Prosiding Seminar Hasil Penelitian 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Seminar Hasil Penelitian 2015"

Transkripsi

1 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Kampus C Jl. SM. Raja/Jl. Garu II No. 52 Medan Website: lp2m.umnaw.ac.id Edisi Agustus 2015 ISBN: Prosiding Seminar Hasil Penelitian 2015 Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah 2015 Office: Kampus A Jl. SM. Raja/Garu II No. 93 Medan 20147

2 PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN 2015 OLEH: Dewi Nurmala [et.al] LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH 2015

3 PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN 2015 Penulis: Dewi Nurmala [et.al] ISBN: Editor: Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.Si, M.A, Ph.D. (UNIMED) Prof. Dr. Herman Mawengkang, M.Sc. (USU) Prof. Alesyanti, M.Pd.(UMSU) Prof. Dr. Ahmad Laut Hasibuan, M.Pd.(UMN Al-Washliyah) Dr. Marwan Ramli, M.S. (UNSYIAH) Dr. H. Firmansyah, M.Si. (UMN Al-Washliyah) Ir. Ernita, M.P.,Ph.D. (UMN Al-Washliyah) Dr. Ir. Tri Martial, M.P.(UISU) Drs. Ristontowi, M.Si. (UMB) Dra. Hj. Rosmawati Harahap, M.Pd., Ph.D.(UMN Al-Washliyah) Penyunting: Dra. Hj. Rosmawati Harahap, M.Pd., Ph.D.(UMN Al-Washliyah) Dr. Anwar Sadat, M.Hum. (UMN Al-Washliyah) Disain Sampul dan Tata Letak: Alkausar Saragih, Sujarwo, Febri Ichwan Butsi, Ummi Natsiroh Penerbit: LP2M UMNAW Redaksi: Kampus C UMN Al-Washliyah Jl. Garu II No. 52 Medan Telp. (061) lppmumn@gmail.com Website: lp2m.umnaw.ac.id Distributor Tunggal: PT. Abdi Utama Perkasa Jl. Sisingamangaraja No. 124 Simp. Limun - Medan Cetakan Pertama, Agustus 2015 Segala sesuatu yang menyangkut perijinan pengutipan atau penggunaan software komputer untuk pembuatan naskah atau hal lain yang terkait dengan HaKI yang dilakukan penulis artikel, berikut konsekuensi hukum yang mungkin timbul karenanya, menjadi tanggung jawab penuh penulis artikel.

4 KATA PENGANTAR Assalammualaikum, Wr. Wb. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2015 yang dilaksanakan Tanggal 03 Agustus 2015 di UMN Al-Washliyah ini mengakomodasi para sivitas akademika baik internal maupun eksternal untuk menyampaikan hasil penelitian agar memperoleh feedback yang membangun di dalam meningkatkan pemahaman penelitian dan pengabdian masyarakat. Kami dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah terus menstimulasi dan mengupayakan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian yang dengan hasil penelitiannya dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang salah satunya di seminar nasional hasil penelitian. Secara khusus, kami mengucapkan penghargaan dan ungkapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor UMN Al-Washliyah Drs. H. Kondar Siregar, M.A dan Penghargaan setinggi-tingginya kami berikan kepada Koordinator Kopertis Wilayah 1. Bapak Prof. Dian Armanto, Ph,D yang selalu tak henti menstimulus para dosen untuk giat melakukan penelitian dan pengabdian. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Prof. Dr. Alesyanti, M.Pd dan Dr. Marwan Ramli,M.Sc yang juga men-support aktivitas LP2M UMN Al-Washliyah. Tak lupa kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para dosen dan segenap akademisi yang telah berpartisipasi sebagai pemakalah dan peserta pada seminar nasional ini. Akhir kata, hanya kepada Allah SWT jualah kembali segala kesempurnaan, semoga prosiding ini bermanfaat bagi kita semua. Amin... Wassalam Redaksi, LP2M UMN Al-Washliyah

5 Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii Dewi Nurmala Ekivalensi Terjemahan Dalam Cerita Legenda Indonesia 1-6 Susy Deliani Dinamika Akronim Dalam Bahasa Indonesia 7-14 Pemertahanan Nilai Gotong Royong Melalui Budaya Bajapuik Dalam Risnawaty Masyarakat Padang Pariaman di Kelurahan Denai dan Binjai Kota Medan Analisis Tokoh Arimbi Dalam Novel Rahmad Kartolo Detik Terakhir Karya Alberthiene Abdullah Hasibuan Endah (Studi Kajian Psikologis) Syafwan Hadi Umry Nirmawan Rezky Khoirina Tarihoran Rosmawati Harahap Ratna Sari Dewi Amila Evarina Sembiring Diana Sopha Gabena Indrayani Dalimunthe Minda Sari Lubis Amila Evarina Sembiring Siti Fatima Hanum Rinco Siregar Janno Sinaga Etnographic Study Upacara Adat Perkawinan Masyarkat Melayu Deli The Study On The Violation Of Maxim In The Play Wurzel Flummery By A.A Milne Marlojong Dalam Transkripsi Drama Cakera Biola Na Mabugang: Aset Unsur Kearifan Lokal Sumatera Utara A Contrastive Analysis Of Determiners In English And Japanese Ibm Rehabilitasi Paska Stroke Dengan Gangguan Komunikasi Verbal Pada Pasien dan Keluarga di Kecamatan Medan Helvetia The Use Of Mental Process And Modality In Political Speech Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Batang Malaka ( Phylanthus Emblica L) Terhadap Mencit Jantan ( Mus Musculus L) dan Pemeriksaan Hispatologi Organ Hati dan Ginjal Pengaruh Slow Stroke Back Massage (SSBM) Terhadap Tekanan Darah di Ruang Neurologi Rsud Dr. Pirngadi Medan Usaha Produk Aneka Sabun Herbal di Kelurahan Sei Putih Tengah Kecamatan Medan Petisah Pengaruh Program Konseling Dengan Pendekatan Transtheoretical Model Terhadap Perubahan Perilaku Latihan Fisik Pasien Diabetes Tipe 2 Tahun i

6 Evarina Sembiring Asima Sirait Surya Murni Yunus Riana Puspita Bobby Umroh Debi Meilani Nelly Murni Ridwanto Debi Meilani Ricky Andi Syahputra Rijois Iboy Erwin Saragih Hermansyah Sembiring Taruli Rohana Sinaga Setiamenda Dyna Grace Romatua Aruan Dicky Yuswardi Wiratma Seri Asnawati Munthe Nova Florentina Ambarwati Anny Sartika Daulay Dini Julia Sari Siregar Sri Setyaningrum Sarim Siti Fatimah Hanum Herlina, Derlini Analisis Faktor Determinan Terhadap Densitas Tulang Sekunder Osteoporosis Pada Lanjut Usia Ibm Usaha Roti Gedangan Dusun V Pulo Bandring Kabupaten Asahan Sumatera Utara Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Dalam Sediaan Gel Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Tingkat II Dangkal Pada Marmut (Cavia Cobaya) Jantan Pengaruh Komposisi Zeolit Alam Sarulla Terhadap Karakteristik Dan Kinerja Membran Kitosan-Zeolit Alam Sarulla (Ch-Zas) Untuk Pemisahan Etanol-Air Penerapan Data Mining Assosiaton Rules (Algoritma Apriori) Untuk Mengetahui Kecurangan Skripsi Mahasiswa Analisis Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Obesitas Pada Remaja di Kota Medan Analisa Logam Plumbum (Pb) Pada Kerang Bulu Yang Dikonsumsi Masyarakat Tanjung Balai Medan Tahun 2014 Penurunan Kadar Zat Besi (Fe) Pada Air Tanah Dengan Cara Waterfall Aerasi Berdasarkan Jumlah Tray di Kelurahan Cinta Damai Medan Tahun 2015 Penentuan Kadar Monosodium Glutamat (Msg) Pada Mie Instan Berbagai Variasi Rasa Sebagai Parameter Jumlah Komsumsi Maksimal Efektivitas Minuman Herbal Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler (Effectively Of Herbal Drinks On Growth Of Broiler) Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Fmipa Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Terhadap Pencegahan Penyakit Kanker Serviks Mediated Electrochemical Oxidation (MEO) Dengan Co (III) Dalam Asam Nitrat Sebagai Mediasi Untuk Pengolahan Limbah Organik Willhelmina Wahara Hubungan Perilaku Bidan Dalam ii

7 Asuhan Persalinan Normal Dengan Penggunaan Partograf di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang - Medan Tahun 2015 Penanganan Kesulitan Kebutuhan Air Edi Yasa Ardiansyah Tengku Tibri Bersih Dengan Sistem Filter Bertekanan dan Sistem Back Wash (Studi Kasus M.Eka Onwardana :Penyediaan Air Bersih Untuk Masyarakat Kota Tanjungbalai) Ernita Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota Koperasi Dengan Masa Keanggotaan Sebagai Variabel Moderating Perencanaan Usahatani Tanaman Pang Leni Handayani Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahtera Ernita, M. Dani Habra Petani di Kabupaten Simalungun Teknologi Peningkatan Kandungan Noverita Sprinse Vinolina Metabolit Sekunder Pada Pegagan Rosmalina Sinaga (Centella Asiatica) Aktivitas Filtrat Cendawan Lasiodiploida Syahbudin Theobromae Sebagai Inhibitor Ahmad Rafiqi Tantawi Pertumbuhan Tanaman Bayam Gusmeizal (Amaranthus Sp. L) Sistem Intensifikasi Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa, L) Melalui Sri Wahyuni Mikroorganisme Lokal (Mol) Untuk Zulkarnain Lubis Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Serdang Bedagai Perubahan Hasil Belajar Siswa Dengan Safrida Napitupulu Penerapan Pendekatan Pembelajaran Sujarwo Matematika Realistik (PMR) Suratno Bangunan Cagar Budaya Sebagai Nuraisyah Hsb Tempat Pendidikan Penggunaan Program Matlab Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Rani Farida Sinaga Belajar Pada Kuliah Metode Numerik di Prodi Pendidikan Matematika Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun Ajaran 2014/ Level Kemampuan Kreatif Matematis Risnanosanti Mahasiswa Dalam Pembelajaran Berbasis Kegiatan Lesson Study Ullian Barus Candi Bahal Padang Lawas Utara Suratno Sebagai Media Pembelajaran Alam Nuraisyah Hsb Terbuka Salamuddin Selian Struktur Generik Nasihat Dalam Bahasa Alas Fitri Dara D, Ristontowi Deskripsi Kemampuan Penalaran iii

8 Ahmad Laut Hasibuan Saiful Anwar Matondang Dame Ifa Sihombing Hidayat Sukmawarti Adi Asmara Teuku Mahmud Rosmawati Harahap Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning di Kelas VII Smpn 03 Kota Bengkulu Revitalisasi Naskah-Naskah Lama Sebagai Sumber Nilai-Nilai Edukasi Untuk Memperkokoh Ketahanan Moral Siswa SMA Modifikasi Model Pembelajaran Analisa Kompleks Berdasarkan Teori Apos Analisis Kemampuan Mahasiswa Menggunakan Software Geogebra Pada Mata Kuliah Geometri Analitik Analisis Kemampuan Penilaian Autentik Pada Guru SMK Kecamatan Bandar Kemampuan Berpikir Analitis Matematis dan Self Concept Siswa Dalam Model Pembelajaran Metakognitif Memahami Paragraf Argumentasi Dengan Kemampuan Menulis Karya Berbentuk Cerpen Endri Purnomo Rosmawati Harahap Puisi Yang Bertema Ibu Linawaty Tampubolon Penggunaan Pendekatan Formalistik Rosmawati Harahap Dalam Menganalisis Puisi Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Mengetahui Self Sofyan Confidence Siswa Melalui Model Pembelajaran Ikrar di SMPN 3 Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Dampak Penggunaan Pendekatan Problem Posing (Pembuatan Soal) Asnarni Lubis Model Search And Solve Dalam Kelompok Kooperatif Terhadap Aspek Kognitif Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia Umum Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Siti Khayroiyah Dalam Operasi Bilangan Bulat Dengan Permainan Domina Bilangan Pelatihan Bernyanyi Lagu Daerah Bagi Ance Juliet Panggabean Anak Berkebutuhan Khusus di Panti Asuhan Karya Murni Medan Hubungan Antara Minat Belajar dan Yumira Simamora Kedisiplinan Belajar Matematika Risna Mira Bella Saragih Dengan Rasa Nasionalisme Pada Kelas Rosliana Harahap V SD Sri Muliatik, Nurhayati Meningkatkan Kemampuan Berbahasa iv

9 Anggi Dian Puspita Rosmawati Harahap Bunga Fitriani Rosmawati Harahap Mutawaqil Bilah Tumanggor M. Dani Habra T. Erwinsyahbana Lenny Verawaty S. H. Siregar Alistraja Dison Silalahi Wahyu Maulid Diansyah Sar Joni Herri, Samsul Bahri Darwin Surbakti Ramlan Muhlizar Tamaulina Br. Sembiring M. Ali Musri. S, Badaruddin Sumono, Abdul Rauf Mutawaqil Bilah Tumanggor M. Dani Habra Siswa SD/MI Kelas V Dalam Menulis Karangan Melalui Gambar Berseri T.P. 2014/2015 Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas X SMA S. PAB Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015 Kemampuan Mengapresiasi Puisi Karangan Toto Sudarto Bachtiar Dengan Puisi Karangan Chairil Anwar Oleh Siswa Kelas XI SMA PAB Tahun Pembelajaran Pendidikan dan Pengalaman Berpengaruh Berwirausaha Terhadap Industri Kecil di Kabupaten Serdang Bedagai Upaya Meminimalisir Indikasi Kriminalisasi Prilaku Ngelem Anak Jalanan di Kota Medan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Karyawan Perusahaan Dari Jamsostek Ke BPJS Berdasarkan UU No. 24 Tahun Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Determinan Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi (Studi Kasus : Nelayan Desa Rugemuk) Manajemen Pengembangan Mutu SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan: Model dan Strategi Kajian Normatif Permendiknas No 17 Th Bagi Perumusan Rancangan Sosialisasi Pencegahan Dini Plagiator Skripsi Mahasiswa di Fakultas Hukum UMSU Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Pada Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Medan Perencanaan Pengunaan Tanah Dalam Melaksanakan Pembangunan di Sekitar Sungai di Kabupaten Langkat Sumatera Utara Pendekatan Co-Management Dengan Model Regresi Berganda Dalam Mitigasi Banjir di Kota Medan Usaha Kecil Menengah ( UKM) Berperanan Terhadap Pembangunan v

10 Iwan Setyawan, Adawiyah Nasution Halimatul Maryani, Adawiyah Nasution, Rosmanizar Chaniago Elvis F. Purba Isdiana Syafitri Atika Sandra Dewi Yossie Rossanty Heriyati Chrisna Roswita Sitompul Karlonta Nainggolan, T Parulian Ali Usman Siregar Tri Reni Novita Muhammad Faisal Husna Karolina Sitepu Harianto Anwar Sadat Harahap Ahmad Laut Hasibuan Mr. Lookman Rosmawati Harahap Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai Pembuktianterbalikdalam Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Aspek Hukum Model Strategi Promosi Fungsionaris dan Dosen Menarik Minat Mahasiswa Baru di Pendidikan Tinggi (Studi Kasus di UMN Al Washliyah) Identifikasi Spesialisasi Regional Kota dan Kabupaten di Sumatera Utara Analisis Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Transportasi Angkutan Udara (Analisis Deskriptif di Kota Medan) Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pada SKPD Medan Tuntungan Anak Harapan Bangsa Dalam Kotak Kardus di Marelan Mengupayakan Berfungsinya Peran Anggota Koperasi, Sebagai Key Succes Factor, Dalam Revitalisasi Koperasi di Kota Medan Pengurusan dan Pemberesan Harta Debitor Pailit Pada Perusahaan Perorangan Peningkatan Perdagangan Anak-Anak Perempuan dan Usaha Pencegahannya Ditinjau Dari PTPPO Indonesia APOAPM Malaysia 2007 Penerjemahan Adat Perkawinan Suku Sunda Dalam Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia Pencegahan Konflik Sosial Melalui Pranata Surat Tumbaga Holing Pada Masyarakat Adat Batak Campur Kode Dalam Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Lisan vi

11 TEKNOLOGI PENINGKATAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER PADA PEGAGAN (Centella asiatica) Noverita Sprinse Vinolina 1) Rosmalina Sinaga 2) 1,2) Universitas Sisingamangaraja XII Medan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 09, Medan Abstrak Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tanaman liar yang dimanfaatkan dari alam secara luas. Pegagan mengandung kandungan kimia yaitu beberapa senyawa saponin, termasuk asiatikosida, madekasosida dan asiatik asid. Pola centellosida dipengaruhi oleh kondisi mediatanam, kadar fosfor yang sangat tinggi, biosintesis centellosida lebih ke arah asiatikosida.penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan 2 faktor terdiri dari perlakuan pemupukan P2O5 dengan 4 taraf yaitu F0 = 0 kg P2O5/ha, F1 = 18 kg P2O5 /ha, F2 = 36 kg P2O5/ha, F3 = 54 kg P2O5 /ha, dan perlakuan pemberian metil jasmonat yang terdiri atas 2 taraf yaitu J0 = 0 µm dan J1 = 100 µm, dengan waktu panen 84 HST, diulang 3 kali untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap komponen pertumbuhan, produksi biomas dan kandungan asiatikosida. Hasil yang diperoleh adalah hormon metil jasmonat tidak meningkatkan jumlah daun tanaman induk (helai), luas daun (cm2), jumlah stolon (stolon) sedangkan dengan tanpa pemupukan Fosfor dapat meningkatkan luas daun umur 1 MST dan jumlah stolon umur MST.Pemupukan Fosfor tidak mempengaruhi jumlah daun (helai). Interaksi tanpa hormon metil jasmonatdan pemupukan Fosfor dapat meningkatkan luas daun umur 6 MST.Interaksi hormon metil jasmonatdan pemupukan fosfor tidak mempengaruhi jumlah daun (helai), jumlah stolon (stolon). Kata kunci: Centella asiatica, pemupukan fosfor, pemberian metil jasmonat, jumlah daun, jumlah stolon 1. PENDAHULUAN Tumbuhan pegagan mengandung beberapa senyawa saponin, termasuk asiatikosida (Matsuda, et al., 2001). Senyawa bioaktif asiatikosida dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan berguna dalam pengobatan kusta dan TBC (Mangas, et al., 2006; Mangas, et al., 2008; Mangas, et al., 2009). Pegagan bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan pere-daran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, antibakteri, tonik, anti-spasma, antiinflamasi, hipotensis, insek-tisida, antialergi dan stimulan. Saponin juga dapat menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan 241

12 (menghambat terjadinya keloid) (Mangas, et al., 2008). Permintaan yang tinggi terhadap simplisia yang berasal dari tumbuhan liar dapat berakibat tumbuhan tersebut akan menjadi langka bahkan terancam punah, maka diperlukan budidaya terhadap tumbuhan tersebut disamping menjaga kualitas yang seragam. Sampai saat ini pegagan masih dipanen dari alam, dan untuk mendukung pengembangan pegagan dalam skala luas perlu didukung dengan usaha budidaya dan untuk menghasilkan produk pegagan yang bermutu diperlukan bahan tanaman yang terjamin tingkat produksi dan mutunya (Ghulamahdi, dkk., 2007, Ghulamahdi, dkk., 2010, Noverita, 2006). Tumbuhan pegagan (Centella asiatica (L). Urban) sudahsaatnya untukdibudidayakankarena banyak jamu racikan yang rnengandung herba pegagan(sembiring, 2007; Wijayakusuma dan Dalimartha, 2005; Winarto dan Surbakti, 2004). Kebutuhan pegagan ( Centella asiatica) mencapai 100 ton, PT. Sidomuncul mencapai 2 3 ton/bln. Kebutuhan akan pegagan pada pabrik lokal mencapai 25 ton per tahun dan yang sanggup dipasok hanya sebesar 4 ton per tahun. Tidak hanya tanaman liar yang masih diburu dari alam bebas, beberapa biofarmaka yang telah dibudidayakan pun banyak yang belum mampu memenuhi permintaan pasar domestik (Pusat Studi Biofarmaka IPB, 2005; Redaksi Herba, 2003). Kendala-kendala yang dihadapi industri obat herbal (agromedisin) Indonesia adalah budidaya tanaman, masalah ketidakseragaman mutu bahan sehingga memberikan dampak pada mutu produk yang berbeda-beda, proses produksi, penelitian dan pengembangan produk maupun pemasarannya (Ghulamahdi, dkk., 2007; Nurliani dkk., 2008; Redaksi Herba. 2003). Secara agribisnis, pegagan dapat dijadikan sebagai satu komoditas yang mempunyai prospek menjanjikan, hal ini disebabkan adanya indikasi positif bagi peluang usaha biofarmaka, dimana permin-taan meningkat setiap tahunnya untuk kebutuhan obat di dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri (Pusat Studi Biofarmaka IPB, 2005; Ghulamahdi, dkk., 2007; Redaksi Herba, 2003; Redaksi Agromedia, 2008). Pada penelitian eksplorasi terhadap tumbuhan pegagan sebelumnya Noverita dan Luthfi (2010), memperoleh kandungan asiatikosida pada aksesi pegagan yang diuji berturutturut sebagai berikut aksesi Pantai labu Deli Serdang (2,38%), Kabanjahe 242

13 (1,43%), Medan (1,38%), Berastagi (1,38%), Samosir dengan naungan (0,28%) dan aksesi Samosir tanpa naungan (0,24%). Elisitor adalah istilah yang digunakan pada bahan kimia dari berbagai sumber, biotik atau abiotik, serta faktor-faktor fisik, yang dapat memicu respon dalam organisme hidup yang dihasilkan dalam akumulasi metabolit sekunder. Metil jasmonat (MJ) merupakan salah satu elisitor yang digunakan secara luas dan banyak memodulasi peristiwa fisiologis pada tumbuhan tingkat tinggi. Metil jasmonat dan turunannya telah diusulkan menjadi senyawa sinyal kunci dalam proses elisitasi menuju akumulasi metabolit sekunder (Lambert et al., 2011). Bertitik tolak dari hal di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh pengaruh fosfor dan elisitor metil jasmonat terhadap pertumbuhan vegetatif antara lain jumlah daun tanaman induk dan jumlah stolon. Dengan demikian diketahui respon tanaman terhadap dosis fosfor dan metil jasmonat yang diberikan untuk memperoleh pertumbuhan yang terbaik. 2. METODE Penelitian ini menggunakan Ran-cangan Petak Terpisah dengan 2 faktor terdiri dari perlakuan pemupukan P 2 O 5 dengan 4 taraf yaitu F 0 = 0 kg P 2 O 5 /ha, F 1 = 18 kg P 2 O 5 /ha, F 2 = 36 kg P 2 O 5 /ha, F 3 = 54 kg P 2 O 5 /ha, perlakuan pemberian metil jasmonat yang terdiri atas 2 taraf yaitu J0 = 0 µm dan J1 = 100 µm, dengan waktu panen 84 HST, diulang 3 kali untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap komponen pertumbuhan, produksi biomas dan kandungan asiatikosida. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf5 %. Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan melakukan uji jarak berganda Duncan (Duncan s multiplerange test) dan pola hubungan persamaan regresi. Pelaksanaan Penelitian Persiapan lahan, pengapuran, persiapan bahan tanaman, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, aplikasi metil jasmonat, panen.panen dilakukan sekaligus sesuai dengan perlakuan yaitu panen saat umur tanaman 12 MST dengan cara membongkar semua bagian tanaman. Pengamatan Pengamatan dimulai pada minggu ke-1 sampai minggu ke-12 dengan mengambil 2 tanaman contoh per plot. Pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah daun tanaman indukdan jumlah stolon. 243

14 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data pengamatan jumlah daun (helai) umur 1-12 MST, terdapat hasil sidik ragam bahwa perlakuan hormon Metil Jasmonat (J) dan pemupukan Fosfor (F) serta kedua interaksinya (JxF)pengaruhnya tidak nyata terhadap jumlah daun mulai umur 1-12 MST. Meskipun tidak berbeda nyata secara umum pengaruh hormon Metil Jasmonat (J) dan pemupukan Fosfor (F) disertai kedua interaksinya (JxF) terhadap jumlah daun tanaman pegagan dapat disajikan pada Tabel 1 dan 2. Rataan jumlah daun (helai) berdasarkan analisisa statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada perlakuan hormon Metil Jasmonat (J) dan pemupukan Fosfor (P ) pada semua umur pengamatan. Pada umur pengamatan jumlah daun 1-12 MST perlakuan hormon Metil Jasmonat dan pemupukan Fosfor walaupun tidak berbeda nyata secara statistik pada semua parameter, namun jika dilihat dari penampilan grafik pertumbuhan jumlah daun masih terjadi peningkatan. Gambar1.Grafik Pertumbuhan Luas Daun (helai) Umur 1-12 MST pada Perlakuan Hormon Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor. Berikutnya interaksi perlakuan hormon metil jasmonat dan pemupukan fosfor terhadap jumlah daun (h elai) pegagan umur 1-12 MST terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Daun (helai) Pegagan Umur 1-12 MST Terhadap Interaksi Perlakuan Hormon Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor Jumlah Stolon (stolon) Data pengamatan jumlah stolon umur 3-12 MST dapat dilihat bahwa perlakuan Metil Jasmonat (J) tidak nyata pengaruhnya. Pemupukan fosfor (F) umur MST nyata pengaruhnya, akan tetapi di umur 3-10 MST tidak nyata pengaruhnya terhadap jumlah stolon. Interaksi Metil Jasmonat (J) dan pemupukan Fosfor tidak nyata pengaruhnya terhadap jumlah stolon mulai umur 3-12 MST. Perlakuan Metil Jasmonat (J) dan pemupukan Fosfor (F) serta kedua 244

15 interaksinya (JxF) ditampilkan pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Rataan Jumlah Stolon (stolon) Umur 3-12 MST pada Perlakuan Hormon Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor menghasilkan jumlah stolon tertinggi 117,83 stolon dan berbeda nyata dengan pemupukan Fosfor 18 kg/ha (F 2 ) 65,17 stolon diikuti pemupukan Fosfor 36 kg/ha (F 2 ) 55,33 stolon dan pemupukan Fosfor 54 kg/ha (F 3 ) 53,67 stolon merupakan jumlah stolon terendah. Hubungan pemupukan Fosfor terhadap jumlah stolon (stolon) umur 11 dan 12 MST dapat dilihat pada Gambar 2berikut ini. Keterangan: Angka rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan Pada Tabel 2, rataan jumlah stolon (stolon) berdasarkan analisis statistik perlakuan pemupukan Fosfor (P) pada umur pengamatan 11 MST terdapat perbedaan, yaitu tanpa pemupukan Fosfor (F 0 ) sebagai kontrol mampu menghasilkan jumlah stolon tertinggi 85,00 stolon dan berbeda nyata dengan pemupukan Fosfor 18 kg/ha (F 2 ) 51,83 stolon diikuti pemupukan Fosfor 54 kg/ha (F 2 ) 47,50 stolon dan pemupukan Fosfor 36 kg/ha (F 2 ) 45,33 stolon merupakan jumlah stolon terendah. Selanjutnya pada umur 12 MST terjadi peningkatan jumlah stolon pada tanpa pemupukan Fosfor (F 0 ) sebagai kontrol mampu Gambar 2.Pengaruh Pemupukan Fosfor Terhadap Jumlah Stolon (stolon) Umur 11 dan 12 MST Pada Gambar 2, pemupukan Fosfor terhadap jumlah stolon (stolon) umur 11 dan 12 MST hubungannya linear negatif. Jumlah stolon pada umur 11 MST persamaannya Ý= 84,1-2,1333F+0,273F 2, R 2 = -0,98 dan Y jumlah stolon minimum 42,42 stolon pada pemupukan Fosfor 39,07 kg P 2 O 5 /ha dan pada umur 12 MST Ý= 116,1-3,2491F+0,0394F 2, R 2 = -0,98 dan Y jumlah stolon minimum 49,12 stolon pada pemupukan Fosfor 41,23 kg P 2 O 5 /ha. Kedua persamaan tersebut semakin tinggi dosis pemupukan Fosfor yang diberikan semakin menurun 245

16 jumlah stolon yang diperoleh pada umur 11 dan 12 MST. Pada umur pengamatan jumlah stolon (stolon) 1-12 MST terhadap perlakuan Metil Jasmonat dan pemupukan Fosfor 1-10 MST umumnya tidak berpengaruh nyata, meskipun tidak berbeda nyata secara statistik, namun jika dilihat dari penampilan grafik pertumbuhan stolon terdapat peningkatan seperti pada Grafik pertumbuhan dibawah ini. Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Jumlah Stolon (stolon) Umur 3-12 MST pada Perlakuan Hormon Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor Pada umur pengamatan jumlah stolon (stolon) 1-12 MST pada interaksi Metil Jasmonat dan pemupukan Fosfor (JxF) tidak nyata perbedaannya.meskipun tidak berbeda nyata secara statistik, namun masih terjadi peningkatan jumlah stolon. Tabel 3. Interaksi Perlakuan Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor Terhadap Jumlah Stolon (stolon) Pegagan Umur 3-12 MST Pengaruh Perlakuan Hormon Metil Jasmonat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan Hasil analisis sidik ragam umur 1-12 MST, perlakuan hormon Metil Jasmonat terhadap parameter jumlah daun (helai), dan jumlah stolon (stolon) tidak berbeda nyata. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuhnya menjalar dan berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh secara liar terutama diareal persawahan, dapat tumbuh berdampingan dengan rumput (gulma) lainnya, diperbanyak dengan pemisahan stolon. Pegagan yang tumbuhnya secara liar dapat menghasilkan percabangan membentuk tumbuhan baru mencapai panjang cm (Januwati dan Yusron, 2005), sehingga terjadi perubahan pola tanaman yang dilakukan, yaitu dari pola tanam liar ke pola tanam budidaya dan diberi hormon Metil Jasmonat 100 µm tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan organ vegetatif tanaman pegagan yaitu jumlah daun 246

17 tanaman induk dan jumlah stolon, justru agak menekan pertumbuhan tanaman, dan hal ini terbukti dari beberapa parameter yang diamati. Hormon Metil Jasmonat merupakan senyawa organik yang terbentuk dari biosintetis asam linoleatbebas oleh enzim lipoksigenase yang berfungsi dapat menghambat pertumbuhan beberapa bagian tumbuhan tertentu dan sangat kuat mendorong terjadinya penuaan daun (Salisbury and Ross, 1995). Metil Jasmonat (MeJa) adalah elisitor untuk memodulasi peristiwa fisiologis pada tumbuhan tingkat tinggi seperti respon pertahanan, berbunga, penuaan, sehingga metil jasmonat merupa-kan kelas baru fitohormon disertai turunannya hanya merupakan sinyal kunci untuk akumulasi metabolit sekunder tanaman (Lambert et al., 2011) dan efek elisitasi metal jasmonat dapat meningkatkan kandungan metabolit sekunder triterpen saponin pegagan, mempengaruhi ekspresi gen biosintesis saponin (Kim et al., 2004, Mangas et al., 2006 dan Bonfill et al., 2011). Pengaruh Perlakuan Pemupukan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan Pemupukan Fosfor merupakan hal yang mutlak dilakukan pada setiap jenis tanaman. Pemupukan Fosfor yang diberikan melalui beberapa perlakuan, yaitu F 0 = 0 kg/ha sebagai kontrol, F 1 = 18 kg/ha, F 2 =36 kg/ha dan F 3 = 54 kg/ha. Jumlah stolon tertinggi 85,00 dan 117,83 pada umur MST dihasilkan pada perlakuan tanpa Fosfor dan jika semakin tinggi dosis Fosfor yang diberikan jumlah stolon justru semakin rendah. Perlakuan Fosfor 18 P 2 O 5 kg/ha, 36 P 2 O 5 kg/ha, 54 P 2 O 5 kg/ha belum mampu medorong maupun meningkatkan pertum-buhan vegetatif pada tanaman pegagan. Umumnya penggunaan pupuk Fosfor sebagai bahan perlakuan pada penelitian ini belum nyata mempengaruhi karakter morfologi pertumbuhan tanaman pegagan, meskipun ada pernyataan atau penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa: 1. Pemupukan P terhadap pertumbuhan tanaman pegagan nyata mempengaruhi panjang tangkai bunga induk, tangkai daun, sulur daun, warna daun, serta bobot panen tertinggi mampu dihasilkan oleh pemupukan Fosfor 72 kg P /ha. 2. Pemupukan P di dataran rendah pada jenis tanah Latosol umur panen 2 bulan terhadap tanaman pegagan nyata mempengaruhi jumlah daun per tanaman, panjang tangkai daun, 247

18 panjang sulur daun dan panjang tangkai bunga induk. Pemberian P dapat juga menurunkan jumlah daun, panjang sulur, panjang tangkai bunga induk serta mempengaruhi warna daun. 3. Pemberian pupuk P pada perlakuan 108 kg P /ha mampu menghasilkan bobot panen tertinggi (Ghulamahdi, dkk., 2007). Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dosis yang diberikan tidak mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dalam hal ini jumlah stolon, hal ini kemungkinan bisa saja terjadi karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pertum-buhan dan perkembangan tanaman pegagan seperti kadar P dalam tanah, jenis tanahnya, iklim setempat dan proses terjadinya adaptasi pegagan dari tempat tumbuh liarnya ke tempat tumbuh budidaya penelitian disertai gangguan penyakit, sehingga pemberian P 18 P 2 O 5 kg/ha, 36 P 2 O 5 kg/ha, 54 P 2 O 5 kg/ha sebagai perlakuan menjadi tidak berpengaruh terhadap pegagan karena didominasi oleh faktor kondisi tersebut. Januwati dan Yusron, Tanaman pegagan akan tumbuh subur bila kondisi tanah dan lingkungannya sesuai sebab tanaman pegagan sifat pertumbuhannya kosmopolitan, yaitu tumbuh liar di tempat-tempat yang lembab pada intensitas sinar matahari yang rendah (ternaungi) dan tidak tahan terhadap tempat yang terlalu kering, karena perakarannya yang dangkal (Winarto dan Surbakti, 2004). Jika dibandingkan dari beberapa dosis P yang diberikan sebagai perlakuan masih jauh lebih rendah dari pada penelitian sebelumnya. Kemungkinan lainnya kadar P dari beberapa dosis perlakuan digunakan hanya untuk meningkatkan kandungan asiati-kosida pegagan, sehingga senyawa fosfat yang kaya energi sebagai perantara fosforilasi transfer energi untuk menghasilkan metabolit sekunder (Kim, et al., 2010). Kandungan P tanah mempengaruhi kadar asiatikosida pegagan (Noverita dan Luthfi, 2010). Pengaruh Perlakuan Interaksi Hormon Metil Jasmonat dan Pemupukan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan Pengaruh perlakuan interaksi hormon metil jasmonat dan pemupukan fosfor terhadap pertumbuhan tanaman pegagantidak nyata pada parameter jumlah daun pada tanaman induk dan jumlah stolon. Hal ini bisa saja terjadi karena perlakuan yang diberikan pada tanaman pegagan tidak semua dapat mempengaruhi organ-organ pertumbuhan vegetatif menjadi nyata. 248

19 Hal ini sesuai dengan pendapat Januwati dan Yusron(2005), hormon Metil Jasmonat 100 µm justru menghambat perkembangan beberapa parameter lainnya dan efek elisitasi metil jasmonat hanya meningkatkan kandungan metabolit sekunder triterpen saponin pegagan, mempengaruhi ekspresi gen biosintesis saponin (Kim et al., 2004, Mangas et al., 2006 dan Bonfill et al., 2011). Hormon Metil Jasmonat merupakan senyawa organik yang terbentuk dari biosintetis asam linoleat-bebas oleh enzim lipoksigenase yang berfungsi dapat menghambat pertumbuhan beberapa bagian tumbuhan tertentu dan sangat kuat mendorong terjadinya penuaan daun (Salisbury and Ross, 1995). Kemungkinan lainnya terhambatnya pertumbuhan dan tidak mampu berproduksi secara optimal, karena kadar fosfor di dalam tanaman hanya dibutuhkan sekitar 0,1-0,5% (Havlin, 2005) atau disebabkan pola tanaman yang dilakukan, yaitu dari pola tanam liar ke pola tanam budidaya, sehingga tanaman pegagan kemungkinan masih beradaptasi pada lingkungan tumbuh yang baru.pegagan mudah menghasilkan sulur baru dan mudah juga mengalami kematian jika lingkungan tumbuhnya tidak sesuai. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuhnya menjalar dan berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh secara liar terutama diareal persawahan, dapat tumbuh berdampingan dengan rumput (gulma) lainnya, diperbanyak dengan pemisahan stolon.pegagan yang tumbuhnya secara liar dapat menghasilkan percabangan membentuk tumbuhan baru mencapai panjang cm (Januwati dan Yusron, 2005). 4. KESIMPULAN Hormon Metil Jasmonat tidak meningkatkan jumlah daun (helai)dan jumlah stolon (stolon). Pemupukan Fosfor tidak mempengaruhi jumlah daun (helai), Tanpa pemupukan Fosfor dapat meningkatkan luas daun umur 1 MST dan jumlah stolon umur MST. Interaksi hormon Metil Jasmonat dan pemupukan Fosfor tidak mempengaruhi jumlah daun (helai), jumlah stolon (stolon). Daftar Pustaka Bonfill, M., Susana Mangas, Elisabeth Moyano, Rosa M. Cusido, Javier Palazo n Production of Centellosides and Phytosterols In Cell Suspension Cultures of 249

20 Centella asiatica. Plant Cell Tiss Organ Cult 104: Ghulamahdi, M., Sandra Arifin Aziz dan Nurliani Bermawie Evaluasi Karakter Morfologi Fisiologi dan Genetik Pegagan Mendukung Standarisasi Mutu Pegagan. Lab Balai Besar dan Pengembangan Pasca Panen, Lab PSPT IPB, Lab Pusat Studi Biofarmaka IPB Lab Tanah IPB. Ghulamahdi, M., Sandra Arifin Aziz, Nurliani Bermawie dan Octivia Trisilawati Studi Penyiapan Standar Operasional Prosedur Budidaya untuk Produksi Bioaktif Mendukung Standarisasi Mutu Pegagan. Repository IPB. Herba Penawar Al-Wahida Health-B. HPA, Malaysia. James, Jacinda T. and Ian A. Dubery Pentacyclic Triterpenoids from the Medicinal Herb, Centella asiatica (L.) Urban. Review. Molecules14: Januwati, M. dan M. Yusron Budidaya Tanaman Pegagan. Balai penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Kim, O.T., M.Y. Kim, M.H.Hong (2004). Stimulation of Asiaticoside in The Whole Plant Cultures ofcentella asiatica (L)Urban by Elicitors. Physiology and Biochemistry 23: Kim, O.T., M.Y. Kim, Sung-Jin Hwang, Jun-Cheul Ahn and Baik Hwang Cloning and Molecular Analysis of cdna Encoding Cycloar-tenol Syntase from Centella asiatica (L.) Urban. Biotechnology and Biopro-cess Engineering 10: Lambert, E., Ahmad Faizal and Danny Geelen Modulation of Triterpene Saponin Production: In Vitro Cultures, Elicitation, and Metabolic Engineering. Appl Biochem Biotechnology. Mangas, S., Merce Bonfill, Lidia Osuna, Elisabeth Moyano, Jaime Tortoriello, Rosa M. Cusido, M. Teresa Pin ol, Javier Palazo n The Efect of Methyl Jasmonate on Triterpene and Sterol Metabolisms of Centella asiatica, Ruscus aculeatus And Galphimia glauca Cultured Plants. Phytochemistry 67: Mangas, S., Elisabeth Moyano, Lidia Osuna, Rosa M. Cusido, Mercedes Bonfill, Javier Palazo Triterpenoid Saponin Content and The Expression Level of Some Related Genes In Calli of Centella asiatica. Lett 30: Mangas S., Moyano E., Hernandez- Vazquez L. and Bonfill M Centella asiatica (L) Urban: An Updated ApproachTerpenoids. Editors: Javier Palazón and Rosa M. Cusidó 1 Laboratorio de Fisiología Vegetal, Facultad de Farmacia, Universidad de Barcelona, Barcelona, Spain. Departament de Ciencies Experimentals. Matsuda H., Morikawa T., Ueda H Medicinal Foodstuffs. XXVII. Saponin Constituents of Gotu Kola (2): Structures of New Ursane- and Oleanane-Type Triterpene Oligoglyco-sides, Centellasaponins B, C, and D, From Centella asiatica Cultivated In Sri Lanka. J.Chem Pharm Bull (Tokyo) 49(10): Mercè Bonfill, Susana Mangas, Rosa M Cusidó, Lidia Osuna, M. Teresa Piñol and Javier 250

21 Palazón Identification of Triterpenoid Compounds of Centella asiatica By Thin-Layer Chromatography and Mass Spectrometry. Biomed. Chromatography 20: Noverita, S. V Pengaruh Pemberian Dosis Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lengkap Super ACI terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan (Centella asiatica L.). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian 4 (3): Noverita, S. V Pengaruh Pemberian Dosis Kompos dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lengkap Super ACI terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan (Centella asiatica L.). Laporan Penelitian. 68 halaman. Noverita, S. V Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Pegagan ( Centella asiatica L.). Akademia 14 (1) : Noverita, S. V., Luthfi M. Siregar dan J.A. Napitupulu Morphology of Leaves and Content of Secondary Metabolites Asiaticoside in Some Accession of Pegagan (Centella asiatica I. Urban) in North Sumatera. Proceedings The 2nd Annual International Conference In conjunction with The 8th IMT-GT UNINET Bioscienes Conference, Life Sciences Chapter, ISSN : X ( ). Nurliani Bermawie, Susi Purwiyanti dan Mardiana Keragaan Sifat Morfologi, Hasil dan Mutu Plasmanutfah Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.).Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bul. Littro. 19 (1): Parthier, B Jasmonates: Hormonal Regulators of Stress Factors In Leaf Senescence. J of Plant Growth Regulation 9: Pusat Studi Biofarmaka Pasar Domestik dan Ekspor Produk Tanaman Obat. IPB-Bogor. Redaksi Herba Peluang Pengem-bangan Fitofarmaka Indonesia Menilik Pasar Global. Majalah Herba Edisi 8 Februari- Maret Salisbury, F.B. and C.W. Ross Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Terjemahan dari: Plant Physiology. Penerjemah: D.R. Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB, Bandung. Sembiring, Bagem Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus Winarto, WP dan Maria Surbakti Khasiat dan Manfaat Pegagan, Tanaman Penambah Daya Ingat. Agromedia Pustaka, Jakarta. 64 halaman. 251

BAB I PENDAHULUAN. Taiwan, Hongkong, Korea dan negara-negara Timur lain. peduli untuk melakukan konservasi tanaman obat. Jepang memberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Taiwan, Hongkong, Korea dan negara-negara Timur lain. peduli untuk melakukan konservasi tanaman obat. Jepang memberi perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengetahuan tentang tanaman obat yang ada di wilayah Nusantara bersumber dari pewarisan pengetahuan secara turun-temurun, dan terus-menerus diperkaya dengan pengetahuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini prospek pengembangan produk tanaman obat semakin meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan industri obat

Lebih terperinci

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIOMASSA TANAMAN OBAT PEGAGAN (Centella asiatica (L.)Urb.) DENGAN PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT.

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIOMASSA TANAMAN OBAT PEGAGAN (Centella asiatica (L.)Urb.) DENGAN PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT. RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIOMASSA TANAMAN OBAT PEGAGAN (Centella asiatica (L.)Urb.) DENGAN PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT. Windy WS Manullang 1*, J. A. Napitupulu 2, Mariati 2, Noverita SV

Lebih terperinci

Pemula Sastra Pemula Ekivalensi Terjemahan Dalam Cerita Rp 2,660,000. Pemula. Jumlah Rp 15,320,000

Pemula Sastra Pemula Ekivalensi Terjemahan Dalam Cerita Rp 2,660,000. Pemula. Jumlah Rp 15,320,000 1 2 Mutawaqil B Tumanggor, M. Dani Habra Dewi Nurmala, Yulia Sari 128107203 Ekonomi/ Manajemen Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Pembangunan Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai 128068302 Sastra Ekivalensi

Lebih terperinci

KAJIAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban.)

KAJIAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban.) KAJIAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban.) Fauzi, Sutarmin, Endang Broto Joyo Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.Tinggi Tanaman Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida pada umur 28 dan 45 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI CENTELLOSIDA PADA PEGAGAN (Centella asiatica) MELALUI PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA

PENINGKATAN PRODUKSI CENTELLOSIDA PADA PEGAGAN (Centella asiatica) MELALUI PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA PENINGKATAN PRODUKSI CENTELLOSIDA PADA PEGAGAN (Centella asiatica) MELALUI PEMBERIAN FOSFOR DAN METIL JASMONAT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA DISERTASI Oleh NOVERITA SPRINSE VINOLINA NIM : 098104011 Program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat yang diberikan sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Penggunaan Pupuk

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2014

SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2014 Prosiding SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2014 Editor : Retno Widhiastuti Delvian Chairuddin Cecep Kusmana Henrie Buchori Kerjasama Badan Lingkungan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK Growth and yield of shallot on Different Soil Tillage and Giving NPK fertilizer Romayarni Saragih 1*,

Lebih terperinci

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa.l) DI KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Pemberian dosis kotoran kambing pada budidaya secara tumpang sari antara tanaman bawang daun dan wortel dapat memperbaiki

Lebih terperinci

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD PRAKATA Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatera Utara.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN

Lebih terperinci

PENGARUH BERBAGAI TAKARAN PUPUK KANDANG DOMBA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centela asiatica L)

PENGARUH BERBAGAI TAKARAN PUPUK KANDANG DOMBA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centela asiatica L) P A S P A L U M V O L I V N o. 2 S e p t e m b e r 2016 43 PENGARUH BERBAGAI TAKARAN PUPUK KANDANG DOMBA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centela asiatica L) MEASURING THE EFFECT OF DIFFERENT FERTILIZER

Lebih terperinci

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan. KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P Zubir Marsuni 1), St. Subaedah 1), dan Fauziah Koes 2) 1) Universitas

Lebih terperinci

JADWAL PEMBEKALAN MAGANG III DAN KKN FKIP PKL DAN KKN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL WASHLIYAH TAHUN 2016

JADWAL PEMBEKALAN MAGANG III DAN KKN FKIP PKL DAN KKN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL WASHLIYAH TAHUN 2016 JADWAL PEMBEKALAN MAGANG III DAN KKN FKIP PKL DAN KKN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL WASHLIYAH TAHUN 2016 Hari, Tanggal : Rabu, 15 Juni 2016 Waktu Nara Sumber Materi Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27 J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 50 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Vol. 1, No. 1: 50 54, Januari 2013 PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.) J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 172 Vol. 1, No. 2: 172 178, Mei 2013 PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.) Mutiara

Lebih terperinci

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan LAMPIRAN DATA Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Total Rataan I II III U 1 F 0 4,000 4,000 3,000 11,000 3,667 U 1 F 1 4,000 4,000 4,000 12,000 4,000 U 1 F

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK SKRIPSI Oleh: CAROLINA SIMANJUNTAK 100301156 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk 12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah

Lebih terperinci

PENENTUAN DOSIS PEMUPUKAN KOMPOS BLOTONG PADA TEBU LAHAN KERING (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS 862 dan PS 864

PENENTUAN DOSIS PEMUPUKAN KOMPOS BLOTONG PADA TEBU LAHAN KERING (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS 862 dan PS 864 PENENTUAN DOSIS PEMUPUKAN KOMPOS BLOTONG PADA TEBU LAHAN KERING (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS 862 dan PS 864 Oleh: KARTIKA KIRANA SM A34103020 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Yuliana Susanti & Bq. Tri Ratna Erawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) NTB Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian A. Tinggi Tanaman Hasil Analisis sidik ragam pada tinggi tanaman terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap pertambahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan

Lebih terperinci

Program Hibah. Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus. 3 Pengabdian

Program Hibah. Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus. 3 Pengabdian No. REKAPITULASI USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 07 PELAKSANAAN 08 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH Program Hibah Tahun Status

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii RIWAYAT HIDUP... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya kandungan karotin,

Lebih terperinci

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun 16 1. Tinggi Tanaman (cm) I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam tinggi tanaman ( lampiran 6 ) menunjukkan perlakuan kombinasi limbah cair industri tempe dan urea memberikan pengaruh

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Volume 11 Nomor 2 September 2014 Volume 11 Nomor 2 September 2014 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 11 2 Hal. 103-200 Tabanan September 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 HASIL

Lebih terperinci

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Puja Kesuma, Zuchrotus Salamah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT SKRIPSI OLEH: VICTOR KOMALA 060301043 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH (Oriza sativa L.) ( Studi Kasus : Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI OLEH: VERALINA BINTANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK FEBRIANI BANGUN 060307025 DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa 1. Tinggi tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

I. PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Selain

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Objek yang digunakan pada penelitian adalah tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus, Lour), tanaman ini biasa tumbuh di bawah pepohonan dengan intensitas cahaya yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Mengembangkan dan membudidayakan tanaman tomat membutuhkan faktor yang mendukung seperti pemupukan, pengairan, pembumbunan tanah, dan lain-lain. Pemberian

Lebih terperinci

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY 080301097 AGROEKOTEKNOLOGI - BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua

Lebih terperinci

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 3 : 38-42 TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK Arta

Lebih terperinci

PEMANFAATAN NAUNGAN DAN PUPUK KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN TRITERPENOID PEGAGAN (Centella asiatica L.)

PEMANFAATAN NAUNGAN DAN PUPUK KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN TRITERPENOID PEGAGAN (Centella asiatica L.) AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN 1979-5777 137 PEMANFAATAN NAUNGAN DAN PUPUK KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN TRITERPENOID PEGAGAN (Centella asiatica L.) Mustika Tripatmasari*,

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P Siti Zainab*, Wayan W.**, dan ** *Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering, Universitas Mataram,

Lebih terperinci

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI 110301232 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN SKRIPSI Oleh: SATRIYA SANDI K 070307027/BDP PEMULIAAN TANAMAN DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir) KULTIVAR KENCANA

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir) KULTIVAR KENCANA PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir) KULTIVAR KENCANA Zuchrotus Salamah 1. Suci Tri Wahyuni 1, Listiatie Budi Utami 2 1 =

Lebih terperinci

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan laut. Penelitian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI 1 KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI (Tectona grandis) Ferdi Asdriawan A.P (20110210016) Prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan

Lebih terperinci

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN.

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN. STUDI CABE JAWA BIASA (Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN (Hibah Bersaing) 1. Dr. Ir. Maya Melati, MS, MSc (Peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional, selain mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan juga mengarah pada kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae) PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae) Nurzulaikah 1) Nerty Soverda 2), Trias Novita 3) 1. Alumni Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta. CRANTZ) DI KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta. CRANTZ) DI KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta. CRANTZ) DI KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: DWI PUSPITA SARI 060307002 DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN PROGRAM STUDI PEMULIAAN

Lebih terperinci

: MAULIDYA SARI PKP

: MAULIDYA SARI PKP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) DENGAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG ( Kasus: Desa Pulo Bayu, Kecamatan Hutabayuraja,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L. PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Siti Meri Mariani 1, Ahmad Junaedi 2. Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB

Siti Meri Mariani 1, Ahmad Junaedi 2. Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN KOMBINASI PEMUPUKAN N DAN P TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI SIMPLISIA SERTA KANDUNGAN ANDROGRAPHOLIDA PADA SAMBILOTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya 1-1,5 ton/ha, sementara jumlah penduduk pada masa itu sekitar 90 jutaan sehingga produksi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan

Lebih terperinci

PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI

PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI Triyani Dumaria DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) : PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays. L) PADA BERBAGAI PENGELOLAAN GULMA DI KABUPATEN DELI SERDANG Growth and Production of Maize (Zea mays L) in the Various of Weed Control in Distric Deli Serdang

Lebih terperinci

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI OLEH : ADRIA SARTIKA BR SEMBIRING/090301077 AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku industri. Sebagai sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat

Lebih terperinci

berdasarkan kriteria Gleason dengan LD mg kg BB -1 dan tidak ditemukan gejala klinis ketoksikan yang nyata pada mencit sebagai hewan

berdasarkan kriteria Gleason dengan LD mg kg BB -1 dan tidak ditemukan gejala klinis ketoksikan yang nyata pada mencit sebagai hewan 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi yang tersebar di berbagai tipe habitat. Di hutan tropis Indonesia terdapat sekitar 30 ribu tumbuhan jauh melebihi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI 06111045 SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Beban dalam bekerja akan mempengaruhi

Lebih terperinci

PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP KEGIATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryza Sativa) SKRIPSI

PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP KEGIATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryza Sativa) SKRIPSI PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP KEGIATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryza Sativa) (Studi Kasus: Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat) SKRIPSI OLEH: FEBRI AL RASYID 110304116 PROGRAM STUDIAGRIBISNIS

Lebih terperinci

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN OKTAVIANUS SINURAYA 050307037 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI 1 ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) ANTAR SENTRA PRODUKSI (Studi Kasus : Desa Sumberejo, Kec. Pagar Merbau, Kab. Deli Serdang dan Desa Stabat Lama

Lebih terperinci

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 ) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tinggi Tanaman Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk urea dan KCl berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Tanaman Caisin Tinggi dan Jumlah Daun Hasil uji F menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun caisin (Lampiran

Lebih terperinci

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Agrium ISSN 082-1077(Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2017 Volume 20 No. 3 PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Erlita 1 dan Farida Hariani

Lebih terperinci

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH : SARWITA LESTARI PANJAITAN 110301064/BUDIDAYA

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) Oleh Jippi Andalusia A

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) Oleh Jippi Andalusia A PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) Oleh Jippi Andalusia A34101039 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG Nerty Soverda, Rinaldy, Irmia Susanti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

RESPONS DUA VARIETAS TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK SKRIPSI OLEH :

RESPONS DUA VARIETAS TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK SKRIPSI OLEH : RESPONS DUA VARIETAS TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK SKRIPSI OLEH : DION S PRATAMA SITEPU 080301029 AGRONOMI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Zulfikar Mahmud (1), Moh. Ikbal Bahua (2) dan Fauzan Zakaria (3) Jurusan Agroteknologi,

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH 1 PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN SKRIPSI OLEH : STEPHANIE C.C. TAMBUNAN

Lebih terperinci

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN 1979 5777 55 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) VARIETAS LOKAL MADURA PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK FOSFOR Nurul Hidayat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh: JOSEF EDISON LUMBANTORUAN 090301095/AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mentimun (Cucumis sativus L.) salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan

Lebih terperinci

OLEH : SITI SATRIYA GUSRI

OLEH : SITI SATRIYA GUSRI ANALISIS USAHATANI TANAMAN HIAS BONSAI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI OLEH : SITI SATRIYA GUSRI

Lebih terperinci