15

16 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 tersebut maka dapat dilihat pencapaian akuntabilitas kinerja sebuah instansi berdasarkan prosentase capaian, dengan indikator capaian antara lain : a. Prosentase capaian > 100 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. b. Prosentase capaian %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan baik. c. Prosentase capaian %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan cukup baik. d. Prosentase capaian %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan kurang baik. e. Prosentase capaian <40 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan buruk Pengukuran Kinerja NO Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektivitas. Pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan dapat dilihat berdasarkan persentase tingkat capaian, yang menunjukan besar sasaran kegiatan yang ingin dicapai pada tahun 2016 sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang terukur dari nilai persentase tingkat capaian. Selain itu, terdapat pengukuran untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang Tabel 3.1 Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 TARGET RENSTRA TAHUN 2016 REALISASI PENCAPAIAN KET 42,5 % 56,12 % 132,05 % IKU GUBERNUR 2 Indeks Kualitas Udara 60 66,24 110,40 % 3 Jumlah lokasi Program % kampung Iklim (PROKLIM) 4 Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 5 Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) 5-6% 11,45% 190,83% IKU GUBERNUR % 6 Jumlah pedoman % 16

17 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 NO INDIKATOR KINERJA UTAMA pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan TARGET RENSTRA TAHUN 2016 REALISASI PENCAPAIAN KET Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat bahwa terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama yang mendukung indikator kinerja utama Gubernur Jawa Barat, yaitu Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang. Pencapaian kinerja indikator tersebut sangat baik karena telah sesuai atau mencapai capain kinerja 132,05%. Adapun pencapaian kinerja pada Perjanjian Kinerja Provinsi Jawa Barat di Tahun 2016 untuk setiap misi secara rinci dapat dilihat sebagaimana berikut : 1. Pada Misi 1, yaitu meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terdapat 4 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut : TINGKAT CAPAIAN Persentase Uraian Indikator Target 2016 Realisasi Capaian Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang Ket 42,5% 56,12 % 132,5% IKU GUBERNUR aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Indeks Kualitas Udara Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 60 66,24 110,40% % 5-6% 11,45% 190,83% IKU GUBERNUR 2. Pada Misi 2, yaitu Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut : TINGKAT CAPAIAN Persentase Capaian Uraian Indikator Target 2016 Realisasi pengelolaan keanekaragaman hayati Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) % Ket 17

18 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 TINGKAT CAPAIAN Persentase Capaian Uraian Indikator Target 2016 Realisasi penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan % Ket Adapun analisis hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik serta perbandingan antara hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik terhadap target capaian IKU pada tahun 2015 maka dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut : A. Pada Misi 1 terdapat 4 sasaran stratejik dan indikator capaiannya antara lain : a. Sasaran stratejik Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut: 1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang dengan target capaian 42,5% yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 56,12 % dengan prosentase capaian sebesar 132,5% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. 2. Indeks Kualitas Udara dengan target capaian 60 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 66,24 dengan prosentase capaian sebesar 110,40% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. b. Sasaran stratejik aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut : 1. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) dengan target capaian 61 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 61 dengan prosentase capaian sebesar 100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. 2. Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target capaian 5-6% yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 11,45% dengan prosentase capaian sebesar 190,83 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. B. Pada Misi 2 terdapat 2 sasaran stratejik dan indikator capaiannya antara lain : a. Sasaran stratejik penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan, dengan indikator kinerja sasaran Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan target capaian 1 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 6 dengan prosentase capaian sebesar 600 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. b. Sasaran stratejik penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung, dengan indikator kinerja sasaran Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan 18

19 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 non lindung dalam pelaksanaan pembangunan dengan target capaian 4 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 4 dengan prosentase capaian sebesar 100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. C. Pada Misi 3 merupakan sasaran stratejik dan indikator kinerja dengan program dan kegiatan fixed cost yang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat. 19

20 LKIP Provinsi Jawa Barat Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun Sebelumnya Untuk mengukur akuntabilitas kinerja, perlu dilakukan perbandingan untuk melihat grafik peningkatan atau penurunan suatu capaian kinerja, sehingga bisa dievaluasi dan diperbaiki untuk peningkatan kinerja di tahun berikutnya. Adapun perbandingan pengukuran kinerja pada tahun 2015 dan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Tabel Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 2015 dan 2016 Provinsi Jawa Barat No Sasaran Strategis Indikator Sasaran 1. Terkendalinya Beban Pencemaran Air Sungai Utama Dan Udara Perkotaan Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang Indeks Kualitas Udara Target Target Persentase Prosentase Renstra Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Tahun 2018 Percepatan/ Perlambatan 39% 93,54% 239,8% 42,5 % 56,12 % 132,05 % 48.82% Percepatan % 60 66,24 110,40% aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) ,28% % 70-20

21 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 No Sasaran Strategis Indikator Sasaran 3. pengelolaan keanekaragaman hayati Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Target Target Persentase Prosentase Renstra Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Tahun 2018 Percepatan/ Perlambatan 3 % 3,19 % 106,33% 5-6% 11,45% 190,83% 7-8% Percepatan % % 1 Percepatan 4. penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan % % 7 - Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa indikator sasaran yang mengalami percepatan pencapaian kinerja, adapun indikator sasaran dengan status percepatan pada tahun 2016 yaitu : 1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang dengan capaian 132,05 %, ini dikarenakan jumlah sungai dan waduk yang dipantau bertambah menjadi 11 Sungai dan 1 Waduk dengan metode analisis pengukuran data yang berbeda 2. Pencapaian Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan capaian 190,83%, ini dikarenakan sudah mulai terjadinya sinergisitas program dan kegiatan di semua sektor dalam upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat. 3. Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati dengan capaian 600%, ini disebabkan bertambahnya jumlah taman kehati yang dibangun dan dibina di Jawa Barat termasuk taman kehati milik kota/kabupaten dan swasta. 21

22 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Indikator Sasaran yang sesuai target pada tahun 2016 yaitu : 1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang; 2. Indeks Kualitas Udara ; 3. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM); 4. Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK); 5. Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI); 6. Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan. 22

23 1.1.3 Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja tahun berjalan dengan target kinerja sasaran jangka menengah yang direncanakan Pencapaian Indikator kinerja tahun 2016 dengan target kinerja sasaran jangka menengah yang ditetapkan pada RPJMD Provinsi Jawa Barat , mengacu pada misi ke empat RPJMD tahun yaitu Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan, melalui pelaksanaan program sebagai berikut: 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 2. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 3. Program Kawasan Lindung 4. Program Rehabilitas dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Adapun Pencapaian kinerja tahun 2016 dengan target kinerja sasaran RPJMD tahun , adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun Berjalan Terhadap Target RPJMD Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Sasaran 1. Terkendalinya Beban Pencemaran Air Sungai Utama Dan Udara Perkotaan Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang Indeks Kualitas Udara Realisasi Realisasi S/D Tahun 2016 Target RPJMD 2016 % Capaian Kinerja Tahun 2016 Terhadap RPJMD ,54% 56,12 % 56,12 % % % aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim 3. pengelolaan keanekaragaman hayati 4. penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan ,19 % 11,45% 11,45% 5-6% %

24 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 indikator kinerja sasaran pada Provinsi Jawa Barat yang mendukung Indikator kinerja strategis RPJMD yang merupakan Indikator Utama Gubernur Jawa Barat yaitu Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang, dan Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (G RK). Pada tahun 2016, untuk indikator kinerja Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang dengan target RPJMD 11,2-11.7%, realisasi target capaian yaitu 56,12 % dengan prosentase capaian sebesar >100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah sungai yang dipantau dengan kondisi lingkungan yang mulai membaik, namun realisasi target capaian pada tahun 2016 lebih rendah dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2015 hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 mengalami musim kemarau basah, yang mana curah hujannya sangat tinggi sehingga berpengaruh terhadap konsentrasi pencemar di dalam air yang mengalami pengenceran sehinga kualitas air sungai menjadi lebih baik. Pada indikator kinerja sasaran Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), prosentase realisasi capaian >100 %, hal dikarenakan sudah semakin tingginya sinergitas program dan kegiatan dari semua sektor terkait dalam upaya menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 56 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat Analisa Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Stratejik Beserta Solusi Berdasarkan hasil pencapaian kinerja secara umum sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 seluruh sasaran stratejik melebihi target capaian yaitu capaian sangat baik, antara lain : 1. Sasaran stratejik Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan dengan indikator kinerja sasaran yaitu: a. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang dengan target capaian 42,5% yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 56,12 % dengan prosentase capaian sebesar >100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. keberhasilan pencapaian indikator kinerja dengan sangat baik ini karena bertambahnya jumlah sungai yang dipantau dengan kondisi lingkungan yang mulai membaik. Kondisi lingkungan yang mulai membaik didukung juga oleh beberapa kegiatan yang dilakukan oleh melalui kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan melalui eco village/desa berbudaya lingkungan, penanganan kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan tindak lanjut pengaduan kasus lingkungan, pembinaan industri melalui Properda, serta pemantuan kualitas air, dan lainnya. b. Indeks Kualitas Udara dengan target capaian 60 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 66,24 dengan prosentase capaian sebesar >100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. keberhasilan pencapaian indikator kinerja dengan sangat baik ini karena terbinanya usaha dan/atau kegiatan yang memiliki sumber misi tidak bergerak untuk memenuhi baku mutu emisi 23

25 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 sesuai peraturan yang telah ditetapkan melalui kegiatan Properda, adanya intervensi persyaratan teknis cerobong dan baku mutu yang spesifik bagi setiap jenis usaha dan/atau kegiatan sesuai aturan dalam penyusunan AMDAL yang harus ditaati oleh kegiatan dan/atau usaha yang akan berdiri sehingga dapat mengurangi tingkat emisi yang dihasilkan, penanganan kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan tindak lanjut pengaduan kasus lingkungan, serta pemantuan kualitas udara, dan lainnya. 2. Sasaran stratejik meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan indikator kinerja sasaran yaitu : a. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) yang merupakan Indikator Kinerja Utama, dengan target capaian 61 kampung iklim, realisasi target capaian yaitu 61 kampung iklim dengan prosentase capaian sebesar 100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Target capaian pada indikator kinerja ini merupakan akumulasi pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya. b. Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dengan target capaian 5-6 % yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 11.45% dengan prosentase capaian >100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Target capaian pada indikator kinerja ini merupakan akumulasi pencapaian penurunan emisi dari tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan pencapaian kedua indikator kinerja ini dengan sangat baik disebabkan semakin tinggi dukungan beberapa sektor untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dan adanya sinergitas program dan kegiatan dari semua sektor terkait dalam upaya menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat seperti yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 56 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat. Selain itu, semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim melalui yang sedang terjadi saat ini sehingga mulai menerapkan hidup yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi. 3. Sasaran stratejik meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut : Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan target capaian 1 taman KEHATI yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 6 taman KEHATI dengan prosentase capaian > 100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah taman KEHATI yang dibangun dan dibina di Jawa Barat termasuk di dalamnya taman kehati milik kota/kabupaten dan pihak swasta. 4. Sasaran stratejik meningkatnya penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut : Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan dengan target capaian 4 yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 4 dengan prosentase capaian sebesar 100 % sehingga 24

26 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Hal ini dikarenakan telah dimilikinya payung hukum dalam pengelolaan kawasan lindung yang disusun oleh Provinsi Jawa Barat, yaitu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelestarian dan Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Lindung, sehingga pranata yang dibuat dapat direncanakan sesuai payung hukum tersebut Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Adapun analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Provinsi Jawa Barat, dapat dlihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.4 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran 1 Terkendalinya Beban Pencemaran Air Sungai Utama Dan Udara Perkotaan Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang Capaian Kinerja (%) % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi (%) 132,05 88,05 11,95 2 aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Indeks Kualitas Udara 110,4 Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor limbah ,89 1,11 190,83 3 pengelolaan keanekaragaman hayati Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) ,31 5,69 4. penyediaan pengelolaan lindung pranata kawasan Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan ,64 20,36 25

27 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa seluruh sasaran strategis menyumbang efisiensi sumber daya di tahun Adapun tingkat efisiensi tertinggi ditunjukkan oleh pencapaian sasaran strategis penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung dengan tingkat efisiensi 20,36%, dengan prosentasi capaian kinerja >100%. Sedangkan tingkat efisiensi terendah ditunjukkan oleh pencapaian sasaran strategis aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan tingkat efisiensi 1,11%, dengan prosentase capaian kinerja 100%. Efisiensi sumberdaya merupakan hasil dari efisiensi sisa lelang, penunjukan langsung, pengadaan langsung barang dan jasa Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian Perjanjian Kinerja Pelaksanaan anggaran pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp ,- meliputi pos Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah berupa Gaji dan Tunjangan Penghasilan PNS sebesar Rp ,- serta pos Anggaran Belanja Langsung sebesar Rp ,-. Pada pos anggaran Belanja Langsung meliputi 11 (sebelas) program daerah dengan jumlah kegiatan sebanyak 42 kegiatan. Adapun Program dan Kegiatan tahun 2016 merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran stratejik dan indikatornya yang tercantum pada perjajian kinerja tahun 2016, berikut program dan kegiatan tahun 2016 yang menunjang keberhasilan dan kegagalan pencapaian perjanjian kinerja: a) Sasaran Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan terdapat dalam PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN, dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pembinaan Teknis AMDAL di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terfasilitasinya sidang KPA Prov Jabar sebanyak 11 dokumen LH, Terpantaunya Implementasi dokumen LH sebanyak 10 dokumen lingkungan yang disetujui, Terbinanya Teknis Amdal Kab/Kota se-jawa Barat sebanyak 12 KPA dan 8 LPJP, dan Terintegrasinya sistem informasi Amdal dalam SIL. 2. Kegiatan Penyusunan DED Pusat Keunggulan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Tersedianya DED dan AMDALPusat Keunggulan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 laporan. 3. Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Produksi Bersih dan Teknologi Lingkungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terosialisasi Produksi Bersih sebanyak 1 kegiatan, Terlaksananya Bintek Produksi Bersih kepada 60 UKM, Workshop Teknologi Lingkungan sebanyak 1 kegiatan, dan Terlaksananya Sosialisasi Pengembangan Kebijakan Ekonomi / Teknologi Lingkungan 1 Kegiatan; 4. Kegiatan METR Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Metropolitan Jawa Barat (3 Metropolitan), dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya koordinasi penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Metropolitan Jawa Barat sebanyak 1 kegiatan dan Tersusunnya laporan 26

28 LKIP Provinsi Jawa Barat 2016 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Metropolitan Jawa Barat sebanyak 3 Dokumen KLHS; 5. Kegiatan PPP Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pusat Pertumbuhan Jawa Barat (3 pusat Pertumbuhan), dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya Koordinasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pusat Pertumbuhan Jawa Barat (Rancabuaya, Pelabuh an Ratu dan Pangandaran) sebanyak 1 kegiatan dan "Tersusunnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pusat Pertumbuhan Jawa Barat (Rancabuaya, Pelabuhan Ratu dan Pangandaran) sebanyak 3 Dokumen KLHS; 6. Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi KLHS di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya Pembinaan dalam Penyusunan KLHS, Terlaksananya Koordinasi dalam Penyusunan KLHS terhadap 19 Kabupaten dan 8 Kota, dan Terlaksananya Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pembinaan dan Koordinasi KLHS sebanyak 1 kegiatan; 7. Kegiatan Pemantauan Pencemaran Air, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terpantaunya kualitas air sungai di 7 DAS (DAS Cileungsi/Bekasi, Cilamaya, Cimanuk, Cipunagara, Ciwaringin, Cilaki, Cibuni) dan 1 Waduk Darma, Terlaksananya kajian perhitungan daya tampung beban pencemaran sungai di DAS Cipunagara, Ciwaringin, Cilaki dan Cibuni, Terlaksananya rapat koordinasi bidang pengendalian pencemaran, Terlaksananya penyusunan naskah akademik/rancangan baku mutu air limbah dan pedoman pemanfaatan air limbah, Terlaksananya kajian daya tampung beban pencemaran Sub DAS Cikapundung, Terlaksananya penyusunan mekanisme pengendalian pencemaran air Kab/Kota se Jawa Barat, Terpantaunya dan terevaluasinya implementasi program PPSP di Jawa Barat, Terlaksananya penyusunan Master Plan Pemantauan Kualitas Air Sungai Utama di Jawa Barat Secara Kontinyu, Terlaksananya penyusunan DED Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Tahu Tempe di DAS Cilamaya, dan Terlaksananya kajian daya dukung dan daya tampung Sub DAS Citarik; 8. Kegiatan Pemantauan Pencemaran Udara, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Tersedianya Alat Pemantauan Kualitas Udara di Jawa Barat Melalui Metode Passive Sampler, Tersedia Alat Fix Station 2 Unit, Terkoordinasikannya pengendalian pencemaran udara di kab/kota, Terinventarisirnya sumber emisi di Jawa Barat, dan Terlaksananya Bintek Inventarisasi Sumber Emisi, Pemantauan dan Evaluasi Kualitas Udara; 9. Kegiatan Pemantauan Pencemaran Air Berbasis Masyarakat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya pemantauan pencemaran sungai berbasis masyarakat melalui patroli sungai di 4 segmen sungai Citarum Hulu di Kab. Bandung dan Tersusunnya strategi dan mekanisme patroli sungai sebanyak 1 dokumen strategi dan mekanisme patroli sungai; 10. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik dan Peraturan Gubernur Tentang Pengelolaan Limbah Industri, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Tersusunnya Naskah Akademis dan Peraturan Gubernur Tentang Pengelolaan Air Limbah sebanyak 2 Dokumen; 27

29 LKIP Provinsi Jawa Barat Kegiatan GCB - Pembinaan Industri Melalui PROPERDA di DAS Citarum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terbinanya industri melalui properda dalam mendukung GCB sebanyak 200 (Dua ratus) industri di 7 Kab/Kota, Peningkatan kapasitas SDM pelaksanaan Bimtek PROPERDA sebanyak 32 orang, dan Perancangan Sistem Berbasis Web Pengendalian Pencemaran Lingkungan; 12. Kegiatan Peningkatan kapasitas SDM pengelola lingkungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya peningkatan kapasitas SDM Aparatur Pengawas Lingkungan Hidup kab/kota di Jawa Barat sebanyak 40 orang SDM Pengelola lingkungan di industri, dan Terfasilitasinya SDM Labling sebanyak 40 orang SDM Aparatur Pengawas Lingkungan; 13. Kegiatan Pembinaan dan pengawasan pengelolaan B3 dan Limbah B3, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Peningkatan kapasitas SDM pengelola limbah B3 di industri 40 SDM pengelola limbah B3 di Industri, Verifikasi perizinan Pengelolaan Limbah B3, Tersosialisasikanya pengelolaan limbah B3 berdasarkan PP 101 Tahun 2014 kepada 350 usaha dan/atau kegiatan, dan Tersusunnya mekanisme pelaporan B3; 14. Kegiatan GCB - Penanganan Kasus Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu Diluar Pengadilan (ADR dan Sanksi Administratif) sebanyak 55 Sanksi administratif, 1 penyelesaian ADR, Terlaksananya Pengawasan Ketaatan Industri Terhadap Sanksi sebanyak 100 industri, Terlaksananya Verifikasi pengaduan kasus pencemaran dan/atau perusakan lingkungan sebanyak 70 pengaduan, Terlaksananya Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang LH sebanyak 175 orang aparat LH, aparat penegak hukum, dan dunia usaha, Terlaksananya Sosialisasi Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jabar sebanyak 175 orang aparat LH dan aparat penegak hukum, dan Terlaksananya Cetak Buku Peraturan Perundangan Bidang Lingkungan Hidup sebanyak 1 paket; 15. Kegiatan Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terpenuhinya Operasional Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jawa Barat sebanyak 150 orang anggota, Terlaksananya Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Pengadilan sebanyak 3 kasus pidana, Terlaksananya Pemasangan portal pada lokasi penambangan illegal sebanyak 10 portal, dan Terlaksananya Cetak Buku Peraturan Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu sebanyak 1 paket; 16. Kegiatan CLTH KKP Pengendalian Pencemaran Kegiatan Pertambangan di Kec. Ciemas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya Pengendalian Pencemaran Kegiatan Pertambangan di Kec. Ciemas sebanyak 10 penambang liar; 17. Kegiatan Pembinaan Teknis Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dengan target Terlaksananya Workshop Pendidikan Lingkungan Hikdup Bagi Guru sebanyak 100 orang dan Terlaksananya Pembinaan Program SBL dan Adiwiyata sebanyak 100 orang; 28

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,269,895, BELANJA LANGSUNG 52,710,130,000.00

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,269,895, BELANJA LANGSUNG 52,710,130,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.08 URUSAN WAJIB Lingkungan Hidup 1.08.01 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah KODE 00 00 5 00 00 5 1 00 00 5 1 1 BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,269,895,900.00

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut: BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Visi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh suatu organisasi untuk mencapai citacita yang diinginkan. Dalam konteks

Lebih terperinci

TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT

TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT 2013-2018 MISI Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Out Come)

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015-2018

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD BLH Provinsi Tahun 2015 Permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan yang dampaknya berkesinambungan dan berkelanjutan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. (0751) 7055231 446571 445154 Fax. (0751) 445232 PADANG website: http://dlh.sumbarprov.go.id email: dlh@sumbarprov.go.id

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam kerangka pembangunan Good Governance yang berorientasi pada hasil, dan dalam rangka mendukung pencapaian

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur, sampai dengan saat ini masih belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 41

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Urusan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh berbagai instansi sektor dan dikoordinasikan oleh Badan Lingkungan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh Badan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Pasal 1 ayat 16 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa program

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1938, 2017 KEMEN-LHK. Penugasan bidang LHK kepada 33 Gubernur. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.66/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017

Lebih terperinci

Perencanaan Perjanjian Kinerja

Perencanaan Perjanjian Kinerja Bab II Perencanaan Perjanjian Kinerja Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PERUBAHAN RENCANA KERJA PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH NOMOR: 188.4/3235/SET/BLHD TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jl. Raya Dringu No. 81 Telp/Fax (0335) 433860 website: www.blh.probolinggokab.go.id - email:

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017 RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017 NO SASARAN PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Target URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 1 Penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 1.1. Kepala Dinas 1) Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup pengelolaan lingkungan hidup Provinsi Banten 2) Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016... TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Tahun 2015 sesuai RENSTRA Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran utama yaitu : 1. Meningkatnya kinerja pengelolaan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Renja SKPD atau Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Ikhtisar Eksekutif Pembangunan sistem administrasi modern yang andal, professional, partisipatif serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat, merupakan kunci sukses menuju manajemen pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci