BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
|
|
- Teguh Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan gambaran umum kondisi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana Provinsi Jawa Timur pada bab sebelumnya terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirangkum dalam tabel matrik sebagai berikut : Tabel. T-IV.C.5 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Timur MDGs Sarana Prasarana SDM Anggaran Nomenklatur Tupoksi Kebijakan Dukungan Anggaran dari provinsi Kemitraan dengan Kemenneg PP dan PA RI Kemitraan dengan Kab/Kota di Prov. Jatim. Harmonisasi Terbatasnya Kompetensi SDM Nomenklatur yang berbeda menyebabkan tupoksi berbeda Koordinasi dengan kab/kota belum optimal 43
2 Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan INTERNAL (KEWENANGAN EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hukum Adanya komitmen pemerintah (Gubernur) untuk mendukung pelaksanaan program Terjalinnya kerjasama dengan SKPD terkait Belum tersedianya data terpilah Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis, dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan PUG dan banyaknya peraturan perundang undangan yang bias gender Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangka n keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan Persentase Pengaduan korban kasus KDRT, Non KDRT, dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu ( PPT) Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sarana Prasarana SDM Anggaran Nomenklatur Tupoksi Kebijakan Dukungan Anggaran dari provinsi Dukungan dari gubernur terhadap Penanganan Korban langsung di PPT Provinsi Jawa Timur Adanya Kerjasama dengan POLDA dalam penanganan korban Adanya Kerjasama dengan LSM dalam Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan 44
3 Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Persentase pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB yang responsive Gender Indikator Kinerja Kunci Provinsi Jawa Timur MDGs Sarana Prasarana SDM Anggaran Nomenklatur Tupoksi Kebijakan penanganan korban Kerjasama dengan SKPD terkait dalam penanganan korban Dukungan Anggaran KB/KS baik dari provinsi maupun kabupaten/kota Terbentuknya Badan KB provinsi, kab/kota yang berdiri sendiri sebagaimana amanat UU no. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Penyerahan urusan KB ke daerah sebagaimana amanah UU no. 32 tahun 2004 tentang Otonomi daerah sehingga tidak ada lagi perwakilan BKKBN di daerah Semua Tenaga PLKB mendapatkan pengetahuan konseling ABPK KB Adanya partisipasi masyarakat dalam menunjang program KB orang Belum semua Kab/Kota berkomitmen terhadap Kab/Kota Layak Anak Belum semua Kab/Kota Membentuk Forum Anak Terbatasnya Kualitas SDM rendah Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki Sarana dan Prasarana terbatas. Terbatasnya Kompetensi SDM terbatas Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP). Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. Pendewasaan usia pernikahan belum menyentuh kalangan pondok pesantren, Tokoh agama, lembaga pendidikan 45
4 Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hasil analisis Renstra K/L dan Renstra- SKPD provinsi Jumlah kebijakan bidang social dan budaya yang responsive gender Jumlah kebijakan bidang ekonomi yang responsive gender Jumlah kebijakan bidang politik,hukum dan keamanan yang responsive gender Jumlah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan dan perlindungan perempuan Jumlah kebijakan untuk peningkatan kualitas tumbuh kembang dan perlindungan anak Indikator Kinerja Kunci Komitmen internasional yang sejalan dengan upaya Pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan target Milienium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai tahun komitmen dari pemerintah pusat untuk mendukung pelaksanaan program Terjalinnya jejaring antara Pemerintahan pusat dan Provinsi dan kab/kota SDM Anggaran Nomenklatur Manajemen KB di daerah yang mumpuni Adanya regulasi KB di provinsi Jawa Timur. a. Berbagai peraturan perundangundangan, kebijakan, program, kegiatan dan yang mendukung peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota Belum optimalnya kapasitas SDM, penyediaan data terpilah, kecukupan untuk pemberdayaan perempuan, serta belum digunakannya instrument analisis responsive gender dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan berbagai institusi yang menangani pemberdayaan perempuan. Belum optimalnya peanganan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai perlakuan yang salah, tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan diskriminasi. Selanjutnya, dianalisis isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi SKPD dari faktor-faktor eksternal lainnya dengan mengisi tabel sebagai berikut : 46
5 Tabel.T-IV.C.6 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) No Isu Strategis Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain (1) (2) (3) (4) (5) 1 MDGs Goal 1a,1b,1c: Menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan Mengurangi tingkat kemiskinan, yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional, dari % pada tahun 2010, menjadi 8-10 % pada tahun 2014 Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan MDGs Goal 3,3.1, 3.2 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Human Traffiking Gender Empowerment Measurement (GEM) Gender related Development Index (GDI) MDGs Goal 5b : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Pengembangan berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan, program, kegiatan, dan koordinasi pelaksanaanya. Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerja yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda Menghilangkan ketimpangan gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan disemua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 Meningkatkan kelembagaan dan jejaring yang mendukung peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dibidang sosial budaya, ekonomi, politik, hukum dan HAM. Total Fertility Rate (TFR) meningkat dari 2,3 (SDKI 2007) menjadi 2,6 (SDKI 2012) Promosi dan pergerakan masyarakat dalam peningkatan kesehatan ibu Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan PUG dan banyaknya peraturan perundang undangan yang bias gender Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender disemua sector pembangunan Masih kurang lengkapnya penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsive Gender kedalam perencanaan Peng yang Responsive Gender (PPRG) Banyaknya Peraturan Perundang-undangan yang Bias Gender Terbatasnya Akses Sumber Daya dan Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP). Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana 47
6 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Pembangunan Provinsi Jawa Timur yang ingin diwujudkan Pada periode adalah Jawa Timur lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan berakhlak. Sedangkan untuk mewujudkan Visi tersebut, dijabarkan melalui Misi yaitu Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat. Pada bagian ini dikemukakan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih. Menelaah visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi factor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Hasil dari identifikasi tersebut juga akan menjadi input bagi perumusan isuisu strategis pelayanan BPPKB Provinsi Jawa Timur. 48
7 Tabel.T-IV.C.7 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan berdaaya Saing. No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 1 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan 1. Program: Mendorong dan fasilitasi upaya penghapusan kesenjangan gender yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan dan pemiskinan perempuan lebih parah daripada laki-laki, serta menjamin penghormatan, perlindungan, dan pengembangan ekonomi kaum perempuan Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan PUG dan banyaknya peraturan perundang undangan yang bias gender Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan terutama di Kab/Kota Lemahnya kualitas dan kapasitas kelembagaan dan belum adanya mekanisme komprehensif yang berlaku dan menjangkau semua wilayah serta masih lemahnya mekanisme pengawasan dan pendataan Belum optimalnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kab/Kota dalam implementasi Belum terpenuhinya presentase jumlah perempuan yang duduk dalam jabatan politik dan jabatan publik Penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD belum optimal Terbatasnya SDM yang memiliki Kompetensi masalah Gender dan Anak Koordinasi dengan kab/kota yang belum optimal Masih adanya diskriminasi dalam memperoleh akses terhadap perempuan dalam pembangunan Keterbatasan Lemahnya koordinasi antara SKPD terkait Sudah adanya Capacity Building bagi Focal Point Gender SKPD Koordinasi antara anggota Pokja PUG dan Focal Point Gender sudah berjalan Adanya UU No. 13 tahun 2013 tentang Pemilu yang mengamanatkan keterwakilan 30 % perempuan di Lembaga Legeslatif 49
8 Program : Pengembangan PAUD secara holistic dan terpadu Belum Optimalnya SDM Kader Taman Posyandu Kurangnya Pemahaman tentang pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Kurangnya informasi pendukung Sudah tersedianya untuk memberikan pemahaman tenaga kader ditingkat akan Pengembangan Model desa / kelurahan Operasi BKB - Posyandu - Padu. melalui TP- PKK. Rendahnya pemahaman SDM Sudah tersedianya Kader taman posyandu Kader yang ada di Keterbatasan desa tempat Rendahnya Kesadaran pelayanan posyandu Masyarakat tentang pentingnya Perlindungan Anak Dalam Taman Posyandu Kurangnya informasi pendukung untuk memberikan pemahaman akan Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Kurangnya informasi untuk pemahaman akan pentingnya Perlindungan Anak dalam Taman Posyandu 2. Program : Peningkatan kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan, serta perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasanmelalui upayaupaya pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan. Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umumtentang tindak kekerasan dan perdagangan orang Rendahnya Keikutsertaan perempuan Dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan ketrampilan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan Implementasi Peraturan Perundang-undangan belum optimal Belum memiliki shelter yang memadai Kurangnya perlindungan bagi pasca TKW Koordinasi dengan kab/kota yang belum optimal Masih adanya diskriminasi dalam memperoleh akses terhadap pendidikan dan pelatihan bagi kaum perempuan Dalam penangannan kasuskasus anak dan perempuan masih dilakukan berbasis isu, tanpa ada koordinasi antar SKPD maupun organisasi non pemerintahan Belum semua aparat memiliki pemahaman terhadap konsekwensi ratifikasi KHA dan konvensi internasional terkait Perlidungan Anak Kurangnya pemahaman aparat terhadap konteks perlindungan anak, mandat yang diemban sehingga kurang memberikan respon dan tindakan yang tepat dalam pelayanan anak Belum tersedia data untuk kelompok anak beresiko, korban. Keengganan korban kekerasan terhadap Perempuan dan Anak melapor ke PPT. Pengambil kebijakan kurang mendukung Belum adanya shelter (rumah aman) bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak Koordinasi dan kerjasama dengan SKPD terkait. Koordinasi dan kerjasama dengan organisasi dunia ( Uniceff, IOM) Kerjasama dengan lembaga /LSM yang menangani akan perlindungan anak dan perempuan. Koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kab/Kota di Jawa Timur 50
9 Terbatasnya Kualitas SDM masih rendah 3. Program : Melanjutkan dan memperkuat revitalisasi program keluarga berencana untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki Kurangnya alat kontrasepsi KB Kurang signifikannya kenaikan contraseptive prevalence rate (CPR) atau cakupan KB aktif Belum terpenuhinya pelayanan unmet need Belum optimalnya upaya pendewasaan usia pernikahan Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki Sarana dan Prasarana terbatas. Terbatasnya Kompetensi SDM terbatas Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP). Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. Kurangnya tenaga penyuluh KB Belum adanya pergub yang mengatur pelayanan KB Kurangnya fasilitas sarana pelayanan KB ( ABPK,IUD Kit, Implant Kit) Kurangnya media tentang pentingnya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Belum semua tenaga PKB/PLKB mampu melaksanakan konseling KB dengan menggunakan ABPK Anggaran terbatas Tersedianya tenaga medis/ Bidan di seluruh wilayah Fasilitas kesehatan didesa yang sudah memadai Fasilitas kesehatan didesa yang memadai untuk PIK KRR ( Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) Sudah tersedianya tenaga Konselor di desa 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPPKB ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra BPPKB Provinsi Jawa Timur. Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut: 51
10 Tabel T-IV.C.8 Permasalahan Pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Penghambat Sebagai Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Menyusun dan mengembangkan berbagai peraturan perundangundangan, kebijakan, program, kegiatan dan yang mendukung peningkatan kualitas hidup Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan 2 Meningkatkan pendataan, pemantauan dan evaluasi yang mendukung penyelenggaraan peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan ditingkat nasional, provinsi dan kab/kota 3 Meningkatkan kemitraan dan kapasitas pelaksana pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4 Menyusun, mengembangkan berbagai perundangundangan,kebijakan,program, kegiatan, pendataan, serta meningkatkan kemitraan dan kapasitas pelaksanaan pembangunan yang mendukung pemenuhan hak anak Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan - Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan - Belum tersedianya data terpilah Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender - Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak - Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sektor dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan provinsi Sarana dan Prasarana terbatas. Terbatasnya Kompetensi SDM terbatas Penyusunan data terpilah di masingmasing SKPD belum optimal Kurangnya sinergitas dan sinkronisasi program untuk mendukung kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender. Lemahnya koordinasi antara pemerintah Pusat dan Provinsi Terbatasnya Terbatasnya SDM yang berkompeten Implementasi Peraturan Perundangundangan belum optimal Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan provinsi Adanya organisasi kemasyarakatan/agama yang menjadi mitra kerja Adanya komitmen pemerintah (Gubernur) untuk mendukung pelaksanaan program Terjalinnya kerjasama dengan SKPD terkait Adanya kemitraan dengan SKPD terkait Adanya Kerjasama dengan pemerintah Pusat dalam mewujudkan kesetaraan gender Koordinasi dan kerjasama dengan organisasi dunia ( Uniceff, IOM) Kerjasama dengan lembaga /LSM yang menangani akan perlindungan anak dan perempuan 52
11 5 1. Meningkatnya usia pendewasaan pernikahan menjadi > 20 tahun 1. Masih rendahnya Tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki. 2. Kurangnya alat kontrasepsi KB 3. Kurang signifikannya kenaikan contraseptive prevalence rate (CPR) atau cakupan KB aktif 4. Belum terpenuhinya pelayanan unmet need 5. Belum optimalnya upaya pendewasaan usia pernikahan 6. Sarana dan Prasarana terbatas. 7. Terbatasnya 8. Kompetensi SDM terbatas 9. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP). Belum terpenuhinya amanat UU no. 52 tahun 2009 tentang pembentukan BKKBD Provinsi Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan Belum adanya peraturan gubernur yang mengatur pelayanan KB Koordinasi dengan kab/kota yang belum optimal Adanya organisasi kemasyarakatan /agama yang menjadi mitra kerja 10. Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan BPPKB yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BPPKB ditinjau dari: 1. gambaran pelayanan SKPD; 2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu startegis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra BPPKB tahun rencana. Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan BPPKB dilakukan dengan cara : 1. Dibahas melalui forum Focussed Group Discussion (FDG) dengan melibatkan para pakar yang memiliki pengalaman merumuskan isu-isu strategis. 2. Menggunakan metode pembobotan dengan cara sebagai berikut : a. Menentukan skor terhadap masing-masing kriteria yang telah ditetapkan, dengan mengisi table dengan contoh sebagai berikut : 53
12 Tabel.T-IV.C.7 Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis No Kriteria *) Bobot **) 1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota 20 2 Merupakan Tugas dan Tagungjawab SKPD 10 3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap public 20 4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10 5 Kemungkinan atau kemudahannya ditangani 15 6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25 Total 100 b. Melakukan penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan skala tersebut pada angka b), dengan mengisi table sebagai berikut : Tabel.T-IV.C.8 Nilai Skala Kriteria No Nilai Skala Kriteria ke Total Skor Isu Strategis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (12) 1 Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender 2 Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah dalam siklus pembangunan 3 Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam Perencanaan, Peng yang Responsif Gender (PPRG) 4 Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan
13 5 Rendahnya keikutsertaan perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan dan ketrampilan serta pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan 6 Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan 7 Tingginya berbagai Tindak Kekerasan dan perdagangan orang terhadap Perempuan Dan Anak 8 Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak 9 Kurangnya pemahaman tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 10 Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sektor dan masyarakat umum tentang berbagai tindak kekerasan dan perdagangan orang 11 Rendahnya tingkat kesadaran untuk menjadi akseptor KB 12 Belum terpenuhinya pelayanan unmet need 13 Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi c. Menghitung rata-rata skor/bobot setiap isu strategis dengan mengakumulasikan nilai tiap-tiap isu strsregis dibagi jumlah peserta, yang dituangkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel.T-IV.C.9 Rata-Rata Skor Isu-isu strategis No Isu-Isu Strategis Total Skor Rata-Rata Skor peringkat (1) (2) (3) (4) (5) 55
14 1 Pelaksanaan kelembagaan pengarusutamaan gender belum optimal Masih banyaknya SKPD yang belum membentuk focal point Masih kurang lengkapnya penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam Perencanaan, Peng yang Responsif Gender (PPRG) Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak 0.87 Terbatasnya Akses Sumber Daya dan Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan 0.85 Tingginya Tindak Kekerasan terhadap Perempuan Dan Anak 0.85 Rendahnya tingkat kesadaran untuk menjadi akseptor KB Belum terpenuhinya pelayanan unmet need Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi Dari hasil rata-rata skor tersebut diatas dapat dilakukan pemeringkatan terhadap isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender; 2. Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah dalam siklus pembangunan; 56
15 3. Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam Perencanaan, Peng yang Responsif Gender (PPRG); 4. Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan 5. Rendahnya keikutsertaan perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan dan ketrampilan serta pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan; 6. Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan; 7. Tingginya berbagai Tindak Kekerasan dan perdagangan orang terhadap Perempuan Dan Anak; 8. Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak; 9. Kurangnya pemahaman tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; 10. Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang; 11. Rendahnya tingkat kesadaran untuk menjadi akseptor KB 12. Belum terpenuhinya pelayanan unmet need 13. Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. 57
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
Lebih terperinci3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender
MATRIK RENSTRA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2019 VISI : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Pemberdayaan, dan Anak, serta Keluarga Kecil Sejahtera
Lebih terperinciBAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran BAB V TABEL.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR Kinerja
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : Badan dan Prov. : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender,, Perlindungan, serta Kecil Sejahtera. : 1. Meningkatnya Kesetaraan dan
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN IV.1. Tujuan 1. Menguatkan akses pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang merata dan berkualitas 2. Peningkatan pembinaan peserta KB
Lebih terperinciNAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH
NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH URUSAN PEMERINTAH YANG DILAKSANAKAN : Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana TUGAS POKOK
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Peningkatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender
XVII Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender Salah satu strategi pokok pembangunan Propinsi Jawa Timur 2009-2014 adalah pengarusutamaan gender. Itu artinya, seluruh proses perencanaan,
Lebih terperinciDinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG
RENJA 2017 Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) I. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI
RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP) Disusun Oleh : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Kaltim
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Teuku Umar No.55 Magetan - 63351 Telepon/Fax. 0351 895114 Website : http//magetankab.go.id e-mail : bppkb@magetankab.go.id.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG
RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 I. Ruang lingkup pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak meliputi antara lain
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga
Lebih terperinciPress Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010
RAKORNAS PP DAN PA 2010 Jakarta, 29 Juni 2010 Jakarta, KLA.Org - Press Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Rakornas PP dan PA Tahun 2010
Lebih terperinciRencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciMEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK DALAM MENDUKUNG CAPAIAN PEMBANGUNAN DI DAERAH
PENYELENGGARAAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK DALAM MENDUKUNG CAPAIAN PEMBANGUNAN DI DAERAH STRUKTUR DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVSU PERGUB NO. 38 TAHUN 2016 KEPALA DINAS SEKRETARIAT
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan an :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Organisasi
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciIV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.
Lebih terperinciBAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN
BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Permasalahan mendasar dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak yang terjadi selama ini adalah
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi
Lebih terperinciRenstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun
Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SABANG, Menimbang : a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 ini adalah Perubahan dari Rencana Strategi Badan
Lebih terperinci- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN - 1 - SALINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Makassar, Maret 2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL
KATA PENGANTAR Renja Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan tahun ketiga untuk pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Strategis BPPKB tahun
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
Lebih terperinciJakarta, 4 Maret Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Linda Amalia Sari, S.IP
KATA PENGANTAR Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban tentang penyelenggaraan negara yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengacu pada Instruksi
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pemberdayaan perempuan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja. Rambu-rambu
Lebih terperinci14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Keterlibatan perempuan dalam pembangunan disadari atau tidak, menjadi salah satu kunci sukses pembangunan. Selain karena secara normatif perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinciSTRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH: DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLITIK SOSIAL DAN HUKUM Disampaikan
Lebih terperinciBUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
1 BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOPPENG,
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 NO. SASARAN STARTEGIS INDIKATOR TARGET KINERJA TARGET ESELON III ESELON IV STAF PROGRAM KEGIATAN 1. Meningkatnya pelayanan administrasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Kesetaraan Gender,
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GAWI SABARATAAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004).
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur 2014-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 TAHUN 2013 23 December 2013 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah pada dasarnya harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional secara exsplisit dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945
Lebih terperinciTAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEMBERDYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS
RENSTRA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Kab. Maros TA. 2017-2021 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEMBERDYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS TAHUN 2017-2021
Lebih terperinciLembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita
+ Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita Disampaikan dalam Seminar Nasional "Jaringan dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Keadilan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD STRUKTUR BPPKB KEPALA BADAN. Bidang Kelembagaan PUG & PUA. Sub Bidang Peningkatan Kesejaht. Kel.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK & KELUARGA BE PROVINSI
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum
Lebih terperinciKEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA Penduduk Indonesia 231 Juta 49,9% Perempuan Aset dan Potensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Human Development Indeks (HDI) terukur dari beberapa komponen antara lain: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan dan daya beli atau pendapatan perkapita.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2014
LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I DAFTAR ISI
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA
Lebih terperincic) Bagian Perlindungan dan Kualitas Hidup Perempuan, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perlindungan Perempuan 2. Sub Bagian Kualitas Hidup Perempuan
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan
Lebih terperinciRancangan Final 8 April 2013
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR ACEH, Menimbang: a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
Lebih terperinciLAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017
Kepada Yth. Bupati Bengkulu Selatan Up. Sekretaris Daerah di.- MANNA LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017 I. Pendahuluan : 1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pengertian Renstra PD Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dalam pasal 1 mengenai ketentuan umum. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat
Lebih terperinciANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
ANAK INDONESIA ANAK Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan Pasal 1 (1) UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak Jumlah anak = 1/3 jumlah
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM
BAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM Upaya peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SKPD PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : KEPALA BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : ERNI SETYANINGSIH : JANUARI 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SKPD PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : KEPALA BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : ERNI SETYANINGSIH : MARET 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinci